Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
Jl. Adisucipto, Penfui, Kupang-Nusa Tenggara Timur

Perihal : Permohonan Usulan Judul Proposal Penelitian

Kepada,
Yth. Ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Elektro
Di –
Tempat
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Silvester A. Tiumlafu
NIM : 1201131003
Jurusan : Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro
Semester : X ( Sepuluh )

Sesuai perihal tersebut di atas maka saya mengajukan judul proposal penelitian
sehingga dapat dipertimbangkan :

1. Judul Proposal
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe NHT(Numbered-
Head-Together) Pada Mata Pelajaran Memperbaiki Radio Penerima Untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI TAV
SMK NEGERI 5 Kupang

A. Latar Belakang

Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam undang-undang dasar 1945 salah
satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan sarana paling
tepat untuk mewujudkan tujuan tersebut, sebab kemajuan dan masa depan bangsa
terletak sepenuhnya pada kemampuan anak didik dalam mengikuti kemajuan
pengetahuan dan teknologi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis lembaga
pendidikan formal sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi. SMK ini
bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu untuk
memasuki lapangan kerja dan sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan
pendidikan kejuruan yang lebih tinggi. SMK sebagai lembaga memiliki bidang
keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada, dan di
SMK ini para peserta didik dididik dan dilatih keterampilan agar profesional dalam
bidang keahliannya masing-masing.
Materi, pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran harus disusun sesuai
dengan minat, kemampuan dan kebutuhan peserta didik agar proses pembelajaran
berjalan efektif sehingga tercapai kompetensi yang sesuai sasaran. Untuk itu, seorang
guru membutuhkan sebuah metode yang tepat dan efektif dalam mengoptimalkan
keterampilan peserta didik dalam pembelajaran Memperbaiki Radio Penerima. Guru
dituntut dapat berperan aktif dalam dunia pendidikan sehingga memberikan peluang
untuk guru mengembangkan kreativitasnya, dapat dilakukan upaya-upaya kreatif dan
inovatif, misalnya pembelajaran yang mampu menghasilkan lulusan yang
berkompeten dengan harapan dapat mengembangkan pemahaman, ketelitian,
kreativitas, keaktifan, kekritisan dan kecerdasan peserta didik. Selain itu, peserta didik
mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik, aktif, dan menyenangkan.
Salah satu faktor yang mepengaruhi kualitas atau mutu pendidikan adalah
kompetensi siswa. Sementara itu, kompetensi siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor
baik dari dalam diri siswa, seperti intelegensi, minat, motivasi dan faktor lingkungan
seperti guru, kurikulum, fasilitas, dan lain – lain. Salah satu faktor yang banyak
mempengaruhi proses dan kualitas pengajaran adalah faktor dari dalam diri siswa itu
sendiri, yaitu motivasi belajar siswa, oleh karena itu guru harus mampu menciptakan
situasi yang dapat menunjang perkembangan belajar siswa, termasuk dalam
menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga akan dapat meningkatkan hasil
belajar.
Dalam kegiatan belajar, motivasi merupkan keseluruhan gaya penggerak
didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai. Motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seorang siswa yang
mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurangnya motivasi
dalam belajar. Ketika seorang memiliki motivasi belajar yang besar maka ia akan
berusaha menguasai konsep-konsep yang ada pada materi Memperbaiki Radio
Penerima.
Pemahaman konsep merupakan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi,
menjelaskan, menentukan, dan menganalisis masalah pada materi reparasi radio
penerima. Sangat diharapkan bahwa konsep-konsep dalam materi Memperbaiki Radio
Penerima yang tertanam dalam pikiran siswa haruslah benar secara ilmiah atau
dengan kata lain tidak megalami miskonsepsi, karena semua ini sangat dibutuhkan
dalam pengembangan pola fikir ke depannya (Yunia Sugiarti dkk., 2015). Penanaman
konsep yang benar dalam proses pembelajaran akan menghasilkan mutu pendidikan
yang berkualitas. Jika dilakukan dengan salah, maka akan mengakibatkan
miskonsepsi. Salah satu dampak dari Pembelajaran yang tidak memperhatikan
miskonsepsi akan menyebabkan kesulitan belajar dan akan bermuara pada rendahnya
penguasaan konsep siswa (Nur Muhammad dkk., 1998). Dalam pembelajaran, guru
hendaknya memiliki kemampuan untuk mengenali dan menggali pengetahuan awal
siswa yang salah agar tidak terjadi miskonsepsi serta harus memiliki kemampuan
untuk mengatasi miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Dalam hal ini guru memainkan
peran sebagai fasilitator dan motivator
( Ghoniyatus. 2012).
Faktor lain yang menyebabkan rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep
pada Pembelajaran Memperbaiki Radio Penerima ini dipengaruhi oleh model
pembelajaran yang menekankan aspek penerimaan informasi secara penuh yang
disampaikan oleh guru. Pembelajaran yang kebanyakan ditemukan di sekolah-sekolah
adalah pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Pembelajaran konvensional
juga cenderung teacher centered karena dalam pembelajaran lebih didominasi oleh
gurunya sedangkan siswa hanya menerima informasi yang diberikan oleh guru,
sehingga keterampilan proses sains dan pemahaman konsepnya kurang optimal yang
akan bermuara pada rendahnya hasil belajar.
Dalam proses pembelajaran, terdapat komponen – komponen pembelajaran
penting yang berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa yaitu : tujuan, bahan ajar,
kegiatan, metode, media, sumber belajar dan evaluasi. Komponen – komponen
tersebut sangat berpengaruh pada proses pembelajaran siswa. Jika salah satu
komponen tidak mendukung maka proses pembelajarannya tidak akan memberikan
hasil yang optimal. Pemilihan metode pembelajaran merupakan cara yang dapat
digunakan oleh guru untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
pemilihan metode yang tepat dan dapat menciptakan suasana nyaman dan
menyenangkan sangatlah berpengaruh untuk memberikan motivasi belajar bagi siswa
untuk terus belajar dan akan berdampak pada penguasaan konsep siswa (Miftakhul,
2011; 16 – 17).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan PPL pada bulan agustus sampai
desember 2016 di SMK Negeri 5 Kupang, penulis menemukan bahwa karakteristik
dari materi ini lebih banyak praktikumnya dengan bantuan tutorial yang diberikan
oleh guru serta bimbingan dan arahan dari guru, namun faktanya guru dalam
pembelajaran materi Memperbaiki Radio Penerima hanya memberi tutorial untuk
siswa pelajari sendiri tanpa ada bimbingan lebih lanjut atau kontrol lebih jelas dari
guru hal ini membuat siswa kesulitan, disisi lain siswa pasif dalam menggunakan
tutorial, siswa tidak serius dalam mengerjakan tutorial yang ada karena tidak dikontrol
oleh guru.Kondisi inilah yang memicuh kurangnya motivasi siswa dalam belajar
materi ini yang berdampak kepada penguasaan konsep siswa tidak berkembang.
Berdasarkan uraian di atas, diperlukan adanya suatu pembelajaran yang menarik,
mudah dipahami, membuat aktif peserta didik dan tidak membosankan yang dapat
menumbuhkan interaksi dengan peserta didik lain guna mencapai tujuan
pembelajarannya. Menurut Isjoni (2007) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif
sebagai pembelajaran yang melibatkan peserta didik-peserta didik untuk bekerja
dalam kelompok-kelompok untuk mengerjakan tugas atau mencari penyelesaian
terhadap suatu masalah untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Slavin
(2011) pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran
dimana para peserta didik bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling
membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Pembelajaran
kooperatif menekankan kerja sama antar peserta didik dalam kelompok untuk
mencapai tujuan pembelajarannya. Melalui belajar secara kelompok, peserta didik
memperoleh kesempatan untuk saling berinteraksi dengan teman-temannya.
Tipe pembelajaran kooperatif ada beberapa macam, salah satunya adalah Student
Teams Achievement Division (STAD). Peneliti akan menggunakan model
pembelajaran ini sebagai strategi dalam meningkatkan kompetensi pada mata
pelajaran Reparasi Radio Penerima. Pada dasarnya model ini dirancang untuk
memotivasi peserta didik agar saling membantu antara peserta didik satu dengan yang
lain dalam menguasai ketrampilan atau pengetahuan yang disajikan oleh guru, model
pembelajaran cooperative learning tipe Numbered-head-together (NHT) juga
menuntut para peserta didik untuk aktif dan dapat memahami materi. Adapun
kelebihan dari pembelajaran cooperative learning tipe NHT yaitu dapat: 1)
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar; 2) meningkatkan prestasi belajar siswa;
3) meningkatkan kreativitas siswa; 4) mendengar, menghormati, serta menerima
pendapat siswa lain; 5) mengurangi kejenuhan dan kebosanan; 6) menyakinkan
dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan menyakinkan dirinya untuk
saling memahami dan saling mengerti.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka akan diadakan
penelitian oleh peneliti tentang “Penerapan Model pembelajaran cooperative learning
tipe NHT terhadap penguasaan konsep dan motivasi belajar Siswa Mata Pelajaran
Memperbaiki Radio Penerima Kelas X SMK Negeri 5 Kupang”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah:


1. Apakah penerapan Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT pada materi
Memperbaiki Radio Penerima dapat meningkatkan Pemahaman Konsep peserta didik
2. Apakah penerapan Model pembelajaran cooperative learning tipe NHT pada materi
Memperbaiki Radio Penerima dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik
C. Tujuan

Dari Rumusan permasalahan yang telah disampaikan maka tujuan dari penelitian ini
yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah penerapan Model pembelajaran cooperative learning tipe
NHT pada materi Memperbaiki Radio Penerima dapat meningkatkan Pemahaman
Konsep peserta didik
2. Untuk mengetahui apakah penerapan Model pembelajaran cooperative learning tipe
NHT pada materi Memperbaiki Radio Penerima dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik
D. Manfaat Penelitian
1) Bagi Siswa
Dapat memberikan motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajar.
2) Bagi Guru
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan model pembelajaran
pada mata pelajaran Memperbaiki Radio Penerima agar dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan ketrampilan proses siswa
3) Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman tentang pembelajaran di sekolah dan dapat
memperoleh data mengenai proses pembelajaran menggunakan model NHT

Kupang, Juli 2017


Mahasiswa

Silvester A. Tiumlafu
NIM.1201131003

Anda mungkin juga menyukai