01 Natrium Tiosulfat
01 Natrium Tiosulfat
SODIUM THIOSULFATE
(Tidak tersedia informasi piktogram)
2. PENGGUNAAN (11,12,16)
Banyak digunakan sebagai pemutih; untuk mengekstraksi perak dari bijihnya;
sebagai mordan (senyawa yang digunakan untuk mengikat zat warna ke dalam
serat) dalam pencelupan dan pencetakan tekstil; sebagai peredam dalam
pencelupan krom; digunakan pada pembuatan kulit; sebagai reagen untuk
keperluan analisis dan kimia organik di laboratorium; sebagai antidotum pada
keracunan sianida; digunakan dalam pembuatan obat antituberkulosis; sebagai
antioksidan; sebagai bahan pengkelat.
2.1. Indikasi dan dosis (1,2,4,14)
a. Natrium tiosulfat digunakan sebagai antidotum pada keracunan sianida,
yang dapat diberikan secara tunggal atau kombinasi dengan nitrit atau
1
hidroksokobalamin. Dosis natrium tiosulfat untuk pengobatan akibat
keracunan sianida:
Dewasa: 12,5 g (50 mL dari larutan 25% atau 25 mL dari larutan 50%)
secara intravena sebanyak 2,5-5,0 mL/menit.
Anak-anak: 400 mg/kg (1,6 mL/kg dari larutan 25%) hingga maksimal 50
mL.
Jika gejala masih ada, ulangi setengah dari dosis setelah 30-60 menit.
4. TOKSIKOLOGI
4.1. Toksisitas
4.1.1. Data pada Hewan (2,11,15,17)
LD50 oral-tikus >5000 mg/kg; LD50 oral-tikus 3-4 gram/kg; LD50
intravena-mencit 2350 mg/kg; LD50 intraperitoneal-mencit 5600 mg/kg;
LD50 intraperitoneal-mencit 5200 mg/kg. Kematian umumnya
3
disebabkan oleh timbulnya asidosis metabolik, meningkatnya kadar
natrium, menurunnya tekanan darah, dan menurunnya PO 2.
4.1.2. Data pada Manusia (20)
TDLo oral-manusia 300 mg/kg/7 hari.
4.2. Efek samping (1,4)
Infus intravena dapat menimbulkan rasa terbakar, kram otot, kedutan, mual,
muntah, dan nyeri pada lokasi injeksi.
4.3. Interaksi
Interaksi obat:
a. Menurunkan toksisitas cisplatin dengan menginaktivasi komponen
platinum secara kimiawi (14).
b. Pengujian interaksi obat secara formal belum dilakukan terhadap
sediaan injeksi natrium tiosulfat (18).
4.4. Farmakologi (1,3,14)
Natrium tiosulfat merupakan donor sulfur bagi enzim rhodanese (sulfur
sianida transferase), yang mendukung konversi sianida menjadi senyawa
tiosianat yang relatif kurang toksik. Senyawa tiosianat dapat diekskresikan
melalui urin.
4.5. Data Karsinogenik (9)
Natrium tiosulfat tidak terdaftar sebagai karsinogen oleh ACGIH, IARC, NTP,
atau CA Prop 65.
4.6. Data Teratogenik (11)
Tidak tersedia informasi.
4.7. Data Mutagenik (18)
Berdasarkan pengujian potensi mutagenik natrium tiosulfat melalui in vitro
Bacterial Reverse Mutation Assay (Ames assay) diperoleh hasil bahwa
natrium tiosulfat tidak bersifat mutagenik.
10