1. Keadaan Geografis
Toraja Utara yang memproduksi kopi siap ekspor dan kopi domestik yang
2. Keadaan Demografis
Asing Nomor 1 tahun 1967 berdasarkan akta Nomor 2 tanggal 2 April 1976
dari Eliza Pondaag, SH. Sejarah berdirinya PT Toarco Jaya berawal dari
Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1972, Toshoku Ltd. Sebagai
mitra usaha Key Coffee Inc. melakukan survey mengenai keberadaan kopi
dikelolah oleh Belanda di Bokin dan memastikan bahwa kebun kopi tersebut
macam sumber daya, antara lain sumber daya alam, yaitu bahan mentah untuk
peralatan mesin.
kulit tanduk, proses sortir yang bertujuan untuk memilih kopi yang memenuhi
standarisasi untuk diekspor, pengujian cita rasa (cup test), pengemasang, dan
yang ketat.
Kopi yang telah melalui cup test dan sesuai dengan standar yang
telah ditentukan siap untuk dipaking dan diekspor ke beberapa Negara, yaitu
Jepang sebagai tujuan ekspor utama dan sisanya diekspor ke Italia, Amerika
dan Australia. Kopi yang tidak sesuai dengan standar ekspor akan dipasarkan
di dalam negeri dengan beberapa merk berbeda. Pemasaran kopi domestik ada
yang berupa kopi bubuk dan kopi yang masih dalam bentuk biji.
3. Struktur Organisasi
Direktur Produksi
Satoshi Yosihara Pembelian Kopi
Marthin Sampe
Pengelolahan
lingkungan hidup
Processsing Edwin Bontong
Chief Of Departemen Roasting Coffe Division
Andarias Randan Yoseph Tandikamban
worker
Gambar 5.1
B. Hasil Penelitian
dengan cara wawancara langsung dengan para tenaga kerja di PT Toarco Jaya
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada karyawan pabrik kopi PT Toarco
Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Umur Jumlah Persentase
(n) (%)
30-35 tahun 34 41,5
> 36 tahun 48 58,5
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa usia terbanyak, yaitu usia ≥ 36
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis kelamin pada karyawan pabrik kopi PT
Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
(n) (%)
Laki-laki 28 34,1
Perempuan 54 65,9
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.3 menunjukan jumlah Karyawan Laki-lak 28 (34,1%) dan
perempuan 54 (65,9%).
2. Variabel independen
1) Beban Kerja
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Beban Kerja pada karyawan pabrik kopi PT
Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Beban Kerja Jumlah Persentase
(n) (%)
Ringan 15 18,3
Berat 67 81,7
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 82 responden, mengalami
beban kerja yang berat sebanyak 67(81,7%), dan yang mengalami beban
2) Umur
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Umur yang mempengaruhi kelelahan kerja
karyawan pabrik kopi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Umur Jumlah Persentase
(n) (%)
Muda 34 41,5
Tua 48 58,5
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 82 responden, mayoritas responden
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi Kerja karyawan pabrik kopi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Motivasi Kerja Jumlah Persentase
(n) (%)
Baik 63 76,8
Kurang 19 23,2
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 82 responden, yang mengalami
3. Variabel Dependen
1) Kelelahan Kerja
Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Kelelahan kerja yang mempengaruhi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Kelelahan Kerja Jumlah Persentase
(n) (%)
Lelah 63 76,8
Tidak Lelah 19 23,2
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 82 responden yang mengalami
Tabel 5.8
Distribusi Hubungan Beban kerja dengan kelelahan kerja karyawan pabrik kopi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Kelelahan Kerja Total P
Beban Kerja Ya Tidak value
N % n % N %
Ringan 15 0,00 0 0,0 15 18,3
Berat 48 48,5 19 23,2 67 81,7
Total 63 76,8 19 23,2 32 100 0,00
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 82 responden yang terdapat 15
(0,01%) dan beban kerja berat terhadap kelelahan kerja pada responden
(23,2%).
Setelah dilakukan uji statistik uji chi square dengan tingkat ketelitian 95%
diperoleh nilai p=0,000 yang berarti kurang dari α = 0,05 atau nilai p
(0,000) < α (0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan
Tabel 5.9
Distribusi Hubungan Umur dengan kelelahan kerja karyawan pabrik kopi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Kelelahan Kerja Total P value
Umur Lelah Tidak
Lelah
n % n % N %
Muda 34 41,5 0 0,01 34 41,5
Tua 29 35,4 19 23,2 48 58,5
Total 63 76,8 19 23,2 82 100 0.000
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 82 responde(41,5%) yang umur
(41,5%) dan umur tua yang mengalami kelelahan kerja yang merasa lelah
(23,2%).
ketelitian 95% diperoleh nilai p=0,000 yang berarti kurang dari α = 0,05
atau nilai p (0,000) < α (0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
rantepao.
c. Analisis Hubungan Motivasi Kerja terhadap kelelahan kerja
Tabel 5.10
Distribusi Hubungan Motivasi kerja terhadap kelelahan kerja karyawan
pabrik kopi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Kelelahan Kerja Total P value
Motivasi kerja Lelah Tidak lelah
n % N % n %
Baik 63 76,8 0 0,0 63 76,8
Kurang 0 0,0 19 23,2 19 23,2
Total 63 19 23,2 82 100 0.000
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 28 responden terdapat 63
responden (23,2%).
ketelitian 95% diperoleh nilai p=0,000 yang berarti kurang dari α = 0,05
atau nilai p (0,000) < α (0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
rantepao
5. Analisis Multivariat
dependen pada waktu yang bersamaan, untuk melihat variabel berpengaruh paling
dominan.
Tabel 5.9
Pengaruh Beban kerja, Umur dan motivasi terhadap kelelahan kerja
karyawan pabrik kopi PT Toarco jaya pedamaran
kabupaten toraja utara kota rantepao
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
yakni:
1. Faktor Beban Kerja mempunyai nilai p = 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α =
0,05 atau nilai p (0,000) < α = 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh
signifikan beban kerja terhadap kelelahan kerja karyawan pabrik kopi PT Toarco
2. Faktor Umur mempunyai nilai p = 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05
atau nilai p (0,000) < α = 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh
signifikan Umur terhadap kelelahan kerja karyawan pabrik kopi PT Toarco Jaya
3. Faktor Motivasi Kerja mempunyai nilai p = 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α
= 0,05 atau nilai p (0,000) < α = 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh
signifikan Motivasi kerja terhadap kelelahan kerja karyawan pabrik kopi PT Toarco
C. Pembahasan
1. Karakteristik Responden
Tahun. Data mengenai usia responden mayoritas pada usia >36 Tahun
lebih Tua lebih sering terkena kelelahan kerja dan salah satu faktor yang
responden (65,9%) dan yang paling sedikit laki-laki sebanyak 28 responden (34,1%).
dan dari segi pekerjaan juga karyawan tersebut terbagi atas: Proses produksi kopi di
PT Toarco Jaya dimulai dari pemetikan buah kopi (cherry), pengupasan kulit
pengujian cita rasa (cup test), pengemasang, dan pengiriman. Selama proses
maka tingkat kelelahan pekerja makin tinggi pula hal ini beralasan karena
tinggi biasanya mempunyai harapan yang tinggi terhadap orang lain dan
kerja yang berat sebanyak 67(81,7%), dan yang mengalami beban kerja yang
kelelahan kerja yang merasa lelah sebanyak 15 responden (18,3) dan beban
kerja ringan terhadap kelelahan kerja yang merasa tidak lelah sebanyak 0
responden (0,0%) dari hal ini meskipun beban kerja ringan tapi memberikan
kecelakaan kerja seperti disc herniation, fraktur pada tulang belakang, robekan
pada ligamen otot, ketegangan otot dan keseleo (Lidia BR Tarigan, 2002).
Hasil uji statistic Chi Square menun jukkan bahwa ada hubungan
signifikan beban kerja dengan kelelahan kerja karyawan pabrik kopi PT Toarco
jaya pedamaran kabupaten toraja utara kota rantepao dengan nilai p = 0,000.
didapatkan bahwa nilai p = 0,000 yang artinya kurang dari nilai α = 0,05 atau
nilai p (0,000) atau nilai p (0,000) < α = 0,005. Dengan kata lain,Ha diterima
dan Ho ditolak.
Utara Kota Rantepao. Dari data tersebut dapat dikemukakan bahwa dimana