Anda di halaman 1dari 33

BIODATA

Nama : Nofriani R W Ndun


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Kupang, 14 November 1997
Alamat Asal : Beumopu Lasiana
Alamat Sekarang : Beumopu Lasiana
Agama : Khatolik
No. Telp : 082247568878

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Magang Mandiri di Taman Safari Cisarua Bogor. Magang di Taman safari Indonesia
dilaksanakan pada tanggal 17 juli 2017-12 Agustus 2017 ini bertujuan untuk mengamati
pola tingkah laku satwa dan mendapatkan inormasi dari para keeper satwa yang ada di
Taman Safari Indonesia.
Semoga laporan magang ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman belajar bagi pembaca dalam menempuh pendidikan di Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana. Laporan magang ini dibuat untuk
memenuhi tugas akhir semester IV yang terdiri atas 2 SKS yang dibimbing oleh drh.
Elisabet Tangkonda. M,sc.
Ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah terlibat
dalam proses magang hingga berakhirnya kegiatan tersebut. :

1. Dekan dan Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Undana.


2. Taman Safari Indonesia, Cisarua – Bogor.
3. Pegawai Taman Safari Indonesia, Cisarua – Bogor: Arena Reptil, Arena
Dolphin Show , Arena Taman Burung, dan Arena Baby Zoo.
4. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan doa, serta memberi
dukungan dalam bentuk materil kepada penulis.
5. Saudara dan rekan magang TSI(Vani, Frits, Tekla, Jems,Pak Aro )
6. Sahabat seperjuangan “VETACLASS”.

iii
Penulis menyadari bahwa Laporan Magang ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah
ini

Bogor, 12 Agustus 2017

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan .................................................................................................. i


Biodata ...................................................................................................................... ii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................... v
Bab I Pendahuluan .................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Tujuan ................................................................................................. 1

1.3. Manfaat ............................................................................................... 1

1.4. Tempat dan Waktu ............................................................................. 2


Bab II Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 3
2.1. Gambaran Umum Tempat Magang ..................................................... 3
2.2. Lokasi Pembagian Tugas ..................................................................... 6
Bab III Hasil dan Pembahasan ................................................................................. 7
3.1. Arena taman burung .......................................................................... 7
3.2 Arena baby zoo:kanguru ...................................................................... 11
3.3 Arena reptil .............………………………………………………… 15
3.4 Arena dolphine show ………….…………………………………….... 21
Bab III Penutup ......................................................................................................... 26
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 26
3.2 Saran .................................................................................................... 27
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 28

v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kedokteran hewan merupakan salah satu jenis ilmu dan praktik kedokteran, yang
melakukan diagnosis, terapi, dan pencegahan penyakit pada hewan. Secara umum, semua
jenis hewan dapat dikategorikan sebagai pasien, baik hewan domestik maupun liar. Untuk
itu dokter hewan dituntut untuk mampu menyobati segala jenis hewan tidak terkecuali
satwa liar. Satwa liar merupakan hewan-hewan yang tidak pernah didomestikasi atau
dipelihara atau dibiasakan hidup bersama manusia. Untuk melakukan penagan terhadap
hewan liar dibutuhkan teknik khusus untuk dapat menghadapi hewan liar.
Oleh karena itu meningkatkan kemampuan tersebut dilakukan suatu kegiatan yang
disebut dengan magang. Magang ini bertujuan untuk mendapatkan informasi sebanyak
mengenai tingkah laku satwa liar yang tidak di dapat selama bangku kuliah. Magang di
TSI akan mengetahui banyak informasi dari para keeper.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang dicapai setelah mengikuti kegiatan magang yaitu :
 Mengetahui tingkah laku alami kanguru, berbagai jenis burung,lumba-lumba,
dan reptil.
 Mengetahui manajemen perkandangan dan perawatan kanguru, berbagai jenis
burung,lumba-lumba, dan reptil.
 Mengetahui manajemen nutrisi hewan serta pemeliharaan kanguru, berbagai
jenis burung,lumba-lumba, dan reptil.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan magang ini adalah dapat meningkatkan
ketrampilan dalam penanganan terhadap satwa liar serta mampu mengetahui tingkah laku
alami dari satwa liar.

1
1.4 Tempat dan waktu
 Tempat : Taman Safari, Jln. Raya Puncak No. 601, Cibeureum, Cisarua,
Bogor, Jawa Barat.
 Waktu : 17 Juli 2017 – 11 Agustus 2017

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gambaran umum Tempat Magang

Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga berwawasan lingkungan


yang berorientasi pada habitat satwa di alam bebas. Taman Safari Indonesia terletak di
Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal
dengan kawasan Puncak. Taman ini berfungsi menjadi penyangga Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango di ketinggian 900-1800 m di atas permukaan laut, serta mempunyai suhu
rata-rata 16 - 24° C.

Keunikan tempat wisata ini dari kebun binatang lainnya di Indonesia adalah
pengunjungnya bisa berkeliling ke berbagai tempat untuk bisa melihat dari dekat semua
jenis binatang dengan memakai mobil pribadi ataupun naik bus yang sudah disediakan
pihak pengelola Taman Safari. Pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan
memberi makan hewan-hewan tersebut.

Taman Safari memiliki sekitar 2500 koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru
dunia termasuk satwa langka, seperti harimau benggala, jerapah, singa, orang
utan, gajah, anoa, komodo dan lain sebagainya. Taman Safari Indonesia dilengkapi dengan
berbagai fasilitas rekreasi dan atraksi seperti bus safari, danau buatan, sepeda air, kano,
kolam renang dengan seluncur ombak, kereta api mini yang melintasi perkampungan ala
Afrika, taman burung, baby zoo, kincir raksasa, gajah tunggang, komedi putar, pentas
sirkus, area gocart, bom-bom car, rumah hantu, atraksi hewan, kesenian tradisional
dan sulap di panggung terbuka.

Kriteria Taman Safari sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Kehutanan


Republik Indonesia Nomor : P.31/Menhut-Ii/2012 Tentang Lembaga Konservasi pasal 10
terdiri atas:

3
a. Memiliki satwa liar yang dikoleksi sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelas taksa
baik satwa yang dilindungi, satwa yang tidak dilindungi dan/atau satwa asing;
b. Memiliki luas areal sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) hektar;
c. areal pemeliharaan satwa terbuka;
d. Pengunjung menggunakan kendaraan yang aman dari jangkauan satwa liar;
e. Memiliki sarana pemeliharaan dan perawatan satwa, sekurang-kurangnya terdiri
atas:
1) kandang pemeliharaan;
2) kandang perawatan;
3) kandang pengembangbiakan;
4) kandang sapih;
5) kandang peragaan;
6) areal bermain satwa;
7) gudang pakan dan dapur;
8) naungan untuk satwa; dan
9) prasarana pendukung pengelolaan satwa yang lain;
f. Memiliki fasilitas kesehatan lengkap, sekurang-kurangnya terdiri atas:
1) karantina satwa;
2) rumah sakit hewan;
3) laboratorium; dan
4) koleksi obat.
g. Memiliki fasilitas pelayanan pengunjung, sekurang-kurangnya terdiri atas:
1) pusat informasi;
2) toilet;
3) tempat sampah;
4) petunjuk arah;
5) peta dan informasi satwa;

4
6) parkir;
7) kantin/restoran;
8) toko cindera mata;
9) shelter;
10) loket; dan
11) pelayanan umum.
h. Memiliki tenaga kerja permanen sesuai bidang keahliannya, sekurang- kurangnya
terdiri atas:
1) dokter hewan;
2) kurator;
3) tenaga paramedis;
4) penjaga/perawat satwa (animal keeper);
5) tenaga keamanan;
6) pencatat silsilah (studbook keeper);
7) tenaga administrasi; dan
8) tenaga pendidikan konservasi.
i. Memiliki fasilitas kantor pengelola; dan
j. Memiliki fasilitas pengelolaan dan pengolahan limbah.

Selain itu Taman Safari Indonesia ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Lembaga
Konservasi "ex-situ" oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia Hasjrul Harahap melalui
SK. No. 709/Kpts-II/90, Tanggal 6 Desember 1990, diperbaharui SK Menhut No.
242/Kpts-II/1999. TSI juga sebagai Pusat Penangkaran Satwa Langka Indonesia (SK
Dirjen PHPA No. 2366/VI-Sek/Kp 90) pada tanggal 20 November 1990. Pada tanggal 16
Maret 1990, TSI-Cisarua, Bogor diresmikan menjadi objek wisata nasional oleh
Menparpostel saat itu Soesilo Soedarman dengan SK Menparpostel Kep.11/U/III/89.

Konservasi ex situ secara harfiah berarti, "konservasi off-site". Ini adalah proses
untuk melindungi spesies, varietas atau jenis tumbuhan yang terancam punah, di luar

5
habitat aslinya; Misalnya dengan memindahkan sebagian populasi dari habitat yang
terancam dan menempatkannya di lokasi baru, yang mungkin merupakan daerah liar atau
dalam perawatan manusia. Tingkat dimana manusia mengendalikan alam dari populasi
yang dikelola sangat bervariasi, dan ini mungkin termasuk perubahan lingkungan hidup,
pola reproduksi, akses terhadap sumber daya, dan perlindungan dari predasi dan kematian.
Pengelolaan ex situ dapat terjadi di dalam atau di luar jangkauan geografis alami suatu
spesies. Individu yang dipelihara ex situ ada di luar ekologi.

2.2 Lokasi pembagian tugas


Lokasi pembagian tugas terdiri atas empat lokasi dimana setiap minggu terjadi
pergantian, yaitu :
1) 17 juli-21 juli 2017 : Lokasi Taman Burung
2) 24 juli-28 juli 2017 : Lokasi Arena Baby Zoo : Kandang Kangguru
3) 31 juli- 5 agustus 2017 : Lokasi Arena Reptil
4) 7 agustus -11 agustus 2017 : Lokasi Arena Dolphin Show

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan observasi dan informasi yang diperoleh , maka hasil dan
pembahasannya dijabarkan sebagai berikut :
3.1 Arena Taman Burung
3.1.1 Etiologi.

Burung (Aves) adalah sekelompok vertebrata endotermik, yang ditandai dengan


bulu, mempunyai tingkat metabolisme yang tinggi, jantung terdiri dari empat
bilik/ruang, dan kerangka yang kuat namun ringan. Burung hidup di seluruh dunia
dan ukurannya berkisar 5 cm sampai 2,75 m (9 kaki). Mereka menempati kelas
tetrapoda dengan spesies yang paling banyak hidup. Jenis burung yang dimiliki
Taman burung Taman Safari Indonesia adalah burung pemakan biji-bijian dan burung
karnivora yang berasal dari berbagai belahan dunia dan juga tidak lupa pula burung-
burung asli indonesia. Burung yang bersal dari luar indonesia seperti australia
pelikan, ayam mutiara dan flaminggo. Dan juga burung endemik dari indonesia
seperti burung cendrawasih, merak, julang, kakatua, rangkung dan nuri.

Burung bersifat sosial, berkomunikasi dengan sinyal visual, panggilan,


nyanyian burung, dan berpartisipasi dalam perilaku sosial seperti pembiakan dan
perburuan kooperatif, berkelompok, dan pemangsa. Sebagian besar spesies burung
secara sosial monogami (mengacu pada pengaturan kehidupan sosial, berbeda dari
monogami genetik), Spesies lain memiliki sistem perkembangbiakan yang bersifat
poligami (susunan satu jantan dengan banyak betina) atau jarang, polijana (susunan
satu betina dengan banyak jantan). Burung menghasilkan keturunan dengan bertelur
yang dibuahi melalui reproduksi seksual. Mereka biasanya meletakkan di sarang dan
dierami oleh betina.

7
3.1.2 Tingkah laku alami burung

Berdasarkan observasi dan informasi yang yang diperoleh maka tingkah laku
alami burung yaitu :

 Burung cendrawasih jantan biasanya akan memamerkan ekornya untuk


menarik perhatian betina
 Buruk merak jantan akan menarik perhatian betina dengan cara
mengembangkan ekornya dan mengeluarkan suara.
 Burung julang papua betina yang siap bertelur akan masuk kedalam
lubang dan menutup lubang tersebut dengan tanah liat dan hanya
menyisakan lubang kecil untuk memasukan makanan.
 Sebagian besar burung diurnal, namun beberapa burung, seperti spesies
burung hantu bersifat nokturnal atau kombo (aktif pada jam senja).
 Hidup soliter
 Pada saat julang betina bertelur maka julang jantan yang akan bertugas
mencari makan.
 Suara yang dikeluarkan oleh kakatua digunakan untuk mengenali
kawanan dan juga memberitahui adanya predator.

3.1.3 Manajemen perkandangan dan perawatan

a) Manajemen perkandangan
Kandang dibersihkan setiap pagi dengan sore hari untuk mencegah
berbagai jenis penyakit. Desifekan dilakukan setiap dua kali seminggu
dimana kadang didesinfektan dengan mengunakan TH4. TH4 merupakan
larutan desinfektan yang aman untuk digunakan dikandang dan sangat
ampuh membunuh virus, bakteri, jamur, protozoa dan alga (contoh : virus
flu burung, bakteri penyebab Anthrax, bakteri TBC)

8
Gambar 1 : kandang burung

b) Manajemen perawatan
Perawatan diberikan kepada semua jenis burung seperti pemberian
enrichment yang bertujuan untuk mengurangi stres pada burung,
pemberian enrichment dilakukan dua kali seminggu dimana potongan
buah disimpan kedalam tempat yang telah dibuat dari besi dan gantung
diranting-ranting pohon. Perawatan khusus juga diberikan kepada burung
yang sakit contohnya seperti burung kakutua yang mengalami patah
paruh di ditempatkan dalam kadang khusus dan diberi makan dan
pencahayaan yang cukup. Selain itu karena kondisi ditaman burung yang
lembab menyebabkan burung sering terkena penyakit jamur, penyakit
jamur tersebut sering menyerang bagian paruh sehingga runtin pemberian
obat anti jamur.

3.1.4 Manajemen pakan


Pakan yang diberikan kepada berbagai jenis burung berbeda-beda tergantung
pada spesies burung. Pakan yang dibuat ditaman burung terdiri dari bahan-bahan

9
seperti jagung, beras, dog food, kacang hijau, nasi, pepaya, pisang, apel, jeruk,
kwaci, pur, sayuran seperti sawi, kangkung dan kacang panjang.

Pakan yang diberikan kepada jenis kakatua jambul kuning adalah campuran
dari kwaci, sayuran yang dipotong halus, apel, pisang, tauge, tahu, dan telur,. Semua
bahan tersebut ditempatkan pada tempat yang disediakan kecuali untuk jagung dan
pepaya langsung pasang pada besi yang ada pada kandang. Untuk burung julang
pakannya terdiri dari pisang dan pepaya yang telah dipotong-potong.

A B

C D

Gambar 2(A,D) pakan untuk kakatua, 2B dog food untuk flaminggo,


2C pakan untuk julang

Untuk flaminggo biasanya diberi campuran dog food dan roti. Pemberian
dog food dikarenakan dog food memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan oleh
flaminggo. Untuk untuk jenis unggas seperti ayam mutiara dan ayam kate biasanya
diberikan sayuran yang sudah dipotong halus dan dicampur dengan nasi. Untuk
jenis burung air sepeti Australia pelikan, pecuk padi dan mandar besar, bianya

10
diberi ikan mujair atau ikan mas yang sudah dipotong atau pun yang tidak
dipotong.

Burung yang ada ditaman burung diberi makan tiga kali sehari yaitu pada
pukul 09.00, 14,00 dan 16.30. Untuk burung yang digunakan untuk foto bersama
para pengunjung seperti nuri bayan dan nuri kepala hitam hanya diberi makan dua
kali sehari karena biasnya para pengunjung yang befoto sekaligus juga memberi
makan.

3.1.5 Menajemen reproduksi

Hampir sebagian besar burung ditaman burung menghasilkan dua butir telur
setiap kali bertelur dan mereka biasanya bertelur pada awal musim hujan. Untuk
dapat mengawini betina, burung jantan akan menarik perhatian betina seperti
contohnya burung cendrawasih dan merak yang akan mengibaskan ekornya
mengeluarkan suara dan memamerkan keindahan bulu mereka untuk menarik
perhatian betina.

3.2 Baby Zoo: Kanguru


3.2.1 Etiologi
Kanguru merupakan hewan mamalia yang memiliki kantung(marsupial) hewan
ini termasuk hewan asli benua Australia. Terdapat empat jenis kanguru yaitu
kanguru merah, kanguru abu-abu timur, kanguru abu-abu barat dan kanguru
antilopin. Kanguru dapat ditemukan di wilayah Australia dan Tasmania dan hidup
dihabitat yang bervariasi dari hutan sampai ke padang rumput. Dari antara keempat
jenis kanguru tersebut jumlah spesies yang terbayak adalah kanguru abu-abu timur
(Macropos giganteus), selanjutnya diikuti oleh kanguru abu-abu barat.

Untuk bergerak dengan kecepatan rendah seekor kanguru akan menggunakan


ekornya untuk membentuk tripoid dengan dua kaki depannya. Kanguru hidup dalam

11
kelompok atau disebut dengan mobs dan didominasi oleh jantan. Kanguru Jantan
disebut boomers, bucks, atau jack.

Kanguru memilki pendengaran yang baik mereka memiliki telinga yang besar
dan mengarah kesegala arah kesumber suara. Kanguru hanya bisa bergerak dengan
cara melompat menggerakan kedua kakinya bersama-sama dalam satu arah.

Kanguru tidak mempunyai kelenjar keringat sehingga pada saat cuaca panas
kanguru akan terengah-engah seperti anjing, mereka akan menjilati kaki depan dan
dada . Penguapan air liur tersebut membantu untuk mendinginkan tubuh.

Jenis kanguru yang berada ditaman safari indonesia adalah jenis kangguru
abu-abu timur, jenis kanguru ini dapat hidup di daerah yang lembab sedangkan jenis
kanguru merah tidak dapat hidup ditempat yang lembab. Di Australia kanguru abu-
abu timur dapat ditemukan di pesisir timur Australia, semua Queensland dengan
pengecualian dari barat Cape York, South Wales, dan sebagian Tasmania, terutama
bagian utara timur. (Strahan, 1995). Kangguru abu-abu timur menghuni berbagai
habitat mulai dari hutan terbuka hingga padang rumput, mereka juga dapat
ditemukan di pegunungan. Habitat dari spesies ini biasanya merupakan daerah
dengan curah hujan tinggi, tapi ini juga bisa berkisar pada daerah semi kering.
Berikut adalah taxonomi dari kanguru abu-abu.

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Mamalia

12
Ordo : Marsupialia

Famili : Maacropodidae

Genus : Macropus

Spesies : Macropus giganteus


3.2.2 Tingkah laku alami kanguru
Adapun tingkah laku yang khas dari kanguru antara lain :
 Dapat melompat dan berlari karena mempunyai kaki yang kuat dan dapat
mencapai kecepatan 56 km/jam, melompat sejauh 8 meter dan setinggi 2
meter
 Ketika kanguru mencari makan ia akan menggunakan ekornya sebagai
penyeimbang atau kaki kelima.
 Kanguru abu-abu timur hidup berkelompok. Kelompok terdiri dari 2-3
betina dan keturunannya dengan jumlah jantan yang sama dengan yang
satu dominan.

3.2.3 Manajemen perkandangan dan perawatan


a. Manajemen Perkandangan
Kandang yang dibuat untuk kanguru disesuiakan dengan habutat aslinya
hal ini bertujuan mengurangi stress pada kanguru. Alas kandang diberikan
berupa pasir agar menyerupai habitat aslinya. Kandang kanguru dibersihkan
setiap pagi dan sore hari untuk mencegah terjadinya penyakit.

13
Gambar 3 kandang kanguru
b. Menajemen perawatan
Perawatan yang diberikan diberikan kepada kanguru untuk mencegah agar
tidak terjadi stres dengan diberikan enrichment berupa dedaunan segar pada
pagi hari selain itu juga perawatan untuk kangguru yang mengalami koksidiosis
dengan memberikan obat anti koksidia dan juga diberikan neurobion.

Gambar 4 tempat kanguru berteduh


3.2.4 Manajemen pakan kanguru
Pakan yang diberkan kepada kanguru terdiri dari rumput kering, biji bunga
matahari, jagung, kacang hijau dan beras selain itu juga diberikan tambahan pelet.
Pemberian pakan diberikan pada saat pagi dan sore hari. Pagi hari kanguru diberi
pakan berupa rumput kering, jagung ,beras merah dan biji bunga matahari. Setelah
jam 10 kanguru akan dilepas dan diberi makan berupa rumput kering. Pada sore hari
pakan yang diberikan kepada kanguru sama dengan pakan yang diberikan pada pagi
hari

14
Gambar 5. Pakan dan minum kanguru
3.2.5 Reproduksi
Kanguru betina mulai mencapai dewasa secara seksual sekitar umur antara 17
dan 28 bulan sementara jantan dewasa sekitar 25 bulan biasanya kanguru melahirkan
satu ekor anak saja dengan ukuran sebesar 2 cm. Lama mengandung kanguru rata-
rat 32-37 hari. Selanjutnya anak kanguru akan langsung masuk kedalam kantung dan
didalam kantung dilengkapi dengan puting susu dengan jumlah dua pasang. Segera
setelah anak kanguru lahir dia akan menepel dengan ibunya selama 6 bulan.
Kanguru termasuk hewan poligami kanguru jantan akan berkelahi dengan jantan yang
lain untuk dapat mengawini betina biasanya kelahiran kanguru biasanya terjadi pada
musim kemarau.

3.3 Arena Reptil


3.3.1 Etiologi
Ular merupaka jenis reptil karnivora yang memanjang, tanpa kaki, dari
Serpentes. Seperti semua squamates, ular bersifat ectothermic, Banyak spesies ular
memiliki tengkorak dengan beberapa sendi lebih dari pada nenek moyang kadal
mereka, yang memungkinkan mereka untuk menelan mangsa yang jauh lebih besar
dari pada kepala mereka dengan rahang mereka yang sangat fleksibel. Untuk
mengakomodasi tubuh mereka yang sempit, organ ular berpasangan, (seperti ginjal)
tidak berdampingan melainakan yang satu berada didepan dan kebanyakan hanya
memiliki satu paru fungsional.

15
Pada kelompok reptil keadaaan lingkungan tempat tinggal sangat mempengaruhi
terhadap hewan tersebut, kebanyakan hewan kelas ini berdarah dingin di mana
habitatnya dapat ditemui hampir di seluruh daerah kecuali pada daerah kutub.
Menurut Messer (1971) dan Setiati (1992) semua spesies hewan dari Subordo
Serpentes atau Ophidia merupakan bagian dari ordo squamata yang meliputi semua
spesies ular. ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di
dunia. Ular dapat ditemukan di gunung, hutan, gurun, dataran rendah, lahan
pertanian, lingkungan pemukiman, sampai ke lautan. Banyak juga spesies ular yang
hidup melata di atas permukaan tanah atau menyusup-nyusup di bawah serasah dan
tumpukan bebatuan. Sementara sebagian yang lain hidup akuatik atau semi-akuatik di
sungai-sungai, rawa, danau dan laut. Reptil yang terdapat di arena reptil adalah
phyton, boa, kobra, king kobra, milk snake, jagung, ball phyton, inguana, soa-soa
layar, biawak hitam, kura-kura leher ular, kura-kura bintang, kura-kurang kaki gajah
dan biawak hijau.

3.3.2 Tingkah laku

Adapun tingkah laku alami dari reptil antara lain:

 Ular sering berendam dalam air pada siang hari


 Ular akan mengganti kulitnya setiap tiga bulan sekali. Tujuan dari pergatian kulit
pada ular salah satunya adalah untuk mengurangi jumlah kutu dan caplak.
Pergantian kulit terjadi secara berkala sepanjang hidup ular. Sebelum berganti
kulit, ular akan berhenti makan dan sering bersembunyi atau pindah ke tempat
yang aman. Tepat sebelum pergantian, kulit menjadi kusam dan kering terlihat dan
mata menjadi keruh atau berwarna biru. Kulit tua terpisah dari kulit baru di
bawahnya. Setelah beberapa hari, mata terbelalak dan ular itu "merangkak" keluar
dari kulitnya yang dulu. Kulit lama pecah di dekat mulut dan ular menggeliat,

16
dibantu dengan menggosok permukaan yang kasar. Dalam banyak kasus, kulit
pemancing mengelupas ke belakang tubuh dari kepala ke ekor dalam satu potong,
seperti menarik kaus kaki dari dalam ke luar. Lapisan kulit baru yang lebih besar
dan lebih terang terbentuk di bawahnya. Ular yang lebih tua bisanya berganti
kulitnya hanya sekali atau dua kali setahun. Tapi seekor ular muda, yang masih
tumbuh, bisa berganti hingga empat kali dalam setahun.
 kobra biasanya menyemprotkan bisa kearah mata
 Ular king kobra tidak dapat menyemprotkan bisa
 Ular kobra aktif pada malam hari.
 Biawak hitam biasanya menggunakan ekor untuk memanjat atau untuk melilitkan
kebatang pohon.
 Seekor ular menggunakan lidahnya untuk membantu mendeteksi mangsa. Ini
memancarkan lidahnya yang panjang dan bercabang untuk mengambil molekul
kimia dari udara, tanah, atau air. Lidah membawa molekul bau itu kembali ke dua
bukaan kecil di atap mulut ular ke tempat ke otak untu dianalisis.
 Beberapa spesies ular seperti ular piton, ular derik, dan tembaga tidak dapat
melihat dengan baik sehingga mereka menggunakan indera lainnya untuk
menemukan mangsa. Mereka memiliki bukaan yang disebut lubang pit di depan
mata mereka. Lubang ini dapat merasakan panas yang dilepaskan oleh mangsa
berdarah panas.
 Ular tidak memiliki telinga luar untuk mendengar gelombang suara di udara.
Sebagai gantinya, tulang rahang bawah mereka menangkap getaran di tanah atau
air.
 Ular menggunakan lidah bercabang mereka untuk mencium udara. Ular adalah
ectotherms, artinya mereka harus mengatur suhu tubuh mereka secara eksternal
dengan cara menjemur diri atau mundur ke daerah yang teduh dan teduh. Ular

17
hibernasi selama musim dingin. Ular harus berganti kulit mereka tiga sampai enam
kali per tahun
 Sebagian besar spesies tidak beracun dan yang memiliki racun menggunakannya
terutama untuk membunuh dan menaklukkan mangsa dari pada untuk membela
diri.. Ular yang tidak berbisa menelan mangsa hidup atau dibunuh dengan
melilitkan badan.

Gambar 6. Anaconda kuning(Eunectes notaeus )

3.3.3 Manajemen Perkandangan dan Perawatan

a. Manajemen Perkandangan
Untuk menejamen petkandangan, kandang yang di siapkan untuk ular
adalah box, box yang disediakan tergantung dari ukuran ular tersebut, didalam
box biasanya diberi alas yaitu koran dan dilubangi untuk ventilasi udara.
Penggunaan koran mempunyai manfaat yaitu untuk kelembapan dan mudah
dibersihkan. Pergantian alas kandanga biasanya dilakukan setiap hari atau dua
hari sekali hal ini mencegah terjadinya penyakit. Selain diganti alas tempat, box
juga sering dicuci dan disemport dengan desinfektan TH4 untuk mencegah
berkembangan berbagai jenis parasit dan bakteri.

18
b. Manajemen Perawatan
Menajemen perawatan dilakukan untuk mencegah terjdainya penyakit dan
mengurangi stress. Penyakit yang biasa yang biasa menyerang ular adalah pilek,
parasit seperti cacing, protozoa, dan bakteri(Salmonella). Penyakit yang sering
menyerang kura-kura adalah melek. Selain itu juga perawatan yang diberkan kepada
kura-kura dan kadal adalah dengan memberikan tambahan kalsium dan minyak ikan
hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya defisiensi nutrisi dan juga dapat
meningkatkan nafsu makan. Selain itu ular rutin dimandikan seminggu sekali
dengan menggunakan shampoo untuk mencegah kutu dan caplak. Penanganan
untuk ular yang terkena caplak biasanya direndam semalam dengan menggunakan
air hangat. Selain itu suhu kamar karantina adalah 30° C dan 32° C
g

3.3.4 Manajemen Pakan


Pakan yang diberikan kepada spesies tergantung jenis dan ukuran. Untuk ular
besar sepeti boa dan phyton biasanya diberi makan ayam broiler sedangkan untuk
ular kecil seperti jenis ular jagung, king kobra, ball pyton biasanya diberi makan
tikus putih dan burung puyuh. Pemberian makan diberikan satu kali dalam
seminggu. Untuk ular kecil biasanya diberi makan 2-3 ekor tikur putih. Untuk jenis
kura-kura dan biawak diberikan sayur-sayuran sepeti pisang pepaya, kacang
panjang, kangkung dan picai dan diberi tambahan minyak ikan dan kalsium.

19
Gambar 7. Pakan kuar-kura

3.3.5 Reproduksi

Untuk menentukan jenis klamin ular digunakan alat yang dinamakan sexing.
Ular mencapai usia dewasa dan siap bertelur bervariasi tergantung spesies seperti
contohnya anconda mulai bisa bertelur pada usia 4 tahun. Ciri ular jantan yang birahi
adalah gelisah dan lama birahinya 2 minggu. Musim kawin untuk ular biasanya pada
bulan mei –september dan musim hujan/dingin. Dan waktu menyeram berbagai jenis
ular bervariasi contohnya ular besar seperti phyton waktu mengeramnya sekitar 100-
110 hari sedangakan ular kecil seperti ular jagung waktu menyeramnya sekitar 60-70
hari. Untuk meneteskan telur selain dibutuhnkan suhu yang sesuai dibutuhkan juga
wadah penyimpan biasanya menggunakan fermikulin. Untuk menghasilkan ular
dengan jenis klamin diiginkan dapat diperoleh dengan permainan suhu apabila suhu
untuk inkbasi > 33°C maka akan menhasilan ular dengan jenis kelamin jantan, namun
ada beberpa kekurangan dari penggunaan suhu > 33°C adalah cangakang menjadi
kering dan sulit untuk menetas. Sedangakan apabila suhu ikubasi < 33°C maka akan
menghasilkan ular dengan warna yang bervariasi dan dapat menghasilkan warna kulit
baru yang berbeda walaupun berasal dari spesies yang sama namun ada juga
kekurangan penggunaan suhu < 33°C yaitu ular yang menetas akan menjadi cacat.

20
4.4.Arena show Dolphin
4.4.1 Etiologi

Lumba-lumba merupakan mamalia air yang sering dikelirukan dengan ikan.


Lumba-lumba berbeda dengan jenis ikan hal ini dilihat dari gerakan ekor dimana
lumba-lumba menggerakan ekornyada keatas dan kebawah sedangkan ikan
menggereakan ekornya kekiri dan kanan. Lumba-lumba yang ada ditaman safari
merupakan jenis lumba-lumba hidung botol(Tursiops aduncus) yang berasal dari laut
indonesia yaitu laut Jawa. Jumlah lumba-lumba yang ada ditaman safari adalah 11
ekor dengan umur mulai dari 8-14 tahun. Lumba-lumba hidung botol, genus
Tursiops, adalah anggota keluarga Delphinidae yang paling umum dan terkenal dari
keluarga lumba-lumba laut. Berikut adalah taksonomi lumba-lumba hidung botol:

Kingdom: Animalia

Phylum: Chordata

Class: Mammalia

Order: Artiodactyla

Family: Delphinidae

Genus: Tursiops

Species: T. aduncus

Lumba-lumba botol menghuni laut yang hangat dan beriklim sedang di


seluruh dunia. Mereka hidup di semua samudra kecuali wilayah Kutub Utara dan
Antartika. Lumba-lumba hidung botol hidup dalam kelompok yang biasanya terdiri
dari 10-30 anggota disebut polong, namun ukuran kelompok bervariasi dari individu
tunggal hingga lebih dari 1.000. Makanan mereka terutama terdiri dari ikan.
Pencarian lumba-lumba untuk mangsa terutama menggunakan echolocation, yang

21
mirip dengan sonar. Mereka memancarkan suara klik dan mendengarkan echos
kembali untuk menentukan lokasi dan bentuk barang di sekitarnya, termasuk mangsa
potensial. Lumba-lumba botol juga menggunakan suara untuk komunikasi serta suara
yang dipancarkan melalui gerakan tubuh, seperti melompat dari air dan menampar
ekornya di permukaan air.

Lumba-lumba botol memiliki tingkat kecerdasan satu tingkat diatas simpanse


dan orang utan hal ini dibuktikan dari kemampuan mereka dapat berhitung mulai dari
penjumlahan, pengurangan, pembagian serta perkalian.

4.4.2 Tingkah laku


Lumba-lumba akan muncul kepermukan untuk melakukan pertukaran O2 dan CO2
4.4.3 Manajemen Perkandangan dan Perawatan
a. Manajemen Perkandangan
Di arena dophine show mempunyai 2 buah kolam yang saling
terhubung. Kolam pertamam mempunyai diameter 10 meter dan kedalam
meter dan kolam kedua mempunyai diameter 12 meter dan kelaman 5 meter.
Kolam dengan diamater 10 meter digunkan untuk melatih lumba-lumba
sedangkan kolam yang besar digunakan untuk show. kolam dengan
diameter 12 meter dan kedalam 5 meter air dapat menampung 6 ekor lumba-
lumba. Kolam tersebut diidi dengan air tawar dicampur dengan garam tanpa
yodium, penggunaan garam yang digunakan sekitar 17 ton atau sekitar 300
karung garam. Kadar garam minimun adalah 25 dan maksimum adalah 33.
Alat yang digunakan untuk mengukur kadar garam dalam kolam adalah
salino meter Pergantian air kolam dilakukan dua kali setahun. Sedangkan
untuk pembersihan kolam sendiri dilakukan menggunakan alat yang akan
menyaring air. Suhu air kolam adalah 23°C dan pH air minimum adalah 6,5
dan pH maksimun adalah 7,8. Pemeriksaan pH air dilakukan setiap pagi hari,

22
apabila pH air > 7,8 maka digunakan soda as untuk menetralkan pH air.
Kandungan chlor minimun adalah 0,3 dan maksimun adalah 1,5

Gambar 8. alat untuk mengukur pH


b. Manajemen Perawatan
Perawatan yang diberikan kepada lumba-lumba seperti menjaga
pakan mutu pakan yang diberikan, pemberia ever-e. Penyakit yang sering
diderita lumba-lumba adalah penyakit pencernaan dengan gejala klini
perubahan konsistensi feses menjadi lebih kental, selain itu juga lumba-
lumba juga sering terkena luka pada gusi dan biasa di beri danoclav
amoxilin clavulanic yang merupakan antibiotik.untuk luka pada tubuh
biasanya diberi salep nebacetin

Gambar 9. Kolam lumba-lumba

23
4.4.4 Manajemen Pakan, Minum, dan Nutrisi
Lumba-lumba memiliki jumlah gigi 83-100 buah. Pakan yang diberikan
kepada lumba lumba adalah ikan kembung. Ikan yang diberikan kepada lumab ada
yang dipotong diagonal dan ada yang diberkan utuh. Untuk potongan diagonal
diberikan pada saat latihan hal ini untuk mengurangi rasa kenyang pada lumba-
lumba karena apabila lumba-lumba merasa kenyang meraka akan malas bergerak.
Ikan kembung diberikan sesuai dengan takaran yang telah disediakan. Takaran
tersebut didasarkan pada berat badan serta usia dari lumba-lumba seperti yang
tertera pada gambar berikut:

Gambar 10. variable food bone system dolphins


Selain itu uga pemberian air minum juga rutin dilakukan pada pagi hari,
tujuan pemberian air minum adalah untuk mengganti kekurang air yang tidak dari
ikan yang diberikan

24
Gambar 11. ikan kembung

4.4.5 Reproduksi
Lumba-lumba hidung botol mulai memasuki kematangan reproduksi sekitar
usia 6 tahun, dan mulai bia mengandung pada usia 7 tahun untuk jantan dan betina.
Gejala dari lumba-lumba jantan yang estrus adalah menjadi lebih agresif sedangkan
untuk betian alat kalamin menjadi merah dan bengkak. Usia kebuntingan dari lumba
sekitar 8-9 bulan dan hanya melahirkan satu anak saja.

25
BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Taman safari merupakan objek wisata nasional yang memiliki jumalah satwa sekitar
2500 satwa yang bersala dari seluruh dunia. TSI mempunyai banyak arena yang dapat
dikunjungi yaitu taman burung, baby zoo, reptil dan show dophin. Pada arena taman
burung para pengenjung dapat melihat berbagian spesies yang dari indonesia maupun luar
indonesia. Burung yang ada ditaman burung merupakan burung pemakan biji-bijian dan
burung karnivora. Pakan yang dibuat di taman burung terdiri dari bijian, sayuran, buah-
buahan dan anak ayam DOC., karena kondisi ditaman burung yang lembab sehingga dapat
menyebabkan penyakit seperti jamur sehingga rutin pemberian obat anti jamur.

Selain arena taman burung salah satu arena yang terkenal adalah arena baby zoo :
kanguru. Kanguru merupakan hewan asli Australia. Jenis kanguru yang ada diTSI adalah
kanguru abu-abu timur. Spesies dapat hidup ditempat dengan curah hujan yang tinggi.
Pakan yang diberikan untuk kanguru adalah rumput kering, biji-bijian dan pelet.

Arena reptil TSI mempunyai banyak koleksi mulai jenis ular sampai kura-kura.
Jenis ular yang ada diarena reptil mulai ular phyton, boa, agung, kobra, king kobra, milk
snake sedangkang kura-kura ada kura-kura leher ular, kura-kura bintang. Pakan yang
diberikan untuk ular adalah ayam broiler, burung puyuh dan anak ayam DOC.

TSI merupakan salah satu lembaga konservasi penyelamatn lumba-lumba yaitu


dolphine center. Lumba- lumba yang berada di taman safari didatangkan dari doplhine
center. Jumlah lumba-lumba yang ada di TSI berumlah 11 ekor. Pakan yang diberikan
kepada lumba adalah ikan kembung. Kolam yang dimilki arena dolphine adalah 2 kolom
dengan diameter 12 dan 10 meter.

26
1.2 Saran

Pemberian informasi kepada pengunjung harus lebih kreatif agar masyarakat


(pengunjung) dapat lebih memahami cara melindungi serta melestarikan satwa yang di
sekitar kita.

27
DAFTAR PUSTAKA

http://www.tamansafari.com/ diakses Agustus 2017

https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Safari_Indonesia diakses pada 8 Agustus 2017

28

Anda mungkin juga menyukai