1
Pengidentifikasian ketidakwajaran yang potensial merupakan persyaratan
mutlak untuk menentukan prosedur kontrol yang harus diterapkan, sehingga
departemen audit internal menjadi pemain utama dalam penentuan risiko yang
mengarahkan laporan tahunan manajemen untuk mengemukakan kondisi sistem
kontrol dan berkelanjutan serta harus dipertimbangkan dalam pembuatan laporan
keuangan.
2
Dalam Perluasan Audit Berbasis Risiko mencakupi kegiatan identifikasi,
pengukuran dan analisis risiko, lalu memilih aktivitas strategis terkait manajemen
risiko seperti:
3
Penerimaan risiko dengan memperbolehkan risiko kehati-hatian yang
diperlukan untuk kemajuan dan keuntungan.
Penghindaran risiko yang melibatkan perancangan ulang proses bisnis
untuk merubah pola risiko.
Pendiverifikasian risiko dengan menyebarkan total risiko ke operasi-
operasi yang terpisah. Misalnya menggunakan berbagai pemasok untuk bahan
yang penting.
Pembagian dan pemindahan risiko dengan melibatkan kontraktual
dengan pihak ketiga untuk menerima sebagian atau semua risiko.
4
Kesimpulan auditor mengenai risiko audit pada tingkat laporan keuangan
akan berdampak pada:
1) Penugasan staf;
2) Pengawasan yang dibutuhkan;
3) Keseluruhan startegi audit;
4) Tingkat skeptisme profesional;
Risiko audit pada tingkat saldo atau kelompok memiliki tiga komponen yiatu
risiko bawaan, risiko kontrol, dan risiko deteksi. Seorang auditor diharapkan
untuk merencakan audit sehingga risiko audit pada tingkat saldo atau kelompok
transaksi dibatasi sehingga memungkinkan auditor memberikan opini pada risiko
audit yang rendah pada tingkat laporna keuangan.
5
Tingkat pertimbangan dalam menentukan saldo akun atau transaski.
Ukuran dan volume hal-hal yang mencakup dalam saldo akun atau kelas
transaksi.
Komplesitas perhitungan.
Ketika menggunakan rumus ini, seorang auditor dapat menilai risiko audit
yang direncakan untuk sebuah asersi, risiko bawaannya dan risiko kontrolnya
untuk menentukan risiko penemuan yang direncakan dengan menentukan risiko
deteksi.
6
waktu, dan luas prosedur audit yang direncanakan, penugasan staf, dan supervisi
yangd ibutuhkan dalam dalam mempertimbangkan reaksi terhadap perubahan
dalam risiko deteksi.
Konsep risiko bawaan adalah salahs atu risiko yang harus diperhatikan
auditor internal. Sifat usaha atau aktivitas organisasi dan gaya manajemen
menciptakan suatu atmosfer yang berdampak besar pada risiko bawaan entitas.
Identifikasi risiko pada suatu organisasi bermula dari risiko bawaan yang
terkait dengan usaha dan gaya manajemennya. Risiko tersebut dihadapi dengan
membuat sistem kontrol. Karena tidak ada cara untuk mengurangi risiko sampai
nol, maka masih terdapat risiko meskipun kontrol terbaik telah ditetapkan.
Tingkat risiko ini merupakan risiko kontrol. Konsep keyakinan yang wajar mulai
diterapkan pada tahap ini. Keyakinan yang wajar adalah tingkat kontrol yang
dicapai pada saat terjadi keseimbangan antara biaya kontrol dan eskposur dengan
manfaat yang diterima. Hal ini dapat dipandang sebagai titik ketika risiko kontrol
dan biaya kontrol berada pada ekuilibrium.
7
Kontrol internal adalah sebuah proses, ayang dipengaruhi oleh dewan
direksi entitas, manajemne, dan karyawan lainnya, yang dirancang untuk
memenuhi keyakinan yang wajar mengenai pencapaian tujuan pada kategori-
kategori berikut:
8
Auditor harus memulai pemeriksaan dengan mengidentifikasi tujuan
opersional, keuangan, dan ketaatan untuk operasi tersebut:
Manajemen Risiko
9
memperluas bidang audit agar bisa mencakup kontrol risiko, pendanaan risiko,
dan administrasi risiko.
a. Kontrol Risiko
Kontrol risiko dalam audit internal, meliputi:
- Mendukung suatu program kontrol risiko dan kerugian secara
proaktif.
- Memberikan insentif maksimum untuk peran serta dalam program
kontrol risiko.
- Memonitor efektivitas kontrol risiko.
b. Pendanaan Risiko:
Untuk pendanaan rsisiko dan kaitannya denagn audit internal, meliputi:
- Mempertimbangkan semua sumber kuangan yang tersedia.
- Mempertahankan proteksi terhadap kerusakan yang mungkin muncul.
- Mengalokasikan biaya pendanaan risiko diantara unit-unit operasi
secara wajar.
c. Administrasi:
Pada bagian administrasi, risiko dapat diidentifikasi dengan cara:
- Menciptakan dan mempertahankan komitmen manajemen terhadap
manajemen risiko.
- Menerapkan struktur manajemen risiko yang teridentifikasi dengan
baik.
- Mengembangkan tujuan tahunan yang ditargetkan dengan jelas
- Menjaga komunikasi yang baik dengan semua tingkat manajemen
yang terpengaruh.
10
Risiko yang muncul dari startegi dan aktivitas usaha diidentifikasi dan
diprioritaskan.
Manajemen dan dewan komisaris telah memutuskan tingkat risiko yang
dapat diterima oleh organisasi, termasuk penerimaan risiko yang
dirancnag untuk mencapai rencana strategis organisasi.
Aktivitas penghindaran risiko dirancang dan diimplementasikan untuk
mengurangi, atau justru mengelola risiko pada tingkat yang ditentukan
dapat diterima oleh manajemen dan dewan komisaris.
Aktivitas-aktivitas pengawasan yang berkelanjutan dilaksanakan untuk
secara periodik menilai ulang risiko dan efektivitas kontrol untuk
mengelola risiko.
Dewan komisaris dan manajemen menerima laporan periodik mengenai
proses manajemen risiko. Proses tata kelola organisasi harus
memberikan komunikasi periodik tentang risiko, strategi risiko, dan
kontrol untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
METODE-METODE ANALISIS
11
DAFTAR PUSTAKA:
Google.com.2017a.PenentuanRisiko.(online).
http://aniesakuntan.blogspot.com/2017/06/penentuan-risiko.html.Diakses:
8 September 2018
12