Materi 1 Pengantar PJ Geologi Geomorfologi Dan Tanah PDF
Materi 1 Pengantar PJ Geologi Geomorfologi Dan Tanah PDF
III. PJ Geomorfologi
3.1. Konsepsi Dasar tentang Bentuklahan
3.2. Klasifikasi Bentuklahan
3.3. Pendekatan untuk identifikasi satuan bentuklahan
3.4. Analisis sistematis untuk identifikasi bentuklahan
– Pendekatan pola (pattern approach)
– Pendekatan geomorfologis atau fisiografis
– Pendekatan Unsur atau Parameter
IV. Penafsiran Geologi pada foto udara/citra PJ
4.1. Batuan Sedimen
– Batuan sedimen klastik
– Batuan sedimen non-klastik
4.2. Batuan Beku
– Batu Beku Luar
– Batu Beku Dalam
4.3. Batuan Malihan
– Batu Malihan Foliasi
– Batu Beku non-Foliasi
V. Penafsiraan Struktur Geologi
5.1. Pelapisan batuan
5.2. Besar dan arah kemiringan lapisan
– Besar sudut kemiringan lapisan
– Arah sudut kemiringan lapisan
5.3. Pelipatan
5.4. Patahan (Sesar)
5.5. Pelurusan Kecil
VI. Penggunaan Foto Udara dalam Perbagai bidang geologi
6.1. Geologi foto untuk pemetaan geologi
6.2. Geologi foto untuk penyelidikan minyak bumi
6.3. Foto udara untuk eksplorasi endapan logam dan endapan
bukan logam
6.3.1. Foto udara untuk eksplorasi endapan logam
6.3.2. Foto udara untuk eksplorasi endapan bukan logam
6.4. Penggunaan foto udara di dalam geologi teknik
6.5. Penggunaan foto udara di dalam bidang kegunung-apian
6.6. Foto Udara untuk penelitian air tanah dan air permukaan
VII. Penggunaan Foto Udara/citra PJ untuk Tanah
– Topografi
– Bahan Induk
– Iklim
– Vegetasi
1. Satellite Images cover large geographic areas.
This is sometimes refered to as Mega-Geomorphology. Spaceborne imagery
cannot provide all of the observations required by practioners of Exogeneic
Process Geomorphology.
2. Remote Sensing is often cheaper than on-site analysis and mapping.
3. Digital format of images allows for quantitative measurements of
landforms.
4. Chronology of imagery can be used to quantitatively measure change
over time.
5. Digital Image Processing Techniques pull information from imagery
that may not be seen with the naked eye.
6. Different types of Remote Sensing (radar, hyperspectral, multi-
spectral, thermal) can be used to extract information.
Dalam mempelajari geomorfologi cara dan metode
pengamatan perlu pula diperhatikan. Apabila pengamatan
dilakukan dari pengamatan lapangan
saja, maka informasi yang diperoleh hanya mencakup
pengamatan yang sempit (hanya sebatas kemampuan mata
memandang), sehingga tidak akan diperoleh gambaran yang
luas terhadap bentang alam yang diamati, sehingga perlu
pengamatan dengan PJ.
synoptic overview --pandangan secara
ringkas namun menyeluruh-- atas suatu
wilayah sebagai titik tolak kajian lebih
lanjut.
http://www.geosint.com/index.php?option=com_content&view=article&id=54&Itemid=58&73f7ce3fc21
9677a35dbd9862b113a68=59c69b08034379972302f022c975b7ba
PUSTAKA