Anda di halaman 1dari 6

STUDI KASUS BENCANA GEMPA DI LIWA

LAMPUNG BARAT

Disusun Oleh
Bintara Abraham (C.141.19.0017)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
Gempa Bumi Liwa Lampung Barat

 Gempa bumi Liwa 1994 terjadi pada 15 Februari 1994 yang mengakibatkan
kerusakan parah di Liwa, Kabupaten Lampung Barat dengan gempa berpusat
di Sesar Semangko, Samudera Hindia.
Kerusakan

 Berdasarkan laporan hampir semua bangunan permanen di Liwa rata dengan


tanah. Tak kurang dari 196 jiwa dari beberapa desa dan kecamatan di
Lampung Barat tewas, sementara jumlah korban yang terluka hampir
mencapai 2000 orang. Rata-rata mereka tewas dan terluka karena tertimpa
reruntuhan bangunan.

 Berdasarkan informasi, jumlah penduduk yang kehilangan tempat tinggal


hampir mencapai 75 ribu. Dampak gempa pun masih terasa sampai 40
kilometer dari ibu kota Kabupaten Lampung Barat tersebut.
Pembangunan pasca gempa

 Pascagempa Liwa terjadi, pembangunan permukiman penduduk, perkantoran,


dan sekolah kembali dibangun dengan konstruksi bangunan antigempa. Saat
itu dibangun sekitar 60 masjid dan ada juga sekolah dengan bahan
ferocemen, yaitu bahan semen dengan dipasang pada tulang-tulang halus
sebagai pengganti besi beton.
 Ferrocement adalah suatu tipe dinding tipis beton bertulang yang dibuat dari
mortar semen hidrolis diberi tulangan dengan kawat anyam/kawat jala
(wiremesh) yang menerus dan lapisan yang rapat serta ukuran kawat relatif
kecil. Anyaman ini bisa berasal dari logam atau material lain yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai