Anda di halaman 1dari 15

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Keadaan Geografis

PT Toarco Jaya merupakan salah satu perusahaan kopi terbesar di

Toraja Utara yang memproduksi kopi siap ekspor dan kopi domestik yang

dipasarkan di dalam negeri. PT Toarco Jaya terletak di Pedamaran,Kelurahan

Bokin, Kecamatan Rantebua yang berada ±14 Km dari kota Rantepao.

2. Keadaan Demografis

PT Toarco Jaya mengolah perkebunan sendiri seluas 530 ha. PT

Toarco Jaya didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal

Asing Nomor 1 tahun 1967 berdasarkan akta Nomor 2 tanggal 2 April 1976

dari Eliza Pondaag, SH. Sejarah berdirinya PT Toarco Jaya berawal dari

tahun 1970, di mana segenggam kopi Toraja dibawa ke ruangan direksi

kantor pusat Kimura coffeeCo.Ltd. (sekarang Key Coffee Inc.) di Jepang.

Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1972, Toshoku Ltd. Sebagai

mitra usaha Key Coffee Inc. melakukan survey mengenai keberadaan kopi

Toraja di pulau Sulawesi Indonesia tepatnya kebun kopi yang pernah

dikelolah oleh Belanda di Bokin dan memastikan bahwa kebun kopi tersebut

dapat berproduksi dengan baik kembali apabila dilakukan kerjasama dan

melibatkan masyarakat setempat.


PT Toarco Jaya sejak awal mengajak petani setempat untuk kembali

menanam kopi arabika serta memberlakukan pengolahan basah yang

sempurna pada buah kopi. Selama proses produksi dibutuhkan berbagai

macam sumber daya, antara lain sumber daya alam, yaitu bahan mentah untuk

melakukan produksi, sumber daya manusia sebagai tenaga kerja, dan

peralatan mesin.

Proses produksi kopi di PT Toarco Jaya dimulai dari pemetikan buah

kopi (cherry), pengupasan kulit merah kopi (pulping) menggunakan mesin

giling, proses fermentasi (permentation) selama satu malam, pencucian

(washing) yang dilakukan secara manual, penjemuran (drying), pengelupasan

kulit tanduk, proses sortir yang bertujuan untuk memilih kopi yang memenuhi

standarisasi untuk diekspor, pengujian cita rasa (cup test), pengemasang, dan

pengiriman. Selama proses produksi berlangsung dilakukan pengawasan mutu

yang ketat.

Kopi yang telah melalui cup test dan sesuai dengan standar yang

telah ditentukan siap untuk dipaking dan diekspor ke beberapa Negara, yaitu

Jepang sebagai tujuan ekspor utama dan sisanya diekspor ke Italia, Amerika

dan Australia. Kopi yang tidak sesuai dengan standar ekspor akan dipasarkan

di dalam negeri dengan beberapa merk berbeda. Pemasaran kopi domestik ada

yang berupa kopi bubuk dan kopi yang masih dalam bentuk biji.
3. Struktur Organisasi

Direktur Produksi
Satoshi Yosihara Pembelian Kopi
Marthin Sampe

Senior Manager Factory


Andi Yusril Iskandar Pembelian kopi dari petani
Heraclius Tampa

Pengelolahan
lingkungan hidup
Processsing Edwin Bontong
Chief Of Departemen Roasting Coffe Division
Andarias Randan Yoseph Tandikamban
worker

worker worker worker worker

Gambar 5.1

Struktur Organisasi PT Toarco Jaya

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Toarco Jaya Pedamaran Kabupaten Toraja

Utara dengan jumlah sampel sebanyak 82 orang. Pengumpulan data dilakukan

dengan cara wawancara langsung dengan para tenaga kerja di PT Toarco Jaya

pedamaran menggunakan kuesioner.

1. Analisis Univariat

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden penelitian terdiri dari usia, jenis kelamin dan

tingkat pendidikan responden.


1) Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Umur menunjukkan lamanya kehidupan yang telah dilalui responden

penelitian. Distribusi responden berdasarkan umur pada karyawan pabrik

kopi PT Toarco Jaya Pedamaran di Kabupaten Toraja Utara dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada karyawan pabrik kopi PT Toarco
Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Umur Jumlah Persentase
(n) (%)
30-35 tahun 34 41,5
> 36 tahun 48 58,5
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa usia terbanyak, yaitu usia ≥ 36

tahun sebanyak 48 orang (58,5)dan terendah, yaitu usia 30-35 tahun

sebanyak 10 orang (41,5%).

2) Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan menyatakan jenjang pendidikan formal yang telah

ditamatkan oleh responden. Distribusi responden berdasarkan pendidikan

pada karyawan pabrik kopi PT Toarco Jaya Pedamaran di Kabupaten

Toraja Utara dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan pada karyawan pabrik kopi PT
Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Pendidikan Jumlah Persentase
(n) (%)
SD 12 14,6
SMP 37 45,1
SMA 33 40,2
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terbanyak, yaitu

pendidikan tingkat SMP sebanyak 37 (45,1%) dan terendah yaitu tingkat

pendidikan SD sebanyak 12 (14,6%).

3) Distribusi responden berdasarkan Jenis kelamin

Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis kelamin pada karyawan pabrik kopi PT
Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
(n) (%)
Laki-laki 28 34,1
Perempuan 54 65,9
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.3 menunjukan jumlah Karyawan Laki-lak 28 (34,1%) dan

perempuan 54 (65,9%).

2. Variabel independen

1) Beban Kerja

Beban Kerja adalah tingkat beban kerja yang diperoleh debgab

mengukur denyut nadi karyawan dan dinyatakan dalam satuan denyut/menit

serta menggunakan stopwatch untuk mengukur waktu denyut nadi karyawan.

Pengukuran denyut nadi dilakukan sebelum dan sesudah karyawan melakukan


pekerjaannya. Distribusi responden berdasarkan Beban Kerja dapat dilihat

pada tabel 5.6 berikut ini:

Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Beban Kerja pada karyawan pabrik kopi PT
Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Beban Kerja Jumlah Persentase
(n) (%)
Ringan 15 18,3
Berat 67 81,7
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 82 responden, mengalami

beban kerja yang berat sebanyak 67(81,7%), dan yang mengalami beban

kerja yang ringan sebanyak 15 (18,3%).

2) Umur

Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Umur yang mempengaruhi kelelahan kerja
karyawan pabrik kopi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Umur Jumlah Persentase
(n) (%)
Muda 34 41,5
Tua 48 58,5
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa 82 responden, mayoritas responden

yang berdasarkan umur muda sebanyak 34(41,5%) dan yang berdasarkan

umur tua sebanyak 48(58,5%) responden.


3) Motivasi Kerja

Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi Kerja karyawan pabrik kopi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Motivasi Kerja Jumlah Persentase
(n) (%)
Baik 63 76,8
Kurang 19 23,2
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 82 responden, yang mengalami

motivasi kerja yang baik 63 (76,8%) responden sedangkan yang

mempunyai motivasi kerja kurang sebanyak 19 (23,2%) Responden.

3. Variabel Dependen

1) Kelelahan Kerja

Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Kelelahan kerja yang mempengaruhi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Kelelahan Kerja Jumlah Persentase
(n) (%)
Lelah 63 76,8
Tidak Lelah 19 23,2
Total 82 100
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 82 responden yang mengalami

kelelahan kerja sebanyak 63 orang (76,8%), sedangkan responden yang

tidak mengalami kelelahan kerja sebanyak 19 (23,2%).


4. Analisis Bivariat

a. Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Kelelahan Kerja

Tabel 5.8
Distribusi Hubungan Beban kerja dengan kelelahan kerja karyawan pabrik kopi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Kelelahan Kerja Total P
Beban Kerja Ya Tidak value
N % n % N %
Ringan 15 0,00 0 0,0 15 18,3
Berat 48 48,5 19 23,2 67 81,7
Total 63 76,8 19 23,2 32 100 0,00
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 82 responden yang terdapat 15

(0,0%) responden yang mengalami beban kerja yang ringan, dan 67

reponden (81,7%) yang mengalami beban kerja berat. Kelelahan kerja

pada karyawan yang merasa beban kerja ringan sebanyak 15 responden

(0,01%) dan beban kerja berat terhadap kelelahan kerja pada responden

yang mengalami lelah sebanyak 48 responden (48,5%), sedangkan yang

mengalami tidak lelah terhadap kelelahan kerja sebanyak 19 responden

(23,2%).

Setelah dilakukan uji statistik uji chi square dengan tingkat ketelitian 95%

diperoleh nilai p=0,000 yang berarti kurang dari α = 0,05 atau nilai p

(0,000) < α (0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan

bermakna antara kelelahan kerja terhadap beban kerja di pabrik kpi PT

Toarco Jaya Pedamaran Kabupaten toraja utara kota rantepao.


b. Analisis hubungan Umur dengan kelelahan kerja

Tabel 5.9
Distribusi Hubungan Umur dengan kelelahan kerja karyawan pabrik kopi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Kelelahan Kerja Total P value
Umur Lelah Tidak
Lelah
n % n % N %
Muda 34 41,5 0 0,01 34 41,5
Tua 29 35,4 19 23,2 48 58,5
Total 63 76,8 19 23,2 82 100 0.000
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 82 responde(41,5%) yang umur

muda Dan 48 responden (58,5%) yang umur Tua.Umur muda yang

mengalami kelelahan kerja yang merasa lelah sebanyak 34 responden

(41,5%) dan umur tua yang mengalami kelelahan kerja yang merasa lelah

sebanyak 29 responden (35,4%), sedangkan umur tua yang merasa

kelelahan pada saat berkerja dan merasakan tidak lelah sebanyak 19

(23,2%).

Setelah dilakukan uji statistik uji chi square dengan tingkat

ketelitian 95% diperoleh nilai p=0,000 yang berarti kurang dari α = 0,05

atau nilai p (0,000) < α (0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

ada hubungan bermakna antara kelelahan kerja terhadap beban kerja di

pabrik kopi PT Toarco Jaya Pedamaran Kabupaten toraja utara kota

rantepao.
c. Analisis Hubungan Motivasi Kerja terhadap kelelahan kerja

Tabel 5.10
Distribusi Hubungan Motivasi kerja terhadap kelelahan kerja karyawan
pabrik kopi
PT Toarco Jaya Pedamaran
di Kabupaten Toraja Utara Tahun 2017
Kelelahan Kerja Total P value
Motivasi kerja Lelah Tidak lelah
n % N % n %
Baik 63 76,8 0 0,0 63 76,8
Kurang 0 0,0 19 23,2 19 23,2
Total 63 19 23,2 82 100 0.000
Sumber: Data Primer, 2017
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 28 responden terdapat 63

(76,8%) termotivasi baik terhadap kelelahan kerja yang merasa lelah

sebanyak 63 responden (76,8%) dan motivasi kurang terhadap kelelahan

kerja yang merasa lelah terdapat 0 responden (0,0%), sedangkan motivasi

kurang terhadap kelelahan kerja yang merasa tidak lelah terdapat 19

responden (23,2%).

Setelah dilakukan uji statistik uji chi square dengan tingkat

ketelitian 95% diperoleh nilai p=0,000 yang berarti kurang dari α = 0,05

atau nilai p (0,000) < α (0,05). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

ada hubungan bermakna antara kelelahan kerja terhadap beban kerja di

pabrik kpi PT Toarco Jaya Pedamaran Kabupaten toraja utara kota

rantepao
5. Analisis Multivariat

Analisis yang menghubungkan variabel independen dan variabel

dependen pada waktu yang bersamaan, untuk melihat variabel berpengaruh paling

dominan.

a. Uji Regresi Binary Logistik

Tabel 5.9
Pengaruh Beban kerja, Umur dan motivasi terhadap kelelahan kerja
karyawan pabrik kopi PT Toarco jaya pedamaran
kabupaten toraja utara kota rantepao
Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Model Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 8.178E-16 .098 .000 1.000

Beban Kerja .453 .141 .533 3.953 .019


1
Umur .444 .081 .452 5.477 .000

Motivasi -1.620E-15 .133 .000 .000 .000


Berdasakan hasil uji regresi linear pada tabel 5.9, diperoleh nilai p untuk masing-masing faktor

yakni:

1. Faktor Beban Kerja mempunyai nilai p = 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α =

0,05 atau nilai p (0,000) < α = 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh

signifikan beban kerja terhadap kelelahan kerja karyawan pabrik kopi PT Toarco

Jaya Pedamaran Kabupaten Toraja Utara Kota Rantepao.

2. Faktor Umur mempunyai nilai p = 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05

atau nilai p (0,000) < α = 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh

signifikan Umur terhadap kelelahan kerja karyawan pabrik kopi PT Toarco Jaya

Pedamaran Kabupaten Toraja Utara Kota Rantepao.

3. Faktor Motivasi Kerja mempunyai nilai p = 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α

= 0,05 atau nilai p (0,000) < α = 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh

signifikan Motivasi kerja terhadap kelelahan kerja karyawan pabrik kopi PT Toarco

Jaya Pedamaran Kabupaten Toraja Utara Kota Rantepao.

Berdasakan hasil uji statistic disimpulkan bahwa Beban kerja,

Umur dan Motivasi kerja memengaruhi Kelelahan kerja karyawan

pabrik kopi PT Toarco Jaya Kabupaten Toraja Utara Kota rantepao.

Dimana semua variabel sebagai faktor dominan terjadinya kelelahan

kerja dengan nilai p (0,000).

C. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelelahan kerja

terhadap karyawan pabrik kopi PT Toarco Jaya Kabupaten Toraja Utara

Kota Rantepao. Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa umur


responden terbagi atas 2 kelompok yaitu: Umur 30-35 Tahun, > 36

Tahun. Data mengenai usia responden mayoritas pada usia >36 Tahun

Sebanyak 48 responden (58,5%)

Hal tersebut berdasarkan wawancara dengan responden usia yang

lebih Tua lebih sering terkena kelelahan kerja dan salah satu faktor yang

memperngaruhi kelelahan kerja adalah umur/ usia yang lebih tua.

Dilihat dari jenis kelamin responden memperlihatkan bahwa yang paling

banyak karyawan di PT Toarco jaya berjenis kelamin perempuan sebanyak 54

responden (65,9%) dan yang paling sedikit laki-laki sebanyak 28 responden (34,1%).

Pada jenis pekerjaan memperlihatkan bahwa dari 82 responden penelitian, sebagian

besar seluruh karyawan PT Toarco mengalami kelelahan kerja dengan 82 responden,

dan dari segi pekerjaan juga karyawan tersebut terbagi atas: Proses produksi kopi di

PT Toarco Jaya dimulai dari pemetikan buah kopi (cherry), pengupasan kulit

merah kopi (pulping) menggunakan mesin giling, proses fermentasi

(permentation) selama satu malam, pencucian (washing) yang dilakukan secara

manual, penjemuran (drying), pengelupasan kulit tanduk, proses sortir yang

bertujuan untuk memilih kopi yang memenuhi standarisasi untuk diekspor,

pengujian cita rasa (cup test), pengemasang, dan pengiriman. Selama proses

produksi berlangsung dilakukan pengawasan mutu yang ketat.

Ditinjau dari tingkat pendidikan bahwa responden yang paling banyak

berpendidikan SMP sebanyak 37 responden (45,1%) dan yang paling sedikit

berpendidikan SD sebanyak 12 responden (14,6%) semakin tinggi pendidikan

akan semakin tinggi untuk memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan juga

akan memiliki kecenderungan untuk melakukan tuntutan dan juga harapan


yang lebih tinggi. Sulistio,B.P (2016) Makin tinggi tingkat pekerjaan karyawan

maka tingkat kelelahan pekerja makin tinggi pula hal ini beralasan karena

biasanya orang yang berpendidikan rendah tingkat mempunyai harapan yang

terlalu tinggi untuk cenderung bekerja. Sebaliknya orang yang berpendidikan

tinggi biasanya mempunyai harapan yang tinggi terhadap orang lain dan

terhadap dirinya sendiri.

2. Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kelelahan Kerja karyawan pabrik kopi PT

Toarco Jaya Pedamaran Kabupaten Toraja Utara Kota Rantepao.

Data penelitian menunjukkan bahwa dari 82 responden, mengalami beban

kerja yang berat sebanyak 67(81,7%), dan yang mengalami beban kerja yang

ringan sebanyak 15 (18,3%). Dikarenakan responden/ karyawan

mengemukakan bahwa beban kerja yang di berikan monoton dan waktu

istrahat yang tidak cukup.

Data penelitian juga ditemukan bahwa beban kerja ringan terhadap

kelelahan kerja yang merasa lelah sebanyak 15 responden (18,3) dan beban

kerja ringan terhadap kelelahan kerja yang merasa tidak lelah sebanyak 0

responden (0,0%) dari hal ini meskipun beban kerja ringan tapi memberikan

kelelahan terhadap 15 responden di karenakan beban kerja yang berat sehingga

karyawan/responden lelah dikarenakan pekerjaan yang monoton dan waktu

istrahat yang kurang serta adanya kerjaan tambahan.

Berat beban yang melebihi ≥40kg dapat mengakibatkan terjadinya

kecelakaan kerja seperti disc herniation, fraktur pada tulang belakang, robekan

pada ligamen otot, ketegangan otot dan keseleo (Lidia BR Tarigan, 2002).
Hasil uji statistic Chi Square menun jukkan bahwa ada hubungan

signifikan beban kerja dengan kelelahan kerja karyawan pabrik kopi PT Toarco

jaya pedamaran kabupaten toraja utara kota rantepao dengan nilai p = 0,000.

Setelah itu dilakukan analisis multivariate dengan uji regresi logistic,

didapatkan bahwa nilai p = 0,000 yang artinya kurang dari nilai α = 0,05 atau

nilai p (0,000) atau nilai p (0,000) < α = 0,005. Dengan kata lain,Ha diterima

dan Ho ditolak.

Hasil penelitian ditemukan bahwa ada pengaruh signifikan beban kerja

terhadap kelelahan kerja di Pabrik Kopi PT Toarco Jaya Kabupaten Toraja

Utara Kota Rantepao. Dari data tersebut dapat dikemukakan bahwa dimana

beban kerja yang

Anda mungkin juga menyukai