MODUL SESI 1
PENGANTAR PERKULIAHAN
DISUSUN OLEH
SYEFIRA SALSABILA, S.GZ, MKM
Universitas Esa Unggul mempunyai visi menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis
intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu pengelolaan dan hasil
pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Universitas Esa Unggul menetapkan misi-misi
sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan
2. Topik Perkuliahan
Revolusi industri 4.0 memberikan dampak pada pelayanan kesehatan terutama berkaitan
dengan pemanfaatan clinical decision support system, big data, data mining, dan artificial
intellegence. Indonesia perlu mengejar ketertinggalan di bidang teknologi ini demi menciptakan
suasanya yang lebih efektif dan efisien. Ketersediaan tenaga khusus di bidang medical
informatics sangat dibutuhkan, dan akan lebih baik lagi bila dapat tersebar merata di fasilitas
pelayanan kesehatan dan kementerian kesehatan secara bertahap. Tantangan selanjutnya adalah
pengembangan eHealth, karena hal ini telah terbukti dapat memberikan dampak yang positif
terhadap pelayanan kesehatan dimana data kesehatan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Perkembangan eHealth membutuhkan standarisasi dan interoperabilitas serta
infrastruktur pendukungnya. iga strategi penting untuk meningkatkan eHealth 1).Standardisasi
untuk mengoptimalkan peran digital health, 2).Tatakelola pengelolaan eHealth, serta
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 2 / 15
3).Perencanan yang baik untuk masa depan seiring dengan perubahan teknologi informasi dan
komunikasi.
Topik mata kuliah Standarisasi Data Kesehatan terbagi menjadi 2 bagian. Bagian ke-1
terdiri dari topik-topik tentang konsep dasar dari standarisasi data kesehatan, terutama
standarisasi dalam sistem koding, struktur, dan terminologi kesehatan. Bagian ke-1 ini akan
diselesaikan sebelum ujian tengah semester (UTS). Bagian ke-2 akan disampaikan sampai
sebelum pelaksanaan Ujian akhir semester (UAS) yang terdiri dari topik-topik tentang
penerapan standar dari interoperabilitas, pertukaran informasi, dan standar untuk keamanan dan
kerahasiaan data, sampai dengan perancangan standar data seperti hal nya Kamus data
kesehatan Indonesia, walau tidak semua dapat disampaikan dengan membentuk kamus data.
Adapun topik-topik perkuliahan sebelum UTS adalah :
c. Topik 3 – ICD
d. Topik 4 – LOINC
e. Topik 5 – HL7
f. Topik 6 – SNOMED CT
g. Topik 7 - Review
Teknologi bidang kesehatan di Indonesia yang biasa kita kenal dengan Sistem Informasi
Kesehatan, sejauh in masih berjalan sendiri (fragmentasi) belum dapat terintegrasi secara
menyeluruh. Indonesia sangat membutuhkan pengembangan standar data kesehatan sebagai
upaya interoperabilitas sistem informasi untuk kebutuhan integrasi.
Interoperabilitas merupakan kemampuan berbagai ragam sistem untuk
bekerjasama dan kemampuan sebuah sistem untuk bekerja atau digunakan oleh sistem lain
(Merriam Webster). Interoperabilitas adalah sebuah kooperasi antar obyek yang berbeda untuk
memungkinkan terjadinya pertukaran data/informasi diantara mereka. Model interoperabilitas bisa
dalam bentuk kaku (tightly) atau bebas (loosely).
Jadi Interoperabilitas adalah dimana suatu kemampuan berbagai ragam sistem atau
aplikasi untuk bekerja sama dan bisa berinteraksi dengan aplikasi lainnya yang berbeda untuk
memungkinkan terjadinya pertukaran data/informasi melalui suatu protokol yang disetujui
bersama, lewat bermacam-macam jalur komunikasi
a. Topik 08 – Interoperabilitas
g. Topik 14 – Review
Mata kuliah Standarisasi Data Kesehatan memiliki tujuan perkuliahan yang harus
diwujudkan dalam satu semester perkuliahan. Adapun tujuan perkuliahan yang dimaksud
adalah :
Setelah selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
Untuk mencapai tujuan tersebut, mata kuliah ini menggunakan berbagai buku referensi
tentang Standarisasi Data Kesehatan dalam pelayanan kesehatan. Ada beberapa buku yang
direkomendasikan untuk dipelajari, yakni :
a. Benson, T. (2010). Principles of health interoperability HL7 and SNOMED (p. 263).
London: Springer.
Untuk penilaian akhir, komponen nilai yang digunakan terdiri dari tugas online, kuis,
UTS, dan UAS. Dalam kuliah online komponen penugasan ditambah dengan
b. UAS = 30 %
c. Kuis = 15 %
d. Tugas = 25 %
C. Latihan
D. Kunci Jawaban
a. Visi Universitas Esa Unggul adalah menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis
intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu pengelolaan
dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi
b. Topik mata kuliah Standarisasi Data Kesehatan terbagi menjadi 2 bagian. Bagian ke-
1 terdiri dari topik-topik tentang konsep dasar standarisasi data dalam kesehatan
beserta dengan beberapa penerapannya, bagian ke-1 ini akan diselesaikan sebelum
ujian tengah semester (UTS). Bagian ke-2 terdiri dari topik-topik tentang penerapan
interoperabilitas dalam fasilitas pelayanan kesehatan, standar dalam pertukaran
informasi, standar kerahasiaan dan keamanan data, dan materi terkait perancangan
standar data kesehatan yang akan diselesaikan sebelum ujian akhir semester (UAS)
c. Buku refernsi yang digunakan dalam perkulaiahan ini adalah Benson, T. (2010).
Principles of health interoperability HL7 and SNOMED (p. 263). London: Springer.
d. Komponen penilaian mata kuliah ini adalah UTS, UAS, kuis dan Tugas.
Dalam rangka menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan
penguatan sistem informasi kesehatan untuk menghasilkan data dan informasi kesehatan yang
andal dan mudah diakses. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat
adalah peluang yang dapat memberikan kemudahan dalam pengguatan dan pengembangan
sistem informasi kesehatan. Saat ini, kebutuhan untuk memanfaatan TIK dalam sistem
informasi kesehatan semakin meningkat seiring dengan upaya meningkatkan kualitas, efisiensi,
dan efektivitas pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan terlebih lagi dalam
pelayanan kesehatan. Oleh karenanya, perencanaan sistem informasi kesehatan juga harus
seoptimal mungkin memanfaatkan perkembangan TIK dalam penyelenggaraan sistem
informasi kesehatan secara luas.
Berpijak pada hal-hal tersebut di atas, agar sistem informasi kesehatan dapat
menyediakan data/informasi yang handal dan berguna bagi proses manajemen, pengambilan
keputusan, kepemerintahan, dan penerapan akuntabilitas, maka perlu disusun suatu rencana
aksi atau peta jalan sistem informasi kesehatan yang komprehensif dengan mengintegrasikan
upaya-upaya pengembangan dan penguatan sistem informasi kesehatan, yang melibatkan
semua pemangku kepentingan terkait.
Standar dalam pelayanan kesehatan menyatakan bentuk praktis dari prinsip dan
petunjuk untuk pengumpulan dan penyimpanan data pelayanan kesehatan. Standar
mendefinisikan secara demografi dan identifikasi elemen data lainnya yang sesuai untuk
pengumpulan data dan digunakan pasien dalam berbagai perawatan kesehatannya dan
merupakan petunjuk untuk diaplikasikan dan dikembangkan oleh tenaga medis. Konsep untuk
standarisasi data sudah mulai berkembang sejak tahun 1960an dan data dikembangkan untuk
perkembangan pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan, ada 2 tujuan dari bentuk data:
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id 7/
15
A. Untuk mengidentifikasi elemen data yang dikumpulkan dari setiap pasien.
B. Untuk menyediakan kesamaan definisi untuk berbagai kondisi.
Sistem adalah suatu tatanan dimana terjadi suatu kesatuan usaha dari berbagai unsur yang
saling berkaitan secara teratur menuju pencapaian tujuan dalam batas lingkungan tertentu. Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) kumpulan komponen dan prosedur yang terorganisir dan bertujuan
untuk menghasilkan informasi yang dapat memperbaiki keputusan yang berkaitan dengan
manajemen pelayanan kesehatan disetiap tingkatnya.
ciri-ciri sistem:
a. Pencapaian Suatu tujuan
b. Kesatuan Usaha
e. Berstruktur
f. Berjenjang
c. Keluaran (Output)
d. Balikan (Feedback)
e. Kontrol (Control)
f. Lingkungan (Environment)
Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi,
indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan
https://simkes.fk.ugm.ac.id/aehin-2018-integrasi-dan-interoperabilitas-sistem-informasi-regional/
Benson, T. (2010). Principles of health interoperability HL7 and SNOMED (p. 263). London:
Springer.
Oemig F, Snelick R. 2016. Healthcare Interoperability Standards Compliance Handbook;
Conformance and Testing of Healthcare Data Exchange Standards. Springer. ISBN: 978-
3-319-44837-4
Gemala R. Hatta, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan,
UI Press, Jakarta, 2008, Hlm. 37.Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum,
Jakarta: UI-Press, 1986
Manual Book. 2000. Health Level Seven Technical Manual. New York: 2000. Mulyani. (2011).
Pedoman Sistem Informasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Jakarta 2011
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS),
Kepmenkes RI No. 511/MENKES/SK/V/2002