Anda di halaman 1dari 61

PEMBUATAN MESIN PENGASAH PISAU DENGAN

SISTEM MEKANIS BELT

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya)

Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

Oleh:

Nama : Robi Kurniawan

No. BP : 1401011015

Program Studi : Teknik Mesin

Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
JURUSAN TEKNIK MESIN
2017
LEMBARAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PEMBUATAN MESIN PENGASAH PISAU DENGAN SISTEM


MEKANIS BELT

Disusun oleh :

Nama : Robi Kurniawan


No Bp : 1401011015
Program Studi : D3 Teknik Mesin
Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan

Telah Lulus Sidang Pada Tanggal 2 Oktober 2017

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Feidihal, ST., M.Si DR, Maimuzar, ST., MT


NIP. 19580727 199003 1 002 NIP. 19610523 198803 1 002

Disahkan Oleh :

Ka. Program Studi Teknik Mesin Ka. Konsentrasi Maintenance

Sir Anderson, ST.,MT Rivanol Chadry, ST., MT


NIP. 19681111 1993 03 1001 NIP. 19691215 199303 1 002

Ketua Jurusan Teknik Mesin

DR, Junaidi, ST., MP


NIP. 19660621 199203 1 005
PEMBUATAN MESIN PENGASAH PISAU DENGAN SISTEM
MEKANIS BELT

Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Tugas Akhir Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
Pada Tanggal : 2 Oktober 2017

Tim Penguji :

Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II

Feidihal, ST., M.Si Yanziwar, Ir., MT


NIP. 19630607 199501 1 001 NIP. 19590110 199303 1 002

Anggota I/Penguji III Anggota II/Penguji IV

Dr, Yuli Yetri, M.Si Yazmendra Rosa, ST., MT


NIP. 19630706 199303 2 002 NIP. 19710115 199802 1 002
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu sudah selesai (
dengan satu urusan ) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain ini hanya
kepada Allah hendaknya kamu berharap (Qs : Alam Nasrah 1-8)

Ya Allah berikanlah aku ilmu untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu


yang telah Engkau anugerahkan kepadaku & kepada kedua ibu bapakku & untuk
mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridhoi & masukanlah aku dengan rahmat-Mu ke
dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh (Qs : An-Nahl : 19)

Allah memberikan hikmah (ilmu pengetahuan) kepada siapa yang dikehendaki-Nya &
barang siapa yang diberi hikmah, sesungguhnya telah diberi kebijaksanaan yang banyak &
tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal

(Qs : Al-Baqarah : 269)

Ya Allah……. Ya Rahman…… Ya Rahim


Bersujud aku dihadapan-Mu atas segala rahmat & karunia-Mu yang Engkau berikan
kepadaku, semoga langkahku tidak terhenti sampai disini karena pejalannanku masih
panjang dengan setumpuk cita-aita yang belum teraih Beriknlah jalan terbaik dalam hidup
ini, jalan yang Engkau redhoi

Ku ucapkan puji syukur atas kehadirat-MU ya ALLAH, atas segala nikmat dan cobaan
yang telah engkau berikan kepada Hamba-MU dalam melaksanakan kehidupanku sebagai
seorang mahasiswa. Sampai pada akhirnya kini, aku bisa mengucapkan syukur
ALHAMDULLILAH karena akhirnya aku telah berhasil menuntaskan kuliahku dan
menulis Tugas Akhir dengan judul (Pembuatan Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem
Mekanis Belt)

Kepada Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri tauladan umatnya.


Teringat sabda Rasulullah SAW :
“Bukan kecerdasan kamu,
melainkan sikap kamulah yang akan mengangkat kamu dalam kehidupan.”
Semoga Allah SWT menganugerahkan kecerdasan dan sikap merendah tanpa menghinakan
diri (Tawadhu’) kepadaku.
Tertuju Kepada Keluarga

Kupersembahkan sebuah hadiah kecil ini


Untuk kedua orang tuaku tersayang dan saudara-saudara yang aku banggakan

Terima kasih Bapak (Johanedi Ilyas)


Untuk setiap nasehat sederhana namun begitu bermakna dalam segalanya.
Bapak do’akan selalu langkah Putra pertamamu ini, semoga selalu dirihoi oleh Allah SWT.
Kini saatnya putramu berjuang demi kebahagiaanmu dihari esok, mengganti setiap keringan
yang engkau teteskan demi pendidikan dan kebaikanku.

Terima kasih Ibuk (Ratnawilis)


Telah menjadi wanita terbaikku yang mengajari aku ikhlas, bagaimana memandang masa lalu
demi tersenyumnya masa depanku. Semoga kesehatan dan umur panjang diberikan Allah
SWT kepadamu sehingga kau bisa melihat kesuksesanku.

Tertuju Kepada Dosen Pembimbing

Penghargaan yang tinggi saya sampaikan kepada bapak Feidihal, ST., M.Si dan
DR, Maimuzar ST., MT. Saya mengucapkan beribu terima kasih karena bapak bersedia
mendengarkan kegelisahan saya mulai dari awal mengerjakan tugas akhir ini sampai detik-
detik mendekati sidang tugas akhir Semoga semua hal yang bapak usahakan & korbankan,
baik waktu, tenaga, materi, serta ilmu yang dibagi kepada saya menjadi amal yang terus
mengalir pahalanya.

Thank to My Best Friends :


Sahabatku terutama teman-teman satu angkatan terutama teman-teman di lokal E14 hanya
kalian yang bisa memahami sifat dan karakteku.Terkadang aku egois, jatuh dan tak tau
arah, samo tau selah. Suka dan duka yang kita rasakan bersama, akan menjadi kenangan
dalam hidupku. Kalian adalah yang terbaik sahabatku, dan sahabat yang selalu mendukung
dan menemani dikala susah maupun senang hanya terimakasih yang bisa ku sampaikan saat
ini sobat.
Selanjutnyo terimokasih untuak rekan-rekan den sadoalahnyo lah, terutamo yang ado
dikontrakan Veri Nugraha kawan den maen game ko ma, Alfajri Dwi Putra (adek) ko kawan
sapaduduak ko ma jo pae maen-maen ma, Bilo pae maen wak lai?, Hendrik Fernando jan
mangambok jo lae drik ngambok tarui yo a, Gilang adli fajar Kama se ang puta-puta se karajo
ang dk tantu arah ang do, Andre rullia firda sakik kasakik joang dre jago lah badan tu lae
caih beko, Gito fernandes ko kcek urang kmbaran den ma, Bg fauzan bilo pae main-main wk
lai bg, tu bilo wak bukak bakureh lae bg. Bg iqbal blo galak-galak wak lae bg ala langang se
di kontrakan ko a, Bg firman ba a kok dk do kapadang lae bg ala lupo se padang lae.Fadli as
maen ps ka ps se ma,Dan untuak kasadonyo yang dak tasabuik namonyo den disiko minta
maaf dih, jan berang ka berang jo dih, salam hormat den untuak kalian sadonyo ROBI.

Special Thank’s :
“ Untuak , Hendrik Fernando, Alfajri Dwi Putra (adek), Gilang Adli Fajar, Mokasih banyak
dih yang ala mambantu den katiko buek TA klaw dk ado dak kasudah Ta den do”

“ Untuak Honda Vario BA 6304 QK honda legen ko, kalau dk ado honda ko dak ka bisa ma
angkek bahan untuak TA den ma banyak jaso koma jan diremehan honda ko, bko malajang
urang punyo ko”

“ Untuak leptop ASUS yang banyak gambar stikernyo mokasih banyak top , kalau dk do top
dak ka lulus den sidang dan dak ka jadi AMD den ma,yo banyak tarimo kasih top a”

“Yang terakhir Mungkin agak di inisialkan lah ya (JK), terima kasih banyak teleah menemani
aku, makasih buat suportnya, perhatiannya,pengertiannya,pokoknya semuanya lah kamu
yang terbaik, oh ya jangan malu-malu lagi kalua bersama aku santai aja model baru kenal
sama aku aja.Buat yang terakhir aku mau bilang semoga sukses selalu, aku selalu
mensuportmu kok tenang aja.
MOTTO

“ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupanya”


(Al-Baqarah:286)

“Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka Sedikitpun tidak
mendatangkan kemudharatan kepadu” (Ali Imran:120)

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya tiada berputus asa dari
rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”
(Yusuf : 87)

“Berjuanglah Walau Kesempatan mu hanya 0,0000000000000001%”


(Bg Fauzan Furqon Jhora )

“Seberat-beratnya masalah yang kamu hadapi, percayalah akan terselelesaikan jika engkau
menjalaninya dengan sepenuh hati”
(Hendrik Fernando)

“Panceg dina galur moal ingkah najan awak lebur”


(Ricky Aldian Desrizal”Atenk”)

“Usaha tidak akan pernah menghianati hasilnya”


(Alfajri Dwi Putra”Adek”)

“Tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan”


(Veri Nugraha)

“Hari ini adalah saat yang tepat untuak menentukan hari esok”
(Bg Teguh Pranata)
“Pantang pulang sabalun padam”
(Andre Rulliya Firda)

“Ka tampek galak dapek dicari kawan manangih jan sampai hilang”
(Fadhli Aulia Syukri “AI”)

“Kuliah santai masa depan cerah”


(Gilang Adli Fajar)

“Jadilah manusia yang sewajarnya”


(Fadjra Daira)

“ Lae pasti tu, lae dak ota se”


(Robi Kurniawan)
No. Alumni Universitas No. Alumni Fakultas
ROBI KURNIAWAN

BIODATA

(a) Tempat/Tgl Lahir : Lagan/16 Maret 1996 (b) Nama Orang Tua: Johanedi Ilyas (c)
Fakultas: Politeknik Negeri Padang (d) Jurusan: Teknik Mesin. Konsentrasi: Maintenance
(e) No. BP: 1401011015 (f) Tanggal Lulus: 2 Oktober 2017 (g) Predikat Lulus:
........................ (h) IPK:…... (i) Lama Studi: 3 Tahun (j) Alamat Orang Tua: Batu
Panyawik, Lagan Gadang Hiilir, Kecamatan Linggo Sari Bagantii, Kabupaten Pesisir

Pembuatan Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekaanis Belt Tugas Akhir D-III Oleh : Robi
Kurniawan Pembimbing I : Feidihal, ST., M.Si dan Pembimbing II : DR, Maimuzar, ST., MT

ABSTRAK

Mesin pengasah pisau mempunyai beberapa jenis yang berbeda, tetapi belum ada mesin pengasah
pisau yang pengasah pisaunya menggunakan belt amplas. Maka dari itu dibuatlah mesin pengasah
pisau dengan sistem mekanis belt. Mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt ini
mempunyai fungsi utama yaitu sebagai alatt pengasah pisau dengan mempergunakan amplas yang
berbentuk belt. Mesin ini dibuat sedemikian rupa untuk mempermudah dalam proses pengasahan
pisau. Mesin ini digerakan oleh sebuah motor penggerak yang menggunakan daya listrik untuk
proses kerjanya. Prinsip kerja mesin ini adalah dengan cara meletakkan pisau di pengapitnya
kemudian diletakan pada belt amplas yang berputar yang digerakan oleh sebuah motor listrik
dengan transmisi puli. Dengan gerak belt amplas yang berputar sehingga pisau yang diletakan
diatas belt tersebut akan terasah. Mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt mempunyai
delapan komponen yaitu motor listrik, rangka, penyetel ketegangan belt, poros pengapit pisau,
pengapit pisau penyetel poros pengapit pisau, pulley, dan poros pulley.
Kata Kunci : Pengasah, Pisau

Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan siding penguji dan dinyatakan LULUS pada tanggal : 2 Oktober 2017
Abstrak telah disetujui penguji :

Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II Anggota/Penguji III Anggota/Penguji IV


Tanda
Tangan

Yazmendra Rosa, ST,.


Nama Terang Feidihal, ST., M.Si Yanziwar, Ir., MT Dr, Yuli Yetri, M.Si MT

Ketua Jurusan Teknik Mesin : DR, Junaidi, ST.,MP


Nip. 19660621 199203 1 005 Tanda Tangan

Alumni telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendaptakan Nomor Alumni :
Petugas Fakultas/Universitas
Nomor Alumni Fakultas : Nama : Tanda Tangan

Nomor Alumni Unifersitas : Nama : Tanda Tangan


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,


hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas
Akhir dengan judul “Pembuatan Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis
Belt”. Salawat beriring salam juga penulis ucapkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliah
hingga zaman yang penuh teknologi yang kita rasakan pada saat ini.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan Praktek Kerja
Lapangan ini. Terlebih penulis ucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak DR, Junaidi, ST., MP selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin di
Politeknik Negeri Padang.
2. Bapak Sir Anderson, ST., MT selaku Kepala Program Study Teknik Mesin
di Politeknik Negeri Padang.
3. Bapak Rivanol Chadry, ST., MT selaku Kepala Konsentrasi Maintenance
Jurusan Teknik Mesin di Politeknik Negeri Padang.
4. Bapak Feidihal, ST., M.Si selaku dosen pembimbing satu tugas akhir di
Politeknik Negeri Padang.
5. Bapak DR, Maimuzar, ST., MT selaku Pembimbing dua tugas akhir di
Politeknik Negeri Padang.
6. Teristimewa Johanedi Ilyas (Ayah), Ratnawilis (Ibu), selaku orang tua
yang selalu memberikan doa dan dukungannya.
7. Teman–teman Mahasiswa Politeknik Negeri Padang Jurusan Teknik
Mesin tahun ajaran 2014.
Semoga amal baik mereka mendapatkan balasan dari Allah SWT
dengan balasan yang berlipat ganda.

i
Penulis pun menyadari bahwa di dalam laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan laporan yang akan penulis buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Mudah-mudahan laporan ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-
kata yang kurang berkenan.

Padang, Agustus 2017

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

COVER

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSEMBAHAN

LEMBAR TUGAS AKHIR

LEMBAR ASISTENSI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Alasan Pemilihan Judul ................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
1.3.1. Tujuan Umum ....................................................................2
1.3.2. TujuanKhusus ....................................................................2
1.4 Batasan Masalah ............................................................................ 2
1.5 Metode Penyusunan Laporan ........................................................ 3
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................... 3

BAB 2 LANDASAN TEORI


2.1. Pengertian Pisau ............................................................................ 5
2.1.1 Macam-macam Pisau............................................................6
iii
2.1.2 Jenis-jenis Pengasah Pisau ............................................................ 6
2.2. Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis Belt ....................... 11
2.1.1 Komponen Utama Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem
Mekanis Belt ................................................................................................. 11
2.3. Prinsip Mata Pisau....................................................................................... 19
2.4. Dasar Pemilihan Bahan.............................................................................. 20

BAB III METODA PEMBUATAN


3.1 Alur Proses Pembuatan .............................................................................. 21
3.2 Jadwal Pengerjaan ....................................................................................... 31

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Gambar Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis Belt ....... 32
4.2 Komponen-komponen Mesin Pengasah Pisau Dengan Sitem
Mekanis belt beserta ukurannya .............................................................. 33

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................................... 43
5.2 Saran ................................................................................................................ 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pisau ..................................................................................................................... 6


Gambar 2.2 Pengasah Pisau Sharpening stone ............................................................... 7
Gambar 2.3 Pengasah Pisau Sharpening steel ................................................................ 7
Gambar 2.4 Manual knife sharpener ................................................................................. 8
Gambar 2.5 Electric knife sharpener ................................................................................. 9
Gambar 2.6 Knife sharpening systems .............................................................................. 9
Gambar 2.7 Batu Asah ........................................................................................................... 10
Gambar 2.8 Blade knife machine using belt .................................................................... 10
Gambar 2.9 Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis Belt ............................ 11
Gambar 2.10 Motor listrik .................................................................................................... 12
Gambar 2.11 Komponen Motor Listrik ............................................................................ 12
Gambar 2.12 Pulley ................................................................................................................ 14
Gambar 2.13 Amplas .............................................................................................................. 15
Gambar 2.14 Amplas kertas ................................................................................................. 16
Gambar 2.15 Amplas roll ...................................................................................................... 16
Gambar 2.16 Belt amplas ...................................................................................................... 17
Gambar 2.17 Mur dan Baut .................................................................................................. 18
Gambar 3.1Diagram Aliran Proses Pembuatan Mesin Pengasah Pisau Dengan
Sistem Mekanis belt ..................................................................................... 19
Gambar 3.2 Pisau ..................................................................................................................... 21
Gambar 3.3 Penggerindaan ................................................................................................... 23
Gambar 3.4 Pengelasan.......................................................................................................... 24
Gambar 3.5 Rangka ................................................................................................................ 24
Gambar 3.6 Pengeboran......................................................................................................... 26
Gambar 3.7 Pengelasan mur ................................................................................................. 26
Gambar 3.8 Penyetel ketegangan ........................................................................................ 26
Gambar 3.9 Penyetel poros pengapit pisau ...................................................................... 28

v
Gambar 3.10 Poros Pulley .................................................................................................... 29
Gambar 3.11 Pengapit pisau ................................................................................................. 30
Gambar 4.1 Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis Belt ............................ 32
Gambar 4.2 Rangka ................................................................................................................ 33
Gambar 4.3 Ukuran alas Rangka ........................................................................................ 33
Gambar 4.4 Ukuran Kaki Rangka Sebelah Kiri ............................................................. 34
Gambar 4.5 Ukuran Kaki Rangka Depan ......................................................................... 35
Gambar 4.6 Penyetel Ketegangan Belt .............................................................................. 36
Gambar 4.7 Ukuran Penyetel Ketegangan Belt .............................................................. 36
Gambar 4.8 Pulley ................................................................................................................... 37
Gambar 4.9 Ukuran Pulley ................................................................................................... 37
Gambar 4.10 Poros Pengapit Pisau .................................................................................... 38
Gambar 4.11 Ukuran Poros Pengapit Pisau ..................................................................... 38
Gambar 4.12 Poros Pulley .................................................................................................... 39
Gambar 4.13 Ukuran Poros Pulley ..................................................................................... 40
Gambar 4.14 Pengapit Pisau ................................................................................................ 40
Gambar 4.15 Ukuran Pengapit Pisau ................................................................................. 41
Gambar 4.16 Penyetel Poros Pengapit Pisau ................................................................... 41
Gambar 4.17 Ukuran Penyetel Poros pengapit Pisau.................................................... 42

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal pengerjaan ................................................................................................ 31

vii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi di segala bidang menuntut masyarakat harus berfikir


kreatif dan ramah terhadap lingkungan. Untuk menyelaraskan kemajuan teknologi
terhadap kebutuhan hidup masyarakat, setiap individu dituntut harus menguasai
suatu keahlian. Keahlian inilah yang akan dibutuhkan seseorang untuk mencukupi
kebutuha finansial individu tersebut dalam menanggapi perkembangan
perekonomian dan teknologi.
Dewasa ini banyak sekali ditawarkan produk-produk yang berfungsi untuk
mempermudah pekerjaan, dengan tujuan menambah produkivitas suatu usaha.
Produk ditawarkan kebanyakan serba otomatis dan canggih, Jika diperhatikan,
segala kebutuhan manusia tidak lepas dari unsur mekanis. Hampir semua alat
yang digunakan untuk membantu pekerjaan manusia berupa alat-alat mekanik.
Alat mekanik bisa digerakan dengan motor listrik ataupun motor bertenaga
bensin/solar. Keuntungan dari alat mekanik adalah membuat pekerjaan yang
dilakukan bisa lebih mudah dan cepat. Berbeda halnya dengan para pengusaha
yang merintis melalui industri kecil. Industri kecil merupakan usaha yang dimiliki
oleh salah satu warga setempat dalam memanfaatkan semua potensi yang berada
disekitar tempat tersebut. Baik dari segi bahan, tenaga kerja dan potensi alam.
Contoh seperti mesin pengasah pisau. Mesin ini digunakan untuk mengasah pisau
dengan secara cepat, berbeda dengan pengasah pisau yang ada.
Judul proposal tugas akhir ini adalah ”PEMBUATAN MESIN
PENGASAH PISAU DENGAN SISTEM MEKANIS BELT”. Dari urain
tersebut di atas maka mendorong penulis untuk mencoba memanfaatkan belt
sebagai pengasah pisau.
1.2. Alasan Pemilihan Judul
Alasan Penulis untuk mengangkat judul Tugas Akhir “Pembuatan Mesin
Pengasah Pisau Dengan Mekanis Belt” yaitu :
1. Proses pengasah biasanya dilakukan secara manual dengan
menggunakan batu asah, pada alat ini pengasahanya dilakukan secara
manual juga tapi menggunakan belt amplas.
2. Pengoperasiannya sangat sederhana dan perawatan yang ringan.
3. Referensi mudah didapat.

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum


1. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan program diploma III (DIII)
di Politeknik Negeri Padang.
2. Sebagai pengembangan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti
proses perkuliahan baik teori maupun praktik.
3. Memperoleh pemahaman ilmu tentang merancang suatu alat.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Dapat menjelaskan prinsip kerja mesin pengasah pisau dengan sistem
mekanis belt.
2. Dapat menjelaskan komponen-komponen utama mesin pengasah pisau
dengan sistem mekanis belt.
3. Dapat mewujudkan mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt.
1.4. Batasan Masalah

Pada “PEMBUATAN MSIN PENGASAH PISAU DENGAN SISTEM


MEKANIS BELT” ini dibatasi hanya pada gambar mesin yang meliputi
gambar asembling mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis bel dan
gambar komponen utama pada mesin pengasah pisau dengan sisteem mekanis
belt beserta ukurannya.
1.5. Metode Penyusunan Laporan

Adapun metodologi yang digunakan penulis dalam memperoleh data yang


mendukungdalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini yaitu sebagai berikut :

a. Metode Bimbingan
Metode ini bertujuan untuk mendapatkan pengarahan dari Dosen
Pembimbing dalam penyusunan sistematik laporan Tugas Akhir dan
bentuk yang baik serta koreksi dan masukan materi selama proses
pembuatan dan penyusunan Tugas Akhir.

b. Studi Kepustakaan
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan
dengan topik Tugas Akhir yang dapat diambil dari literature dan
digunakan sebagai referensi.

c. Metode Cyber
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mencari informasi dan data
melalui internet sebagai bahan referensi.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembuatan Tugas Akhir ini dan agar mudah
dimengerti, maka Penulis mencoba untuk menguraikan pembahasan-pembahasan
Tugas Akhir ini dalam beberapa bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang permasalahan, pembatasan masalah,
tujuan penulisan Tugas Akhir, serta metode dan sistematika
penyusunan.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembuatan
mesin pengasah pisau dengan sistem belt. sehingga pembahasan dalam
Tugas Akhir ini bisa merujuk pada teori-teori yang telah dipaparkan.
BAB III METODA PEMBUATAN
Bagian bab ini berisi tentang alur proses pembuatan dan jadwal
pengerjaan.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi tentang gambar asembling alat yang akn di nuat dan gambar
komponen-komponen alat beserta ukurannya.

BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil pengujian
alat serta saran-saran untuk penyempurnaan Tugas Akhir ini dimasa
yang akan datang.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pisau

Pisau ialah alat yang digunakan untuk memotong sebuah benda. Pisau
terdiri dari dua bagian utama, yaitu bilah pisau dan gagang atau pegangan pisau.
Bilah pisau terbuat dari logam pipih yang tepinya dibuat tajam, tepi yang tajam ini
disebut mata pisau. Pegangan pisau umumnya berbentuk memanjang agar dapat
digenggam dengan tangan.

Bentuk umum pisau mirip dengan pedang, bedanya adalah bahwa bilah
pedang lebih panjang daripada bilah pisau. Bila pisau terlalu kecil untuk
memotong sesuatu, gergaji atau kapak mungkin diperlukan.

Kegunaan utama dari sebuah pisau dapur tentu saja untuk memotong,
tetapi benda apakah yang dipotong memerlukan perlakuan yang berbeda dan jenis
pisau yang digunakan pun mungkin berbeda.

Bagi Anda yang tidak ingin repot dan hanya ingin memasak dengan
cepat, mungkin Anda tidak akan terlalu memusingkan hal ini, tetapi bagi para
profesional ataupun bagi yang ingin memudahkan pekerjaannya, beberapa pilihan
jenis pisau harus disesuaikan dengan fungsi dan kegunaanya.

Pada dasarnya, pisau memiliki beberapa bagian seperti yang tertera pada
Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Pisau

(https://bitmotion-tab.com/search/?category=images&q=gambar%20pisau&f=bm)

2.1.1 Macam-macam pisau

Banyak terdapat jenis pisau bergantung pada keperluannya. Berikut


adalah beberapa di antaranya.

 Pisau bedah

 Pisau cukur

 Pisau dapur

 Pisau lipat

2.1.2 Jenis-Jenis Pengasah Pisau

1) Sharpening stone

Sharpening stone atau batu pengasah umumnya dibuat dalam


bentuk persegi panjang. Batu ini ditempelkan pada bahan lain seperti
keramik yang ukurannya lebih tebal. Selain pisau, batu pengasah bisa
dipakai mengasah gunting dan pisau cukur. Mengasah dengan batu ini
memerlukan keterampilan khusus untuk mendapatkan hasil bagus.
Gambar mesin sharpening stone seperti Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Pengasah Pisau Sharpening stone

(https://www.blibli.com/friends/articles/supaya-tajam-maksimal-kenali-5-jenis-pengasah-pisau/)

2) Sharpening steel
Sharpening steel atau besi pengasah memiliki bentuk seperti obeng.
Meski biasa dipakai untuk mengasah pisau, sharpening steel kurang
bagus hasilnya jika digunakan mengasah pisau yang tumpul. Pengguna
juga mesti berhati-hati saat menggunakan asahan ini mengingat
ujungnya yang tajam dan pisau mungkin saja tergelincir, lalu melukai
tangan. Mesin sharpening steel bisa di lihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Pengasah Pisau Sharpening steel

(https://www.blibli.com/friends/articles/supaya-tajam-maksimal-kenali-5-jenis-pengasah-pisau/)
3) Manual knife sharpener
Pengasah pisau manual atau manual knife sharpener digunakan
dengan cara menggerakkan pisau maju mundur. Model yang tersedia di
pasaran ada dua, yang bisa digunakan secara horizontal dan vertikal.
Pengasah manual merupakan perangkat ideal untuk menajamkan
kembali pisau yang tumpul. Mesin manual knife sharpener dapat dilihat
pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Manual knife sharpener

(https://www.blibli.com/friends/articles/supaya-tajam-maksimal-kenali-5-jenis-pengasah-pisau/)

4) Electric knife sharpener


Sesuai dengan namanya, electric knife sharpener membutuhkan
listrik saat digunakan untuk mengasah pisau. Pengasah pisau elektrik
juga efektif untuk menajamkan kembali pisau yang tumpul. Jika
menggunakan pengasah elektrik, pengguna tidak perlu repot
menggerakkan pisau maju mundur. Prosesnya juga lebih cepat.
Biasanya tersedia satu hingga tiga selot untuk memutar roda motor
pengasah. Mesin Electric knife sharpener dapat dilihat pada Gambar
2.5.
Gambar 2.5 Electric knife sharpener

(https://www.blibli.com/friends/articles/supaya-tajam-maksimal-kenali-5-jenis-pengasah-pisau/)

5) Knife sharpening systems


Sistem pengasah pisau atau knife sharpening systems amat mudah
digunakan. Anda cuma perlu menaruh pisau di sistem, atur menu,
selanjutnya sistem pengasah pisau akan otomatis bekerja sesuai menu
yang Anda pilih. Menu yang tersedia antara lain pengaturan sudut dan
jenis pengasahan. Penggunaan sudut yang ideal ialah 17 derajat untuk
cukuran, 20 derajat untuk pisau pemotong daging, dan 25 derajat untuk
pisau yang biasa digunakan berburu. Mesin Knife sharpening systems
dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Knife sharpening systems

(https://www.blibli.com/friends/articles/supaya-tajam-maksimal-kenali-5-jenis-pengasah-pisau/)
6) Batu Asah

Biasanya pengasah pisau di peralatan dirumah tangga memakai


batu asah seperti Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Batu Asah

(https://www.blibli.com/friends/articles/supaya-tajam-maksimal-kenali-5-jenis-pengasah-pisau/)

7) Blade knife machine using belt

Mesin pengasah ini termasuk jenis pengasah pisau manual knife


sharpener dan elektric knife sharpener, karena sama-sama manual dan
juga membutuhkan listrik saat digunakan untuk mengasah pisau. Akan
tetapi mesin ini menggunakan belt sebagai pengasahnya dan
menggunakan motor listrik. Mesin Blade knife machine using belt dapat
dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Blade knife machine using belt[

(https://www.blibli.com/friends/articles/supaya-tajam-maksimal-kenali-5-jenis-pengasah-pisau/)
2.2 Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis Belt

Mesin pengasah pisau ini mempunyai fungsi utama yaitu sebagai pengasah
pisau dengan mempergunakan belt amplas. Mesin ini dibuat sedemikian rupa
untuk mempermudah dalam proses pengasahan pisau. Mesin ini digerakan oleh
sebuah motor penggerak yang menggunakan daya listrik untuk proses kerjanya.

Prinsip kerja mesin ini adalah dengan cara meletakkan pisau di pengapitnya
kemudian diletakan pada belt amplas yang berputar yang digerakan oleh sebuah
motor listrik dengan transmisi puli. Dengan gerak belt amplas yang berputar
sehingga pisau yang diletakan diatas belt tersebut akan terasah. Gambar pengasah
pisau dengan sistem mekanis belt dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis Belt

2.2.1 Komponen Utama Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis


Belt
Adapun komponen utama pada mesin pengasah pisau dengan sistem
mekanis belt ini adalah sebagai berikut .
1. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Gambar
motor listrik dapat dilihat pada Gambar 2.10
Gambar 2.10 Motor listrik

( http://www.autoexpose.org/2017/05/komponen-motor-listrik.html)

Komponen Motor Listrik


Gambar komponen motor listrik dapat dilihat pada Gambar 2.11

Gambar 2.11 Komponen Motor Listrik

(http://www.autoexpose.org/2017/05/komponen-motor-listrik.html)

1.StatorCoil
2.RotorCoil
3.MainShaft
4.Brush
5.Bearing
6.Drivepulley
7. Motor Housing
2. Pulley
Pulley adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai sabuk
untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi
menghantarkan suatu daya. Cara kerjanya sering digunakan untuk
mengubah Arah dari gaya yang diberikan, Puli berbentuk seperti roda.
Pada penggunaannya puli selalu berpasangan dan dihubungkan
dengan sabuk (belt).

 Fungsi pulley

Puli memiliki fungsi antara lain:

 Mentransmisikan daya dari penggerak menuju komponen
yang digerakkan,

 Mereduksi putaran,

 Mempercepat putaran,

 Memperbesar torsi,

 Memperkecil torsi.


 Macam-macam pulley


Saat ini ada berbagai macam puli yang telah dikembangkan.
Berikut beberapa macam puli yang ada di pasaran:

 Puli rata (flat pulley),

 Puli V (V-pulley),

 Puli poly-V

 Puli synchronous, dll.


 Material pulley

Selain jenisnya yang beragam, material yang digunakan pada puli
juga beragam. Berikut beberapa material yang digunakan untuk
membuat puli:
 Baja (steels),

 Besi tuang (cast irons),

 Aluminium (aluminum),

 Plastik, dll.

Pulley yang akan digunakan adalah bahan alumunium seperti Gambar


2.12.

Gambar 2.12 Pulley

3. Amplas

Amplas adalah sejenis alat kerja yang terbuat dari kertas atau kain
yang telah ditambahkan dengan bahan yang kasar seperti butiran pasir
sehingga kadang-kadang disebut juga dengan kertas pasir.Amplas
berfungsi untuk membuat permukaan benda yang kasar menjadi lebih
halusdan tajam dengan cara menggosokkan permukaan kasarnya ke
permukaan suatu bahan atau benda.

Jenis-jenis amplas menurut bentuk dan bahannya antara lain terdiri


dari amplas lembaran dan amplas roll atau gulungan.Amplas lembaran
ada yang terbuat dari kertas dan ada pula yang terbuat dari bahan kain
yang masing-masing memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda-
beda.Sedangkan amplas gulungan biasanya terbuat dari bahan kain
dan merupakan amplas serba guna. Kasar dan halusnya amplas
ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik permukaan amplas
yang kasar. Semakin besar angkanya biasanya menunjukkan semakin
halus dan rapat susunan pasirnya. Sebagai contoh untuk nomor-nomor
amplas kain antera lain adalah nomor 0, nomor 1, nomor 11/2, nomor
2, nomor 21/2, nomor 3 dan seterusnya. Sedangkan nomor-nomor
pada amplas kertas dan amplas gulungan misalnya adalah nomor
80,100,120,150,180,240,400,500,1000 dan seterusnya. Gambar
amplas dapat dilihat pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Amplas

(https://www.sarana-bangunan.com/macam-macam-amplas/)

Adapun macam-macam amplas adalah sebagai berikut :


1) Amplas kertas
Amplas kertas biasanya berfungsi untuk menggosok besi atau
untuk menghilangkan karat di besi.Dalam penggunaannya amplas
kertas biasanya dibasahi dengan air sehingga kadang-kadang
disebut juga sebagai amplas air.Amplas kain biasanya digunakan
untuk mengamplas tembok atau kayu. Dalam penggunaannya
amplas kain tidak perlu dibasahi dengan air karena bagian kasarnya
mudah rontok. Gambar amplas kertas dapat dilihat pada Gambar
2.14.
Gambar 2.14 Amplas kertas

(https://www.sarana-bangunan.com/macam-macam-amplas/)

2) Amplas roll
Sedangkan amplas roll atau gulungan biasanya bisa digunakan
untuk menggosok berbagai macam bahan termasuk besi, tembok,
kayu dan lai sebagainya. Ampas gulungan juga tidak mudah rontok
sehingga jika digunakan untuk menggosok bahan dari besi bisa
dibasahi dengan air seperti halnya amplas kertas. Namun jika
digunakan untuk menggosok tembok maupun bahan dari kayu
biasanya tidak perlu dibasahi. Karena memiliki banyak kegunaan
maka amplas gulungan disebut juga sebagai amplas serbaguna.
Gambar amplas roll dapat dilihat pada Gambar 2.15.

Gambar 2.15 Amplas roll

(https://www.sarana-bangunan.com/macam-macam-amplas/)
Dari macam-macam amplas diatas maka diambil amplas roll
yang akan digunakan untuk mesin pengasah pisau menggunakan
belt. Amplas roll yang akan digunakan akan dirombak menjadi belt
dengan ukuran lebar belt 35 mm seperti Gambar 2.16.

Gambar 2.16 Belt amplas

(https://www.google.com/search?q=gambar+belt+amplas&client)

2. Poros

Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya


berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda
gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen
pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban
tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-
sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.

Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga


bersama-sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar,
seperti cakara tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel,
roda jalan dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung
yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar.

Poros yang ada dalam mesin pengasah pisau di pasang di puli


yang berfungsi untuk memutar puli.
3. Bantalan/Bearing

Bearing atau sering disebut laher merupakan sebuah elemen


mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua
komponen atau lebih agar selalu bergerak sesuai arah yang
diinginkan.

Bearing atau bantalan merupakan salah satu komponen mesin


yang fungsi utamanya mengurangi gesekan antara poros dan
elemen mesin lainnya. Gambar bearing dapat dilihat pada Gambar
2.17.

Gambar 2.17 Bearing

(https://www.google.com/search?q=gambar+bearing&client)

4. Mur dan Baut

Mur dan baut adalah benda yang mungkin tak seberapa besar
tetapi manfaatnya justru sangat penting. Dalam dunia teknik, mur
dan baut tentu bukan benda yang bisa diremehkan, kedua benda
tersebut dipakai sebagai pengikat atau penahan dua objek yang
dijadikan satu.

Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting


dalam suatu rangkaian mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan
kerusakan pada mesin, pemilihan mur dan baut sebagai pengikat
harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan ukuran yang
sesuai dengan beban yang diterimanya. Pada mesin ini, mur dan
baut digunakan untuk mengikat beberapa komponen, antara lain :

a. Pengikat pada bantalan


b. Pengikat pada dudukan motor listrik
c. Pengikat pada puli
Gambar ring dan baut dapat dilihat pada gambar 2.18

Gambar 2.18 Mur dan Baut

Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus


memperhatikan berbagai faktor seperti sifat gaya bekerja pada baut,
cara kerja mesin, kekuatan bahan, dan lain sebagainya. Adapun
gaya-gaya yang bekerja pada baut dapat berupa ;

a. Beban statis aksial mur


b. Beban aksial bersama beban puntir
c. Tegangan dan tekanan geser

2.3 Prinsip Mata Pisau


Dalam pengasahan pisau sebaiknya pisau diasah dengan sudut kemiringan
sekitar 10-20 derajat. Jangan mengasah pisau dengan posisi berdiri karena akan
menghilangkan ketajamannya. Pengasahan pisau dilakukan dengan satu arah,
Jangan dilakukan secara bolak-balikan karena akan membuat pisau menjadi
tumpul. Setelah pengasahan bersihkan pisau dengan air. Maka dari itu mata pisau
yang sudah diasah mempunyai sudut kemiringan sekitar 10-20 derajat.
2.4 Dasar Pemilihan Bahan

Sebelum pembelian barang terlebih dahulu dilakukan pemilihan bahan.


Dalam pemilihan bahan, bahan tersebut harus mempunyai beberapa kriteria antara
lain :

1. Sesuai dengan fungsinya


Bahan yang dipakai daalam pembuatan suatu alat atau produk harus sesuai
dengan fungsi serta kegunaannya.
2. Mudah didapat
Komponen atau bahan harus memenuhi syarat sebagai suatu bahan yang
akan dibuat dan ada di pasaran. Apabila bahan tersebut tidak ada maka
dapat diganti dengan bahan lain dalam batas keamanan.
3. Bahan relatif murah
Bahan tersebut harganya murah tetapi dengan kekuatan bahan yang
memadai dapat dipilih dengan alternatif bahan yang digunakan.
BAB III
METODA PEMBUATAN
3.1 Alur Proses Pembuatan

Untuk memudahkan dalam pembuatan maka dibutuhkan alur pekerjaan


yang sistematis. Tahapan-tahapannya sebagai mana yang dituangkan dalam
flowcart yang dapat diihat pada Gambar 3.1 :

Mulai
 Pengetahuan tentang
 alat yang dibuat
Studi Literature  Pengetahuan
tentang bahan yang
akan digunakan
Metoda Pembuatan Mesin
Pengasah Pisau Dengan Sistem
Mekanis Belt

1. Pembuatan rangka
2. Pembuatan penyetel
ketegangan belt.
3. Pembuatan penyetel
poros pengapit pisau dan
porosnya.
4. Pembuatan poros pulley
5. Pembuatan pengapit pisau

Pemasangan dan
Assembling
Tidak

Pengujian

Finish

Gambar 3.1 Diagram Aliran Proses Pembuatan Mesin pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis Belt
1. Mulai
Mulai yang artinya melakukan start awal dalam pembuatan alat yaitu
pembuatan mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt.

2. Studi Literature
Dalam pengasahan pisau maka di perlukan alat pengasahnya. Alat
pengasah pisau mempunyai beberapa jenis yaitu sharpening stone,
sharpening steel, manual knife sharpener, elektric knife sharpener, knife
sharpening system dan batu asah, yang mana telah di jelaskan pada bab 2.
Karena belum ada pengasah yang menggunakan belt, maka dibuatlah
mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt. Fungsi belt dari mesin
pengasah pisau menggunakan belt itu adalah tempat untuk pengasahannya.
Mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis ini termasuk pada manual
knife sharpener dan elektrik knife sharpener, dikarenakan sama-sama
menggunakan listrik dan mengasahnya manual. Bedanya dari alat
pengasah pisau yang lain adalah pengasahnya yaitu menggunakan belt.
Pisau yang digunakan untuk mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis
belt ini seperti pisau dapur dan pisau yang lainnya. Bahan dari pisau yang
akan di asah adalah alumunium, stainlees, besi dan lain-lain. Ukuran pisau
yang akan diasah yaitu dari 10 sampai 15 cm. Salah satu contoh pisau
yang diasah seperti Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Pisau

(https://www.google.com/search?q=Pengertian+pisau&client)
3. Metoda Pembuatan Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis
Belt
Adapun metoda dalam pembuatan mesin pengasah pisau dengan sistem
mekanis belt ini adalah sebagai berikut.
A. Pembuatan rangka
i. Alat
Adapun alat yang digunakan untuk membuatmesin
pengasah pisau menggunakan belt ini adalah :
1. Mesin las
2. Mesin gerinda potong
3. Mesin gerinda tangan
4. Besi siku dan meteran
ii. Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah :
1. Plat ST 37 6,0mm
2. Besi siku ST 37 60 x 60 mm
3. Besi siku ST 37 30 x 30 mm
4. Elektroda berdiameter 2,6 mm
iii. Langkah kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Ukur dan garis plat dan besi siku yang akan
dipotong sesuai dengan ukuran yang di tentukan.
3. Potong besi siku dan plat sesuai dengan ukuran
Gambar pemotongan besi siku dapat dilihat pada
Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Penggerindaan
4 . Kemudian lakukan pengelasan
Gambar pengelasan dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Pengelasan

Setelah selesai melakukan pengelasan pembuatan rangka, maka akan


berbentuk seperti Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Rangka


B. Pembuatan Penyetel Ketegangan Belt
i. Alat
Adapun alat yang digunakan adalah :
1. Mesin las
2. Mesin bor
3. Mesin gerinda potong
4. Mesin gerinda tangan
ii. Bahan

1. Pipa persegi ST 37 50 mm x 50 mm x 300 mm


2. Pipa persegi ST 37 40 mm x 40 mm x 300 mm
3. Besi persegi ST 37 40 mm x 40 mm x 95 mm
4. Pipa persegi ST 37 50 mm x 50 mm x 52 mm
5. Elektroda berdiameter 2,6 mm
6. Baut, mur, ring
7. Mata bor 3 mm, 5 mm, 10 mm
8. Plat ST 37 35 mm x 170 mm
9. Besi siku 55 mm x 37 mm
iii. Langkah kerja
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Ukur pipa persegi, besi persegi sesuai dengan
ukuran yang ditentukan.
3. Setelah selesai diukur sesuai ukuran, kemudian
lakukan pemotongan dengan gerinda potong.
4. Setelah dipotong, kemudian lakukan pembersihan
dengan menggunakan mesin gerinda tangan.
5. Setelah dipotongdan dibersihkan, lakukan
pengeboran sesuai ukuran. Gambar pengeboran
dapat dilihat pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6 Pengeboran

6. Setelah selesai pengeboran, lakukan pengelasan mur


Gambar pengelasan mur dapat dilihat pada Gambar
3.7.

Gambar 3.7 Pengelasan mur

Setelah selesai melakukan langkah kerja pembuatan penyetel


ketegangan belt, kemudian di pasang yang berbentuk Gambar 3.8..

Gambar 3.8 Penyetel ketegangan belt


C. Pembuatan Penyetel Poros Pengapit Pisau dan porosnya
i. Alat

1. Mesin las
2. Mesin bor
3. Mesin gerinda potong
4. Mesin gerinda tangan
5. Mata bor 3 mm, 5 mm, 10 mm
6. Mesin bubut
7. Tool box
ii. Bahan
1. Plat ST 37 10 mm x 20 mm x 140 mm
2. Baut dan mur
3. Besi poros D = 10 mm, d = 4 mm
iii. Langkah kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Ukur dan garis plat dan poros yang akan dipotong.
3. Lakukan pemotongan.
4. Setelah plat di potong kemudian lakukan
pembersihan.
5. Setelah bersih, lakukan pengeboran terhadap plat
yang sudah di bersihkan tadi.
6. Kemudian lakukan pengelasan mur terhadap plat
yang sudah di bor.
7. Setelah selesai melakukan pengelasan terhadap plat
tadi, kemudian ambil poros yang sudah dipotong
tadi.
8. Kemudian lakukan pembubutan terhadap poros
sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
9. Setelah poros di bubut, kemudian lakukan
pemasangan poros terhadap plat, sehingga
berbentuk Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Penyetel poros pengapit pisau

D. Pembuatan Poros Pulley


i. Alat
Adapun alat yang digunakan adalah :
1. Tool box
2. Mesin bubut
ii. Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah :
1. Besi poros D = 20 mm, d = 11,5 mm
iii. Langkah kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan
2. Letakan besi poros ke pencekam mesin bubut
3. Hidupkan mesin
4. Kemudian lakukan pembubutan sesuai dengan
ukuran yang ditentukan.
5. Setelah selesai, lakukan pembersihan.
Gambar melakukan pembersihan dapat dilihat pada
Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Poros Pulley

E. Pembuatan Pengapit Pisau


i. Alat
Adapun alat yang digunakan adalah :
1. Mesin las
2. Mesin bor
3. Mesin geinda potong
4. Mesin gerinda tangan
5. Mata bor 3 mm, 6 mm
ii. Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah :
1. Plat ST 37 120 mm x 30 mm, tebal 5 mm 3 buah
iii. Langkah kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ukur dan garis plat yang akan di potong.
3. Lakukan pemotongan dengan gerinda potong.
4. Setelah dipotong, kemudian lakukan pembersihan
dengan menggunakan gerinda tangan.
5. Setelah dibersihkan, kemmudian lakukan
pengeboran
Setelah selesai langkah kerja pembuatan, kemudian di gabungkan
dengan menggunakan baut dan mur seperti Gambar 3.10.

Gambar 3.11 Pengapit pisau

4. Pemasangan dan asembling


Setelah selesai melakukan pempuatan rangka, pembuatan penyetel
ketegangan belt, pembuatan penyetel poros pengapit pisau dan
porosnya, pembuatan poros pulley, pembuatan pengapit pisau, maka
langkah selanjutnya melakukan pemasangan dari semua komponen
mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt ini dengan
mengunakan mesin las. Kemudian melakukan pengeboran tempat
kedudukan motor listrik dengan menggunakan mesin bor tangan.
Setelah selesai pengeboran, kemudian pasang motor listrik dengan
menggunakan baut, mur dan ring. Sehingga berbentuk seperti gambar
yang ada di bab 2.2.

5. Pengujian
Setelah selesai pemasangan dan asembling, kemudian lanjut dengan
melakukan pengujian alat dengan mengoperasikan alat yang dibuat.

6. Finish
Setelah selesai pengujian, kemudian melakukan finish yaitu pengecatan
pada mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt.
1.2 Jadwal pengerjaan
Tabel jadwal pengerjaan terlihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Jadwal pengerjaan

No Tahap Pengerjaan Jadwal Pengerjaan Keterangan


1. Pembuatan Proposal Tugas Akhir Juli 2017

2. Pembuatan Tugas Akhir Juli-September 2017

3. Pembuatan Alat Agustus-September


2017
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Gambar Mesin Pengasah Pisau Dengan Sitem Mekanis Belt


Gambar mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt dapat dilihat pada
Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis Belt

Keterangan :

1. Rangka
2. Penyetel ketegangan belt
3. Pulley
4. Poros pengapit pisau
5. Poros pulley
6. Pengapit pisau
7. Penyetel poros pengapit pisau
4.2 Komponen-komponen Mesin Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis
belt beserta ukurannya

Adapun komponen mesin pengasah pisau dengan sistem mekanisme belt adalah
sebagai berikut.

1. Rangka
Rangka atau meja adalah suatu benda yang digunakan untuk tempat
terletaknya komponen mesin pengasah pisau. Gambar rangka dapat
dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Rangka

Adapun ukuran rangka mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt
adalah sebagai berikut.
a. Alas rangka
Gambar alas rangka beserta ukurannya dapat dilihat pada Gambar
4.3.

Gambar 4.3 Ukuran alas Rangka


Pada pembuatan alas meja mesin pengasah pisau dengan sistem
mekanis belt yang ditetapkan dengan ukuran 70 cm x 50 cm.
Alasan mengapa dibuat dengan ukuran 70 cm x 50 cm pada alas
meja mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt adalah
karena panjang motor sampai penyetel ketegangan pisaunya
mempunyai panjang ukuran 60 cm, 64 cm, dan tempat yang kosong
digunakan untuk meletakan kunci-kunci dan pisau yang
dibutuhkan.

b. Kaki rangka sebelah kiri


Gambar kaki rangka sebelah kiri dan ukuranya dapat dilihat pada
Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Ukuran Kaki Rangka Sebelah Kiri

Pada kaki rangka sebelah kiri ditetapkan dengan ukuran 60 cm x 68


cm. Ukuran tinggi kaki ditetapkan dengan ukuran 60 cm di
karenakan agar pada pengoperasian alat mudah dilakukan dengan
cara berdiri dan juga memperkecil getaran saat pengoperasian.
Ukuran lebar kaki ditetapkan dengan ukuran 68 cm agar kaki
rangka tegaknya lurusatau tidak bengkok. Dan juga digunakan agar
seimbang dengan alas meja mesin pengasah pisau dengan sistem
mekanis belt.

c. Kaki rangka depan


Gambar kaki rangka depan dengan ukuranya dapat dilihat pada
Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Ukuran Kaki Rangka Depan

Pada kaki rangka depan ditetapkan dengan ukuran 60 cm x 48


cm dikarenakan agar seibang dengan alas meja mesin pengasah
pisau dengan sistem mekanis belt. Fungsi sama dengan kaki
rangka sebelah kiri.
2. Penyetel ketegangan belt
Penyetel ketangan belt ini berfungsi untuk menyetel ketegangan belt.
Dengan cara memutar tuas penyetelnya, kemudian geser kekiri atau
kekanan. Gambar penyetel ketegangan belt dapat dilihat pada Gambar 4.6

Gambar 4.6 Penyetel Ketegangan Belt

Adapun ukuran penyetel ketegangan belt adalah sebagai berikut dapat dilihat
pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Ukuran Penyetel Ketegangan Belt

Tinggi penyetel ketegangan ditetapkan dengan ukuran 10,2 cm karena


diamakan dengan tinggi puli dari alas meja sampai permukaan atas puli
10, 4 cm. Dan ukuran yang lainya di buat agar seimbang dengan belt dan
alas meja rangka.
3. Pulley
Pulley ini berfungsi sebagai tempat terletaknya belt yang akan berputar
dan juga meneruskan putaran dari motor ke pulley yang lainnya dengan
menggunakan belt. Gambar pulley dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Pulley

Adapun ukuran pulley mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt
dapat dilihat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Ukuran Pulley


Puli yang dibuat dengan bahan alumuniun dengan ketetapan ukuran yang
di tetapkan pada gambar di atas dibuat agar puli bisa perputar dengan
mudah dan ringan. Puli dibuat datar dengan panjang 5 cm karena belt yang
akan dipakai adalah amplas yang berbentuk belt. lubang poros puli dibuat
dengan ukuran diameter 1,2 cm karena poros motor listrik berdiameter 1,2
cm, maka disamakan poros puli dengan poros motor listrik yang di pakai.

4. Poros pengapit pisau


Poros pengapit pisau berfungsi untuk menentukan tinggi rendahnya
letak pengapit pisau. Gambar poros dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Poros Pengapit Pisau

Adapun ukuran Poros pengapit pisau mesin pengasah pisau menggunakan


belt adalah sebagai berikut.
a. Poros pengapit pisau
Gambar poros pengapit pisau dan ukurannya dapat dilihat pada
Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Ukuran Poros Pengapit Pisau


Poros pengapit pisau dibuat dengan ukuran yang ditetapkan tinggi
keseluruhan 13 cm dikarenakan agar poros pengapit pisau yang
digunakan bisa disetel dengan ukuran tinggi dari 5 cm sampai 13 cm jika
pisau yang diasah berukuran lebar, dan agar mudah mencari sudut mata
pisau yang akan diasah. Poros pengapit pisau dibuat dua tingkat dengan
diameter 0 = 1 cm dikarenakan lubang dari penyetel poros pisau 10 cm,
maka disamakan dengan ukuran diameternya. Dan ukuran diameter 1 =
0,4 di karenakan lubang dari pengapit pisau berdiameter 0,6 cm, maka
dibuat lebih kecil dari diameter pengapit pisau agar pengapi pisau mudah
di gerakkan kekiri dan kekanan.

5. Poros pulley
Poros pulley ini adalah suatu benda yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan pulley agar pulley dapat berputar. Gambar poros pulley dapat
dilihat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Poros Pulley

Adapun ukuran Poros pulley mesin pengasah pisau menggunakan belt


dapat dilihat pada Gambar 4.13..
Gambar 4.13 Ukuran Poros Pulley

Poros pulley di buat dua tingkat dengan diameter 0 = 2 cm agar bisa


digabungkan dengan bearing yang berada dalam pulley, karena ukuran
diameter dalam bering 2 cm dan diameter 1 dibuat dengan ukuran = 1,2
cm agar sama dengan diameter letak poros pulley pada pullley.

6. Pengapit pisau
Fungsi dari pengapit pisau ini adalah untuk mengapit pisau yang akan
di asah. Dengan cara mengencangkan baut yang di dekat ujung pengapit
pisau. Gambar pengapit pisau dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Pengapit Pisau


Adapun ukuran pengapit pisau pada mesin pengasah pisau dengab sistem
mekanis belt dapat dilihat pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Ukuran Pengapit Pisau

Panjag keseluruhan pengapit pisau mesin pengasah pisau dengan sistem


mekanis belt ditetapkan dengan ukuran 22 cm agar dalam penyetelan
poros pengapit pisau mudah mencari sudut mata pisau yang akan diasah.

7. Penyetel poros pengapit pisau


Penyetel poros pengapit pisau ini berfungsi untuk menurun dan menaikan
poros pengapit pisau. Dengan cara memutar tuas penyetel. Gambar
penyetel poros pengapit pisau dapat dilihat pada Gambar 4.16.

Gambar 4.16 Penyetel Poros Pengapit Pisau


Adapun ukuran penyetel poros pengapit pisau dapat dilihat pada Gambar
4.17.

Gambar 4.16 Ukuran Penyetel Poros pengapit Pisau

Panjang keseluruhan penyetel poros pengapit pisau ditetapkan dengan


ukuran 12 cm karena panjang pulley yang sudah dipasang porosnya
12,8 cm, maka dari itu panjang penyetel poros pengapit pisau
dihampir samakan dengan panjang pulley yang sudah dipasang
porosnya. Dan diameter penyetel poros pengapit pisau disamakan
dengan poros pengapit pisau.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir “Pembuatan Mesin


Pengasah Pisau Dengan Sistem Mekanis Belt” ini, adalah sebagai berikut:

1. Prinsip kerja mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt ini
adalah dengan cara meletakkan pisau di pengapitnya kemudian
diletakan pada belt amplas yang berputar yang digerakan oleh sebuah
motor listrik dengan transmisi puli. Dengan gerak belt amplas yang
berputar sehingga pisau yang diletakan diatas belt tersebut akan terasah.
2. Komponen-komponen yang ada pada mesin pengasah pisau dengan
sistem mekanis belt ini adalah:
a. Rangka
Rangka atau meja adalah suatu benda yang digunakan untuk tempat
terletaknya komponen mesin pengasah pisau.
b. Penyetel ketegangan belt
Penyetel ketangan belt ini berfungsi untuk menyetel ketegangan
belt. Dengan cara memutar tuas penyetelnya, kemudian geser kekiri
atau kekanan.
c. Pulley
Pulley ini berfungsi sebagai tempat terletaknya belt yang akan
berputar dan juga meneruskan putaran dari motor ke pulai yang
lainnya dengan menggunakan belt.
d. Poros pengapit pisau
Poros pengapit pisau berfungsi untuk menentukan tinggi
rendahnya letak pengapit pisau.
e. Poros pulley
Poros pulley ini adalah suatu benda yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan pulley agar pulley dapat berputar.
f. Pengapit pisau
Fungsi dari pengapit pisau ini adalah untuk mengapit pisau yang
akan di asah. Dengan cara mengencangkan baut yang
didekatujung pengapit pisau.
g. Penyetel poros pengapit pisau
Penyetel poros pengapit pisau ini berfungsi untuk menurun dan
menaikan poros pengapit pisau. Dengan cara memutar tuas
penyetel.

5.2. Saran
Pembuatan mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt ini meski
cukup memenuhi harapan, namun masih mempunyai kekurangan. Beberapa saran
sebagai langkah yang dapat membangun dan menyempurnakan mesin ini adalah
sebagai berikut :
1. Pembuatan desain mesin pengasah pisau dengan sistem mekanis belt ini
bisa kita memodifikasi sesuai dengan yang kita inginkan. Dan juga dalam
penagaturan pencarian sudut mata pisaunya bisa dimodifikasi agar bisa
mencari sudut mata pisaunya.
2. Pertimbangan ekonomis agar biaya pembuatan mesin menjadi lebih
murah, hendaknya tidak membatasi kreasi dan inovasi pembuatan.
Sehingga biaya pembuatan mesin dapat diminimalkan, dengan tetap
tercipta mesin yang berkualitas, lebih efektif dalam membantu pekerjaan
dan lebih safety lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Amanto, Hari, Daryanto, (2006). Ilmu Bahan, Jakarta : Bumi Aksara


Anonim, Jenis-jenis Mesin Pengasah Pisau.
https://www.blibli.com/friends/articles/supaya-tajam-maksimal-kenali-5-
jenis-pengasah-pisau-ini/.
Diakses pada tanggal 20 juli 2017
Anonim, Motor listrik.https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_listrik
Diakses pada tanggal 20 juli 2017
Subardjono, (1990) . Mechanical Engenering, Jakarta : PT. Bumi Perkasa
Sularso, Suga.K, (1997). Dasar-dasar Perencanaan Elemen Mesin, Jakarta : PT.
Prandaya Paramita
Sularso, Suga Kiyokatsu, (2002). Dasar Perencanaan dan Pemilihan
Elemen Mesin, Jakarta : PT. Prandaya Paramita

Anda mungkin juga menyukai