Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

ISU DAN TREN DALAM KEPERAWATAN KRITIS: DISTRES


PADA PERAWAT ICU DAN PALIATIVE CARE DI ICU

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. DITA AYU PURNAMASARI 1710201215


2. CHANIFAH ERMAWATI 1710201218
3. AL ANZUHRAFUL 1710201227
4. HERLINASARI 1710201234
5. ETI DYAH SULISTYAWATI 1710201245
6. NUR PRIHARTANTO 1710201246
7. LESTARI 1710201265
8. ISNAWATI FATARUBA 1710201270
9. ENI PURWANTI 1710201277
10. AHMAD ZAENUDIN KHOLID 1710201287

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Perawat merupakan detak jantung dari kelancaran tindakan di semua
pelayanan kesehatan. Perawat bertanggung jawab untuk mengetahui semua
detail yang terkait dengan pasien; status kesehtaan, informasi keluarga, legalitas
pelayanan, intervensi medis, nutrisi, konseling, edukasi, membimbing tenaga
kesehatan baru, bahkan memilih protokol bagi pegawai profesional maupun
nonprofesional.
Perawat disebut sebagai pelindung kemanusiaan dan sentinel masyarakat,
berdasarkan alasan yang bagus. Ada beberapa emakluman apabila kita
melakukan kesalahandan membahayakan hidup orang-orang yang
mempercayakan perawatan kepada perawat. Sebagai perawat harus melakukan
tindakan dengan benar saat pertama kali dan setiap saat. Konsekuensi atas
performa dibawah standar pelayanan bisa sangat berbahaya.
Keperawatan merupakan salah satu dari pekerjaan yang mempunyai stres
kerja berat. Stres kerja juga dialami oleh perawat intensive care unit (ICU).
ruang perawatan yang menengani kasus akut dan kritis seperti ICU telah terbukti
menyebabkan stres kerja pada perawat yang bertugas di ICU. Stres kerja yang
berat dapat berpengaruh pada terganggunya kinerja perawat. Tingkat stres yang
terjadi iasanya terjad pada rumah sakit yang menjadi rumah sakit rujukan
sehingga perawat seringkali harus menangani berbagai maca kasus dengan
tingkat keparahan dan konsisi pasien yang berbeda.
Keadaan demikian dapat menimbulkan stres kerja pada perawat. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya stres kerja adalah
organizational role stressors. Faktor ini dapat menimbulkan stres kerja pada
setiap individu yang mempunyai peran dan terlibat dalam suatu organisasi dan
lingkungan yang dalam hal ini adalah perawat, rumah sakit, dan profesi lainnya
dalam organisasi tersebut.
Berbagai peran yang dilaksanakan oleh perawat ICU baik yang terkait
dengan lingkungan pekerjaan/ organisasi maupun non-organisasi dapat menjadi
stressor tersendiri bagi perawat. Adapun penelitian yang dilakukan di RSUD Dr.
Soetomo menyatakan bahwa tugas dan peran yang harus dilakukan belum jelas
dan 60% responden menyatakan bahwa sering terdapat konflik antara berbagai
peran yang dilakukan baik yang terkait dengan organisasi maupun non-
organisasi.
Stres kerja dalam keperawatan berdampak pada kesehatan dan
kesejahteraan perawat. Dampak tersebut diantaranya; penurunan kinerja
perawat, peningkatan gangguan kinerja perawat, peningkatan gangguan
kejiwaan ringgan, kesehatan fisik, masalah muskuloskeletal dan depresi. Kinerja
perawat yang tidak baik dapat menyebabkan perawatan pasien tidak optimal
sehingga proses penyembuhan. Rehabilitasi dapat terganggu. Salah satu contoh
kinerja yangtidak baik adalah kesalahan pemberian obat disebabkan oleh stres di
ICU termasuk stres kerja perawat stres kerja yang berat dan terus menerus dapat
mengakibatkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan, bernout dan bahkan kerugian
material bagi rumah sakit maupun perawat itu sendiri.
Stres kerja dapat menurunkan prestasi kerja, kinerja dan kepuasan
perawat sehingga stres kerja harus diatasi, dicegah dan dikurangi dengan cara
mengidentifikasi dan mengendalikan faktor-faktor penyebabnya termasuk
organization role stressors. Stresor dari peran dalam organisasi ini dapat
dikendalikan dengan strategi koping psikologis yang baik.

Isu-isu regulasi yang mempengaruhi lingkungan perawatan kritis.


1. Keselamatan pasien

Anda mungkin juga menyukai