3 WEEK 1
SESI 1
STEP 1
Family-based food: makanan yang sehari-hari dimasak di rumah, tapi dihaluskan
IMCI (integrated management of childhood illness): pendekatan terintegrasi
tentang kesehatan anak-anak yang berfokus pada wellbeing, dan bertujuan untuk
mengurangi kematian, penyakit, dan kecacatan; mempromosikan pertumbuhan
dan perkembangan anak <5 thn
Anthropometric examination: metode utk mengukur ukuran tubuh dan
proporsinya dengan mengukur panjang, lebar, circumference & skinfold
STEP 2
1. Bagaimana pertumbuhan anak normal, indikatornya & kelainan?
2. Integrated Management of Childhood Illness apa sebenarnya?
3. Makanan yang sesuai untuk tahapan usia tertentu apa saja, dan apabila tidak
terpenuhi merupakan faktor risiko dari apa saja?
4. Bagaimana cara melakukan screening pada development anak & gangguan
development pada anak?
5. Indikator development anak apa saja?
6. Apa saja yang ditanyakan pada anamnesis & pemeriksaan fisik?
7. Perbedaan antara growth & development?
8. Malnutrisi pada anak & manajemen?
9. Penyakit yang umum pada anak?
10. Manajemen gangguan pertumbuhan & perkembangan anak?
11. Kompetensi dokter umum dalam menangani masalah tumbuh & kembang
anak?
STEP 3
7. Growth bertambah ukuran, bertambah banyak, diukur secara kuantitatif
Development diferensiasi, pematangan fungsi dari organ, diukur secara
kualitatif
1. Pertumbuhan anak yang normal
Umumnya bisa diukur dari tinggi dan berat badan, kemudian di plot ke growth chart
WHO. Kelainan terjadi apabila tinggi & berat tidak proporsional atau tidak sesuai
dengan growth chart, dapat disebabkan oleh malnutrisi. Cara assessment
pertumbuhan melalui pemeriksaan antropometri, terdiri dari lingkar kepala, lingkar
lengan atas, tinggi badan, berat badan, BMI, growth velocity, body proportion, skin
fold thickness, waist circumference, waist-to-hip ratio, sitting height, arm span,
biacromial diameter, bicristal diameter.
STEP 4
Autism memiliki kesulitan untuk memfokuskan perhatian. Kalau diajak bicara,
tidak menatap mata. Melakukan gerakan yang berlebih. Bermasalah pada
kemampuan Bahasa & social, sulit untuk bersosialisasi.
ASD (Autism Spectrum Disorder) disarankan menghindari gluten karena
berimbas pada halusinasi yang dialami anak. Kemampuan social harus
dikembangkan, tidak dijauhi orang sekitarnya. Dapat disebabkan oleh nutrisi ibu
saat hamil yang mengonsumsi hewan-hewan laut yang tercemar oleh limbah.
LO
1. Standar pengukuran pertumbuhan anak (body proportion)?
2. Pemeriksaan lain selain Denver Test?
3. Gangguan pertumbuhan & perkembangan anak, serta manajemen?
4. Kompetensi dokter umum?
5. IMCI?
6. Malnutrisi pada anak & manajemen? Perbedaan antara malnutrisi, busung
lapar, kurang gizi?
7. Pemeriksaan fisik pada anak?
STEP 7
1. Jadwal pengukuran pertumbuhan
0-1 tahun: sebulan sekali
1-5 tahun: 3 bulan sekali
Sekolah-remaja: 6 bulan sekali
Usia sekolah: Laki-laki 8-12 tahun, Perempuan 6-10 tahun
Yang rutin diukur:
- body weight: pakai timbangan bayi jika usia kurang dari 2 tahun atau belum
bisa berdiri. Timbangan harus di permukaan yang datar, skalanya 0, bayinya
tidak memakai pakaian apa-apa. Anak berdiri di atas timbangan berdiri tanpa
dipegang, berdiri di tengah.
- tinggi/panjang badan: pakai stadiometer (yang bisa berdiri) atau
infantometer (kalau belum bisa berdiri).
- head circumference: menggunakan pita ukur, dari glabella ke protuberantia
occipitalis, rambut disingkapkan ke belakang, topi dilepas. Biasanya akan
terdapat peningkatan lingkar kepala 2cm/bulan dalam 3 bulan pertama,
kemudian 1cm/bulan utk sisa satu tahun pertama kehidupan. Rerata lingkar
kepala 35 cm saat lahir.
Kurva WHO dipakai dalam 5 tahun pertama kehidupan, setelahnya baru
menggunakan kurva CDC. Kurva WHO terbagi 3: body weight/age, body height/age
& berat terhadap tinggi. Perbedaan WHO dan CDC, kalau CDC tidak terdapat body
height/age, adanya BMI.
Body proportion adalah perbandingan antara upper body segment dengan lower
body segment. LBS diukur dari symphysis pubis ke lantai. Sementara UBS
didapatkan dari tinggi badan dikurangi LBS. Pada saat baru lahir, perbandingan
antara UBS dengan LBS sekitar 1,7. Pada saat anak menginjak usia 3 tahun ratio
menjadi 1,3. Setelah usia 7 tahun maka ratio menjadi 1,0. Kalau kurang dari 3
tahun, LBS diukur dari pusar. Kalau anak bisa diukur maka diukur tinggi duduk,
kemudian LBS= tinggi badan – tinggi duduk.
2. Denver Test merupakan serangkaian item yang digunakan untuk
membandingkan kemampuan anak tersebut dalam menyelesaikan item itu
dibandingkan sekelompok anak yang seusia dengan anak tersebut dalam
menyelesaikan item yang sama. Terdapat 125 item, dibagi menjadi 4 kategori:
motoric kasar, psikososial, Bahasa, motoric halus.
Namun Denver Test tidak digunakan sebagai sebuah uji diagnose, namun
digunakan untuk screening.
Selain Denver, ada age and stages questionnaire, dipakai untuk first five years of
life. Kategori terdiri dari komunikasi, motoric kasar & halus, social, dan problem
solving. Merupakan questionnaire yang terdiri dari 30 item dan diisi oleh orang tua
atau pengasuh, sehingga data 100% dari orang tua. Bisa digunakan utk deteksi
cerebral palsy dan visual & hearing impairment.
Brigance screens, digunakan untuk usia 21-90 bulan. Kategori: speech language,
motoric, kesiapan, pengetahuan umum.
3. Gangguan pertumbuhan didasarkan pada z-score, dari -3 sampai +3. Untuk tinggi
badan jika z-score >+2, terdapat kelainan Marfan syndrome, Klinefelter, tumor
yang mempengaruhi GH, dan precocious puberty. Marfan syndrome berhubungan
pada jaringan ikat dan fibrillin, tulang menjadi lebih panjang namun densitasnya
kurang. Klinefelter karena ekstremitasnya panjang. Tumor yang mempengaruhi GH
menyebabkan GH lebih banyak sehingga pertumbuhan lebih cepat. Precocious
puberty terjadi peningkatan height velocity. Jika z-score <-2 untuk tinggi badan,
kemungkinan kelainan yang terjadi antara lain Down syndrome.
Jika berat badan z-score nya >+2, ada Prader-Willy syndrome. Kalau <-2,
kemungkinan marasmus dan kwashiorkor.
Jika terjadi hipoglikemi, bisa ditangani dengan jalur oral atau enteral, diberi larutan
glukosa atau sukrosa (gula dapur). Jika hipoglikemi dan tidak sadar, maka diberikan
dextrose atau glucose, jika sadar maka diberi first feeding F75 (dalam 100 ml
sediaan mengandung 75 kalori), kemudian dievaluasi tiap 30 menit. Dikatakan
membaik jika kemudian sadar atau symptom seperti keringat dingin sudah tidak
muncul lagi. Jumlah pemberian glucose disesuaikan dengan jalurnya, NGT sejumlah
50 ml glucose 10%.
Jika terjadi hipotermi, dihangatkan dengan cara apapun selama bayinya aman,
dimonitor setiap 2 jam hingga suhu 36,5. Jika penghangatan dilakukan dengan
heater atau penghangat, dimonitor setiap setengah jam.
Tanda bahaya ditangani dan harus resolve sebelum 2 hari berlalu. Setelah tanda
bahaya selesai, masuk masa transisi (hari ke-3 sampai 7) dan rehabilitasi (minggu
ke-2 hingga ke-6, atau sampai sembuh).
Masa transisi diberikan F75, dan tujuan utamanya untuk menstabilkan enzim-
enzimnya lagi (karena terjadi penurunan sintesis enzim). Bukan untuk
mengembalikan berat badan.
Prinsip manajemen malnutrisi, pemberian cairan atau nutrisi tidak boleh diberikan
secara cepat, sebab tubuh sudah sempat beradaptasi dengan kondisi malnutrisi
(absorbs intestinal tidak sebaik anak normal). Pada anak malnutrisi juga rawan
terjadi gagal jantung sehingga terapi nutrisi tidak diberikan secara intravena, sebab
terjadi hipoglikemi dan juga bradikardi (untuk mengirit energy) sehingga CO
menurun rawan HF. Selain bradikardi, myocardnya tipis sehingga kemampuan
jantung tidak bagus.
Pemeriksaan fisik harus bisa menilai keadaan umum, gerakan, perilaku, dan
tangisan anak. Bisa menilai malformasi kongenital, palpasi fontanella, reflex moro
(untuk menilai adanya Erb’s & Klumpke Palsy), reflex menggenggam & menghisap
& melangkah & menendang, reflex anus, Denver dst (screening pertumbuhan dan
perkembangan), antropometri, suhu, rumple leed (ditensi, ditahan di 100, lihat
apakah ada petechiae atau tidak).
Tatalaksana BBLR & KMC incubator harus bisa, meresepkan makanan bayi pada
ibunya, tatalaksana gizi buruk, pungsi vena, insersi kanula vena perifer (bukan
sentral), dehidrasi berat & kegawatdaruratan shock. Pemberian glukosa, cairan,
anak tersedak masuk 3.