Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MAGANG

Taman Safari Indonesia II


22 Juli – 10 AGUSTUS 2018

DISUSUN OLEH :
AZIZ RIZAL CAHYANTO ( NIM. 1709511078 )

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, laporan magang ini dapat terselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku. Laporan
ini disusun guna memberitahukan kepada semua pihak yang terkait bahwa kegiatan magang
di Taman Safari Indonesia II telah selesai dilaksanakan dan untuk kedepannya agar laporan
ini dapat dipergunakan untuk kepentingan berbagai pihak.
Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada ;
1. Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana yang telah memberikan izin
kepada penulis selaku mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan magang di Taman Safari
Indonesia II .
2. Pimpinan Taman Safari Indonesia II beserta jajarannya yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mempelajari tentang satwa liar dan mendapatkan
pengalaman di Taman Safari Indonesia II.
3. Bapak drh. Nanang beserta rekan-rekan medis lainya yang telah membimbing,
mengajarkan ilmu medis konservasi, dan mengarahkan penulis selama magang di Taman
Safari Indonesia II.
4. Pak Yos Dethan, Pak Mahardika , Pak Anas, Pak Alfin dan seluruh Wildlife Staff di Taman
Safari Indonesia II yang selalu ceria dengan hewan asuhnya .
5. Segala pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf apabila terdapat
kesalahan yang kurang berkenan. Segala kritik dan saran sangat penulis harapkan guna
kesempurnaan laporan ini.

Prigen, 10 Agustus 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. .i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Riwayat .............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan Magang .................................................................................................. 1
BAB II ORGANISASI.......................................................................................................... 2
2.1 Riwayat Singkat Perusahan ............................................................................... 2
BAB III TUGAS DAN KEGIATAN....................................................................................... 3
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................................12
4.1 Refleksi ..............................................................................................................12
4.2 Ringkasan..........................................................................................................12
4.3 Observasi dan Rekomendasi .............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Mingguan ................................................................................................ 3


Tabel 3.2 Jadwal Harian ......................................................................................................3
Tabel 3.3 Nama-nama Kambing Gunung .............................................................................4
Tabel 3.4 Pakan Kambing Gunung ......................................................................................6
Tabel 3.5 Nama-nama Kuda Nil ...........................................................................................9
Tabel 3.6 Pakan Kuda Nil…………………………………………………………………………..10
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Barbary Sheep………………………………………………………………………..5


Gambar 3.2 Habitat Barbary Sheep………………………………………………………………5
Gambar 3.3 Conditioning satwa…………………………………………………………………..7
Gambar 3.4 Barbary Sheep sedang saling bertarung……..,…………………………………..7
Gambar 3.5 Pakan gantung…………………………..……………………………………………8
Gambar 3.6 Pelet gantung…………………………………………………………………………8
Gambar 3.7 Buah di pohon 8………………………………………………………………………8
Gambar 3.8 Pemberian perintah………………………………………………………………….11
Gambar 3.9 Pemberian hadiah…………………………………………………………………...11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 RIWAYAT PENULIS


1.1.1 Aziz Rizal Cahyanto
Penulis dengan nama lengkap Aziz Rizal Cahyanto dilahirkan di Surabaya, Tanggal 11
Februari 1999 dari ayah yang bernama Dwi Yanto, S.Pd.,M.M dan ibu bernama Rumani, S.Pd.
. Penulis merupakan anak pertama dari 2 bersaudara.
Penulis mulai duduk di bangku pendidikan sekolah dasar pada tahun 2005 di SDN 2 Mori
dan lulus di SDN 2 Kalisuber pada tahun 2011. Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan
di SMPN 1 Bojonegoro pada tahun 2014 dan SMAN 2 Bojonegoro 2017. Kemudian
selanjutnya diterima sebagai mahasiswa S1 program studi Pendidikan Dokter Hewan di
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana melalui jalur Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri di tahun 2017 dan masih berstatus mahasiswa aktif hingga laporan
ini dibuat.
Sejauh ini, penulis aktif melaksanakan kegiatan di Kelompok Minat Profesi Satwa Liar
“Rothschildi” Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
dan telah mengikuti berbagai kegiatan seminar dan pelatihan yang berkaitan dengan satwa
liar, baik sebagai peserta maupun panitia. Memiliki ketertarikan dan ingin meniti karir di bidang
medis dan konservasi satwa liar, menghantarkan penulis untuk melakukan kegiatan magang
di Taman Safari Indonesia II .
TUJUAN UMUM
Adapun tujuan kegiatan magang ini secara umum adalah menambah wawasan dan
pengalaman di bidang satwa liar. Selain itu, diharapkan nantinya dapat memberikan
gambaran mengenai ranah kerja dokter hewan di kebun binatang.
1.2.2 TUJUAN KHUSUS
1. Menambah pengetahuan aplikatif dan praktik di lapangan.
2. Peningkatan pemahaman profesi dan mengaktualisasikannya dalam praktik di lapangan,
khususnya dalam bidang satwa liar.
3. Menambah ilmu tentang pengobatan penyakit dan kasus medis pada satwa liar di lokasi
penangkaran.
4. Belajar handling satwa liar.
5. Memperoleh gambaran tentang ranah kerja dokter hewan di lembaga konservasi.
6. Belajar mengenai tingkah laku satwa dan pengelolaannya.
7. Memperoleh ilmu tentang manajemen pakan dan sanitasi kandang.
8. Menambah pengalaman.
9. Menambah relasi.
BAB II
ORGANISASI
2.1 Riwayat Singkat Perusahaan
Taman Safari Indonesia 2 adalah salah satu safari park terluas di Asia, yang terletak di
lereng Gunung Arjuno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Memiliki
berbagai macam spesies hewan dan atraksi terbaik se-Indonesia, kolam renang dengan
sistem filter air yang canggih, dan habitat yang tidak rusak dan suasana yang rimbun.
Taman Safari Indonesia menjadi tempat wisata yang berwawasan lingkungan dan
berorientasi habitat satwa pada alam bebas.
BAB III
TUGAS DAN KEGIATAN
3.1 Jadwal Mingguan

Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu

Kegiatan Bersama Kepeer Pembagian Polling

Lokasi Kawasan Afrika Baby Zoo & Rekreasi

Waktu 08.00-17.00 12.30-17.00

3.2 Jadwal Harian

KEGIATAN WAKTU TEMPAT

Pelepasan Satwa ke tempat Show 08.00-08.15 Area Afrika ( Kambing Gunung)

Sanitasi kandang,Pengamatan 08.15-10.00 Area Afrika ( Kambing Gunung)

Pemberian pakan hewan pagi, Area Afrika


10.00-11.00
Conditioning Satwa,Pengamatan ( Kambing Gunung,Hippo)

Area Afrika
Ishoma 11.30-12.30
( Kambing Gunung/Hippo)

Pemberian pakan hewan siang, Area Afrika


12.30-13.30
Conditioning Satwa,Pengamatan ( Kambing Gunung,Hippo)

Area Afrika
Feeding/Conditioning 13.30-14.30
( Kambing Gunung, Hippo)

Pemberian pakan hewan siang,


14.30-15.00 Area Afrika (Hippo)
Conditioning Satwa,Pengamatan

Sanitasi kandang,Pengamatan akhir 15.00-16.00 Area Afrika (Kambing Gunung)

Pemberian pakan hewan siang,


16.00-16.30 Area Afrika (Kambing Gunung)
Conditioning Satwa,Pengamatan

Pengembalian Satwa Show ke Kandang 16.30-17.00 Area Afrika (Kambing Gunung)


3.3 Kegiatan ( Pengenalan Serta Pengamatan Satwa)
3.3.1 Kambing Gunung ( Barbary Sheep )
No. Nama M/F
1 Jeki M
2 Charles M
3 Yani M
4 Dani M
5 Doyok M
6 Yano M
7 Noya F
8 Sanko M
9 Simba M
10 Alfin M
11 Laode F
12 Nonik F
13 Rika F
14 Tieta F
15 Nori F
16 Masey F

Domba Barbary (Ammotragus lervia) adalah


spesies caprid (kambing-antelop) asli
pegunungan berbatu di Afrika Utara. Enam
subspesies telah dijelaskan. Meskipun langka di
Afrika Utara asli, telah diperkenalkan ke
Amerika Utara, Eropa selatan, dan di tempat
lain. Ia juga dikenal sebagai aoudad, waddan,
arui, dan arruis
3.3.1.1 Morfologi
Domba Barbary memiliki tinggi 80 hingga 100 cm (2,6
hingga 3,3 kaki) di bahu dan berat 40 hingga 140 kg
(88 hingga 309 lb). Mereka berpasir-coklat, gelap
dengan usia, dengan perut sedikit lebih ringan dan
garis yang lebih gelap di sepanjang punggung. Bagian
atas dan bagian luar kaki berwarna coklat kemerahan
seragam atau coklat keabu-abuan. Ada beberapa
rambut shaggy di tenggorokan (membentang ke dada
pada laki-laki) dan surai yang jarang. Tanduk mereka
memiliki penampang segitiga. Tanduk melengkung ke
luar, ke belakang, lalu ke dalam, dan bisa melebihi 40
inci panjangnya. Tanduknya cukup halus, dengan
sedikit kerutan yang terlihat di dasar saat hewan Gambar 3.1 Barbary Sheep
dewasa.
3.3.1.2 Habitat & Kandang

Habitat :
Domba Barbary ditemukan di daerah pegunungan yang kering di mana mereka merumput dan
menelusuri rumput, semak-semak, dan lumut kerak. Mereka dapat memperoleh semua air
metabolisme mereka dari makanan, tetapi jika air cair tersedia, mereka akan minum dan
berkubang di dalamnya. Domba Barbary adalah krepuskular.
Kandang :
Kandang exhibit dan kandang adaptasi dibuat mirip dengan kondisi habitatnya di alam dan
pengunjung tetap dapat melihat, khusus untuk exhibit. Selain itu terdapat Kandang
tidur,pindah,jepit, melahirkan dan terkonsep five freedom.

Gambar 3.2 Habitat Barbary Sheep


3.3.1.3 Reproduksi

Kambing Gunung dewasa mencapai kematangan untuk melakukan pembuahan di usia 30


bulan. Biasanya, musim kawin kambing gunung berlangsung antara bulan Oktober hingga
Desember . Pada musim kawin, akan terdapat sebuah ritual untuk merebutkan para betina. Mereka
akan bertarung merebutkan betina dan siapa yang menanglah yang dapat menarik perhatian
betina dan mengawininya. Sekali musim kawin pejantan dapat mengawini lebih dar satu betina.

Selama Mengandung biasanya hidup berkelompok. Dalam satu kelompok terdapat 50


ekor. Bayi-bayi kambing gunung biasanya lahir pada musim semi atau sekitar akhir bulan Mei
hingga awal Juni. Kambing gunung akan mengandung bayinya selama enam bilan .Sekali
mengandung biasanya hanya melahirkan satu ekor saja. Ada kalanya, kelahirannya bisa lebih dari
seekor,meski kondisi ini jarang terjadi.

Ketika Lahir,bayi kambing gunung memiliki berat 3 Kg. Menariknya, dalam beberapa jam
setelah kelahirannya,bayi kambing gunung ini akan mulai lari dan memanjat tebing-tebing
disekitarnya. Pada tahun pertama ia akan mengikuti induknya kemanapun sampai ia dewasa.

3.3.1.4 Behaviour

Mereka biasanya hidup berkelompok di kandang adaptasi . Mereka membentuk kelompok dalam
jumlah besar. Mereka lebih aktif ketika hari terang hingga hari, serta menjelang petang.

3.3.1.5 Status

Jumlah populasi kambing gunung relatif stabil. Akan tetapi statusnya kini rentan akibat perburuan
liar yang dilakukan para pemburu ataupun penduduk untuk dijadikan santapan untuk acara dll.

3.3.1.6 Pakan
3.3.1.6.1 Di Alam

Pada dasarnya, kambing gunung makanannya seperti dengan kambing biasanya. Ia adalah
herbivora atau hewan pemakan tanaman. Lebih terkhusus, kambing gunung banyak memakan
rumput,paku-pakuan,lumut,jamur,rantig tanaman,dedaunan,semak belukar,buah,sayur dan
sejenisnya.

3.3.1.6.2 Di Kandang
Jam Makan dan Jumlah Pakan (kg)
Jenis Pakan
10.00 12.30 14.30 16.30
R. Jagung/R. Gajah 60 Kg 30 Kg 60 Kg
K. Panjang 3 Kg
Wortel 10 Kg
Toge 4 Kg
Pisang 2 Kg
3.3.1.7. Pengobatan Satwa

 25-07-2018 :
1. Alfin Pincang,Xray oleh tim Medis
2. Penanganan kaki Pincang Charles,Potong kanan belakang [ Flunixisi 4ml ]
 25-07-2018 :
1. Penanganan kaki Pincang Yani,Potong kaki kiri depan [ penylject 3ml ]
 07-08.2018 :
1. Pincang kaki depan Yani [ Flunixisi 4ml ]
2. Pincang Kaki Belakang Charles [Flunixiisi 3 ml]
3. Potong kuku charles

3.3.1.8 Conditioning

Pemberian pakan dengan cara Gambar 3.3


memanggil nama lalu menjulurkan
Conditioning
pakan menuju mulutnya dengan satwa
menggunakan tangan. Setelah
memakannya lalu diberikan sedikit
elusan lembut untuknya. Selalu
memerintahkan sesuatu dengan awalan
menyebut namanya

3.3.1.9 Enrichment

Enrichment diberikan agar


terjadi perubahan pada
lingkungan,peluang untuk
mengekspresikan tingkah laku, dan
meningkatkan kesejahteraan satwa.

3.3.1.9.1 Enrichment Sosial

Mengganti beberapa satwa untuk show


dengan satwa yang biasa di kandang
adaptasi bersama anak-anaknya. Untuk
menyambut dan layak tidaknya
kambing tersebut masuk di
kelompoknya harus ada sedikit
pertarungan.

Gambar 3.4 Barbary Sheep sedang saling bertarung


3.3.1.9.2 Enrichment Makanan

Enrichment makanan diberikan dengan


berbagai metode :

1. Pakan Gantung
2. Pelet Gantung
3. Buah di Pohon

Gambar 3.5 Pakan gantung

Gambar 3.6 Pelet gantung Gambar 3.7 Buah di pohon


3.3.2 Kuda Nil : Hippo ( hyppopotamus Amphibius )

No. Nama Sex

1 Harjak M
2 Slamet F
3 Tole M
4 Lorosae M
5 Yoga M
6 Morce F
7 Yuni F
8 Hippo Bhayangkara F
Pas

3.3.2.1 Morfologi

Tubuh kuda nil rendah (130 – 165 cm) dan


gemuk. Seekor kuda nil dewasa memiliki bobot
antara 1 – 3 ton dengan panjang tubuh 3 – 5
meter. Kulitnya berwarna abu-abu tua atau coklat
batu atau coklat lumpur. Kepalanya besar dan
lebar, serta agak rata dengan sepasang telinga
yang sangat kecil. Kuda nil memiliki taring yang
besar yang digunakan untuk mengancam musuh
seperti buaya, singa, atau heyna. Bagi pejantan
taring ini digunakan untuk bertarung
memperebutkan kekuasaan. Kuda nil dapat
membuka mulutnya sangat lebar saat bertarung.

3.3.2.2 Behaviour

Kuda nil biasa tidur di siang hari dan banyak


beraktifitas di malam hari. Namun kuda nil tidak
sepenuhnya nocturnal (nocturnal; hewan yang aktif
di malam hari saja). Kuda nil hanya makan sekitar
45 kg rumput dalam semalam. Satwa ini tidak perlu
banyak makan karena ia tidak banyak bergerak,
kecuali saat mencari makan.
3.3.2.3 Distribusi
Afrika Tengah , dan disekitarannya.
3.3.2.4 Reproduksi

Seekor kuda nil betina dapat melahirkan seekor anak setiap 2 tahun dengan masa
kehamilan 8 bulan. Dikarenakann mereka adalah hewan semiakuatik yang hampir 90%
berada di air maka reproduksi dan persalinan
BAB keduanya
IV terjadi di air Saat lahir, bayi kuda
nil memiliki bobot sekitar 45 kg. Seekor kuda nil dapat hidup sampai 40 tahun.
PENUTUP
3.3.2.5 Pakan
3.3.2.5.1 Di Alam
Makanan utama kuda nil adalah rumput di pinggiran sungai atau danau. Seekor kuda nil
dapat menjelajah perairan sejauh 30 km untuk mencari makan. Hewan ini juga menjelajah
daratan di sekitar sungai atau danau untuk mencari makan. Kadang-kadang kuda nil juga
makan hewan-hewan air kecil.

3.3.2.5.2 Di Kandang
Jenis Pakan Jumlah Rata-rata Jumlah Keseluruhan
Rumput Giling 81,25 Kg 650 Kg
Wortel 2,5 Kg 20 Kg
Pepaya 2 Kg 16 Kg
Pelet 3 Kg 25 Kg
K. Panjang 0,35 Kg 3 Kg
Pisang 0,625 Kg 5 Kg

3.3.2.6 Habitat & Kandang


3.3.2.6.1 Di Alam
Sesuai dengan namanya, kuda nil hidup di sekitar sungai Nil di Afrika, di selatan Sahara.
Populasi yang besar hanya terdapat di lembah sungai nil di Afrika Timur. Kuda nil hidup di
sungai atau danau. Hewan ini biasa berjalan di darat, tetapi tidak akan jauh dari sungai
atau danau

3.3.2.6.2 Di Kandang

Semua kandang, kecuali kandang jepit memilik tempat untuk berkubang bagi Hippo
sebab hampir 90 % ia menghabiskan waktu di air dikarenakan ia hewan semiakuatik.
Kandang Exhibit ada yang permanent dan non permanent. Masing-masing ada 2,
Kandang Permanent 1 diisi Morce dan Hippo Bhayangkara Pas dan kandang kedua di isi
oleh Slamet. Sementara 2 kandang non permanent di isi oleh Yuni dan Harjak. Akan
tetapi mereka juga memiliki kandang tidur juga kecuali Morce dan Hippo Bhayangkara
Pas. Sementara 3 Hewan lain menempati kandang tidurnya saja.
3.3.2.7 Status

Status konservasi dari kuda nil yaitu Vunerable (VU) menurut IUCN Red List. Status ini artinya
rentan, kuda il banyak kehilangan habitatnya.

3.3.2.8 Pengobatan

Selama magang berlangsung tidak ditemukan tanda-tanda maupun penyakit yang dialami oleh
Hippo dalam keseluruhan.

3.3.2.9 Conditioning

Selalu mengawali perintah dengan memanggil,membedakan nada perintah dan larangan,selalu


memberikan hadiah setelah ia megikuti arahan maupun perintah. Sedikit memberi hukuman atas
larangan yang dilakukan

Gambar 3.8 Pemberian perintah

Gambar 3.9 Pemberian hadiah


BAB IV
PENUTUP
4.1 Refleksi
Magang merupakan sebuah implementasi dari dunia kerja. Magang dapat memberikan
suatu gambaran tentang bagaimana bekerja yang sesungguhnya. Mahasiswa dapat
memperoleh ilmu dan pengalaman yang berharga selama periode magang. Tidak hanya
melulu soal ilmu, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana melatih diri untuk berada di
situasi yang baru dan tentunya dengan orang-orang baru.
Banyak sekali hal yang kelompok magang dapat kembangkan di Taman Safari Indonesia
II. Sebagai salah satu kebun binatang terbaik dan bertaraf Internasional, ilmu yang dapat digali
tidak hanya tentang medis satwa liar, namun juga ilmu komunikasi. Bagaimanapun juga,
Taman Safari Indonesia II sebagai kebun binatang dengan pengunjung yang cukup ramai,
turut menuntut kami untuk dapat berkomunikasi dengan pengunjung, baik lokal maupun
mancanegara. Hal tersebut merupakan sebuah tantangan dan kesenangan tersendiri.
Terlebih lagi di Taman Safari Indonesia II kami dapat melatih penggunaan Bahasa Inggris
kami kepada para wisatawan mancanegara.

4.2 Ringkasan
Selama magang di Taman Safari Indonesia II banyak ilmu yang penulis dapatkan baik
dibidang medis, ransum hewan, serta cara berinteraksi dan penanganan khususnya pada
satwa liar itu sendiri.

4.3 Observasi dan Rekomendasi


Adapun beberapa saran dari penulis selama menjalani magang di Taman Safari II ini
berupa penyediaan tempat tinggal permanane bagi yuni dan harjak. Dikarenakan tempat
exhibit tersebut sudah tidak layak dipakai dan kurang bagus dilihat. Untuk Segi Marketing
gunakan Ambassador untuk menerik orang ke taman safari Indonesia. Sebab banyak kawula
muda yang menggandrungi media sosial.

DAFTAR PUSTAKA
http://safariprigen.com/kategori-post/news-event/post/si-kecil-yang-besar-namanya-hippo-
bhayangkara

http://www.dosenpendidikan.com/ciri-dan-habitat-kuda-nil-beserta-penjelasannya/

https://biodiversitywarriors.org/m/article.php?idj=6874

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Barbary_sheep

https://www.arkive.org/barbary-sheep/ammotragus-lervia/

Anda mungkin juga menyukai