DI
PT. ADHI PERSADA GEDUNG &
PT. UNITED TRACTOR TBK.
Tower Crane
Tower Crane adalah suatu alat bantu yang ada hubungannya dengan akses
bahan dan material konstruksi dalam suatu proyek. Bila dijabarkan lebih lanjut,
fungsinya lebih dekat terhadap alat mobilisasi vertikal-horisontal yang amat
sangat membantu didalam pelaksanaan pekerjaan struktur.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas, tower crane banyak digunakan
pada proyek pembangunan gedung-gedung bertingkat. Dengan menggunakan
tower crane, maka pekerjaan akan lebih cepat dan mudah dibanding menggunakan
sistem konvensional.
Pemilihan dan penempatan tower crane harus sebaik mungkin agar dapat
mengangkut material secara maksimal dan menjangkau seluruh wilayah proyek 2-
3 dengan menggunakan panjang lengan (jib length). Semakin jauh radius jib,
maka kemampuan angkat menurun. Pada Tower Crane terdapat dua buah limit
switch :
(Gambar 3. trolley)
Dasar tower crane dipasang pada pondasi beton yang besar dan kuat.
Pondasi inilah yang akan menopang tower crane dan beban yang bekerja padanya.
b. Mast ( tower ),
Bagian ini yang memberikan ketinggian pada tower crane. Dalam sebuah
tower crane terdiri dari beberapa mast yang disusun secara vertikal ke atas.
Penyusunan banyaknya mast tergantung dari kebutuhan ketinggian. Selain itu,
kecepatan angin juga mempengaruhi banyaknya mast yang diperbolehkan pada
suatu tower crane. Semakin cepat kecepatan angin pada suatu daerah, maka
jumlah mast tidak boleh terlalu banyak sehingga tower crane tidak terlalu tinggi.
Berikut adalah mast.
c. Slewing Unit
Slewing unit dipasang pada bagian paling atas dari mast. Dengan adanya
slewing unit, maka sebuah tower crane dapat berotasi sampai 360 o. Pada slewing
unit, terdapat roda gigi dan motor yang berfungsi untuk melakukan gerakan
berputar.
(Gambar 2.8 Slewing unit)
Gambar diatas adalah lengan yang menopang troyel dan hook sehingga
beban yang dibawa dapat dipindah sesuai dengan posisi yang diinginkan. Lengan
tersebut menahan adanya beban yang dibawa oleh mesin ini. Sehingga beban
dapat terangkat.
e. Counter-weight
Counter-weight merupakan beton yang dipasang pada ujung lengan pendek
tower crane. Counter weight berfungsi sebagai pemberat sehingga menciptakan
keseimbangan momen saat ada beban pada jib. Dengan demikian, momen yang
dirasakan pada base dan pondasi tidak begitu besar.
(Gambar 2.10 Counter Weight)
Gambar diatas adalah bagian Counter Weight yang berada ujung lengan
tower yang pendek. Pemberat ini berfungsi sebagi penyeimbang sehingga beban
yang dibawa tower pada lengan yang pajang dapat terbawa dengan seimbang
dengan kapasitas beban yang lebih banyak, karena pemberat ini berfungsi untuk
menyeimbangkan beban yang dibawa pada tower.
f. Cabin operator
Gambar tersebut adalah tempat control Tower Crane sehingga beban yang
dibawa dapat diarahkan pada tempat yang dibutuhkan.
Ketiga bagian ini memiliki peran penting dalam mengangkat muatan. Hook
berguna sebagai pengait pada muatan. Puli (pulley) berfungsi meneruskan kabel
baja dari drum. Sementara trolley berfungsi melakukan gerakan trolleying.
Pada tower crane, juga terdapat motor yang berguna untuk melakukan
hoisting mechanism (winch motor), slewing mechanism dan trolleying
mechanism.
Gambar diatas adalah fungsi kerja motor listrik yang menggerakkan bagian-
bagian komponen pada tower crane tersebut. Adapun fungsi motor listrik tersebut
sebagai berikut :
Besarnya muatan yang dapat diangkat oleh Tower Crane telah diatur dan
ditetapkan dalam manual operasi Tower Crane yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuat Tower Crane. Prinsip dalam penentuan beban yang bisa diangkat adalah
berdasarkan prinsip momen. Jadi jarak dan ketinggian tertentu Tower Crane
memiliki momen batas yang tidak boleh dilewati. Panjang lengan muatan dan
daya angkut muatan merupakan suatu perbandingan yang bersifat linier. Perkalian
panjang lengan dan daya angkut maksimum pada setiap titik adalah sama dan
menunjukkan kemampuan momen yang bisa diterima Tower Crane tersebut.
semakin berat beban yang haru diangkut maka radius operasi yang dapat dicapai
juga akan semakin kecil. Sehingga kapasitas Tower Crane bergantung pada
beberapa faktor. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika material yang
diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka tower crane akan terjungkir.
Oleh karena itu berat material yang diangkut sebaiknya ± 85% dari kapasitas alat.
Adapun beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat
adalah berikut ini :
Penempatan alat yang tepat pada lokasi proyek akan dapat memperlancar
kegiatan proyek. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menganalisa kondisi lokasi
proyek, diantaranya jalur mobilisai alat tersebut terhadap perencanan tata letak
atau
penempatan baik itu penimbunan material, gudang, kantor dan lainnya. Dimana
penempatan alat ini harus mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam
proses pelaksanaan proyek tersebut.
Posisi operasional tower crane adalah penempatan tower crane pada suatu
lokasi proyek untuk melakukan pekerjaan pengangkatan, pengecoran dan lain –
lain. Dimana radius perputaran dari tower crane tersebut dapat mampu
menjangkau seluruh lokasi proyek sehingga tower crane dapat menyelesaikan
pekerjaan sefektif mungkin. Menurut (Nugraha dkk,1985), dalam menentukan tata
letak alat tower crane harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut ini :
1. Arah gerak atau lintasan tower crane sebaiknya sejajar dengan arah
memanjang dari bangunan.
2. Harus tersedia ruang cukup untuk proses pemindahan.
3. Dengan ukuran tower crane yang minimum, radius dan tinggi dan dapat
menjangkau 100 % area gedung.
Letak tower crane direncakan sebagai berikut :
3. Jarak tower crane dari bangunan disesuaikan dengan data teknis dari tipe
tower crane yang digunakan. Seperti yang terlihat dibawah ini :
.
2. Pemasangan mast section
Pemasangan mast section menggunakan bantuan mobile crane untuk
membantu melakukan pemasangan awal mast section dengan cara mengangkat
dan menempatkan mast section pada base section tower crane. untuk penambahan
mast section Apabila sesuai spesifikasi free standing crane, maka langsung dapat
dirakit bagian per-bagian menggunakan pertolongan sebuah mobile-crane. Jika
crane yang dirakit lebih tinggi atau terjadi penambahan maka crane menggunakan
proses ” self assembly “. Biasanya di gunakan pada pemasangan Crane yang di
tambatkan pada bangunan (tied-in tower crane).
Dengan bantuan mobil crane, tower crane dilepaskan satu per-satu. Dimulai
dari hoist dilepaskan 3 buah terlebih dahulu, setelah itu jib beserta
perlengkapannya dilepaskan. Berikutnya, counter jib dilepaskan beserta
perlengkapannya. Tower crane menjadi bentuk ( I ) kembali. Top head dan
slewing dilepaskan dengan mobil crane, dilanjutkan dengan teleskop, section 1
hingga basic master. Setelah selesai pembongkaran hanya menyisakan pondasi
tower crane, selanjutnya dibongkar dengan menggunakan alat berat untuk
mengambil fine angel yang akan digunakan kembali untuk mendirikan tower
crane berikutnya.
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tower Crane
1. Rangka
3. Kait (Hook)
4. Pulley (Shave)
6. Motor Penggerak
Jangkauan Jib
Hoist
Trolley
Seling
Ketinggian tower crane bergantung dari ketinggian yang ingin dicapai. Jika
diperlukan, ketinggiannya dapat ditambah dengan mengikatkannya ke bangunan.
Untuk jib atau boom, merupakan lengan tower crane yang terdiri dari
elemen-elemen besi yang tersusun menjadi satu bagian rangka batang.
Pemasangan jib harus sesuai dengan keperluan dan persyaratannya, baik dengan
panjang yang standard maupun yang mencapai maksimum. Pemasangan jib ini,
selanjutnya mempengaruhi terhadapa beban yang diangkat. Untuk tiap panjang jib
tertentu, ada batasan beban maksimum.
Selain jib, juga terdapat counter jib yang berfungsi sebagai jib
penyeimbang terhadap boom yang terpasang. Counter jib dilengkapi counter
weight, yang berfungsi sebagai bebannya.
Untuk hoist adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut
arah vertikal. Sedangkan trolley, adalah bagian tower crane yang berfungsi
sebagai alat angkut tower crane arah horisontal. Sedangkan seling merupakan
bagian tower crane yang berupa kabel baja dan menjadi bagian hoist. Pemakaian
seling bisa diubah-ubah diameternya atau dapat ditambahkan(double-seling),
tergantung pada kebutuhan di lapangan.
Cara kerja mekanisme gerak berjalan (trolley) pada tower crane adalah
motor penggerak yang dihubungkan lengan drum penggulung kabel baja pada
mekanisme berjalan yang bekerja menarik atau mengulur kabel baja yang
dihubungkan dengan sistem puli yang pada ujung kabel baja tersebut
disambungkan dengan trolley yang dapat bergerak sepanjang lengan pengangkat
tersebut.