Anda di halaman 1dari 109

MATEMATIKA TEKNIK I

(2 SKS)

TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS GUNDARMA
2016/2017
MATERI PERKULIAHAN:
• Vektor
• Matriks
• Determinan
• Persamaan linier
• Transformasi Linier
PENILAIAN :
• KEHADIRAN
• TUGAS/PENYELESAIAN SOAL
• NILAI UTS
VEKTOR
PENDAHULUAN

SKALAR

BESARAN

VEKTOR
VEKTOR GEOMETRIS
• Skalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain), merupakan suatu
besaran yang mempunyai nilai mutlak tertentu.
• Vektor (Gaya, Percepatan, Berat, Kecepatan dan lain - lain),
merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai mutlak dan arah
tertentu.
• Vektor disajikan secara geometris sebagai ruas garis berarah atau
panah dalam ruang berdimensi 2 dan ruang berdimensi 3.
• Arah panah menentukan arah vektor dan panjang panah
menentukan besarnya vektor.
Gambar Vektor
B
u
45 X
A
ditulis vektor AB atau u
A disebut titik pangkal
B disebut titik ujung
• Ekor dari panah disebut titik pangkal vektor.

• Ujung panah disebut titik ujung vektor.

• Vektor ditulis dalam huruf kecil tebal (a, k, v, w, dan x), sedangkan Skalar
ditulis dengan huruf kecil miring ( a, k, v, w, dan x)

• Jika u menyatakan ruas garis berarah dari A ke B, maka ditulis dengan


lambang ū = AB , panjang vektor u dinyatakan dengan |u| dan
panjang vektor AB dinyatakan dengan AB
Notasi Penulisan Vektor
 Bentuk vektor kolom:
 1 
 3  
u    atau PQ    2 
 4  0 
 Bentuk vektor baris:  

AB  3, 4  atau v   2, 3, 0
 Vektor ditulis dengan notasi:
i, j dan k
misal : a = 3i – 2j + 7k
Kesamaan Dua Vektor
• Vektor - vektor yang panjang dan arahnya sama
disebut ekuivalen, vektor-vektor yang ekuivalen
dipandang sama walaupun mungkin terletak pada
posisi yang berbeda.
• Jika v dan w ekuivalen, kita tuliskan : v = w

A
Vektor AB
Vektor-vektor yang ekuivalen
• Pandang dua buah vektor yang arahnya sama, tetapi panjangnya berlainan.
Dalam hal ini, salah satu vektor dapat dinyatakan dengan vektor yang lain.
1 B
• 𝐴𝐵 = 2𝐶𝐷 atau 𝐶𝐷 = 𝐴𝐵
2

D
A
C
• Dua buah vektor disebut berlawanan apabila panjangnya sama, tetapi arahnya
berlawanan
• 𝐴𝐵 = −𝐸𝐹 atau 𝐸𝐹 = −𝐴𝐵 B

D
Penjumlahan dan Pengurangan Vektor

s  a b
SELISIH VEKTOR
• Selisih vektor a – b didapat dengan:
• a – b = a + (-b)
Soal :
Misalkan balok ABCD.EFGH, panjang AB = 8 cm, AD = 6 cm, dan AE = 4
cm. Ruas ruas garis berarah 𝐴𝐵, 𝐴𝐷, dan 𝐴𝐸 berturut-turut mewakili
vektor-vektor 𝑝,
Ԧ 𝑞,Ԧ dan 𝑟.
Ԧ
• Carilah vektor-vektor yang sejajar rusuk-rusuk balok dengan vektor (i).
𝑝,
Ԧ (ii). 𝑞,
Ԧ dan (iii). 𝑟Ԧ
• Hitunglah panjang vektor 𝑝,
Ԧ 𝑞,
Ԧ dan 𝑟.Ԧ
Contoh :

Sebuah mobil bergerak ke Utara sejauh 20 km, kemudian bergerak ke Barat sejauh 40
km dan bergerak ke Selatan sejauh 10 km. Tentukan jarak perpindahan mobil itu !

40 km B

U
10 km

S
20 km
40 km
Jawab :
B
C 10 km

20 km A

10 km

40 km
Jika perpindahan pertama dinyatakan vektor A, perpindahan kedua dinyatakan
vektor B, dan perpindahan ketiga dinyatakan vektor C, maka perpindahan total
dinyatakan vektor D.
Dari gambar di atas dapat diketahui panjang vektor D adalah :

40 2  10 2  10 17 m
Skalar dikalikan Vektor
Jika v adalah vektor tak nol dan k adalah bilangan riil tak nol
(skalar), maka hasil kali kv didefinisikan sebagai vektor yang
panjangnya k kali panjang v yang arahnya sama seperti arah v
jika k > 0 dan berlawanan dengan arah v jika k < 0

2v
-1v
-1,5 v
v 0,5v
Vektor Basis
a. Vektor Basis di R2
• Diberikan titik P (x1, y1) seperti tampak pada Gambar. 𝑂𝑃 merupakan
titik terminal/ujung dari vektor posisi yang titik pangkalnya di pusat
koordinat.
• 𝑂𝑃 = 𝑂𝑄 + 𝑄𝑃, dimana 𝑂𝑃 = 𝑝Ԧ
• 𝑂𝑄 = x1𝑖Ԧ
• 𝑄𝑃 = y1 𝑗Ԧ
• sehingga dapat dituliskan : 𝑃 = x1𝑖Ԧ + y1 𝑗Ԧ
• Bentuk vektor ini disebut vektor basis 𝑖Ԧ dan 𝑗Ԧ
b. Vektor Basis di R3
• Jika R(x1, y1, z1) adalah sembarang titik dan 𝑟Ԧ adalah vektor posisi
R, maka komponen-komponen 𝑟Ԧ dapat dinyatakan sebagai :
• x1𝑖Ԧ (searah dengan 𝑂𝑋)
• y1𝑗Ԧ (searah dengan 𝑂𝑌)
• z1𝑘 (searah dengan 𝑂𝑍)
• 𝑂𝑅=𝑂𝑃 + 𝑃𝑅
• 𝑂𝑅=𝑂𝑄 + 𝑄𝑃+ 𝑃𝑅, sehingga
• 𝑂𝑅 = 𝑟Ԧ = x1𝑖Ԧ + y1𝑗Ԧ + z1𝑘
Contoh:
3 2 −1
Diketahui vektor 𝑎Ԧ = 2 , 𝑏 = −3 , dan 𝑐Ԧ = 2 .
−1 4 3
• Nyatakan vektor-vektor 𝑎,
Ԧ 𝑏, dan 𝑐Ԧ dalam vektor basis 𝑖Ԧ, 𝑗Ԧ, dan 𝑘
• Nyatakan vektor-vektor berikut dalam bentuk vektor kolom.
o 𝑎Ԧ + 𝑏
o 𝑎Ԧ + 𝑏 + 𝑐Ԧ
o 2𝑎Ԧ
o -4𝑐Ԧ
Vektor Posisi
• Vektor posisi adalah Vektor yang titik pangkalnya O(0,0)
𝑥1
• Jika titik P adalah sebuah titik pada bidang datar, vektor 𝑝Ԧ = 𝑂𝑃 = 𝑦1

• Hal ini berarti vektor 𝑝Ԧ mempunyai komponen arah mendatar x1


dan komponen arah vertikalnya adalah y1
Y B(2,4) Contoh:
Vektor posisi
b
A(4,1) titik A(4,1) adalah
a
 4
O X OA  a   
1
Vektor posisi titik B(2,4) adalah
OB  b  2i  4 j
• Jika titik A di R3 dengan koordinat P adalah (x1, y1, z1) maka vektor
posisi titik P adalah

𝑥1 𝑥1
• 𝑝Ԧ = 𝑂𝑃 = 𝑦1 sebaliknya, jika 𝑝Ԧ = 𝑦1 merupakan vektor posisi
𝑧1 𝑧1
dari titik A, maka titik A berkoordinat (x1, y1, z1)
Vektor dalam Ruang
a. Vektor di R2
• Vektor dalam ruang berdimensi dua ditulis dengan R2 atau R2. Untuk menyajikan
vektor di R2, diperlukan susunan sumbu-sumbu koordinat. Untuk memudahkan
perhitungan dipilih susunan sumbu-sumbu yang saling tegak lurus, yaitu sumbu
mendatar atau sumbu X dan sumbu vertikal atau sumbu Y.
• 𝐴𝐵 artinya perpindahan dari titik A ke titik B. Titik A(1, 1) dan dituliskan
sebagai vektor kolom 𝑎Ԧ = 11 dan titik B(4, 3) dengan- vektor kolom 𝑏 = 43
4 1 3
• 𝐴𝐵 = 𝑏 - 𝑎Ԧ = 3
- 1
= 2
−3 1 −4
• 𝐶𝐷 = 𝑑Ԧ - 𝑐Ԧ = 3
- 2
= 1
• 𝐸𝐹 = ...
• 𝐺𝐻 = ...
b. Vektor di R3
• Vektor dalam ruang berdimensi tiga ditulis dengan R3 atau R3. R3
ditandai dengan tiga buah sumbu yang saling berpotongan.
o arah ke depan atau ke belakang disebut sumbu X;
o arah ke kanan atau ke kiri disebut sumbu Y;
o arah ke atas atau ke bawah disebut sumbu Z.
z
z
Z
(v1,v2,v3)
P
v
Y
y y
X 0

x x
Contoh :
• ABCD.EFGH adalah sebuah balok dengan AB= 4; AD = 2; AE= 6, dan
sisi-sisinya sejajar dengan sumbu koordinat dengan koordinat A(0, 1, 0),
B(4, 1, 0), E(0, 1, 6), F (4, 1, 6), G (4, 3 6) H (0, 3, 6) dan titik koordinat
lainnya dapat ditentukan:
0
• Misalkan titik A(0, 1, 0) dituliskan sebagai 𝑎Ԧ = 1 dan titik E(0, 1, 6)
0 0
dituliskan sebagai 𝑒Ԧ = 1 , maka :
6
0 0 0
• 𝐴𝐸= 𝑒Ԧ - 𝑎Ԧ = 1 - 1 = 0
6 0 6
• 𝐴𝐹 = ...
• 𝐴𝐺 = ...
• 𝐵𝐻= ...
Panjang Suatu Vektor
• Besar vektor 𝑃,  a1 
apabila digambarkan Di R2, panjang vektor: a   
akan membentuk
a2 
ruas garis berarah atau 𝑎Ԧ = 𝑎1 𝑖 + 𝑎2 𝑗
dengan panjang ruas Dapat ditentukan dengan
garis yang mewakili teorema Pythagoras
besar vektor itu.
Panjang vektor 𝑃
a  a1  a 2
ditulis dengan 𝑃 . 2 2
 x
 
Di R3 , panjang vektor: v  y
z
 

Atau 𝑣Ԧ = 𝑥Ԧ𝑖 + 𝑦Ԧ𝑗+𝑧𝑘


Dapat ditentukan dengan
teorema Pythagoras

v x y z
2 2 2
Contoh:  3
1. Panjang vektor: a   4 
 
adalah a 3 2
 4 2
= 25 = 5
2. Panjang vektor: v  2i  j - 2k
adalah v  2 2  12  (2) 2

= 9 = 3
Vektor Satuan
• adalah suatu vektor yang panjangnya satu

Vektor satuan searah sumbu X,


sumbu Y , dan sumbu Z
berturut-turut
adalah vektor i , j dan k
1  0  0
     
i   0 , j   1  dan k   0 
 0  0 1
     
Vektor Satuan
• Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya satu satuan.
• Vektor satuan dengan arah sumbu X, dinotasikan dengan 𝑖Ԧ
• Vektor satuan dengan arah sumbu Y, dinotasikan dengan 𝑗Ԧ
• Vektor satuan dengan arah sumbu Z, dinotasikan dengan 𝑘
1 0
• Sehingga untuk vektor di R2 adalah 𝑖Ԧ = 0
dan 𝑗Ԧ = 1
1 0 0
• Sedangkan untuk di R3 adalah 𝑖Ԧ = 0 ; 𝑗Ԧ = 1 ; 𝑘 = 0
0 0 1
dari vektor 𝑎Ԧ = 𝑎1 𝑖Ԧ + 𝑎2 𝑗Ԧ + 𝑎3 𝑘 adalah

a a1i  a2 j  a3k
  
e a
a e
a
a1  a2  a3
2 2 2

Cara lain menentukan vektor satuan dari vektor 𝑎Ԧ :


𝑎Ԧ 1 𝑥
𝑒Ƹ = = 𝑦
𝑎Ԧ 𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧2 𝑧
Contoh :
• Diketahui 𝑝=Ԧ
Ԧ 𝑖 - 2 𝑗Ԧ + 2𝑘 dan 𝑞=
Ԧ 3𝑖 + 𝑗Ԧ - 2𝑘 carilah:
o 𝑃
o 𝑄
o 𝑃+𝑄
o Vektor satuan dari 𝑝Ԧ
Jawaban :
Contoh :
−2
Misalkan vektor 𝑎Ԧ = 3 carilah vektor satuan dari vektor 𝑎Ԧ ?
6
Jawab :
• Panjang vektor 𝑎:
Ԧ 𝑎Ԧ = (−2)2 +32 + 62 =7
− 2Τ
−2 7
1
• Vektor satuan dari 𝑎Ԧ adalah 𝑒Ƹ = 3 = 3Τ7
7
6 6Τ
7
Soal :
4 1 5
Diketahui vektor-vektor 𝑝= Ԧ 5 , 𝑞= Ԧ −2 , dan 𝑟= Ԧ −3 .
6 3 2
a) Nyatakan 𝑝, Ԧ 𝑞,Ԧ dan 𝑟Ԧ dalam vektor basis 𝑖,Ƹ 𝑗,Ƹ dan 𝑘෠
b) Nyatakan setiap penjumlahan vektor berikut dalam bentuk vektor
kolom:
i). 𝑝Ԧ + 𝑞Ԧ ii). 𝑞Ԧ + 𝑟Ԧ iii). 𝑝Ԧ + 𝑞Ԧ - 𝑟Ԧ iv). ½ 𝑝Ԧ + 3𝑟Ԧ
c) Hitunglah panjang vektor 𝑝, Ԧ 𝑞,
Ԧ dan 𝑟.Ԧ
d) Tentukan vektor- vektor sataun dari :
i). 𝑝,
Ԧ ii). 𝑞,
Ԧ iii). 𝑟Ԧ iv). 𝑝Ԧ + 𝑞Ԧ
OPERASI ALJABAR VEKTOR
• Kesamaan vektor
• Penjumlahan vektor
• Pengurangan vektor
• Perkalian vektor dengan bilangan real
Kesamaan Vektor
Misalkan:
a = a1i + a2j + a3k dan
b = b1i + b2j + b3k
Jika: a = b , maka a1 = b1
a2 = b2 dan
a3 = b 3
Contoh
Jawab:
Diketahui:
a = i + xj - 3k dan
a = i + xj - 3k dan b = (x – y)i - 2j - 3k
b = (x – y)i - 2j - 3k
a=b
Jika a = b, maka x + y = .... 1=x-y
x = -2; disubstitusikan
1 = -2 – y;  y = -3
Jadi x + y = -2 + (-3) = -5
Penjumlahan Vektor
 a1   b1 
   
Misalkan: a   a 2  dan b   b 2 
a  b 
 3  3
Jika: a + b = c , maka vektor
 a1  b1 
 
c   a 2  b2 
a b 
 3 3
Contoh
 3  p
   
Diketahui: a   - 2p  b   6  jawab: a+b=c
 -1   3  3   p    5
  - 5         
   - 2p    6    4q 
dan c   4q   -1   3  2 
2      
   3  p    5
Jika a + b = c , maka p – q =....    
   2 p  6   4 q 
 (1)  3   2 
   
 3  p    5
   
  2 p  6   4 q 
 (1)  3   2 
   
3 + p = -5  p = -8
-2p + 6 = 4q
16 + 6 = 4q
22 = 4q  q = 5½;
Jadi p – q = -8 – 5½
= -13½
Pengurangan Vektor
Misalkan:
a = a1i + a2j + a3k dan
b = b1i + b2j + b3k
Jika: a - b = c , maka
c =(a1 – b1)i + (a2 – b2)j + (a3 - b3)k
Perhatikan gambar:
Y B(2,4) - 2
vektor AB =  
3
b
A(4,1) vektor posisi:
a titik A(4,1) adalah:
X
O  4
a   
 2 1
titik B(2,4) adalah: b   
 4
- 2
vektor AB =  
3
 4  2
a    b   
1  4
2 4 - 2
b  a           AB
4  1 3

Jadi secara umum: AB  b  a


Contoh : 1
 
Diketahui titik-titik P(-1,3,0)
Jawab: P(1,2,-2)  p   2 
  2
dan Q(1,2,-2).  
Tentukan panjang vektor PQ   1
 
(atau jarak P ke Q) Q(-1,3,0)  q   3 
0
 
 - 1  1    2 
     
PQ = q – p =  3  -  2   1 
 0   - 2  2 
     
  2
 
PQ  1 
2 
 
PQ  (2)  1  2
2 2 2

Jadi PQ  9  3
Perkalian Vektor dengan Vektor
a. Perkalian Titik (Dot Product) Hasilnya skalar

AB =C C = skalar

Besarnya : C = |A||B| Cos θ

A = |A| = besar vektor A


B = |B| = besar vektor B
θ
Θ = sudut antara vektor A dan B
B
A cos θ
Scalar product berlaku hukum komutatif

a.b  b.a
Jika ditulis dalam vektor satuan, maka perkalian scalar :

a.b  (axiˆ  a y ˆj  az kˆ).(bxiˆ  by ˆj  bz kˆ)


Diperoleh hasil akhir sebagai berikut :

a.b  axbx  a yby  az bz


Sifat-sifat Perkalian Titik (Dot Product)

1. Komutatif : A  B = B  A
2. Distributif : A  (B+C) = (A  B) + (A  C)

Catatan :

1. Jika A dan B saling tegak lurus AB=0


2. Jika A dan B searah AB=AB
3. Jika A dan B berlawanan arah AB=-AB
Sudut antar Vektor
2
PQ  u  v  2 u v cos
2 2
z

P (u1,u2,u3)
PQ  v  u
u
u v cos  (u  v  v u )
2 2 2
1
2
 Q (v1,v2,v3)
u.v  (u  v  v u )
2 2 2
1
2 v
y
u.v  u1v1  u2 v2  u3v3
x
u.v
cos 
uv
Catatan:

Jika u dan v adalah vektor-vektor taknol dan  adalah sudut diantara


kedua vektor tersebut maka :

•  lancip , jika dan hanya jika u.v > 0


•  tumpul, jika dan hanya jika u.v < 0
•  tegaklurus (/2), jika dan hanya jika u.v = 0
Contoh :
Diketahui vektor A = 3i + 4j dan vektor B = 4i  2j. Tentukan sudut antara vektor A dan B !

Jawab :

A . B = (3i + 4j) . (4i  2j) = 3.4 + 4.(-2) = 4


A
Besar vektor A  (3)  4  5
2 2


Besar vektor B  (4)  2  20
2 2
AB
B

A.B 4
Cos     0,17888  Dengan demikian  = 79,7o
AB (5)( 20 )
Contoh :
Diketahui vektor u=(2,-1,1) dan v=(1,1,2) carilah sudut diantara vektor u dan v.

u.v = uxvx+ uyvy+ uzvz z


(1,1,2)
= (2)(1) + (-1)(1) + (1)(2) v
= 3 

u  6 dan v 6 (2,-1,1)
y

u.v 3 3
cos     0,5
u v ( 6 )( 6 ) 6 x

  60 o
b. Perkalian Silang (Cross Product) Hasilnya vektor

C=AxB
B
θ
A
B
θ
A
C=BxA

Catatan :
Arah vektor C sesuai aturan tangan kanan
Besarnya vektor C = A x B = |A||B| sin θ
Sifat-sifat
• Jika u,v, dan w adalah sebarang vektor dalam ruang
berdimensi 3 dan k adalah sebarang skalar, maka :

u x v = -(v x u)
u x (v+w) = (u x v) + (u x w)
(u + v) x w = (u x w) + (v x w)
k(u x v) = (ku) x v = u x (kv)
ux0=0xu=0
uxu=0
b. Perkalian Silang (Cross Product)

• Jika hasil kali titik berupa suatu skalar maka hasil kali silang
berupa suatu vektor.
• Jika u = (u1,u2,u3) dan v = (v1,v2,v3) adalah vektor-vektor dalam
ruang berdimensi 3, maka hasil kali silang u x v adalah vektor
yang didefinisikan sebagai
u x v =(u2v3 - u3v2 ,u3v1 - u1v3 ,u1v2 - u2v1 )
atau dalam notasi determinan :

 u2 u3 u1 u 3 u1 u 2 
u x v   ,  , 
 v2 v3 v1 v3 v1 v 2 
Contoh:
Jika 𝑢 = (3, 2, -1), 𝑣Ԧ = (0, 2, -3), dan 𝑤 = (2, 6, 7)
Tentukan :
a. 𝑣Ԧ x 𝑤
b. 𝑢 x (𝑣Ԧ x 𝑤)
c. (𝑢 x 𝑣)Ԧ - 2𝑤
Soal :
1. Diketahui 𝑢 = a i - 8 j + b k, dan 𝑣Ԧ = (a + 2) i + 8 j + 2 k. Jika 𝑢 = -𝑣.
Ԧ Tentukan :
a. u + v
b. Panjang vektor 𝑣Ԧ
2. Tentukan 𝑢. 𝑣, Ԧ jika:
a. u = (2, 4) dan v = (-5, 7)
b. u = (-2, 2, 3) dan v = (1, 7, -4)
3. Jika a = (3, 3, 1), b = (-2, -1, 0), dan c = (-2, -3, -1). Tentukan :
a. a x b c. a . (b x c)
b. a x (b + c) d. a x (b x c)
4. Diketahui vektor u=(2,-3, 5) dan v=(-3, -5, 2) carilah sudut diantara vektor u dan v?
5. Carilah sudut ABC jika titik-titik sudutnya adalah A (1, 2, 3), B (-4, 5, 6), dan C (1, 0, 1)?
Proyeksi Ortogonal
a. Proyeksi Skalar Ortogonal
• Proyeksi skalar ortogonal biasanya disingkat dengan proyeksi skalar saja atau sering
dikatakan dengan panjang proyeksi vektor
• Misalkan proyeksi 𝑂𝐴 pada 𝑂𝐵 adalah 𝑂𝐶
• 𝑂𝐶 = 𝑐Ԧ disebut proyeksi skalar ortogonal 𝑎Ԧ pada 𝑏
 
 a.b 
c  Proy b a    a cos A
 b 
 

O C
A

Proyeksi Ortogonal
b. Proyeksi Vektor Ortogonal
O
Proyeksi ortogonal
C
 
 a.b 
Proy b a  

2
b

vektor a terhadap b
 b 
 

a.b Komponen a yang ortogonal


a  Pr oyb a  a  2
b terhadap b
b
Contoh:
• Diketahui 𝑎Ԧ = 7 i + 6 j, dan 𝑏 = 4 i + 2 j. Tentukan proyeksi ortogonal a
pada b?
• Jawab:
a.b  40

b  4 2  2 2  20

 
 a.b  40
Proy b a   b  ( 4i  2 j )  8i  4 j

 b

2



 20 
2
• Komponen u yang ortogonal terhadap v adalah:

a  Pr oyb a  (7i  6 j )  (8i  4 j )  i  2 j

7   8  1
 6   4   2 ua
     
L=Span {b}v

Proyb a
a-Proyb a
v
b
Contoh :
Diketahui 𝑎Ԧ = 2 i - 3 j + 6 k, dan 𝑏 = 2 i + 2 j + k. Tentukan :
a. proyeksi skalar ortogonal 𝑎Ԧ pada 𝑏
b. proyeksi skalar ortogonal 𝑏 pada 𝑎Ԧ
c. proyeksi vektor ortogonal 𝑎Ԧ pada 𝑏
Jawab :
Soal :
1. Misalkan a = (-1, 5) dan b = (3, 3). Carilah vektor proyeksi a pada b
dan proyeksi skalar a pada b ?
2. Jika a = (3i + 2j + k), b = (2i - k), dan c = (i + 5j -3k). Tentukan
a. Projb a
b. Proja b
c. Proja c
Aplikasi dari Hasil Kali Vektor
• Menghitung Usaha
Usaha = F . D

Contoh :
Gaya F = 8i + 5j dalam newton menggerakan sebuah benda mulai dari (1,0) ke (7,1),
dengan jarak diukur dalam meter. Berapakah usaha yang dilakukan?
Jawab:
Misal D adalah vektor mulai dari (1,0) ke (7,1)  D = (7 – 1) i + (1 – 0)j = 6i + j
Maka usaha = F.D = (8)(6) + (5)(1) = 53 newton-meter = 53 joule.
• Menghitung Torsi/Momen
Contoh :
Soal :
• Carilah usaha yang dilakukan oleh gaya F = 6i + 8j newton untuk
memindahkan benda dari (1,0) ke (6,8); jarak dalam meter.
• Carilah usaha yang dilakukan oleh gaya F = -4k newton untuk
memindahkan benda dari (0, 0, 8) ke (4, 4, 0); jarak dalam meter.
RUANG VEKTOR
• Ruang vektor adalah suatu himpunan objek yang dapat dijumlahkan
satu sama lain dan dikalikan dengan suatu bilangan, yang masing-
masing menghasilkan anggota lain dalam himpunan itu.
• Aksioma ruang vektor, dinyatakan dlam definisi berikut, dimana
aksiona merupakan aturan permainan dalam ruang vektor.
• Definisi : Jika V merupakan suatu himpunan tidak kosong dari objek –
objek sebarang, dimana dua operasinya didefinisikan sebagai
penjumlahan dan perkalian dengan skalar. Operasi penjumlahan
dapat diartikan sebagai suatu aturan yang mengasosiasikan setiap
pasang obbjek u dan v pada v dengan suatu objek u + v yang disebut
jumlah dari u dan v.
• Operasi perkalian skalar merupakan suatu aturan yang
mengasosiasikan setiap skalar k dan setiap objek u pada v dengan
suatu objek ku, yang disebut kelipatan skalar dari u oleh k. Jika
aksioma berikut dipenuhi oleh semua objek u, v, w pada v dan semua
skalar k dan l, maka v disebut sebagai RUANG VEKTOR dan objek –
objek dalam v disebut VEKTOR.
Ruang Euclides orde n
Operasi-Operasi pada ruang vektor Euclides:
• Penjumlahan
u  v  u1  v1 , u 2  v 2 , ..., u n  v n 
• Perkalian dengan skalar Riil sebarang (k)
ku  ku1 , ku 2 ,..., ku n 
• Perkalian Titik (Euclidean inner product)
u  v  u1v1  u 2 v 2  ...  u n v n
• Panjang vektor didefinisikan oleh :

u  u  u   u1  u 2  ...  u n
1 2 2 2
2

• Jarak antara dua vektor didefinisikan oleh :

d u , v   u  v  u1  v1 2  u 2  v2 2  ...  u n  vn 2
Contoh :
Diketahui u  1, 1, 2, 3 dan v  2, 2, 1, 1
Tentukan panjang vektor dan jarak antara kedua vektor
tersebut
Jawab:
Panjang vektor :
u  12  12  2 2  32  15

v  22  22  12  12  10
Jarak kedua vektor
d u , v   u  v  1  22  1  22  2  12  3  12

  12   12  12  22
 7
• Misalkan W merupakan subhimpunan dari sebuah
ruang vektor V
• W dinamakan subruang (subspace) V
jika W juga merupakan ruang vektor
yang tertutup terhadap operasi penjumlahan dan
perkalian dengan skalar.
• Syarat W disebut subruang dari V adalah :
1. W  { }
2. W  V
3. Jika u , v W maka u  v  W
4. Jika u  W dan k  Riil maka k u  W
:
Soal :
• Diketahui vektor-vektor V1 = (0, 3, 1, -1), V2 = (6, 0, 5, 1), dan V3 = (4,
-7, 1, 3). Tunjukan bahwa setiap vektor tersebut sebagai kombinasi
linier dari vektor-vektor lainya?
Kebebasan Linier (Linear Independence)
Definition:
• If S = {v1,v2,...,vr} is a non empty set of vectors then the vector
equation k1v1+k2v2+....+kr vr = 0 has at least one solution, k1=0,
k2=0, ..., kr=0.
• If this is the only solution, then S is called a linearly
independent set.
• If there are other solutions, then S is called a linearly
dependent set.
Contoh :

 9V1 + 5V2 + 4V3 = V4


Contoh :
• v1 = (2,-1,0,3), v2=(1,2,5,-1), v3=(7,-1,5,8) S={v1, v2, v3} is
linearly dependent since 3v1+v2 – v3 =0.

• S = {p1=1-x, p2=5+3x-2x2, p3=1+3x-x2} is a linearly dependent


since 3p1- p2+2p3=0

• S={i, j, k}, where i=(1,0,0), j=(0,1,0), k=(0,0,1), is a linearly


independent since 0i + 0j + 0k = 0;
Geometric Interpretation of Linear
Independence
• In R2 or R3, a set of two vectors is linearly independent iff the
vectors do not lie on the same line when they are placed with
their initial points at the origin.
Geometric Interpretation of Linear
Independence
• In R3, a set of three vectors is linearly independent iff the vectors
do not lie in the same plane when they placed with their initial
points at the origin.
Contoh:
Apakah vektor berikut bebas linier : V1 = (1,3,5), V2 = (2,-3,1), dan V3 = (-3,0,1).
Jawab :
• Jika k1(1,3,5) + k2(2,-3,1) + k3 (-3,0,1) = (0, 0,0)
• K1 + 2k2 – 3 k3 = 0, 3k1 – 3k2 = 0, 5k1 + k2 + k3 =0

• Persamaan kedua: 3k1 – 3k2 = 0  k1 = k2  Substitusikan ke K1 + 2k2 – 3 k3 = 0


• k1 + 2k1 - 3k3  3k1 = 3k3  k1 = k3  Substitusikan 5k1 + k2 + k3 =0

• 5k1 + k2 + k3 =0
• 5k1 + k1 + k1 = 0  7k1 = 0  k1 = 0
• Jadi, k1 = k2 = k3 = 0  Vektor bebas linear
Contoh:
Apakah vektor berikut bebas linier : V1 = (2,-1, 3), V2 = (4,-2,6), dan V3 = (1,2,0).
Jawab :
• Jika k1(2,-1, 3) + k2(4,-2,6) + k3 (1,2,0) = (0, 0,0)
• 2k1 + 4k2 + k3 = 0, - k1 – 2k2 + 2k3 =0, 3k1+ 6k2=0

• Persamaan ketiga : 3k1+ 6k2=0  k1 = -2k2  Substitusikan ke 2k1 + 4k2 + k3 = 0


• 2(-2k2) + 4k2 + k3 = 0  k3 = 0
• k1 = -2, k2 = 1, k3 = 0
• Jadi, k1 ≠ 0, k1 ≠ 0, k3 = 0  Tidak bebas linear
Soal :
1 1 0
1. Apakah v = (2, 1, 3) kombinasi linier dengan vektor – vektor 𝑺 = 1 , 2 , 1 ?
1 3 0
2. Tentukan apakah V1 = (2, 1) dan V2 = (3, 2) bebas linier ?

3. Tentukan apakah V1 = (1, 1, 1), V2 = (1, 2, 3), dan V3 = (0, 1, 0) bebas linier ?

4. Tentukan apakah V1 = (-1, 2, 1), V2 = (3, -2, 1), dan V3 = (5, -6, -1) bebas linier ?
Basis Vektor

• Jika V adalah sembarang ruang vektor dan S = { ū1, ū2, … , ūn }


merupakan himpunan berhingga dari vektor – vektor di V, maka S
dinamakan basis bagi V Jika kedua syarat berikut dipenuhi :

1. S membangun V

2. S bebas linear
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Soal :
1 2 −1 1 1 0
• Tunjukan bahwa matriks A = ,B= ,C= ,D=
1 1 2 2 0 1
0 3
merupakan basis dari matriks berukuran 2 x 2 ?
3 3
• Jika V1=(1,2,1), V2=(2,9,0) dan V3=(3,3,,4). Apakah S={V1, V2, V3}
adalah basis di R3? Buktikan bahwa vektor V = (5, 1, -9) merupakan
representasi dari basis S ?

Anda mungkin juga menyukai