Anda di halaman 1dari 7

1

PENGUKURAN KESESUAIAN KRITERIA GREEN BUILDING


MENGGUNAKAN PERANGKAT PENILAIAN GREENSHIP
UNTUK BANGUNAN BARU VERSI 1.2
(Studi Kasus: Gedung Laboratorium Center for Development of Advance Science
and Technology (CDAST 1)
MEASURING THE SUITABILITY OF GREEN BUILDING CRITERIA WITH
THE GREENSHIP RATING TOOLS FOR
NEW BUILDING VERSION 1.2
(Case Study: Laboratorium Center for Development of Advance Science and Technology
(CDAST 1)

Muhammad Dja’far Siddik𝟏, Anik Ratnaningsih𝟐 , Ririn Endah Badriani2


1
Mahasiswa Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Jember
2
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Jember
Jurusan S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember
Jl. Kalimantan No. 37, Jember 68121
E-mail: muhammaddjafarsiddik@gmail.com

ABSTRAK

Penyebab pemanasan global (Global Warming) berasal dari sektor konstruksi (gedung), yakni ketika tahap
pekerjaan konstruksi ataupun ketika pengoperasian gedung itu sendiri. Sehingga perlu adanya penerapan konsep
bangunan hijau (Green Building) yang ramah lingkungan. Universitas Jember merupakan salah satu kawasan institusi
pendidikan yang mulai banyak membangun gedung-gedung tinggi, namun secara umum sampai saat ini gedung-gedung
yang ada di lingkungan Universitas Jember belum sepenuhnya berkonsep Green Building. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui rating/peringkat penerapan konsep Green Building pada gedung Laboratorium CDAST 1 Universitas Jember,
dengan cara melakukan observasi kondisi eksisting gedung, wawancara verifikasi dan meninjau kembali dokumen
perencanaan gedung yang kemudian dibandingkan dengan standar yang ada pada Perangkat Penilaian Greenship untuk
Bangunan Baru Versi 1.2. Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan indeks nilai penerapan Green Building pada gedung
Laboratorium CDAST 1 Universitas Jember dari masing-masing kategori Greenship diantaranya Tepat Guna Lahan
memperoleh nilai 13 (tiga belas) poin, Efisiensi dan Konservasi Energi memperoleh nilai 9 (sembilan) poin, Konservasi
Air tidak memperoleh poin, Sumber dan Siklus Material memperoleh nilai 6 (enam) poin, Kualitas Udara dan
Kenyamanan Udara Dalam Ruang memperoleh nilai 1 (satu) poin, Manajemen Lingkungan Bangunan memperoleh nilai
2 (dua) poin. Sehingga total nilai yang diperoleh sebesar 31 (tiga puluh satu) dengan presentase sebesar 30,69%. Maka
gedung Laboratorium CDAST 1 Universitas Jember saat ini belum bisa dikatakan sebagai bangunan yang berkonsep
Green Building, dikarenakan GBCI menetapkan nilai minimal yang harus didapatkan sebesar 35 (tiga puluh lima) poin
dengan predikat perunggu (broze). Jika gedung dapat menerapkan beberapa kriteria yang telah direkomendasikan, gedung
dapat dikategorikan sebagai Green Building dengan perolehan nilai sebesar 51 (lima puluh satu) poin dengan presentase
sebesar 50,50% dengan predikat yang diperoleh adalah Perak (Silver).

Keywords: Green Building, Greenship, Rating/Peringkat

ABSTRAC
One of the causes of Global warming derives from construction sector, building, especially when either the construction
or operation process is performed. Thus, it is necessary that the concept of “Green Building” which is eco-friendly is
implemented. University of Jember constitutes the one of education institution areas commencing storied buildings.
Nevertheless, generally until to date, the constructions in University of Jember area are still not conceptual-green
building entirely. This research is purposed to comprehend the rating/ level of the implementation of Green building
concept towards the building of CDAST 1 Laboratory in University of Jember by performing observation to the building
condition which is existing and verification and revision interview to the blueprint of construction. Afterwards, it is
compared with the standard enacted in the Greenship Rating Tools for New Buildings Version 1.2 Based on the result of
data analysed, the index of Green Building concept implementation towards the CDAST 1 Laboratory in University of
Jember is procured. For each Greenship category consisting of Appropriate Site Development, it obtains 13 points, the
2
point of Efficiency and Energy Conservation obtains 9 points, Water Conservation does not earn points, Source and cycle
of Material, 6 points, Indoor Air Health and Comfort 1 point and the Management of Building Environment obtains score
2 points. Thus, the obtained overall score is 31 points. It can be concluded that the first-CDAST Laboratory in University
of Jember cannot be categorised as the building which is conceptual-Green Building because the GBCI enacts that the
minimum score of the Green Building is 35 points with the bronze predicate. If the building applies several recommended
criteria, it will be enacted as Green Building with overall obtained score by 51 points where the procured predicate is
silver.

Keywords: Green Building, Greenship, Rating/Sertification

PENDAHULUAN besar dibagi menjadi empat tahapan penelitian. Tahapan


pertama mengambil data primer dan data sekunder sesuai
Lebih dari 150 tahun yang lalu, suhu rata-rata global kondisi eksisting gedung yang nantinya akan dijadikan
pada permukaan Bumi mengalami kenaikan. Kenaikan acuan dalam melakukan analisis. Data primer dan data
suhu total dari tahun 1850 - 1899 sampai 2001 - 2005 sekunder yang akan dijadikan acuan dalam pengukuran
adalah 0,76 [0,57 sampai 0,95]°C. Intergovernmental kriteria Green Building ditentukan berdasarkan Perangkat
Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, Penilaian Greenship untuk Bangunan Baru Versi 1.2 . Data
sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak primer diperoleh melalui pengamatan (observasi)
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan menggunakan cheklist, pengukuran tingkat pencahayaan,
oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat kebisingan, suhu dan kelembaban menggunakan alat bantu
aktivitas manusia [1]. Salah satu penyebab pemanasan Lux Meter, Sound Level Meter, Thermometer-Hygrometer
global (Global Warming) adalah dari sektor konstruksi Analog dan wawancara dengan pihak pengelola gedung
(gedung), yakni ketika proses pembangunan ataupun mengenai kondisi eksisting gedung secara umum. Data
ketika pengoperasian gedung itu sendiri. Sehingga perlu sekunder meliputi data perencanaan gedung, literatur dan
adanya konsep bangunan gedung yang ramah lingkungan. peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kriteria pada
Green Building merupakan konsep bangunan yang dalam Greenship.
tahap desain, pekerjaan konstruksi atau pengoperasiannya, Tahapan kedua adalah menganalisis hasil olah data
mampu mengurangi atau menghilangkan dampak negatif dengan setiap kriteria yang ada pada kategori Greenship.
dan mengakibatkan dampak positif, pada iklim dan Jika hasil analisis didapatkan kurang dari sama dengan 35
lingkungan alam kita [2]. poin atau presentase kurang dari sama dengan 35%, maka
Universitas Jember merupakan salah satu kawasan gedung belum bisa dikatakan berkonsep Green Building.
institusi pendidikan yang mulai banyak membangun Sehingga tolok ukur pada setiap kriteria yang tidak
gedung-gedung tinggi, namun secara umum sampai saat ini memenuhi ditinjau kembali untuk kemudian diberikan
gedung-gedung yang ada di lingkungan Universitas rekomendasi teknis guna memenuhi standar nilai pada
Jember belum sepenuhnya berkonsep Green Building. Greenship berdasarkan data yang sudah diolah dan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rating/peringkat dihitung.
penerapan konsep Green Building pada gedung yang ada Tahapan ketiga adalah Penilaian Akhir (Final
di Universitas Jember, dengan cara melakukan observasi Assessment - FA), terkait penerapan Green Building
kondisi eksisting gedung, wawancara verifikasi dan gedung Laboratorium CDAST 1 dengan maksimum nilai
meninjau kembali dokumen perencanaan gedung yang 101 poin. Pada tahap ini, gedung dinilai secara menyeluruh
kemudian dibandingkan dengan standar yang ada pada baik dari aspek desain maupun konstruksi berdasarkan
Perangkat Penilaian Greenship untuk Bangunan Baru hasil analisis data kondisi eksisting gedung dengan kriteria
Versi 1.2. dalam Greenship serta merupakan tahap akhir yang
menentukan kinerja gedung secara menyeluruh.
Tahapan terakhir dari penelitian ini adalah melakukan
METODE PENELITIAN evaluasi dan membuat rekomendasi teknis perbaikan
gedung Laboratorium CDAST 1 guna menambah
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan rating/peringkat Green Building. Pemberian rekomendasi
pengukuran kriteria Green Building berdasarkan Perangkat disesuaikan dengan kemampuan gedung untuk
Penilaian Greenship untuk Bangunan Baru Versi 1.2. menerapkan tolok ukur dari setiap kategori yang
Penelitian ini mengambil studi kasus Gedung direkomendasikan sehingga akan membantu
Laboratorium Center for Development of Advance Science meningkatkan kualitas dan rating Green Building gedung
and Technology (CDAST 1) dan Ruang Kelas Bersama Laboratorium CDAST 1 pada tahap penilaian selanjutnya.
Universitas Jember, yang berlokasi Jl. Kalimantan no.37, Proses penelitian ini ditunjukkan dalam bentuk bagan
Jember. Pengukuran dilakukan pada beberapa kriteria dari alir (flowchart), yang dapat dilihat pada Siddik,
setiap kategori Greenship berdasarkan kondisi eksisting Muhammad Dja’far (2018) [3].
gedung Laboratorium CDAST 1. Penelitian dilakukan
hanya dalam konsep penelitian, bukan untuk melakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
sertifikasi secara resmi dari GBCI. Peneliti juga tidak
melibatkan seorang Greenship Professional (GP) dalam Hasil dan pembahasan pada poin ini melingkupi hasil
melakukan pengukuran. analisis kriteria Uji Kelayakan (eligibility), Kriteria
Dalam melakukan pengukuran kriteria Green Prasyarat, Kriteria Kredit dan Bonus.
Building pada gedung Laboratorium CDAST 1 secara garis
3
Pengolahan dan Perhitungan Data Hasil Pengukuran lingkungan, baik AMDAL ataupun UKL UPL. Sehingga
pada syarat kelayakan kepemilikan AMDAL dan/atau
Hasil olah data primer dan data sekunder dapat dilihat UKL/UPL tidak terpenuhi.
pada Siddik, Muhammad Dja’far (2018) [3].
d. Kesesuaian Gedung Terhadap Standar Keselamatan
Syarat Kelayakan Bangunan (Eligibility) Kebakaran
Dari data yang diperoleh, kemampuan bangunan
a. Minimum luas gedung adalah 2500 m2 gedung Lab. CDAST 1 dalam menerapkan standar
Tabel 1. Luasan Gedung kebakaran sudah meliputi pengamanan terhadap bahaya
Lantai Luas (𝐦𝟐 ) kebakaran melalui sistem proteksi aktif dan/atau proteksi
Basement 142,47
pasif. Maka pada syarat uji kelayakan untuk kesesuaian
I 822,82 gedung terhadap standar keselamatan kebakaran telah
II 822,82 memenuhi.
III 822,82
IV 801,73
e. Kesesuaian Gedung Terhadap Standar Ketahanan
V 801,73
VI 801,73
Gempa
VII 801,73 Pada prasayarat ini tidak dikaji berdasarkan analisis
VIII 801,73 struktur untuk melihat apakah gedung sudah memenuhi
Atap 801,73 standar ketahanan gempa atau belum. Prasyarat ini hanya
Total 7421,31 ditinjau berdasarkan elemen pondasi yang digunakan.
Total (- Sirkulasi 15%) 6308,1135 Berdasarkan SNI 1726:2012 tentang Tata cara
perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan
Berdasarkan rincian luasan gedung pada Tabel 1, luas gedung dan non gedung. Pondasi tiang pancang merupakan
lantai keseluruhan (gross area) sebesar 7421,31 m2 dan salah satu jenis elemen fondasi dalam yang digunakan
luas ruang lantai aktif (Net Lettable Area/NLA) sebesar untuk bangunan tahan gempa. Gedung Lab. CDAST 1
6308,1135 m2 . Sehingga gedung Lab. CDAST 1 menggunakan pondasi tiang pancang sehingga dinilai
memenuhi uji kelayakan (eligibility) yang pertama. termasuk dalam kategori gedung yang standar terhadap
ketahanan gempa. Detail fondasi tiang pancang disajikan
b. Fungsi Gedung Sesuai dengan Peruntukan Lahan pada lampiran.
Berdasarkan RTRW Setempat
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jember f. Kesesuaian Gedung Terhadap Standar Aksesibilitas
Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Tata Ruang Difabel
Wilayah (RTRW) Kabupaten Jember Tahun 2015 – 2035, Data hasil observasi disajikan pada Tabel 3 dan Tabel
lahan peruntukan yang ada di area gedung Laboratorium 4.
CDAST 1 sudah memenuhi syarat tata ruang untuk fasilitas Tabel 3. Prinsip Penerapan Standar Aksesibilitas
pendidikan. Hal ini dijelaskan dalam RTRW Kabupaten Difabel Dalam Gedung Lab. CDAST 1
No. Pedoman Teknis dan Aksesibilitas Penerapan di gedung Lab. CDAST 1
Jember pada BAB IV mengenai Rencana Struktur Ruang 1 Ukuran dasar ruang Sesuai dengan standar
Wilayah pada beberapa pasal yang terangkum pada Tabel 2 Pintu Sesuai dengan standar
3 Ramp Tidak sesuai dengan standar
2. 4 Tangga Sesuai dengan standar
Tabel 2. Ringkasan Rencana Struktur Ruang Wilayah 5 Lift Sesuai dengan standar
6 Lift Tangga Tidak ada
(RTRW) Kabupaten Jember 7 Toilet Tidak sesuai dengan standar
8 Pancuran Tidak ada
9 Wastafel Tidak sesuai dengan standar
Pasal Bagian Ayat Tentang
9 (sembilan) Kesatu 1 (satu) Rencana struktur ruang wilayah
10 Telepon Tidak dapat dilakukan pengamatan
(Umum) Kabupaten 11 Perlengkapan dan peralatan kontrol Tidak dapat dilakukan pengamatan
10 (sepuluh) Kedua 1 (satu) Rencana sistem pusat kegiatan 12 Perabot Tidak dapat dilakukan pengamatan
(Rencana Sistem 2 (dua) Sistem perkotaan 13 Rambu dan Marka Tidak sesuai dengan standar
Pusat Kegiatan)
11 (sebelas) 1 (satu) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
dan 2 Tabel 4. Prinsip Penerapan Standar Aksesibilitas
(dua)
71 (tujuh Ketiga (Perwujudan 1 (satu) Perwujudan rencana kawasan Difabel Dalam Gedung Lab. CDAST 1
puluh satu) Pemanfaatan Ruang strategis No. Pedoman Teknis dan Aksesibilitas Penerapan di gedung Lab. CDAST 1
Wilayah) 3 (tiga) Perwujudan kawasan strategis sosial 1 Ukuran dasar ruang Sesuai dengan standar
budaya 2 Jalur pedestrian Tidak sesuai dengan standar
4 (empat) Perwujudan kawasan strategis sesuai 3 Jalan pemandu Tidak ada
kepentingan fungsi dan daya dukung 4 Area parkir Tidak sesuai dengan standar
lingkungan 5 Ramp Tidak sesuai dengan standar
6 Rambu dan Marka Tidak ada

c. Kepemilikan AMDAL Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3 dan Tabel


Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 4, hanya sebagian saja penerapan pada pedoman teknis dan
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup aksesibilitas difabel yang sudah tersedia dan sesuai standar.
Pasal 34 bahwa setiap jenis usaha yang tidak termasuk Oleh karena itu untuk kriteria kesesuaian gedung terhadap
mengubah bentang alam dan mengeksploitasi sumber daya standar aksesibilitas difabel dapat dikatakan belum layak.
alam harus memiliki Usaha Pengelolaan Lingkungan dan Setelah melakukan analisis kelayakan bangunan
Usaha Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL). Dari hasil (eligibility), maka diperoleh hasil uji kelayakan seperti
wawancara dengan pihak pengelola gedung, pembangunan pada Tabel 5
gedung Lab. CDAST 1 tidak memiliki dokumen
4
Tabel 5. Matriks Kelayakan Bangunan Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (IHC). Dengan
Kriteria Ya Tidak demikian, gedung Lab. CDAST 1 belum memenuhi
Minimum luas gedung adalah 2500 m2  kriteria prasyarat yang ditetapkan dalam Greensship.
Fungsi gedung sesuai dengan peruntukan 
lahan berdasarkan RTRW setempat
Kepemilikan AMDAL dan/atau rencana  Analisis Kondisi Eksisting dengan Kriteria Kredit dan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Bonus dalam Greenship
(UKL)/Upaya Pemantauan Lingkungan Analisis ini bertujuan untuk meninjau kondisi eksisting
(UPL)
gedung dengan kriteria Green Building dalam Greenship.
Kesesuaian gedung terhadap standar 
keselamatan untuk kebakaran Pada tahap inilah gedung dinilai untuk nantinya
Kesesuaian gedung terhadap standar  memperoleh nilai untuk memastikan gedung telah
ketahanan gempa menerapkan konsep Green Building berdasarkan
Kesesuaian gedung terhadar standar  Greenship atau belum. Analisis kondisi eksisting dengan
aksesibilitas difabel
kriteria kredit dan bonus dalam Greenship secara detail
dapat dilihat pada Siddik, Muhammad Dja’far (2018) [3].
Berdasarkan Tabel 6, empat kriteria telah memenuhi
standar uji kelayakan (eligibility), sedangkan dua kriteria
Tepat Guna Lahan (ASD)
belum bisa terpenuhi. Oleh karena itu, gedung Lab.
Perolehan poin hasil analisis pada setiap kriteria dalam
CDAST 1 belum memenuhi syarat kelayakan yang
kategori Tepat Guna Lahan (ASD) disajikan pada Tabel 7.
ditetapkan. Namun, karena sebagai penelitian, analisis
kesesuaian tetap dilakukan dengan asumsi semua
Tabel 7. Ringkasan Perolehan Poin Kategori Tepat
kelayakan bangunan (eligibility) di atas telah terpenuhi.
Guna Lahan (ASD)
Analisis Kriteria Prasyarat Greenship Kode Kriteria Nomor Memenuhi Poin
Kriteria prasyarat merepresentasikan standar minimum Tolok
Ya Tidak
Ukur
gedung ramah lingkungan. Kriteria prasyarat ini tidak
ASD 1 Pemilihan Tapak 1  1
memiliki nilai seperti kriteria lainnya. Terdapat 8 (delapan)
prasyarat dalam Perangkat Penilaian Greenship untuk 2  1

Gedung Baru versi 1.2 yang mewakili 6 kategori [4]. ASD 2 Aksesibilitas Komunitas 1  1
Analisis kriteria prasyarat secara detail dapat dilihat pada 2  1
Siddik, Muhammad Dja’far (2018) [3]. Setelah dilakukan 3  2
analisis kriteria prasyarat, didapatkan matriks seperti pada
4  2
Tabel 6.
Tabel 6. Matriks Prasyarat ASD 3 Transportasi Umum 1  0

2  0
Kategori Kriteria Memenuhi
ASD 4 Fasilitas Pengguna 1  0
Ya Tidak Sepeda
2  0
ASD P1 Adanya area lansekap berupa vegetasi (softscape) 
yang bebas dari struktur bangunan dan struktur ASD 5 Lansekap pada Lahan 1A  1
sederhana bangunan taman (hardscape) di atas
permukaan tanah atau di bawah tanah 1B  0

EEC P1 Memasang kWh meter untuk mengukur konsumsi 


2  1
listrik pada setiap kelompok beban dan sistem
ASD 6 Iklim Mikro 1  1
peralatan yang meliputi sistem tata udara, tata
cahaya dan kotak kontak serta sistem beban 2  1
lainnya.
3  1
P2 Menghitung dengan cara perhitungan OTTV 
berdasarkan SNI 03-6389-2011 atau SNI edisi ASD 7 Manajemen Air 1  0
terbaru tentang Konservasi Energi Selubung Limpasan Hujan
Bangunan pada Bangunan Gedung 2  0

WAC P1 Pemasangan alat meteran air (volume meter) yang  3  0


ditempatkan di lokasi-lokasi tertentu pada sistem
distribusi air Total Poin 13

P2 Mengisi worksheet air standar GBCI yang telah  Berdasarkan Tabel 7, perolehan nilai kategori Tepat
disediakan.
Guna Lahan sebesar 13 (tiga belas) poin.
MRC P1 Tidak menggunakan chloro fluoro-carbon (CFC) 
sebagai refrigeran dan halon sebagai bahan
pemadam kebakaran. Efisiensi dan Konservasi Energi (EEC)
IHC P1 Desain ruangan yang menunjukkan adanya potensi 
Perolehan poin hasil analisis pada setiap kriteria kredit
introduksi udara luar minimal sesuai dengan dan bonus dalam kategori Efisiensi dan Konservasi Energi
Standar ASHRAE 62.1-2007 atau Standar
ASHRAE edisi terbaru. (EEC) disajikan pada Tabel 8
BEM P1 Adanya instalasi atau fasilitas untuk memilah dan 
mengumpulkan sampah sejenis sampah rumah
tangga (UU No. 18 Tahun 2008) berdasarkan jenis
organik dan anorganik.

Dari enam kategori dalam Greenship Rating Tools For


NB Version 1.2, hanya 3 (tiga) kategori yang memenuhi
prasyarat, yaitu kategori Tepat Guna Lahan (ASD),
kategori Sumber dan Siklus Material (MRC) dan Kategori
5
Tabel 8. Ringkasan Kategori Efisiensi dan Konservasi WAC 6 Efisiensi Penggunaan Air 1  0
Lansekap
Energi (EEC) 2  0

Kode Kriteria Nomor Memenuhi Poin Total Poin 0


Tolok
Ukur Ya Tidak Berdasarkan Tabel 9, perolehan nilai pada kategori
EEC 1 Efisiensi dan Konservasi Energi (1C)
Konservasi Air (WAC) adalah 0 (nol) poin.
OTTV 1  0
Sumber dan Siklus Material (MRC)
Pencahayaan Buatan 1  1 Perolehan poin hasil analisis pada setiap kriteria kredit
2  1 dalam kategori Sumber dan Siklus Material (MRC)
3  0 disajikan pada Tabel 10
Tabel 10. Ringkasan Kategori Sumber dan Siklus
4  1
Material (MRC)
Transportasi Vertikal 1 - Kode Kriteria No. Memenuhi Poin

atau Ya Tidak

 1 MRC 1 Penggunaan Gedung dan 1  0


Material
Sistem Pengkondisian Udara 1  2 Atau
EEC 2 Pencahayaan Alami 1  2  0

2  0 MRC 2 Material Ramah Lingkungan 1  0

EEC 3 Ventilasi 1  1 2  0

EEC 4 Pengaruh Perubahan Iklim 1  0 3  0

MRC 3 Penggunaan Refrigeran tanpa 1  0


EEC 5 Energi Terbarukan dalam Tapak 1  0 ODP

Total Poin 9 MRC 4 Kayu Bersertifikat 1  1

Berdasarkan Tabel 8, perolehan nilai pada kategori 2  0

Efisiensi dan Konservasi Energi (EEC) sebesar 9 MRC 5 Material Prafabrikasi 1  3


(sembilan) poin. MRC 6 Material Regional  1

 1
Kategori Konservasi Air (WAC)
Total Poin 6
Perolehan poin hasil analisis pada setiap kriteria kredit
dalam kategori Konservasi Air (WAC) disajikan pada
Tabel 9. Berdasarkan Tabel 10, perolehan nilai pada kategori
Tabel 9. Ringkasan Kategori Konservasi Air (WAC) Sumber dan Siklus Material (MRC) adalah 6 (enam) poin.

Kode Kriteria Nomor Memenuhi Poin Kategori Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang
Tolok
Ukur Ya Tidak (IHC)
WAC 1 Pengurangan Penggunaan 1  0
Berdasarkan hasil analisis dalam kategori Kesehatan
Air dan Kenyamanan dalam Ruang (IHC) dari tolok ukur pada
2  0
setiap kriteria kredit memperoleh 1 (satu) poin, dengan
WAC 2 Fitur Air 1A  0
rincian seperti pada Tabel 11.
Atau
Tabel 11. Ringkasan Kategori Kesehatan dan
1B  0 Kenyamanan dalam Ruang (IHC)
Atau

1C 0  Kode Kriteria No. Memenuhi Poin

WAC 3 Daur Ulang Air 1A  0 Ya Tidak

Atau IHC 1 Pemantauan Kadar CO2 1  0

1B  0 IHC 2 Kendali Asap Rokok di 1  0

WAC 4 Sumber Air Alternatif 1A  0 Lingkungan

Atau IHC 3 Polutan Kimia 1  1

1B  0 2  0

Atau 3  0
1C  0 IHC 4 Pemandangan ke luar 1  0
WAC 5 Penampungan Air Hujan 1A  0 Gedung

Atau IHC 5 Kenyamanan Visual 1  0

1B  0 IHC 6 Kenyamanan Termal 1  0


Atau IHC 7 Tingkat Kebisingan 1  0
1C  0 Total Poin 1
6
Berdasarkan Tabel 11, perolehan nilai pada kategori Tabel 13. Total Nilai dari Hasil Penilaian Green
Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang (IHC) adalah 1 Building Gedung Lab. CDAST 1
(satu) poin. Kategori Jumlah Nilai

Kredit Bonus Presentase


Kategori Manajemen Lingkungan Bangunan (BEM) Tepat Guna Lahan 13 - 12,87%
Berdasarkan hasil analisis dalam kategori Manajemen
Lingkungan Bangunan (BEM) dari tolok ukur pada setiap Efisiensi dan Konservasi Energi 9 0 8,91%
kriteria kredit memperoleh 2 (dua) poin, dengan rincian Konservasi Air 0 - 0%
seperti pada Tabel 12.
Sumber & Siklus Material 6 - 5,94%
Tabel 12. Ringkasan Kategori Manajemen
Lingkungan Bangunan (BEM) Kualitas Udara & Kenyamanan Udara 1 - 0,99%
Dalam Ruang

Kode Kriteria No. Memenuhi Poin Manajemen Lingkungan Bangunan 2 - 1,98%


Ya Tidak Total 31 0 30,69%

BEM 1 GP Sebagai Anggota 1  0


Tim Proyek Perbandingan poin maksimum Greenship dengan poin
aktual hasil analisis disajikan dalam Gambar 1.
BEM 2 Polusi dari Aktivitas 1  0
Konstruksi
2  0
20
BEM 3 Pengelolaan Sampah 1  0
Tingkat Lanjut
1  0 15
BEM 4 Sistem Komisioning 1  2 10
yang Baik dan Benar
2  0
5
BEM 5 Penyerahan Data Green 1  0
Building 0
2  0

BEM 6 Kesepakatan dalam 1  0


Melakukan Aktivitas
Fit Out Poin Greenship Poin Aktual
BEM 7 Survei Pengguna 1  0
Gedung Gambar 1. Perbandingan poin Greenship dengan poin
Total Poin 2 aktual hasil analisis

Berdasarkan Tabel 12, perolehan nilai pada kategori Hasil akhir penilaian didapatkan poin total sebesar 31
Manajemen Lingkungan Bangunan (BEM) adalah 2 (dua) (tiga puluh satu) poin dengan presentase 30,69%. Maka
poin. dapat disimpulkan bahwa gedung Laboratorium CDAST 1
Universitas Jember belum bisa dikategorikan sebagai
Penentuan Tingkat Predikat Greenship gedung berkonsep Green Building dikarenakan GBCI
Pada tahap ini dilakukan penilaian akhir (Final menetapkan poin minimal yang harus didapatkan sebesar
Assessment - FA), terkait penerapan Green Building 35 (tiga puluh lima) poin dengan predikat Bronze
gedung Laboratorium CDAST 1 dengan maksimum nilai (Perunggu). Maka perlu adanya perbaikan
101 poin. Pada tahap ini, gedung dinilai secara menyeluruh gedung/rekomendasi teknis guna menambah poin guna
baik dari aspek desain maupun konstruksi berdasarkan mendapatkan atau menambah rating/peringkat Greenship.
hasil analisis data kondisi eksisting gedung dengan kriteria
dalam Greenship serta merupakan tahap akhir yang Perolehan Total Poin dari Hasil Evaluasi dan
menentukan kinerja gedung secara menyeluruh. Rekomendasi
Total poin yang diperoleh dari masing-masing kategori Tahapan terakhir dari penelitian ini adalah melakukan
kemudian dihitung menggunakan persamaan 1: evaluasi dan membuat rekomendasi teknis perbaikan
gedung Lab. CDAST 1. Pemberian rekomendasi
∑ 𝑃𝑜𝑖𝑛𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ASD + EEC + WAC + MRC + IHC + BEM disesuaikan dengan kemampuan gedung untuk
= 13 + 9 + 0 + 6 + 1 + 2 menerapkan tolok ukur dari setiap kategori yang
= 31 Poin direkomendasikan sehingga akan membantu
Untuk mengetahui persentase nilai indeks hasil meningkatkan kualitas dan rating Green Building gedung
pengukuran, maka dihitung menggunakan persamaan 2: Lab. CDAST 1 pada tahap penilaian selanjutnya.
∑ Poinaktual Detail rekomendasi teknis dapat dilihat pada Siddik,
Presentase Penilaian = × 100% Muhammad Dja’far (2018) [3]. Hasil akhir dari evaluasi
∑ Poinmaksimum
31 dan rekomendasi didapatkan poin total sebesar 49 (empat
= × 100% puluh sembilan) poin. Rincian jumlah nilai dari setiap
101
kategori disajikan pada Tabel 14.
= 30,69%
Penjabaran nilai pada setiap kategori sesuai tahapan
dapat dilihat disajikan pada Tabel 13.
7
Tabel 14. Total Poin dari Hasil Evaluasi dan [3] Siddik, M.D. 2018. Pengukuran Kesesuaian Kriteria
Rekomendasi Green Building pada Gedung Laboratorium CDAST 1
Kategori Jumlah Nilai Rekomendasi
Universitas Jember Menggunakan Perangkat Penilaian
Prasyarat Kredit Bonus Presentase Greenship untuk Bangunan Baru Versi 1.2. TA,
Tepat Guna Lahan - 16 - 15,84% Jember:UNEJ.
Efisiensi dan Konservasi Energi - 10 5 14,85%
[4] Green Building Council Indonesia (2017). Rating
Konservasi Air - 6 - 5,94% Tools, http://gbcindonesia.org/ [Diakses tanggal 10
Sumber & Siklus Material - 8 - 7,92% Oktober 2017].
Kualitas Udara & Kenyamanan - 3 - 2,97%
Udara Dalam Ruang

Manajemen Lingkungan Bangunan - 4 - 3,96%

Total Poin 52 51,49%

Ada empat tingkat peringkat Greenship, yaitu


Platinum, Emas, Perak dan Perunggu. Peringkat yang
diberikan, mencerminkan usaha pemilik gedung dan
timnya dalam menerapkan konsep Green Building
berdasarkan GBCI [4]. Sehingga apabila gedung Lab.
CDAST 1 dapat menerapkan beberapa kriteria yang telah
direkomendasikan, gedung dapat dikategorikan sebagai
Green Building dengan predikat yang diperoleh adalah
Silver/Perak dengan nilai total dari hasil rekomendasi
sebesar 53 (lima puluh tiga) poin dengan presentase
52,48%.

KESIMPULAN

Indeks nilai penerapan Green Building pada gedung


Laboratorium CDAST 1 Universitas Jember dari masing-
masing kategori Greenship diantaranya Tepat Guna Lahan
memperoleh nilai 13 (tiga belas) poin, Efisiensi dan
Konservasi Energi memperoleh nilai 9 (sembilan) poin,
Konservasi Air tidak memperoleh poin, Sumber dan Siklus
Material memperoleh nilai 6 (enam) poin, Kualitas Udara
dan Kenyamanan Udara Dalam Ruang memperoleh nilai 1
(satu) poin, Manajemen Lingkungan Bangunan
memperoleh nilai 2 (dua) poin. Sehingga total nilai yang
diperoleh sebesar 31 (tiga puluh satu) dengan presentase
sebesar 30,69%. Maka gedung Laboratorium CDAST 1
Universitas Jember saat ini belum bisa dikatakan sebagai
bangunan yang berkonsep Green Building, dikarenakan
GBCI menetapkan nilai minimal yang harus didapatkan
sebesar 35 (tiga puluh lima) poin dengan predikat perunggu
(broze). Jika gedung dapat menerapkan beberapa kriteria
yang telah direkomendasikan, gedung dapat dikategorikan
sebagai Green Building dengan perolehan nilai sebesar 51
(lima puluh dua) poin dengan presentase sebesar 50,50%
dengan predikat yang diperoleh adalah Perak (Silver).

DAFTAR PUSTAKA

[1] Alley, R. dkk. 2007. INTERGOVERNMENTAL PANEL


ON CLIMATE CHANGE Climate Change 2007 : The
Physical Science Basis Summary for Policymakers
Contribution of Working Group I to the Fourth Assessment
Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change.

[2] World Green Building Council. (2017-2018). ABOUT


GREEN BUILDING, http://www.worldgbc.org/what-
green-building, [Diakses tanggal 27 Juli 2018].

Anda mungkin juga menyukai