Anda di halaman 1dari 70

DAFTAR ISI

LEMBARAN PERSETUJUAN ……………………………………………… i

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA TULIS …………………ii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………..… iii

PERNYATAAN TERIMAKASIH ………………………………………….. iv

ABSTRAK ………………………...………………………………………... vi

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… vii

DAFTAR TABEL …..………………………………………………………. x

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….… 1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………….. 12
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………...… 13
D. Asumsi ………………………………………………………….. 14
E. Hipotesis ……………………………………………………...… 14
F. Metode Penelitian …………………………………………….… 14
G. Lokasi dan Sampel Penelitian ………………………………...… 16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kompetensi Guru
1. Pengertian kompetensi guru ……………………………….... 17
2. Komptensi guru .……………………………..………….….. 18
3. Indikator komptensi guru ..……………………………...….. 19
B. Manajemen Operasional sekolah
1. Pengertian manajemen sekolah ...……………………………. 25
2. Ruang lingkup manajemen pendidikan ……………………… 27
3. Perencanaan dan pelaksanaan manajemen sekolah ...………... 37
4. Indikator manajemen operasional sekolah …………………... 53

vii
C. Supervisi
1. Pengertian supervisi .………………………………………… 59
2. Tujuan supervisi pendidikan ………………………………… 62
3. Jenis-jenis kegiatan suypervisi ……………………………… 67
4. Kompetensi supervisi kepala sekolah ...……………………. 68
5. Indikator supervise akademik ……………………………… 72
D. Pengaruh Manajemen Operasional Sekolah dan Supervisi terhadap
Kompetensi Guru ……………………………………………… 73

BAB III METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional ………………………………….…… 79


B. Populasi dan Sampel ……………………………………… 81
C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data …..……………… 95
D. Tahapan Pengumpulan Data ……………………………… 110
E. Pengolahan Data ………......……………………………… 111

BAB 1V HASIL PENELITIAN

A. Analisis Data ……………………………………………… 118


B. Hasil Kecenderungan Rata-Rata Skor Responden ………… 122
C. Mengubah Skor Mentah menjadi Skor Baku untuk setiap
Variable ...…………………………………………………... 125
D. Hasil Pengujian Normalitas Distribusi Data …………...… 129
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen …………………. 135
F. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian …………………...… 136
G. Pembahasan ……………………………………………….. 142

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan ………………………………………………... 146


B. Rekomendasi ……………………………………….……… 148

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 152

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Instrumen penelitian …………....………………………………… 155

Pengolahan data:

viii
• Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Instrumen X1(SPSS)……….. 163
• Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Instrumen X2(SPSS)……….. 165
• Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Instrumen Y(SPSS)……….... 167
• Hasil Uji Korelasi Variable X1, Y (SPSS)...………………….... 169
• Hasil Uji Korelasi Variable X2, Y (SPSS)…………...……….... 169
• Hasil Uji Korelasi Variable X1, X2 (SPSS).………………….... 169
• Hasil Uji Korelasi & Regresi Variable X1, X2, Y (SPSS).…….. 170

Hasil responden SMA Negeri 4 dan 6 Cimahi ……………………… 177

Hasil responden SMA Negeri 3 dan 5 Cimahi ……………………… 178

Hasil responden SMA Negeri 1 dan 2 Cimahi ……………………… 179

Tabel –tabel ………………………………………………………… 180

Keputusan Direktur SPS UPI tentang Pembimbing Penulisan Tesis .. 189

Permohonan Izin Mengadakan Studi Lapangan/ Penelitian ……... 191

RIWAYAT HIDUP ……………………………………………… 192

ix
DAFTAR TABEL

2.1. Standar kompetensi guru SMA/SMK …………………………… 20

2.2. Indikator kompetensi guru ………………………………………… 24

2.3. Fungsi-fungsi administrasi/ manajemen pendidikan ……………….. 34

2.4. Ruang lingkup administrasi/ manajemen pendidikan ……………….. 35

2.5. Indikator manajemen operasional sekolah ………………………….. 54

2.6. Pengawasan dan evaluasi …………………………………………… 61

2.7. Teknik-teknik supervise …………………………………………….. 69

2.8. Kompetensi kepala sekolah …………………………………………. 70

2.9. Indikator Supervisi pembelajaran …………………………………… 73

3.1. Daftar pendidik SMA Negeri 1 Kota Cimahi ………………………. 82

3.2. Daftar pendidik SMA Negeri 2 Kota Cimahi ………………………. 84

3.3. Daftar pendidik SMA Negeri 3 Kota Cimahi ………………………. 85

3.4. Daftar pendidik SMA Negeri 4 Kota Cimahi ………………………. 88

3.5. Daftar pendidik SMA Negeri 5 Kota Cimahi ………………………. 90

3.6. Daftar pendidik SMA Negeri 6 Kota Cimahi ………………………. 92

3.7. Bobot penilaian angket ……………………………………………… 99

3.8. Kisi-kisi instrument penelitian ……………………………………… 101

3.9. Konsultasi hasil penghitungan WMS ……………………………… 111

3.10. Interpretasi koefisien korelasi ………………………………………. 115

4.1. Skor variable X1 ……………………………………………………. 119

4.2. Skor variable X2 ……………………………………………………. 120

4.3. Skor variable Y ……………………………………………………. 121

4.4. Penghitungan rerata variable X1 per item, per indicator …………… 122

4.5. Penafsiran rerata per item, per indicator …………………………… 123

x
4.6. Penghitungan rerata variable X2 per item, per indicator …………… 123

4.7. Penghitungan rerata variable Y per item, per indicator …………… 124

4.8. Skor baku variable X1 ………………………………………………. 126

4.9. Skor baku variable X2 ………………………………………………. 127

4.10. Skor baku variable Y ………………………………………………. 128

4.11. Data variable X1, …………………. ………………………… 130

4.12. Data variable X2, …………………. ………………………… 131

4.13. Data variable Y.., …………………. ………………………… 132

4.14. Tabel penolong untuk pengujian normalitas data X1……………… 134

4.15. Tabel penolong untuk pengujian normalitas data X2……………… 134

4.16. Tabel penolong untuk pengujian normalitas data Y……………… 134

4.17. Correlation (Hasil Penghitungan SPSS) …………………………. 136

4.18. Tabel interpretasi koefisien korelasi ………………………………... 137

4.19. Tingkat signifikansi kotrelasi antar variable ……………………….. 138

4.20. Model summary (Hasil Penghitungan SPSS) ……………………. 139

4.21. Anova (Hasil Penghitungan SPSS) ……………………………. 140

4.22. Coeficient (Hasil Penghitungan SPSS) …………………………. 141

xi
DAFTAR GAMBAR

1.1. Paradigma penelitian ………………………………………………. 15

2.1. Ruang lingkup administrasi pendidikan …………………………… 28

2.2. Tiga tujuan supervise pembelajaran ……………………………….. 65

2.3. Sistem fungsi supervise akademik …………………………………. 66

3.1. Bagan alur penelitian sampel ……………………………………….. 95

xii
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah,

Pendidikan merupakan permasalahan yang menarik didiskusikan

pada banyak forum, resmi maupun tidak, mulai dari dasar kebijakannya,

pelaksanaannya, para pelaksananya, sampai dengan hasil pelaksanaannya.

Mereka menganggap masalah pendidikan semakin memprihatinkan, sebagai

dampak dari kurang tepatnya kebijakkan pendidikan, kurang profesionalnya

penanganan pendidikan, dan kurang kompetennya para pelaksananya,

mengakibatkan hasil pendidikan, yang diantaranya, menempatkan kualitas

sumber daya manusia (SDM) Indonesia pada posisi yang sangat rendah

diantara ratusan negara di dunia.

Sebagian masyarakat tertentu menyoroti merosotnya tingkat budi

pekerti lulusan pendidikan dengan sering terjadinya tindakan kekerasan di

masyarakat, dan semakin degradasinya sopan santun baik anak-anak sekolah

maupun lulusannya. Diantara mereka ada yang menyalahkan hal ini karena

tidak adanya mata pelajaran budi pekerti di sekolah pada jaman ini,

menurunnya kualitas pendidikan pada umumnya dan khususnya kualitas guru-

gurunya.

Pendidikan masih dianggap sebagai inti permasalahan bangsa,

pendidikan sering digunakan sebagai komoditi maskot para calon penguasa

pemerintahan dari mulai calon walikota, bupati sampai dengan calon presiden

pada pemilihan-pemilhan kepala daerah (Pilkada), maupun pemilihan umum

(Pemilu) calon presiden atau pemilihan calon legislatif dengan menjanjikan

suatu pelayanan yang sudah sering menjadi tuntutan masyarakat yaitu

ARI A SOBARI O M / 0706663 1


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

kesanggupan akan pelayanan pendidikan dan kesehatan murah atau gratis bagi

masyarakat terutama masyarakat miskin.

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia sebenarnya sudah banyak

di bahas. Di tengah dunia internasional, kemampuan siswa dalam bidang studi

matematika menurut TIMSS-Examination Centre, Office of Research and

Development, Ministry of National Education (2000) menduduki urutan ke 34

dengan skor 40,3 di bawah Malaysia (urutan ke 16), Thailand (urutan ke 27),

dan Turki (urutan ke 31). Begitu pula pada mata pelajaran IPA, siswa

Indonesia hanya menduduki urutan ke 32 (Ditjen PMPTK, 2006). Dari hasil

studi yang dilakukan oleh IAEA (International Association for the Evaluation

of Educational Achievement) di Asia Timur juga menunjukkan bahwa

keterampilan membaca siswa kelas IV SD berada pada peringkat terendah.

Rata-rata skor membaca untuk SD adalah sebagai berikut: (1) Hongkong 75,5,

(2) Singapura 74,0, (3) Thailand 65,1, (4) Filipina 52,6, dan (5) Indonesia

51,7. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia hanya

mampu menguasai 30% materi bacaan. Mereka menemui kesulitan dalam

membaca soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Untuk

tingkat SLTP, ternyata prestasi belajar mereka juga menunjukkan hasil yang

tidak menggembirakan. The Third International Mathematics and Science

Study (IAEA, 1999) melaporkan bahwa diantara 38 negara peserta, prestasi

siswa SLTP kelas 2 Indonesia berada pada urutan ke–32 untuk IPA, ke-34

untuk Matematika. Di samping itu, setiap tahunnya sekitar tiga juta anak

putus sekolah, dan mereka tidak memiliki keterampilan hidup (Balitbang

Diknas, 1999).

ARI A SOBARI O M / 0706663 2


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Visi pendidikan nasional adalah mewujudkan sistem pendidikan

sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua

warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas

sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu

berubah. Untuk mewujudkan visi tersebut tentu segala sumber daya harus

dikerahkan agar berfungsi optimal sesuai dengan posisi dan kapsistas masing-

masing. Semua tenaga kependidikan serta siapa saja yang terlibat dalam

penyelenggaraan pendidikan di negeri ini hendaknya memiliki komitmen

yang sama.

Dalam dasa warsa terakhir berkembang visi dan paradigma baru

dalam pengelolaan pendidikan umumnya, dan sekolah khususnya. Apabila

pada era sebelumnya sekolah dipandang sebagai bagian dari birokrasi

pendidikan, maka sekarang ini sekolah adalah sebagai lembaga yang melayani

masyarakat. Pergeseran paradigma ini berimplikasi luas dalam administrasi

dan pengelolaan sekolah.

Paling tidak ada tiga prinsip atau azas yang harus selalu diperhatikan

dalam pengelolaan sekolah, yaitu: partisipasi, transparansi dan akuntabilitas.

Ketiga hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan mutu pendidikan

yang selama ini belum menggembirakan. Partisipasi, menuntut setiap

penyelenggara dan pengelola sekolah melibatkan stakeholder dalam

perumusan berbagai kebijakan. Transparansi mengharuskan sekolah terbuka,

terutama dalam pemerolehan dan penggunaan dana, sehingga mendapatkan

kepercayaan masyarakat. Transparansi tidak akan terjadi tanpa didukung oleh

akuntabilitas, yaitu pertanggung jawaban pihak sekolah terhadap orang tua

ARI A SOBARI O M / 0706663 3


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

dan masyarakat, tidak hanya dalam aspek pengelolaan sumber-sumber daya,

namun juga dalam proses pembelajaran dan pelayanan yang mereka berikan.

Dengan adanya pergeseran paradigma tersebut, administrasi dan pengelolaan

sekolah semakin menuntut kesungguhannya dalam pemanfaatan partisipasi

masyarakat, dengan timbal balik transparansi dan akuntabilitasnya.

Permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah

pemerataan, mutu dan relevansi serta efektivitas manajemen pendidikan.

Manajemen pendidikan yang sentralistik yang kita laksanakan selama

pemerintahan Orde Baru, dipandang kurang mendorong terjadinya

demokratisasi pengelolaan pendidikan. Manajemen pendidikan yang

sentralistik tidak dapat mengakomodasi perbedaan keragaman atau

kepentingan baik untuk daerah, sekolah maupun peserta didik, serta

mematikan partisipasi masyarakat dalam proses pendidikan.

Berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut di atas telah

dilakukan, di antaranya pembaharuan dan pemantapan sistem pendidikan

nasional berdasarkan pada prinsip desentralisasi manajemen pendidikan.

Salah satu langkah yang dilaksanakan adalah menerapkan manajemen

berbasis sekolah (MBS). Manajemen berbasis sekolah merupakan suatu

konsep pengelolaan sekolah yang berawal dari kemampuan, inisiatif, dan

kreativitas sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolahnya, dan

tidak tergantung pada petunjuk dari pemerintah pusat. Semua kegiatan

pengambilan keputusan, perencanaan dan kebijakan penyelenggaraan

pendidikan sepenuhnya berasal dari inisiatif sekolah itu sendiri dan bukan

berasal dari birokrasi diatasnya. Melalui manajemen berbasis sekolah maka

ARI A SOBARI O M / 0706663 4


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

kemandirian sekolah dapat terwujud melalui upaya-upaya maksimal dari guru,

kepala sekolah dan partisipasi masyarakat (stakeholders) dalam

penyelenggaraan pendidikan.

Disamping itu untuk mewujudkan pengelolaan sekolah yang baik,

perlu adanya kepala sekolah yang memiliki kemampuan sesuai tuntutan

tugasnya. Untuk itu didalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tetang

Standar Nasional Pendidikan, pasal 38 disebutkan kriteria menjadi kepala

SMP/MTs/ SMA/MA/ SMK/ MAK meliputi:

1) Berstatus sebagai guru SMP/MTS/SMA/MA/SMK/MAK;

2) Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran

sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

3) Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di

SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK; dan

4) Memiliki kemampuan kepemimpinanan dan kewirausahaan di bidang

pendidikan.

Selanjutnya di dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah ada 3

(tiga) hal yang perlu dilaksanakan yaitu:

1) manajemen sekolah baik fungsi maupun substansinya dalam kerangka

MBS;

2) pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM); serta

3) peningkatan peran serta masyarakat dalam mendukung program sekolah.

Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, telah

diamanatkan dalam UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

ARI A SOBARI O M / 0706663 5


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Nasional pasal 8 disebutkan “masyarakat berhak berperan serta dalam

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan”,

dan pada pasal 9 berbunyi “ masyarakat berkewajiban memberikan dukungan

sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan”.

Masyarakat mau mendukung program sekolah apabila sekolah

menyelenggarakan manajemen pendidikan yang transparan, utamanya

transparansi dalam manajemen keuangan. Sesuai dengan prinsip akuntabilitas,

maka masyarakat berhak mengetahui pendayagunaan apa yang telah

disumbangkannya kepada lembaga pendidikan, baik tingkat efektivitas

maupun tingkat efisiensinya. Dengan demikian kepala sekolah perlu memiliki

kemampuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan secara transparan,

akuntabel, efektif dan efisien.

UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menetapkan manajemen berbasis sekolah (school based managemen) sebagai

prinsip utama yang harus dipegang taguh dalam pengelolaan semua satuan

pendidikan. Ketentuan ini kemudian dipertegas dalam Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pasal 49

ayat (1) pada Peraturan Pemerintah ini menyatakan: “Pengelolaan satuan

pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan

manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,

kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.”

Untuk menjamin terimplementasikannya manajemen berbasis

sekolah, PP nomor 19/2005 tersebut juga menetapkan bahwa proses

pengambilan keputusan di tingkat satuan pendidikan juga harus sejalan

ARI A SOBARI O M / 0706663 6


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

dengan nafas manajemen berbasis sekolah. Pada intinya pengambilan

keputusan harus dilakukan dengan melibatkan pihak-pihak pemangku

kepentingan (stakeholders) yang terwadahi dalam Dewan Pendidik dan

Komite Sekolah.

Terkait dengan Pengambilan Keputusan, beberapa hal penting yang

diatur dalam Peraturan Pemerintah tersebut meliputi bidang-bidang

pengambilan keputusan, prosedur pengambilan keputusan dan pihak-pihak

yang terlibat dalam pengambilan keputusan itu. Pengambilan keputusan

bidang akademik dilakukan melalui rapat Dewan Pendidik yang dipimpin

oleh kepala sekolah. Sedangkan bidang non-akademik pengambilan

keputusan dilakukan oleh komite sekolah/madrasah yang dihadiri oleh kepala

sekolah. Rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah dilaksanakan

atas dasar prinsip musyawarah mufakat yang berorientasi pada peningkatan

mutu satuan pendidikan.

Rencana kerja yang harus dibuat oleh satuan pendidikan meliputi

Rencana Kerja Jangka Menengah (4 tahun) dan Rencana Kerja Tahunan.

Rencana Kerja Satuan Pendidikan dasar dan Menengah harus harus disetujui

rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite

Sekolah/Madrasah.

Beberapa standar pengelolaan yang dikemukakan di atas

mengisyaratkan bahwa sejak saat ini sekolah sebagai satuan pendidikan

memiliki peran, wewenang dan tanggung jawab yang sangat strategis dan jauh

lebih luas di bandingkan masa sebelumnya. Sekolah dituntut untuk lebih

mandiri, lebih mampu membangun hubungan kemitraan dengan dan

ARI A SOBARI O M / 0706663 7


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

memperkuat partisipasi semua pemangku kepentingan (stakeholders),

bersikap lebih terbuka dan akuntabel.

Kewenangan yang begitu luas yang diberikan kepada sekolah tersebut

pada gilirannya menuntut setiap sekolah mereformasi dirinya. Setiap sekolah

harus beralih dari budaya dan manajemen yang bersifat “menunggu dan

bertindak sesuai kebijakan atas” yang bersifat konvensional kepada sebuah

budaya dan manajemen baru yang menempatkan hasil evaluasi diri sebagai

titik awal usaha pengembangan, kemandirian dan akuntabilitas sebagai

instrumen utama dalam proses pengembangan sekolah, dan peningkatan

mutu sebagai muara dan tujuan utama dari setiap usaha pengembangan itu.

Dalam pengelolaan yang demikian itu, proses perencanaan akan

menjadi perangkat yang esensial dalam pengelolaan sekolah. Dalam kaitannya

dengan standar pengelolaan satuan pendidikan, sistem perencanaan

pengembangan lembaga yang diterapkan pada setiap sekolah harus mampu

memfasilitasi dan mengakomodasi lima pilar utama yang digariskan dalam

standar pengelolaan itu—kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan,

dan akuntabilitas.

Kepala sekolah adalah sosok kunci yang menentukan terwujudnya

berbagai standar pengelolaan satuan pendidikan sebagaimana disebutkan di

atas. Kompetensi kepala sekolah di bidang perencanaan dan pengambilan

berbagai keputusan strategis menjadi prasyarat keberhasilan pengembangan

sekolah. Untuk itu kepala sekolah harus mampu membangun kemandirian

sekolah melalui penguatan kompetensinya di bidang perencanaan

pengembangan sekolah.

ARI A SOBARI O M / 0706663 8


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Sehubungan tersinyalemen adanya penyimpangan-penyimpangan dari

yang seharusnya dan tidak sesuai dengan harapan-harapan publik, masalah

pendidikan masih sangat menarik untuk diteliti. Kondisi ini sangat menantang

dan seharusnya menjadi panggilan jiwa dari para guru, kepala sekolah, dan

pengawas untuk bersama-sama memikirkan pemecahannya.

Dari sisi kebijakan, pemerintah paling sering dijadikan sebagai pihak

yang paling disalahkan sehingga lahir pemeo ‘ganti menteri ganti kurikulum’,

padahal kalau dipikir lebih seksama penggantian kurikulum berkisar rata-rata

sepuluh tahunan, kurikulum 60-an, 75, 84, 94, dan kurikulum 2004 yang

membagi kewenangan pembuatan kebijakan pendidikan dari tingkat yang

paling tinggi sampai ke tingkat paling rendah, mulai tingkat nasional

(pemerintah pusat) yang berwenang membuat kebijakan pendidikan tentang

standar nasional pendidikan sampai dengan tingkat satuan pendidikan

(sekolah) yang berwenang membuat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).

Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan pihak yang berikutnya

setelah pemerintah, sebagai pihak yang dianggap bertanggung jawab sebagai

penyebab terjadinya permasalahan pendidikan di negeri ini berdasarkan

pendapat masyarakat umum yang muncul di permukaan melalui media cetak

maupun elektronik. Padahal pada sisi lain kualifikasi pendidikan dari masa-ke

masa terus ditingkatkan sebagai contoh tahun enam-puluhan kualifikasi guru

SD cukup lulusan SGB setingkat SMP, tahun tujuh-puluhan ditingkatkan

menjadi SPG setingkat SMA, kemudian tahun delapan-puluhan ditingkatkan

ARI A SOBARI O M / 0706663 9


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

menjadi diploma, dan sekarang kualifikasi guru SD atau MI sampai dengan

SMA/SMK atau MA/MAK minimal pendidikan S1 (sarjana).

Sarana dan prasarana pendidikan yang merupakan modal awal

terjadinya penyelenggarakan suatu pendidikan formal maupun non formal

masih menjadi faktor utama dan beban berat bagi semua pihak yang berkaitan

dengan pendidikan. Dengan sarana dan prasarana, suatu sekolah bisa dikenal

sebagai sekolah yang elit atau sekolah yang kumuh, sekolah elit seperti

sekolah-sekolah yang didirikan oleh yayasan besar atau pihak-pihak yang

memiliki dana berkelebihan, sekolah-sekolah terpadu, sekolah-sekolah sehari

penuh (full day school), sekolah-sekolah yang menyediakan pemondokan

(boarding school), sekolah-sekolah kumuh seperti sekolah-sekolah di

pedesaan, ditengah-tengah wilayah kumuh di pinggiran perkotaan.

Banyak sekolah yang masih dinilai masyarakat sebagai sekolah yang

kurang bersih, fasilitasnya tidak lengkap, ruang kelasnya tidak mencukupi

sehingga harus dua shift, muncul di media masa tentang masalah sarana dan

prasarana pendidikan seperti judul berita ‘sekolah kandang ayam’, robohnya

bangunan sekolah, sekolah berjualan seragam, guru sekolah berjualan buku,

dan lain-lain .

Pengelolaan pendidikan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan

evaluasi, seperti halnya pengelolaan-pengelolaan bidang lainnya di negeri ini,

implementasinya masih dipertanyakan profesionalitasnya. Banyak yang

berpendapat bukan sistem yang salah tetapi komitmen para pelaksana sistem

yang masih rendah yang mengakibatkan implementasi pendidikan di negeri

kita masih belum berjalan sesuai dengan harapan publik. Implementasi suatu

ARI A SOBARI O M / 0706663 10


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

regulasi di negeri jiran Malaysia, sebagai contoh, dinilai sudah berjalan lebih

baik meskipun sistemnya belum sebaik di negeri kita terbukti penilaian

independen tentang hasil pendidikannya lebih baik dari kita, Implementasi

pendidikan yang tidak seseuai dengan harapan regulasi maupun masyarakat

cenderung disebabkan oleh tidak berjalannya secara sistemik sistem

pengawasan dan evaluasi.

Pembiayaan, mulai bermasalah sejak dari konstitusinya yang

dijabarkan dengan kebijakan-kebijakan yang mempertimbangkan penyesuai-

an-penyesuaian dengan kondisi politik, sosial dan ekonomi. Prioritas alokasi

anggaran pendidikan diluar gaji dan anggaran pendidikan kedinasan minimal

20% sukar dilaksanakan eksekutif, meskipun demikian dengan anggaran dana

yang jauh dibawah batas minmal sekalipun kebocoran-kebocoran terjadi

sangat tinggi, juga lebih diakibatkan oleh tidak berjalannya kegiatan

pengawasan dan evaluasi yang baku. Masyarakat kebanyakan merasakan

biaya pendidikan yang dibebankan kepadanya sangat berat, disisi lain para

pendidik terutama yang belum berstatus PNS, guru yayasan kecil menerima

penghasilan dibawah kewajaran.

Penilaian merupakan problema pro kontra di tengah-tengah

masyarakat konsumen pendidikan maupun masyarakat pendidik sendiri.

Penentuan kelulusan yang didasarkan pada hasil ujian nasional sebagaimana

yang tercantum dalam peraturan pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005

menciptakan banyak ekses negatif seperti lahirnya tim sukses Ujian Nasional

dari mulai tingkat sekolah sampai dengan tingkat yang lebih tinggi demi

prestise lembaga atau pengamanan posisi jabatan. Oknum-oknum petugas

ARI A SOBARI O M / 0706663 11


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

yang berdekatan dengan perencanaan, pelaksanaan penggandaan naskah soal

memanfaatkan ketegangan orang tua siswa/ masyarakat untuk mengkomer-

silkan kebocoran naskas soal dengan harapan mendapat keuntungan yang

sangat besar.

Masalah pendidikan terindentifikasi sangat komplek dan saling

berkaitan satu sama lainnya. Dalam penelitian ini penulis membatasi

permasalahannya pada perihal kegiatan manajemen sekolah dan kompetensi

tenaga kependidikan, yang lebih khusus lagi pada variabel kegiatan

manajemen operasional sekolah, supervisi, dan kompetensi guru SMA Negeri

di Kota Cimahi. Penelitian ini akan mengkaji kontribusi variabel kegiatan

manajemen operational sekolah, supervisi pembelajaran, dan kompetensi

guru.

2. Rumusan Masalah,

Berdasarkan pada batasan masalah tersebut, agar permasalahan tidak

terlalu melebar sehubungan dengan keterbatasan waktu, anggaran, dan

kemampuan melaksanakan penelitian, dirumuskan permasalahan seperti

sebagai berikut: “Seberapa besar pengaruh manajemen operasional sekolah

dan supervisi terhadap kompetensi guru SMA Negeri di Kota Cimahi?”.

Dari rumusan masalah tersebut, penulis merinci bagian permasalahan seperti

sebagai berikut:

1) Seberapa besar :

a. Manajemen operasional sekolah di SMA-SMA Negeri kota

Cimahi?

ARI A SOBARI O M / 0706663 12


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

b. Supervisi di SMA-SMA Negeri kota Cimahi?

c. kompetensi guru di SMA-SMA Negeri kota Cimahi?

2) Bagaimana pengaruh manajemen operasional sekolah terhadap

kompetensi guru di SMA-SMA Negeri kota Cimahi?

3) Bagaimana pengaruh supervisi terhadap kompetensi guru di SMA-

SMA Negeri kota Cimahi?

4) Bagaimana pengaruh manajemen operasional sekolah dan kegiatan

supervisi terhadap kompetensi guru di SMA-SMA Negeri kota

Cimahi?

3. Tujuan Penelitian,

Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk mengetahui gambaran

tentang praktek pengelolaan sekolah yang ideal berdasarkan ketentuan yang

berlaku dan berdasarkan pada kajian ilmu atau teori administrasi pengelolaan

pendidikan dengan kompetensi guru diatas standar yang berlaku, dengan

tujuan khususnya untuk mengetahui:

1) gambaran tentang:

a. manajemen operasional sekolah di SMA-SMA Negeri kota

Cimahi?

b. implementasi supervisi pembelajaran di SMA-SMA Negeri kota

Cimahi?

c. kompetensi guru di SMA-SMA Negeri kota Cimahi?

2) pengaruh manajemen operasional sekolah terhadap kompetensi guru di

SMA-SMA Negeri kota Cimahi,

ARI A SOBARI O M / 0706663 13


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

3) pengaruh supervisi terhadap kompetensi guru di SMA-SMA Negeri

kota Cimahi,

4) pengaruh manajemen operasional sekolah dan supervisi terhadap

kompetensi guru di SMA-SMA Negeri kota Cimahi.

4. Asumsi

Titik awal dimulainya penelitian ini adalah adanya asumsi sebagai

hasil pemikiran sendiri yang juga merupakan landasan perumusan hipotesis.

Asumsi ini adalah bahwa dengan manajemen operasional sekolah dan

supervisi sesuai dengan standar pengelolaan sekolah dan kajian ilmu

administrasi pendidikan serta standar kompetensi supervisi kepala sekolah

dan kajian ilmu administrasi supervisi, pelaksanaan kegiatan pembelajaran

termotivasi, dan terpantau berkembang sesuai dengan kompetensinya.

5. Hipotesis

1) Manajemen operasional sekolah memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kompetensi guru di SMA-SMA Negeri kota Cimahi,

2) Supervisi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kompetensi

guru di SMA-SMA Negeri kota Cimahi,

3) Manajemen operasional sekolah dan supervisi memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kompetensi guru di SMA-SMA Negeri kota

Cimahi.

ARI A SOBARI O M / 0706663 14


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Paradigma Penelitian (Hubungan antar variable) :

X1 r1

r3
R
Y
X2 r2

Gambar 1.1 Paradigma penelitian (Hubungan antar variabel)


X1 : Manajemen Operasional Sekolah
X2 : Supervisi
Y : Kompetensi Guru

6. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian

“kuantitatif” pendekatan penelitian dengan tahapan mengumpulkan,

mengolah, dan menganalisa data hasil penelitian dengan menggunakan cara

ilmiah analisa statistic.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

“deskriptif” yang didukung oleh kajian kepustakaan, perolehan informasi atau

data yang relevan dengan masalah yang diteliti melalui penelaahan berbagai

konsep atau teori pemikiran yang dikemukakan para akhli. Metode penelitian

ARI A SOBARI O M / 0706663 15


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

deskriptif ini berupaya untuk memecahkan atau menjawab permasalahan

yang dihadapi.

Instrumen penelitian terdiri atas instrumen variabel implementasi

manajemen operational sekolah, supervise pembelajaran, kompetensi guru.

Setiap variabel dibagi kedalam indikator-indikator dengan teknik

pengumpulan data, menggunakan alat ukur penelitian berbentuk angket,

dengan tingkat pengukuran ordinal, kategori jawaban tediri atas 5 tingkatan,

alternatif jawaban diberi skor nilai 1 s.d. 5.

Teknik analisis data mengunakan analisis pengolahan data secara

kuantitatif. Diawali dengan uji normalitas data dengan membandingkan harga

chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel. Kemudian menggunakan teknik

korelasi Pearson Product Moment, pertama dan kedua dengan korelasi

sederhana dan ketiga dengan korelasi ganda.

7. Lokasi dan Sampel Penelitian

Populasi untuk penelitian ini adalah atas guru Sekolah Menengah

Atas Negeri di kota Cimahi propinsi Jawa Barat sebanyak 436 orang dengan

jumlah sampel dari populasi dengan taraf kesalahan 5% menurut Tabel 5.1.

Sugiyono (2003:99) sebanyak 195 orang,

ARI A SOBARI O M / 0706663 16


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah untuk mendapatkan

pengetahuan atau kebenaran. Ada dua teori kebenaran pengeta- huan, yaitu teori

koherensi dan korespondensi. Teori koherensi beranggapan bahwa suatu

pernyataan dikatakan benar apabila sesuai dan tidak bertentangan dengan

pernyataan sebelumnya. Aturan yang dipakai adalah logika berpikir atau berpikir

logis. Sementara itu teori korenspondensi berasumsi bahwa sebuah pernyataan

dipandang benar apabila sesuai dengan kenyataan (fakta atau realita). Untuk

menemukan kebenaran yang logis dan didukung oleh fakta, maka harus dilakukan

penelitian terlebih dahulu. Inilah hakikat penelitian sebagai kegiatan ilmiah atau

sebagai proses the acquisition of knowledge.

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu

pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan, dan mengantispasi masalah (Sugiyono. 2006:4).

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dengan metode penelitian yang

sesuai diperoleh data untuk dibuktikan dan dikembangkan menjadi suatu

pengetahuan untuk memperoleh hasil penelitian dengan kecermatan yang tinggi

untuk pemahaman dan pemecahan masalah pendidikan.

A. Definisi Operasional.

Untuk menghindari salah pengertian pembaca, maka perlu

dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat keseragaman landasan berpikir

ARI A SOBARI O M (0706663) 79


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

antara peneliti dengan pembaca berkaitan dengan judul peelitian, yaitu

“Pengaruh Manajemen Operasional Sekolah, dan Supervisi Pembelajaran

terhadap Kompetensi Guru SMA Negeri 6 Kota Cimahi”.

1. Manajemen Operasional Sekolah

Manajemen operasional sekolah dalam penelitian ini lebih

menitik beratkan pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

operasional sekolah yang meliputi : a.)perumusan dan penetapan visi,

misi, tujuan dan pedoman sekolah, b) kesiswaan, c) kurikulum, d)

ketenagaan, e) sarana dan prasarana, f) keuangan, g) budaya dan

lingkungan sekolah, serta h) peran serta masyarakat, yang lebih merujuk

pada standar pengeloalaan pendidikan untuk satuan pendidikan dasar

dan menengah (Permendiknas, 2007) dalam rangka mencapai tujuan

sekolah dan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

2. Supervisi

Supervisi merupakan serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya, maka dalam pelaksanaannya terlebih

dahulu perlu diadakan penilaian kemampuan guru, sehingga bisa

ditetapkan aspek yang perlu dikembangkan dan cara

mengembangkannya.

Supervisi pada standar pengelolaan pendidikan, merupakan

salah satu bagian dari kegiatan pengawasan. Bagian pengawasan selain

supervisi adalah pemantauan, evaluasi, pelaporan dan tindal lanjut. Pada

penelitian ini, penulis lebih berkonsentrasi dan menitik beratkan hanya

ARI A SOBARI O M (0706663) 80


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

pada kegiatan supervisi yang dituntut oleh standar kompetensi supervisi

kepala sekolah (Permendiknas Tahun 2007).

Kompetensi Supervisi berdasarkan pada Standar Nasional

Pendidikan Kepala Sekolah, Surat Keputusan Menteri Pendidikan

Nomor 13 Tahun 2007 seperti sebagai berikut:

a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru.

b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan

menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.

c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam

rangka peningkatan profesionalisme guru.

3. Kompetensi Guru

Kompetensi guru adalah seperangkat kemampuan yang harus

dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas

mengajarnya dengan berhasil. Pada penelitian ini, kompetensi guru lebih

menitik beratkan pada kompetensi yang dituntut oleh standar kompetensi

guru (Permendiknas, 2007).Kompetensi guru meliputi: a) kompetensi

pedagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kompetensi sosial, dan d)

kompetensi professional.

B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ARI A SOBARI O M (0706663) 81


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2006:90). Populasi adalah merupakan obyek atau

subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat

tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian (riduwan, 2007:55).

Dengan demikian populasi adalah obyek atau subyek penelitian

untuk dipelajari, diolah dan ditarik kesimpulan. Sehubungan dengan itu

dalam penelitian ini, populasi dalam penelitian ini adalah guru di

Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Cimahi sebanyak 436 guru,

dengan perincian sebagai berikut:

1. SMA Negeri 1 Cimahi sebanyak 61 orang,

2. SMA Negeri 2 Cimahi sebanyak 80 orang

3. SMA Negeri 1 Cimahi sebanyak 77 orang

4. SMA Negeri 1 Cimahi sebanyak 71 orang

5. SMA Negeri 1 Cimahi sebanyak 74 orang

6. SMA Negeri 1 Cimahi sebanyak 73 orang

sebagaimana bisa kita lihat pada Tabel 3.1, s.d 3.6 berikut ini:

Tabel.3.1. DAFTAR PENDIDIK SMA NEGERI 1 KOTA CIMAHI

1
2 ! " # $
3 %" " %& $ # $
4 ' % $ $ (
5 ) " & (
6 "! % # $# (
7 ) *! " % # $ + !%
8 # + !%
9 " + !%
10 )& % # + !%
11 % "" # # %
12 (+& & ! )& % %
13 ' !, -! . , $ %

ARI A SOBARI O M (0706663) 82


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

14 ! / $ %
15 ) "" 0 %
16 1& (+& $ %
17 / " ! $ " !& .
18 % ! % , $ " !& .
19 %' 2 & $ " !& .
20 . 2 +3 % .& $ " !& .
21 % # $ $ " !& .
22 & $ " !& .
23 . % ( & " !& .
24 " $$ 4%.
25 5% 4%.
26 + + 6& # ++
27 & * 3 + ! # $ ++
28 !' " $ ++
29 %' 2 & # $ ++
30 )7 ( 6 !3+ # ++
31 % !, $ (&
32 ' 3 $ (&
33 !% *! 8 $# (&
34 % + 6& !)
35 * $ !)
36 % +& ) " )! . $ $ !)
37 6 2 " 6 &% # 0!+ 5
38 ! # 0!+ 5
39 % ' %. $ . %
40 % 9 +& ! 9 % $ :%
41 % , . 3 & .+ +&
42 ! ! % .& # $ .+ +&
43 !, ! * $ .+ +&
44 * 0 .+ +&
45 .! 6& ! ' 9
46 ' / ) % $ ! ' 9
47 (+.+& 0 $ !
48 % ! ! ) , 0 # # 1 '
49 % ) & # 1 '
50 , ( % , % $ 1 '
51 '+2 & $ (! !. + .
52 . % $ (! !. + .
53 % ! (! !. + .
54 "! ! $ $ ((
55 ) !, 7
56 % %!9 . %
57 '! , " &
58 ) ( % % ;!&3! #
59 % $ $
60 ) % , $
61 % & !& $ (:' (

ARI A SOBARI O M (0706663) 83


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Tabel.3.2. DAFTAR PENDIDIK SMA NEGERI 2 KOTA CIMAHI

LAHIR PENDIDIKAN

LULUS
NO. NAMA

JANG
JEN-

TH.
TEMPAT TGL. JURUSAN

1 2 3 4 5 6 7
1 DRS. NANA SUDJANA Bandung, 16-11-1953 S.1 1985 PAI
2 DRS. NUR'AENI Majalengka, 03-04-1955 S.1 1982 PAI
3 KOMARUDIN, Sag Bandung, 26-08-1963 S.1 1995 PAI
4 SITI MAESAROH, SPd Bandung, 28-09-1961 S.1 2000 PKN
5 DRA. ENDAH PERBAWATI Bandung, 13-01-1961 S.1 1993 PMP/KN
6 DRA. SRI EKAWATI Bandung, 23-11-1962 S.1 1987 PPKN
7 Hj. UPIN RUKASIH, SPd Tasikmalaya 20-04-1956 S.1 1997 PPKN
8 WIWI AGUSTINA, SPd Bandung, 30-08-1960 S.1 1997 PPKN
9 DRA. Hj. EUIS KOMARIAH Cililin, 24-09-1956 S.1 1982 B.INDONESIA
10 DRA. SUMIRAH Bandung, 14-10-1962 S.1 1987 B.INDONESIA
11 DRS. ASEP SUNARYO Cimahi, 28-09-1959 S.1 1985 B.INDONESIA
12 Hj. KOKOM KOMARIAH, SPd Bandung, 03-06-1956 S.1 1996 B.INDONESIA
13 IIS SUMIATI, SPd Cimahi, 17-10-1964 S.1 1997 B.INDONESIA
14 DRA. TITA ROSITA Cimahi, 03-03-1963 S.1 1993 B.INDONESIA
15 YUYUN SRI IDANINGSIH, SPd Bandung, 04-12-1970 S.1 1994 B.INDONESIA
16 DRA. LIA EVILIA SUKARDI, SH Bandung, 24-04-1965 S.1 1987 B.INGGRIS
17 SUHAENI RETNOWATI, SPd Surabaya, 04-07-1966 S.1 1993 B.INGGRIS
18 ERLINA, BA Bandung, 15-03-1955 SM 1980 B.INGGRIS
19 TASLI SAEFULA BACHRI Cimahi, 10-08-1962 D.III 1998 B.INGGRIS
20 ANNI KRISTANTY.Y, SPd,MPd Bandung, 17-03-1973 S.1 1993 B.INGGRIS
21 DEWI NURAENI, SPd Bandung, 17-02-1983 S.1 2005 B.INGGRIS
22 Dra. TETI YUSTINI Garut, 07-11-1964 S.1 1989 B.JERMAN
23 DRA. Hj. SRI MARI INDARTI Cimahi, 18-11-1955 S.1 1982 MATEMATIKA
24 DRA. DEDEH TRESNAWATI CH Bandung, 01-10-1966 S.1 1989 MATEMATIKA
25 DRS. ASEP SAHUDIN Subang, 08-06-1962 S.1 1987 MATEMATIKA
26 DRS. BUSRIL RASYID Padang, 23-12-1956 S.1 1984 MATEMATIKA
27 DRA. NURBAETI Tasikmalaya 31-01-1961 S.1 1990 MATEMATIKA
28 AJAT SUDRAJAT, SPd Sumedang, 25-06-1964 S.1 1993 MATEMATIKA
29 MOCHAMAD SOLEH, SPd Subang, 07-02-1964 S.1 1994 MATEMATIKA
30 NUNUN ELIDA, BA Jakarta, 14-01-1957 S.1 2007 MATEMATIKA
31 TATA HEBRATA, SPd Tasikmalaya 17-05-1967 S.1 1998 MATEMATIKA
32 ISNAENI, SPd Bandung, 01-10-1969 S.1 1998 MATEMATIKA
33 ROSIDAWATI, SPd Cimahi, 12-08-1966 S.1 1992 MATEMATIKA
34 DRA. IDA AMELIA. SA Cimahi, 22-04-1953 S.1 1979 FISIKA
35 DRS. JAHARAP SITUMORANG Cimahi, 01-02-1962 S.1 1991 FISIKA
36 ASEP SAEFULLAH Bandung, 06-10-1964 S.1 1990 FISIKA
37 MIMIN ARINI, SPd Bandung, 03-02-1962 S.1 1999 FISIKA
38 DRS. WAHYU GUNAWAN Bandung, 14-03-1964 S.1 1992 FISIKA
39 NIA KURNIA SETIAWATI, SPd Bandung, 19-03-1978 S.1 2003 FISIKA
40 DRA. LIA MALIA Bandung, 30-04-1958 S.1 1982 BIOLOGI
41 IKA CARTIKA, SPd Bandung, 24-11-1956 S.1 2000 BIOLOGI
42 UUS SUHARA, SPd Garut, 06-02-1967 S.1 1998 BIOLOGI
43 IMAS YULIANA, SPd Tasikmalaya 25-07-1968 S.1 1990 BIOLOGI
44 HENNY SETYARINI, SPd Solo, 13-07-1967 S.1 1991 BIOLOGI
45 RINA SULASTIANAWATI Bandung, 20-11-1968 S.1 1997 BIOLOGI

ARI A SOBARI O M (0706663) 84


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

46 DRA. EUIS DEWI DJULIAH Cimahi, 05-07-1963 S.1 1986 KIMIA


47 NINING KAWIYARI, SPd Pacitan, 06-03-1962 S.1 1994 KIMIA
48 ANI KANIAWATI, SPd Cimahi, 27-02-1967 S.1 1998 KIMIA
49 AGUS SALIM, SPd Dukuh Turi, 16-08-1965 S.1 2001 KIMIA
50 SRI WAHYUNI, SPd Bandung, 11-05-1968 S.1 1990 KIMIA
51 EKOWATI PUJI RAHAYAU, SPd Purworejo, 13-06-1967 S.1 2000 KIMIA
52 PRAYEKTI, SPd Surabaya, 22-04-1973 S.1 1997 KIMIA
53 EKA JUNILAWATI, S.Si Cimahi, 16-6-1971 S.1 1997 PEND. KIMIA
54 DRA. EKANING DIATMAYATI Surabaya, 27-09-1956 S.1 1990 SEJARAH
55 DRA. POPON ROSANA Tasikmalaya 30-06-1965 S.1 1988 SEJARAH
56 DRS. SUMARSO Magrtan, 07-02-1964 S.1 1987 SEJARAH
57 DRA. DIAH RETNO. W Bandung, 02-02-1967 S.1 1992 SEJARAH
58 DRA. Hj. ISTIANA MEIARTI Yogyakarta, 06-05-1958 S.1 1984 GEOGRAFI
59 ANWAR HUDA, SPd Bandung, 04-05-1976 S.1 1999 GEOGRAFI
60 DRA. Hj. UUT SUTIARAH Cimahi, 21-03-1949 S.1 1987 EKPER
61 DRA. ROSINA SILALAHI P.Siantar, 01-01-1956 S.1 1986 EKPER
62 DRA. Hj. ANNE RODIAH Ciamis, 10-09-1957 S.1 1989 EKPER
63 ALIT SITI AISYAH, SPd Garut, 10-01-1957 S.1 1987 P. EKONOMI
64 DRA.Hj. IYAN RUCHYANI,MSi Garut, 25-06-1958 S.1 2000 PEND. KOP.
65 TITO DIMYATI Bandung, 28-10-1963 S.1 1987 PEND. SENI
66 RINA AGUSTINA, SPd Sumedang, 17-08-1963 S.1 2001 PEND. SENI
67 DEDI HENDRADI, SPd Cimahi, 30-11-1969 S.1 1995 PEND.SENI
68 DRS. ACHMAD DAROJAT Karawang, 30-03-1962 S.1 1986 PENDOR
69 DRS. HARIS JUNJUNAN Tasikmalaya 23-07-1960 S.1 1987 PENDOR
70 YULI SUMILI, SPd Bandung, 25-07-1964 S.1 2000 PENDOR
71 ENDANG WAHYUDIN, SPd Cimahi, 20-08-1968 S.1 1998 PENDOR
72 JONI HASAN, ST Ciamis, 10-7-1976 S.1 2004 TI
73 DRA. SRININGSIH A.,MM Tasikmalaya 22-09-1964 S.1 1989 B. JERMAN
74 DADANG RUHIMAT, SPd Bandung, 19-06-1961 S.1 2003 T.ELEKTRO
75 DRA. Hj. RATNANINGRUM Cimahi, 12-02-1958 S.1 1995 BP
76 DRA. HABIBAH Yogyakarta, 24-11-1960 S.1 1986 BP
77 Hj. IMAS ROHIMAH, BA Majalaya, 17-10-1957 SM 1979 BP
78 IRMA YULIANTI, SPd Bandung, 19-07-1980 S.1 2004 BP
79 DRA. RINA RIHANAH Cianjur, 15-09-1958 S.1 1982 IPPS
80 DRS. UBUNG RAMLI SADELI Bandung, 27-07-1960 S.1 1986 PLB

Tabel.3.3. DAFTAR PENDIDIK SMA NEGERI 3 KOTA CIMAHI

PENDIDIKAN TERAKHIR
TEMPAT/ TANGGAL JEN
NO NAMA GURU TETAP JURUSAN/ -
LAHIR PT
TAHUN JAN
G

1 Dra. Emi Padang, 19-5-1957 IAIN Tarbiyah 1984 S1


2 E. Kosasih, Sag Klwng,10-12-1956 STAI PAI S1
3 Edi Juwandi S, SAg. Bandung, 18-09-1970 STAI PAI 1996 S1
4 Dra. Nelly Krisdiyana Bandung,12-12-1959 IKIP PMP 1990 S1
5 Dra. Nina Nainggolan Bandung,18-4-1962 UNPAS PMP 1987 S1
6 Dede Hasanah, SPd Bandung,18-12-1969 STKIP PMP 1995 S1
7 Adang Suhara, SPd Bandung, 20-2-1962 STKIP PMPKn 1995 S1

ARI A SOBARI O M (0706663) 85


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

B.Indonesia
8 Dra. Susie Octoriana Cimahi, 2-10-1959 IKIP 1992 S1
Bhs. Indonesia
9 Sri Ratnawati, BA Magelang,26-8-1955 IKIP 1978 SM
Bhs. Indonesia
10 Dra. Rita safaridah Bandung, 13-6-1965 IKIP 1992 S1
Bhs. Indonesia
11 Usman Toha, SPd T.malaya,10-10-1952 STKIP 2000 S1
Drs. Nono Bhs. Indonesia
Kuningan,17-4-1964
12 Sukarelawanto STKIP 1992 S1
Bhs. Indonesia
Bandung, 25-8-1970
13 Rika Hasbah, SPd IKIP 1993 S1
Dra.Rika Yulianti Bhs. Inggris
Cimahi, 19-7-1959
20 Suhandi IKIP 1986 S1
Bhs. Inggris
Bandung, 6-1-1960
21 Murlida Asni, SPd IKIP 1998 S1
Bhs. Inggris
Bandung, 30-5-1973
22 Sofi Sufini, SPd IKIP 1997 S1
Bhs. Inggris
Bandung, 21-5-1979
23 Siska Faritrana, S.Pd IKIP 2004 S1
Tetty Siti Setiawati. Bhs. Inggris
Jakarta, 24-10-1971
24 SPd STKIP 1998 S1
Majalengka, 10-10- Bhs. Inggris
25 Dedeh Kurniasih, SPd. 1968 STKIP 1998 S1
Matematika
Pangkalan, 5-9-1962
30 Yeffa Rosdja, SPd IKIP 1999 S1
Matematika
31 T.malaya, 31-8-1964
Drs. Unang Somantri IKIP 1990 S1
Matematika
Garut, 10-3-1969
32 Dra. Enung Sumaryati IKIP 1992 S1
Matematika
Bandung, 7-2-1966
33 Dra. Imas Winarni IKIP 1992 S1
Matematika
34 Bandung, 31-12-1969
Nastiani Nasrudin, SPd IKIP 1993 S1
Tlk.Betung, 14-6- Matematika
35 Trismiani, SPd 1967 IKIP 1999 S1
Matematika
Kediri, 12-8-1966
36 Mauludyahwati IKIP 1988 D.3
Matematika
37
Lenny Suparni, SPd Ciamis, 13-9-1973 UNPAS 1997 S1
Drs. Rochiman Satisha, Matematika
71 MM Ciamis, 6-6-1954 IKIP 1982 S1
39 Puri Irna Iriyanti, SPd Bandung, 22-6-1969 IKIP Fisika 1998 S1
Pante Gajah,14-5-
40 Dra. Fuaida 1963 IKIP Fisika 1991 S1
UNPA
Bandung, 23--12-1976
42 Ai Anisah, S.Si D Fisika 2001 S1
43 Suwangsih, Ssi Cimahi, 06-11-1968 UT Fisika 2001 S1
68 Yuli Yulianti, SPd. Cimahi, 19-7-1980 UPI Fisika 2005 S1
45 Dra. Ratnawati Bandung,25-10-1953 IKIP Biologi 1982 S1
46 Drs. Johny Simbolon Cimahi, 1-2-1963 IKIP Biologi 1993 S1
47 Dra. Rika Rachmayanti Bogor, 5-5-1968 IKIP Biologi 1991 S1
48 Yani Karyani, SPd Bandung, 26-6-1966 IKIP Biologi 1999 S1
49 Ayi Suhaeyi Bandung, 21-4-1966 IKIP Biologi 1988 D.3
41 Tati Rosmiati, SPd Bandung, 13-12-1967 IKIP Kimia 1997 S1
50 Dra. Siti Maemunah Ciamis, 30-5-1964 IKIP Kimia 1990 S1
51 Susilawati M. H.SPd Bandung, 3-4-1958 IKIP Kimia 1999 S1

ARI A SOBARI O M (0706663) 86


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

52 Sri Purwanti, SE, MM Bandung, 16-12-1964 IKIP Kimia 1986 S.2


53 Ina Yulianti, SPd Bandung, 12-12-1969 IKIP Kimia 1998 S1
54 Dra. Anna Sutrianah Bandung, 29-9-1966 IKIP Kimia 1989 S1
55 Agus Sofian, SPd Bandung, 5-8-1970 UT Kimia 1996 S1
Antropologi
Sumedang, 8-8-1960
61 Dra. Euis Sulaesih IKIP 1985 S1
16 Dra. Trimeisari Sukisno Bandung, 3--5-1951 IKIP Sejarah 1990 S1
17 Dra. Elly Sulastri Bandung, 3-12-1964 IKIP Sejarah 1992 S1
18 Sri Wuryani, SPd Bandung, 25-9-1958 IKIP Sejarah 1995 S1
19 Ane Jeane, SPd Garut, 4-2-1976 UPI Sejarah 2001 S1
64 Dra. Hj. Tuti Kania Bandung, 13-2-1958 IKIP Geografi 1982 S1
65 Darius Leonard M. SPd Cimahi, 1-4-1964 IKIP Geografi 1994 S1
66 Siti Romlah Garut, 12-6-1958 IKIP Geografi 1984 S1
56 Drs. Dedi Hernawan Sumedang, 26-5-1958 IKIP Ekonomi 1984 S1
57 Dra. Siti Salmah Cirebon, 18-11-1958 IKIP Ekonomi 1984 S1
58 Drs. Asep Ahmad Bandung, 27-7-1958 IKIP Ekonomi 1986 S1
Drs. R. Iwan Setiawan
T.malaya, 9-5-1958
59 H. IKIP Bisnis 1989 S1
Noor Patriani Ekowati, Akuntansi
Martapura, 5-7-1971
60 SPd UNLA 1992 S1
Sosiologi
Balige, 17-8-1958
62 Dra. Pinta Simanjuntak IKIP 1984 S1
Sosiologi
Klaten, 8-1-1961
63 Dra. Sri Suryanti IKIP 1986 S1
Pend.Olah
Pandeglang,2-6-1960
26 Drs. Nurjen Sumantri IKIP Raga 1986 S1
Pend.Olah
Bandung,15--12-1963
27 Hada Nugraha, SPd IKIP Raga 1997 S1
Pend.Olah
Bandung, 29-11-1967
28 Tatang Suhendar, SPd STKIP Raga 1999 S1
Pend.Olah
Bandung, 18-10-1964
29 Cep Kusmana, SPd STKIP Raga 2002 S1
T. Informatika
Bandung, 3-4-1974
67 Muryawan, S.T. STTI 2004 S1
Bhs. Jerman
Bandung,11-10-1961
14 Drs. Budi Gunawan IKIP 1988 S1
Bhs. Perancis
Bandung,29-11-1963
15 Dra. Iis Nuryani IKIP 1987 S1
Ket.Otomotif
Bandung, 28-4-1958
38 Eman Sulaeman, BSc. IKIP 1982 D.3
Ket. Kayu
Bandung, 10-11-1959
44 Mujowahyono IKIP 1982 D.3
Ket. PKK
P.Pariaman,28-8-'60
69 Rosmanita, SPd IKIP 1998 S1
Ket. Elektro
Bandung, 4-3-1963
70 Suwagiyono, SPd IKIP 1995 S1
Ket. PKK
Bandung, 22-12-1958
76 Dra. Hj. Nieke Fenia W. IKIP 1984 S1
UNINU
Bandung, 11-11-1961
72 Dra. Meni Sumiati S B P 1987 S1
73 Dra. Yuyu Wahyu Dewi Garut, 13-1-1962 UNPAS B P 1987 S1
Dra. Nana Setiadi
Sumedang, 8-7-1963
74 Kusumah IKIP B P 1986 S1
Dra. Agusta Dewi
Jakarta, 15-8-1962
75 Rubiasari IKIP B P 1986 S1
77 Drs. Kamsa Ciamis, 8-9-1951 IMMI MM,Pend. S2

ARI A SOBARI O M (0706663) 87


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Soetarya.MM.MPd Uhamka 2002

Tabel.3.4. DAFTAR PENDIDIK SMA NEGERI 4 KOTA CIMAHI

NO NAMA / NIP TEMPAT TANGGAL LAHIR PENDIDIKAN

1 2 3 4
1 Dra. Wahdah Banjarmasin, 01 Januari 1962 S.1 / A. IV / PAI
2 Ade Dodi, S.Ag Maja, 13 Januari 1974 S.1 / A. IV / PAI
3 Dety Siti Noor H, S.Ag Bandung, 11 September 1973 S.1 / A. IV / PAI
4 Drs. Heri Kuryana Sumedang, 09 Mei 1960 S.1 / A. IV / PPKn
5 Hj. Sundeni, S.Pd Bandung, 06 Maret 1961 S.1 / A. IV / PMP
6 Drs. Asep Tasban Bandung, 08 September 1964 S.1 / A. IV / PMP / KN
7 Kurniasih, S.Pd Kuningan, 16 Agustus 1966 S.1 / A. IV / PMP / KN
S.1 / A. IV / Ilmu
Cimahi, 17 Agustus 1975
8 Neneng Yati M, SH Hukum
9 Dra. Sabariah Darussalam, 27 Juni 1956 S.1 / A. IV / Bhs. Ind
Kulonprogo, 01 Februari
S.1 / A. IV / Bhs. Ind
10 Drs. Marwito 1962
11 Ny. Al Halimah, S.Pd Bandung, 27 Juli 1958 S.1 / A. IV / Bhs. Ind
12 Ahmad Yani, S.Pd Cimahi, 07 April 1963 S.1 / A. IV / Bhs. Ind
13 Emilia Paputungan, S.Pd Cimahi, 16 Januari 1973 S.1 / A. IV / Bhs. Ind
14 Lilis Sukmayanti Bandung, 07 Januari 1971 S.1 / A. IV / Bhs. Ind
S.1 / A. IV / Bhs.
Sukabumi, 10 April 1964
15 Didik Nurhudaya, S.Pd Inggris
S.1 / A. IV / Bhs.
Cimahi, 20 September 1960
16 Dra. Euis Hendraningsih Inggris
S.1 / A. IV / Bhs.
Sukoharjo, 10 April 1964
17 Dra. Pursanti Sendang Inggris
S.1 / A. IV / Bhs.
Bandung, 28 November 1968
18 Dra. Novaridawati Inggris
S.1 / A. IV / Bhs.
Bandung, 11 April 1982
19 Sunengsih, S.Pd Inggris
S.1 / A. IV /
Cimahi, 29 Agustus 1960
20 Dra. Tiurlan Sumatupang Matematika
D.III / A. IV /
Bandung, 09 Februari 1966
21 H. Dadan Matematika
S.1 / A. IV /
Cimahi, 10 Januari 1968
22 Heri Suharlan, S.Pd Matematika
S.1 / A. IV /
Bandung, 29 Mei 1969
23 Saepulloh, S.Pd Matematika
S.1 / A. IV /
Bandung, 25 April 1972
24 Budhi Triastuti, S.Pd Matematika
S.1 / A. IV /
Cimahi, 03 Juli 1978
25 Fristiarini Dewi, s.Pd Matematika
26 Effendi, S.Pd Kawungaten, 12 April 1965 S.1 / A. IV / Fisika
27 Dra. Ida Purwaningsih Surabaya, 16 Oktober 1966 S.1 / A. IV / Fisika
28 Heri Kustarto Bandung, 23 November 1963 S.1 / A. IV / Fisika
29 Lina Marliana, S.Pd Sumedang, 25 Maret 1966 S.1 / A. IV / Fisika
Sumedang, 18 November S.2 / A. IV / Magister
30 Dra. Mimin Hermiati. M.M 1956 Mnj
Tanjung Pandan, 11 Agustus
S.1 / A. IV / Biologi
31 Drs. Agussani 1958

ARI A SOBARI O M (0706663) 88


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

32 Lilis Endang S, S.Pd Banjarmasin, 24 Juni 1956 S.1 / A. IV / Biologi


33 Lia Nurlia Sa'adah Bandung, 28 Desember 1966 S.1 / A. IV / Biologi
34 Drs. Ano Suwarsono Bandung, 13 Agustus 1968 S.1 / A. IV / Biologi
35 Nani agustiani, S.Pd Bandung, 22 Agustus 1968 S.1 / A. IV / Biologi
36 Nurhasanah, S.Pd Cimahi, 24 Juli 1976 S.1 / A. IV / Kimia
37 Drs. Mastoni Tegal, 27 Juli 1949 S.1 / A. IV / Kimia
38 Lina Marlina, S.Pd Bandung, 25 Juni 1966 S.1 / A. IV / Kimia
39 Asep Apandi, S.Pd Garut, 2 Januari 1966 S.1 / A. IV / Kimia
40 Juju Juhaenih, S.Pd Indramayu, 03 Januari 1969 S.1 / A. IV / Kimia
41 Ir. Winner TTM Ponsea, 26 Mei 1966 S.1 / A. IV / Kimia
42 Ayi Haryati, S.Pd Bandung, 27 Agustus 1958 S.1 / A. IV / Sejarah
43 Teni Suhartini, S.Pd Sumedang, 06 Juni 1961 S.1 / A. IV / Sejarah
44 Tenny Kamilah, S.Pd Bandung, 19 Maret 1970 S.1 / A. IV / Sejarah
45 Dra. Wini Silwiyanti Bandung, 30 Agustus 1958 S.1 / A. IV / Geografi
46 Ningsih Tsulatsiah Bandung, 03 Juli 1955 D. III / A. III / Geografi
47 Efi Agustiana, S.Pd Bandung, 06 Agustus 1964 S.1 / A. IV / Geografi
48 dra. Dariah Bandung, 06 September 1958 S.1 / A. IV / Ekonomi
49 Drs. Yulianus Pratama Bandung, 24 Agustus 1960 S.1 / A. IV / Ekonomi
50 Asrianawati, S.Pd Banjarmasin, 12 Mei 1964 S.1 / A. IV / Ekonomi
51 Mia Amaliah, S.Pd Bandung, 02 Mei 1971 S.1 / A. IV / Akutansi
52 Drs. Iwan Sopandi Bandung, 03 November 1966 S.1 / A. IV / Ekonomi
53 Iis Herniasih, S.Pd Bandung, 16 Agustus 1975 S.1 / A. IV / Akutansi
54 Drs. Wasino Rusdoyo Bandung 03 September 1950 S.1 / A. IV / Ekper
55 Drs. Aang syarif Husen Tasikmalaya, 01 Juni 1959 S.1 / A. IV / Sosiologi
56 Drs. Wawan M. Ganjar Bandung, 02 Agustus 1963 S.1 / A. IV / Sosiologi
57 Drs. R. A Yuliansyah Bandung, 10 Juli 1959 S.1 / A. IV / Pend. Seni
58 Nina Irnawati, S.Pd Bandung, 02 November 1966 S.1 / A. IV / Pend. Seni
D. III / A. III / Seni
Cimahi, 23 Mei 1971
59 Mohamad Dedi S. A. Mdi Musik
60 Luhur Dewantoro Bandung, 24 Agustus 1962 D.III / A. IV / Penjas
61 Yati Juhawati, S.Pd Bandung, 19 Agustus 1961 S.1 / A. IV / Penjas
62 Nia Kurniasih, S.Pd Bandung, 28 Desember 1966 S.1 / A. IV / Penjas
63 Yummi Yuweni, S.Pd Bandung, 08 Maret 1973 S.1 / A. IV / Penjas
S.1 / A. IV / Bhs.
Bandung, 01 April 1962
64 Dra. Neuis Muniroh Jerman
S.1 / A. IV / Bhs.
Cirebon, 31 Januari 1959
65 Dra. Youse Sri Buanawaty Jerman
Tasikmalaya, 07 Februari S.1 / A. IV / Bhs.
66 Dra. Suryawati 1953 Jerman
67 Dra. Eli Sumili Cimahi, 03 Agustus 1958 S.1 / A. IV / Prancis
68 Tarlilis Susanti Bandung, 12 juni 1959 D.III / A. III / BP
69 Lisda Magdalena, S.Pd Cimahi, 11 Oktober 1972 S.1 / A. IV / BP
S.2 / A IV / Manaj.
Trenggalek, 18 Oktober 1956
70 Sri Endang W, SH, MM. Pd Pend
71 Dra. Rohayati Bandung, 07 Juni 1961 S.1 / A. IV / PPB

ARI A SOBARI O M (0706663) 89


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Tabel.3.5. DAFTAR PENDIDIK SMA NEGERI 5 KOTA CIMAHI

NO NAMA TEMPAT /TGL. LAHIR IJAZAH / JUR / PT


1 2 3 4 5
Sarjana Tarbiyah PAI / IAIN
1 Drs. H. DADANG ABDUL R Bandung, 20-09-1953 SGD
2 Drs. MAMAN JAJAT Malangbong, 05-03-1963 Sarjana IAIN Tarbiyah PAI
3 ENOK NURJANAH, S.Ag. Ciawi, 15-06-1972 Sarjana Tarbiayah PAI / IAIN
4 Drs. H. KURDI SUTISNA Subang, 22-12-1953 Sarjana / PKKn / IKIP
5 NANI SUMIATI, S.Pd. Cimahi, 22-05-1952 Sarjana FKIS PMPKn / IKIP
Sarjana FKIS PPKn / STKIP
6 W A G I J O N O, S.Pd. Bantul, 11-01-1953 Pas.
7 ISMARYATI, S.Pd. Cimahi, 04-01-1979 Sarjana / PMPKN/UPI
8 Drs. DIMYATI SUMARSANA Bandung 30-10-1959 Sarjana Bhs. Indo. / IKIP
9 A P I P A H, S.Pd. Pandeglang, 20-01-1960 Sarjana Bhs. Indo. / IKIP
10 YENI HERYANI Bandung, 05-04-1964 A.III/D.III B. Indonesia / IKIP
11 DIAH IRAWATI Malangbong, 16-12-1964 D. III. Bhs. Indonesia
Sarjana / B. Indonesia / IKIP
12 ENI SUMIYARNI, S.Pd. Bandung, 26-12-1972 Padang
Sarjana / B. Indonesia /
13 NIAR KURNIA EKA G, S.Pd Bandung, 11-12-1978 STKIP Pas Cmh
14 Dra. Hj. SRIWATI, M.MPd. Garut, 3/9/1959 UNFAK/FPBS/B.Inggris
Sarjana / B. Inggris / STKIP
15 SAMSUL ANWAR, S.Pd. Tasikmalaya, 15-08-1976 Pas Cmh
Sarjana / B. Inggris / STKIP
16 MUMPUNI MARTINI, S.Pd. Bandung, 21-07-1966 Pas
17 R. KARUNIA S, S.Pd. Bandung, 06-10-1971 Sarjana Bhs. Inggris / Uninus
Sarjana / B. Inggris / STKIP
18 NURYANI, S.Pd. Bandung, 28-10-1974 Pas
Sarjana / B. Inggris / STKIP
19 SITTI DJUBAEDAH, S.Pd. Bandung, 05-06-1970 Pas Cmh
WAHYUNI HENDRAYATI, Sarjana / B. Inggris / STKIP
20 S.Pd. Bandung, 24-08-1972 Pas
DIANA NURDAMAYANTI, Sarjana / B. Inggris / STKIP
21 S.Pd. Cimahi, 26-03-1976 Pas Cmh
22 Dra. DJUWARIAH Cimahi, 04-11-1955 Sarjana FMIPA Mat. / IKIP
23 Drs. SRI WAHYUNINGSIH Magelang, 15-03-1964 Sarjana Matematika / IKIP
24 Drs. DADAN AGUS DANA Bandung, 28-08-1964 Sarjana FMIPA Mat. / IKIP
25 Dra. YANI RAHMAWIANI Bandung, 16-07-1966 Sarjana Pend. Mat. / UNPAS
26 Hj. SRI MULYATI, S.Pd. Bandung, 20-11-1962 Sarjana FMIPA Mat./ IKIP
Sarjana Matematika /
27 SRI LISNANUR, S.Pd. Bangka 28-10-1968 UNSADA
28 Dra. TETET DARSIMAH Sumedang, 21-02-1957 Sarjana FMIPA Fisika / IKIP
29 S U R Y A D I, S.Pd. Bandung, 10-09-1966 Sarjana Fisika / IKIP
30 Z A E L A N I, S.Pd. Bandung, 05-04-1962 Sarjana FMIPA Fisika / IKIP
A.III/D.III FMIPA Fisika /
31 DICKY SUPRIANAJAYA Cimahi, 16-05-1958 IKIP
Dra. LIES MARYATIE Sarjana FMIPA Biologi /
32 HIKMAH Bandung, 22-03-1960 IKIP
Sarjana FMIPA Biologi /
33 Dra. EFY PUSPITASARI Bandung, 05-09-1960 IKIP

ARI A SOBARI O M (0706663) 90


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Sarjana FMIPA Biologi /


34 NANI KUSNAENI, S.Pd. Ciamis, 17-01-1966 IKIP
Sarjana FKIP Pend. Biologi /
35 MULYATINI, S.Pd. Bandung, 09-01-1968 UT
36 S A D I A H, S.Pd. Ciamis, 12-01-1966 Sarjana FMIPA Bio. / IKIP
37 IKA RUSMANA Bandung, 16-07-1967 A.III/D.III Biologi / UNPAD
Sarjana FMIPA Kimia /
38 Drs. ASEP KOSWARA Bandung, 08-05-1968 UNILA
39 R O H A T Y, S.Pd. Jakarta, 09-12-1967 Sarjana Kimia / IKIP
MARIANI SURTININGSIH,
40 S.Pd. Bandung, 20-03-1968 Sarjana Kimia / IKIP
41 ATI NURHAYATI, S.Pd. Bandung, 31-12-1969 Sarjana Kimia / IKIP
42 LASMI YULIATI Bandung, 05-07-1966 Sarjana Kimia / IKIP
43 Dra. R. EGA SUGANDANI Bandung, 21-06-1952 Sarjana FKIS Sejarah / IKIP
44 SOONLANDIA IRIANI, S.Pd. Bandung, 15-07-1963 Sarjana FKIS Sejarah / IKIP
45 SANTI NILASARI, S.Pd. Cimahi, 19-04-1972 Sarjana Sejarah / UPI
46 RIKA MARIA, S.Pd. Bandung, 08-05-1975 Sarjana / Sejarah / UPI
47 Dra. Hj. HENI HENDRAWATI Cimahi, 03-08-1949 Sarjana IKIP / FKIS/ Geografi
NURHASANAH KULSUM,
48 S.Pd. Garut, 01-07-1956 Sarjan Geografi / IKIP
49 Dra. Hj. EUIS RISTANTI, MM. Bandung, 30-01-1956 S2 / Manajemen / IKOPIN
50 Dra. ELY KUSLIAH Bandung, 17-10-1957 Sarj. FKIS Managemen / IKIP
Sarjana Pend. Akuntansi /
51 Dra. YETI SUMIATI Bandung, 16-05-1956 IKIP
52 Drs. SAMYONO Bandung, 28-02-1961 Sarjana Ekon. Per. / IKIP
Sarjana FKIS Akuntansi /
53 NUNUNG NURHAYATI, S.Pd. Bandung, 18-08-1962 IKIP
54 Hj. IMAS TINTIN, S.Pd. Ciamis, 15-03-1961 Sarjana Ekonomi
55 KIKIN MARTIANI, S.Pd. Lebak, 15-03-1972 Sarjana / Akuntansi / UNPAS
56 Drs. H. DEDI SUPARDI Ciamis, 12-10-1949 Sarjana Fil. Sosiologi / IKIP
57 Drs. DEDI SUPRIYADI Tasikmalaya, 27-10-1967 Sarjana Seni Rupa / IKIP
Sar-Mud FPBS Seni Tari /
58 H A R Y A N T I, BA Tanjab, 01-01-1962 IKIP
59 H. ASEP SUPIANDI, S.Pd. Bandung, 02-12-1959 Sarjana Pend. Olahraga
60 AGUS AHMAD B, S.Pd. Bandung, 07-08-1964 Sarjana Pendor / IKIP
Sarjana Pendor / STKIP Pas.
61 ASEP YUSUF JAUHARI, S.Pd. Bandung, 17-10-1969 Cmi
62 DASEP , S.Pd. Cianjur 09-12-1970 Sarjana Pendor
63 EDYANA SAMSUDIN, S.Pd. Bandung, 27-09-1973 Sarjana / Pendor / IKIP
64 Dra. WIDATI Cimahi, 07-01-1951 Sarjana / PKK / IKIP
65 Dra. AI NIHAYAH SUZAIDA Cianjur, 08-11-1953 Sarjana / PKK / IKIP
Sarjana FPBS B. Jepang /
66 Dra. BETI ROSMARA Bandung, 02-02-1959 IKIP
Sarjana FPBS B. Jepang /
67 Drs. ASEP MAHMUD FAUZI Cimahi, 11-09-1959 IKIP
68 Dra. SUSILAWATI SUTADJI Bandung, 18-05-1959 Sarjana PKK / IKIP
Sarjana FPBS B. Jepang /
69 Dra. TITA DJUWITA Bandung, 24-11-1958 IKIP
Sarjana FIP Bhs. Jepang /
70 Dra. IECEU SHINTA W Garut, 11-12-1963 IKIP

ARI A SOBARI O M (0706663) 91


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

71 Dra. AI SUMARTINAH ROSID Cimahi, 01-06-1954 Sarjana / Bhs. Sunda / IKIP


72 Drs. DAHLAN SUTARDIN Sumedang, 22-08-1953 Sarjana / KURTEK / IKIP
73 Dra. Hj. TUTI SUMIATI Tasikmalaya, 06-02-1953 Sarjana FIP ADSUP / IKIP
74 Dra. AYI RACHMAWATI Bandung, 05-02-1957 Sarjana FIP ADPEN / IKIP

Tabel 3.6. DAFTAR PENDIDIK SMA NEGERI 6 KOTA CIMAHI

Jml Jam Menga


Pend Terakhir

Penga laman
Gol / Ru ang

Mengajar
Mengajar
Tempat
Nama

jar
No Tgl Lahir Mata
Lahir
Pelajaran

1 2 3 4 5 6 8 9 10

1 YAYAT HIDAYAT, DRS IV/B Bandung 3/3/1955 S-1 Kep Sek. 12 21

2 ATANG DAHLAN, DRS IV/B Depok 25-06-1954 S-1 Ag. Islam 16 26

3 LILIS NURHAYATI, SAg III/C Bandung 4/1/1971 S-1 Agama 18 10

4 YENI SUMIARTI, DRA III/C Bandung 22/12/1966 S-1 Agama 18 12

5 Hj.TITIN SETIATIN, DRA IV/B Purwakarta 8/5/1957 S-1 PPKn 24 26

6 SARIYI NURHAYATI, DRA IV/B Pekalongan 11/8/1953 S-1 PPKn 24 25

7 Hj.WIWIEK DEWI K, DRA IV/B Serang 22-11-1962 S-1 PPKn 24 18

8 DIKE MUSTIKASARI SPd GH Bandung 12/23/1981 S-1 PPKn 14 2

9 MARTINI, DRA IV/B Bandung 23-11-1953 S-1 B.Indinesia 24 18

10 ASEP ASMARA BUDI, DRS IV/B Cimahi 18-11-1958 S-1 B.Indonesia 24 26

11 LILIS SRI MASITOH, DRA IV/B Cirebon 28-11-1958 S-1 B.Indonesia 24 26

12 NUNUNG RUSMIATI, DRA IV/B Belitung 22-11-1962 S-1 B.Indonesia 24 18

13 ADE MUFIDAH, SPD. IV/A Tasikmalaya 3/11/1956 S-1 B.Indonesia 24 27

14 ETI SURMIATIN IV/A Cianjur 22-08-1959 SM B.Indonesia 16 24

15 EMUN SUDARYANTI, DRA IV/B Ciamis 5-05-1952 S-1 Sejarah 24 31

16 IMAS IKA K, DRA IV/B Bandung 9/12/1964 S-1 Sejarah 24 18

17 YATI HAYATI BA III/D Ciamis 31/03/1957 S-1 Sejarah 18 23

18 LILIEK KOESNENDAR, DRS IV/B Madiun 29-08-1956 S-1 B. Inggris 26 25

19 ABDULLAH AHMAD, DRS IV/A Pekalongan 12/9/1952 S-1 B.Inggris 0 29

20 YEYEN MULYANI, DRA IV/A Garut 6/16/1963 S-1 B.Inggris 30 18

21 RINI ARYANTINI, SPd III/A Bandung 5/2/1976 S-1 B.Inggris 24 6

22 NANI YULIA ALVIATIN, SSi III/A Bandung 7/16/1973 S-1 B.Inggris 0 2

23 TEJA LESMANAH, SPd III/A Bandung ‘3/8/1975 S–1 Bhs. Inggris 24

ARI A SOBARI O M (0706663) 92


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

24 DWI YULIANI, SPd III/A Bandung ‘28/7/1970 S-1 Olah Raga 0

25 WANDI SUANDI, DRS IV/A Majalengka 10/10/1961 S-1 Pend. Seni 26 23

26 UKARDI HERYANA SPd. IV/B Subang 21-02-1955 S-1 Penjaskes 24 26

27 H.TATANG SOMANTRI SPd III/D Bandung 2/4/1962 S-1 Penjaskes 24 19

28 YAYAH HOTINATUL, DRA III/D Tasikmalaya 3/10/1964 S-1 Penjaskes 24 12

29 Hj.SRI EDININGSIH, DRA IV/B Madiun 27-05-1955 S-1 Matematika 24 22

30 Hj.NINA KARNINA, DRA IV/B Sukabumi 22-08-1957 S-1 Matematika 24 28

31 ENTIN KARTINI, DRA IV/B Sumedang 2/10/1957 S-1 Matematika 24 26

32 SUKARMI, DRA IV/B Surabaya 23-12-1960 S-1 Matematika 24 19

33 SUDI PRATOLO, DRS IV/A Kertosono 3/5/1952 S-1 Matematika 24 30

34 NENI TRI DEWI R, SPd III/C Bandung 3/2/1968 S-1 Matematika 20 16

35 MARTHALINA, DRA III/C Bandung 10/12/1966 S-1 Matematika 18 9

36 DEWI ADHARINI, SPd III/A Medan 11/30/1974 S-1 Matematika 12 3

37 DEDI SETIADI, DRS IV/B Bandung 8/7/1965 S-1 Fisika 24 17


38
HENDRIK HERYANTO, IV/A Subang 4/4/1956 S M Fisika 0 26

39 HARIADI HALIM IV/A B.Aceh 15/01/1951 SM Fisika 15 23

40 INDAH JUWITA, SPd III/C Cirebon 24/08/1968 S-1 Fisika 12 16

41 Ir.TANI SOFIANTANI III/A Bandung 11/17/1977 S-1 Fisika 16 1

42 TITA ROSTIKA, DRA IV/B Bandung 12/2/1962 S-1 Biologi 24 19

43 ANCE K, DRA IV/A Bandung 18/03/1965 S-1 Biologi 24 19

44 ANI NURAENI, SPd. III/C Bandung 24/12/1972 S-1 Biologi 18 3

45 TINA MARTINA, SPd III/A Cimahi 3/21/1980 S-1 Biologi 9 3

46 RITA NOVRIANTI, SPd III/A Cimahi ‘1/12/1973 S-1 Biologi 3

47 Hj.YETTI SETIAWATI, DRA IV/B Bandung 20-11-1957 S-1 Kimia 24 26

48 SITI YULIANI, SPD. IV/A Purwakarta 15-04-1956 S-1 Kimia 24 26

49 EPI DWI WARTATI, DRA IV/A Bandung 16-04-1960 S-1 Kimia 16 18

50 NENGSIH III/A Bandung 4/1/1971 D - III Kimia 15 7

51 4 ' < '1 : % III/A Nganjuk 16-06-1964 S-1 Kimia 12 7

52 NURMALA SIRAIT, BA IV/A Sidikalang 18-01-1954 SM Akuntansi 20 28

53 ELSYE NURHAYATI, DRA IV/B Bandung 27-06-1957 S-1 Ekonomi 24 26

54 IIS SUGIARTI, DRA IV/A Ciamis 2/6/1960 S-1 Ekonomi 24 24

55 YETTY SUPRIATI, DRA IV/A Ciamis 15-01-1954 S-1 Ekonomi 24 27

56 SUCIPTA SPd. III/D Bandung 23/04/1969 SM Ekonomi 26 8

ARI A SOBARI O M (0706663) 93


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

57 Hj.SUMARNI SANTOSO SPd IV/A Cirebon 10/7/1957 S-1 Sosiologi 24 26

58 LINA INAYATI NOOR, DRA IV/A Bandung 23/01/1967 S-1 Sosiologi 25 15

59 SITI FAHRIZA, DRA IV/B Bandung 11/6/1958 S-1 Geografi 24 23

60 SITI HANIFAH, SPd III/C Bandung 2/24/1969 S-1 Geografi 12 9

61 LELI NURLAELA, SIP III/A Bandung 11/27/1971 S-1 B. Sunda 18 1

62 BUDI ROCHMAN, SPd III/A Bandung 5/12/1972 S-1 B.Sunda 18 3

63 ASEP RATMAN SUGIARTO III/A Cimahi ‘9/3/1973 S-1 Bhs. Sunda 18

64 HERMAN BA III/C Tasikmalaya 26/09/1953 SM B Jepang 16 23

65 ERNANINGSIH JAMAL,DRA IV/B Kuningan 9/9/1960 S-1 B.Inggris 28 18

66 DANIARSYAH GH Garut 4/5/1980 D - II TI 18 7

67 HARUN NURDIN SPd GH Bandung 13/12/1079 S-1 TI 18 7

68 DODI SULARTO, DRS IV/A Bandung 4/7/1963 S-1 BK dan TI 26 16

69 MASKUR , DRS IV/B Cianjur 15-05-1956 S-1 BP/BK 31 26

70 KARTINI, DRA IV/B Sumedang 16-04-1959 S-1 BP/BK 25 21

71 ELI SULISTIAWATI, DRA IV/A Garut 3/7/1959 S-1 BP/BK 30 24

72 NENENG HERNAWATI,DRA IV/A Bandung 9/10/1963 S-1 BP/BK 30 20

73 SUPRAWANTI III/D Ponorogo 16/07/1963 SM BP/BK 30 21

2. Sampel Penelitian

Materi Diklat Pengawas Sekolah ”Proses Penelitian” (Dirtendik,

2008: 9) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Penelitian yang dilakukan hanya menggunakan sebagian

atau wakil dari populasi. Nama jenis penelitiannya dinamakan penelitian

sampel. Maksud dari penelitian sampel adalah pendekatan penelitian

dengan cara menggeneralisasikan hasil penelitiannya, artinya kesimpulan

penelitian diangkat dan atau ditarik sebagai suatu yang berlaku untuk

seluruh populasi. Berikut ini gambaran tentang proses penelitian sampel

yang hasilnya bersifat generalisasi bagi seluruh populasi.

ARI A SOBARI O M (0706663) 94


UNIVERSITAS PEN
ENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Gambar 3.1:: Bagan alur penelitian sampel

Teknik
nik pengambilan sampel menggunakan rumus
rum dari Taro

Yamane yang
ang dikutip Riduwan (2005:65) sebagai berikut:
ut:

N = Juml
mlah Sampel
n = Juml
mlah populasi
d = Presi
esisi yang ditetapkan

Diketahui jumlah
jum populasi guru SMA Negeri 6 Kota Cimahi
Cim 436 orang

dan tingkatt presisi yang ditetapkan sebesar = 5%, Sehingga


Se Jumlah

sampelnya: 195
1 orang. Dan menurut Tabel 5.1 Penentuan
uan jumlah sampel

dari polpulas
lasi tertentu (Sugiyono, 2006:99) mendapat hasil
has yang relative

sama.

C. METODE DAN
N TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Metode Penel
nelitian

Dalam
m penelitian ini, penulis menggunakan metode
me penelitian

deskriptif. Materi
Ma Diklat Pengawas Sekolah ”Pendekat
katan, Jenis, dan

ARI A SOBARI O M (0706663) 95


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Metode Penelitian” (Dirtendik, 2008:40) menjelaskan Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,

kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan

perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat

penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha

mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian

tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut.

Pendekatan yang digunakan dfalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif dengan menggunakan angket tertutup atau

kuesioner. Selain itu ditunjang pula oleh studi kepustakaan untuk

memperoleh ketajaman dalam menganalisis masalah. Pendekatan

kuantitatif mengukur setiap variable yang ada dalam penelitian untuk

diketahui tingkat keterhubungannya melalui teknik penghitungan statistic.

2. Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan penelitian yang terpenting adalah pengumpulan data.

Pengumpulan data merupakan sebuah prosedur untuk memperoleh data

dalam usaha pemecahan masalah dengan menggunakan teknik-teknik

tertentu, sehingga data yang diharapkan dapat terkumpul dan benar-benar

relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.

a. Data yang diperlukan:

2) Manajemen Operasional Sekolah di SMA-SMA Negeri Kota

Cimahi. Data ini terdiri dari beberapa indikator dan sub indikator

yang akan dianalisis dalam kisi-kisi angket,

ARI A SOBARI O M (0706663) 96


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

3) Supervisi di SMA-SMA Negeri Kota Cimahi. Data ini terdiri dari

beberapa indikator dan sub indikator yang akan dianalisis dalam

kisi-kisi angket,

4) Kompetensi guru di SMA-SMA Negeri Kota Cimahi. Data ini

terdiri dari beberapa indikator dan sub indikator yang akan

dianalisis dalam kisi-kisi angket,

5) Pengaruh Manajemen Operasional Sekolah dan Supervisi terhadap

Kompetensi guru di SMA-SMA Negeri Kota Cimahi.

b. Hubungan antar variabel (Paradigma penelitian)

X1 r1

r3
R
Y
X2 r2

X1 : Manajemen Operasional Sekolah


X2 : Supervisi
Y : Kompetensi Guru
c. Alat Pengumpul Data:

1) Angket (kuesioner)

Angket merupakan salah satu alat pengumpul data yang

didalamnya terdiri dari sejumpah pernyataan atau pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

ARI A SOBARI O M (0706663) 97


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

responden tentang hal-hal yang dia ketahui. Alat pengumpul data

ini berupa formulir yang harus diisi secara tertulis oleh sejumlah

subyek agar mendapatkan tanggapan serta jawaban yang

diharapkan. Dalam angket ini jawaban sudah disediakan sehingga

responden tinggal memilih jawaban dengan memberikan tanda

contreng ( pada kolom yang telah disediakan untuk masing-

masing variabel yaitu variabel X1 (manajemen operasional sekolah)

X2 (supervisi), dan variabel Y (kompetensi guru)

2) Wawancara,

Wawancara merupakan salah satu cara lain dalam

mendapatkan data yang dibutuhkan yaitu dengan bertemu langsung

dengan sumber data agar dalam melaksanakan wawancara agar

tujuan yang diharapkan tercapai. Wawancara akan dilakukan

penulis dengan maksud agar hasil dari wawancara bisa menjadi

data pelengkap selain data dari hasil angket. Wawancara akan

dilaksanakan dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

koordinator guru pembimbing, tenaga administrasi, tenaga

perpustakaan, tenaga laboratorium, tenaga keamanan, tenaga

kebersihan, guru-guru senior, dll.

d. Pengamatan (observasi)

Selain penyebaran angket dan wawancara langsung,

pengamatan juga dilaksanakan untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan yaitu dengan melaksanakan observasi untuk indikator, dan

sub-indikator untuk sumber data tertentu yang diperlukan agar kualitas

ARI A SOBARI O M (0706663) 98


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

hasil angket ataupun wawancara bisa lebih dimaksimalkan atau

dilenhkapi.

e. Proses Penyusunan Alat Pengumpul Data

1) Menetapkan variabel yang akan diteliti, yaitu: variabel X1

(manajemen operasional sekolah) X2 (supervisi), dan variabel Y

(kompetensi guru)

2) Menetapkan indikator dan sub indikator pada setiap variabel.

3) Menyusun kisi-kisi angket,

4) Menyusun pernyataan-pernyataan berdasarkan sub indikator

variabel,

5) Menetapkan bobot skor untuk masing-masing jawaban baik

variabel X1, X2, dan Y. Adapun skala penilaian yang digunakan

adalah skala ”likert” yang nilainya berkisar dari 1 sampai dengan 5

dengan perincian nilai sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.2

berikut ini:

Tabel 3.7 .Bobot Penilaian Angket

Alternatif Jawaban Bobot


Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Hanpir tidak pernah 2
Tidak pernah 1

f. Uji Coba Angket Penelitian

Suatu instrumen penelitian dikatakan baik apabila memenuhi

syarat valid dan reliabel. Instrumen yang valid/sahih adalah instrumen

yang mampu mengukur apa yang diinginkan oleh peneliti dan dapat

ARI A SOBARI O M (0706663) 99


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen

yang tidak valid tidak akan mendapatkan data yang benar sehingga

kesimpulan penelitian tidak sesuai dengan kenyataan, sebaliknya

apabila instrumen memiliki tingkat validitas yang tinggi maka akan

didapat data yang benar dan kesimpulan penelitian sesuai dengan

kenyataan. Oleh karena itu sebelum instrumen digunakan, perlu

dilakukan validasi instrumen agar instrumen yang digunakan valid

atau tepat mengukur apa yang harus diukurnya.

1) Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Langkah yang

harus dilakukan agar instrumen memiliki validitas yang tinggi ada-

lah dengan cara uji coba instrumen. Untuk menguji validitas

konstruksi (construct validity), instrumen yang telah dikonstruksi

dikonsulatasikan dengan ahli, para ahli akan memutuskan

instrumen-instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, dengan

perbaikan, atau dirubah total (Sugiyono, 2008:352). Setelah

instrumen diuji ahli, kemudian di ujicobakan pada sampel dari

mana populasi diambil. Rumus korelasi yang dapat digunakan

ARI A SOBARI O M (0706663) 100


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Tabel 3.8
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator Aspek yang dinilai Jumlah No.


Item Item
I. A. Perencanaan a. Perumusan, penetapan, dan 1. Kesesuaiannya dengan lampiran standar pengelolan 1 1
Manajemen Program pengembangan visi, misi dan pendidikan A.1, 2, & 3
Operasional tujuan sekolah
Sekolah b. Perumusan, & penetapan 2. Kesesuaiannya dengan lampiran standar pengelolan 1 2
Rencana Kerja, Pedoman, & pendidikan A.4, B.1, & 2
Struktur organisasai Sekolah

B. Pelaksanaan
Kegiatan
• Umum, Pelaksanaan kegiatan sekolah 1. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan sekolah dengan Rencana 1 3
secara umum Kerja Tahunan
2. Pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan bidang 1 4
akademik dan bidang nonakademik,

• Kesiswaan, a. Kegiatan penerimaan siswa 1. Penerimaan siswa baru sekolah dilakukan secara obyektif, 1 5
baru transparan, dan akuntabel berdasar kriteria hasil ujian
nasional sesuai dengan daya tampung sekolah.
2. Orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan 1 6
pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan
pengawasan guru
b. layanan konseling 3. Penyusunan program, peng agendaan pelaksanaan, dan 1 7
evaluasi serta tindak lanjut hasil evaluasi.

ARI A SOBARI O M (0706663) 101


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

c. kegiatan ekstra dan 4. Penyusunan program, peng agendaan pelaksanaan, dan 1 8


kokurikuler evaluasi serta tindak lanjut hasil evaluasi.
d. pembinaan prestasi unggulan, 5. Penyusunan program, pengagendaan pelaksanaan, dan 1 9
& pelacakkan alumni evaluasi serta tindak lanjut hasil evaluasi.

a. Kurikulum Tingkat Satuan 1. Penyusunan KTSP memperhatikan SKL, S I, dan peraturan 1 10


Pendidikan (KTSP) pelaksanaannya, dikembangkan sesuai dengan kondisi
• Kurikulum, & sekolah, potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya
Pembelajaran masyarakat setempat, dan peserta didik.
2. Penyusunan silabus oleh setiap guru mata pelajaran sesuai 1 11
dengan Standar Isi, dan Standar Kompetensi Lulusan, dan
Panduan Penyusunan silabus
3. Penyusunan KTSP dikoordinasi, disupervisi, dan difasilitasi 1 12
oleh Dinas Pendidikan Provinsi. Khusus untuk penyusunan
KTSP Pendidikan Agama (PA) dikoordinasi, disupervisi,
dan difasilitasi oleh Kantor Departemen oleh Kantor
Wilayah Departemen Agama.
b. Kalender Pendidikan 4. Penyusunan kalender pendidikan, didasarkan pada Standar 1 13
Isi; diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan
oleh kepala sekolah
c. Program Pembelajaran 5. Pelaksanan kegiatan pembelajaran dicatat dalam agenda 1 14
harian pembelajaran dan direkapitulasi.
d. Penilaian Hasil Belajar 6. Penyusunan program penilaian hasil belajar didasarkan pada
Standar Penilaian disosialisasikan kepada guru. 1 15
7. Pengembalian hasil kerja siswa yang telah dinilai dan
pelaporan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, 1 16
komite sekolah, dan institusi di atasnya.
Pendidik & T Kependidikan 1. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan

ARI A SOBARI O M (0706663) 102


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

• Pendidik & T disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan 1 17


Kependidikan Tenaga Kependidikan
2. Dukungan upaya promosi dan pengembangan dan
pemberdayaan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan 1 18

• Sarana & a. Umum 1. Program pengelolaan sarana dan prasarana disosialisasikan


Prasarana, kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik 1 19
dituangkan dalam rencana pokok (master plan) mengacu
pada Standar Sarana dan Prasarana;
b. Perpustakaan 2. Penyediaan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman
buku dan bahan pustaka lainnya; 1 20
3. Perencanaan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka
lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik 1 21
dengan pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja;
c. Pengelolaan laboratorium & 4. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan
fasilitas kegiatan ekstrakuri- perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta 1 22
kuler dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi
kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan.
5. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler
disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstra-kurikuler 1 23
peserta didik dan mengacu pada Standar Sarana dan
Prasarana

• Keuangan & Keuangan & Pembiayaan 1. Penyusunan pedoman pengelolaan biaya investasi dan
Pembiayaan, operasional yang mengacu pada Standar Pembiayaan, 1 24
diputuskan oleh komite sekolah dan ditetapkan oleh kepala
sekolah serta mendapatkan persetujuan dari institusi di
atasnya.

ARI A SOBARI O M (0706663) 103


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

2. Pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional


sekolah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah 1 25
untuk menjamin tercapainya pengelolaan dana secara
transparan dan akuntabel.

• Budaya & Budaya & Lingkungan, 1. Prosedur pelaksanaan penciptaan suasana, iklim, dan
Lingkungan, lingkungan pendidikan diputuskan oleh kepala sekolah 1 26
dalam rapat dewan pendidik,
2. Tata tertib sekolah ditetapkan oleh kepala sekolah melalui
rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan masukan 1 27
komite sekolah, dan peserta didik.
3. Penetapan Kode etik sekolah yang mengatur peserta didik,
guru dan tenaga kependidikan berdasarkan pada standar 1 28
pengelolaan pendidikan, diputuskan oleh rapat dewan
pendidik dan ditetapkan oleh kepala sekolah

• Peran Serta Peran Serta Masyrakat dan dan 1. Warga sekolah dilibatkan dalam pengelolaan akademik dan
Masyrakat Kemitraan Sekolah masyarakat pendukung sekolah dilibatkan dalam 1 29
pengelolaan non-akademik.
2. Kemitraan dilakukan minimal dengan perguruan tinggi,
SMP/MTs, atau yang setara, serta dunia usaha dan dunia 1 30
industri di lingkungannya, ditetapkan dengan perjanjian
secara tertulis.

II. A. Perencanaan a. Merencanakan program 1. Pemahaman landasan teoritik supervisi akademik 4 1–4
Supervisi supervisi akademik dalam 2. Pemahaman landasan hukum dan kebijakan pemerintah di 1 5
rangka peningkatan bidang kurikulum dan pembelajaran
profesionalisme guru. 3. Penyusunan rencana supervisi secara sistematis sesuai 8 6 – 13

ARI A SOBARI O M (0706663) 104


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

dengan landasan teori dan peraturan yang berlaku

B. Pelaksanaan b. Melaksanakan supervisi 1. Penerapan Prinsip Supervisi 5 14 –18


akademik terhadap guru 2. Penerapan Pendekatan dan Teknik Supervisi 4 19 –22
dengan menggunakan
pendekatan dan teknik
supervisi yang tepat.

C. Evaluasi dan c. Menindaklanjuti hasil supervisi 1. Penyusunan Kriteria Keberhasilan Supervisi Akademik 1 23
tindak lanjut akademik terhadap guru dalam 2. Penyusunan Instrumen Supervisi Akademik 3 24 -26
hasil evaluasi rangka peningkatan 3. Pelaksanaan Evaluasi, Analisis & Pelaporan Hasil supervisi 3 27 -29
profesionalisme guru 4. Penyusunan Program Tindak Lanjut 1 30
III. A. Kompetensi a. Menguasai karakteristik 1. Penguasaan karakteristik peserta didik dari aspek fisik, 1 1
Kompetensi Pedagogik peserta didik, & teori belajar moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
Guru 2. Penguasaan teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran 1 2
yang mendidik.
b. Mengembangkan kurikulum 3. Pengembangan kurikulum yang terkait dengan mata 5 3-7
pelajaran yang diampu.
4. Penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. 2 8-9
c. Memanfaatkan teknologi 5. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk 1 10
informasi dan komunikasi kepentingan pembelajaran.
6. Fasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk 1 11
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan 1 12
peserta didik.
d. Menyelenggarakan & 8. Penyelenggaraan penilaian dan evaluasi proses dan hasil 1 13
memanfaatkan penilaian belajar.
9. Pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan 1 14

ARI A SOBARI O M (0706663) 105


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

pembelajaran.
e. Melakukan tindakan reflektif 10. Pelaksanaan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas 1 15
pembelajaran.

B. Kompetensi a. Bertindak & Menampilkan diri 1. Tindakan sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan 1 16
Kepribadian kebudayaan nasional Indonesia.
2. Penampilan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, 1 17
dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3. Penampilan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, 1 18
dewasa, arif, dan berwibawa.
b. Menunjukkan etos kerja 4. Penampilan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa 1 19
bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
5. Tindakan menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 1 20

C. Kompetensi Bersikap, berkomunikasi, & 1. Sikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif 1 21
Sosial beradaptasi. karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi
fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
2. Komunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan 1 22
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat.
3. Adaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik 1 23
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
4. Komunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi 1 24
lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

D. Kompetensi Menguasai & mengembangkan 1. Penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir 1 25
Profesional materi keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
2. Penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata 1 26

ARI A SOBARI O M (0706663) 106


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

pelajaran yang diampu.


3. Pengembangan materi pembelajaran yang diampu secara 1 27
kreatif.
4. Pengembangan keprofesionalan secara berkelanjutan 2 28 -29
dengan melakukan tindakan reflektif.
5. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk 1 30
mengembangkan diri.

ARI A SOBARI O M (0706663) 107


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

adalah rumus korelasi product moment dari Pearson sebagai

berikut:

r .∑



².
. ∑
.∑ ∑

Dimana:
r hitung = Koefisienn korelasi
∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total
n = Jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus

√ 2
.
1 ²
Dimana:
t hitung = Nilai t-hitung
r = Koefisien korelasi hasil r-hitung
n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-


2), kaidah keputusan :
Jika t-hitung > t-tabel berarti valid
Jika t-hitung < t-tabel berarti tidak valid
Kriteria penapsiran mengenai indeks kortelasinya (r) sebagai
berikut:

0,800 s.d. 1,000 = sangat tinggi


0.600 s.d. 0,799 = tinggi
0,400 s.d. 0,599 = cukup
0,200 s.d. 0,399 = rendah
0,000 s.d. 0,199 = sangat rendah

2) Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut

konsisten atau ajeg dalam hasil ukurnya sehingga dapat dipercaya.

ARI A SOBARI O M (0706663) 108


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Instrumen yang reliabel tidak bersifat tendensius yang

mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya

memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali

diambil, hasilnya akan tetap sama. Datanya ajeg karena

instrumennya dapat dipercaya. Reliabilitas juga menunjuk pada

suatu tingkat keterandalan sesuatu.

Berbagai teknik mencari reliabilitas yang akan diuraikan di

atas dapat dengan rumus Spearman-Brown, rumus Flanagan, dan

lain-lain. Di bawah ini akan dijelaskan satu rumus saja yaitu dari

Spearman-Brown dengan pertimbangan rumus tersebut cukup

sederhana.

Dalam menghitung reliabilitas peneliti harus melalui

langkah yaitu membuat tabel analisis butir soal atau butir

pertanyaan. Dari analisis ini skor-skor dikelompokkan menjadi dua

berdasarkan belahan bagian soal. Ada dua cara membelah yaitu

belah ganjil-genap dan belah awal-akhir. Oleh karena inilah maka

teknik Spearman Brown dalam mencari reliabilitas mi juga disebut

teknik belah dua.

Dengan teknik belah dua ganiji-genap peneliti

mengelompokkan skor butir bernomor ganjil sebagai belahan

pertama dan kelompok skor butir bernomor genap sebagai belahan

kedua. Langkah selanjutnya antara skor butir bernomor ganjil

ARI A SOBARI O M (0706663) 109


UNIVERSITAS PEN
ENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

dikorel
relasikan dengan belahan skor bernomerr genap. Rumus

Spearm
arman-Brown adalah sebagai berikut:

Dimanana:
r11 = reliabilitas instrumen
r ½½ = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelas
lasi antara dua
belahh instrumen
i

D. TAHAPAN PEN
ENGUMPULAN DATA

Setelah melakukan
me uji coba instrumen dan sampai dengan
de diketahui

tingkat validitas
as dan
d reliabilitas tertentu, maka tahap selanjutn
utnya adalah tahap

pengumpulan data
da dengan penyebaran angket terhadapp sampel dalam

penelitian ini, yaitu:


ya guru-guru SMA Negeri di Kota Cimah
ahi, sebagaimana

terjadwal padaa jadwal


j penelitian pada proposal penelitian
an seperti sebagai

berikut:

JADWAL PENELITIAN
Mingg
ggu Ke:
No. Ke
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan Proposal
Pro V
2 Penyusunan Instrumen
Ins V V
3 Seminar propos
posal dan instrumen
penelitian V
4 Pengujian valid
liditas dan
reliabilitas V
5 Penentuan sam
mpel V
6 Pengumpulann data
d V
7 Analisis data V

ARI A SOBARI O M (0706663) 110


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

8 Pembuatan Laporan V
9 Seminar Laporan V
10 Penyempurnaan Laporan V
11 Penggandaan laporan V

E. PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data merupakan rangkaian kegiatan yang memproses data

untuk menjadi memiliki makna sebuah pendapat yang pada akhirnya menjadi

suatu kesimpulan. Dengan demikian pengolahan data dalam suatu penelitian

merupakan langkah yang harus dilakukan oleh seorang peneliti untuk dapat

mengartikan suatu data yang telah terkumpul menjadi suatu kesimpulan dari

pemecahan masalah yang sedang diteliti. Dengan kata lain, sebanyak apapun

data yang dimiliki tidak dapat menjadi suatu kesimpulan tanpa memalui

langkah pengolahan data.

Beberapa langkah yang ditempuh dalam mengolah data penelitian ini

anatara lain:

3. Memeriksa kesesuaian jawaban responden dengan kriteria yang sudah

ditetapkan

4. Untuk setiap alternatif jawaban yang telah dipilih responden, diberikan

bobot dengan menggunakan skala penilaian ysng telah ditentukan, dan

kemudian menghitung jumlah skor.

5. Mengukur kecenderungan umum skor responden ( X ) dari masing-masing

variabel dengan menghitung reratanya dengan rumus, sebagai berikut:

ARI A SOBARI O M (0706663) 111


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Dimana:
X = Rata-rata skor responden
X = Jumlah skor dari setiap alternatif jawaban
N = Jumlah responden

6. Menginterpretasikan kecenderungan umum skor responden ( X ) dengan

tabel interpretasi kecenderungan umum, sebagai berikut:

Tabel 3.10 Interpretasi kecenderungan umum


Rentang Penapsiran Variabel
Kriteria
Nilai X1 X2 Y
4.01-5.00 Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
3.01-4.00 Baik Baik Baik Baik
2.01-3.00 Cukup Cukup Cukup Cukup
1.01-2.00 Rendah Rendah Rendah Rendah
0.00-1.00 Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah

7. Mengubah skor mentah menjadi skor baku untuk setiap variabel

penelitian dengan menggunakan rumus, sebagai berikut:

X
$
! " #!

Dimana:
T1 = Skor baku
X = Data skor untuk masing-masing responden
X = Rata-rata
S = Simpangan baku

Sebelum skor mentah diubah skor baku perlu diketahui hal-hal sebagai

berikut:

a. Rentang (R), yaitu dengan cara skor maksimal dikurangi skor

minimal

b. Banyak kelas interval (BK), yaitu: BK = 1 + 3.3 log n

ARI A SOBARI O M (0706663) 112


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

c. Rata-rata ( X ) dengan menggunakan rumus:

∑% .
∑%
X

d. Simpangan baku (S), yaitu:

∑ .% . ² ∑% ²

1

8. Pengujian Normalitas Data

Rumus yang digunakan untuk Pengujian Normalitas Data, yaitu:

)
, - ²
'² (
-
*+

Dimana:
X = Chi-kuadrat
Oi = Frekuensi hasil pengamatan
Ei = Frekuesi yang diharapkan

Langkah-langkah pengujian normalitas data:

a. Menyajikan skor baku pada setiap variabel yang akan diuji yang

berasal dari responden,

b. Mencari rata-rata hitung ( X ) dan harga simpangan baku (S),

c. Mencari rentang nilai skor baku (R), dengan rumus:

R = Skor teringgi – skor terendah

d. Menghitng banyaknya kelas interval (BK) skor baku dengan rumus:

BK = 1 + 3.3 log n

e. Mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus:

. ∑. /
∑. /
$
1

ARI A SOBARI O M (0706663) 113


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

f. Membuat distribusi frekuensi skor baku,

g. Mencari batas bawah skor kiri interval dab batas atas skor kanan

interval. Mencari skor Z untuk batas kelas dengan rumus :

X
0
1

X = Rata-rata distribusi
X = Batas bawah distribusi
S = Simpangan baku

h. Mencari luas O – Z dari daftar frekuensi,

i. Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas O – Z

kelas interval yang berdekatan untuk tanda Z yang sejenis danm

menambahkan luas O –Z untuk tanda Z yang sejenis.

j. Mencari Ei (frekuensi yang diharapkan) dengan cara mengalikan

luas interval dengan n tiap kelas interval (fi) pada tabel distribusi

frekuensi.

k. Mencari Chi-kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan.

l. Menentukan keberartian Chi-kuadrat dengan membandingkan nilai

presentil untuk distribusi Chi-kuadrat.

9. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak,

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Koefisien Korelasi Ganda

ARI A SOBARI O M (0706663) 114


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

6) Mencari koefisien korelasi ( X1. X2.Y) antar variable X1.

X2.dan Y karena distribusi data bersipat normal, maka

digunakan rumus ‘Product Moment’, sebagai berikut:

2. 31. 32
²5#. 6 " ²5/. 6 /7 5#. 6 . 5/. 6. 7 5#. 5/
4
1 ² 31. 32

7) Menafsirkan koefisien korelasi yang diperoleh dengan

penggunaan tolok ukur berdasarkan X1. X2.Y Product

Moment’ yang dikutip Sugiyono (2004:214), sebagai

berikut:

Tabel.3.10. Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 - 0.199 Sangat rendah


0.20 - 0.399 Rendah
0.40 - 0.599 Sedang
0.60 - 0.799 Kuat
0.80 - 1.000 Sangat Kuat

8) Menguji tingkat signifikansi korelasi ganda dicari dulu F

hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel.

8/
. 9
1 8/
9 1

Dimana:
R = Nilai Koefisien Korelasi Ganda
K = Jumlah Variabel Bebas (independen)
N = Jumlah Sampel
F hitung = Nilai F yang dihitung

ARI A SOBARI O M (0706663) 115


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Kriteria signifikansi:

Jika F hitung : F tabel maka tolak Ho artinya signifikan

Dimana α = 0,05 dan F tabel = [(1- α) (dk=k).(dk= n-k-1)]

b. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya

presentasi kontribusi variabel independen (X1 dan X2)

terhadap variabel dependen (Y) untuk mengujinya

menggunakan rumus: KD = r x 100%

Dimana:
KD = Koefisien determinasi yang dicari
r Koefisien korelasi

Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut

dengan koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrat

dari koefisien korelasi (r Koefisien ini disebut koefisien

penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen

dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel

independen.

c. Koefisien korelasi ganda

Koefisien korelasi ganda digunakan untuk melakukan prediksi

seberapa jauh nilai variabel dependen (Y) bila variabel

independen (X1 dan X2) diubah. Analisis regresi yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi sederhana.

; < " =1. 1 " =2 2

ARI A SOBARI O M (0706663) 116


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Dimana:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

A = Konstanta harga atau koefisien regresi. Menunjukan

angka penurunan atau peningkatan nilai variabel

independen, Bila b (+) maka nilai variabel dependen akan

naik, bila b (-) maka nilai variabel dependen akan turun

X = subyek variabel independen yang mempunbyai nilai

tertentu.

Berdasarkan rumus diatas, maka untuk mencari harga a dan b

adalah sebagai berikut:

∑ > . ∑ ? ∑ ? > . ∑ >


∑ ? . ∑ > ∑ ? ²
b1 =

∑ ? . ∑ > ∑ ? > . ∑ ?
∑ ? . ∑ > ∑ ? ²
b2 =

∑@ ∑ 1 ∑ 2
< =1 A B =2 A B

Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Apabila

angka korelasi tinggi, maka harga b juga tinggi, dan sebaliknya

harga b akan rendah jika angka koefisien korelasi juga rendah

ARI A SOBARI O M (0706663) 117


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil pengolahan data dan pembahasan hasil

penelitian mengenai pengaruh manajemen operasional sekolah dan supervisi

pembelajaran terhadap kompetensi guru di Sekolah Menengah Atas Negeri di

Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat Jawa Barat diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pengaruh manajemen operasional sekolah terhadap kompetensi guru.

Manajemen operasional sekolah yang memiliki tahapan: a)

perencanaan program yang meliputi perumusan visi, misi, tujuan, rencana

kerja dan pembuatan pedoman; b) pelaksanaan rencana kerja yang

meliputi kegiatan administrasi umum, kesiswaan, kurikulum/

pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana,

keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, serta

peranserta masyarakat dan kemitraan, sebelum dilaksanakan penelitian,

diasumsikan berpengaruh terhadap kompetensi berdasarkan kajian teori

pada bab II.

Keterlaksanaan tahapan manajemen operasional sekolah yang

sudah menjadi tuntutan standar nasional pendidikan untuk tercapainya

mutu pendidikan disekolah mendukung pendidik untuk bisa menunjukkan

kompetensinya sebagai personil utamanya di sekolah dalam rangka

tercapainya mutu hasil pendidikan yang maksimal. Hal tersebut dibuktikan

dari hasil penelitian yang membuktikan korelasi dan signifikansinya

ARI A SOBARI O M (0706663) 146


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

manjemen operasional sekolah terhadap kompetensi sekolah yang kuat

(0.653).

2. Pengaruh supervisi terhadap kompetensi guru.

Supervisi meskipun hanya merupakan satu bagian dari kegiatan

tahapan pengawasan dan evaluasi menurut standar pengelolaan sekolah,

peranannya sangat vital dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di

sekolah. Keterlaksanaan supervisi yang memiliki tahapan perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi serta tindak lanjut hasil evaluasi sangat

menentukan dalam menumbuhkan motivasi, mengembnagkan

profesionalitas, dan pengawasan kualitas para guru. Sehubungan dengan

hal itu, asumsi sebelum penelitian tersebut bisa dibuktikan dalam

penelitian ini dengan korelasi sedang dan signifikannya yang kuat antara

kontribusi supervisi pembelajaran terhadap kompetensi guru.

3. Pengaruh manajemen operasional sekolah dan supervisi terhadap

kompetensi guru.

Secara bersama-sama keterlaksanaan kedua kegiatan vital di sekolah

tersebut diasumsikan sangat mendukung terhadap munculnya motivasi

kompetensi guru, berkembangnya profesionalitas guru, terawasinya kualitas

pendidikan. Asumsi tersebut bisa dibuktikan dengan tingkat korelasi dan

signifiknasinya yang cukup dan persaman regresi linier berganda dengan 2

variabel independen seperti berikut:

, , . , .

ARI A SOBARI O M (0706663) 147


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Nilai koeffisien konstanta (a) adalah 12,419; artinya bila manajemen

operasional sekolah dan supervisi bernilai “0”, maka kompetensi guru

bernilai 12.419. Nilai koefisien regresi variable manajemen operasional

sekolah (b1) bernilai 0,356 dan Nilai koefisien regresi variable supervise (b2)

bernilai 0,401; artinya setiap satuan peningkatan manajemen operasional

sekolah atau supervisi akan meningkatan sebesar koefisien tersebut dengan

asumsi variable lain tetap.

Dari persamaan tersebut bisa disimpulkan cukup besarnya koefisien

peranan variable manajermen operasional sekolah (0.356) dan koefisien

variable supervise (0.401) untuk peningkatan koefisien variable kompetensi

guru (12.419).

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada beberapa kesimpulan sebagai jawaban dari

permasalahan penelitian mengenai pengaruh manajemen operasional sekolah

dan supervisi terhadap kompetensi guru SMA Negeri di Kota Cimahi

Provinsi Jawa Barat, beberapa saran perlu disampaikan sebagai berikut:

1. Guru

Guru atau pendidik merupakan personil yang paling depan dalam

mewujudkan hasil pembelajaran siswa atau hasil pendidikan yang

diharapkan, perlu meningkatkan kesempatannya secara terus menerus

untuk meningkatan kompetensinya yang meliputi kompetensi pedagogik,

kepribadian, social dan kompetensi professional berdasarkan pada standar

kompetensi guru dengan memanfaatkan sarana parasarana, kondisi yang

ARI A SOBARI O M (0706663) 148


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

tersedia serta mendorong pemanfaatan fasilitator dan forum peningkatan

mutu yang ada sepertihalnya:

a. Memahami isi unsur-unsur kompetensi guru, menerapkannya, serta

mengkaji lebih dalam untuk pengembangannya secar kritis konstruktif.

b. Revitalisasi peranan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di

sekolah atau pada tingkat yang lebih tinggi.

c. Mendorong keterlaksanaan tahapan implementasi manajemen

operasional sekolah dan supervise pembelajaran di sekolah

berdasarkan pada standar pengelolaan pendidikan oleh satuan

pendidikan dasar dan menengah dan standar kompetensi kepala

sekolah, serta standar nasional pendidikan lainnya yang mendukung.

d. Mendorong keterlaksanaan fasilitasi atau pembinaan dari pengawas

sekolah, dinas pendidikan, dan lembaga lainnya yang berwenang.

2. Kepala sekolah.

Kepala sekolah selaku personil yang paling bertanggung jawab

dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program

sekolah, perlu meningkatkan kesempatannya secara terus menerus untuk

meningkatan kompetensinya yang meliputi kompetensi kepribadian,

manjerial, kewirausahaan, supervsi, dan sosial berdasarkan pada standar

kompetensi kepala sekolah.

Khusus yang berkaitan dengan standar pengelolaan sekolah, kepala

sekolah perlu lebih banyak melakukan pengkajian yang komprehensif

sehingga bisa mengimplementasikannya secara alamiah terutama dalam

revitalisasi peranan dewan pendidik dan komite sekolah, disamping itu,

ARI A SOBARI O M (0706663) 149


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

juga dituntut pemahaman dan penerapan standar-standar lain dari 8 standar

nasional pendidikan.

Keterlaksanaan tahapan manajemen operasional sekolah, supervisi

pembelajaran dan kegiatan lain yang sesuai denga ketentuan berlaku

termasuk didalamnya keterlaksanaan seluruh standar nasional pendidikan

yang awalnya diasumsikan dan sudah bisa dibuktikan dalam penelitian ini

bisa berkontribusi untuk menumbuhkan motivasi guru dan tenaga

kependidikan lainnya, mengembangkan profesionalitasnya, dan

meningkatkan pengawasan pendidikan yang pada akhirnya bisa

meningkatkan mutu hasil pembelajaran siswa atau mutu pendidikan secara

umumnya.

3. Pembina pendidikan.

Pembina pendidikan dalam hal ini dinas pendidikan dengan para

pengawasnya serta lembaga Pembina lainnya seperti LPMP, P4TK, dan

LPTK dengan para widyaiswaranya bisa terus meningkatkan peranannya

dalam pembinaannya yang berkelanjutan dengan pemantauan rutin dan

evaluasi pada masing-masing tahapan dengan tujuan agar pelaksana

pendidikan di tingkat sekolah para pendidik dan tenaga kependidikan bisa

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara baik sesuai dengan

standar-standar yang berlaku.

4. Masyarakat

Masyarakat dalam system pendidikan nasional memiliki peranan

yang cukup penting, tidak hanya sebagai konsumen pelayanan pendidikan.

Mereka bisa mengambil peransertanya sesuai dengan standar pengelolaan

ARI A SOBARI O M (0706663) 150


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

pendidikan untuk satuan pendidikan dasar menengah dari mulai

perencanaan, pemantauan pelaksanaan dan evaluasi dan tentu dukungan

anggaran untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Akuntabilitas, transparansi, efisiensi,dan efektifitas pengelolaan

pendidikan bisa meningkat dengan dorongan dan dukungan masyarakat

yang menuntutnya.

ARI A SOBARI O M (0706663) 151


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Daftar Pustaka:

Akdon, (2007). Strategic Management For Educational Management


(Manajemen Strategik untuk Manajemen Pendidikan). Alfabeta
Bandung.

Arikunto, Suharsimi. (2004). Dasar-Dasar Supervisi. PT Rineka Cipta Jakarta

Danim, Sudarwan. (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke
Lembaga Akademik. PT Bumi Aksara Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1999). Panduan Manajemen Sekolah.


Dirjen Dikdasmen, Direktorat Dikmenum, Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1991). Model Penampilan Sekolah.


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah, Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional, (2007), Evaluasi Program Supervisi


Pendidikan, Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional, (2008), Metode dan teknik Supervisi,


Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional, (2008), Pendekatan, Jenis dan Metode


Penelitian Pendidikan, Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional, (2008), Pengolahan dan Analisi Data


Penelitian, Direktorat Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional, (2008), Proses Penelitian, Direktorat Tenaga


Kependidikan, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan

Departemen Pendidikan Nasional, (2007), Supervisi Akademik dalam Rangka


Peningkatan Profesionalisme Guru Direktorat Tenaga Kependidikan,
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan

Fattah, Nanang (2008). Landasan Manajemen Pendidikan. PT Rosda Karya-


Bandung

Syahbana, Fery (2007). “Kontribusi Managerial Skill Kepala Sekolah dan Budaya
Sekolah Terhadap Efektivitas Sekolah Menengah Atas Negeri di
Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Cimahi”, Program Studi
Administrsi Pendidikan SPS UPI Bandung.

ARI A SOBARI O M (0706663) 152


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Komariah, Aan. Triana, Cepi (2008). Visonary Leadership Menuju Sekolah


Efektif. PT Bumi Aksara Jakarta.

Munir, Abdullah. (2008). Menjadi Kepala Sekolah Efektif, Ar-Ruzz Media


Maguwoharjo, Depok, Sleman, Jogjakarta.

Nawawi, Hadari. (1994). Administrasi Pendidikan, Haji Masagung Jakarta.

Priyatno, Duwi. (2009), “5 Jam Belajar Olah data dengan SPSS” Andi
Yogyakarta

Purwanto, M Ngalim. (2008). Administrasi dan Supervisi Pendidikan, PT Rosda


Karya- Bandung

Riduwan & Akdon, (2007). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika untuk
Penelitian. Alfabeta Bandung.

Riduwan & Sunarto, H. (2007). Pengantar Stistika untuk Penelitian Pendidikan,


Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Alfabeta Bandung.

Riduwan, (2007). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta Bandung

Riduwan, (2007). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta Bandung

Riduwan, (2005).Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Alfabeta


Bandung

Sagala, H.Syaiful.(2007). Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu


Pendidikan. Alfabeta Bandung.

Sagala, H.Syaiful.(2006). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Alfabeta


Bandung.

Sugiyono, (2008). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta Bandung,

Sugiyono, (2006). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta Bandung,

Sugiyono, (2006). Metodologi Penelitian Administrasi. Alfabeta Bandung,

Sukmadinata, N.S., Jami’at, A.N, Ahman. (2008). Pengendalian Mutu Pendidikan


Sekolah Menengah (konsep, Prinsip, dan Instrumen). PT Refika
Aditama Bandung.

Sururi, (2007), “Belajar SPSS for Window untuk Mengelola Data Penelitian”,
Dewa Ruchi, Bandung

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI (2009), “Manajemen Pendidikan”


Alfabeta,

ARI A SOBARI O M (0706663) 153


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TESIS
BANDUNG

Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, (2006), “Pengolahan Data


Statistik dengan SPSS 14” Salemba Infitek, Jakarta.

Uno, Hamzah B, (2008). Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan Reformasi


Pendidikan di Indonesia. Bumi aksara.

ARI A SOBARI O M (0706663) 154

Anda mungkin juga menyukai