Anda di halaman 1dari 8

TUTORIAL KLINIK STASE KULIT KELAMIN

ULKUS PIOGENIK

Dosen Pembimbing:

dr. Gabriel Erny Widyanti, Sp. KK

Disusun oleh:

Feby Ario Anindito (17211)

Paulin Surya Phillabertha (17064)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT KELAMIN

RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT, DAN KEPERAWATAN


UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2018

1
BAB I

STATUS PASIEN KULIT

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. NRA
Usia : 27 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Alamat : Gunung Kidul
Kunjungan ke klinik : 30 Agustus 2018

II. ANAMNESA
A. Keluhan Utama
Luka bernanah pada lengan kiri atas

B. Riwayat Penyakit Sekarang


- 1MSPRS muncul luka bernanah di lengan kiri atas sebelah dalam. Riwayat
menderita cacar air 1 bulan yang lalu. Pada lengan kiri atas dalam menjadi
bengkak dan bernanah serta dirasa nyeri. Pada saat lesi bengkak disertai
demam.

C. Riwayat Penyakit Dahulu


- Riwayat penyakit serupa(-)

D. Riwayat Penyakit Keluarga :


- Keluhan serupa dari anggota keluarga (-)

E. Riwayat Atopi :
a. Riwayat alergi makanan : disangkal
b. Rhinitis alergi : disangkal
c. Asma : disangkal

2
III. PEMERIKSAAN FISIK:
- Status generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Gizi : Cukup
Nadi dan RR :-
Kepala : Tidak dilakukan pemeriksaan
Leher : Tidak dilakukan pemeriksaan
Thorak : Sesuai status lokalis
Aksilla : Sesuai status lokalis
Abdomen : Sesuai status lokalis
Ektremitas : Sesuai status lokalis

- Status lokalis
o Pada lengan kiri atas bagian dalam terdapat ulkus bernanah.

IV. DIAGNOSA BANDING:


a. Ulkus piogenik
b. Ektima

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan

VI. DIAGNOSA:
Ulkus piogenik

VII. TATA LAKSANA


a. Racikan obat: fusycom 2% cream 10g + bepanthen 5% oint. 5g + elocon 0,1%
cream 3g. Digunakan pagi dan sore.
b. Cetinal 10 mg tab, ½ tab sebelum tidur, jika gatal.

3
c. Cefixime 100 mg/5 ml dry syr. Pagi dan sore.

VIII. EDUKASI
a. Memakai obat dengan teratur
b. Menjaga kebersihan diri

IX. Prognosis
a. Quo ad Vitam : bonam
b. Qua ad Sanam : bonam
c. Quo ad Fungsionam : bonam
d. Quo ad Cosmeticam : bonam

4
BAB II
ULKUS PIOGENIK
A. Pengertian
Ulkus piogenik merupakan salah satu bentuk dari pioderma. Pioderma merupakan
suatu infeksi bakteri kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh bakteri piogenik.
Bakteri yang paling sering menjadi penyebab adalah S. aureus dan streptokokus beta
hemolitikus grup A antara lain S. pyogenes. Hal yang dapat menjadi factor predisposisi
antara lain kurangnya hygiene, menurunnya daya tahan tubuh, atau penyakit kulit yang
sudah ada. Ulkus piogenik merupakan bentuk ulkus yang gambaran klinisnya tidak khas
disertai pus diatasnya.1,4

B. Etiopatogenesis
Jejas pada jaringan atau inflamasi yang sudah ada memiliki peranan penting pada
penyakit ini sebagai port de entry bakteri patogen. Organisme pathogen dapat
menyebabkan kerusakan jaringan terutama pada bakteri Staphylococcus yang memiliki
TSS toxin-1 dan enteretoksin yang dapat menghambat respon imun pejamu sehingga
bakteri dapat berploriferasi dan menyebabkan infeksi. Pathogenesis pada penyakit
pioderma terjadi berdasarkan perlekatan bakteri ke sel inang, invasi jaringan dengan evasi
pertahanan host dan elaborasi toksin. Toksin pada Staphylococcus adalah epidemolin dan
eksofoliatin yang bersifat epidermolitik. Hal tersebut terjadi karena epidermis merupakan
jaringan yang rentan terhadap toksin ini.3

C. Gambaran Klinis

Ulkus disertai tanda radang disekitar lesi yang secara lambat akan menjadi
nekrosis dan menyebar secara serpiginosa dengan didahului gejala sistemik seperti
demam. Ulkus berukuran kecil, pinggir tidak meningi, teratur, dinding tidak menggaung,
sekitar ulkus terdapat tanda radang, dan disertai secret kekuningan.5

5
D. Pemeriksaan Penunjang
Bila diperlukan dapat dilakukan kultur sekret ulkus dan tes resistensi apabila tidak
responsif terhadap pengobatan empiris.1,5

E. Diagnosis Banding
 Ulkus tropikum
Memiliki predileksi di tungkai bawah bagian lateral. Lesi mula-mula berbentuk
vesikel atau papul yang kemudian akan menjadi ulkus yang ditutupi jaringan
nekrotik dan disertai tanda peradangan disekitar lesi. Satu hingga dua minggu
kemudian ulkus bertambah lebar, nyeri, dan berbau seperti telur busuk. Tidak
didahului gejala sistemik.
 Ulkus trofik
Suatu ulkus kronik yang disebabkan akibat tekanan atau trauma pada kulit yang
anestesik. Predileksi berada di area kaki, tumis, dan metatarsal. Ulkus soliter
dengan pinggir rata, dinding menggaung, dasar cekung, dan tidak disertai nyeri.

F. Tatalaksana
1. Topikal
 Bila banyak pus atau krusta: kompres terbuka dengan permanganas kalikus
1/5000, asam salisilat 0,1%, rivanol 1‰, larutan povidon iodine 1%;
dilakukan 3 kali sehari masing-masing ½-1 jam selama keadaan akut.
 Bila tidak tertutup pus atau krusta: salep/krim asam fusidat 2%, mupirosin
2%. Dioleskan 2-3 kali sehari, selama 7-10 hari.
2. Sistemik: minimal selama 7 hari
Lini pertama:
 Kloksasilin/dikloksasilin**: dewasa 4x250-500 mg/hari per oral; anak-anak
25-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis
 Amoksisilin dan asam klavulanat: dewasa 3x250-500 mg/hari; anak-anak 25
mg/kgBB/hari terbagi dalam 3 dosis
 Sefaleksin: 25-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis.

6
Lini kedua:
 Azitromisin 1x500 mg/hari (hari 1), dilanjutkan 1x250 mg (hari 2-5) (D,5)
 Klindamisin 15 mg/kgBB/hari terbagi 3 dosis.
 Eritromisin: dewasa 4x250-500 mg/hari; anak-anak 20-50 mg/kgBB/hari
terbagi 4 dosis.
G. Prognosis(1)
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

7
DAFTAR PUSTAKA

1. PERDOSKI. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di
Indonesia. Jakarta: PERDOSKI.
2. Wolff, K., Johnson, R. A., Saavedra, A. P., Roh, E. K. 2017. Fitzpatrick's Color Atlas and
Synopsis of Clinical Dermatology (8th ed.). New York: McGraw-Hill Education, 2017.
3. Wolff K, Goldsmith LA, Freedberg IM, Kazt SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,
editor. Dalam: Fitzpatrick’s Dematology in general medicine. Edisi ke-8. New York: Mc
Graw-Hill, 2012;
4. Djuanda A. Pioderma. Dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.6. Jakarta : FKUI;
2013.
5. Siregar, 2005. Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. Jakarta: ECG

Anda mungkin juga menyukai

  • Bells Palsy
    Bells Palsy
    Dokumen31 halaman
    Bells Palsy
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Bells Palsy
    Bells Palsy
    Dokumen6 halaman
    Bells Palsy
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Perforasi Gaster
    Perforasi Gaster
    Dokumen29 halaman
    Perforasi Gaster
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • RM Kasus Hidup
    RM Kasus Hidup
    Dokumen4 halaman
    RM Kasus Hidup
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • PLPD
    PLPD
    Dokumen7 halaman
    PLPD
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Bells Palsy
    Bells Palsy
    Dokumen31 halaman
    Bells Palsy
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Epilepsi
    Epilepsi
    Dokumen5 halaman
    Epilepsi
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Bells Palsy
    Bells Palsy
    Dokumen6 halaman
    Bells Palsy
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • kmk12018 Talasemi
    kmk12018 Talasemi
    Dokumen90 halaman
    kmk12018 Talasemi
    Putri Pebryanty Idris
    Belum ada peringkat
  • Mola Hidatidosa
    Mola Hidatidosa
    Dokumen20 halaman
    Mola Hidatidosa
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Week I
    Tutorial Week I
    Dokumen3 halaman
    Tutorial Week I
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • PPOK
    PPOK
    Dokumen7 halaman
    PPOK
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Smith
    Fraktur Smith
    Dokumen5 halaman
    Fraktur Smith
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Refkas PPI
    Refkas PPI
    Dokumen28 halaman
    Refkas PPI
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Plasenta Previa
    Plasenta Previa
    Dokumen17 halaman
    Plasenta Previa
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Hematoperitoneum
    Hematoperitoneum
    Dokumen4 halaman
    Hematoperitoneum
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Sperm Analysis
    Sperm Analysis
    Dokumen16 halaman
    Sperm Analysis
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Tutorial C2 Skenario 5 Kelompok 3
    Tutorial C2 Skenario 5 Kelompok 3
    Dokumen9 halaman
    Tutorial C2 Skenario 5 Kelompok 3
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • REFKAS - Placenta Previa
    REFKAS - Placenta Previa
    Dokumen26 halaman
    REFKAS - Placenta Previa
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Banding
    Diagnosis Banding
    Dokumen6 halaman
    Diagnosis Banding
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Karies Gigi
    Karies Gigi
    Dokumen6 halaman
    Karies Gigi
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Surat Pernyataan Persetujuan Orang Tua
    Surat Pernyataan Persetujuan Orang Tua
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan Persetujuan Orang Tua
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Tutorial C2 Skenario 5 Kelompok 3
    Tutorial C2 Skenario 5 Kelompok 3
    Dokumen9 halaman
    Tutorial C2 Skenario 5 Kelompok 3
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Form SPT
    Form SPT
    Dokumen1 halaman
    Form SPT
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • CFHC
    CFHC
    Dokumen2 halaman
    CFHC
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Eritroderma
    Laporan Kasus Eritroderma
    Dokumen27 halaman
    Laporan Kasus Eritroderma
    Dewi Tamara
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Week 1
    Tutorial Week 1
    Dokumen8 halaman
    Tutorial Week 1
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Multilevel Blok C.3
    Tutorial Multilevel Blok C.3
    Dokumen5 halaman
    Tutorial Multilevel Blok C.3
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat
  • Tutorial Multilevel Scenario Week 5
    Tutorial Multilevel Scenario Week 5
    Dokumen10 halaman
    Tutorial Multilevel Scenario Week 5
    Feby Ario Anindito
    Belum ada peringkat