Panduan Pengelolaan Sampah Rsem
Panduan Pengelolaan Sampah Rsem
1. PENDAHULUAN
Sampah rumah sakit mulai disadari sebagai bahan buangan yang dapat menimbulkan
gangguan ksehatan lingkungan karena berbagai bahan yang terkandung di dalamnya dapat
menimbulkan dampak kesehatan dan menimbulkan cidera atau penyalahgunaan karena para
pemulung yang telah mulai terlibat di dalamnya.
5. PENAMPUNGAN SAMPAH
Sampah biasanya ditampung di tempat produksi sampah untukbeberapa lama. Untuk itu
setiap unit hendaknya disediakan untuk tempat penampungan dengan bentuk, ukuran dan
jumlah yang sesuai dengan jenis dan jumlah sampah serta konsisi setempat. Hendaknya
sampah tidak dibiarkan di tempat tersebut terlalu lama. Kadang-kadang sampah diangkut
langsung ke tempat peamungan blok atau pemusnahan.
5.1 Persyaratan Bak Penampung Sampah
Tempat-temat penamung sampah sebaiknya memenuhi persyaratan minimal sebagai
berikut:
a. Bahan tidak mudah berkarat
b. Kedap air,terutama untuk menampug sampah basah
c. Bertutup rapat
d. Mudah dibersihkan
e. Mudah dikosongkan atau diangkut
f. Tidak menimbulkan bising
g. Tahan terhadap benda taja dan runcing
5.2 Kantong plastik pelapis dalam bak sampah
Untuk memudahkan pengosongan dan pengangkutan, penggunaan kantong plastik
pelapis dalam bak sampah sangat disarankan. Kantong plastik tersebut membantu
membungkus sampah waktu pengangkutan sehingga mengurangi kontak langsung
mikroba dengan manusia dan mengurangi bau, tidak terlihat sehingga dapat diperoleh
rasa estetis da memudahkan pencucian bak sampah. Penggunaan kantong plastik ini
terutama bermanfaat untuk sampah labolatorium, ketebalan plastik disesuaikan dengan
jenis sampah yang dibungkus karena kadang-kadang petugas pengangkut bisa cidera
oleh beda tajam yang menonjol dari bungkus sampah.
Karena itu hendaknya pembuangan benda-benda tajam ini dipisahkan. Sebaiknya
benda tajam seprti jarum dan lain lain ditampung di kaleng, kotak karton atau temat
khusus untuk dikembalikan ke CSSD atau dibakar di incenerator.
5.3 Bak sampah laboratorium
Paling tidak diperlukan tiga tipe tempat penamungan sampah di labolatorium yaitu
untuk tempat penampungan sampah gelas dan pecahan gelas untuk mencegah cidera,
sampah basah dengan solvent utuk mmencegah penguapan bahan-bahan solvent dan
mencegah timbulnya api, dan tempat penampungan berupa logamuntuk sampah yang
mudah terbakar.
Kadang-kadang msih diperlukan satu tepat sampah untuk tempat penampungan jenis
sampah infeksi. Mungkin tidak diperlukan jika sampah infeksi langsung di autoclave
sebelum dibuang e tempat penampungan sampah.
5.4 Pemeliharaan
Hendaknya disediakan sarana untuk mencuci tempat penampungan sampah yang
disesuaikan dengan kondisi setempat. Untuk rumah sakit kecil mungkin cukup dengan
pencuci manua, tetapi untuk rumah sakit besar mungkin perlu disediakan alat cuci
mekanis. Pencucian ini hendaknya dilakukan setiap pengosongan atau sebelum tampak
kotor. Dengan penggunaan kantong pelapis dapat megurangi frekuensi pencucian.
Setelah dicuci disarankan untuk dilakukan desinfeksi, kemudian diperiksa bila terdapat
kerusakan dan mungkin perlu diganti.
7. PENGANGKUTAN SAMPAH
Dalam segi pembuangan limbah rumah sakit hendaknya memasukan prosedur
pegangkutan limbah internal dan eksternal bila memungkinkan. Pengangkutan internal
biasanya berasal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau tempat
pembakaran sampah di dalam dengan menggunakan kereta dorong.
Peralatan-peralatan tersebut harus jelas dan diberi label, dibersihkan secara reguler dan
hanya digunakan untuk mengangkut sampah setiap petugas dilengkapi dengan alat proteksi
berupa sarung tangan dan masker.
8. TEMPAT PENGUMPUL SEMENTARA SAMPAH DOMESTIK
Konstruksi temat pengumpul sampah sementara bisa dari dinding semen atau kontainer
logam. Persyaratan umum tetap berlaku, yaitu kedap air, mudah dibrsihkan dan berpenutup
rapat. Ukuran hendaknya tidak terlalu besar sehingga mudah dikosongkan apabila jumlah
sampah yang ditampung cukup banyak, perlu menambah jumlah kontainer. Biasanya terbuat
dari bahan besi. Bisa dari plastik tetapi kurang tahan.