Surat Perdamaian
Surat Perdamaian
Pada hari ini Sabtu tanggal 21 Maret 2009, kami Pihak Pertama dan Pihak Kedua benar telah mengadakan
perdamaian atas kejadian penganiayaan dan pengancaman yang dilakukan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama
yaitu pada hari Jum’at tanggal 20 Maret 2009.
Adapun isi perdamaian yang telah kami sepakati bersama bahwa Pihak Kedua memberikan upah-upah berupa
ayam dan uang perobatan terhadap Pihak Pertama dan disaksikan oleh Pemuka Adat dan Pemuka Masyarakat
Desa Rasau.
Perdamaian ini kami perbuat atas kesadaran dan ketulusan hati kami bersama mengingat bahwa kami kedua
belah pihak masih terkait ikatan keluarga dan selanjutnya kami kedua belah pihak berjanji sebagai berikut :
a. Kami Pihak Pertama menyatakan bahwa telah dapat menerima perdamaian yang telah dibuat secara adat
istiadat di Desa Rasau, dan kami telah memaafkan Pihak Kedua dengan hati yang tulus ikhlas dan kami
berjanji tidak akan menuntut lagi atas kejadian tersebut.
b. Saya Pihak Kedua (JEHENG) dengan hati yang tulus ikhlas menerima perdamaian yang tersebut di atas dan
saya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan yang mengganggu atau mengancam Pihak Kedua
ataupun orang lain dan saya tidak menaruh rasa dendam terhadap Pihak Pertama ataupun keluarganya dan
bilamana nantinya saya melanggar isi perjanjian ini maka saya bersedia dituntut sesuai dengan hukum yang
berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikianlah Perdamaian ini kami perbuat dengan sebenarnya dan kami kedua belah pihak akan berbaikan
kembali sebagaimana layaknya hubungan keluarga.