Anda di halaman 1dari 4

A.

Kompensasi Pribadi atau Private Compensation


a. Kompensasi pribadi adalah cara pembayaran dengan mengalihkan penyelesaian utang
piutang pada seorang penduduk dalam satu negara dimana penduduk tersebut tinggal
b. Contoh kasus:
Yahya mempunyai utang sebanyak £ 100 kepada Mr. Samo di Inggris atau sebanyak
Rp1.300.000,00 (dianggap kurs waktu itu menunjukkan £1 = Rp 13.000,00). Kemudia
Zakaria mempunyai piutang sebanyak £ 100 kepada Mr. John. Dari keempat orang
tersebut penyelesaian utang piutang dilakukan dengan cara Mr. John membayar utangnya
kepada Mr. Samo sebanyak £ 100 dan Yahya membayar utangnya sebanyak
Pp1.300.000,00 kepada Zakaria. Dengan demikian sudah lunas segala utang piutang
mereka atau secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut.

1. Pembeli (Indonesia) mengimpor barang dari penjual (Inggris) sehingga memiliki


utang.
2. Pembeli (Inggris) mengimpor barang dari penjual barang dari penjual (Indonesia)
sehingga memiliki utang.
3. Pelunasan utang dalam suatu negara.
x

D. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)

a. Pembayaran dengan L/C adalah Surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian
sejumlah barang dimana Bank sendiri yang menyetujui dan membayar surat wesel yang ditarik
oleh eksportir
b. Transaksi dengan L/C terdiri dari:

1. L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa langsung membayar sesuai harga barang
melalui bank yang ditunjuk.

2. Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat memasukkan barang terlebih dahulu
dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar kemudian

3. Indutrial L/C, artinya impor barang - barang industri atau barang modal secara cepat dan tidak
dipakai untuk barang konsumsi

4. Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi kepada bank yang ditunjuk untuk
melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada eksportin sebelum mengampalkan
barang-barang ekspor

5. Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu
tertentu, misalnya satu bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan dokumen.

c. Proses L/C

1. Bank dari pihak importir mengonfirmasikan dibukanya L/C oleh importir atas nama eksportir.
2. Eksportir menyerahkan barang dan mendapatkan bill of lading.

3. Eksportir menukarkan bill of lading dengan uang, bill of lading kemudian diteruskan oleh bank kepada
importir

4. Importir menukarkan bill tersebut dengan barang.


D. Tata cara pembayaran dengan L/C

1. Importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk membuka suatu L/C untuk dan
atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir bertindak sebagai opener. Bila importir sudah
memenuhi ketentuan yang berlaku untuk impor seperti keharusan adanya surat izin
impor, maka bank melakukan kontrak valuta (KV) dengan importir dan melaksanakan
pembukaan L/C atas nama importir. Bank dalam hal ini bertindak sebagai
opening/issuing bank. Pembukaan L/C ini dilakukan melalui salah satu koresponden bank
di luar negeri. Koresponden bank yang bertindak sebagai perantara kedua ini disebut
sebagai advising bank atau notifiying bank. Advising bank memberitahukan kepada
eksportir mengenai pembukaan L/C tersebut. Eksportir yang menerima L/C disebut
beneficiary.

2. Eksportir menyerahkan barang ke Carrier, sebagai gantinya Eksportir akan mendapatkan


bill of lading.

3. Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk mendapatkan pembayaran.


Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang setelah mereka mendapatkan bill of
lading tersebut dari eksportir. Bill of lading tersebut kemudian diberikan kepada Importir.

4. Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier untuk ditukarkan dengan barang yang
dikirimkan oleh eksportir.

Anda mungkin juga menyukai