Rupture renal Alasan: • Riwayat kecelakaan blunt trauma di abdomen • Hematuri yang jelas saat dipasang katether • BP rendah 80/60 mmHg perdarahan • Pasien pucat Hb berkurang • Distensi abdomen, abdomen rigid, tenderness yang menyeluruh suspek hemoperitoneum e.c ruptur renal Rupture renal • Diagnosis – Riwayat adanya peristiwa mayor renal injury (jatuh, kecelakaan sepeda motor, pukulan langsung di regio flank) – Pemeriksaan fisik bisa terdapat: • Luka tusuk/ peluru masuk/ keluar ke punggung, flank atau abdomen. • Trauma tumpul daerah punggung, panggul, rongga dada bagian bawah, atau perut bagian atas. – Adanya hematuria, nyeri punggung, ekimosis, lecet, fraktur kosta, distensi abdomen dan atau massa dan nyeri tekan abdomen Rupture buli Alasan • BP 80/60 mmHg suspek perdarahan • Pucat HB rendah • Kateter hematuria yang jelas • Abdomen distensi guarding, rigid, tenderness yang diffuse di seluruh abdomen Suspek hemoperitoneum e.c rupture vesica urinaria Rupture buli • Adanya riwayat trauma di abdomen/ pelvis • Manifestasi klinis dengan trias: – Gross hematuria – Nyeri suprapubik atau tenderness – Kesulitan berkemih/ tidak dapat berkemih • Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan: fraktur pelvis, urinary ascites, bowel sound (-), tanda iritasi peritoneum • Tanda lainnya dapat berupa: gagal ginjal dan sepsis referensi • Summerton, D. J., Djakovic, N., Kitrey, N. D., Kuehhas, F. E., Lumen, N., Serafetinidis, E., & Sharma, D. M. (2014). Guidelines on urological trauma. Eur Urol • Gill, Bradley C., et al. 2017. Bladder Trauma. Diakses tanggal 7 Januari 2019 https://emedicine.medscape.com/article/441 124-overview#a10