0
Penulis : FAUZAN ADRIVANO SETIONO
Editor Materi : ALDI MARTA WIJIANTO
Ilustrasi Sampul : ERIK SETYAWAN
Desain & Ilustrasi Buku : ZAINUL HAFIS SANDIKILAWAN YUSWO
MILIK PRIBADI
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Hak publikasi dan penerbitan dari seluruh isi buku teks dipegang oleh Smk Islam 1 Blitar.Untuk
permohonan izin dapat ditujukan kepada Bapak Abdullah Umar, melalui alamat berikut ini:
Smk Islam 1 Blitar
Jl. Musi No.6, Kauman, Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur 66117. Team Kerja Teknik Komputer
Jaringan
1
DISKLAIMER (DISCLAIMER)
Penerbit tidak menjamin kebenaran dan keakuratan isi/informasi yang tertulis didalam buku teks
penulis.
Penerbit tidak bertanggung jawab dan tidak melayani terhadap semua komentaapapun yang ada
didalam buku teks ini.Setiap komentar yang tercantum untuktujuan perbaikan isi adalah
tanggung jawab dari masing-masing penulis. Setiap kutipan yang ada di dalam buku teks akan
dicantumkan sumbernya danpenerbit tidak bertanggung jawab terhadap isi dari kutipan tersebut.
Kebenarankeakuratan isi kutipan tetap menjadi tanggung jawab dan hak diberikan padapenulis
dan pemilik asli.Penulis bertanggung jawab penuh terhadap setiapperawatan (perbaikan) dalam
disebabkan sebagai akibat dari ketidakjelasan ketidaktepatan atau kesalahan didalam menyusun
perlindungan data.
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya buku teks ini, dengan
harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswaSekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Bidang Studi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.
Buku teks ″Troubleshooting Jaringan″ ini disusun berdasarkan tuntutan pengajaran dan
pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkanpendekatan model pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran
berbasis peningkatanketerampilan proses sains.
Penyajian buku teks untuk Mata Pelajaran ″ Troubleshooting Jaringan” ini disusun dengan tujuan
agar supaya peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan
materi pelajaran melalui berbagai aktivitasproses sains sebagaimana dilakukan oleh para
ilmuwan dalam melakukanpenyelidikan ilmiah (penerapan saintifik), dengan demikian peserta
didikdiarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dannilai-nilai baru
secara mandiri.
Kami membutuhkan saran dan kritik demikesempurnaan buku teks ini dan penghargaan kepada
semua pihak yang telahberperan serta dalam membantu terselesaikannya buku teks siswa untuk
Mata Pelajaran Kerja Proyek XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
4
DAFTAR ISI
I. Halaman Judul
II. Kata Pengantar ................................................................................................
III. Daftar Isi .........................................................................................................
BAB I WAN ...................................................................................................
1.1 Tujuan Pembelajaran
1.2 Uraian Materi
1.3 Soal Jawab Pilihan Ganda
BAB II
2.1 Tujuan Pembelajaran ...........................................................................
2.2 Uraian Materi
2.3 Soal Jawab Pilihan Ganda
BAB III
3.1 Tujuan Pembelajaran ...........................................................................
3.2 Uraian Materi
3.3 Soal Jawab Pilihan Ganda
BAB IV
4.1 Tujuan Pembelajaran ...........................................................................
4.2 Uraian Materi
4.3 Soal Jawab Pilihan Ganda
BAB V
5.1 Tujuan Pembelajaran ...........................................................................
5.2 Uraian Materi
5.3 Soal Jawab Pilihan Ganda
BAB VI
6.1 Tujuan Pembelajaran ...........................................................................
6.2 Uraian Materi
6.3 Soal Jawab Pilihan Ganda
BAB VII
7.1 Tujuan Pembelajaran ...........................................................................
7.2 Uraian Materi
7.3 Soal Jawab Pilihan Ganda
BAB VIII
8.1 Tujuan Pembelajaran ...........................................................................
8.2 Uraian Materi
5
8.3 Soal Jawab Pilihan Ganda
BAB IX
9.1 Tujuan Pembelajaran ...........................................................................
9.2 Uraian Materi
9.3 Soal Jawab Pilihan Ganda
6
BAB I Jaringan Berbasis Luas (WAN)
2.1 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan semua siswa dapat
mengetahui tentang :
Definisi & konsep Dasar WAN
Teknologi WAN
Komponen dan peralatan WAN
Jenis enkapsulasi WAN
Merancang design WAN
File Materi Powerpoint 1
File Materi Powerpoint 2
File Ebook Modul Instalasi WAN
7
DCE (Data Circuit-terminating Equipment) adalah Perangkat yang meletakkan data ke local
loop.
DTE (Data Terminal Equipment) adalah Perangkat pelanggan yang melewatkan data ke DCE.
Dalam WAN kecepatan data diukur dalam satuan kilobits per second (kbps) (Nunutjoe, 2009)
2. Teknologi WAN
Wide area network (WAN) adalah jaringan yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan
secara fisik yang tidak saling berdekatan atau terpisah antar kota, propinsi, atau bahkan terpisahkan
benua melewati batas wilayah negara satu sama lain. Saat ini banyak tersedia Teknologi WAN yang
disediakan oleh banyak operator penyedia layanan (ISP). Teknologi WAN mendefinisikan koneksi
perangkat-perangkat yang terpisah oleh area yang luas dengan menggunakan media transmisi,
perangkat, dan protocol yang berbeda. Data transfer rate pada komunikasi WAN umumnya jauh lebih
lambat dibanding kecepatan jaringan local atau LAN. (Admin, 2018)
Router, menawarkan beberapa layanan interkoneksi jaringan-jaringan dan port-port
interfance WAN
Switch, memberikan koneksi kepada bandwidth WAN untuk komunikasi data, voice, dan juga
video
Modem, yang memberikan layanan interfance voice, termasuk channel service units/digital
service units (CSU/DSU) yang memberikan interfance layanan T1/E1; Terminal
Adapters/Network Termination 1 (TA/NTI) yang menginterfance layanan Intergrated
Services Digital Network (ISDN)
System komunikasi dalam teknologi WAN menggunakan pendekatan model layer OSI untuk
encapsulation frame seperti halnya LAN akan tetapi lebih difocuskan pada layer Physical dan
Data link (Dtcnetconnect, Tanpa tahun)
Implementasi Physical Layer berbeda beda tergantung pada layanan, kecepatan dan tipe dari layanan
itu sendiri. Koneksi serial digunakan untuk mendukung layanan WAN seperti dedicated leased line
yang,menjalankan Point to Point Protocol (PPP) atau Frame Relay. Kecepatan koneksi tersebut berkisar
dari 2400 bps sampai dengan layanan T1 pada kecepatan 1,544 Mbps dan layanan E1 pada kecepatan
2,048 Mbps.
8
I SDN menawarkan koneksi dial-on-demand atau layanan backup menggunakan dialup. Pada I SDN
Basic Rate I nterface (BRI ) adalah gabungan dua buah 64 kbps bearer channel (B channel) untuk data
dan satu delta channel (D channel) pada kecepatan 16 kbps yang digunakan untuk persinyalan dan
tugas manaj emen j alur lainnya. PPP biasanya digunakan untuk membawa data melalui B channel.
Dengan meningkatnya kebutuhan layanan broadband kecepatan tinggi untuk perumahan, Digital
Subscriber Line (DSL) dan kabel model menj adi lebih populer. Untuk contoh, pelanggan DSL rumah
bisa mendapatkan kecepatan T1/ E1 melalui j alur telepon yang ada. Layanan kabel modem
menggunakan kabel televisi coaxial yang ada. Jalur kabel coaxial menyediakan koneksi kecepatan tinggi
yang menyamai bahkan melebihi DSL.
WAN Serial
Untuk komunikasi j arak j auh, WAN menggunakan transmisi serial. Ini adalah proses dimana bit dari
data dikirimkan melalui satu channel. Proses ini menyediakan komunikasi j arak j auh yang lebih
reliabel dan menggunakan spesifikasi elektromagnetik atau range freksuensi optikal yang khusus.
9
Router bertanggung j awab untuk meroutekan paket data dari sumber ketujuan didalam LAN dan
menyediakan koneksi ke WAN. Sebagai tambahan untuk menentukan tipe kabel, diperlukan untuk
memastikan apakah kabel DTE atau kabel DCE yang dibutuhkan. DTE adalah endpoint dari perangkat
user pada j alur WAN. DCE biasanya titik yang bertanggung j awab untuk mengirimkan data menuj u
ke tangan service provider.
Jika koneksi dibuat langsung ke penyedia layanan, atau ke perangkat yang menyediakan sinyal clocking
seperti CSU/ DSU, router akan menjadi perangkat DTE dan menggunakan kabel DTE. Bagaimanapun,
adakalanya router dibutuhkan untuk menyediakan kecepatan clock dan router tersebut menggunakan
kabel DCE.
Pada sisi router j uga dibutuhkan port yang sesuai dengan tipe kabel dan konektor yang digunakan.
Port tersebut bisa berupa port yang tetap atau modular. Tipe port yang digunakan akan mempengaruhi
sintaks yang digunakan untuk mengkonfigurasi router. I nterface pada port serial yang tetap akan
dilabeli dengan tipe port dan nomor port.
10
Interface pada router dengan port serial modular dilabeli untuk tipe port, slot dan lokasi dari modul.
Untuk mengkonfigurasi port pada card modular, dibutuhkan untuk mengspesifikasi interface
menggunakan sintaks tipe port nomor slot/ nomor port .
3. Komponen WAN
Data Terminal Equipment ( DTE )
suatu komponen yang menyusun jaringan WAN yang posisinya berada di pihak pelanggan
sperti gedung dan rumah. Komponen jaringan ini berfungsi untuk mengirim dan menerima
11
data. Komponen DTE umumnya berupa router atau kadang juga komputer. DTE ini merupakan
tanda batas antara jaringan lokal dan WAN
Demarc
Demarc merupakan salah satu komponen jaringan WAN yang merupakan tampilan antarmuka
atau interface yang menghubungkan antara rumah dan sambungan dari perusahaan
telekomunikasi, yang bisa menggunakan fiber optik atau kabel tembaga.
Local Loops
Local loops adalah komponen penyusun WAN yang perpanjangan jaringan telepon dari tempat
kita berada menuju kantor pusat dari penyedia layanan telekomunikasi. Umumnya komponen
ini berupa kabel UTP, fiber optik, tembaga biasa atau gabungan dari ketiganya.
Data Terminating Equipment
adalah komponen penyusun jaringan yang berkomunikasi dengan DTE dan WAN secara
keseluruhan. Perangkat ini ada di sisi penyedia jasa atau ISP. (Jelti9945, 2018)
12
PPP (point to point) protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN dalam suatu
jaringan komputer internetwork, adalah protocol point-to-point yang pada awalnya di
kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to-point antara piranti
yang menggunakan protocol suite.
Fitur PPP
a) PPP beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE)
dan piranti Data Terminal Equipment (DTE).
b) Dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan
ISDN.
c) Tidak ada batas transmission rate
d) Keseimbangan load melalui multi-link
e) LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya.
f) Mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan
sbgnya.
g) Mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol)
dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
h) NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang
mengindikasikan protocol layer atas.
(Nurhalizah, 2014)
14
2.3 Soal dan Jawaban pilihan ganda
1. Merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan
komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara...
a) MAN
b) WAN
c) Wireless LAN
d) Internet
e) PAN
2. Salah satu komponen jaringan WAN yang merupakan tampilan antarmuka atau interface yang
menghubungkan antara rumah dan sambungan dari perusahaan telekomunikasi...
a) Demarc
b) Local loops
c) Data terminating equipment
d) DTE
e) Local area network
3. komponen penyusun WAN yang perpanjangan jaringan telepon dari tempat kita berada menuju
kantor pusat dari penyedia layanan telekomunikasi...
a) Local loops
b) Demarc
c) DTE
d) LAN
e) Data terminating equipment
4. Di bawah ini termasuk fungsi jaringan, kecuali :
a) Berbagi pemakaian sumber daya(resource)
b) Teleconference meeting
c) Internet
d) Mailing list
e) Resource Disable
5. Dalam suatu jaringan komputer kita bisa saling berbagi pemakaian sumber daya, yang disebut
dengan :
a) Sharing
b) Chating
c) e-mail
d) browsing
15
e) FTP
6. Salah satu protokol internet yang digunakan untuk transfer data / file adalah…
a) DHCP
b) DNS
c) FTP
d) HTTP
e) SMTP
7. Suatu jaringan dimana setiap komputer dapat berfungsi sebagai server artinya
user komputer yang ada dalam jaringan tersebut dapat menjadi seorang administrator
diistilahkan.....
a) Jaringan peer to peer
b) Jaringan client server
c) Jaringan internet
d) Jaringan server to server
e) jaringan peer to server
16
17
BAB II Jaringan Nirkabel
2.1 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan semua siswa dapat
mengetahui tentang :
Definisi Jaringan nirkabel
Gelombang radio
Polarisasi
Spektrum elektromagnetik
Bandwidth
Frekuensi dan kanal
Perilaku gelombang radio
Line of sight
Daya jaringan nirkabel
Jenis-jenis teknologi jaringan nirkabel indoor dan outdoor
Jaringan nirkabel 802.11
Antena dan jalur transmisi
Topologi ja ringan nirkabel indoor dan outdoor
Konfigurasi Adhoc
Konfigurasi infrastruktur
Bridge mode
Repeater Mode
Wireless mesh
Karakteristik perangkat jaringan nirkabel indoor dan outdoor
Perancangan jaringan nirkabel indoor dan outdoor
Instalasi dan konfigurasi perangkat jaringan nirkabel outdoor dan indoor
File Materi Powerpoint
File Ebook Modul Jaringan Nirkabel
File Ebook Wifi, Bluetooth, infrared
File Ebook Modul Jaringan Wireless di Dunia Berkembang
2.2 Uraian Materi
1. Definisi Jaringan nirkabel
Jaringan nirkabel (Inggris: wireless network) adalah bidang disiplin yang berkaitan dengan
komunikasi antar sistem komputer tanpa menggunakan kabel. Jaringan nirkabel ini sering
dipakai untuk jaringan komputer baik pada jarak yang dekat (beberapa meter, memakai
18
alat/pemancar bluetooth) maupun pada jarak jauh (lewat satelit). Bidang ini erat hubungannya
dengan bidang telekomunikasi, teknologi informasi, dan teknik komputer. Jenis jaringan yang
populer dalam kategori jaringan nirkabel ini meliputi: Jaringan kawasan lokal nirkabel (wireless
LAN/WLAN), dan Wi-Fi. (Wikipedia, 2017)
2. Gelombang radio
Gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa
juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak
memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara). (Wikipedia, Radio , 2018)
3. Polarisasi
1. Polarisasi karena refleksi
Pemantulan akan menghasilkan cahaya terpolarisasi jika sinar pantul dan sinar biasnya
membentuk sudut 90o. Arah getar sinar pantul yang terpolarisasi akan sejajar dengan bidang
pantul.
2. Polarisasi karena absorbsi selektif
Polarisasi jenis ini dapat terjadi dengan bantuan kristal polaroid. Bahan polaroid bersifat
meneruskan cahaya dengan arah getar tertentu dan menyerap cahaya dengan arah getar yang
lain. Cahaya yang diteruskan adalah cahaya yang arah getarnya sejajar dengan sumbu
polarisasi polaroid.
3. Polarisasi karena pembiasan ganda
Jika berkas kaca dilewatkan pada kaca, kelajuan cahaya yang keluar akan sama ke segala arah.
Hal ini karena kaca bersifat homogen, indeks biasnya hanya memiliki satu nilai. Namun, pada
bahan-bahan kristal tertentu misalnya kalsit dan kuarsa, kelajuan cahaya di dalamnya tidak
seragam karena bahan-bahan itu memiliki dua nilai indeks bias (birefringence).
19
Jenis polarisasi melingkar dari gelombang cahaya, dengan medan
E (hijau) dan medan H (merah), dan arah rambatan ke atas. (Wikipedia, Polarisasi, 2017)
4. Spektrum elektromagnetik
Spektrum elektromagnetik adalah rentang semua radiasi elektromagnetik yang mungkin.
Spektrum elektromagnetik dapat dijelaskan dalam panjang gelombang, frekuensi, atau tenaga
per foton.
(Wikipedia, spektrum elektromagnetik, 2017)
5. Bandwith
20
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam
medium transmisi. Dalam kerangka ini, Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara
komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. frekuensi sinyal diukur dalam
satuan Hertz. sinyal suara tipikal mempunyai Bandwidth sekitar 3 kHz, analog TV broadcast
(TV) mempunyai Bandwidth sekitar 6 MHz.
Bandwidth (lebarpita) dalam ilmu computer adalah suatu penghitungan konsumsi data yang
tersedia pada suatu telekomunikasi. Dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik).
(Wikipedia, Bandwith, 2017)
6. Frekuensi dan Kanal
Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam satuan detik dengan
satuan Hz.
Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah
kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Pada Sistem Satuan
Internasional, hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika
Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar
1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik.
22
menghubungkan perangkat periferal (seperti printer, android/handphone, dan
peralatan rumah lainya) atau Tablet (PDA) ke komputer, atau hanya dua
komputer terdekat, tanpa menggunakan koneksi server. Ada beberapa jenis
teknologi yang digunakan untuk WPANs:
11. 802.11
Pada Tahun 1997, IEEE menciptakan standar wireless yang pertama bekerja pada frekuensi 2,4
GHz yang dinamakan 802.11. Namun standar ini hanya mendukung bandwidth jaringan
maksimal 2 Mbps, telalu kecil untuk komunikasi jaringan pada saat ini. Oleh karena itu
perangkat wireless dengan standar ini tidak diproduksi lagi. (Admin, TanpaTahun)
24
12. Antenna & Saluran Transmisi
Transmiter yang membangkitkan daya RF untuk mendorong antena yang biasanya terletak pada jarak
tertentu dari teminal antena. Sambungan antara keduanya disebut jalur transmisi RF. Tujuannya
adalah membawa daya RF dari satu tempat ke tempat lain, dan melakukan ini seefisien mungkin. Di
sisi penerima, antena bertanggung jawab untuk menangkap sinyal radio di udara dan meneruskannya
ke penerima dengan gangguan sesedikit mungkin, sehingga radio dapat men-dekode sinyal dengan
baik. Atas alasan-alasan ini, kabel RF memiliki peran yang sangat penting dalam sistem-sistem radio: ia
harus menjaga integritas sinyal dalam dua arah.
Ada dua kategori umum jalur transmisi: kabel dan bumbung gelombang (Waveguide). Keduanya
bekerja sangat baik untuk secara efisien membawa daya RF di frekuensi 2.4 GHz. (onnocenter, 2010)
13. Topologi jaringan nirkabel indoor dan outdoor
Teknologi jaringan Wireless (jaringan tanpa kabel) saat ini sudah sangat banyak diaplikasikan dan kita
jumpai hampir di tiap kehidupan kita. Saat ini banyak Perusahaan dan Instansi Pemerintahan yang
mengaplikasikan teknologi ini menggantikan teknologi jaringan kabel yang sudah ada sebelumnya.
Jaringan wireless LAN saat ini adalah yang sering banyak kita jumpai dan diaplikasikan di seluruh
belahan dunia. Dan jaringan wireless indoor dan outdoor-lah yang sering kita jumpai di kehidupan kita.
Namun sebelum kita bahas tentang outdoor & indoor wireless LAN yang ada, mari kita bahas dahulu
standar yang dipakai dalam IEEE 802.11x, dimana x adalah sub standar yang terdiri dari :
802.11 - 2,4GHz - 2Mbps
802.11a - 5GHz - 54Mbps
802.11a 2X - 5GHz - 108Mbps
802.11b - 2,4GHz - 11Mbps
802.11g - 2,4GHz - 22Mbps
802.11n - 2,4GHz - 120Mbps
Jaringan Ad-hoc adalah salah satu jenis dari Wireless Local Area Network (WLAN) yang terdiri
dari sekumpulan node-node yang berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa
melibatkan node perantara seperti access point. Setiap node pada jaringan ad-hoc memiliki
interface wireless. Node-node dalam jaringan ad hoc bersifat dinamis dan dapat berubah-
ubah.
26
Pada jaringan ad hoc setiap node tidak hanya berfungsi sebagai pengirim dan penerima informasi
tetapi juga berfungsi sebagai pendukung jaringan seperti router. Oleh karena itu maka diperlukan
sebuah routing protokol yang ditanamkan pada jaringan ad hoc tersebut.
Model jaringan ini memungkinkan perangkat wireless berkomunikasi satu sama lain secara langsung
tanpa central access point.
(Armont, Armont, 2013)
Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc ini tidak
memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter
dan reciever wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Kekurangan dari mode ini
adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel.
Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.
Mode ini cocok digunakan untuk WLAN berukuran kecil, mode ini tidak memerlukan central node atau
access point. Klien Wi-Fi dapat berkomunikasi secara peer-to-peer.
Mode Ad hoc dapat digunakan jika WLAN yang akan dibangun tidak akan terhubung dengan wired
LAN.
28
Konfigurasi Ad-Hoc WLAN
(cooxmoon, 2010)
16. Bridge mode
Jembatan jaringan (bahasa Inggris: Network bridge) adalah sebuah komponen jaringan yang
digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Jembatan jaringan
beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Jembatan juga dapat digunakan untuk
menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded
Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti
halnya antara Token Ring dan Ethernet. Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh
pengirim tetapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang
dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya
TCP/IP). Jembatan jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management
Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
Terdapat tiga jenis jemabatan jaringan yang umum dijumpai:
Jembatan Lokal: sebuah Jembatan yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan
lokal.
29
Jembatan Putar: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN
untuk membuat sebuah Wide Area Network.
Jembatan Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan
jaringan LAN nirkabel. (wikipedia, Jembatan Jaringan, 2016)
30
3G (dari bahasa Inggris: third-generation technology) merupakan sebuah standar yang ditetapkan oleh
International Telecommunication Union (ITU) yang diadopsi dari IMT-2000[1] untuk diaplikasikan pada
jaringan telepon seluler. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi
telepon nirkabel versi ke-tiga. Melalui 3G, pengguna telepon seluler dapat memiliki akses cepat ke
internet dengan bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut berada pada kondisi
diam atau bergerak secepat pejalan kaki. Akses yang cepat ini merupakan andalan dari 3G yang
tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam pada pengguna seperti menonton video secara
langsung dari internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video. 3G mengalahkan semua
pendahulunya, baik GSM maupun GPRS. Beberapa perusahaan seluler dunia akan menjadikan 3G
sebagai standar baru jaringan nirkabel yang beredar di pasaran ataupun negara berkembang.
(Wikipedia, Penguat Sinyal, 2016)
18. Wireless mesh
Jaringan mesh nirkabel ( WMN ) adalah jaringan komunikasi yang terdiri dari node radio yang
diatur dalam topologi mesh . Ini juga merupakan bentuk jaringan ad hoc nirkabel . [1]
Sebuah mesh mengacu pada interkoneksi yang kaya di antara perangkat atau node. Jaringan
mesh nirkabel sering terdiri dari klien mesh, router mesh dan gateway. Mobilitas node lebih
jarang. Jika node terus-menerus atau sering bergerak, mesh akan menghabiskan lebih banyak
waktu untuk memperbarui rute daripada mengirimkan data. Dalam jaringan mesh nirkabel,
topologi cenderung lebih statis, sehingga perhitungan rute dapat konvergen dan pengiriman
data ke tujuan mereka dapat terjadi. Oleh karena itu, ini adalah bentuk jaringan ad hoc nirkabel
terpusat yang rendah-mobilitas. Juga, karena kadang-kadang bergantung pada node statis
untuk bertindak sebagai gateway, itu bukan jaringan ad hoc yang benar-benar serba nirkabel.
(Wikipedia, Jaringan Mesh Nirkabel , 2018)
Perangkat Keras
Nirkabel router
Wireless Router adalah perangkat Router yang berfungsi meneruskan paket data dari satu network ke
network lainnya (dari LAN ke WLAN). Perbedaan antara wireless router dengan wireless biasa adalah
kemampuannya pada penanganan jaringan wireless dan juga kemampuan untuk difungsikan ke
beberapa mode.
Wireless router juga dapat difungsikan sebagai access point dengan cara menonaktifkan fungsi
routernya dan diaktifkan fungsi Access Pointnya. Wireless Router semacam ini disediakan oleh vendor
seperti mikrotik, tplink, Linksys, dll.
31
Nirkabel AP atau Wireless Access Point (WAP)
Wireless Access Point adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkoneksikan alat-alat wireless ke
sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth, dll. WAP digunakan untuk
membuat jaringan WLAN atau memperluas cakupan area wifi yang sudah ada (Menggunakan Mode
Bridge).
WAP adalah titik pusat jaringan wireless, alat ini memancarkan frekwensi radio untuk mengirimkan
data dan menerima data. Dalam jaringan wired, WAP sama fungsinya dengan Hub atau switch.
Konfigurasi WAP terbilang cukup sederhana, seperti penentuan SSID, Channel, dan pemilihan
jenis authentication.
Gambar diatas adalah contoh topologi jaringan wireless (WLAN) dan wired (LAN) yang dihubungkan
dengan Wireless Access Point (WAP). Setiap client baik dapat saling berkomunikasi data dan dapat
bersama-sama mengakses PC Server.
ANTENNA
Antena adalah perangkat jaringan yang mempunyai fungsi significant dalam rangka memperluas area
jangkauan dari jaringan. Bentuk dari antena dapat mempengaruhi pola radiasi pancar gelombang
radio. Terdapat beberapa antena yang mempunyai pola radiasi sangat besar dan luas, ada juga antena
yang mempunyai pola radiasi yang terfokus ke arah tertentu
Pemanfaatan antena ini sangat membantu dalam rangka membuat jaringan computer yang lebih
komplek dan luas. Dengan antenna proses komunikasi data akan lebih fleksibel, dan efisien, karena
tidak harus menarik banyak kabel.
1. Antena directional
Antenna ini merupakan jenis antenna dengan narrow bandwidth, yaitu mempunyai sudut pemancar
yang kecil dengan daya lebih terarah. , jaraknya jauh tetapi tidak dapat menjangkau area yang luas.
Antenna ini mengirim dan menerima sinyal radio hanya dalam satu arah.
Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point. Contoh antenna
directional adalah: antenna grid, disc parabolic, yagi, dan antenna sectoral.
Antenna Patch
Antena jenis ini sangat cocok digunakan di dalam ruangan, atau gedung untuk melayani komunikasi
data client. Pemasangan antena ini biasanya ditempelkan di tembok menghadap area client. Sebab
pola radiasi dari antena Patch adalah melebar sesuai dengan arah antenna tersebut.
Antenna Grid
32
Ketersediaan antena grid sudah cukup mudah didapatkan di pasaran, dan harganya juga semakin
terjangkau. Untuk merangkai antena Grid seperti ini, tidak membutuhkan peralatan yang banyak,
cukup dengan menggunakan Tang atau kunci pas.
Antena ini akan sangat membantu bagi mereka yang ingin membuat jaringan antar gedung dengan
gegografis yang jauh. Disbanding harus menarik kabel, antena ini jelas lebih efisien.
Antena Yagi
Dari bentuknya, antena yagi seperti antena TV yang sering kita lihat dipasang di atas atap rumah.
Pola radiasi dari antena ini mengerucut sesuai dengan arah antena, sehingga daya pancarnya
menjadi sangat terfokus, dan jaraknya menjadi sangat jauh. Antena ini di manfaatkan di luar gedung
(outdoor).
Selain dapat beli jadi di pasaran, kita juga dapat merangkai sendiri dengan memanfaatkan peralatan
seperti wajan, peralon, tutup peralon, kabel UTP, USB Donggle. Merangkainya pun cukup mudah.
2. Antenna omnidirectional
Rubber Duck
Antenna ini biasanya digunakan pada access point (AP), Handphone, laptop, dll. Antenna ini
mempunyai pola radiasi 360 derajat. MempunyaI sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu
3600. Area jangkauannya luas namun jarak jangkaunya pendek. Antenna ini mengirim atau
menerima sinyal radio (Radiowave) dari segala arah secara sama. Antenna ini biasanya digunakan
untuk koneksi mulitiple point atau hotspot.
Mast Mount
Antena ini adalah antena omni yang sangat powerfull, karena dapat mempunyai pola radiasi 360
derajat dan hampir merata. Antenna ini digunakan di luar ruangan (outdoor).
Jenis antena omnidirectional yang bisa kita dapatkan dengan mudah dipasaran. Cara merangkainya
mudah, bahkan lebih mudah dibanding merangkai antena grid. Antenna ini sebaiknya di pasang di
posisi yang tepat. Karena posisi dari antena akan sangat berpengaruh pada penerimaan dan
pemancaran gelombang radio dari wireless adaptor client yang radiasinya 360 derajat. (Haikal M. ,
2016)
20. Perancangan jaringan nirkabel indoor dan outdoor
PERANCANGAN JARINGAN NIRKABEL
33
Terdapat beberapa langkah untuk memulai perancangan jaringan wireless. Di setiap langkah ini nanti
perancang membutuhkan beberapa perangkat tambahan baik software maupun hardware, dan juga
berapa strategi tertentu. berikut langkah perancangan jaringan wireless:
AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client
wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung.
Pada jaringan ini tidak memerlukan perantara seperti access point atau perangkat lainnya. Topologi
Adhoc ini memiliki beberapa kelemahan. Jika client yang terhubung semakin banyak, maka proses
transmisi data akan semakin lambat.
Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada topologi ini,
menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion
atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi
- Basic Service Set
34
Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap
wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point
yang digunakan.
Pada topologi BSS atau ESS, kita bisa memadukannya dengan jaringan kabel. Koneksi ini biasa disebut
infrastruktur, dimana wireless client dapat terhubng dan berkomunikasi dengan client lain pada
jaringan kabel.
- Paduan BSS dan ESS
4. Kondisi Channel
Channel dapat diibaratkan seperti sebuah jalan. Peralatan wireless yang mendukung standar protocol
802.11a/b/g yang menggunakan frekwensi 2, 4 GHz mempunyai jumlah 14 channel. Pemasangan
Access Point dengan menggunakan frekwensi 2, 4 GHz lebih dari satu dalam satu ruangan atau area,
harus memperhatikan channel agar tidak terjadi interferensi antar access point yang nanti dapat
mengakibatkan kerusakan data.
5. Interferensi
Beberapa sumber noise:
- Natural noise, adalah noise dari atmosfer dan galaksi
- Manmade noise, adalah sinyal RF yang diambil oleh antena. Termasuk microwave oven, telepon
cordless, dan indoor WiFi
- Receiver noise, adalah noise yang dihasilkan oleh rangkaian internal penerima
- Interferensi dari jaringan lain, adalah interferensi yang disebabkan oleh jaringan wireless lain yang
bekerja pada band yang sama.
- Interferensi dari jaringan sendiri, adalah terjadi jika kita menggunakan frekwensi yang sama lebih
dari satu kali, menggunakan channel yang tidak mempunyai cukup jarak /spasi antar channelnya,
atau menggunakan urusan frekwensi hopping yang tidak benar.
35
- Interferensi dari sinyal out of band, adalah disebabkan oleh sinyal yang kuat di luar frekwensi
band yang kita gunakan, misalnya pemancar FM, AM, atau TV, pager, radio CB.
strategi penanggulangan Interferensi
- Gunakan antena sectoral atau antena pengarah / narrow band dengan penguatan tinggi. Biasanya
sangat efektif untuk mengurangi interferensi terutama di daerah yang spectrum-nya sangat padat
sekali.
- Gunakan jalur-jalur yang pendek, jangan berusaha membangun sambungan jarak jauh.
- Pilih frekuensi yang tidak banyak digunakan oleh stasiun lain.
- Ubah / ganti polarisasi antenna.
- Atur azimuth antenna.
- Ubah lokasi peralatan
(Haikal M. , Menganalisis Perancangan Jaringan Nirkabel, 2016)
21. Instalasi dan konfigurasi perangkat jaringan nirkabel outdoor dan indoor
A. Prosedur Instalasi
2. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat
yang ada (Access Point, Bridge, klien device) misalnya IP Address yang akan dipasang, SSID
yang akan digunakan, user dan password login untuk administrator serta settingan
parameter sekuritas yang harus disamakan supaya tidak terjadi masalah saat klien device
ingin terhubung dengan access point yang ada.
3. Gunakan software-software yang dapat digunakan untuk menguji radius sinyal dari access
point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa radius dari sinyal access point dan pemeriksaan dari
overlapping chanel.
4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim
instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah
dalam melakukan pengecekan permasalahan.
36
B. Penempatan Alat-Alat Jaringan Nirkabel
Akses point biasanya diletakan pada tempat atau titik yang bisa memberikan sinyal
atau radius yang seluas mungkin. Penempatan akses point untuk ruangan indoor sebaiknya
berada di tempat yang tidak banyak sekat atau dinding sebisa mungkin lone of sight karena
radius signal akan semakin kecil apabila semakin banyak sekat atau halangan. Perlu
diperhatikan juga dalam memasang access point channel yang digunakan supaya tidak terjadi
dead spot atau tabrakan frekuensi.
Sedangkan untuk outdoor ,sebaiknya dilakukan site survei terlebih dahulu untuk mengecek
keadaan lapangan.Jangan sampai sinyal pada titik yang akan dipasang akses point akan
bertabrakan dengan akses point lain yang telah terpasang lebih dahulu dan keamannya perlu
diperhitungkan.Seperti memasang di tempat yang tinggi dan dipasangi anti petir.
C. Pengkabelan
Pemasangan kabel ini dilakukan hanya untuk kabel UTP yang dihubungkan dengan
akses point karena ini merupakan jaringan nirkabel sehingga yang perlu diperhatikan dalam
pengkabelan adalah koneksi access point ke switch. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
apakah kabel tersebut dapat digunakan atau tidak (mis: karena isinya terputus).
Setelah kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel
sebaiknya diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi suatu
kerusakan.
Setelah akses point diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah
menarik kabel, memasang kartu wireless adapter pada PC user yang akan menggunakan
jaringan nirkabel dan memasang parameter sekuritas yang sama untuk setiap PC, laptop
,Handphone ataupun PDA yang akan mengakses jaringan nirkabel tersebut.
Sebelum dilakukan instalasi perlu dibuat sebuah jadwal pekerjaan yang baik agar proses instalasi
berjalan dengan lancar. Jadwal tersebut secara sekuensial (urut) meliputi hal-hal berikut:
o Membuat desain jaringan di atas kertas sesuai dengan kondisi nyata di lapangan
o Melakukan pembongkaran dan pembenahan infrastruktur lapangan,
o Melakukan pemasangan peralatan jaringan secara menyeluruh
o Melakukan konfigurasi peralatan jaringan secara menyeluruh
o Menguji konektivitas semua node dalam jaringan dan radius dari access point yang dipasang
o Tim Instalasi
37
o Tim instalasi adalah orang-orang yang terlibat dalam melaksanakan instalasi suatu jaringan
Nirkabel. Orang-orang ini hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan, melainkan memiliki
pengalaman dalam bidang jaringan komputer, khususnya pengalaman dalam melakukan
instalasi jaringan nirkabel.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tim instalasi jaringan nirkabel adalah sebagai
berikut:
o Banyak lokasi instalasi
o Kapasitas user yang akan mengakses jaringan Nirkabel
o Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan
(abdusobur, 2016)
WI-FI
Wi-Fi adalah sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar
data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk
koneksi Internet berkecepatan tinggi. Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai "produk jaringan
wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and
Electronics Engineers (IEEE) 802.11". Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang
didasarkan pada standar tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa Inggris umum sebagai sinonim
"WLAN".
38
Sebuah alat yang dapat memakai Wi-Fi (seperti komputer pribadi, konsol permainan video, telepon
pintar, tablet, atau pemutar audio digital) dapat terhubung dengan sumber jaringan seperti Internet
melalui sebuah titik akses jaringan nirkabel. Titik akses (atau hotspot) seperti itu mempunyai
jangkauan sekitar 20 meter (65 kaki) di dalam ruangan dan lebih luas lagi di luar ruangan. Cakupan
hotspot dapat mencakup wilayah seluas kamar dengan dinding yang memblokir gelombang radio atau
beberapa mil persegi — ini bisa dilakukan dengan memakai beberapa titik akses yang saling tumpang
tindih.
Kelebihan Wi-fi :
Memungkinkan LAN untuk digunakan tanpa kabel, biasanya mengurangi biaya penyebaran
jaringan dan ekspansi. Ruang di mana kabel tidak dapat dijalankan, seperti area outdoor dan
bangunan bersejarah, dapat menggunakan LAN Wireless.
Harga Wi-Fi terus turun, membuat Wi-Fi merupakan pilihan yang sangat ekonomis mengenai
jaringan
Produk Wi-Fi tersedia di pasar secara luas.
Wi-Fi jaringan dukungan roaming, di mana sebuah stasiun klien mobile seperti komputer
laptop dapat berpindah dari satu jalur akses ke jalur akses yang lainnya
39
2.3 Soal dan Jawaban pilihan ganda
Soal & Jawaban
1. Nama lain dari nirkabel adalah ...
a) Jaringan menggunakan kabel
b) Jaringan tanpa kabel
c) Jaringan menggunakan modem
d) Tipe jaringan
e) jaringan berkabel
3. Sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju
tujuannya melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing adalah pengertian dari ...
a) Access Point
b) Nirkabel ad-hoc
c) Hotspot
d) Nirkabel router
e) Nirkabel jaringan
4. Standar jaringan wireless yang masih menggunakan frekuensi 2,4 Ghz dengan kecepatan transfer
data mencapai 11 Mbps dan jangkauan sinyalnya sampai dengan 30 m yaitu ...
a) IEEE 802.11.a
b) IEEE 802.11.b
c) IEEE 802.11.g
d) IEEE 802.11.n
e) IEEE 802.11
5. Standar jaringan wiress yang bekerja pada frekuensi 5 Ghz dengan kecepatan transfer datanya
mencapai 58 Mbps yaitu ...
a) IEEE 802.11.a
b) IEEE 802.11.b
40
c) IEEE 802.11.g
d) IEEE 802.11.n
e) IEEE 802.11
6. IEEE 802.11a bekerja pada frekuensi 5GHz dan mempunyai kecepatan maksimum54 Mbps.
Bekerja pada teknologi wireless...
a) WWANs (Wireless Wide Area Network)
b) WMANs (Wireless Metropolitan Area Network)
c) WLAN (Wireless Local Area Network)
d) WPAN (Wireless Personal Area Network)
e) WMN (Wireless Mesh Network)
7. sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network
yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah
network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain disebut…
a) router
b) switch
c) bridge
d) hub
e) AP
8. Alat yang digunakan untuk menambahkan daya pancar dari sinyal analog. Dan akan
menyebarkan daya pancar melalui suatu medium udara disebut…
a) router
b) switch
c) Antena
d) hub
e) AP
9. Berikut adalah kekurangan jaringan Ad-hoc adalah..
a) praktis
b) murah
c) cepat
d) mudah
e) tidak dapat terhubung jaringan internet
42
BAB III Permasalahan & Perbaikan Jaringan Nirkabel
3.1 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan semua siswa dapat
mengetahui tentang :
Prosedur dan teknik pemeriksaan permasalahan jaringan nirkabel
Cara perbaikan kerusakan atau permasalahan pada jaringan nirkabel
Prosedur pengecekan hasil perbaikan
File Ebook Membuat-Hotspot-Dengan-Wifi-Laptop
File Ebook Telkom-Serang
File Ebook Langkah Instalasi Wifi
File Ebook Xirrus-WiFi-Inspector
3.2 Uraian Materi
1. Pertama kita perlu mengunduh dan memasang aplikasi Wireless Network Watcher
(http://www.nirsoft.net/utils/wnetwatcher.zip), Setelah terpasang, jalankan aplikasi, maka kita akan
melihat tampilan seperti dibawah ini.
2. Selanjutnya sambungkan ke jaringan nirkabel yang hendak kita periksa, ini dilakukan melalui
Windows pada icon wireless di pajak kanan taskbar. Setelah tersambung jalankan “Start Scanning”.
43
3. Kita perlu menunggu beberapa saat setelah kita menjalankan menu “Start Scanning”.
4. Setelah proses pemindaian selesai, kia akan melihat daftar perangkat yang terkoneksi berikut
alamat IP yang digunakan.
44
Untuk pengecekan lebih lanjut kita dapat menggunakan perintah ping atau tracert melalui konsol
“Command Prompt” untuk mengetahui informasi siapa pemilik alamat IP tersebut. Bisa juga kita
gunakan aplikasi yang terkait dengan masalah jaringan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
45
3. Aktifkan tiga pilihan terakhir.
5. Apabila ada perangkat yang tidak dikenali, aplikasi tersebut akan memberitahukan kita.
46
Itulah beberapa cara untuk memeriksa perangkat apa saja yang terkoneksi pada perangkat nirkable
yang kita miliki. Dengan bantuan kedua aplikasi tersebut diharapkan dapat memberi kemudahan bagi
siapa saja yang memerlukan solusi ini. Apabila ada yang mengetahui cara-cara lain sesuai judul thread,
silahkan dibagikan disini. Semoga informasi yang diuraikan diatas bisa bermanfaat bagi kita semua.
(Keymaster, 2017)
Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi
memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang
dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang
47
dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada
Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit,
karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara
paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada
workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya
dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan
kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan
plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar
komputer berhenti.
Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu hal,
solusinya kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bias
digunakan lagi atau masih bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan
konektor yang baru.atau jika yang rusak itu hanya pada konektornya namun kabelnya
masih dapat digunakan kita hanya perlu memgganti konektornya saja.
50
8. Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus
Jika environment jaringan anda terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system
anda dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan
mengalami suatu congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan anda, dan
terkadang bisa menghentikan layanan jaringan.
Anda memerlukan proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan
Trojan virus dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di
install terpusat pada server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara
automatis kepada client setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada clients. Dan
jika ingin mendapatkan perlindungan yang sangat solid dan proaktif maka Software
keamanan jaringan corporate BitDefender adalah solusi anda.
BitDefender Corporate Security adalah solusi manajemen dan keamanan bisnis yang
sangat tangguh dan mudah digunakan yang bisa memberikan perlindungan secara proaktif
terhadap serangan viruses, spyware, rootkits, spam, phising, dan malware lainnya.
BitDefender Corporate Security menaikkan produktifitas bisnis dan mengurangi biaya
akibat malware dan lainnya dengan cara memusatkan administrasi, proteksi, dan kendali
workstation, sekaligus juga file-file, email, dan traffic Internet didalam jaringan corporate
anda.
Jika corporate anda menggunakan jaringan Windows, maka penggunaan WSUS (Windows
System Update Services) adalah suatu keharusan. WSUS secara automatis meng-update
patches critical Windows anda, security patches, dan Windows critical update kepada
clients pada saat dirilis update dari Microsoft. Clients anda tidak perlu update langsung ke
internet, cukup koneksi ke server WSUS, sehingga mengurangi beban bandwidth internet
anda, karena hanya server WSUS saja yang terhubung ke internet untuk download
updates. Virus biasanya menyerang adanya kelemahan system yang sudah diketahui, dan
Windows update akan melakukan patch vulnerability (menambal lobang titik lemah)
sehingga menjaga kemungkinan serangan terhadap lobang kelemahan system ini. Berjaga-
jaga terhadap serangan virus yang menyebabkan lambatnya jaringan anda adalah jauh
lebih baik terhadap organisasi anda. Dan regulasi dan kebijakan masalah pemakaian Email
dan juga kebijakan pemakaian Internet sangat mebantu dalam hal ini.
55
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan
memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika HUB yang kita gunakan
memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat
diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan yang baru selain
kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.
3. Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer masih di disable jadi kita harus
mengaktifkan dengan
Jadi klik pada Lalu pilih lalu ceklist lalu apply
Selain itu mungkin sedang terjadi hang pada computer dan yang harus ditempuh adalah merestar
komputer.
Hal ini juga sering terjadi karena IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya.
Ganti dengan IP yang beda.
4. 4. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain
Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address sehingga
bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita bisa
terkoneksi dengan komputer orang lain lalu ketik pingàRun àcaranya adalah Klik start <> -t. misalnya
ping 192.168.0.89. Nanti akan muncul balasan Jika Reply From . . . . . . berarti komputer kita sudah
terkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa terkoneksi
dengan komputer lain.
5. 5. Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus
dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalu kita sudah menginstal driver akan
mucul Local Area Connetion.
6. 6. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator
pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali,
setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB
atau belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada HUB menyala dan pada komputer
muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain. Gunakan
program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.
7. 7. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya
Dalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient adalah suatu
keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient, maka applikasi atau akses ke resource
jaringanpun menjadi sangat tidak efficient dan terasa sangat lambat.
56
Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket
pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang. Kalau boleh
diibaratkan seperti jalanan ibukota pada jam sibuk, kapasitas jalan tidak mencukupi dengan
berjubelnya jumlah kendaraan yang memadati jalanan, akibatnya adalah kemacetan yang luar biasa.
Kalau pada hari libur maka jalanan terasa lengang dan anda bisa memacu kendaraan dengan cepat.
faktor yang bisa memberikan kontribusi lambatnya jaringan dan cara memperbaikinya:
Technology Ethernet yang sudah using seperti 10 Base2; 10Base5; dan 10Base-T, mereka
menggunakan algoritma CSMA/CD yang menjadi sangat tidak efficient pada beban yang lebih tinggi.
Performa jaringan ini akan menjadi turun drastis jika prosentase utilisasinya mencapai lebih dari 30%
yang membuat jaringan menjadi sangat lambat.
Istilah collision domain mendefinisikan sekumpulan perangkat jaringan dimana data frame mereka
bisa saling bertabrakan. Semua piranti yang disebut diatas menggunakan hub yang berresiko collisions
antar frame yang dikirim, sehingga semua piranti dari jenis jaringan Ethernet ini berada pada collision
domain yang sama.
Bagaimana solusi menghilangkan collision domain dan algoritma CSMA/CD yang bisa membuat
jaringan anda lambat, adalah mengganti jaringan HUB anda dengan Switch LAN. Switch tidak
menggunakan BUS secara ber-sama2 seperti HUB, akan tetapi memperlakukan setiap port tunggal
sebagai sebuah BUS terpisah sehingga tidak mungkin terjadi tabrakan.
Switches menggunakan buffer memori juga untuk menahan frame yang datang, sehingga jika ada dua
piranti yang mengirim frame pada saat yang bersamaan, Switch akan melewatkan satu frame
sementara frame satunya lagi ditahan didalam memory buffer menunggu giliran frame pertama selesai
dilewatkan. Mengganti semua HUB anda dengan Switch akan meningkatkan kinerja dan performa
jaringan anda dan kelambatan jaringan akan berkurang secara significant.
Bottlenecks
Beban user yang sangat tinggi untuk mengakses jaringan akan menyebabkan bottleneck jaringan yang
mengarah pada kelambatan jaringan. Aplikasi yang memakan bandwidth yang sangat tinggi seperti
aplikasi video dapat menyumbangkan suatu kelambatan jaringan yang sangat significant karena
seringnya mengakibatkan system jaringan menjadi bottleneck.
Anda perlu mengidentifikasikan aplikasi (khususnya aplikasi yang dengan beban tinggi) yang hanya
diakses oleh satu departemen saja, dan letakkan server pada Switch yang sama dengan user yang
mengaksesnya. Meletakkan resource jaringan yang sering diakses pada tempat yang dekat dengan
pemakainya akan memperbaiki kinerja dan performa jaringan dan juga response time.
Performa LAN juga bisa diperbaiki dengan menggunakan link backbone Gigabit dan juga Switch yang
mempunyai performa tinggi. Jika system jaringan menggunakan beberapa segment, maka penggunaan
Switch layer 3 akan dapat menghasilkan jaringan yang berfungsi pada mendekati kecepatan kabel
dengan latensi minimum dan secara significant mengurangi jaringan yang lambat.
57
8. 8. Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus
Jika environment jaringan anda terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system anda
dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu
congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan anda, dan terkadang bisa
menghentikan layanan jaringan.
Anda memerlukan proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan Trojan virus
dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di install terpusat pada
server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara automatis kepada client
setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada clients. Dan jika ingin mendapatkan
perlindungan yang sangat solid dan proaktif maka Software keamanan jaringan corporate
BitDefender adalah solusi anda.
BitDefender Corporate Security adalah solusi manajemen dan keamanan bisnis yang sangat tangguh
dan mudah digunakan yang bisa memberikan perlindungan secara proaktif terhadap serangan
viruses, spyware, rootkits, spam, phising, dan malware lainnya.
BitDefender Corporate Security menaikkan produktifitas bisnis dan mengurangi biaya akibat malware
dan lainnya dengan cara memusatkan administrasi, proteksi, dan kendali workstation, sekaligus juga
file-file, email, dan traffic Internet didalam jaringan corporate anda.
Jika corporate anda menggunakan jaringan Windows, maka penggunaan WSUS (Windows System
Update Services) adalah suatu keharusan. WSUS secara automatis meng-update patches critical
Windows anda, security patches, dan Windows critical update kepada clients pada saat dirilis update
dari Microsoft. Clients anda tidak perlu update langsung ke internet, cukup koneksi ke server WSUS,
sehingga mengurangi beban bandwidth internet anda, karena hanya server WSUS saja yang
terhubung ke internet untuk download updates.
Virus biasanya menyerang adanya kelemahan system yang sudah diketahui, dan Windows update
akan melakukan patch vulnerability (menambal lobang titik lemah) sehingga menjaga kemungkinan
serangan terhadap lobang kelemahan system ini.
Berjaga-jaga terhadap serangan virus yang menyebabkan lambatnya jaringan anda adalah jauh lebih
baik terhadap organisasi anda. Dan regulasi dan kebijakan masalah pemakaian Email dan juga
kebijakan pemakaian Internet sangat mebantu dalam hal ini.
9. 9. Sering Lambat jaringan waktu proses authentication
Jika dalam corporate anda mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site / cabang dan
kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di
integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering
mengalami proses logon yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck
saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system.
58
Saat user logon ke jaringan, Global Catalog memberikan informasi Universal Group membership
account tersebut kepada domain controller yang sedang memproses informasi logon tersebut. jika
Global Catalog tidak tersedia, saat user melakukan inisiasi proses logon, user hanya akan bisa logon
kepada local machine saja, terkecuali jika di site tersebut domain controllernya di configure untuk
Cache Universal Group membership di setiap kantor cabang. Bisa saja sich domain controller di
masing-masing cabang di promote Global Catalog, akan tetapi waspadai juga replikasinya yang bisa
menyebabkan link WAN menjadi lambat. Anda bisa mengatur frequensi replikasi menghindari jam
sibuk jika memungkinkan.
Dengan meng-enable Universal Group Membership Caching disetiap cabang, akan menyelesaikan
masalah kelambatan jaringan jenis ini.
Satu lagi masalah konfigurasi Switch redundance link yang bisa mengakibatkan Broadcast Storm –
atau bridging loop, sudah dibahas pada artikel STP.
Semoga berman’faat….
Home > Komputer dan IT > Mengidentifikasi Permasalahan Jaringan LAN pada Hardware dan
Software
Mengidentifikasi Permasalahan Jaringan LAN pada Hardware dan Software
Permasalahan yang sering muncul baik dalam pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan
LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas:
Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware mencakup seluruh komponen jaringan antara lain
mencakup server, workstation (client), Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen
jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya.
Kesalahan software
Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan bagaimana setting dan konfigurasi
jaringan yang berkaitan dengan system operasi baik pada komputer server maupun komputer
workstation (client) yang digunakan, jenis protokol yang dipakai serta topologi jaringan.
A. Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan atau kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada Network Interface Card (kartu
jaringan), pengkabel dan konektor. Kerusakan atau kesalahan pada Jaringan sering disebabkan oleh
koneksi (hubungan) yang tidak baik antar komponen dan tidak berfungsinya komponen dikarenakan
sudah mati atau rusak.
1. a) Network Interface Card (kartu jaringan)
Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif atau tidak aktif dapat dilihat
pada lampu indikator yang terdapat dalam Kartu jaringan tersebut saat komputer hidup dan kartu
jaringan telah dihubungkan dengan kabel jaringan maka lampu indikator harus sudah menyala.
Apabila belum menyala berarti terdapat permasalahan atau kerusakan pada kartu jaringan tersebut.
59
Secara software untuk mengetahui bahwa kartu jaringan telah bekerja atau aktif dapat dilihat pada :
(1) Klik Start > setting >klik Control Panel
(2) Pilih icon system double klik pilih menu Device Manager
Disana dapat dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum. Bila sudah dikenal maka
kartu jaringan komputer dapat bekerja atau aktif.
1. b) Pengkabelan dan Konektor
Pemilihan media komunikasi menggunakan kabel sebagai penghubung antar komputer memang
merupakan media yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti RF (radio frekuensi),
IR (Infra Red) atau jalur telephone karena murah, mudah dan mempunyai kecepatan data yang cukup
tinggi. Tetapi kesalahan dalam aturan pemasangan kabel, kualitas kabel itu sendiri, serta layout atau
topologi jaringan seringkali mengganggu dalam system jaringan kabel.
1) Untuk Pengunaan kabel thin coax
Seperti dalam gambar berikut permasalahan yang sering terjadi pada jenis kabel ini adalah seperti
dalam gambar:
Keterangan Gambar:
1. Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel dalam
jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data.
2. Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar kartu jaringan
dengan konektor kabel.
3. Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung singkat dalam
jaringan.
4. Resistor pada terminating Connector
5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
6. Longgar pada male connector
Untuk kasus nomor 1,3,4 dan 5 akan mengakibatkan system jaringan akan mengalami down
(komunikasi antar komputer berhenti). Untuk kasus konektor yang longgar hanya terjadi pada
workstation (client) yang bersangkutan saja yang berhenti. Tetapi bila terjadi pada terminating
resistor maka menyebabkan jaringan akan down juga.
2) Untuk Pengunaan kabel thick coax
Untuk jenis penggunaan kabel thick coax sama dengan jenis kabel thin coax karena menggunakan
jenis topologi jaringan yang sama seperti dalam gambar berikut:
3) Untuk Penggunaan kabel UTP
Untuk kabel UTP, kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan model ini relatif sedikit,
karena jaringan model ini menggunakan topologi star, dimana workstation (client) terpasang
tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atau Hub. Sehingga pengecekan kerusakan
60
kabel ini dapat dengan mudah diketahui. Seperti dalam gambar berikut:
Keterangan gambar:
1. Konektor longgar (tidak terhubung)
2. Kabel short
3. Kabel terbuka (open)
Untuk mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan
menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel.
1. Software
Permasalahan yang sering muncul pada bagian software ini pada umumnya bisa dikelompokkan atas:
1. a) Kesalahan setting konfigurasi jaringan
Kesalahan setting konfigurasi sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan model ISA karena
kita harus menentukan :
1. Alamat port I/O
2. Nomor Interupt
3. Direct Memory Access Request line
4. Buffer memory Address
Berbeda dengan kartu model ISA Kartu jaringan yang menggunakan model PCI tidak perlu mengeset
karena secara otomatis telah tersedia.
1. b) Kesalahan Protocol yang digunakan
Hal ini sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan slot ISA karena penentuan harus
dilakukan secara manual. Apabila kita menggunakan protocol kartu jaringan model PCI hal tersebut
jarang terjadi apabila kita telah menginstall driver dengan benar.
1. c) Kesalahan pengalamatan IP.
Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga tidak
diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena
merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data, jika
terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi
perebutan nomor alamat tersebut.
1. d) Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer
Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server,
berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server.
1. e) Kesalahan Service Network (file and print sharing)
Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang
kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print sharing.
1. f) Kesalahan Security System
61
Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak dapat
masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan (password).
1. g) Kerusakan file program, sehingga perlu di update.
Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau menyebabkan
kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif).
Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat dilakukan
dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa
kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:
Tidak bisa Login dalam jaringan, Tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat
mengakses jaringan secara keseluruhan.
Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood.Apabila secara
hardware dan software tidak ada masalah komputer harus dilakukan restart untuk
menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi.
Tidak bisa sharing files atau printer.Sharing file atau printer adalah membuka akses agar
komputer lain dapat mengakses atau melihat data kita. Tidak dapat sharing file atau printer
dapat dikarenakan data atau printer tersebut belum di sharing. untuk dapat melakukan
sharing dapat dilakukan dengan klik kanan share.
Tidak bisa install network adapter.Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu
jaringan yang tidak sesuai antara driver dengan kartu jaringannya atau pemasangan kartu
jaringan yang tidak sempurna pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal
kartu jaringan tersebut. Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan
apakah telah terpasang dengan benar atau kartu jaringan telah terinstall dengan driver
bawaannya.
Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.Komputer lain yang tidak dapat masuk
ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan karena
kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.
Kasus-kasus tersebut dapat teratasi apabila tidak terjadi kesalahan-kesalahan software pada saat
setting Kartu jaringan. Setting kartu jaringan sangat penting untuk terjadinya hubungan antar
komputer, apabila terjadi kesalahan maka menyebabkan komputer tersebut tidak dapat terhubung
dalam jaringan.
Pengecekan kesalahan harus dilakukan satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan pada jaringan tersebut diantaranya pemberian nomor IP dan subnetmask pada
protocol yang digunakan, nama Workgroupnya dan sebagainya.
Rangkuman
Permasalahan muncul yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan
LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas kerusakan atau kesalahan hardware dan
62
kesalahan software.
Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware pada sistem jaringan yang sering dialami adalah
pada kesalahan pengenalan Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan
tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya. Untuk pengakbelan dan konektor
yang sering terjadi adalah kabel terbuka (open), kabel short dan konektor longgar.
Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan setting dan konfigurasi jaringan pada
komputer server maupun komputer client yang digunakan, jenis protokol yang dipakai jaringan dan
workgroup yang digunakan.
IPCONFIG
Merupakan perintah untuk menampilkan settingan atau konfigurasi TCP/IP pada sebuah komputer
“ ipconfig /all “ adalah perintah unutk menampilkan konfigurasi TCP/IP lebih detail
PING
Merupakan perintah untuk mengecek koneksi jaringan sebuah komputer ke HUB, router, atau
komputer yang lain.
Misal : ping ( alamat IP atau Host/Domain ) — ping 192.168.5.1 atau ping com01
“ ping ( IP address ) -t “ adalah perintah untuk mengecek koneksi jaringan dengan selang waktu yang
tidak terbatas, kecuali kita hentikan dengan menekan tombol “ ctrl + C “ pada keyboard, inipun
berguna untuk mengetes tingkat kestabilan koneksi jaringan yang kita cek.
Berbagai macam pesan atau report ketika kita melakukan perintah PING
Reply from ( IP address ) bytes=32 time<1ms TTL=128
Berarti koneksi jaringan komputer tersebut dalam keadaan normal / baik, seperti gambar diatas.
Request Timed Out
Berarti koneksi jaringan terputus, bisa jadi tidak ada atau keblokir oleh firewall
Destination Host Unreachable
Berarti komputer yg sedang kita cek ( ping ) berbeda workgroup.
NETSTAT
Merupakan perintah untuk menampilkan table routing, menampilkan service jaringan yg sedang
berjalan, menampilkan port protokol yang sedang aktif
TRACERT
Perintah untuk menampilkan jalur atau routing perjalanan packet komunikasi antara komputer kita
dengan komputer (server) lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop (router) yang dilalui ketika
menuju server target. Atau perintah unutk mengecek status kecepatan koneksi komputer dengan
salah satu domain di internet
sumber:http://pecundang-terhormat.blogspot.co.id/2012/10/permasalahan-pada-jaringan-dan-
cara.html (pklbptik, 2016)
Memeriksa Hasil Perbaikan Koneksi Jaringan
63
Salehuddin Wednesday, 13 July 2016 Network
Setalah melakukan perbaikan setting ulang konesik pada koneksi jaringan, langkah yang dilakukan
sesudahnya adalah melakukan pemeriksaa hasil perbaikan konesik jaringan dengan mengikuti langkah
berikut ini.
Melakukan pemeriksaan pemasangan LAN Card yang sudah terpasang dan sudah
dilakukaninstalasi sebelumnya dengan mengecek apakah LAN card tersebut sudah terpasang
dengan baik dan benar.
Melakukan pemeriksaan terhadap jenis kabel dan konektor yang sudah terpasang dan
disesauikan juga dengan jenis topologi dari jaringan yang di gunakan sehingga tidak terjadi
short atau terputusnya koneksi.
Melakukan Pengecekan terhadap longgar atau tidaknya kabel dan konektor yang telah
dipasang
Melakukan pengecekan ulang konfigurasi dan setting yang sesuai.
Melakukan pengecekan terhadap konfigurasi dari IP address.
Melakukan Pengecekan terhadap Subnetmask.
Melakukan pengecekan terhadap workgroup yang sudah dibuat.
2. Melakukan pencarian komputer yang ada dalam jaringan apakah terhubung atau tidak seperti
terlihat pada tampilan berikut.
64
IPConfig
4. Memeriksa koneksi jaringan dengan menggunakan ping. Ping (Packet internet gopher) merupakan
program utilitas yang digunakan untuk melakukan prses pemeriksaan terhadap koneksi jaringan yang
berbasiskan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet) Dengan menggunakan perintah ping kita
dapat mengetahui apakah komputer yang kita gunakan sudah terhubung dengan komputer lainnya
atau tidak. Caranya adalah dengan mengirimkan sebuah paket sinyal kepada alamat yang akan
dilakukan uji coba konektivitas dan menghasilkan respon dari komputer tersebut. Anda dua fungsi
utama dari perintah ping tersebut, yaitu sebagai berikut.
Perintah ping digunakan untuk mengirim multiple IP packet ke sebuah tujuan dan setiap paket
meminta jawaban.
Perintah ping juga dapat digunakan untuk menguji apakah fungsi dari NIC. dapat bekerja dengan benar
yaitu NIC dapat mengirim dan menerima semua permintaan dan konfigurasi dari TCP/IP Serta koneksi
jaringan.
65
Aplikasi ini akan menjadikan netbook kamu seakan-akan sebagai sebuah perangkat
router yang akan menghubungkan dengan perangkat lain secara wireless, seperti iPhone,
iPod, dan PDA. Asyiknya, koneksi internet yang bisa dishare mencakup koneksi 3G, ISDN,
ADSL, dan DSL. Syaratnya, netbook kamu mesti memiliki fungsi WiFi terlebih dahulu.
3. WiPeer
WiPeer adalah suite aplikasi untuk kolaborasi di server – lingkungan kurang, seperti
rumah dan jaringan kantor kecil maupun peer - to peer jaringan nirkabel. Aplikasi ini termasuk
pembentukan jaringan sosial lokal, chatting, file sharing, mencari di antara file yang dibagi di
komputer lain, dan permainan multiplayer interaktif. Untuk menggunakan WiPeer, orang perlu
setidaknya dua komputer dengan kartu jaringan.
Jaringan Wifi
Wifi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity yaitu sebuah media
penghantar komunikasi data tanpa kabel yang bisa digunakan untuk
komunikasi atau mentransfer program dan data dengan kemampuan
yang sangat cepat. Kenapa bisa cepat? Karena media penghantarnya
menggunakan sinyal radio yang bekerja pada frekuensi tertentu.
Perangkat Wifi
1. Access Point
Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi
sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima
sinyal ke dan dari clients remote.
66
2. Router
Router adalah perangkat network yang digunakan untuk
menghubungkan beberapa network, baik network yang sama
maupun berbeda dari segi teknologinya seperti menghubungkan
network yang menggunakan topologi Bus, Star dan Ring. Router
minimal memiliki 2 network interface.
67
68
3.3 Soal dan Jawaban pilihan ganda
1. Apa penyebab utama tidak bisa sharing data…
a) Keyboard nya rusak
b) Mouse error
c) IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya
d) Data penuh
e) Tidak punya uang
2. Apa yang di maksud server…
a) Komponen Komputer
b) Software Komputer
c) sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan (service) tertentu dalam sebuah
jaringan komputer.
d) Hardware komputer
e) Server komputer
3. Aturan-aturan dan perjanjian yang mengatur pertukaran informasi antar komputer melalui suatu
medium jaringan merupakan pengertian dari..
a) Internet
b) Protocol
c) OSI
d) Ip
e) ISO
4. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan kecuali...
a) Hub
b) Switch
c) Gateway
d) Router
e) NIC
5. hal yang paling penting yang harus diperhatikan sebelum membangun sebuah jaringan adalah..
a) Peralatan
b) Lokasi
c) Pekerja
d) Administrasi
e) Penentuan ip address
69
6. Kemampuan sistem operasi untuk menjalankan berbagai perintah dalam waktu bersamaan
disebut….
a) Multi user
b) Pipelining
c) Threading
d) Multitasking
e) Management
9. Mendiagnosa permasalahn yang tersambung pada jaringan berbasis WAN merupakan tugas.....
a) programmer
b) network tester
c) network administrator
d) user
e) root
70
BAB IV Jaringan Fiber Optic
4.1 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan semua siswa dapat
mengetahui tentang :
Konsep dasar Fiber optic
Prinsip kerja fiber optic
Teknologi point to point fiber optic/metro-e
Teknologi point to multipoint (FTTx)
File Materi Powerpoint
File Ebook Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan keamanan Kerja (K3)
(APJATEL)
4.2 Uraian Materi
• Konsep dasar Fiber optic
Blok Diagran Access Network
71
Berbagai teknologi jaringan akses
72
73
74
Komparasi Konfigurasi Tanpa V5x (Channel Bank), V5.1 dan V5.2
75
Fungsi Masing-masing Komponen Jarlokaf
76
Teknologi JARLOKAF
77
Modus Aplikasi, sistem jarlokaf setidaknya memiliki 2 perangkat opto elektronik, 1 di sisi sentral, 1 di
sisi pelanggan. Lokasi perangkat tersebut di sisi pelanggan disebut Titik Konversi sinyal Optik (TKO).
• Berdasarkan perbedaan letak TKO:
– Fiber To The Building (FTTB)
– Fiber To The Zone (FTTZ)
– Fiber To The Curb (FTTC)
– Fiber To The Home (FTTH)
Fiber To The Building
78
Fiber To The Zone
TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik dalam kabinet dengan kapasitas besar.
Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer.
FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti RK.
Diterapkan pada daerah perumahan yang letaknya jauh dari sentral atau bila infrastruktur duct pada
arah yang bersangkutan, sudah tidak memenuhi lagi untuk ditambah dengan kabel tembaga.
79
Modus Aplikasi FTTZ
80
Fiber To The Home
TKO terletak di dalam rumah pelanggan.
Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor atau IKR hingga
beberapa puluh meter.
FTTH dianalogikan sebagai pengganti TB (Terminal Batas).
81
Konfigurasi single star (P to P)
Jarlokaf yang memiliki satu buah titik star kabel yaitu pada perangkat Jarlokaf di sisi sentral.
82
KONFIGURASI RING KABEL
MEMBENTUK JARINGAN MELINGKAMEMBENTUK JARINGAN MELINGKAR.
➮ UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN JARINGAN.
➮ UNTUK PROTEKSI TERHADAP POINT-TO-POINT LINK.
83
KONFIGURASI RING SDH (2)
MEMBENTUK JARINGAN MELINGKAMEMBENTUK JARINGAN MELINGKAR.
UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN JARINGAN.
UNTUK PROTEKSI TERHADAP POINT-TO-POINT LINK.
DENGAN RING SDH (ADM) MENGHEMAT KABEL SERAT OPTIK. (TELKOM, 2015)
84
Kira-kira lebih dari 20 tahun yang lalu, kabel serat optik (Fiber Optic) telah mengambil alih dan
mengubah wajah teknologi industri telepon jarak jauh maupun industri automasi dengan
pengontrolan jarak jauh. Serat optik juga memberikan peranan besar membuat Internet dapat
digunakan di seluruh dunia. Ketika serat optik menggantikan tembaga (copper) sebagai long distance
calls maupun internet traffic yang secara tidak langsung berdampak pada penurunan biaya produksi.
Untuk memahami bagaimana sebuah kabel serat optik bekerja, sebagai contoh coba bayangkan
sebuah sedotan plastik atau pipa plastik panjang fleksible berukuran besar. Bayangkan pipa tersebut
mempunyai panjang seratus meter dan anda melihat kedalam dari salah satu sisi pipa. Seratus meter
di sebelah sana seorang teman menghidupkan lampu senter dan diarahkan kedalam pipa. dikarenakan
bagian dalam pipa terbuat dari bahan kaca sempurna, maka cahaya senter akan di refleksikan pada sisi
yang lain meskipun bentuk pipa bengkok atau terpilin masih dapat terlihatpantulan cahaya tersebut
pada sisi ujungnya. Jika misalnya seorang teman anda menyalakan cahaya senter hidup dan mati
seperti kode morse, maka anda dan teman anda dapat berkomunikasi melalui pipa tersebut. Seperti
itulah prinsip dasar dari serat optik atau yang biasa dikenal dengan nama fiber optic cable.
Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar
dilakukan.
Cladding adalah materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam
inti(core).
Buffer Coating adalah plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan..
1. Single-mode fibers
85
Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan berfungsi mengirimkan
sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer).
2. Multi-mode fibers
Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi
mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer)
Sebuah kabel fiber optik terbuat dari serat kaca murni, sehingga meskipun kabel mempunyai panjang
sampai beratus2 meter, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke ujung lainnya. Helai serat kaca
tersebut didesain sangat halus,ketebalannya kira-kira sama dengan tebal rambut manusia. Helai
serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layers plastic coating) dengan melapisi serat kaca dengan
plastik, akan didapatkan equivalen sebuah cermin disekitar serat kaca.
Cermin ini menghasilkan total internal reflection (refleksi total pada bagian dalam serat kaca), sama
seperti jika kita berada pada ruangan gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian anda
mengarahkan cahaya senter 90 derajat tegak lurus dengan kaca , maka cahaya senter akan tembus
ke luar ruangan. Akan tetapi jika cahaya senter tersebut diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut
yang rendah (hampir paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi
cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. demikian pada serat optik, cahaya
berjalan melalui serat kaca pada sudut yang rendah.
86
Untuk mengirimkan percakapan2 telepon melalui serat optik, suara analog di rubah menjadi sinyal
digital. Sebuah laser transmitter pada salah satu ujung kabel on/off untuk mengirimkan setiap bit
sinyal. System fiber optik Modern dengan single laser bisa mentransmitkan jutaan bit/second. Atau
bisa dikatakan laser transmitter on dan off jutaan kali /second. System terbaru laser transmitter dapat
mentransmitkan warna2 yang berbeda untuk mengirimkan beragam sinyal digital dalam fiber optik
yang sama.
Kabel fiber optik modern dapat membawa sinyal digital dengan jarak kurang lebih 60 mil (sekitar 100
Km). Pada jalur distribusi jarak jauh biasanya terdapat peralatan tambahan (equipment hut) setiap
40-60 mil,yang berfungsi pick-up equipment yang akan menampung, menguatkan sinyal, dan
kemudian me- retransmit-kan sinyal ke equipment selanjutnya.
87
Kapasitas lebih besar.
Sinyal degradasi lebih kecil.
Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
Fleksibel.
Sinyal digital.
Bagaimana Fiber Optik Dibuat
Proses ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD). Silikon dan germanium bereaksi
dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2. SiO2 dan GeO2 menyatu dan membentuk kaca. Proses
ini dilakukan secara otomatis dan membutuhkan waktu beberapa jam.
Setelah proses pertama selesai preform dimasukkan kedalam fiber drawing tower. Kemudian
dipanaskan 1900-2200 derajat celcius sampai meleleh. Lelehan tersebut jatuh melewati laser
mikrometer sehingga preform membentuk benang. Dilakukan proses coating dan UV Curing.
88
Uji Akhir Fiber Optik;
Tensile strength: harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih.
Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik.
Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating adalah seragam.
Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang gelombang dan jarak.
Information carrying capacity : bandwith
Chromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar melalui core.
Operating temperature (IRAWAN, 2013)
Teknologi point to point fiber optic/metro-e
Metro Ethernet, secara harafiah berarti jaringan komunikasi data yang berskala Metro (skala untuk
menjangkau satu kota besar seperti Jakarta misalnya) dengan menggunakan teknologi Ethernet
sebagai protocol Transportasi datanya. Begitu pula arti sebenarnya, teknologi Metro Ethernet
merupakan salah satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas
berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada jaringan Ethernet
umumnya. Sehingg jaringan yang berskala Metro dapat dibentuk dengan menggunaka teknologi
Ethernet biasa.
Teknologi Ethernet telah digunakan secara luas oleh masyarakat, terutama dalam LAN. Interface
Ethernet telah tersebar ke mana-mana dan keberadaannya sangat banyak. Selain itu, bandwidth yang
ditawarkan oleh teknologi ini juga dapat dengan mudah diperbesar. Hingga kini teknologi Ethernet
yang perangkatnya telah banyak beredar di pasaran telah mencapai bandwidth tertinggi sebesar 10
Gigabit per Second. Namun, Ethernet juga menyediakan teknologi Ethernet dengan bandwidth 10
Mbps, 100 Mbps, dan 1000 Mbps. [3]
Metro Ethernet dapat dikelompokkan menjadi [3] :
89
Pure Metro Ethernet
Pure Metro Ethernet merupakan salah satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat
menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat
pada jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala Metro dapat dibentuk dengan
menggunakan teknologi Ethernet biasa.
SDH-based Metro Ethernet
Jaringan Transport SDH digunakan untuk melayani Ethernet. Trafik kapasitas besar SDH digabungkan
dengan potensi trafik yang dimiliki protokol IP. SDH adalah protokol Layer fisik (Layer 1) sedangkan IP
adalah Layer network (Layer 3). Oleh karena itu dibutuhkan media perantara Layer 2 (Layer data link)
Point-to-Point Protocol (PPP). (Sudibyo, 2017)
Arsitektur jaringan mengacu pada desain jaringan komunikasi dan menyediakan kerangka kerja untuk
spesifikasi jaringan dari komponen fisik untuk layanan. Jaringan akses adalah bagian dari jaringan
komunikasi yang langsung terhubung ke pengguna akhir.
Dalam rangka untuk menentukan interworking infrastruktur pasif dan aktif, adalah penting untuk
membuat perbedaan yang jelas antara topologi digunakan untuk penyebaran serat (infrastruktur
pasif) dan teknologi yang digunakan untuk mengangkut data melalui serat (peralatan aktif) .
Dua topologi yang paling banyak digunakan adalah point-to-multipoint, yang sering dikombinasikan
dengan teknologi jaringan optik (PON) pasif, dan point-to-point, yang biasanya menggunakan
teknologi transmisi Ethernet.
Point-to-multipoint topologi (P2MP) menyediakan single "pengumpan" serat dari kantor pusat (atau
POP) ke titik percabangan dan dari sana satu individu, serat khusus dikerahkan untuk pelanggan.
Sebuah teknologi jaringan optik pasif seperti GPON menggunakan splitter optik pasif pada titik
percabangan (s) dan Data dikodekan sehingga pengguna hanya menerima data dimaksudkan untuk
mereka.
90
teknologi Ethernet aktif juga dapat digunakan untuk mengontrol akses pelanggan dalam topologi
point-to-multipoint membutuhkan penempatan switch Ethernet di lapangan. Setiap pelanggan
memiliki koneksi point-to-point logis dan pengguna akhir mengirim dan menerima hanya data
dimaksudkan untuk mereka.
Point-to-point topologi (P2P) menyediakan serat khusus antara Access Node (atau POP) dan
pelanggan. Setiap pelanggan memiliki hubungan langsung dengan serat khusus. Rute dari kantor pusat
(CO) untuk pelanggan mungkin akan terdiri dari beberapa bagian dari serat bergabung dengan splices
atau konektor, tetapi menyediakan jalur optik terus menerus dari Access Node ke rumah. Kebanyakan
point-to-point penyebaran FTTH yang ada menggunakan Ethernet, yang dapat dicampur dengan
skema transmisi lainnya untuk aplikasi bisnis (mis Fibre Channel, SDH / SONET). topologi ini juga dapat
mencakup teknologi PON dengan menempatkan splitter optik pasif dalam Access Node.
Apapun arsitektur jaringan, adalah penting untuk mempertimbangkan bagaimana desain dapat
mempengaruhi evolusi jaringan di masa depan. Sebuah jaringan FTTH adalah investasi jangka panjang
dan masa diantisipasi dari kabel di dalam tanah setidaknya 25 tahun, namun, masa kerja mungkin akan
lebih lama lagi. Dengan peralatan aktif kemungkinan untuk ditingkatkan beberapa kali dalam rentang
waktu ini, itu harus mungkin untuk menggunakan kembali infrastruktur. Jadi keputusan yang dibuat
pada awal proyek FTTH akan memiliki konsekuensi jangka panjang. (Netconnect, 1994)
91
4.3 Soal dan Jawaban pilihan ganda
1. JARLOKAF (Jaringan Lokal Akses Fiber) adalah ?
a. Adalah sekumpulan jaringan akses yang menggunakan secara bersama suatu
antarmuka jaringan dan diimplementasikan menggunakan serat optik.
b. Adalah sekumpulan data penting.
c. Jaringan area network.
d. Tipe Jaringan akses.
e. Jaringan transmisi antara sentral lokal dan terminal pelanggan.
2. Jaringan optik PON dapat digunakan bersama-sama/diintegrasikan untuk ?
a. Megatur lalu lintas data.
b. Jaringan distribusi/ broadcast (CATV).
c. Menyimpan sebuah data.
d. Jaringan akses berbasis kabel.
e. Jaringan akses berbasis radio.
3. Sistem jarlokaf setidaknya memiliki 2 perangkat opto elektronik ?
a. Penyimpanan dan data.
b. Titik konversi dan sinyal.
c. 1 di sisi sentral, 1 di sisi pelanggan.
d. Prioritas dan sharing data.
e. Optik dan fiber.
4. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui ?
a. Luar ruangan.
b. Data sharing.
c. Kabel LAN.
d. Kabel tembaga indoor atau IKR.
e. Kabel jaringan.
5. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa ?
a. Meter.
b. Langkah.
c. Gedung rumah.
d. Cmmeter.
e. Kilometer.
6. TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, di dalam kabinet dan di atas tiang dengan
kapasitas ?
a. Lebih kecil (< 120 sst).
b. Lebih kecil (< 139 sst).
92
c. Lebih kecil (< 137 sst).
d. Lebih kecil (< 110 sst).
e. Lebih kecil (< 150 sst).
7. Konfigurasi Multiple Star adalah ?
a. Jaringan yang menghubungkan arus data.
b. Adalah jarlokaf yang memiliki lebih dari satu buah titik star kabel serat optik (P to P
dan P to M)
c. Jaringan berbagi data.
d. Jaringan yang membagi ip address.
e. Jarinfgan yang membuka internet.
8. Fiber optik adalah ?
a. Sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia.
b. Kabel data.
c. Sebuah kabel yang menghubungkan jaringan internet.
d. Kabel yang menghubungan komputer 1 dengan komputer lainnya.
e. Kabel yang menghubungan data sharing.
9. Buffer Coating adalah ?
a. Materi yang mengelilingi inti yang berfungsi memantulkan sinar kembali ke dalam
inti(core).
b. Plastic pelapis yang melindungi fiber dari kerusakan.
c. Kaca tipis yang merupakan bagian inti dari fiber optik yang dimana pengiriman sinar
dilakukan.
d. Sebuah kaca murni yang panjang dan tipis serta berdiameter sebesar rambut manusia.
e. Sebuah kabel yang menghubungkan komputer ke internet.
10. Kabel fiber optik terbuat dari ?
a. Kain kafan.
b. Tanah liat.
c. Serat kaca murni.
d. Serat tali murni.
e. Bambu runcing.
93
BAB V Jenis-jenis Kabel Fiber Optic
5.1 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan semua siswa dapat
mengetahui tentang :
Karakteristik kabel fiber optic
Kapasitas kabel, kode warna dan pelabelan kaber fiber optic
Karakteristik jenis kabel multimode
Karakteristik jenis kabel singlemode
Jenis kontruksi Duct Cable
Jenis konstruksi Direct Buried Cable
Jenis konstruksi Aerial Cable
Jenis konstruksi Indoor Cable
Jenis konektor fiber optic
File Materi Powerpoint
File Ebook Media Transmisi Fiber Optic
5.2 Uraian Materi
1. Karakteristik kabel fiber Optic
Kabel Fiber Optic atau Kabel FO merupakan kabel jaringan yang jarang digunakan pada
instalasi jaringan tingkat menengah ke atas. Pada umumnya, kabel jenis ini digunakan pada
instalasi jaringan yang besar dan pada perusahaan multinasional serta digunakan untuk antar
lantai atau antar gedung.Kabel fiber optic merupakan media networking medium yang digunakan
untuk transmisi-transmisi modulasi.
Fiber Optic harganya lebih mahal di bandingkan media lain. Fiber Optic mempunyai dua mode
transmisi, yaitu single mode dan multi mode.Single mode menggunakan sinar laser sebagai media
transmisi data sehingga mempunyai jangkauan yang lebih jauh. Sedangkan multimode
menggunakan LED sebagai media transmisi.
Karakteristik kabel fiber optik adalah sebagai berikut:
1) Beroperasi pada kecepatan tinggi (gigabit per detik)
2) Mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar
3) Biaya rata-rata pernode cukup mahal
4) Media dan ukuran konektor kecil
5) Kebal terhadap interferensi elektromagnetik
6) Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 - 60 kilometer) (teorikomputer, 2017)
94
2. Kapasitas Kabel, Kode Warna dan Pelabelan Kabel Fiber Optic
Kapasitas, kode warna, dan pelabelan kabel serat optik
Kapasitas kabelJumlah Core/ kabelJumlah TubeJumlah core per
tubeRemark96 8 12 48 6 24 2 4 1SCPT (Single Core Per Tube)
Kode warna Kabel Serat optik
Kenapa harus ada pewarnaan core?B.O.H.C.A.PMe.Hi.K.U.P.To
Rumus Core T S T/S+ 1 = Tube (T/S)S C = Core Ket:
S= jumlah core dalam satu tube.T= core yang di cari.Jika C = 0 maka nilai C=S,dan T/S tidak
ditambah 1.T ST/S+ 1 = Tube(T/S)SC = Core
3. Karakteristik jenis kabel multimode
Jenis kabel fiber optik yang satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel
fiber optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron. Dengan ukuran
yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini memungkinkan ratusan modus cahaya
tersebar melalui serat secara bersamaan. Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light
Emiting Diode) sebagai media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :
Teknologi fiber optik memiliki banyak jenis dan karakteristik. Sehingga terdapat berbagai jenis
connector, kabel serta berbagai perangkat bervariasi juga. Perbedaan karakteristik ini yang
membuat adanya perbedaan cara kerja fiber optik serta fitur yang dihasilkan. Teknologi tersebut
terbagi oleh beberapa faktor penting yakni faktor structural media pembawa dan juga properti
transmisi sistemnya.dan diantara yang dihasilkan adalah kabel fiber optik multimode.
Pengertian kabel fiber optik dan fungsinya adalah sebagai berikut. Fiber optik adalah sebuah
teknologi kabel terbaru dengan menggunakan serat plastic ataupun kaca. Fungsi kabel fiber optic
adalah mentransfer serta mengirimkan data. Kabel ini terdiri dari beberapa ikat benang kaca, yang
95
sanggup mentransmisi pesan modulasi dengan diameter sekitar 125 mikro meter untuk
mentransmisi sinyal antar tempat hingga menenpuh jarak lebih dari 60 kilometer tanpa repeater.
Jenis kabel fiber optik ada dua yaitu kabel fiber optik multimode dan juga kabel fiber optic
singlemode.
Perbedaan kabel fiber optik single mode dan multimode adalah kabel fiber optic single mode
yang berwujud cahaya dan ada hanya satu indeks sinar untuk sistem transmisi, berdiameter 8-10
mikrometer. Sedangkan multimode adalah kabel fiber merupakan sistem transmisi data melalui
media serat optik dengan menggunakan beberapa buah indeks cahaya di dalamnya, ukurannya
berkisar 50-100 mikrometer. (DTECHNOINDO, 2017)
4. Karakteristik jenis kabel singlemode
Kabel jaringan fiber optik jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan diameter
sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang satu ini menggunakan tranmitter
laser semi konduktor yang mengirimkan sinar laser inframerah dengan panjang gelombang mencapai
1300-1550 nm. Disebut ‘single mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan
terjadinya satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu waktu.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :
96
(Pandawa, 2014)
(Pandawa, 2014)
7. Jenis konstruksi Aerial Cable
Konstruksi Jenis Kabel aerial (kabel udara)
97
(Pandawa, 2014)
(Pandawa, 2014)
98
1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode dengan akurasi yang sangat
tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini
menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan
ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode, dengan sistem dicabut-
pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta
akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC.
Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah
digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini
sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar
2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan
penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor
ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200 (platinum-computer, 2014)
99
100
5.3 Soal dan Jawaban pilihan ganda
1. Karakteristik kabel fiber optik adalah sebagai berikut, kecuali ?
a. Mudah putus.
b. Mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
c. Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
d. Media dan ukuran konektor kecil.
e. Beroperasi pada kecepatan tinggi (gigabit per detik).
2. Fiber Optic mempunyai dua mode transmisi, yaitu ?
a. Auto dan manual.
b. Single mode dan multi mode.
c. Bridge dan casual.
d. Double dan triple.
e. Mode malam dan mode siang.
3. Jarak transmisi kabel fiber optick yang lebih jauh adalah ?
a. ( 3 – 32 kilometer ).
b. ( 8 - 60 kilometer ).
c. ( 2 - 60 kilometer ).
d. ( 9 – 90 kilometer ).
e. ( 4 – 20 kilometer ).
4. Karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode berikut ini, kecuali ?
a. Lalu Data : Rendah.
b. Jarak Pengiriman Data : Pendek.
c. Masa Pakai : Lama.
d. Masa pakai : Sebentar.
e. Biaya : Rendah (Murah).
5. Fungsi kabel fiber optic adalah ?
a. Menyimpan data komputer.
b. Menggirim data .
c. Megambil data.
d. Mencari sebuah jaringan.
e. Mentransfer serta mengirimkan data.
6. Media transmisi data single mode menggunakan ?
a. Sinar laser.
b. SInar matahari.
c. Kain kafan.
d. Tanah liat.
101
e. Kertas.
7. Media transmisi data multimode menggunakan ?
a. Sinar Matahari.
b. LED.
c. Sinar laser.
d. Kertas.
e. Sinar bulan.
8. FC (Fiber Connector): digunakan untuk model kabel single-mode dengan akurasi yang sangat
tinggi dalam menghubungkan kabel dengan ?
a. Jaringan dan data.
b. Monitor dan mouse.
c. Transmitter maupun receiver.
d. Kabel.
e. Bridge dan source.
9. Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik adalah ?
a. FC (Fiber Connector).
b. SC (Subsciber Connector).
c. ST (Straight Tip).
d. Biconic.
e. Bridge.
10. Digunakan untuk model kabel single-mode, dengan sistem dicabut-pasang, jenis dari konector
?
a. ST (Straight Tip).
b. Bridge.
c. Biconic.
d. FC (Fiber Connector).
e. SC (Subsciber Connector).
102
BAB VI Fungsi Alat Kerja Fiber Optic
6.1 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan semua siswa dapat
mengetahui tentang :
Konsep K3 penggunaaan peralatan kerja fiber optic
Fungsi splicer
Fungsi OTDR
Fungsi OPM
Fungsi Cleaver
Fungsi Stripper
File Ebook Pengenalan dan Praktek Switching Layer 2 dalam Jaringan Fiber
Optik (APJATEL)
6.2 Uraian Materi
1. Konsep K3 Penggunaaan Peralatan Kerja Fiber Optic
Dalam panyambungan fiber optik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Kebersihan tempat maupun alat kerja.
1) Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi)
2) Tempat dan alat bekerja harus bersih dari debu atau kotoran yang lain.
3) Setelah selesai bekerja alat dan tempat kerja dibersihkan dari sisa pekerjaan seperti potongan optik,
jelly yang menempel dan kotoran lainnya.
2. Kelengkapan keselamatan kerja
Pekerjaan penyambungan optik baik dalam penangan closure / sarana alat sambung maupun
penyambungan fiber mempunyai beberapa kelengkapan keselamatan kerja yaitu:
1) Sarung tangan.
2) Isolasi / Lak ban.
3) Kacamata pelindung.
3. Urutan proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja.
1) Pekerjaan penangan kabel dan sarana sambung kabel
a) Gunakan alat / perkakas kerja yang benar.
b) Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan kabel, pengupasan kulit kabel, terminasi
kabel.
c) Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel.
2) Pekerjaan penyambungan fiber (serat) optik
a) Gunakanlah sarung tangan.
b) Gunakan kacamata pelindung mata (bila ada).
103
c) Sisa potongan optik dibersihkan dari alat maupun tempat kerja dengan cara diambil dengan lack
band dan dibungkus kembali dengan lack band, kemudian dibuang ke tempat sampah.
d) Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah dikupas dengan tangan telanjang.
e) Jangan meniup potongan fiber optik. (Ramadhan, 2016)
2. Fusion Splicer
Fusion splicer atau sering dikenal sebagai alat untuk menyambungkan serat optik ini merupakan salah
satu alat yang digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana serat tersebut
terbuat / berbasis kaca, dan mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi
sebuah media sinar berbentuk laser.
Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus pada core sehingga bisa tersambung
kembali dengan baik. Perlu kalian ketahui, bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat
keakuratan yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil penyambungan yang
sempurna, karena pada saat penyambungan tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta
peleburan kaca yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan tersambung
dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan media tersebut memiliki senyawa yang
sama. (Basi, 2017)
3. Fungsi OTDR
OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) merupakan alat yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi suatu serat optik pada domain waktu. OTDR dapat menganalisis setiap dari jarak
akan insertion loss,reflection, dan loss yang muncul pada setiap titik, serta dapat menampilkan
informasi pada layer tampilan.
Berdasarkan mekanisme kerja di atas dapat ditentukan beberapa parameter yang dapat diukur
pada OTDR salah satunya yaitu :
A. Jarak Dalam hal ini titik lokasi dalam suatu link, ujung link atau patahan.
B. Loss Loss untuk masing splice atau total loss dari ujung ke ujung dalam suatu link.
C. Atenuasi Atenuasi dari serat dalam suatu link. 4. Refleksi Besar refleksi (return loss) dari
suatu event.
L = Panjang Sehigga dengan membaca grafik X dan L, akan didapat α (redaman), dan dengan
membandingkannya dengan loss budget akan dapat disimpulkan apakah telah terjadi
ketidaknormalan.
B. Mengevaluasi sambungan dan konektor Pada saat instalasi OTDR dapat memastikan
apakah redaman sambungan dan konektor masih berada dalam batas yang
diperbolehkan.
C. Fault Location Fault seperti letaknya serat optik atau sambungan dapat terjadi pada saat
atau instalasi atau setelah instalasi, OTDR dapat menunjukkan lokasi faultnya atau
ketidaknormalan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat jarak terjadinya end of
fiber pada OTDR, jika kurang dari jarak sebenarnya maka pada jarak tersebut terjadi
105
kebocoran/ kerekatan (asumsi set OTDR benar). End of fiberpada OTDR ditandai dengan
adanya daya ❤ dB (dapat disesuaikan dengan menset) yang berfluktuasi. OTDR, pulse
width, disperse, rise time merupakan domain waktu, sedangkan bandwidth, merupakan
domain frekuensi. (Yohanes Lengkong S.Kom, 2010)
4. Fungsi OPM
Optical Power Meter (OPM).
Alat ini adalah berfungsi sebagai penerima sinyal optik, Kegunaan dari OPM adalah untuk ;
106
3. Pasang Patchcord yang akan diukur pada OLS dan OPM.
4. Pastikan semua konektor terpasang pada adapter dengan tepat, jangan sampai longgar.
5. Hidupkan power (ON) OPM dan OLS
6. Lakukan setting pada OLS yaitu 1) Panjang Gelombang misal 1.310 nm 2) Mode = CW dan lakukan
setting pada OPM yaitu 1Panjang Gelombang = 1.310 nm.
6. Amati display pada OPM, misal = -6,99 dBm (nilai tersebut adalah PRx)
8. Maka artinya loss patchcord yang diukur adalah = 3 dB. (Wibisono, 2016)
5. Fungsi Cleaver
Cleaver Tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel optic-nya sudah dikupas,
perlu kalian ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib menggunakan alat khusus ini, karena pada
serat kacanya akan terpotong dengan rapih. Jika proses ini berhasil dilakukan dengan baik maka
tahapan selanjutnya, kalian bisa teruskan ke tahap Jointing (Basi, 2017)
6. Fungsi Stripper
Sama seperti kabel - kabel yang lain, salah satunya seperti kabel coaxial dan UTP, kabel fiber optic juga
memerlukan alat ini. Alat ini berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit dan daging
kabel. (Basi, 2017)
108
6.3 Soal dan Jawaban pilihan ganda
1. Alat yang digunakan untuk menyabungkan serat optik ?
a. Fusion Splicer
b. Fusion keyboard
c. Mouse
d. Gunting
e. Fusion OTDR
2. Alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu serat optik pada domain waktu?
a. Fusion OTDR
b. Fusion splicer
c. Buku
d. Kertas
e. Pensil
109
b. untuk menulis
c. untuk menggambar
d. untuk menyambung kabel fiber optik
e. untuk menggandakan kabel fiber optik
5. Alat yang berfungsi sebagai media untuk memotong dan mengupas kulit dan daging kabel ?
a. Keyboard
b. Stripper
c. Mouse
d. OTDR
e. Tas
6. Berikut adalah fungsi dari OTDR , kecuali ..
a. Redaman total serat optik ( total loss )
b. Panjang kabel serat optik
c. Redaman persatuan panjang ( section loss )
d. Waktu tempuh sinyal
e. waktu lari
111
BAB VII Penyambungan Fiber Optic
7.1 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan semua siswa dapat mengetahui
tentang :
Prosedur menggunakan splicer
Prosedur K3 penyambungan kabel fiber optic
Prosedur penyambungan kabel fiber optic
Prosedur penggunaan OPM
Prosedur penggunaan OTDR
File Ebook Teknik Penyambungan Fiber Optic dengan Fusi
7.2 Uraian Materi
A. 1. Jaringan Akses Fiber Optik
2. Lingkup Materi 1. Pengantar penyambungan kabel serat optik. 2. Fusion splicing (penyambungan
dengan metode peleburan). 3. Peralatan dan material dalam penyambungan fiber optik 4. Pengenalan
Sarana sambung kabel (SSK).
3. a. Umum Pada jaringan kabel fiber optik, tempat yang paling rawan gangguan terletak pada
titik sambung. Penyebabnya adalah masuknya air ke dalam closure. Berdasarkan pengamatan dalam
kurun waktu 5 s/d 10 tahun karakteristik kabel menurun yang disebabkan oleh kualitas dari
sambungan. Oleh sebab itu pelaksanaan penyambungan kabel serat optik harus dilakukan sesuai
dengan prosedur dan petunjuk pelaksanaan penyambungan. Ada dua pekerjaan penting dalam
penyambungan, yaitu : penyambungan serat optik penggunakan sarana sambung kabel/SSK (Joint
Closure). Dalam modul ini hanya akan dijelaskan secara ditail tentang penyambungan fiber optik
menggunakan fusion splicer. 1. Pengantar Penyambungan Kabel Fiber Optik
4. Pemotongan kabel fiber optik Pengupasan coating Pembersihan serat Pemotongan
core/cladding Penyambungan serat dengan fusion splicer Kualitas bahan serat b. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kualitas penyambungan c. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyambungan
Penyambungan kabel serat optik harus sesuai prosedur. Penggunaan peralatan dan material harus
benar. Pemasangan sarana sambung kabel harus sesuai petunjuk pelaksanaannya. Pengetesan
harus dilaksanakan setelah selesai penyambungan.
5. Diameter core tidak sama Diameter core tidak center Permukaan fiber tidak rata Sumbu fiber
tidak sejajar Penyimpangan sudut Ujung fiber jauh core cladding core cladding d. Rugi-rugi
Penyambungan
6. a. Teknik penyambungan serat optik secara permanen dan untuk menghasilkan rugi-rugi
penyambungan kecil harus memakai fusion splicer. b. Bagian bagian fusion splicer : 1) Struktur fusion
splicer. 2) Proses fusion splicing. 3) Kualitas sambungan. 4) Kesalahan dalam penyambungan 5)
Pemeliharaan fusion splicer. 2. Fusion Splicing
112
7. 1) Struktur Fusion Splicer V groove (Alur V) dan klem, tempat meletakkan core yang akan
disambung. Mikro positioned dan sensor, pengatur posisi core yang akan disambung. Elektroda,
bagian dari fusion splicer yang berfungsi untuk melebur dalam proses penyambungan. Sistem sensor
yang berisi kaca dan lensa. Fungsi dari masing masing elemen pada struktur fusion splicer ini bekerja
secara sistem dan dalam satu kesatuan yang terintegrasi sehingga memungkinkan terjadinya proses
penyambungan. Penjelasan :
8. 2) Proses Fusion Splicing a. Pemasangan protection sleeve (pelindung sambungan) b. Pengupasan
coating. c. Pembersihan fiber optik. d. Pemotongan serat. e. Pemasangan serat pada alur V (V-groove).
f. Melakukan proses b –sd- e untuk core pasangan g. Membuat sejajar serat dan fusion splicing. h.
Penyambungan fiber optik, i. Mengecek hasil sambungan. j. Pemanasan protection sleeve (pelindung
sambungan).
9. Tarik Stripper Fiber Holder Setel the holder geser Pengupasan coating Pemotongan serat. Stripper
manual Hot stripper Pemotongan manual Pemotongan dengan menggunakan holder fiber holder
cutter Penjelasan proses dalam gambar :
10. Hasil pemotongan Kualitas pemotongan FiberAlur-V Fiber holder Penempatan serat pada alur V
Penempatan core pada alur V
11. Membuat sejajar serat dan fusion splicing. Jumlah ARC Sambungan core Penyambungan 1 kali
ARC Penyambungan 2 kali ARC Surface tension
12. Pengecekan hasil sambungan Garis gelembung Lebih tebal Lebih tipis Sumbu tidak sejajar
13. 3) Kualitas Sambungan Perkiraan nilai sambungan dan tampilan luar daripada titik sambungan
menunjukan baik jeleknya kualitas sambungan. Gelembung. Garis tebal. Bayangan hitam. Bila
terjadi hal semacam itu maka harus dilakukan penyambungan ulang. Gelembung Garis hitam Garis
tebal
14. 4) Kesalahan dalam penyambungan Diameter tidak sama. Ujung fiber tidak bulat. Bagian
yang disambung mengecil. Diameter tidak betul Ujung-ujung fiber tidak bulat Bagian yang disambung
mengecil
15. 5) Pemeliharaan Pemeliharaan alat fusion splicing: Memelihara alur V. Membersihkan lensa,
lensa dan LED. Membersihkan atau mengganti elektroda. Jadi pemeliharaan alat fusion splicer
sangat penting agar kehandalan perangkat terjaga.
16. Material untuk penyambungan kabel serat optik dibagi menjadi 2, yaitu material khusus dan
material umum. 3. Peralatan dan material dalam penyambungan fiber optik a. Peralatan khusus Fiber
Stripper Sheath Cutter Fiber Cleaver Fusion Splicer Tube Cutter Lap Cutter Fiber Lock (mekanik)
17. Heater Gun Gunting Cutter Gergaji Besi Knife Tang Tang kombinasi Obeng (+)
& (-) Meteran Spidol b. Peralatan umum
113
18. Universal Closure (Sarana Sambung Kabel / SSK) Alkohol 95% Kain Majun Jelly Cleaner
Protection Sleeve Split Stopper/Tie Wrap Transport Tube Flexible Pipe Pigtail Tissues
Isolasi Band c. Material Penyambungan
19. a. Syarat yang harus dipenuhi sarana sambung kabel (SSK) Harus mampu melindungi fiber dari
gangguan alam dan mekanis, seperti: air, panas, reaksi kimia, getaran, tension, bending/tekukan. b.
Tray kabel (Cassete) Bentuk dan kapasitas tray/cassete tergantung dari jenis closure. Hal-hal yang
harus diperhatikan pada waktu pengaturan serat pada tray/cassete yaitu: Bending radius ( minimal
3 cm). Hindari terjadinya puntiran pada core/serat. Melindungi fiber pada titik yang menekuk. 4.
Pengenalan penyambungan kabel fiber optik
20. c. Persiapan penyambungan kabel fiber optik PERSIAPAN KABEL DAN CLOSURE PEMASANGAN
KABEL DAN STRAIN RELIEF PERSIAPAN FIBER OPTIK PENYAMBUNGAN FIBER OPTIK PENUTUPAN
CLOSURE 1) Pahami langkah-langkah secara umum
21. 2) Komponen dalam closure set
22. a. Hex Driver (kunci L) b. Pemotong strength Member (gunting baja) c. Obeng d. Pita ukur
(meteran) e. Gunting f. Palu 3) Alat kerja yang digunakan
23. 1) Persiapan kabel dan closure b) Pasang klip ditempat yang sesuai pada dasar closure a) Pasang
baud dan pipa plastik untuk penyangga tray pada closure bagian bawah d. Penanganan penyambungan
kabel fiber optik
24. c) Pasang dua buah sealing washer pada tiap ujung kabel. d) Pasang cable tie (tie wrap) warna
hijau pada salah satu ujung dan warna biru pada ujung lainnya (untuk membedakan arah kabel) e)
Kupas kulit kabel sepanjang 180 cm. Urai loose tube. f) Bersihkan Jelly dengan menggunakan Jelly
Cleaner g) Potong Filler dan buang. Jangan memotong strength member dulu. h) Kasarkan (amplas)
127 mm pada masing masing ujung kabel menggunakan sarana yang telah tersedia.
25. 2) Pemasangan kabel dan Strain Relief a) Isolasi kabel 3 cm dari ujung kulit kabel. Potong strength
member 4,5 cm, pasang strength member pada klemnya dan kencangkan. b) Pasang kabel pada klem
menggunakan hose clamp, tambatkan strength member dan kencangkan, pasang sepatu karet pada
klem.
26. c) Penanganan kabel (1) Bersihkan kabel dari kotoran menggunakan tissue alkohol, amplas kulit
kabel agar permukaan kabel kasar. (2) Lilitkan sealing tape pada kabel diantara dua sealing washer
yang ketebalannya melebihi diameter washer agar air tidak masuk kedalam closure. (3) Tutup lubang
closure yang terbuka dan tidak digunakan untuk kabel menggunakan plug yang dililit dengan sealing
tape.
27. d) Pasang Grounding (opsi) Terminal grounding dipasang sebelum kabel ditambatkan pada klem.
28. 3) Persiapan Serat Optik a) Kupas loose tube dengan menggunakan loose tube cutter, sisakan 50
mm dari ujung kupasan kabel. Bersihkan serat optik dari jelly. b) Potong Flexible Tube sepanjang 838
mm. Masukkan serat optik kedalam flexible tube . Flexible tube dan loose tube overlap + 25 mm.
114
29. 4) Penyambungan Serat Optik a) Pasang Tray/Cassete . Pasang Flexible tube sesuai urutan warna
tube pada tray dan kaitkan pada klip supaya rapi dan terhindar dari bending yang terlalu kecil. b) Buat
mal supaya posisi sambungan sesuai tempatnya. Sambung kedua ujung fiber menggunakan alat
sambung (fusion splicer / mechanical splicer). c) Setelah selesai penyanbungan serat optik, tempatkan
sambungan pada tray dan gulung sisa serat pada tray. Tiap tray dapat menampung maksimum 12
sambungan serat optik.
30. d) Pasang tutup tray Pasang penutup tray, rapihkan fiber dan kencangkan ikatan flexible tube
dengan tie wrap pada tray.
31. e) Atur Flexible tube di dalam closure dan rapihkan. f) Untuk penyambungan selanjutnya pasang
tray berikutnya dan lakukan proses penyambungan. g) Gambar berikut adalah gambar setelah selesai
penyambungan.
32. a) Pasang sealing cord di kedua alur pada tutup closure bagian bawah. b) Pasang tutup dan
kencangkan. Kencangkan baud closure dengan menggunakan Torque Wrench (atur torque wrench
pada 200-250 in-lbs (2,9 Kgm-29 Nm). 5) Penutupan closure
33. c) Pasang 4 buah pengunci pada samping closure dan dorong dengan tangan, untuk
mengencangkan ketuk dengan palu
34. Di Udara Di Tiang Di Dinding 6) Pemasangan closure
35. Kesempatan bertanya, siapa yang mau bertanya?
36. Latihan Soal: 1. Yang tidak termasuk material pada penyambungan kabel serat optik adalah (pilih
2 jawaban yang benar): a. Knife tang. b. Sealing cord. c. Heatshrink Protection sleeve. d. Fiber cleaver.
2. Yang termasuk komponen utama dalam sarana sambung kabel (closure) di antaranya adalah: a.
Alcohol, tissue, splicer. b. Stripper, tool kit, cutter. c. Connectivity wire, tray, heatshrink protection
sleeve. d. Heater, connector, cleaver.
37. 3. Pada saat penyambungan serat optik menggunakan fusion, bagian-bagian serat yang
disambungkan adalah: a. Core dan cladding. b. Core dan coating. c. Coating dan cladding. d. Core,
cladding dan coating. 4. Salah satu cara untuk memperoleh hasil redaman terbaik saat penyambungan
serat optik menggunakan fusion splicer, adalah: a. Membersihkan serat setelah dipotong. b.
Pemotongan kedua ujung fiber sama rata / tegak lurus. c. Menambahkan matching gel pada titik
sambung serat. d. Melakukan proses fusion lebih dari satu kali. (Silviani, 2015)
B. Keselamatan kerja pada penyambungan fiber optik.
Dalam panyambungan fiber optik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Kebersihan tempat maupun alat kerja.
1) Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi)
2) Tempat dan alat bekerja harus bersih dari debu atau kotoran yang lain.
3) Setelah selesai bekerja alat dan tempat kerja dibersihkan dari sisa pekerjaan seperti potongan optik,
jelly yang menempel dan kotoran lainnya.
115
2. Kelengkapan keselamatan kerja
Pekerjaan penyambungan optik baik dalam penangan closure / sarana alat sambung maupun
penyambungan fiber mempunyai beberapa kelengkapan keselamatan kerja yaitu:
1) Sarung tangan.
2) Isolasi / Lak ban.
3) Kacamata pelindung.
3. Urutan proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja.
1) Pekerjaan penangan kabel dan sarana sambung kabel
a) Gunakan alat / perkakas kerja yang benar.
b) Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan kabel, pengupasan kulit kabel, terminasi
kabel.
c) Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel.
2) Pekerjaan penyambungan fiber (serat) optik
a) Gunakanlah sarung tangan.
b) Gunakan kacamata pelindung mata (bila ada).
c) Sisa potongan optik dibersihkan dari alat maupun tempat kerja dengan cara diambil dengan lack
band dan dibungkus kembali dengan lack band, kemudian dibuang ke tempat sampah.
d) Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah dikupas dengan tangan telanjang.
e) Jangan meniup potongan fiber optik.
B. Keselamatan kerja di jalan.
Hal-hal yang perlu dipenuhi dalam bekerja di jalan, sbb:
1. Perijinan
2. Kewajiban penanggung jawab lapangan
1) Memprediksi arus lalu lintas, terutama jam sibuk.
2) Mencegah masuknya pihak ketiga.
3) Bila perlu menempatkan petugas lalu-lintas.
3. Penempatan material dan peralatan kerja
1) Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalulintas.
2) Gunakan lampu penerangan, khususnya malam hari.
4. Cara parkir
1) Tempatkan kendaraan ke arah datangnya lalulintas.
2) Aktifkan rem tangan dan persneling pada rendah atau posisi mundur.
3) Ganjal roda bagian depan maupun belakang.
4) Menyediakan jalur bagi pejalan kaki.
5) Menyediakan jalur bagi kendaraan umum.
5. Pemasangan rambu pengaman
116
1) Tujuan
a. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya kegiatan.
b. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
2) Jenis rambu-rambu
b. Papan peringatan.
c. Lampu (flashing light).
d. Safety cone, safety bar, pagar/ tali pembatas, bendera dll.
3) Hal-hal yang harus diperhatikan
a. Harus dipasang walaupun pekerjaan hanya sebentar.
b. Harus jelas dan nampak dari kejauhan.
c. Saat memasang, harus dilakukan dari arah datangnya kendaraan dan sebaliknya pada saat
pengambilan.
d. Pastikan rambu-rambu tersebut masih berfungsi dengan baik.
4) Penempatan rambu-rambu pengaman
118
D. Keselamatan kerja di atas tiang
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1) Sebelum menggali tanah, periksa jaringan lainnya yang ada di dalam tanah.
2) Pasang aksesoris sebelum tiang didirikan.
3) Saat akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang.
4) Kenakan sabuk pengaman, helm, sarung tangan, dsb.
5) Hentikan kegiatan saat hujan turun yang disertai dengan petir. (Ramadhan, 2016)
C. 1. Menghidupkan alat ukur
Mesin fusion splicer menggunakan catuan listrik PLN atau dengan menggunakan battery yang terdapat
pada mesin tersebut. Setelah tombol “ON” ditekan, monitor LCD akan menampilkan menu-menu yang
digunakan untuk setting alat ukur.
2. Memilih mode penyambung
Yaitu setting alat splicer seperti setting arus, panjang gelombang, dan besarnya loss maksimum yang
di ijinkan.
3. Pemasangan splice protector
Sebelum serat dikupas terlebih dahulu masukan sleeve (splice protector) ke salah satu serat yang
akan disambung. Langkah ini sangat sederhana tapi paling sering terlupakan.
4. Pengupasan coating
Kupas coating kedua ujung yang akan disambung sepanjang 5cm.
5. Bersihkan kabel yang dikupas dengan alkohol murni agar tidak ada debu atau kotoran yang
menempel pada core.
6. Potong core menggunakan clipper hingga mempunyai ujung yang lurus dan permukaan yang halus.
7. Letakkan serat optik secara perlahan pada bagian X77, jangan sampai ujung core terbentur, karena
jika terbentur maka core tidak mau tersambung.
8. Letakkan ujung core dekat dengan elektroda dan tutup penutup. Letakkan pula core lain pada sisi
yang berlawanan.
9. Tutup alat penyambung.
10.Tekan set maka proses penyambungan akan berlangsung. Pada proses ini akan melalui beberapa
tahap yaitu gap setting, aligning, #arc#, estimating dan finish.
11. Jika sudah finish maka proses penyambungan telah selesai dan akan dimunculkan nilai RL. Nilai RL
yang masih dapat ditolerir adalah 0,03. Jika lebih dari itu maka proses penyambungan harus diulangi.
Karena hal ini menggambarkan kualitas FO yang sudah tersambung, semakin kecil nilai RL maka
semakin bagus kualitas hasil penyambungan FO.
12. Letakkan karet pelindung pada tempat penyambungan. Kemudian letakkan ditempat pengerutan
119
yang terfasilitasi pada alat tersebut. Tekan heat maka beberapa menit kemudian karet pelindung
akan menutup yang ditandai dengan suara alarm yang keluar pada mesin fusion splice. (Skatel, 2014)
D. Optical Power Meter (OPM).
Alat ini adalah berfungsi sebagai penerima sinyal optik, Kegunaan dari OPM adalah untuk ;
1. Menerima Sinyal Optik.
2. Merubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik dan diukur dalam skala dBm.
3. Menampilkan hasil pengukuran pada display
120
3. Pasang Patchcord yang akan diukur pada OLS dan OPM.
4. Pastikan semua konektor terpasang pada adapter dengan tepat, jangan sampai longgar.
5. Hidupkan power (ON) OPM dan OLS
6. Lakukan setting pada OLS yaitu 1) Panjang Gelombang misal 1.310 nm 2) Mode = CW dan lakukan
setting pada OPM yaitu 1Panjang Gelombang = 1.310 nm.
6. Amati display pada OPM, misal = -6,99 dBm (nilai tersebut adalah PRx)
8. Maka artinya loss patchcord yang diukur adalah = 3 dB. (Wibisono, Mengukur Loss dengan
menggunakan OLS dan OPM , 2016)
E. OTDR atau Optical Time Domain Reflectometer, yaitu salah satu alat ukur yang digunakan untuk
instalasi, operasi dan pemeliharaan Jaringan Kabel Fiber Optik.
121
Fungsi dari OTDR adalah ;
a. Menampilkan grafis loss dan jarak kondisi kondisi kabel serat optik.
1. Tampilan Loss ditampilkan pada skala garis vertikal
2. Tampilan jarak (meter atau kilometer) ditampilkan pada skala garis horizontal.
b. Mengukur jarak total kabel serat optik
c. Mengukur loss total kabel serat optik baik secara partial maupun secara total dalam satuan dB
d. Menghitung attenuation (redaman kabel) dalam satuan dB/km
e. Menampilkan jenis sambungan splice dan konektor
f. Menghitung loss sambungan dan mengukur jarak sambungan.
Kegunaan dari OTDR dalam instalasi, operasi dan pemeliharaan pada jaringan Kabel Fiber Optik:
1. Untuk uji terima hasil pembangunan atau penggelaran kabel Fiber Optik
2. Untuk memeriksa kualitas kabel Fiber Optik yang beroperasi.
3. Untuk menganalisa jenis gangguan dan mengetahui jarak gangguan kabel fiber optik.
Prinsip kerja OTDR adalah menghitung perbedaan waktu antara sinyal cahaya yang dikirim dengan
waktu sinyal yang dipantulkan (refleksi), dan kemudian dikonversi kedalam satuan meter atau kilo
meter. Dimana menggunakan asumsi bahwa kecepatan cahaya adalah 3x 108 mtr/det,
rumus umum adalah sebagai berikut
Jarak kejadian (event) = ( 3 x 108 mtr/det x waktu detik) / ( 2 x indeks bias core)
Contoh :
suatu kabel fiber optik akan diukur panjangnya, jika perbedaan waktu kirim dan waktu terima sinyal
cahaya yang dipantulkan adalah 0,3 milli second, dan indeks bias core adalah 1,5. Berapa panjang
kilometer kabel
122
Jawab :
Jarak = 3 x 108 mtr/det x 0,3 x 10-3 detik / (2 x 1,5 ) = 0,9 x 100.000 mtr = 90 kilo meter.
Display OTDR
Penggunaan OTDR harus diperhatikan bahwa OTDR memancarkan sinyal LASER dengan intesitas
sangat tinggi, maka sangat tidak diperkenankan untuk menatap langsung sumber cahaya dari Output
Laser OTDR, yang diberi label
Akibat menatap langsung sinar LASER yang memancar dari OTDR mengakibatkan rusaknya Retina Mata
seketika.
124
2. Pasang Patccord penghubung dari adapter OTDR dengan adapter pada kabel Fiber Optik yang akan
digunakan.
3. Harap diperhatikan sebelum pemasangan bersihkan ferule konektor dan adapter dengan connector
cleaner.
125
b. Indeks Bias Core / IOR
c. Pulse width
d. Perkiraan Jarak Kabel / San Range
e. Avarage Time.
126
hasil pengukuran OTDR, untuk pengukuran jarak geser marker A dan marker B
7. Tekan tombol pengirim sinar LASER dan tunggu sampai display menampilan grafis hasil
pengukuran.
8. Geser marker atau kursor pada even yang dikehendaki, maka akan tampil hasil pengukuran
b. LSA atau Least Squares Avareges yaitu loss rata dalam 1 event.
127
8. Penempatan kursor pada setiap event
Penepatan kursor ditempatkan pada awal terjadinya event seperti pada gambar di atas. (Wibisono,
Menggunakan alat ukur OTDR , 2016)
128
7.3 Soal dan Jawaban pilihan ganda
1. Pada jaringan kabel fiber optik, tempat yang paling rawan gangguan terletak pada ?
a. Titik sambung.
b. Sikring.
c. Titik ujung.
d. Kulit kabel.
e. Transmisi.
2. Teknik penyambungan serat optik secara permanen dan untuk menghasilkan rugi-rugi
penyambungan kecil harus memakai ?
a. Gunting.
b. Fusion splicer.
c. Tang.
d. Kunci.
e. Fusion splincing.
3. OTDR atau Optical Time Domain Reflectometer, yaitu salah satu alat ukur yang digunakan
untuk ?
a. Mencari jaringan.
b. Merubah ip address.
c. Instalasi, operasi dan pemeliharaan Jaringan Kabel Fiber Optik..
d. Roating.
e. Menyimpan data.
4. Dibawah ini fungsi dari OTDR, kecuali ?
a. Menampilkan grafis loss dan jarak kondisi kondisi kabel serat optik.
b. Mengukur jarak total kabel serat optik.
c. Menghitung attenuation (redaman kabel) dalam satuan dB/km.
d. Menghitung rumus dan keadaan cuaca.
e. Menampilkan jenis sambungan splice dan konektor.
5. Kegunaan dari OTDR dalam instalasi, operasi dan pemeliharaan pada jaringan Kabel Fiber
Optik adalah ?
a. Memperkuat sinyal.
b. Mempermudah dalam berbagi data.
c. Memperluas penyimpanan data.
d. Mempermudah dalam mencari suatu lokasi.
e. Untuk menganalisa jenis gangguan dan mengetahui jarak gangguan kabel fiber optik.
6. Prinsip kerja OTDR adalah ?
129
a. Menghitung perbedaan waktu antara sinyal cahaya yang dikirim dengan waktu sinyal
yang dipantulkan (refleksi).
b. Keharmonisan suatu pekerjaan.
c. Ketertiban suatu tempat.
d. Keselamatan dan kebersihan.
e. Memeriksa kualitas.
7. Terjadinya loss akibat macro maupun micr bending adalah ?
a. Dead Zone.
b. Bending Loss.
c. Connector Loss.
d. Mechanical Splice Loss.
e. End Fiber Loss.
8. terjadinya loss akibat adanya konektor adalah ?
a. End Fiber Loss.
b. Mechanical Splice Loss.
c. Connector Loss.
d. Dead Zone.
e. Bending Loss.
9. Terjadinya loss dikarenakan sambungan splicer adalah ?
a. Mechanical Splice Loss.
b. End Fiber Loss.
c. Connector Loss.
d. Fusion Splice Loss.
e. Bending Loss.
10. Penggunaan OTDR harus diperhatikan bahwa OTDR memancarkan sinyal ?
a. Radio.
b. Magnetik.
c. Gelombang air laut.
d. Cahaya.
e. Laser dengan intesitas sangat tinggi.
130
BAB VIII Perangkat Pasif Jaringan Fiber Optic
8.1 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan semua siswa dapat
mengetahui tentang :
Pengenalan perangkat aktif fiber optic – GPON
Pengenalan perangkat aktif fiber optic – GEPON
Pengenalan perangkat aktif fiber optic – ONU/ONT
Pengenalan media converter
Fungsi pigtail
Fungsi patch cord
Fungsi optical termination box (OTB)
Fungsi fiber outlet
Fungsi PLC splitter
Fungsi splice protector sleeve
Fungsi joint box/joint closure
Fungsi Optical Distribution Point (ODP)
Fungsi konektor
File Ebook Modul Instalasi WAN
8.2 Uraian Materi
1. Pengenalan perangkat aktif fiber optic – GPON
Gigabit Passive Optical Network (GPON)
GPON merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984 dan hingga kini
bersaing dengan GEPON (Gigabit Ethernet PON), yaitu PON versi IEEE yang berbasiskan teknologi
Ethernet.
GPON mempunyai dominansi pasar yang lebih tinggi dan roll out lebih cepat dibanding penetrasi
GEPON. Standar G.984 mendukung bit rate yang lebih tinggi, perbaikan keamanan, dan pilihan
protokol layer 2 (ATM, GEM, atau Ethernet).
Baik GPON ataupun GEPON, menggunakan serat optik sebagai medium transmisi. Satu perangkat
akan diletakkan pada sentral, kemudian akan mendistribusikan trafik Triple Play (Suara/VoIP, Multi
Media/Digital Pay TV dan Data/Internet) hanya melalui media 1 core kabel optik disisi subscriber
atau pelanggan.
Yang menjadi ciri khas dari teknologi ini dibanding teknologi optik lainnya semacam SDH adalah
teknik distribusi trafik dilakukan secara pasif. Dari sentral hingga ke arah subscriber akan
didistribusikan menggunakan splitter pasif (1:2, 1:4, 1:8, 1:16, 1:32, 1:64).
131
GPON menggunakan TDMA sebagai teknik multiple access upstream dengan data rate sebesar 1.2
Gbps dan menggunakan broadcast kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps. Model
paketisasi data menggunakan GEM (GPON Encapsulation Methode) atau ATM cell untuk membawa
layanan TDM dan packet based. GPON jadi memiliki efisiensi bandwidth yang lebih baik dari BPON
(70 %), yaitu 93 %.
Prinsip Kerja GPON
GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mengirimkan informasi sampai ke pelanggan
menggunakan kabel optik. Prinsip kerja dari GPON, ketika data atau sinyal dikirimkan dari OLT, maka
ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat
mengirim ke berbagai ONU, untuk ONU sendiri akan memberikan data-data dan sinyal yang
diinginkan pelanggan.
Pada prinsipnya, PON adalah sistem point to multipoint, yang menggunakan splitter sebagai pembagi
jaringannya.
Arsitektur sistem GPON berdasarkan pada TDM (Time Division Multiplexing) sehingga mendukung
layanan T1, E1 dan DS3.
Komponen GPON
Network Management System (NMS)
NMS merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengontrol dan mengkonfigurasi perangkat
GPON. Letak NMS ini bersamaan di dekat OLT namun berbeda ruangan. Konfigurasi yang dapat
dilakukan oleh NMS adalah OLT dan ONT. Selain itu NMS dapat mengatur layanan GPON seperti
POTS , VoIP , dan IPTV. NMS ini menggunakan platform Windows dan bersifat GUI (Graffic Unit
Interface)maupun command line. NMS memiliki jalur langsung ke OLT , sehingga NMS dapat
memonitoring ONT dari jarak jauh.
Optical Distribution Cabinet (ODC)
ODC (Optical Distribution Cabinet) adalah jaringan optik antara perangkat OLT sampai perangkat
ODC. Letak dari ODC ini adalah terletak di rumah kabel.ODC menyediakan sarana transmisi optik dari
OLT terhadap pengguna dan sebaliknya. Transmisi ini menggunakan komponen optik pasif.
Keunggulan dan Kekurangan GPON
Adapun beberapa keunggulan yang dimiliki oleh teknologi GPON adalah:
1) Mendukung aplikasi triple play (suara,data, dan video) pada layanan FTTx yang dilakukan
melalui satu core fiber optik.
2) Dapat membagi bandwidth sampai 32 ONT.
3) PON mengurangi penggunaan banyak kabel dan peralatan pada kantor pusat bila
dibandingkan dengan arsitektur point to point. Hanya satu port optik di central office
(menggantikan multiple port).
4) Alokasi bandwidth dapat diatur.
132
5) Biaya maintenance yang murah karena menggunakan komponen pasif.
Transparan terhadap laju bit dan format data.
6) GPON dapat secara fleksibel mentransferkan informasi dengan laju bit dan format yang
berbeda karena setiap laju bit dan format data ditransmisikan melalui panjang gelombang
yang berbeda. Laju bit 1.244 Gbit/s untuk upstream dan 2.44 Gbit/s untuk downstream.
7) Biaya pemasangan, pemeliharaan dan pengembangan lebih effisien.
8) Hal ini dikarenakan arsitektur jaringan GPON lebih sederhana dari pada arsitektur jaringan
serat optik konvensional.
Sedangkan kekurangan yang dimiliki GPON, antara lain:
1) Model layering yang kompleks
2) Lebih mahal dibandingkan GEPON
3) Transceiver pada laju 2.4 Gbps saat ini mahal
4) Bandwidth upstream terbatas pada hingga 622 Mbps saat ini. (tarluz, 2015)
2. Pengenalan perangkat aktif fiber optic – GEPON
Gigabit EthernetPassive Optical Network (GEPON)
GE-PON (Gigabit Ethernet Passive Optical Network) merupakan teknik akses optik kecepatan tinggi
yang telah distandarisasi menurut IEEE 802.3ah EFM (Ethernet in the First Mile) sehingga dapat
digunakan pada konfigurasi point to multipoint. Ketika ITU-T membangun standar BPON dan GPON,
sebuah working group IEEE yang bernama Ethernet-in-the-first-mile mengembangkan PON yang
berbasis Ethernet. GPON merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984.
Lapis physical media dependent pada EPON/GEPON dapat mendukung maksimum 1.25 Gbps (laju
data efektif 1.0 Gbps) untuk trafik downstream dan upstream. GPON menggunakan TDMA sebagai
teknik multiple access upstream dengan data rate sebesar 1.2 Gbps dan menggunakan broadcast
kearah downstream dengan data rate sebesar 2.5 Gbps. GEPON mengenkapsulasi dan men-transport
data pengguna dalam frame Ethernet. GE-PON dikeluarkan sebagai jenis dari sistem high speed
optical access. Hal tersebut dikarenakan sistem PON ini menggunakan teknologi Ethernet, yang
biasanya disebut “EPON”, tetapi karena pengaruh layanan yang diberikan maka lebih dikenal sebagai
“gigabit”
Jadi, GEPON merupakan perluasan alami dari LAN pada premis pengguna, dan menghubungkan LAN-
LAN menuju infrastruktur MAN/WAN berbasis Ethernet. Karena tidak ada fragmentasi atau
penyusunan data pada GEPON dan kebutuhannya pada lapis physical-media dependent lebih
longgar, peralatan GEPON lebih murah dibanding GPON. Seiring dengan luasnya penggunaan
Ethernet pada LAN, GEPON menjadi teknologi akses yang sangat atraktif. Saat ini GEPON sudah
tersebar dalam skala besar di Jepang, melayani jutaan pengguna.
Prinsip Kerja GEPON
Standar Ethernet didefinisikan untuk shared medium dan link point-to-point (P2P) full-duplex. Hal ini
133
menyebabkan GEPON mempunyai ciri yang merupakan kombinasi dari dua sifat standar Ethernet
tersebut. GEPON menggunakan struktur enkapsulasi paket Ethernet untuk komunikasi pada layer 2.
Saat ini terhitung hampir 95 % komunikasi LAN menggunakan aplikasi ethernet, karena strukturnya
yang ekonomis dan efektif. Sehingga GE-PON menjadi sangat efektif dalam mode komunikasi access
network. Data dikirimkan dengan panjang variabel paket data maksimum sebesar 1.518 Bytes sesuai
dengan Ethernet standar IEEE 802.3ah Struktur Point to Multipoint, dimana satu OLT bisa
dihubungkan sampai 32 ONU. Semua ONU saling berbagi bandwidth 1 G melalui TDM (Time Division
Multiplex).
Karena itu masing-masing ONU bisa menyediakan bandwidth max 1 Gbps untuk arah uplink atau
downlink. Transceiver optik menggunakan sistem WDM (Wavelength DivisionMultiplexer) dengan
panjang gelombang yang digunakan berbeda antara pengirim dan penerima.
Upstream : 1260 . 1360 nm (1310 ± 50) , Downstream : 1480 . 1500 nm (1490 ± 10) GEPON tidak
membutuhkan beberapa protokol yang rumit untuk mentransmisikan sinyal optik secara tepat
sampai ke pelanggan, karena sinyal dari pelanggan bisa ditransmisikan ke OLT secara terpusat. Pada
NMS (Network Management System), menggunakan SNMP (Simple Network Management Protocol)
untuk managemen elemen jaringan ONU sebagai fitur dari OAM (Operations, Administration and
Maintenance).
Pada arah downstream, GEPON bertindak sebagai shared medium, dengan frame-frame yang dikirim
oleh OLT mencapai setiap ONU. Pada arah upstream, karena sifat direksional dari coupler pasif,
frame-frame data hanya akan mencapai OLT, tidak menuju ONU lainnya. Artinya, pada arah
upstream perilaku GEPON dapat dibandingkan dengan jaringan P2P. Tetapi, tidak seperti jaringan
P2P sebenarnya, dalam GEPON frame-frame yang dikirimkan dari ONU yang berbeda bisa
bertabrakan. Sehingga pada arah upstream terdapat syarat untuk berbagi serat trunk dan mengatur
time slot transmisi ONU untuk mencegah tabrakan. Untuk mengurus syarat koordinasi trafik yang
unik pada sisi upstream GEPON menggunakan MPCP, yang merupakan protokol berbasis frame,
berdasarkan pesan-pesan kontrol MAC 64-byte, yang mengkoordinasikan trafik upstream. Hal ini
menyebabkan mekanisme pengiriman data antara upstream dan downstream berbeda.
ONU dapat melayani beberapa pelanggan dalam satu kluster, misal untuk Pertokoan, Mall dan
Apartemen.
(Wibisono, 2016)
135
MC200CM adalah media converter yang dirancang untuk mengconvert 1000BASE-SX fiber optic ke
1000 Base-T media tembaga atau sebaliknya. Dirancang dengan standard IEEE802.3ab 1000Base-
T dan 1000Base-SX IEEE802.3z standar, MC200CM ini dirancang untuk digunakan dengan multi-
mode kabel fiber dengan memanfaatkan konektor Type SC. MC200CM mendukung gelombang
pendek (SX) spesifikasi laser pada tingkat kecepatan kawat forwarding penuh. Ia bekerja pada 850nm
pada transmiter dan receiver data. Fitur lain dari modul ini mencakup kemampuan untuk digunakan
sebagai perangkat yang berdiri sendiri (chassis tidak diperlukan) atau dengan sasis 19'system TP-LINK
itu, Auto MDI / MDI-X untuk TX port, dan LED panel depan status. MC200CM akan mengirimkan pada
jarak diperpanjang serat optic memanfaatkan multi-mode serat hingga 0,55kilometer.
Fitur Gigabit Ethernet Media Converter MC200CM
1) Bekerja pada 1000Mbps dalam mode dupleks penuh untuk TX port dan FX port.
2) Mendukung auto MID/MID-X untuk TX port.
3) Mendukung konfigurasi switch Half-Duplex mode / Full-Duplex transfer mode untuk FX port.
4) Memperpanjang serat jarak hingga 0.5 km.
5) Indikator LED mempermudah untuk memonitor status aktivitas network
6) Power supply eksternal
136
(Destarella, 2014)
5. Fungsi pigtail
Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor diujungnya, pigtail akan
disambungkan dengan kabel fiber yang belum memiliki konektor.
137
berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan. Kami menyediakan berbagai jenis dan ukuran fiber optik
patchcord, dengan kualitas tinggi ” Low insertion loss” (Simangunsong, 2013)
Optical Termination Box, berfungsi sebagai pendistribusian fiber seperti FDF yang menampung
maksimum 72 core. Optical Terminal Box juga digunakan untuk menghubungkan kabel serat optik
indoor maupun outdoor dan patchcord. OTB dapat dipasang di dinding maupun tiang. (Simangunsong,
2013)
8. Fungsi Fiber Outlet
Pada dasarnya fungsi dari kabel Fiber Optik sama seperti jenis kabel yang lain yakni
menghubungkan antar komputer atau pengguna satu sama lain dan dalam lingkup jaringan
tertentu. Yang menjadi pembeda adalah kecepatan akses yang tinggi serta kemampuan transfer
data lebih cepat. Untuk kecepatan pengiriman data bisa sampai kisaran Gigabit per detiknya. Selain
itu karena tidak membawa listrik kabel jenis ini juga tida terpengaruhi gangguan elektromagnetik
sehingga stabil dalam penggunaannya. (Firmansyah, -)
138
9. Fungsi PLC splitter
Splitter merupakan komponen pasif yang dapat memisahkan daya optik dari satu input serat ke
dua atau beberapa output serat. Splitter pada PON dikatakan pasif sebab optimasi tidak dilakukan
terhadap daya yang digunakan terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter,
sehingga sifatnya idle dan cara kerjanya membagi daya optic sama rata. (Simangunsong, 2013)
10. Fungsi Splice Protector Sleeve
139
12. Fungsi Optical Distribution Point (ODP)
Optical Distribution Point adalah tempat terminasi kabel yang memiliki sifat-sifat tahan korosi, tahan
cuaca,kuat dan kokoh dengan konstruksi untuk dipasang diluar. ODP berfungsi
sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode terutama untuk menghubungkan
kabel fiberoptik distribusi dan kabel drop.Perangkat ODP dapat berisi opticalpigtail, connectoradaptor,
splitter room dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu.
ODP dipasang harus sesuai dengan peruntukannya, ODP Pole hanya boleh dipasang pada tiang,
ODP Pedestal dipasang pada permukaan tanah, ODP Wall dipasang pada dinding dan ODP Clousure
hanya boleh dipasang pada kabel SCPT dan kabel SSW baik pada pertengahan gawang maupun di dekat
Tiang.
Cara pemasangan ODP dengan cara memetik salah satu core dari kabel distribusi secara urut.
Kemudian core tersebut dimaskukan kedalam pasif, pasif yang biasa digunakan pada ODP yaitu pasif
1/8. Sehingga pasif tersebut di split menjadi delapan.
140
Contoh Terminasi Kabel pada ODP Tiang, Wall dan Pedestal.
Fiber Optic Distribution Point ( FODP) adalah sebuah perangkat keras yang berfungsi melindungi
sambungan fiber optic. Dan fungsi utama dari FODP adalah membagi satu core optic menjadi
beberapa core untuk keperluan pelanggan.
Ada beberapa jenis FODP yang sering di gunakan di sekitar kita, secara basicnya ada 2 jenis yaitu :
1. FODP Pole
2. FODP Closure
141
FODP Pole adalah FODP yang dipasang pada tiang & FODP Closure yang dipasang merekat lurus pada
kabel FO ( Fiber Optic ). (Khusdur, 2016)
FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi
dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini
menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan
ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang.
Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik
bila dipasangkan ke perangkat lain.
142
ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC.
Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah
digunakan baik dipasang maupun dicabut.
Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini
sangat jarang digunakan.
D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya
sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
143
SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan
penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor
ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya. (mulyanaeka, 2014)
144
8.3 Soal dan Jawaban pilihan ganda
1. Kepanjangan GPON
a. Gigabit Passive Optical Network
b. Gigabit Ethernet PON
c. Giga Palu Obat Network
d. Gigantik Kelompok Kebenaran
e. Ganteng Pengantar Obat Network
145
e. untuk menghapus file
7. Untuk mengganti patch cord dengan kabel utp solid, kabel utp solid harus..
A.dikupas
B.di masukan ke konektor
C. diterminasi manual dengan cara menghubungkan dengan connector RJ45 lalu gunakan
Crimping Tool.
D.di kupas secara manual dan di crimping
E.A dan B benar
8. Cycloconverter yaitu..
A.perngkat lunak dan keras
B.seperangkat laptop
C.sebuah kabel yang didalam nya berbahan kaca
D. sebuah pengubah dari arus AC ke AC dengan ukuran ataupun tekanan
arus yang berbeda.
E.A.dan C benar
9. Chopper ialah ..
A.alat yang mengubah arus listrik menjadi tenaga
B.alat yang mengubah energy cahaya ke listrik
C.sebuah energy yang sangat besar
D.ialah alat untuk mengcrimping Rj 45
E. alat yang mengubah arus DC ke DC.
10. sebagai pengubah arus AC ke DC. Adalah..
A. Rectifier
B.fiber optic
C.chuoer
D.VERNOER
E.w.noer
146
147
BAB IX Permasalahan & Perbaikan Jaringan Fiber Optic
9.1 Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan semua siswa dapat
mengetahui tentang :
Prosedur dan teknik pemeriksaan permasalahan jaringan fiber optic
Cara perbaikan kerusakan atau permasalahan pada jaringan fiber optic
Prosedur pengecekan hasil perbaikan fiber optic
File Ebook Modul Instalasi WAN
9.2 Uraian Materi
A. 1. Periksa apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok. Pemasangan kabel dari access
point ke switch apakah kabel UTP yang digunakan berjalan dengan baik dan benar
dipasangnya.Periksa juga kabel yang digunakan untuk access point ke antena. Diperiksa terlebih
dahulu apakah kabel yang digunakan sudah tepat. Diberikan label pada kabel supaya mudah
dalam melakukan pemeriksaan atau dokumentasi jaringan sehingga mudah untuk melacak posisi
kabel yang ingin diperiksa.
2. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat yang
ada (Access Point, Bridge, klien device) misalnya IP Address yang akan dipasang, SSID yang akan
digunakan, user dan password login untuk administrator serta settingan parameter sekuritas
yang harus disamakan supaya tidak terjadi masalah saat klien device ingin terhubung dengan
access point yang ada.
3. Gunakan software-software yang dapat digunakan untuk menguji radius sinyal dari access
point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa radius dari sinyal access point dan pemeriksaan dari
overlapping chanel.
4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim
instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah dalam
melakukan pengecekan permasalahan.
Pengkabelan
Pemasangan kabel ini dilakukan hanya untuk kabel UTP yang dihubungkan dengan akses point
karena ini merupakan jaringan nirkabel sehingga yang perlu diperhatikan dalam pengkabelan
adalah koneksi access point ke switch. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kabel tersebut
dapat digunakan atau tidak (mis: karena isinya terputus).
Setelah kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel sebaiknya
diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi suatu kerusakan.
Setelah akses point diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah menarik
kabel, memasang kartu wireless adapter pada PC user yang akan menggunakan jaringan nirkabel
dan memasang parameter sekuritas yang sama untuk setiap PC, laptop ,Handphone ataupun PDA
yang akan mengakses jaringan nirkabel tersebut.
149
Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan. (Ifauzi, 2016)
Melakukan pemeriksaan pemasangan LAN Card yang sudah terpasang dan sudah
dilakukaninstalasi sebelumnya dengan mengecek apakah LAN card tersebut sudah terpasang
dengan baik dan benar.
Melakukan pemeriksaan terhadap jenis kabel dan konektor yang sudah terpasang dan
disesauikan juga dengan jenis topologi dari jaringan yang di gunakan sehingga tidak terjadi
short atau terputusnya koneksi.
Melakukan Pengecekan terhadap longgar atau tidaknya kabel dan konektor yang telah
dipasang
Melakukan pengecekan ulang konfigurasi dan setting yang sesuai.
Melakukan pengecekan terhadap konfigurasi dari IP address.
Melakukan Pengecekan terhadap Subnetmask.
Melakukan pengecekan terhadap workgroup yang sudah dibuat.
2. Melakukan pencarian komputer yang ada dalam jaringan apakah terhubung atau tidak seperti
terlihat pada tampilan berikut.
150
IPConfig
4. Memeriksa koneksi jaringan dengan menggunakan ping. Ping (Packet internet gopher) merupakan
program utilitas yang digunakan untuk melakukan prses pemeriksaan terhadap koneksi jaringan yang
berbasiskan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet) Dengan menggunakan perintah ping kita
dapat mengetahui apakah komputer yang kita gunakan sudah terhubung dengan komputer lainnya
atau tidak. Caranya adalah dengan mengirimkan sebuah paket sinyal kepada alamat yang akan
dilakukan uji coba konektivitas dan menghasilkan respon dari komputer tersebut. Anda dua fungsi
utama dari perintah ping tersebut, yaitu sebagai berikut.
Perintah ping digunakan untuk mengirim multiple IP packet ke sebuah tujuan dan setiap paket
meminta jawaban.
Perintah ping juga dapat digunakan untuk menguji apakah fungsi dari NIC. dapat bekerja dengan benar
yaitu NIC dapat mengirim dan menerima semua permintaan dan konfigurasi dari TCP/IP Serta koneksi
jaringan.
151
terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen. Indikasi kerusakan pada masing-masing
komponen dapat diuraikan sebagai berikut:
1. 1. kerusakan pada Kabel dan konektorJaringan
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau
dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk
membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
1. Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi
memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan
2. Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik
(longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat
dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan
menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang
menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub.
Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja
3. Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC.
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering
terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor
pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan
system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti
Jika terjadi kerusakan pada kabel dan konektor jaringan yang disebabkan oleh suatu hal, solusinya
kita lihat dahulu apakah kabel yang kita gunakan itu benar-benar tidak bias digunakan lagi atau masih
bisa, jika tidak kita perlu menggantinya dengan kabel dan konektor yang baru.atau jika yang rusak itu
hanya pada konektornya namun kabelnya masih dapat digunakan kita hanya perlu memgganti
konektornya saja.
2. 2. Gangguan atau Kerusakan pada Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika
Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi
antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub
dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation.
Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika
ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation
sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
152
Jika terjadi kerusakan pada HUB maka pertama kita harus mengecek apakah HUB yang kita gunakan
memang sudah rusak atau hanya mengalami gangguan saja,namun jika HUB yang kita gunakan
memang benar-benar pasitif rusak maka kita perlu menggantinya dengan HUB yang baru atau dapat
diperbaiki ditempat service khusus.namun saran kami lebih baik mengganti dengan yang baru selain
kwalitasnya yang lebih bagus biasanya biaya memperbaiki hampir sama dengan biaya membeli baru.
3. Tidak bisa sharing data
Hal ini sering terjadi dikarenakan sharing pada computer masih di disable jadi kita harus
mengaktifkan dengan
Jadi klik pada Lalu pilih lalu ceklist lalu apply
Selain itu mungkin sedang terjadi hang pada computer dan yang harus ditempuh adalah merestar
komputer.
Hal ini juga sering terjadi karena IP yang kita gunakan salah atau sama dengan IP komputer lainnya.
Ganti dengan IP yang beda.
4. 4. Komputer tidak terdeteksi oleh komputer lain
Hal ini sering terjadi dikarenakan alamat digunakan dan IP yang kosong. Lalu ganti IP address
sehingga bisa terdeteksi oleh komputer lain. Selain itu kita jug abis mengecek apakah komputet kita
bisa terkoneksi dengan komputer orang lain lalu ketik pingàRun àcaranya adalah Klik start <> -t.
misalnya ping 192.168.0.89. Nanti akan muncul balasan Jika Reply From . . . . . . berarti komputer kita
sudah terkoneksi dengan baik jika muncul Request Time Out maka komputer kita tidak bisa
terkoneksi dengan komputer lain.
5. 5. Tidak muncul Local Area Connection
Hal ini kemungkinan besar kita lupa untuk mengisntal driver Network Adapter, jadi yang harus
dilakukan adalah menginstal Driver Network Adapter. Biasanya kalu kita sudah menginstal driver
akan mucul Local Area Connetion.
6. 6. Icon Lan Area Connection tidak berkedip biru
Hal ini sering terjadi karena kita dalam memasang konektor kurang tepat, coba lihat lampu indicator
pada konektor apakah sudah menyala atau belum. Jika belum coba cabut dan tancapkan kembali,
setelah itu kalau masih belum coba periksa konektor pada HUB apakah sudah dikonekan dengan HUB
atau belum. Jika belum konekkan hingga lampu indicator pada HUB menyala dan pada komputer
muncul menu pesan Connetion 100 Mbps. IP yang kita gunakan sama dengan komputer lain.
Gunakan program IP Scan untuk melihat IP yang sedang aktif dan IP yang masih kosong.
7. 7. Lambatnya Jaringan Dan Bagaimana Memperbaikinya Performanya
Dalam suatu infrastructure jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient adalah suatu
keharusan. Jika design infrastructure jaringan kita tidak efficient, maka applikasi atau akses ke
resource jaringanpun menjadi sangat tidak efficient dan terasa sangat lambat.
153
Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket
pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada sekarang. Kalau boleh
diibaratkan seperti jalanan ibukota pada jam sibuk, kapasitas jalan tidak mencukupi dengan
berjubelnya jumlah kendaraan yang memadati jalanan, akibatnya adalah kemacetan yang luar biasa.
Kalau pada hari libur maka jalanan terasa lengang dan anda bisa memacu kendaraan dengan cepat.
faktor yang bisa memberikan kontribusi lambatnya jaringan dan cara memperbaikinya:
Technology Ethernet yang sudah using seperti 10 Base2; 10Base5; dan 10Base-T, mereka
menggunakan algoritma CSMA/CD yang menjadi sangat tidak efficient pada beban yang lebih tinggi.
Performa jaringan ini akan menjadi turun drastis jika prosentase utilisasinya mencapai lebih dari 30%
yang membuat jaringan menjadi sangat lambat.
Istilah collision domain mendefinisikan sekumpulan perangkat jaringan dimana data frame mereka
bisa saling bertabrakan. Semua piranti yang disebut diatas menggunakan hub yang berresiko
collisions antar frame yang dikirim, sehingga semua piranti dari jenis jaringan Ethernet ini berada
pada collision domain yang sama.
Bagaimana solusi menghilangkan collision domain dan algoritma CSMA/CD yang bisa membuat
jaringan anda lambat, adalah mengganti jaringan HUB anda dengan Switch LAN. Switch tidak
menggunakan BUS secara ber-sama2 seperti HUB, akan tetapi memperlakukan setiap port tunggal
sebagai sebuah BUS terpisah sehingga tidak mungkin terjadi tabrakan.
Switches menggunakan buffer memori juga untuk menahan frame yang datang, sehingga jika ada
dua piranti yang mengirim frame pada saat yang bersamaan, Switch akan melewatkan satu frame
sementara frame satunya lagi ditahan didalam memory buffer menunggu giliran frame pertama
selesai dilewatkan. Mengganti semua HUB anda dengan Switch akan meningkatkan kinerja dan
performa jaringan anda dan kelambatan jaringan akan berkurang secara significant.
Bottlenecks
Beban user yang sangat tinggi untuk mengakses jaringan akan menyebabkan bottleneck jaringan
yang mengarah pada kelambatan jaringan. Aplikasi yang memakan bandwidth yang sangat tinggi
seperti aplikasi video dapat menyumbangkan suatu kelambatan jaringan yang sangat significant
karena seringnya mengakibatkan system jaringan menjadi bottleneck.
Anda perlu mengidentifikasikan aplikasi (khususnya aplikasi yang dengan beban tinggi) yang hanya
diakses oleh satu departemen saja, dan letakkan server pada Switch yang sama dengan user yang
mengaksesnya. Meletakkan resource jaringan yang sering diakses pada tempat yang dekat dengan
pemakainya akan memperbaiki kinerja dan performa jaringan dan juga response time.
Performa LAN juga bisa diperbaiki dengan menggunakan link backbone Gigabit dan juga Switch yang
mempunyai performa tinggi. Jika system jaringan menggunakan beberapa segment, maka
154
penggunaan Switch layer 3 akan dapat menghasilkan jaringan yang berfungsi pada mendekati
kecepatan kabel dengan latensi minimum dan secara significant mengurangi jaringan yang lambat.
8. 8. Kerusakan jaringan karna Serangan Trojan Virus
Jika environment jaringan anda terinfeksi dengan Trojan virus yang menyebabkan system anda
dibanjiri oleh program-2 berbahaya (malicious programs), maka jaringan akan mengalami suatu
congestion yang mengarah pada kelambatan system jaringan anda, dan terkadang bisa
menghentikan layanan jaringan.
Anda memerlukan proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan Trojan virus
dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di install terpusat pada
server anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara automatis kepada client
setidaknya akan memberikan peringatan dini kepada clients. Dan jika ingin mendapatkan
perlindungan yang sangat solid dan proaktif maka Software keamanan jaringan corporate
BitDefender adalah solusi anda.
BitDefender Corporate Security adalah solusi manajemen dan keamanan bisnis yang sangat tangguh
dan mudah digunakan yang bisa memberikan perlindungan secara proaktif terhadap serangan
viruses, spyware, rootkits, spam, phising, dan malware lainnya.
BitDefender Corporate Security menaikkan produktifitas bisnis dan mengurangi biaya akibat malware
dan lainnya dengan cara memusatkan administrasi, proteksi, dan kendali workstation, sekaligus juga
file-file, email, dan traffic Internet didalam jaringan corporate anda.
Jika corporate anda menggunakan jaringan Windows, maka penggunaan WSUS (Windows System
Update Services) adalah suatu keharusan. WSUS secara automatis meng-update patches critical
Windows anda, security patches, dan Windows critical update kepada clients pada saat dirilis update
dari Microsoft. Clients anda tidak perlu update langsung ke internet, cukup koneksi ke server WSUS,
sehingga mengurangi beban bandwidth internet anda, karena hanya server WSUS saja yang
terhubung ke internet untuk download updates.
Virus biasanya menyerang adanya kelemahan system yang sudah diketahui, dan Windows update
akan melakukan patch vulnerability (menambal lobang titik lemah) sehingga menjaga kemungkinan
serangan terhadap lobang kelemahan system ini.
Berjaga-jaga terhadap serangan virus yang menyebabkan lambatnya jaringan anda adalah jauh lebih
baik terhadap organisasi anda. Dan regulasi dan kebijakan masalah pemakaian Email dan juga
kebijakan pemakaian Internet sangat mebantu dalam hal ini.
9. 9. Sering Lambat jaringan waktu proses authentication
Jika dalam corporate anda mempunyai banyak site yang di link bersama dan setiap site / cabang dan
kantor pusat di konfigurasikan sebagai active directory site terpisah dan domain controller di
integrasikan dengan DNS server, disaat peak hours jam sibuk user pada kantor cabang sering
155
mengalami proses logon yang lambat sekali bahkan time-out. Hal ini akibat dari masalah bottleneck
saat komunikasi interlink lewat koneksi WAN link yang menjurus lambatnya system.
Saat user logon ke jaringan, Global Catalog memberikan informasi Universal Group membership
account tersebut kepada domain controller yang sedang memproses informasi logon tersebut. jika
Global Catalog tidak tersedia, saat user melakukan inisiasi proses logon, user hanya akan bisa logon
kepada local machine saja, terkecuali jika di site tersebut domain controllernya di configure untuk
Cache Universal Group membership di setiap kantor cabang. Bisa saja sich domain controller di
masing-masing cabang di promote Global Catalog, akan tetapi waspadai juga replikasinya yang bisa
menyebabkan link WAN menjadi lambat. Anda bisa mengatur frequensi replikasi menghindari jam
sibuk jika memungkinkan.
Dengan meng-enable Universal Group Membership Caching disetiap cabang, akan menyelesaikan
masalah kelambatan jaringan jenis ini.
Satu lagi masalah konfigurasi Switch redundance link yang bisa mengakibatkan Broadcast Storm –
atau bridging loop, sudah dibahas pada artikel STP.
Semoga berman’faat….
Home > Komputer dan IT > Mengidentifikasi Permasalahan Jaringan LAN pada Hardware dan
Software
Mengidentifikasi Permasalahan Jaringan LAN pada Hardware dan Software
Permasalahan yang sering muncul baik dalam pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan
LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas:
Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware mencakup seluruh komponen jaringan antara lain
mencakup server, workstation (client), Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen
jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya.
Kesalahan software
Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan bagaimana setting dan konfigurasi
jaringan yang berkaitan dengan system operasi baik pada komputer server maupun komputer
workstation (client) yang digunakan, jenis protokol yang dipakai serta topologi jaringan.
A. Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan atau kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada Network Interface Card (kartu
jaringan), pengkabel dan konektor. Kerusakan atau kesalahan pada Jaringan sering disebabkan oleh
koneksi (hubungan) yang tidak baik antar komponen dan tidak berfungsinya komponen dikarenakan
sudah mati atau rusak.
1. a) Network Interface Card (kartu jaringan)
156
Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif atau tidak aktif dapat dilihat
pada lampu indikator yang terdapat dalam Kartu jaringan tersebut saat komputer hidup dan kartu
jaringan telah dihubungkan dengan kabel jaringan maka lampu indikator harus sudah menyala.
Apabila belum menyala berarti terdapat permasalahan atau kerusakan pada kartu jaringan tersebut.
Secara software untuk mengetahui bahwa kartu jaringan telah bekerja atau aktif dapat dilihat pada :
(1) Klik Start > setting >klik Control Panel
(2) Pilih icon system double klik pilih menu Device Manager
Disana dapat dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum. Bila sudah dikenal maka
kartu jaringan komputer dapat bekerja atau aktif.
1. b) Pengkabelan dan Konektor
Pemilihan media komunikasi menggunakan kabel sebagai penghubung antar komputer memang
merupakan media yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti RF (radio frekuensi),
IR (Infra Red) atau jalur telephone karena murah, mudah dan mempunyai kecepatan data yang cukup
tinggi. Tetapi kesalahan dalam aturan pemasangan kabel, kualitas kabel itu sendiri, serta layout atau
topologi jaringan seringkali mengganggu dalam system jaringan kabel.
1) Untuk Pengunaan kabel thin coax
Seperti dalam gambar berikut permasalahan yang sering terjadi pada jenis kabel ini adalah seperti
dalam gambar:
Keterangan Gambar:
1. Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel dalam
jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data.
2. Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar kartu jaringan
dengan konektor kabel.
3. Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung singkat dalam
jaringan.
4. Resistor pada terminating Connector
5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
6. Longgar pada male connector
Untuk kasus nomor 1,3,4 dan 5 akan mengakibatkan system jaringan akan mengalami down
(komunikasi antar komputer berhenti). Untuk kasus konektor yang longgar hanya terjadi pada
workstation (client) yang bersangkutan saja yang berhenti. Tetapi bila terjadi pada terminating
resistor maka menyebabkan jaringan akan down juga.
157
2) Untuk Pengunaan kabel thick coax
Untuk jenis penggunaan kabel thick coax sama dengan jenis kabel thin coax karena menggunakan
jenis topologi jaringan yang sama seperti dalam gambar berikut:
3) Untuk Penggunaan kabel UTP
Untuk kabel UTP, kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan model ini relatif sedikit,
karena jaringan model ini menggunakan topologi star, dimana workstation (client) terpasang
tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atau Hub. Sehingga pengecekan kerusakan
kabel ini dapat dengan mudah diketahui. Seperti dalam gambar berikut:
Keterangan gambar:
1. Konektor longgar (tidak terhubung)
2. Kabel short
3. Kabel terbuka (open)
Untuk mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan
menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel.
1. Software
Permasalahan yang sering muncul pada bagian software ini pada umumnya bisa dikelompokkan atas:
1. a) Kesalahan setting konfigurasi jaringan
Kesalahan setting konfigurasi sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan model ISA karena
kita harus menentukan :
1. Alamat port I/O
2. Nomor Interupt
3. Direct Memory Access Request line
4. Buffer memory Address
Berbeda dengan kartu model ISA Kartu jaringan yang menggunakan model PCI tidak perlu mengeset
karena secara otomatis telah tersedia.
1. b) Kesalahan Protocol yang digunakan
Hal ini sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan slot ISA karena penentuan harus
dilakukan secara manual. Apabila kita menggunakan protocol kartu jaringan model PCI hal tersebut
jarang terjadi apabila kita telah menginstall driver dengan benar.
1. c) Kesalahan pengalamatan IP.
Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga tidak
diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena
merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data, jika
terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi
perebutan nomor alamat tersebut.
158
1. d) Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer
Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server,
berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server.
1. e) Kesalahan Service Network (file and print sharing)
Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang
kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print sharing.
1. f) Kesalahan Security System
Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak dapat
masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan (password).
1. g) Kerusakan file program, sehingga perlu di update.
Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau menyebabkan
kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif).
Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat dilakukan
dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa
kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:
Tidak bisa Login dalam jaringan, Tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat
mengakses jaringan secara keseluruhan.
Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood.Apabila secara
hardware dan software tidak ada masalah komputer harus dilakukan restart untuk
menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi.
Tidak bisa sharing files atau printer.Sharing file atau printer adalah membuka akses agar
komputer lain dapat mengakses atau melihat data kita. Tidak dapat sharing file atau printer
dapat dikarenakan data atau printer tersebut belum di sharing. untuk dapat melakukan
sharing dapat dilakukan dengan klik kanan share.
Tidak bisa install network adapter.Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu
jaringan yang tidak sesuai antara driver dengan kartu jaringannya atau pemasangan kartu
jaringan yang tidak sempurna pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal
kartu jaringan tersebut. Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan
apakah telah terpasang dengan benar atau kartu jaringan telah terinstall dengan driver
bawaannya.
Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.Komputer lain yang tidak dapat masuk
ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan karena
kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.
Kasus-kasus tersebut dapat teratasi apabila tidak terjadi kesalahan-kesalahan software pada saat
setting Kartu jaringan. Setting kartu jaringan sangat penting untuk terjadinya hubungan antar
159
komputer, apabila terjadi kesalahan maka menyebabkan komputer tersebut tidak dapat terhubung
dalam jaringan.
Pengecekan kesalahan harus dilakukan satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan pada jaringan tersebut diantaranya pemberian nomor IP dan subnetmask pada
protocol yang digunakan, nama Workgroupnya dan sebagainya.
Rangkuman
Permasalahan muncul yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan
LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas kerusakan atau kesalahan hardware dan
kesalahan software.
Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware pada sistem jaringan yang sering dialami adalah
pada kesalahan pengenalan Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan
tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya. Untuk pengakbelan dan konektor
yang sering terjadi adalah kabel terbuka (open), kabel short dan konektor longgar.
Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan setting dan konfigurasi jaringan pada
komputer server maupun komputer client yang digunakan, jenis protokol yang dipakai jaringan dan
workgroup yang digunakan.
IPCONFIG
Merupakan perintah untuk menampilkan settingan atau konfigurasi TCP/IP pada sebuah komputer
“ ipconfig /all “ adalah perintah unutk menampilkan konfigurasi TCP/IP lebih detail
PING
Merupakan perintah untuk mengecek koneksi jaringan sebuah komputer ke HUB, router, atau
komputer yang lain.
Misal : ping ( alamat IP atau Host/Domain ) — ping 192.168.5.1 atau ping com01
“ ping ( IP address ) -t “ adalah perintah untuk mengecek koneksi jaringan dengan selang waktu yang
tidak terbatas, kecuali kita hentikan dengan menekan tombol “ ctrl + C “ pada keyboard, inipun
berguna untuk mengetes tingkat kestabilan koneksi jaringan yang kita cek.
Berbagai macam pesan atau report ketika kita melakukan perintah PING
Reply from ( IP address ) bytes=32 time<1ms TTL=128
Berarti koneksi jaringan komputer tersebut dalam keadaan normal / baik, seperti gambar diatas.
Request Timed Out
Berarti koneksi jaringan terputus, bisa jadi tidak ada atau keblokir oleh firewall
Destination Host Unreachable
Berarti komputer yg sedang kita cek ( ping ) berbeda workgroup.
NETSTAT
160
Merupakan perintah untuk menampilkan table routing, menampilkan service jaringan yg sedang
berjalan, menampilkan port protokol yang sedang aktif
TRACERT
Perintah untuk menampilkan jalur atau routing perjalanan packet komunikasi antara komputer kita
dengan komputer (server) lain. Tool ini akan menampilkan jumlah hop (router) yang dilalui ketika
menuju server target. Atau perintah unutk mengecek status kecepatan koneksi komputer dengan
salah satu domain di internet. (Pklbptik, 2016)
162
9.3 Soal dan Jawaban pilihan ganda
1. Pemasangan secara Stright pada kabel UTP digunakan untuk menghubungkan :
a. Komputer dengan komputer
b. Komputer dengan SWITCH/HUB
d. Switch dengan Router
d. HUB dengan Repeater
e. Client dengan server
2. Pada kabel UTP tujuan diliitkannya satu kabel dengan yang lain (Twisted) adalah
a. Mengurangi interferensi listrik
b. Memaksimalkan transfer data
c. Meningkatkan kecepatan transfer data
d. Meminimalkan kehilangan data
e. Memudahkan pemasangan
3. Pada pemasangan kabel stright, pin yang digunakan menerima ( receive ) data adalah :
a. 1 dan 2
b. 4 dan 5
c. 3 dan 8
d. 7 dan 6
e. 3 dan 6
4. Cara memeriksa ip adress lewat cmd
a. IPCONFIG
b. NETWORK
c. DHCP
d. DHCPD
e. RUN
5. Apa yang dimaksud Server
a. komputer
b. protokol
c. server
d. sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan (service) tertentu dalam
sebuah jaringan komputer.
e. Korosi
6. Apaitu Workstation
a. Stasiun kereta
163
b. komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut
dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server
c. tempat pemberhentian
d. terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan
e. komputer
164
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2018, Januari 12). Materi Teknologi WAN . Retrieved Juli 23, 2018, from TEKAJEBE:
https://www.tekajebe.com/materi-teknologi-wan-terbaru/
Dtcnetconnect. (Tanpa tahun). BERBAGAI MACAM TEKNOLOGI WAN. Retrieved Juli 23, 2018, from
DtCNETCONNECT: http://www.dtcnetconnect.com/AMP/index.php/blogs/302-berbagai-
macam-teknologi-wan
Jelti9945. (2018, Februari 8). Jelaskan komponen pembentuk WAN. Retrieved Juli 23, 2018, from
BRAINLY: https://brainly.co.id/tugas/14291622
Kurniawan. (2017, Januari 9). ENKAPSULASI WAN. Retrieved Juli 23, 2018, from kurniawantkjstmi1blt:
http://kurniawan-tkj16.blogspot.com/2017/01/enkapsulasi-wan-umum.html
Lamongan, K. (2013, Februari 13). Perangkat Jaringan WAN. Retrieved Juli 23, 2018, from KOMPUTER
LAMONGAN: http://komputerlamongan.com/perangkat-jaringan-wan/
Nunutjoe. (2009, Agustus 12). Rangkuman Konsep Dasar Jaringan Wan. Retrieved Juli 23, 2018, from
Nunutjoe: https://www.nunutjoe.com/2009/08/rangkuman-konsep-dasar-jaringan-wan.html
Nurhalizah, D. (2014, Maret 1). Desain Jaringan WAN. Retrieved Juli 23, 2018, from D N S:
https://diahnurhalizah.wordpress.com/2014/03/01/desain-jaringan-wan/
Wikipedia. (2017, November 27). Jaringan area luas. Retrieved Juli 23, 2018, from WIKIPEDIA:
https://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_area_luas
165