Gone
Oleh
Pemain:
Andhika
Anisa yuni
Dayen
Gilang
Malik
Melisa
Mufidah
Wahyu Risky
Wisnu
Sinopsis:
Menceritakan bahwa begitu banyak pilihan yang dihadapi, tetapi tetap satu tujuan yaitu maju ke depan
tidak memandang ke kiri, ke kanan dan belakang, melewati perbedaan dan kebohongan sampai masalah
itu terjawabkan.
Dayen : Liat deh mel, iuh banget ya itu (menunjuk 7 orang tersebut)
(Tiba-tiba)
Dayen : (melirik melisa dan berbisik) masa iya kamu mau gabung sama anak pembantu
Melisa : iya juga ya, harga diri mau di kemanain kalo gabung sama mereka (nada
Dayen : ayok, pergi. Panas nih disini (melangkah pergi menarik meliisa pergi dari mereka semua)
--
Melisa : sahabatku, adalah dayen, dia adalah orang yang kaya, dia adalah cerminan karakterku dulu,
suka membedakan derajat seseorang.
(camera close up to) Dan mereka adalah 7 sahabat, entah kapan mereka dimulai. Mereka mempunyai
karakter yang berbeda.
(camera move to) Dia adalah risky, gadis tomboy yang hobi ngederengin musik, dia juga gadis yang suka
melerai sahabatnya jikalau salah satunya berantem
(camera move to) dia Wisnu, cowo yang punya sifat cuek, kasar, tetapi dibalik itu ia adalah orang yang
perhatian. Dia suka banget sama game
(camera move to) Dia Anisa, biasa dipanggil yuni dia anaknya manja, imut, kemana-mana selalu
membawa lolipop, dia selalu ceria
(camera move to) Namanya mufidah, anaknya tertutup, hobinya dia membaca buku, dia juga pendiam
(camera move to) Namanya Malik, dia suka banget bersama game, anaknya perhatian, peduli sama
sahabat sahabatnya
(camera move to) Namanya andhika, dia yang paling sering dinasehati karena dia selalu ganti ganti
perempuan tiap ngumpul, kalau dihitung, sebulan mantannya ada 5 orang
(camera close up to Melisa) mereka adalah 7 sahabat yang mempunyai karakrter berbeda, tapi sesuatu
yang akan buat orang orang yang melihatnya ialah, mereka kompak, mereka selalu bersama suka duka.
--
Wisnu : aku ulangan susulan pak phelu, dikelasnya ini (nunjuk risky)
(Gilang datang)
Anisa yuni : Tuh guys (menunjuk andhika) sama cewe baru lagi
(Andhika datang)
--
Malik : sini sini!, gampang itu! Tugasnya pak Puji kan? Ah. Gempil
Mufidah : Tau aja kah kamu malik? Tugasku sama kek itu.
Wisnu : entar lagi tuh Malik bilang engga tau, baru tanya gillang
Risky : Andhika udah dibilangin, kapan kamu berubah sih? Udah berapa cewe kamu pacarin? Liat
dirimu, pikirin nilai-nilaimu juga dik
Anisa Yuni : Udah yaa aku pulang deluan.See you tomorrow. Bukunya besok aja gillang yaa. Aku udah di
jemput nih
--
Semua : Happy Birthday Gillang… Happy Birthday gillang!! Happy Birthday Happy Birthday. Happy
Birthday gillang.. Tiup lilin nya tiup lilinnya .. (Happy Birtday song)..
(lempar-lempar tepung)
--
Melisa : Kamu ngapain sih sama anak pembantu gitu. Kamu itu engga selevel tau ki.
Risky : terus kalo gillang anak pebantumu kenapa yen? Gada perubahan. Gillang tetep sahabatku
--
Risky : iya ma
--
Risky : belum
(risky pulang)
Melisa : iya.
--
--
Melisa : iya
--
(Camera shoot risky buka pintu menuju kamar) (nyalakan lampu duduk buka surat dokter)
Risky : (dalam hati) kayak apa buat aku kasitau penyakit ini, harus kuat ki. Jangan kecewakan orang
sekitarmu oke.
(siap tidur, lampu dimatikan)
--
Anisa yuni : iya. Apasih udah engga mau lagi sama kita?
--
Dayen : Mendingan kamu menjauh dari mereka, dan mereka engga akan tau kamu sakit ..
Melisa : (mengangguk)
Dayen : Gini, aku saran. Kalau kamu pergi dari mereka kamu engga akan liat mereka juga terkena
imbas dr apa yg kamu rasakan.
Risky : Oke, aku engga mau sahabat-sahabatku tau kalau aku begini, aku engga mau bebanin
mereka. Kemungkinan aku akan berobat di luar negeri
--
Anisa Yuni : waw to the wow. Nyangka ga Tadi aku liat risky pelukan sama melisa dayen. Percaya?
Mufidah : engga, kemarin juga aku liat mereka pergi ke kantin bareng. Apa itu bisa dibilang salah liat?
Malik : Risky udah engga peduli sama kita ya? Dia udah berubah
--
(Wisnu, Anisa yuni, malik, andhika, mufidah, gilang duduk sedang ketawa ketawa)
Wisnu : (berdiri) Heh?! Ngapain kamu sahabat munafik dan juga penghianat kesini. Siapa ya yg dulu
itu suka belain kita dari komplotan dayen itu. Kok malah gabung tuh? Susah dipercaya kalau gini.
--
Risky : apa?
Melisa : Aku bohong, aku bohong kalau aku adalah orang kaya, aku munafik diri sendiri. Aku, sama
dayen nyadar. Kamu engga seperti apa yg kami pikirkan
Risky : gimana ya keaadaan sahabat sahabat ku itu? Aku takut dia shock dengan sakitku, tp
mungkin ini jalan terbaik. Oh ya, aku bakal pergi mel
Risky : Umurku engga memungkinkan untuk terus terusan disini. Aku titip salam dan maaf sama
mereka. Juga bilang kemereka tetap senyum, jangan lupa sholat, jangan lupa kerjakan pr. Bye. Aku
dijemput. Aku bakal kangen kamu dan mereka (meluk melisa)
--
Anisa yuni : wel to the well. Apa waktu itu kita engga keterlaluan?
--
Wisnu : Kamu apaain risky kok dia bisa sama kalian dan sekarang dia menghilang ha?! (membentak
meja)
Melisa : Sabar dong mas nya! Itu kemauannya sendiri. Kalian aja yang engga peka. Oke. Dia sakit
kanker. Puas?
Dayen : Dia itu begini karena dia sayang sama kalian, dia engga mau kalian terbebani
--
-2 bulan kemudian-