Anda di halaman 1dari 2

Kaisar Shen Nung (2.

600 BC) tokoh terkenal dalam pengobatan China menulis tentang 365
nama obat yang digunakan di China, 252 diantaranya berupa tanaman. Obat herbal yang
paling terkenal dalam manuskrip tersebut adalah "Ma Huang (Ephedra vulgaris) yang
digunakan secara empiris untuk pengobatan penyakit asma. Pada perkembangan
selanjutnya dari tanaman ini dapat diisolasi bahan obat yang dikenal dengan nama
"ephedrine". Saat ini ephedrine masih digunakan dalam pengobatan asma.
Pada 2600 SM di China terkenal seorang raja yaitu Kaisar Shen Nung “Dewa Pertanian”,
yang tidak hanya ahli pada bidang agrikultur tapi juga penyembuhan dan obat – obatan.
Konon, ketika beliau menghabskan waktu dihutan untuk mempelajari tumbuhan dan biji -
bijian tidak sengaja meracuni dirinya sebanyak 72 kali. Namun sebelum hidupnya berakhir,
sehelai daun jatuh menuju mulutnya. Beliau mengunyahnya dan itu menyelamatkannya, dan
itu cara kita menemukan teh. Teh, sebagai penawar racun lebih dari tujuh puluh tanaman
beracun dengan cara daun teh diolah menjadi “salad” atau bubur lalu berubah menjadi
minuman.Selain teh, Shen Nung menuliskan beberapa literatur seperti “Shennong Ben Cao
Jing”, “I Ching” dan “Lushi Chunqiu” disusun sekitar Dinasti Han. Ini menjadi
pertimbangan awal terbentuknya farmakope China yang berisi 365 obat terdiri dari derivat
dari mineral, simplisia dan hewan salah satunya “Ma Huang” (Ephedra vulgaris) yang
digunakan sebagai pengobatan asma yang berlanjut sampai sekarang dengan nama
“Ephedrine”. Shen Nung berjasa dalam mengidentifikasi ratusan herbal obat (dan beracun)
yang menjadi pengobatan tradisional China. Beliau juga dikenal sebagai “Bapak Pengobatan
China” yang dipercaya beliau mengenalkan teknik akupuntur.

Anda mungkin juga menyukai