Anda di halaman 1dari 46

SISTEM MONITORING

KESEHATAN STRUKTUR
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA
SISTEM MONITORING

Penyusun
Septinurriandiani

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN


Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum
www.pusjatan.pu.go.id
SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR-
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING

Septinurriandiani
Desember 2012

Cetakan Ke-1 2012, 46 halaman


© Pemegang Hak Cipta Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan

Cover Luar :

No. ISBN : 978-602-8256-88-9


Kode Kegiatan : 14-PPK2-001-107-D-12
Kode Publikasi : TR-61/ST/2012

Kata kunci : Monitoring kesehatan struktur, pengelolaan data, pemanfaatan data

Ketua Program Penelitian:


Redrik Irawan, Puslitbang Jalan dan Jembatan

Ketua Sub Tim Teknis:


Prof.(R).Ir. Lanneke Tristanto

Naskah ini disusun dengan sumber dana APBN Tahun 2012, pada paket pekerjaan
Penyusunan Naskah Ilmiah Litbang Teknologi Jembatan Bentang Panjang (2 Naskah Ilmiah
Kajian Sistem Interprestasi SHMS Jembatan Bentang Panjang dan Metode Pemeriksaan
Khusus Jembatan Bentang Panjang).

Pandangan yang disampaikan di dalam publikasi ini tidak menggambarkan pandangan


dan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum, unsur pimpinan, maupun institusi
pemerintah lainnya.

Kementerian Pekerjaan Umum tidak menjamin akurasi data yang disampaikan dalam
publikasi ini, dan tanggung jawab atas data dan informasi sepenuhnya dipegang
oleh penulis.

Kementerian Pekerjaan Umum mendorong percetakan dan memperbanyak informasi


secara eksklusif untuk perorangan dan pemanfaatan nonkomersil dengan pemberitahuan
yang memadai kepada Kementerian Pekerjaan.Pengguna dibatasi dalam menjual kembali,
mendistribusikan atau pekerjaan kreatif turunan untuk tujuan komersil tanpa izin tertulis
dari Kementerian Pekerjaan Umum.

Diterbitkan oleh:
Kementerian Pekerjaan Umum
Badan Penelitian dan Pengembangan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Jl. A.H. Nasution No. 264 Ujungberung – Bandung 40293

Pemesanan melalui:
Perpustakaan Puslitbang Jalan dan Jembatan
info@pusjatan.pu.go.id
Puslitbang Jalan dan Jembatan
Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) adalah institusi riset
yang dikelola oleh Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum Republik
Indonesia. Lembaga ini mendukung Kementerian PU dalam menyelenggara-
kan jalan di Indonesia dengan memastikan keberlanjutan keahlian, pengem-
bangan inovasi, dan nilai-nilai baru dalam pengembangan infrastruktur.

Pusjatan memfokuskan dukungan kepada penyelenggara jalan di Indone-


sia, melalui penyelenggaraan litbang terapan untuk menghasilkan inovasi
teknologi bidang jalan dan jembatan yang bermuara pada standar, pedo-
man, dan manual. Selain itu, Pusjatan mengemban misi untuk melakukan ad-
vis teknik, pendampingan teknologi, dan alih teknologi yang memungkinkan
infrastruktur Indonesia menggunakan teknologi yang tepat guna.

KEANGGOTAAN TIM TEKNIS & SUB TIM TEKNIS

Tim Teknis Ir. Yayan Suryana, M.Sc


DR. Ir. Rudy Hermawan, M.Sc
Prof.(R).DR. Ir. M.Sjahdanulirwan, M.Sc. Ir. Saktyanu, M.Sc
Ir. Agus Bari Sailendra, MT Ir. Herman Darmansyah
Ir. I Gede Wayan Samsi Gunarta, M.Appl.Sc Ir. Rachmat Agus
DR. Ir. Dadang Mohammad , M.Sc DR. Ir. Hasroel, APU
DR. Ir. Poernornosidhi, M.Sc DR. Ir. Chaidir Amin, M.Sc
DR. Drs. Max Antameng, MA Prof. Ir. Masyhur Irsyam, MSE. Ph.D
DR. Ir. Hedy Rahadian, M.Sc Kemas Ahmad Zamhari
Ir. Iwan Zarkasi, M.Eng.Sc Dr. Ir. Mochammad Amron, M.Sc
Prof.(R).Ir. Lanneke Tristanto Djoko Mujanto
Prof.(R).DR. Ir. Furqon Affandi, M. Sc
Ir. GJW Fernandez Sub Tim Teknis
Ir. Joko Purnomo, MT
Ir. Soedarmanto Darmonegoro Prof.(R).Ir. Lanneke Tristanto
Ir. Lanny Hidayat, M.Si Ir. Rahadi Sukirman
Ir. Moch. Tranggono, M.Sc Herbudiman, ST., MT.
DR. Ir. Djoko Widayat, M.Sc Abinhot Sihotang, ST., MT.
Redrik Irawan, ST., MT. Ir. Samun Haris, MT.
DR. Ir. Didik Rudjito, M.Sc DR. Made Suangga
DR. Ir. Triono Jumono, M.Sc DR. Aswandy
Ir. Palgunadi, M.Eng, Sc Ir. Ahmad Yunaldi
DR. Ir. Doni J. Widiantono, M.Eng.Sc
Ir. Teuku Anshar
Ir. Gandhi Harahap, M.Eng.Sc
v

Kata Pengantar

J
embatan merupakan struktur yang rentan, baik terhadap bencana alam maupun
perbuatan manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan perlindungan untuk mengurangi
dampak dari bahaya tersebut. Perlindungan yang dilakukan dapat berupa perkuatan,
retrofit, rehabilitasi atau system pemeliharaan yang baik. Untuk mendukung hal tersebut
maka diperlukan suatu sistem yang dapat menyediakan data dan informasi yang cukup
kepada pengelola untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan.
Sistem ini adalah monitoring kesehatan struktur dimana dibagi menjadi lima level yaitu
peng-kelas-an, penilaian kondisi, penilaian kinerja, penilaian detail dan peng-kelas-an, dan
perkiraan umum layan. Penentuan kelima level ini berdasarkan pada hasil yang diinginkan
oleh pengelola jembatan. Kelima level monitoring kesehatan ini didukung dengan adanya
database. Database ini berfungsi mengetahui riwayat jembatan selama beroperasi dan
saat konstruksi. Data yang disimpan pada database ini berguna sebagai input data untuk
analisis yang lebih kompleks. Maka oleh karena itu manajemen data diperlukan agar
data monitoring dapat dimanfaatkan dengan baik. Data monitoring yang dikelola dan
dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi dasar untuk pengambilan keputusan.

Bandung, Desember 2012

Septinurriandiani
Penyusun
vi

Daftar Isi
Kata Pengantar___________________________________________ v
Daftar Isi_________________________________________________ vi
Daftar Gambar____________________________________________ vii
Daftar Tabel______________________________________________ vii
Bab 1 Pendahuluan_________________________________________ 9
Bab 2 Konsep Prosedur Monitoring Kesehatan Struktur Jembatan_ 19
Sistem Manajemen Jembatan (Bridge Management System–BMS)...........................22
Perlindungan Jembatan terhadap Perbuatan Manusia dan Bencana Alam............22
Bab 3 Pengelolaan Data Sistem Monitoring____________________ 25
Pengaturan Akusisi Data.....................................................................................................26
Pengumpulan Data, Sinkronisasi, dan Penyimpanan..................................................26
Peninjauan Real-Time dan Reality Checks.......................................................... 27
Data Paska Pengolahan dan Jaminan Kualitas Penyimpanan Data..........................28
Pemprosesan Sinyal..............................................................................................................28
Pengarsipan Data...................................................................................................................29
Penggalian Data (Data Mining)..........................................................................................30
Bab 4 Decision Support Systems (Sistem Pendukung Keputusan)_ 33
Sistem Pendukung Keputusan untuk Sistem Monitoring Kesehatan Struktur......33
Mode Operasi.........................................................................................................................34
Sistem Monitoring dan Database......................................................................................35
Bab 5 Penutup_____________________________________________ 45
Daftar Pustaka____________________________________________ 46
vii

Daftar Gambar
Gambar 1 Penampang Memanjang Jembatan Suramadu.....................................................15
Gambar 2 Konsep prosedur sistem monitoring kesehatan strukutur jembatan
(Wenzel, 2009)..............................................................................................................21
Gambar 3 Salah satu konsep database dan penilaian (assessment)....................................35
Gambar 4 Pengukuran temperatur dan first vertical bending frequency selama
setahun (Agustus 1998-1999) pada Jembatan OGB, Korea..............................38
Gambar 5 Nilai eigenfrequency untuk perbedaan temperatur (5.13)................................39

Daftar Tabel
Tabel 1 State-of-the-art penerapan SHMS pada jembatan....................................................10
viii

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
9

Bab 1

Pendahuluan

S
HMS (Structural Health Monitoring System) merupakan imple-
mentasi dari strategi pengidentifikasian kerusakan infrastuktur di
bidang teknik sipil. Kerusakan tersebut didefinisikan sebagai bentuk
perubahan dari sifat material dan/atau geometri dari sistem struktur,
termasuk perubahan kondisi batas dan sistem sambungannya (wenzel,
2009). Proses identifikasi kerusakan umumnya terdiri dari tingkatan yaitu
deteksi kerusakan, lokasi kerusakan, tipe kerusakan dan taraf kerusakan.
Tabel 1 menunjukkan state-of-the-art dari penerapan SHMS pada jembatan
di dunia (Xu dan Xia, 2012).

PENDAHULUAN
10

Tabel 1 State-of-the-art penerapan SHMS pada jembatan

Bentang
Sensor yang
No Nama Jembatan Tipe Struktur Lokasi utama
dipasang
(m)

1 Akashi Kaikyo Bridge Susp Jepang 1991 (1) (2) (4) (5) (6) (7) (16)

(1) (2) (3) (4) (5) (9) (12)


2 Great Belt East Bridge Susp Denmark 1624
(13) (20) (21)

3 Runyang South Bridge Susp China 1490 (1) (2) (3) (4) (7)

4 Humber Bridge Susp UK 1410 (1) (2) (3) (4) (6) (9)

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (10)


5 Jiangyin Bridge Susp China 1385
(11) (14)

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8)


6 Tsing Ma Bridge Susp China 1377
(13)

7 Golden Gate Bridge Susp USA 1280 (1) (4) (16)

Minami Bisan-Seto
8 Susp Jepang 1100 (4) (7) (9) (16)
Bridge

9 Forth Road Bridge Susp UK 1006 (2) (3) (7) (9) (18)

10 Humen Bridge Susp China 888 (3) (7) (12) (13)

11 Ohnaruto Bridge Susp Jepang 876 (1) (2) (3) (4) (5) (7) (16)

12 Hakucho Bridge Susp Jepang 720 (1) (4) (16)

(1) (2) (3) (4) (12) (18)


13 Gwangan Bridge Susp Korea 500
(19) (20)

14 Namhae Bridge Susp Korea 404 (1) (2) (3) (4) (12) (19)

15 Tamar Bridge Susp UK 335 (1) (2) (3) (13) (19) (20)

(1) (2) (3) (4) (12) (18)


16 Youngjong Bridge Susp Korea 300
(19) (20)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8)
17 Sutong Bridge Cable China 1088 (9) (10) (11) (12) (21)
(22)

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
11

Tabel 1 (lanjutan)

Bentang
Sensor yang
No Nama Jembatan Tipe Struktur Lokasi utama
dipasang
(m)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8)
Hongkong
18 Stonecutters Bridge Cable 1018 (9) (10) (11) (12) (21)
(China)
(22)

19 Tatara Bridge Cable Jepang 890 (4) (16)

20 Normandie Bridge Cable Prancis 856 (1) (2) (3) (4) (7)

3rd Nanjing Yangtze River (1) (2) (3) (4) (5) (8) (11)
21 Cable China 648
Bridge (12) (15) (18)

2nd Nanjing Yangtze River


22 Cable China 628 (1) (2) (3) (4) (8) (10) (16)
bridge

23 Xupu Bridge Cable China 590 (2) (3) (4) (8) (13)

(2) (3) (4) (5) (16) (22)


24 Rio-Antirio Bridge Cable Yunani 560
(25)

25 Skarnsundet Bridge Cable Norwegia 530 (1) (2) (3) (4) (5) (12) (20)

26 Oresund Bridge Cable Swedia 490 (1) (2) (3) (4) (21)

(1) (2) (3) (5) (7) (10) (12)


27 Zhangjiang Nay Bridge Cable China 480
(16) (21)

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8)


28 Ting Kau Bridge Cable China 475
(13) (22)

(1) (2) (3) (4) (12) (18)


29 Seohae Bridge Cable Korea 470
(19) (20)

30 Dafosi Bridge Cable China 450 (2) (3) (4) (5) (11) (13)

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (11)


31 Rama IX Bridge Cable Thailand 450
(12)

(1) (2) (4) (5) (7) (8) (9)


32 Suramadu Bridge Cable Indonesia 434
(11) (12) (16) (18)

(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8)


33 Kap Shui Mun Bridge Cable China 430
(13) (22)

Tongling Yangtze River


34 Cable China 432 (1) (2) (3) (4) (5) (11) (13)
Bridge

PENDAHULUAN
12

Tabel 1 (lanjutan)

Bentang
Sensor yang
No Nama Jembatan Tipe Struktur Lokasi utama
dipasang
(m)
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (9)
35 Donghai Bridge Cable China 420
(17) (18) (19) (21)

36 Hitsuishijima Bridge Cable Jepang 420 (4) (16)

37 Runyang North Bridge Cable China 406 (1) (2) (3) (4) (5)

38 Fred Hartman Bridge Cable USA 381 (1) (2) (3) (4) (5)

39 Sunshine Skyway Bridge Cable USA 366 (2) (3) (5) (7) (9)

40 Songhua River Bridge Cable China 365 (1) (2) (3) (4) (11)

(1) (2) (3) (4) (11) (12)


41 Jindo Bridge Cable Korea 344
(16) (18) (19) (20)

42 Wuhu Bridge Cable China 312 (2) (3) (4) (5) (11) (13)

Binzhou Yellow River


43 Cable China 300 (1) (2) (3) (7) (11)
Bridge

44 Bayview Bridge Cable USA 274 (9) (18)

(1) (2) (3) (4) (12) (19)


45 Samcheonpo Cable Korea 230
(20)

Pereria-Dos Quebradas (1) (2) (3) (4) (5) (9) (12)


46 Cable Kolombia 211
Bridge (19) (21)

Shenzen Western Cor- (1) (2) (3) (4) (5) (7) (8)
47 Cable China 210
ridor (9) (21) (22)

48 Flintshire Bridge Cable UK 194 (1) (2) (3) (4) (5) (7) (9)

(1) (2) (3) (4) (12) (14)


49 New HaengJu Bridge Cable Korea 160
(19)

(1) (2) (3) (4) (5) (8) (10)


50 4th Qianjiang Bridge Arch China 580
(15)

51 Lupu Bridge Arch China 550 (2) (3) (4) (13)

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
13

Tabel 1 (lanjutan)

Bentang
Sensor yang
No Nama Jembatan Tipe Struktur Lokasi utama
dipasang
(m)

52 Banghwa Bridge Arch Korea 540 (1) 92) (3) (4) (5) (12)

53 Maocao Street Bridge Arch China 368 (1) (2) (3) (4)

54 Yonghae Bridge Arch China 338 (1) (2) (3) (4) (5) (7) (22)

Commodore Barry (1) (2) (3) (4) (5) (8) (12)


55 Truss USA 548
Bridge (19) (21) (22)

56 Ironton-Russell Bridge Truss USA 241 (2) (3)

1st Nanjing Yangtze River


57 Truss China 160 (1) (2) (3) (4) (5) (8) (16)
Bridge

(1) (2) (3) (4) (5) (8) (9)


58 Confederation Bridge Box Kanada 250
(11) (12) (13) (22)

59 Foyle Bridge Box UK 234 (1) (2) (3) (4) (5) (23)

New Benicia Martinez


60 Box USA 201 (2) (3) (4) (9) (12) (14)
Bridge

Saint Anthony Falls I-35W


61 Box USA 154 (2) (3) (4) (9) (11) (24)
Bridge

62 North Halawa Valley Box USA 110 (2) (3) (5) (12)

63 Dongying Yellow River Rigid China 220 (2) (3) (4) (11)

64 Guangyang Island Bridge Rigid China 210 (2) (3) (11)

Ket[1] : Susp – Jembatan Gantung (Suspension Bridge); Cable – Jembatan beruji kabel (Cable-Stayed
Bridge); Arch – Jembatan pelengkung (Arch Bridge); Truss – Jembatan Rangka Baja (Steel Truss
Bridge); Box – Jembatan Gelagar Boks (Box Girder Bridge); Rigid – Jembatan menerus (Continuous
Rigid-frame Bridge)
Ket[2] : (1) – anemometer; (2) – temperature sensor; (3) – strain gauge; (4) – accelerometer; (5) – displace-
ment transducer; (6) – velocimeter; (7) – Global Positioning system; (8) – weigh-in-motion sensor; (9)
– corrosion sensor; (10) – elasto-magnetik sensor; (11) – optic fibre sensor; (12) – tiltmeter; (13) – level
sensing station; (14) – dynamometer; (15) – total station; (16) – seismometer; (17) – fatigue meter;
(18) – cable tension force; (19) – joint meter; (20) – laser displacement sensor; (21) – meteorological
station; (22) – video camera; (23) – jacking pressure sensor; (24) – potentiomenter; (25) – water-level
sensor

PENDAHULUAN
14

Menurut pedoman FHWA mengenai tidak lengkap (belum selesai) sangat


Development of Model Health Monitoring rentan terhadap kecelakaan dan bahaya.
Guide for Major Bridges, penerapan moni- ▶▶ Validitas dari asumsi yang dibuat selama
toring kesehatan jembatan dapat diklasi- perhitungan perencanaan mengenai
fikasikan menjadi beberapa kategori, yaitu: gaya (forces), reaksi (reactions), perpinda-
1. Pelaksanaan pada jembatan besar/utama han (displacements), dan penyimpangan
(jembatan baru atau eksisting) (drifts) yang diperkirakan bahwa struk-
2. Pelaksanaan pada sejumlah jembatan tur akan mengalami selama konstruksi
standar (bentang pendek atau mene- dapat diperiksa dan dikonfirmasi.
ngah) yang memiliki kesamaan material, ▶▶ Dokumentasi dari sifat material,
konsep desain, konstruksi dan parame- elemen, dan sistem yang terbangun
ter pemeliharaan. berujung dengan karakteristik struk-
3. Monitoring operasional terpadu, kese- tur yang terkalibrasi dalam bentuk
hatan struktur dan keamanan model jembatan lengkap 3D analisis
4. Pelaksanaan pada jembatan baru yang elemen hingga.
baru dibangun dari material baru atau Manfaat yang terkait dengan imple-
menggunakan sistem atau metode mentasi monitoring kesehatan untuk
yang belum sepenuhnya dikodifikasi, konstruksi baru akan tetap berlaku untuk
termasuk implementasi penelitian. implementasi jembatan utama eksisting.
Namun, mengingat kondisi saat peneli-
Manfaat penerapan monitoring kese- tian rekayasa jembatan, pengembangan
hatan pada jembatan besar/utama baru teknologi dan implementasi terkait, argu-
yaitu: men yang paling menarik untuk aplikasi
▶▶ Pengontrolan geometri, sifat material monitoring kesehatan dapat dilakukan
dan proses konstruksi khususnya pada dalam kasus jembatan utama eksisting
konstruksi segmental dengan pemasa- yang menunjukkan penuaan dini, kelebihan
ngan yang kompleks dan/atau pada tegangan dan permasalahan kinerja.
proses post-tensioning, dapat ditingkat- Penerapan monitoring kesehatan
kan dengan perencanaan monitoring struktur jembatan di indonesia sudah
yang baik. dilakukan pada Jembatan Nasional Sura-
▶▶ Monitoring dapat membantu untuk madu. Jembatan ini menghubungkan Pulau
mengelola pengamanan resiko selama Jawa bagian timur dan Pulau Madura.
konstruksi, dimana konstruksi yang Jembatan Suramadu ini terdiri dari tiga

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
15

Gambar 1 Penampang Memanjang Jembatan Suramadu

bagian yaitu, bagian Causeway (PCI girder), Pada workshop monitoring kesehatan
Approach Bridge (gelagar boks beton struktur di Standford tahun 2005 Farrar et al,
prategang–cast in situ) dan Main Bridge telah menetapkan aksioma untuk monito-
(Cable-Stayed). SHMS hanya diterapkan ring kesehatan struktur, sebagai upaya untuk
pada bagian Main Bridge dan sebagian perumusan aturan dan pemahaman untuk
Approach Bridge. Gambar 1 menunjukkan mendukung “kebenaran dasar (fundamen-
bagian-bagian dari Jembatan Suramadu. tal truth)” yang telah dikemukakan oleh
Mengingat biaya investasi Jembatan masyarakat. Aksioma-aksioma ini tidak
Suramadu yang tinggi dan sistem struktur merepresentasikan operator untuk monito-
yang kompleks, maka dengan menerap- ring kesehatan struktur. Untuk menghasil-
kan SHMS diharapkan Jembatan ini dapat kan metodologi maka akan diperlukan
beroperasi sampai dengan umur yang penambahan kelompok algoritma yang
direncanakan yaitu 100 tahun. Penerapan membawa pelaksana monitoring kesehatan
SHMS juga dapat menekan biaya yang struktur dari data ke sebuah keputusan.
sangat mahal dan tingkat kesalahan yang Disiplin ilmu pengenalan pola statistik
cukup tinggi dari monitoring yang dilaku- diusulkan untuk pendekatan ini. Aksio-
kan secara manual. Fungsi dari SHMS pada ma-aksioma tersebut adalah:
Jembatan Suramadu adalah menyajikan 1. Penilaian kerusakan memerlukan
variasi kondisi struktur dan pembebanan perbandingan antara dua sistem
jembatan; menyajikan tegangan/regangan tertentu.
dan deformasi dari komponen utama pada 2. Mengidentifikasi keberadaan dan lokasi
jembatan; dan mencatat kondisi khusus kerusakan dapat dilakukan dalam mode
seperti gempa, angin kencang, kendaraan pembelajaran tanpa pengawasan, tetapi
yang melebihi batas berat; dan lain-lain. mengidentifikasi jenis kerusakan ini dan

PENDAHULUAN
16

tingkat keparahan kerusakan hanya 4. Ada perubahan antara kepekaan ter-


dapat dilakukan dalam modus belajar hadap kerusakan algoritma dan kemam-
dengan pengawasan. puan penolakan kebisingan.
3. Tanpa fitur ekstraksi yang cerdas, 5. Ukuran kerusakan yang dapat dide-
semakin sensitif pengukuran terhadap teksi dari perubahan dinamika sistem
kerusakan, semakin sensitif itu ter- berbanding terbalik dengan rentang
hadap perubahan kondisi operasional frekuensi eksitasi.
dan lingkungan.

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
17

PENDAHULUAN
18

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
19

Bab 2

Konsep Prosedur
Monitoring Kesehatan
Struktur Jembatan

I
nformasi mengenai kondisi stuktur jembatan termasuk setiap
elemennya sangat dibutuhkan untuk menentukan tindakan yang
akan diambil. Monitoring kesehatan struktur dapat menyediakan data
ini sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Dalam civil engineering,
prosedur dan peralatan untuk jembatan terus berkembang. Gambar 2
menunjukkan bagaimana prosedur ini telah berkembang dari pemeriksaan
rutin sederhana sampai sistem monitoring yang canggih.
Tingkatan monitoring ini tergantung dari hasil yang akan dicapai.
Saat ini ada lima level yang digunakan untuk menentukkan kedalam
investigasi (wenzel, 2009). Lima level tersebut adalah:
Level 1: Rating (peng-kelas-an). Hal ini menggambarkan penilaian
struktur secara konvensional dengan pemeriksaan visual, yang membe-
rikan kesan subjektif dari kondisi struktur. Beberapa investigasi awal yang
dilakukan menetapkan rating sebagai dasar untuk pengambilan tindakan
selanjutnya. Hal ini dapat berupa aplikasi khusus dari sistem manajemen
jembatan. Banyak pengelola jembatan menggunakan databases untuk
menyimpan hasilnya.

Level 2: Condition assessment (penilaian kondisi). Informasi yang


dihasilkan dari pemeriksaan visual masih lemah (ketelitiannya rendah).
Oleh karena itu perlu diputuskan apakah informasi dari pendekatan

KONSEP PROSEDUR MONITORING KESEHATAN STRUKTUR JEMBATAN


20

konvensional sudah cukup atau perlu diting- peristiwa yang terjadi, maka perlu diambil
katkan atau bahkan diperlukan pendekatan langkah selanjutnya. Hal yang dapat dilaku-
dengan penambahan instrumentasi yang kan adalah memsang perekam permanen
canggih. Hal ini menentukan tipe dan kuan- selama beberapa waktu untuk mengambil
titas dari instrumentasi. Untuk penilaian peristiwa pentik dan berlaku juga untuk
kondisi hanya diperlukan instrumentasi kasus khusus. Uji beban (load testing)
sederhana dan sistem pengambilan keputu- terbukti berhasil menetapkan parameter
san yang sederhana pula yang menyediakan kinerja. Dari hasil ini model sederhana yang
informasi penting tambahan. Penyimpanan diperbarui dapat dilakukan penilaian dan
dan penafsiran data sudah dilakukan pada di-kelas-kan (rating). Hal ini membutuhkan
databases eksisting. Monitoring dapat monitoring yang luas. Waktu perekaman
dilakukan hanya pada satu tempat saja. dilakukan setidaknya 24 jam, tetapi sebaik-
Level 3: Performance assessment nya lebih lama untuk memperoleh kondisi
(penilaian kinerja). Hal ini merupakan lingkungan dan lalu lintas.
level menengah dimana prosedur yang Level 5: Lifetime prediction (perkiraan
digambarkan pada level 2 dapat digunakan. masa layan/operasi). Untuk mempre-
Tingkat elaborasi penilaian dan kinerja pada diksi masa layan dibutuhkan perekaman
proses pendukung keputusan (decision yang cukup lama setidaknya tiga siklus
support) sangat tinggi untuk menyediakan yang relevan untuk struktur. Biasanya
data tambahan seperti ragam getar yang dilakukan tiga tahun berturut-turut.
diukur dan dielaborasi. Hal ini menyediakan Simulasi dilakukan dari analisis model
indikator tambahan untuk penilaian dan untuk mendapatkan kinerja teoritis sebagai
mendemonstrasikan kinerja struktur. Hal perbandingan. Untuk menangani kuantitas
ini jelas membutuhkan instrumentasi yang data yang besar, dibutuhkan peranti lunak
banyak dan monitoring yang sesuai. (software) khusus untuk pendukung kepu-
Level 4: Detail assessment and rating tusan (decision support). Uji beban akan
(penilaian detail dan peng-kelas-an). dilakukan dan diperluas. Kemungkinan
Level selanjutnya akan membuat analisis pengujian mikrostruktural akan berguna
model yang mewakili struktur eksisting. untuk melihat kinerja dari elemen tunggal
Model ini akan dibandingkan dengan stuktur. Pembaruan proses akan diperluas
hasil monitoring. Jika identifikasinya dan mempertimbangkan beberapa kondisi
sederhana, maka kembali ke level 3. Jika struktur. hal ini meliputi khususnya kasus
hasil rekaman tidak bisa menjelaskan terbebani dan tidak terbebani dan semua

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
21

Gambar 2 Konsep prosedur sistem monitoring kesehatan strukutur jembatan


(Wenzel, 2009)

KONSEP PROSEDUR MONITORING KESEHATAN STRUKTUR JEMBATAN


22

yang meliputi non-linear. Untuk kasus pemeliharaan, prosedur rehabilitasi dan


yang meragukan, sistem monitoring ini penggantian, dan biaya tak terduga pada
dioperasikan dalam keadaan online dan saat jembatan dalam kondisi buruk.
web-based dengan perhitungan peringa- ▶▶ Optimasi algoritma untuk menganalisis
tan oleh pendukung keputusan (decision alternatif dana dan pemilihan rehabili-
support). tasi dan penggantian yang efektif.

Sistem Manajemen Jembatan


(Bridge Management System– Perlindungan Jembatan
BMS) terhadap Perbuatan Manusia
dan Bencana Alam
Sistem manajemen jembatan (BMS)
merupakan suatu alat pendukung keputusan Sejak peristiwa 11 September 2011,
(decision support) yang terdiri dari inventa- perlindungan terhadap sistem transportasi
risasi (data mengenai karakteristik dan semakin diperlukan. Jembatan merupakan
kondisi jembatan), inspeksi (pemeriksaan elemen yang rentan, maka diperlukan
jembatan), dan rekomendasi (mengenai perhatian yang tinggi. Monitoring dapat
pemeliharaan dan perbaikan jembatan). membantu menyoroti kegiatan penting,
BMS ini penting untuk setiap tahapan umur tetapi sebagian besarnya untuk mengiden-
jembatan dan terdiri penyimpanan data, tifikasi elemen terlemah yang dapat dilin-
biaya dan model deteriorasi, optimasi dan dungi dengan perkuatan dan retrofit.
analisis model, dan fungsi pembaruan. Dalam banyak kasus yang sama respon
Menurut AASHTO terdapat empat struktur baik untuk seismik maupun kasus
modul dasar dari BMS, yaitu: beban ledakan telah diamati, (misalnya F.
▶▶ Database yang memuat data diperlukan Seible, University of California, San Diego).
untuk menjalankan fungsi manajemen Keduanya dapat mengakibatkan keruntu-
dan dapat digunakan sebagai data han struktural setahap demi setahap, dan
input model. langkah-langkah mitigasi (seperti desain
▶▶ Modul deteriorasi untuk memprediksi untuk redundansi dan daktilitas, maupun
kondisi dan tingkat penurunan langkah-langkah retrofit untuk mening-
dari komponen jembatan untuk katkan sengkangan beton) berlaku untuk
masa mendatang. seismik dan kondisi ledakan. Kerentanan
▶▶ Modul biaya untuk mengidentifikasi struktur ini di bawah berbagai potensi
dana yang dibutuhkan untuk usulan ancaman harus diukur. Teknologi baru

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
23

harus dikembangkan dan diuji. Model kan bahwa tim teknik yang sama dapat
fisik komputasional seismik dan ledakan digunakan untuk menangani pertanyaan
harus ditingkatkan dan divalidasi untuk seismik dalam penilaian efek ledakan dan
memprediksi kerusakan dan penentuan hal-hal terkait.
strategi mitigasi yang efektif. Disaran-

KONSEP PROSEDUR MONITORING KESEHATAN STRUKTUR JEMBATAN


24

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
25

Bab 3

Pengelolaan Data
Sistem Monitoring

K
erusakan sistem infrastruktur, dalam hal ini jembatan, umumnya
tidak dapat dikendalikan walaupun jembatan tersebut didesain
agar dapat beroperasi untuk jangka waktu yang lama. Berkurang-
nya kemampuan jembatan dalam jangka panjang akan membutuhkan
biaya perbaikan yang sangat besar.
Untuk memperhitungkan penurunan kemampuan fisik tersebut,
diperlukan penilaian terhadap kondisi kesehatan suatu jembatan. Penilai-
an itu perlu dilakukan secara terus menerus agar dapat diambil tindakan
yang rasional. Hal inilah yang merupakan tantangan bagi komunitas ahli
konstruksi, khususnya jembatan.
Semakin majunya teknologi dalam bidang instrumentasi didukung
dengan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, maka
monitoring kesehatan struktur jembatan dapat difasilitasi lebih mudah.
Sistem monitoring kesehatan struktur merupakan bidang baru dalam
mendeteksi kerusakan dengan metode pengujian tidak merusak.
Teknologi ini dapat memperpanjang umur layan jembatan karena

PENGELOLAAN DATA SISTEM MONITORING


26

penurunan kemampuan dan kerusakan efek dari Low-frequency/long-term, high-fre-


dapat diidentifikasi lebih awal (peringatan quency/short-term, dampak dan gejala ling-
dini) sebelum terjadinya kerusakan yang kungan atau gambar dari suatu kejadian.
lebih parah yang membutuhkan biaya reha- Komponen pengendalian akuisisi data harus
bilitasi yang sangat besar. Sistem monitoring fleksibel dalam menangani pemantauan
kesehatan struktur ini bertujuan antara lain yang berkelanjutan dari peristiwa jangka
untuk: panjang pada kapasitas yang diinginkan
1. Menjamin keamanan struktur sementara peristiwa jangka pendek dapat
2. Memperoleh perencanaan pemeliharaan dimonitor sesuai dengan jadwal program
struktur yang rasional dan ekonomis pengamatan. Monitoring yang dilakukan
3. Mencapai operasi yang aman dan berdasarkan suatu kejadian tertentu juga
ekonomis harus dikelola dengan cara pengendalian
4. Mengidentifikasi penyebab respon yang akuisisi data. Hal ini merupakan pilihan
tidak dapat diterima untuk pengumpulan dan pengendalian
Untuk mencapai tujuan tersebut data yang menentukan kuantitas dan
diperlukan pengelolaan dan pemanfaatan kualitas data, yang mempengaruhi pemi-
data yang baik. Oleh karena itu diperlukan lihan metode analisis, penyimpanan,
pengaturan akusisi data; pengumpulan, akses dan penaksiran. Desain yang meng-
sinkronisasi dan penyimpanan data; gabungkan pengendalian terpusat dari
pengecekan secara real-time; data paska komponen sistem akuisisi data dianjurkan
pengolahan dan jaminan kualitas penyim- untuk pemantauan jangka panjang dari
panan data; pemprosesan sinyal; arsip data; struktur utama.
dan penggalian data. Untuk penjelasan
setiap bagiannya adalah sebagai berikut.
Pengumpulan Data, Sinkronisa-
si, dan Penyimpanan
Pengaturan Akusisi Data
Pengumpulan dan penyimpanan
Pengaturan dan pengendalian akuisisi data merupakan peran penting dari sistem
data berdasarkan karakteristik yang diper- akuisisi data. Ada tiga langkah utama yang
lukan dari peristiwa yang akan diambil terlibat dalam proses pengumpulan data:
dan keterbatasan dari sistem perencanaan (1) buffering data, (2) pengolahan data,
pengukuran. Secara umum sistem monito- dan (3) penyimpanan data. Karakteristik
ring akan digunakan untuk menangkap pengumpulan data dari sistem akuisisi data

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
27

seringkali akan memperkenalkan karakte- Peninjauan Real-Time dan


ristik tertentu ke dalam data. Karakteristik Reality Checks
lebih lanjut dapat mempengaruhi keter-
Kemampuan peninjauan secara-
sediaan data yang dikumpulkan untuk
real-time dan online untuk baik data
analisis dengan metode tertentu. Karak-
pengukuran dan status sistem pemantauan
teristik temporal dan spasial dari data,
merupakan karakteristik yang diinginkan
urutan pengumpulan data, keterlambatan
untuk memfasilitasi suatu keputusan.
akibat karakteristik sistem, penandaan
Kemampuan ini memungkinkan pemilik,
metodologi dan penggunaan pendekatan
pelaksana pemeliharaan dan staf teknik
sinkronisasi harus dipahami dengan jelas
dan dipetakan. Metode reduksi data juga untuk mengamati dan menghubungkan
tergantung pada fenomena yang diukur berbagai masukan dan keluaran yang terjadi
dan informasi/fitur yang akan diambil pada struktur, dan untuk mengevaluasi
dari kumpulan data. Pengolahan data dapat kondisi sistem pemantauan. Kesuksesan
memiliki berbagai tujuan. Hal ini dapat Implementasi pemantauan secara real-time
dilakukan untuk menghilangkan komponen mensyaratkan bahwa pemeriksaan verifikasi
suara atau misalnya mengekstrak informasi tertentu dilakukan untuk menjamin validi-
seperti tegangan utama, orientasi, sudut, tas data sebelum ditampilkan. Berbagai alat
dan tegangan ekuivalen untuk data yang dan metode pengendalian proses statistik/
dikumpulkan dari strain gages. Penyim- Statistical Process Control (SPC) juga dapat
panan permanen data yang dikumpulkan diterapkan pada proses aliran data untuk
merupakan pertimbangan penting. Metode memastikan validitas dan reliabilitas jangka
yang paling tepat akan tergantung pada panjangnya secara otomatis. SPC menye-
tujuan dari data, teknik yang akan diguna- diakan grafik yang berbeda berdasarkan
kan untuk analisis data, frekuensi di mana sifat pemetaan data, namun kebebasan
data yang disimpan akan diakses, dan durasi dari nilai-nilai yang lalu dan asumsi data
waktu bahwa data yang diharapkan untuk yang terdistribusi normal merupakan dasar
melayani beberapa tujuan. Jika data harus untuk semua. Jika perangkat SPC, pengujian
sering diakses untuk analisis, metode terbaik dan pengukuran dibangun untuk visua-
mungkin untuk menempatkan data dalam lisasi real-time dan komponen penyajian
database komputer atau media elektronik sistem pemantauan, mereka akan menye-
lainnya. Apapun metode penyimpanan diakan pengguna dengan informasi yang
dipilih, prosedur arsip dan cadangan yang diperlukan untuk mendeteksi anomali dan
tepat harus dilaksanakan dan diikuti. mengidentifikasi kemungkinan penyebab.

PENGELOLAAN DATA SISTEM MONITORING


28

Data Paska Pengolahan dan satu penggunaan umum filter adalah


Jaminan Kualitas Penyimpanan dalam penghapusan suara dari sinyal. Pada
Data kenyataannya, sinyal pengukuran memi-
liki konten di seluruh spektrum frekuensi.
Data yang dihasilkan sering diperoleh
Dengan mendefinisikan di mana sinyal yang
melalui pengaturan pemantauan, antara
diinginkan jatuh dan / atau di mana suara
lain: uji lapangan, pengukuran berkelan-
jatuh, seseorang dapat membangun sebuah
jutan atau dipicu. Data yang dikumpulkan
filter yang sesuai untuk mengekstrak hanya
akan disimpan secara lokal dan ditransfer
sinyal tertentu. Misalnya, peralatan elek-
ke penyimpanan dan komponen arsip
tronik sering mengalami kebisingan yang
setelah pengemasan dan penandaan yang
disebabkan oleh daya (60 Hz kebisingan).
tepat. Reduksi data dan pengolahan teknik Memasang sebuah ban yang menyaring
yang sering digunakan untuk mengekstrak pada 60 Hz dengan mudah dapat meng-
informasi yang diinginkan dari data yang hilangkan kebisingan ini.
dikumpulkan. Teknik pengolahan data juga
sering digunakan untuk mengidentifikasi b. Transformasi Frekuensi Domain
berbagai pola atau mengekstrak informasi Transformasi frekuensi domain
tertanam tertentu dari data. Alat pengolahan memungkinkan pengguna untuk melihat
harus hati-hati dipilih berdasarkan tujuan sinyal dalam frekuensidomain. Sebuah
dan informasi yang harus diekstrak dari representasi frekuensi domain menggam-
data. Waktu domain atau analisis domain barkan frekuensi yang berbeda yang terdiri
frekuensi dan alat-alat pemodelan yang dari sinyal dan kontribusi dari masing-
banyak tersedia untuk analisis data masing frekuensi pada sinyal.

c. Analisis Statistik
Pemprosesan Sinyal
Sebuah sistem pemantauan skala besar
a. Filter/penyaringan data yang dioperasikan untuk waktu yang sangat
Filter/penyaringan memungkinkan panjang akan menghasilkan data dalam
pengguna untuk mengekstrak komponen volume besar. Oleh karena itu, teknik-teknik
tertentu dari sinyal yang diukur. Sinyal akan diperlukan untuk mewakili secara
mengandung fenomena lain yang menarik akurat sinyal yang berbeda dengan informasi
dan filter yang digunakan secara umum sesedikit mungkin. Analisis statistik adalah
untuk mengekstrak jenis informasi. Salah salah satu cara mendefinisikan parameter

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
29

untuk mewakili sampel sinyal yang lebih tuhkan pilihan yang jelas dari sistem
besar. Perangkat analisis statistik juga dapat manajemen database untuk pertimban-
membantu dalam menentukan kesamaan gan desain. Pemilihan sistem manajemen
antara dua set data dalam hal faktor yang database dapat dibuat berdasarkan sebuah
berkorelasi. Faktor-faktor korelasi yang file berbasis database bersama (shared file
paling umum digunakan adalah kovarian, databases) atau client / server database. File
produk Pearson, dan Chi-Square. database bersama sering disimpan dan diak-
ses di komputer lokal sehingga akses oleh
d. Korelasi Analisis pengguna jarak jauh menjadi sulit. Sistem
Korelasi studi analisis dilakukan manajemen Client /server database berbagi
dengan bantuan identifikasi hubungan yang informasi dengan memiliki kemampuan
mungkin antara pasangan yang berbeda dari server-side pengolahan terpusat. Sebuah
variabel. Analisis korelasi adalah teknik “sistem database” biasanya mengacu pada
statistik, dan dapat menentukan apakah kumpulan perangkat lunak, yang didistri-
pasangan variabel yang terkait. Dalam busikan dan dilaksanakan di lingkungan
lingkungan aplikasi nyata, analisis korelasi yang didistribusikan. Sebuah sistem data-
dapat dibagi ke dalam beberapa tingkatan. base dapat dibagi menjadi beberapa segmen
berdasarkan fungsi mereka. Misalnya,
implementasi database dapat mencakup tiga
Pengarsipan Data
segmen yang berbeda: (1) server data, (2)
Sejumlah besar data akan diakumu- server bisnis dan (3) komponen pengguna.
lasi terus menerus dari pemantauan jangka Server data menyediakan arsip, manajemen,
panjang sebuah jembatan. Penyimpanan keamanan dan manipulasi data. Server
dan manajemen data tanpa perencanaan bisnis menyediakan prosedur, aturan dan
yang tepat dan desain dapat menjadi objek pemrograman bisnis yang spesifik.
masalah besar. Proses aliran data dimulai Komponen pengguna menyediakan tampi-
dengan pengumpulan data dan diakhiri lan grafis intuitif yang memungkinkan peng-
dengan penyimpanan dan integrasi data. guna untuk menghubungkan ke database,
Pengambilan data berikut proses penyim- untuk mengeluarkan pertanyaan dan untuk
panan dan integrasi hanya sebagai sarana mengambil informasi yang diinginkan. Tiga
untuk membantu upaya penggalian dan komponen dasar dari komponen pengguna
analisis data. Penyimpanan yang tepat dan adalah: (1) interface query, (2) tampilan
pengembangan aplikasi analisis membu- visualisasi, dan (3) tampilan statistik.

PENGELOLAAN DATA SISTEM MONITORING


30

Penggalian Data (Data Mining) gis pengambilan keputusan. Sebuah sistem


penggalian data darimultidimensi database
Penggalian data adalah konsep
awalnya harus mencakuplayanan OLAP
mentransfer data menjadi informasi yang (On-Line Analytical Processing). OLAP
berguna. Hal ini berguna dalam penggalian menyediakan arsitektur untuk mengatur
informasi dari olahan skala besar database. dan menganalisis data. Multidimensi data-
Ada dua konsep dasar yang terlibat: pergu- base dengan layanan OLAP akan menye-
dangan data, dan penggalian data. Pergu- diakan sarana untuk pra-analisis data dan
dangan data adalah database skala besar memberikan fondasi dan struktur untuk
penggalian: melakukan proses pencarian, efisiensi proses penggalian data.
pencocokan pola, menganalisis dan strate-

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
31

PENGELOLAAN DATA SISTEM MONITORING


32

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
33

Bab 4

Decision Support
Systems
(Sistem Pendukung
Keputusan)

S
uatu sistem monitoring kesehatan terdiri dari sejumlah sensor yang
menghasilkan data secara permanen, dan hanya sebagian kecil yang
sebenarnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Hal
ini terutama karena sumber daya yang hilang dan sebagiannya disebab-
kan oleh kurangnya pengetahuan.Sistem pendukung keputusan dapat
menyaring data dan mengubahnya menjadi suatu informasi.Terpasangnya
instrumen secara permanen pada sistem monitoring kesehatan struktur
bisa menghasilkan sampai terabyte data setiap harinya. Penerapan sistem
pendukung keputusan pada sistem monitoring ini merupakan kasus yang
ideal, tetapi alasan jarang diterapkannya adalah solusi standar yang sulit
diterapkan pada bidang teknik sipil (civil engineering).
 

Sistem Pendukung Keputusan untuk Sistem Monito-


ring Kesehatan Struktur
Sistem pendukung keputusan (decision support system) merupakan
sistem informasi dengan basis komputer yang dapat mendukung pengam-
bilan keputusan dari suatu kegiatan (wikipedia). Penilaian monitoring
(monitoring assessment) dan pendukung keputusan dari suatu struktur

DECISION SUPPORT SYSTEMS ( SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN)


34

telah menjadi isu penting dalam masyarakat ▶▶ Pengoperasian sistem peringatan


modern kita. Praktek yang sedang berkem- (warning) dilakukan pada tahap ketika
bang saat ini adalah pendekatan kasus oleh masalah telah diidentifikasi. Waktu
para ahli untuk masalah tertentu.Sebuah yang diperlukan untuk penilaian ulang
prosedur yang terorganisasi dengan baik (reassessment) singkat dan tingkat
berdasarkan standar belum sampai ke risiko meningkat.
tingkat yang sempurna. Kebanyakan sistem ▶▶ Pengoperasian darurat berarti penilaian
ini didasarkan pada pengalaman engineers (assessment) dan peringatan (warning)
dengan monitoring dan penilaian (assess- dilakukan secara online permanen.
ment) jembatan. Ini terdiri dari beberapa Kehadiran operator diharapkan.
modul dan menyediakan semua alat yang ▶▶ Analisis forensik berarti analisis kejadian
diperlukan untuk pengambilan keputusan agar dapat dipelajari darinya. Secara
saat tersedianya data monitoring. sistematis data akan diteliti sebagai
indikator kegagalan.
▶▶ Aplikasi-aplikasi lain dimungkinkan
Mode Operasi
untuk menggabungkan metodologi yang
Ide dasarnya adalah memperbolehkan ada atau menambahkan item baru. Hal
operator dapat ikut serta dalam prosesnya. ini merupakan pengembangan platform.
Penilaian individualnya (individual assess- ▶▶ Penggunaan ilmiah memungkinkan
ment)sama pentingnya dengan tugas- penggunaan data untuk tujuan ilmiah.
tugas yang dilakukannya. Pemilihan mode Tidak ada penilaian risiko dilakukan dan
mempengaruhi penentuan tingkat resiko, tidak ada peringatan diberikan.
sehingga operator dapat secara langsung ▶▶ Modul prognosis (prognosis module)
mengubah atau memodifikasi prosedur. memungkinkan prognosis/prediksi
Beberapa mode operasi yang dapat digu- dari data jika time series yang cukup
nakan: tersedia. Modul ini terutama akan diak-
▶▶ Pengoperasian normal melakukan tifkan dalam sistem kerja selama jangka
prosedur standar yang telah ditetapkan waktu tertentu.
(standar). Telah diakui bahwa aplikasi yang
▶▶ Pengoperasian pada batas bawah meng- sangat ketat aturan ini tidak layak untuk
aktifkan pemeriksaan data tambahan struktur kita, masing-masing dari mereka
dan kesangsian memberikan penilaian hanya menjadi prototipe. Pengetahuan dan
(assessment) pada tingkat risiko yang intuisi dari para operator akan diperhitung-
lebih tinggi. kan untuk menghasilkan hasil yang lebih

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
35

berguna. Masalah utamanya adalah untuk struktur, eksposur dan pengaturan


menghindari alarm palsu, yang mahal dan geografis. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan masalah bagi reputasi dan menghasilkan informasi mengenai
penerimaan sistem. Selama pemeliharaan kondisi lingkungan dari data tersebut.
tahunan, penyesuaian dilakukan untuk ▶▶ Instalasi permanen adalah sistem online
menumbuhkan pengalaman dan mening- yang dipasang di struktur sesuai yang
katkan kuantitas data. Pembelajaran secara direncanakan.Hal ini berguna untuk
rutin juga menumbuhkan efektivitas dalam merancang versi runtime dari perangkat
waktu dan input dari monitoring. lunak untuk setiap instalasi permanen.
  Hal ini memungkinkan elaborasi hasil
yang lebih cepat, karena inputnya
Sistem Monitoring dan Database
dikenal dalam struktur dan konten-
nya. Sistem tersebut juga akan mampu
Akusisi Data
menghasilkan laporan secara otomatis.
Sistem akuisisi data harus dirancang Prosedur standar untuk korelasi data
secara teliti sesuai dengan persyaratan dan peringatan akhir (yaitu kecepatan
struktur. Semua jenis input yang diinginkan, angin) dirancang secara tersendiri.
seperti (Gambar 3): ▶▶ Sebuah unit monitoring yang berpin-
▶▶ Penginderaan data jarak jauh, mung- dah-pindah akan menyediakan data
kin membentuk dasar untuk penilaian tambahan yang diperlukan untuk
(assessment) yang sangat kasar dari mendapatkan informasi lebih lanjut

Gambar 3 Salah satu


konsep database dan
penilaian (assessment)

DECISION SUPPORT SYSTEMS ( SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN)


36

tentang struktur atau melihat elemen Sistem Informasi Geografis


tertentu. Aplikasi ini hanya sementara.
Sistem Informasi Geografis menyedia-
Misalnya eigenmodes dicatat dari sensor
kan pilihan untuk mengatur data dalam
di banyak lokasi yang bervariasi.
jumlah besar dengan cara yang jelas dan
▶▶ Data Lingkungan akan dikumpulkan
terstruktur. Hal ini digunakan di sini untuk
dari sumber apapun yang tersedia.
membawa semua informasi bersama-sama,
Cross-correlations antara stasiun di
yang diperlukan untuk melakukan keseriu-
tempat-tempat yang jauh dan kondisi
san dalam penilaian monitoring (monitoring
aktual untuk struktur ini akan di-
assessment) dan pengambilan keputusan.
desain. Target akhir adalah dengan
Daftar informasi terdiri dari informasi
menggunakan data yang disimpan
geografis serta semua dokumen lain yang
dalam database sudah siap untuk
diperlukan, yaitu:
penilaian kasar pertama dari setiap
▶▶ peta dalam berbagai detail;
proyek baru. Koneksi ke sumber data ▶▶ gambar struktur;
akhir akan dibentuk untuk setiap kasus ▶▶ foto, video dan komunikasi lainnya;
secara terpisah. ▶▶ Laporan-laporan dan dokumentasi;
▶▶ Hasil penilaian dan ringkasan akhirnya;
Pengolahan Data ▶▶ Gambar CAD atau dokumen terkait
lainnya;
Modul pengolahan data mengambil
▶▶ Peta bahaya untuk longsor seismik atau
alih data yang masuk dari internet. Penge- bahaya badai;
cekan yang dapat diterima/dipercaya dilaku- ▶▶ citra satelit dari berbagai jenis;
kan untuk mengidentifikasi pembacaan ▶▶ Informasi infrastruktur;
palsu atau kegagalan sensor. Data yang jelas ▶▶ informasi topografi;
salah akan dihilangkan. Semua data lain- ▶▶ referensi dan literaturpada database;
nya akan diambil alih dan disimpan dalam ▶▶ informasi yang berguna lainnya.
bentuk mentah untuk pekerjaan di masa Desain ini dibuat untuk memungkin-
depan. Data mentah asli akan disimpan kan penanganan intuitif informasi. Peng-
secara permanen. Semua informasi yang guna tidak harus memerlukan sebuah buku
diperlukan harus disediakan oleh engineer pegangan untuk menemukan segala sesuatu
yang bertanggung jawab. Pencampuran data yang tersedia.
dapat terjadi pada tingkat ini.

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
37

Pengetahuan Database masuk, ketika proyek-proyek serupa


telah dilakukan.
Bagian pengetahuan tentang sistem
 
ini dapat dibagi menjadi tiga database, yaitu
pengetahuan, database eksternal dan seja- Sistem Pendukung Keputusan
rah. Informasi yang diterima melalui inter- Berbagai aplikasi yang tersedia
net mungkin tidak valid untuk waktu yang untuk menilai data pemantauan. Masih
singkat. Informasi dasar yang dimulai secara ada beragam pertanyaan terbuka dimana
fisik disimpan dalam database untuk memu- metodologi baru akan diproduksi yang
ngkinkan pengguna untuk mendapatkan dapat diperkenalkan ke dalam proses.
informasi cepat mengenai fakta-fakta dasar Sistem ini ditentukan oleh aturan, yang
dan angka. Database untuk data eksternal memungkinkan penilaian pada mencari
memberikan kesempatan untuk meng- fakta dan indikator dalam data yang terse-
gabungkan data eksternal yang diterima dari dia. Beberapa metodologi saling melengkapi
stasiun meteorologi, database lainnya atau dan memang ditujukan untuk melakukan
sumber eksternal dengan proses penilaian pengolahan paralel dan perbandingan hasil.
yang sebenarnya. Targetnya adalah untuk
mengisi kesenjangan dalam rantai moni- a. Penetapan ketentuan
toring, terutama pada kondisi lingkungan. Aturan adalah inti dari sistem penilai-
Target akhir akan memiliki jaringan an. Mereka terdiri dari metodologi yang
berdiri masukan data meteorologi yang dikembangkan untuk mendapatkan infor-
menyediakan informasi yang cukup untuk masi maksimum dari data. Ada beberapa
menutupi kemungkinan struktur baru yang pendekatan untuk mencapai hasil yang
akan dinilai. Database sejarah mencakup sama, yang dapat diterapkan secara paralel,
semua kasus yang dilakukan selama ini rata-rata atau dibandingkan. Nilai dari
dengan hasil dan komentar. Semua hasilnya berbagai jumlah dihitung dari hasil moni-
disimpan dalam bentuk sehingga mereka toring yang digabungkan seluruhnya.
dapat digunakan oleh setiap prosedur Peringkat lebih dari satu set aturan.
penilaian baru.Kombinasi hasil sebe- Setiap penilaian rutin diidentifikasi dido-
lumnya dengan rekor baru yang mungkin kumentasikan dan diperkenalkan ke sistem
dan statistik dari prosedur penilaian yang sebagai sebuah aturan. Sebuah contoh
tersedia dapat diproduksi. Ini juga memung- sederhana berikut, yang menunjukkan
kinkan prediksi hasil dari struktur yang prinsip kompensasi suhu.

DECISION SUPPORT SYSTEMS ( SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN)


38

Gambar 4 Pengukuran temperatur dan first vertical bending frequency selama


setahun (Agustus 1998-1999) pada Jembatan OGB, Korea

Deskripsi singkat  Basis Ilmiah


Hal ini dikenal dalam komunitas Dari Agustus 1998 hingga Agustus
pemantauan kesehatan bahwa mengubah 1999 sebuah sistem operasi kontinyu
kondisi batas (suhu) kadang-kadang memi- pemantauan dipasang di Grand Olimpiade
liki efek yang besar terhadap parameter Cable-Stayed Bridge (OGB) di Korea. Sistem
modal yang diukur, khususnya frekuensi monitoring ini memperoleh respon dina-
natural. Dengan menggunakan konsep mik dari struktur dek dan beberapa kabel
monitoring yang mengevaluasi integritas yang dipilih, serta data suhu, dari waktu ke
struktural sebagai fungsi dari frekuensi yang waktu. Tujuan dari pemantauan system ini
diukur, ketergantungan ini bisa menjadi untuk menyediakan lingkungan dan data
titik penting dalam penilaian. Tugas utama getaran. Dari pengukuran ini baris data telah
adalah untuk memisahkan perubahan diturunkan, yang disajikan pada Gambar 4.
normal (lingkungan) dalam respon dinamis Dari Gambar 4 dapat diidentifikasi secara
dari perubahan abnormal yang disebabkan jelas bahwa suhu bervariasi antara–3˚C
oleh kerusakan progresif beberapa dukung minimum dan+25 ˚C suhu maksimum
beban bagian. selama periode pemantauan satu tahun.

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
39

Gambar 5 Nilai eigenfrequency untuk perbedaan temperatur (5.13)

Frekuensi lentur vertikal pertama menun- 0˚C sangat penting, yang menghasilkan
jukkan selama periode ini tren karakteristik ekspresi berikut untuk suhu acuan 20˚C:
frekuensi meningkat pada suhu yang lebih
rendah. Pertimbangan fakta ini penting fnormal(ti) [mHz]~ = f (T; ti)+0,32 (T–20˚C)
untuk menghindari interpretasi yang salah
dari respon dinamis diperoleh. Aplikasi
Penggunaan praktis aturan yang
Aturan/ketentuan ditetapkan memerlukan pengukuran suhu
Jadi, untuk penilaian struktural meng- udara dan structural selama prosedur moni-
gunakan pemantauan getaran ambien itu toring. Tujuannya adalah untuk memantau
adalah suatu keharusan untuk mempertim- struktur tertentu pada kondisi lingkungan
bangkan efek temperatur. Data yang dikum- yang hampir sama seperti selama penilaian
pulkan sejauh ini (Gambar 5) menyebabkan terakhir. Oleh karena itu bulan yang sama
aturan berikut: pada tahun berikutnya harus dipilih, yang
1. Peningkatan suhu menyebabkan merupakan metode yang mudah tapi efisien.
penurunan frekuensi alami. Jika ini dianggap, dan perbedaan suhu masih
2. Suhu Struktural menjatuhkan ke bawah tidak dapat diabaikan, frekuensi alami

DECISION SUPPORT SYSTEMS ( SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN)


40

diidentifikasi harus diperbarui, dengan b.  Analisis Modul


menggunakan persamaan di atas, dengan Himpunan peraturan secara perma-
suhu referensi. nen diperbarui dan diperbesar dan untuk
perlindungan pengetahuan rincian tidak
Informasi Latar Belakang dapat disediakan di sini. Gambaran umum
Pengaruh variasi temperatur terhadap diberikan sebagai berikut:
parameter modal telah disajikan dalam ▶▶ Sejumlah metode analisis frekuensi telah
makalah penelitian beberapa. Semua dikembangkan karena ada banyak infor-
penyelidikan telah menunjukkan rata- masi dalam sinyal yang harus diambil,
rata, meningkat 4-5% pada frekuensi alami mulai dari perbandingan sederhana
dari semua mode untuk penurunan suhu. tanggapan terhadap dekomposisi fre-
Dalam konteks ini harus disebutkan bahwa kuensi selama periode rekaman tertentu.
pengaruh perubahan suhu bisa menjadi ▶▶ Metodologi dalam domain waktu
lebih kuat jika struktur berada di bawah menjadi semakin penting.Dengan
kendala (abutment, dermaga, bersama catatan lagi, pola dapat dikenali dan
ekspansi, dll). Penurunan suhu terutama dibandingkan.
mempengaruhi modulus elastisitas seluruh ▶▶ Bentuk mode merupakan alat yang
struktur. Dalam konteks ini juga penting menarik untuk penilaian ketika
untuk kucingch perjalanan suhu lapisan sejumlah titik yang telah dicatat.
aspal jika ada satu diterapkan. Bawah 0˚C, Terutama terwakili perubahan dalam
lapisan aspal tampaknya bertanggung jawab kondisi batas.
untuk variasi frekuensi. ▶▶ Model update dapat mengambil ber-
Berdasarkan analisis data harus diurai- bagai bentuk.Untuk kabel, update model
kan bahwa tidak mungkin untuk merumus- otomatis tersedia yang memungkin-
kan aturan, dapat diandalkan transferable kan perbandingan langsung dari hasil
untuk kompensasi dari perbedaan suhu. dengan model teoritis yang menghasil-
Setiap struktur berperilaku berbeda kan itu sendiri. Prosedur memperba-
dalam kondisi batas yang berbeda-beda, rui lainnya memerlukan ekspor hasil
oleh karena itu pengetahuan dasar tentang untuk kode model FE. Model kriteria
respon struktur bawah suhu berubah harus jaminan dihitung untuk menemukan
tersedia sebelum suhu model kompensasi modus pencocokan.
dapat diterapkan.

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
41

▶▶ Damping dianalisis dengan berbagai kan oleh klien untuk mengetahui over-
cara, untuk mengekstrak material pada load pada struktur.
redaman sistem. Sebagai perbandingan ▶▶ Penilaian seumur hidup Kelelahan
perlu memiliki parameter rekaman yang dan yang tersisa adalah masalah besar
sama untuk mengatasi masalah numerik. untuk struktur baja saat ini. Mereka
▶▶ Pemindahan dihitung dengan inte- terutama diterapkan dalam sistem
grasi ganda dari sinyal percepatan. pemantauan permanen.
Dalam banyak kasus verifikasi melalui ▶▶ Penilaian elemen struktur ini dimung-
laser digunakan, yang memungkinkan kinkan dengan mengisolasi bagian dari
perhitungan perpindahan akurat. Ini respon frekuensi. Metode Stochastic
memberikan wawasan yang mendalam memungkinkan penilaian terhadap
perilaku struktur. unsur-unsur.
  ▶▶ komponen non-struktural yang sangat
Untuk penentuan spektrum respon, sering menunjukkan tanda tangan
tiga metodologi yang diterapkan: tradisional getaran mereka di respon. Jika dapat
puncak-picking, metode subruang stokastik diisolasi, akan ada penilaian pada item
dan model ARMA. ini juga.
  ▶▶ Dengan sekuensing dinamis catatan,
c. Aplikasi Lainnya derivatif dapat ditentukan menunjukkan
Data yang cocok untuk beberapa perkembangan struktur dari waktu ke
aplikasi lain. Derivatif sering dikembang- waktu. Aplikasi ini khususnya berguna
kan dan diimplementasikan dan berikut ketika sumber eksitasi yang diinginkan.
ini adalah layak disebut: ▶▶ Wavelet aplikasi memungkinkan analisis
▶▶ Kompensasi untuk pengaruh lingku- sistem untuk menemukan kerusakan
ngan, seperti yang diterapkan pada data dalam struktur.
saat masuk ke modul pendukung kepu- ▶▶ Kerusakan deteksi, lokasi dan analisis
tusan, juga dapat memberikan informasi adalah bidang saat ini di seluruh dunia
pada perilaku struktur. pembangunan.Berbagai rutinitas yang
▶▶ Faktor Dinamis sering merupakan tersedia, tetapi masih banyak yang harus
produk samping dicari analisis. dilakukan berkaitan dengan otomatisasi
▶▶ Penentuan beban sangat sering diingin- dan kehandalan.

DECISION SUPPORT SYSTEMS ( SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN)


42

Daftar ini diperbarui akibatnya lintas merah di pendekatan untuk jembatan


dengan setiap perkembangan baru dan sedang dipantau. Tingkat risiko lain menye-
deteksi pengetahuan baru. Sistem ini diakan informasi bagi operator dan juga
dimulai me-lalui file konfigurasi, dimana meminta masukan nya. Sebagaimana
pengguna diminta metodologi yang harus dijelaskan dalam mode operasi, operator
diterapkan dan kombinasi yang diinginkan. memiliki kesempatan untuk mengganggu
Sebuah menu standar tersedia yang menga- dengan sistem di sini dan untuk menambah
rahkan pengguna untuk evaluasi standar. kesan subjektif untuk proses. Tindakan yang
S etiap langkah memberikan hasil harus dilakukan pada setiap tingkat harus
penilaian yang kemudian disimpan dalam didefinisikan dari kasus ke kasus. Itu harus
database pengetahuan untuk penggunaan dikoordinasikan dengan prosedur standar
statistik. Ada pilihan untuk pergi dengan dari pemilik jembatan.
proses melalui jaringan saraf yang telah Salah satu hal yang diperlukan adalah
dilatih oleh aplikasi sebelumnya. Namun laporan periodik yang khas untuk suatu
demikian langkah ini belum jatuh tempo struktur yang secara monitoring permanen.
karena kurangnya kemungkinan pelatihan Laporan ini satu halaman dikirim melalui
untuk jaringan dan pengembangan yang email kepada pemilik pada jadwal yang
sedang berlangsung. Hal ini diantisipasi disepakati: mingguan, bulanan, kuartalan
bahwa dalam dukungan di masa depan atau sekali setahun. Fungsi utamanya adalah
dapat disediakan untuk pengguna dengan untuk menginformasikan pemilik mengenai
sistem ini. kinerja struktur selama periode tertentu
(terutama jika salah satunya telah melebihi
ambang batas) dan untuk memberikan
Sistem Peringatan
rating struktur yang diperbarui. Elemen-
Informasi tentang tingkat risiko disedia- elemen dari laporan ini adalah jendela
kan kepada pengguna.Sistem ini telah dipi- utama yang berisi semua variabel dipantau
lih sehubungan dengan sistem peringatan dengan batas masing dengan cara yang
digunakan untuk bahaya alam. Longsor atau normal. Hal ini segera terlihat apakah
longsoran sistem peringatan memiliki lima catatan yang melebihi batasan. Selain
tingkat risiko yang berbeda dan sistem kode itu, informasi khusus yang diminta oleh
warna berikut praktek internasional. Ketika pemilik, seperti catatan angin, harus dise-
tingkat risiko 5 (ekstrim) tercapai, tindakan diakan. Informasi utama pada laporan
otomatis oleh sistem dapat dipicu.Hal ini ini adalah sistem rating dan umur layan
pada akhirnya bisa menjadi lampu lalu yang diharapkan.

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
43

DECISION SUPPORT SYSTEMS ( SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN)


44

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING
45

Bab 5

Penutup

P
erlindungan terhadap jembatan diperlukan untuk mengurangi
dampak dari bahaya yang terjadi. Perlindungan pada jembatan
dapat berupa perkuatan, retrofit, rehabilitasi atau sistem peme-
liharaan yang baik. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan data dan
informasi yang cukup untuk menentukan tindakan yang tepat. Sistem
monitoring kesehatan struktur dapat menyediakan data dan informasi
sesuai dengan apa yang diperlukan oleh pengelola. Berdasarkan kepenti-
ngannya monitoring kesehatan struktur dibagi menjadi lima level yaitu
peng-kelas-an, penilaian kondisi, penilaian kinerja, penilaian detail dan
peng-kelas-an, dan perkiraan umum layan. Kelima level monitoring
kesehatan ini didukung dengan adanya database. Database ini berfungsi
mengetahui riwayat jembatan selama beroperasi dan saat konstruksi.
Data yang disimpan pada database ini berguna sebagai input data untuk
analisis yang lebih kompleks. Maka oleh karena itu manajemen data
diperlukan agar data monitoring dapat dimanfaatkan dengan baik. Data
monitoring yang dikelola dan dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi
dasar untuk pengambilan keputusan.

PENUTUP
46

Daftar Pustaka
Adams, Douglas E. 2007. Health Monitoring of Stuctural Materials and Components-Methods
with Applications. Chichester, West Sussex: john Wiley & Sons.
Aktan, A.Emin, F. Necati Catbas, Kirk A. Grimmelsman, Mesut Pervizpour. 2003. Deve-
lopment of a Model Health Monitoring Guide for Major Bridges : Drexel Intellgient Infra-
structure and Transportation Safety Institute http://www.di3.drexel.edu/DI3/Events/
PaperPresentation/FHWAGuideFull-web.pdf (diakses tahun 2011).
Andersen, Jacob E., and Mario Fustinoni. 2006. Structural Health Monitoring System. Kongens
Lyngby, Denmark: COWI A/S dan Futurtec OY.
Bergmeister, Konrad. 2002. Monitoring and Safety Evaluation of Existing Concrete Struc-
tures. State-of-the-Art Report, Stuttgart: The International Federation for Structural
Concrete (fib - fédération internationale du béton) http://www.jct-monitor.com/Upfiles/
Video/201207_1503209135.pdf (diakses tahun 2012).
Rücker, W., F. Hille, dan R. Rohrmann. 2006. F08a: Guideline for Assessment of Existing
Structures. Berlin: SAMCO. http://www.samco.org/network/download_area/ass_guide.
pdf (diakses tahun 2011).
Rücker, W., F. Hille, dan R. Rohrmann. 2006. F08b: Guideline for Structural Health Moni-
toring. Berlin: SAMCO. http://www.samco.org/network/download_area/mon_guide.
pdf (diakses tahun 2011).
Wenzel, Helmut. 2009. Health Monitoring of Bridges. Chichester, West Sussex: John Wiley
& Sons.
You-Lin Xu dan Yong Xia. 2012. Structural Health Monitoring of Long-Span Suspension
Bridges. Abingdon, Oxon: Spon Press

SISTEM MONITORING KESEHATAN STRUKTUR - PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DATA SISTEM MONITORING

Anda mungkin juga menyukai