Histologi PDF
Histologi PDF
PENDAHULUAN
OLEH:
TIM HISTOLOGI
Histologi
z Teori
z Praktikum Æ prosedur praktikum:
¾ Mendaftar + diktat & buku kerja
¾ Tata tertib praktikum: jas praktikum, alat
tulis (pensil warna).
¾ Pretest
¾ Nilai: pretes, mid, ujian praktikum, ujian
akhir, buku kerja histologi
MATERI
1. Pendahuluan
2. Mikroteknik
3. Sel
4. Jaringan Epitel
5. Jaringan Ikat
6. Jaringan Otot
7. Jaringan Saraf
8. Sistem Pencernaan
9. Sistem Kardiovaskular
HISTOLOGI
z Ilmu yg mempelajari jaringan tubuh secara
mikroskopis
z Mikroanatomi
z Yang dipelajari: sel, jaringan, organ, sistem
organ
Organisasi sel, jaringan, organ,
sistem organ, & organisme
z Ada 2 tipe sel:
¾ Sel Eukaryotic Æ mempunyai nukleus
¾ Sel Prokaryotic Æ tidak mempunyai
nukleus, misal: bakteri
• Tubuh manusia terdiri dari berbagai
kelompok sel yg berbeda
Sel Æ jaringan Æ organ Æ sistem organ Æ organisme
SEL
z Unit dasar kehidupan
z Organisme uniselular: hanya terdiri dari
satu sel, contoh: bakteria
z Organisme multiselular: terdiri dari
berbagai macam sel, contoh: manusia
JARINGAN
z Definisi: sekelompok sel yang struktur &
fungsinya sama
z Ada 4 jaringan dasar: jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot, & jaringan saraf
z Contoh: kumpulan sel-sel otot membentuk
jaringan otot
4 Jaringan Dasar
The Four Primary Tissue Types
•Skeletal
Jar. •Jar. Tersusun atas sel-sel yg muscle
•Heart muscle
Otot memanjang, tersusun rapat •Smooth muscle
•Ligaments,
•Jar. Terdiri atas sel-sel yg tersusun tendons
Jar. Ikat •Bone,
longgar, ada matriks, fungsi: mengikat, cartilage
meyokong, melindungi jar & organ •Blood
z
SISTEM SIRKULASI
(KARDIOVASKULAR)
z
SISTEM
MUSKULOSKELETAL
z
SISTEM RESPIRASI
z
SISTEM EKSKRESI
z
•
SISTEM ENDOKRIN
z
•
SISTEM REPRODUKSI
• •
WANITA PRIA
SEL
TIM HISTOLOGI
SEL
SEL
z Unit terkecil organisme
z Struktur: nukleus, sitoplasma, membran plasma
z Nukleus: nukleolus, karyoplasma (sitoplasma inti),
karyolemma (membran inti), kromatin.
z Sitoplasma: komponen struktural (organella),
komponen nonstruktural (inclusiones= bhn-bhn yg
masuk sel, butir-butir/bercak-bercak, misal:
granulum glikogen)
Bagian Nukleus: Kromosom
OLEH:
TIM HISTOLOGI
Jaringan Ikat
z Merupakan jaringan yang mampu mengikat dan
menghubungkan sel dan organ
z Fungsi: penyokong, pertukaran metabolisme,
tempat penyimpanan energi, pertahanan, &
perbaikan terhadap kerusakan
z Komponen jaringan ikat: komponen sel &
komponen matriks/substansia interselularis
(substansi dasar dan serabut).
Contoh Jaringan Ikat
Komponen sel
z Terletak diantara substansia interselularis.
z Akhiran ‘blast’: sel imatur (sel muda).
z Akhiran ‘sit’: sel matur (sel dewasa)
z Tipe sel:
1. Fibroblast: pd penyembuhan luka, menghasilkan
serabut kolagen & elastis.
2. Mastocytus (sel mast): sel yg menghasilkan
heparin, histamin, & ECFA (eosinophil
chemotaxic factor) Æ sbg mediator reaksi
peradangan & alergi).
Komponen sel
3. Plasmocytus: menghasilkan limfosit B Æ
imunoglobulin (antibodi) dlm respon kekebalan
tubuh.
4. Makrofag: berfungsi melakukan fagositosis,
terdapat pd jaringan maupun aliran darah. Ada yg
tipe stationer (diam), misalnya histiosit; ada yg
tipe wandering (dpt bergerak), misalnya; sel
kuppfer di hati.
Komponen sel
5. Adipocytus: sel lemak
6. Chondroblast/cytes: sel yg menghasilkan &
memelihara sel tulang rawan.
7. Osteoblast/cytes: sel yg menghasilkan &
memelihara sel tulang.
8. Sel-sel darah (eritrosit, lekosit, &
trombosit).
Substansia interselularis
(matriks)
1. Substansi dasar (fundamentalis) :
mengandung glikosaminoglikan Æ bentuk
bervariasi dari cair, semicair, seperti
gelatin, atau mengalami kalsifikasi dalam
berbagai tingkatan.
2. Serabut: serabut kolagen, elastis, &
retikuler.
Tipe serabut
a. Serabut kolagen: tersusun dari kolagen, bersifat
lentur & tahan peregangan. Contoh: tendo
b. Serabut elastis: tersusun dari elastin, bentuk
seperti pita tipis, bercabang-cabang membentuk
anyaman. Fungsi: mempertahankan kelentingan
jaringan, dpt mengembalikan bentuk jaringan
seperti semula setelah jaringan mengalami
tarikan/ tekanan kuat. Contoh: dermis (kulit),
kartilago elastik, & pembuluh darah.
Tipe serabut
c. Serabut retikuler: tersusun dari retikulin,
berupa serabut halus yg membentuk
anyaman seperti jala. Fungsi: memperkokoh
jaringan, terutama di dinding pembuluh
darah, limfe, sinusoid hepar, merupakan
kerangka utama organ hemopoetik.
Klasifikasi jaringan ikat:
Berdasarkan kepadatan distribusi serabut:
OLEH:
TIM HISTOLOGI
JARINGAN EPITEL
z Ektoderm Æ epidermis pd kulit
z Mesoderm Æ epitel pd pleura, perikardium,
peritonium
z Endoderm Æ epitel pd saluran pencernaan
JARINGAN EPITEL
z Melapisi permukaan tubuh
z Berperan pd homeostasis tubuh
z Tersusun rapat, tidak ada jar.ikat
interselular, tdk ada pembuluh darah
z Berasal dari 3 macam lapisan: ektoderm,
mesoderm, & endoderm
FUNGSI EPITEL
z ProtektifÆ terhadap:kerusakan mekanik,
kehilangan cairan, invasi benda asing.
z Metabolik:
¾ Pertukaran metabolit Æ absorpsi, ekskresi
¾ Kelenjar (endokrin & eksokrin)
• Alat indra (epitel sensorium)
PEMBAGIAN EPITEL
Epitel Squamous
Pelapis Kuboid
SELAPIS
Kolumnar
Pseudostratifikat
um
Squamous
EPITEL Kuboid
BERLAPIS
Kolumnar
Transisional
KELENJAR Eksokrin
Endokrin
Bangunan khusus permukaan
epitel
z Mikrovillus: tonjolan sitoplasma, utk memperluas
permukaan Æ meningkatkan kapasitas absorpsi.
Mis: lumen usus
z Cillium: kinetocillia (bergerak aktif) &
strereocillia (tdk dpt bergerak aktif)
z Myoephitelicytus: filamen kontraktil Æmemeras
& mengeluarkan isi sel. Mis: pd kelenjar ludah,
kelenjar payudara
EPITEL SQUAMOSUM SIMPLEKS
Saluran kelenjar,
Tubulus ginjal
EPITEL COLUMNAR SIMPLEKS
Contoh: di kulit
Melindungi terhadap gesekan, invasi bakteri
EPITEL SQUAMOSUM STRATIFICATUM
NON-CORNIFICATUM
Oleh:
TIM HISTOLOGI
EPITEL KELENJAR
z Epitel yg mampu menghasilkan sekret
z Berdasarkan cara pengeluaran:
¾ Eksokrin: menghasilkan sekret & melepaskan mll
saluran kelenjar dg jenis sekret berupa musin
maupun enzim
¾ Endokrin: menghasilkan sekret berjenis hormon,
mengeluarkan langsung pd pembuluh darah
Berdasarkan jumlah sel
kelenjar
Oleh:
TIM HISTOLOGI
Jaringan Otot
z Mengandung protein kontraktil
z Sel otot & substansia interselularis
z Berdasarkan struktur & fungsinya:
1. Otot polos (textus muscularis non striatus)
2. Otot seran lintang (otot rangka/textus
muscularis striatus)
3. Otot jantung (textus muscularis cardiacus)
Otot Polos
z Bentuk seperti kumparan (fusiform)
z Inti di tengah sel
z Sitoplasma: homogen
z Otot polos terkecil: pembuluh darah,
terbesar: uterus saat wanita hamil.
z Lokasi: pd semua alat yg mampu
melakukan kontraksi di luar kehendak kita
Contoh Otot Polos
Small Intestine
Otot Lurik / Seran lintang
z Struktur sel otot rangka
z Inti di tepi sel
z Sitoplasma mpy myofibril, pd mikroskop elektron
tampak myofilamen
z Pd potongan membujur: sel-sel berdampingan,
menunjukkan batas sel yg tdk jelas spt sinsitium,
shg nukleus tampak banyak
z Kontraksi: disadari
Contoh Otot Lurik
Otot Seran lintang
Otot Seran Lintang
Tipe serabut otot skelet
Otot Jantung
z Sel-sel berbentuk silinder, saling
berhubungan dg hubungan khusus Æ discus
intercalatus
z Sitoplasma mirip otot rangka
z Nukleus terlihat jelas, di pusat sel
Jantung
OTOT JANTUNG
Selubung Otot
z Merupakan serabut penyusun otot, terakit
menjadi berkas-berkas yg rapi
z Yg disebut muskulus (makroanatomi):
gabungan berkas otot yg dibungkus oleh
jaringan kolagen padat.
Jenis Selubung Otot
z Epimisium: bungkus yg terletak di luar muskulus.
Pd makroanatomi: fascia profunda.
z Perimisium: percabangan epimisium, merupakan
sekat yg membungkus kesatuan otot yg lebih
kecil. Pd makroanatomi: fascia muscularis
z Endomisium: percabangan perimisium,
menyelubungi berkas otot yg lebih kecil. Dikenal
dg: myofibra (disusun oleh sinsitium sel otot)
Neuromuscular junction
JARINGAN SARAF
Oleh:
TIM HISTOLOGI
Tipe sel saraf
Jaringan Saraf
z Sel saraf (neuron) Æ penghantar impuls
z Sel penyokong (neuroglia)
Neuron
z Peran: menerima, mengintegrasikan, &
menghantarkan pesan elektrokimiawi
z Struktur:
1. Badan sel saraf (soma) Æ tempat sintesis &
integrasi impuls saraf
2. Dendrit Æ mengumpulkan pesan yg datang &
menuju ke soma (input, processing)
3. Neurit (akson) Æ menghantarkan impuls saraf
ke sel saraf lain (output)
Jalannya impuls
saraf
SEL SARAF
Neuroglia
z Fungsi: penopang struktural & nutrisional
bagi neuron, isolasi elektrikal, menaikkan
konduksi impuls di sepanjang akson
z Ada 2 jenis sel glia:
1. Sel glia pada sistem saraf pusat
2. Sel glia pada sistem saraf tepi
Sel Glia pada SSP
z Astrocytus: ukuran paling besar, bentuk
sferis, tidak teratur, fungsi utama
Æmemberi sokongan struktur sel, memberi
nutrisi, membentuk barrier darah-otak
z Oligodendrocytus: jumlah paling banyak,
fungsi Æ pendukung konduksi impuls pada
SSP (membentuk myelin pd SSP)
Sel Glia pada SSP
z Sel ependima: mrp neuroepitel, terdapat di
lapisan dalam ventrikel otak, fungsi
Æpenghasil cairan serebrospinal,
perlindungan nutrisi sel
z Mikroglia: ukuran paling kecil, fungsi Æ
komponen fagositik (melindungi sel dari
pengaruh luar)
Sel Glia pada sistem saraf tepi
z Sel Schwan: di sepanjang akson, fungsi Æ
penghasil myelin Æ meningkatkan
konduksi impuls saraf
z Sel satelit: sel penyokong pada sel saraf tepi
Sinapsis
z Hubungan khusus Æ Rangsang (stimulus) dihantarkan
dari neuron ke sel target
z Komponen sinaps:
1. Membran presinaps: letak berdekatan dg sel asal
impuls, mengandung penebalan padat elektron, saat
stimulasi Æ mengeluarkan neurotransmiter
2. Celah sinaptik: celah berisi cairan, letak: antara
membran presinaps dg membran postsinaps, mrp media
yg menghantarkan neurotransmiter ke membran
postsinaps
3. Membran postsinaps: mrp penebalan membran plasma
pd sel target
Sinapsis
SINAPSIS
TIPE-TIPE SINAPSIS
AXODENDRITIC
AXOSOMATIC
AXOAXONIC
Fungsi sistem saraf
z Mengontrol & mengkoordinasikan
aktivitas tubuh Æmencocokkan dg
perubahan lingkungan Æ cara:
1. Memonitor kejadian lingkungan & di
dalam tubuh
2. Mengkoordinasikan informasi &
mencocokkan dg kejadian masa lampau
3. Menginstruksi sistem-sistem dalam tubuh
Klasifikasi sistem saraf
1. Sistem saraf pusat: otak & medula spinalis
Æ koordinasi informasi, ingatan, & fungsi
luhur
2. Sistem saraf tepi: nervus, ganglia, akhiran
sarafÆ sistem pengumpul informasi ke
SSP & membawa perintah dari SSP.
Secara fungsional: sensoris, motoris
Sistem saraf pusat
Sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi
Myelinisasi saraf tepi
Tipe serabut saraf tepi
z Tipe A: bermyelin,diameter 4-20 μm,
kec.konduksi 15-120 m/dtk. Contoh: serabut
motorik (di otot skelet), serabut sensorik
(penglihatan, pendengaran, penghidu).
z Tipe B: bermyelin, diameter 1-4 μm, kec.konduksi
3-14 m/dtk. Contoh: serabut otonom
preganglionik.
z Tipe C: tidak bermyelin, diameter 0,2-1 μm,
kec.konduksi 0,2-2 m/dtk. Contoh: serabut otonom
Akson Aferen primer
JARINGAN TULANG &
TULANG RAWAN
Oleh:
TIM HISTOLOGI
Tulang
z Komponen sel: osteoblast, osteosit,
osteoklast
z Substansia interselularis: senyawa organik
& anorganik
Osteoblast
z Seltulang
z Fungsi: memelihara matriks tulang
z Gb. Histologis: sel dg ukuran kecil, kurang
basofil, inti besar
z Terletak di celah-celah matriks
z Tidak dpt mitosis dan repair
Osteoklast
Oleh:
Tim Histologi
Sistem Pernafasan
z Fungsi: menyelenggarakan pengambilan O2 &
pembuangan CO2 oleh darah. (tempat pertukaran gas
pernafasan).
z Ada 2 bagian, yaitu:
1. Bagian konduksi (menghantarkan udara pernafasan,
menyaring, memberi kelembaban, & menyesuaikan
suhu). Æ hidung, laring, trakea,bronkus, bronkiolus.
2. Bagian respirasi (melakukan pertukaran udara
pernafasan) Æ ductus alveoli, saccus alveoli, alveoli.
z Peralihan kedua bagian ini terjadi di bronkiolus
respiratorius.
Sistem Pernafasan
z Menurut anatominya, kaitannya dg paru-
paru Æ dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Bagian yg ada di luar paru-paru
(extrapulmonary airways) : hidung, laring,
trakea, bronkus.
2. Bagian yg ada di dalam paru-paru
(intrapulmonary airways): bronkiolus,
ductus alveoli, saccus alveoli, alveoli).
Hidung
z Struktur tulang rawan, epitel respirasi
(pseudostratificatum columnar bersilia),
indera penciuman.
z Ruang-ruang dalam hidung (concha
superior, media, & inferior) Æ
mengkondisikan udara pernafasan supaya
sesuai dg kebutuhan tubuh.
z Banyak mengandung pembuluh darah &
kelenjar-kelenjar.
HIDUNG
Laring
z Lanjutan dari faring.
z Bagian awal laring terdapat semacam klep
yg disebut epiglotis, fungsi: mencegah
masuknya benda asing ke saluran
pernafasan.
z Laring mengandung struktur tulang rawan
yg menjamin saluran pernafasan selalu
terbuka.
z Di Laring terdapat pita suara
LARING: EPIGLOTIS
Mengandung tulang rawan & kelenjar, lamina propria dikelilingi otot polos,
Lapisan terluar terdiri atas jaringan ikat. Epitel: kolumnar selapis bersilia.
ALVEOLI
Oleh:
TIM HISTOLOGI
Sistem Kardiovaskular
z Sistem dlm tubuh yg mengedarkan darah utk
keperluan pertukaran zat & gas.
z Sistem transpor tubuh, yg membawa gas-gas
pernafasan, nutrisi, hormon, & zat-zat lain ke &
dari jaringan tubuh.
z Komponen sistem kardiovaskular:
1. Darah
2. Jantung
3. Pembuluh darah: arteri, vena, kapiler.
Jantung
Miocardium
Endocardium
(katup tricuspidalis)
OTOT JANTUNG
Jantung
z Katup jantung:
1. Katup Atrioventrikular kanan (katup
trikuspidalis): antara atrium dan ventrikel kanan.
2. Katup atrioventrikular kiri (katup bikuspidalis):
antara atrium dan ventrikel kiri.
3. Katup semilunaris a. pulmonalis
4. Katup semilunaris aorta
Jantung: sirkulasi jantung
z Atrium: menerima darah dari vena
z Ventrikel: memompa darah ke arteri
z Aliran darah melalui jantung: diatur oleh katup yg
membuka ke satu sisiÆ aliran darah hanya mengalir satu
arah.
z Darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung ( atrium
kanan) melalui vena kava Æ menuju ventrikel kanan
melalui katup tricuspidalis. Dari ventrikel kanan darah
dipompa menuju paru-paru melalui katup semilunaris
pulmonalis.
z Darah teroksigenasi dari paru-paru ke atrium kiri, kmd ke
ventrikel kiri melalui katup bicuspidalis. Dari ventrikel kiri
darah dialirkan Æmelalui katup semilunaris aorta ke aorta
Æ seluruh tubuh.
Jantung: kontrol intrinsik
z Kontrol denyut jantung: kontrol intrinsik &
ekstrinsik.
z Kontrol intrinsik jantung: pacu jantung dari Nodus
sinoauricularis (NSA) di atrium kanan Æ
gelombang dihantarkan ke seluruh dinding atrium
Æ kontraksi atrium.
z Nodus atrioventriculare (NAV) Æ serabut
purkinje di berkas HIS Æ rangsangan & kontraksi
ventrikel Æ menyebar ke seluruh jantung.
Jantung
FASE EKG
Jantung: kontrol ekstrinsik
z Diaturoleh pusat jantung di medulla
oblongata Æ saraf simpatis & parasimpatis
n. vagus.
KONTROL EKSTRINSIK JANTUNG
Pembuluh darah
z Kapiler: tempat pertukaran nutrisi, udara,
hormon, & metabolit.
z Arteri: mengalirkan darah dari jantung ke
seluruh tubuh.
z Vena: pembuluh darah balik Æ
mengalirkan darah kembali ke jantung.
z Dinding pembuluh darah: tunika intima,
tunika media, tunika adventitia.
Arteri
1
3 2
Vena
OLEH:
TIM HISTOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
z Saluran pencernaan: mulut Æanus
z Kelenjar pencernaan: kelenjar ludah, hati,
pancreas.
MULUT (Cavum Oris)
z Proses mekanis: pengunyahan Æotot
maseter, otot temporalis, otot pteregoid
lateral & medial, lidah, dibantu kelenjar
ludah.
z Kelenjar ludah: kelenjar parotis,
kel.submandibularis, kel.sublingualis. Æ
fungsi: mengeluarkan saliva Æ membantu
proses pencernaan (musin, ptyalin).
Kelenjar Ludah
Kerongkongan (Esofagus)
z Tabung berotot, panj. 20-25 cm, mulai dari faring
sp pintu masuk lambung (pars cardiaca lambung)
Æ mll toraks, menembus diafragma Æ masuk
abdomen, menyambung ke lambung.
z Makanan berjalan krn gerakan peristaltik Æ
serabut otot di depan mak.mengendor & yg di
blkng mak.kontraksi Æ shg mak.dpt terdorong ke
bawah.
Esofagus
Lambung
z Terletak di daerah epigastrik, Bagian: kardia,
fundus, korpus, pylorus (antrum & salurannya)
z Fungsi: menerima mak. Dari esofagus,
menampung, & utk pencernaan karbohidrat,
protein, & lemak. Enzim: pepsin,renin, lipase.
z Kelenjar di lapisan mukosa lambung Æ getah
lambung (HCl) Æ disinfektan & spy suasana
lambung cocok utk kerja kimiawi enzim.
z Ada 4 lapisan: tunika mukosa, submukosa,
muskularis, & serosa.
Lambung
Lambung
z A. Lapisan mukosa
z B. lapisan otot
(sirkuler, oblique,
longitudinal)
Kelenjar di lambung
z Sel chief (zimogenik) Æ menghasilkan
pepsinogen (prekursor pepsin). Pepsin bekerja pd
PH 2.
z Sel parietal Æ menghasilkan HCl Æ mengaktivasi
pepsinogen menjadi pepsin. Selain itu jg
menghasilkan faktor intrinsik Æ utk resorbsi vit.
B12. Letak: di bwh sel chief.
z Mucous neck cell Æ diantara sel parietal.
Lambung
Usus Halus
z Usus halus: duodenum, jejenum, & ileum.
z Ada 4 lapisan: tunika mukosa, submukosa,
muskularis, & serosa.
z Duodenum: pencernaan mak. Dg bantuan enzim
dari pancreas & empedu.
z Jejenum: pencernaan mak. Disempurnakan oleh
enzim dari usus halus sendiri.
z Ileum: mak. Sudah tercerna scr sempurna & siap
utk diserap.
Usus halus (duodenum)
Jejenum
Usus Besar (kolon)
z Panj.1,5 m Æ terdiri atas: kolon ascendens,
kolon transversum, & kolon descendens.
Bagian kolon selanjutnya: sigmoid &
rektum.
z Fungsi : penyerapan air & proses
pembusukan.
Struktur hati
OLEH:
TIM HISTOLOGI
Sistem urinarius
z Sistem yg berfungsi utk mengeluarkan zat-
zat yg sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh.
z Ginjal, ureter, kandung kemih, & uretra.
GINJAL
Ginjal
z Fungsi: mengatur keseimbangan air,
konsentrasi garam dlm darah, & mengatur
keseimbangan asam basa.
z Letak ginjal kanan lebih rendah drpd ginjal
kiri. Struktur ginjal: jutaan nefron (unit
fungsional ginjal). Nefron Æ glomerulus &
pipa-pipa tubulus.
Ginjal
z Fungsi ginjal:
1. Filtrasi oleh glomerulus
2. Reabsorbsi oleh tubulus
3. Sekresi oleh tubulus
z Ginjal jg berfungsi sbg kelenjar endokrin
Æ eritropoetin (menstimulasi
pembentukan sel darah merah)
Ginjal-glomerulus
z Diameter 0,2 mm, mengandung kapiler-kapiler
darah, mpy kutub vaskular & kutub urinarius.
z Di seb.luar dibungkus 2 lapisan (capsula
Bowman’s). Lap.luar (lap.parietal) Æ epitel
squamous simpleks. Lap.dlm (lap.visceral)
Æpodosit
z Filtrat glomerulus: 125 ml/mnt Æ 124 ml diserap
kembali di tubulus.
z Macula densa: tubulus yg mengandung barisan inti
padat pd dinding yg terekat dg kutub vaskular
glomerulus.
Ginjal
Glomerulus
Renal cortex
z Keterangan:
z Anak panah hitam: macula densa Æ memonitor
kadar Cl dlm tubulus distal, shg aparatus juxta
glomerulus dpt mengatur laju filtrasi glomerulus.
CORPUSCULUM RENAL
SUPLAI DARAH GINJAL
Tubulus ginjal
z Jalannya urine: tubulus proksimal Æ ansa henle
Æ tubulus distal Æ ductus collectivus Æ calix
minor Æ calix mayor Æ pelvis renis Æ ureter Æ
VU Æ uretra.
z Tubulus proksimal: epitel kolumnar rendah,
hampir semua substansi nutrisi yg bermanfaat
diserap kembali (glukosa, AA, protein, vitamin).
z D tubulus proksimal: volume filtrat glomerulus
berkurang 75 %, reabsorpsi ion Na, Cl, absorpsi
air.
Tubulus ginjal
z Tubulus distal:transport aktif Cl, Na keluar
lumen tubulus ke ruang peritubular Æ
pemekatan urine. Sel tubulus distal sensitif
thd aldosteron (disekresi kel.adrenal zona
glomerulosa) Æ stimulasi resorpsi aktif on
Na, ekskresi ion K.
z Ductus collectivus tempat kerja ADH
Tubulus ginjal
NEFRON
Ureter
z Menghubungkan ginjal dg kandung kemih. Jumlah
2 (kanan & kiri), panj: 35-40 cm.
Kandung kemih
z Sbg penampung urine
Uretra
z Saluran yg berjalan dr kandung kemih ke
arah luar.
z Pd wanita, panj: 2,5-3 cm. Pd laki-laki,
panj: 17-22,5 cm.