Anda di halaman 1dari 2

Dari nilai keekonomisan, cost untuk energi angin turun sebesar 66% sejak

2006 hingga 2017. Sementara cost untuk energi solar turun sebesar 85%
sejak 2006 – 2017. Dalam perhitungan anggaran, metode LCOE
(Levelised Cost of Electricity) merupakan biaya yang dialokasikan
untuk mengcover biaya hidup penuh dimulai dari instalasi
pembangkit listrik, dan alokasi biaya tersebut selama masa pakai
listrik. LCOE dipengaruhi oleh investment cost, operation &
maintenance, fuel costs, electricity generation in 1 year, dan cost of
capital/discount rate.
Solar PV capital cost terdiri dari drive cost drivers, model cost categories,
inputs, dan outputs. Aspek-aspek yang diperhitungkan meliputi System
Design, System Location, dan Company Structure. Di Indonesia, cost untuk
pengembang sangat tinggi. Selain itu, EPC Cost di Indonesia mencapai 1
USD – 1,3 USD/watt, dengan komponen harga tertinggi adalah panel surya
yang mencapai 0,7 USD. Pada keberjalanannya, inverter PV akan diganti
setiap 5 tahun sekali, sementara intensitas dan durasi radiasi matahari
akan sangat berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan. Energy
output juga bergantung pada performance ratio. Output energi akan sangat
bergantung pada performance ratio, akan ada beberapa kehilangan akibat
inverter, shading, radiasi yang lemah, debu/salju, AC & DC kabel hilang,
dan kehilangan akibat temperatur.
LCOE dipengaruhi oeh WACC (Weighted Average Cost of Capital). WACC
dipengaruhi oleh market value, pajak, cost of debt, dan Payback. Selain itu,
terdapat anggaran untuk integrasi sistem Intermittence akan sangat
bergantung pada pembangunan PLTS. PLN sensi akan RE karena ada
cost extra T&D, interconnection, extra storage, extra reserve/backup, extra
fuel, asset degradation.
Permen ESDM no.12 /2017 mengatur pembangunan EBT di Indonesia.
Sistem sekarang adalah BPP (Biaya Pokok Penyediaan). Definisi BPP
menurut RUPTL PLN 2017 – 2026 terdiri dari biaya bahan bakar dan biaya
non-bahan bakar (beban pemeliharaan, beban pegawai, beban
penyusutan, beban administrasi, dan beban pinjaman). Terdapat 2 yaitu
BPP nasional & BPP lokal. Seperti contoh, jika Jawa mempunyai local BPP
rendah, jika mau buat pembangkit listrik tenaga surya atau angin, tarif yang
dikenakan adalah senilai BPP daerah. Jika suatu daerah mempunyai BPP
diatas national BPP, tarifnya adalah 85% dari local BPP. Ini akan sangat
menentukan keuntungan apakah jika membangun EBT akan untung atau
tidak.

Anda mungkin juga menyukai