Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
“WAKANDA App (What Kind of Accountant Application)”Aplikasi
Penilaian Penentu Etika dan Moral Seorang Akuntan

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

DIUSULKAN OLEH

Rezki Amaliah A31115008 / 2015


Sakiatu Sahrah A31115050 / 2015
Aqidatul Izza A31115315 / 2015
Alima Kaltsum A31115317 / 2015
Dinah Diyanah Burhan A31115306 / 2015

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
HALAMAN PENGESAHAN
PKM-KARSA CIPTA

1. Judul Kegiatan : “WAKANDA App (What Kind of


Accountant Application)” Aplikasi
Aplikasi Penilaian Penentu Etika dan
Moral Seorang Akuntan
2. Bidang Kegiatan : PKM-KC
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rezki Amaliah
b. NIM : A31115008
c. Jurusan : Akuntansi
d. Universitas : Universitas Hasanuddin
e. Alamat Rumah / No. Hp : Perumahan Gelora Pajjaiang Indah Blok M
No.11
f. Alamat Email : amaliahrezki564@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No.Tel.HP:
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 5.241.000,-
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 (tiga) bulan
Makassar, 22 Februari 2018
Menyetujui
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin

Rezki Amaliah
NIP NIM : A31115008

Wakil Rektor III


Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dosen Pendamping

Dr. Ir. Abd. Rasyid J., M.Si ………………………..


NIP 19650303 199103 1 004 NIP

ii
DAFTAR ISI

Sampul…………………………………………………………………. i
Lembar pengesahan……………………………………………………. ii
Daftar isi……………………………………………………………….. iii
BAB 1 : PENDAHULUAN……………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………….... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………… 2
1.3 Luaran............................................................................. 2
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA…………………….……………….. 3
2.1 Pemahaman Etika......................................................….. 3
2.2 Penilaian Moral.................………..…………………..... 3
BAB 3 : METODE PELAKSANAAN………………………………… 6
3.1 Tahap Pembuatan............................................................. 6
3.2 Tahap Pengoperasian dan Pemeliharaan ......................... 7
3.3 Tahap Evaluasi........................................................... ….. 7
BAB 4 : BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN……………………….. 8
4.1 Anggaran Usaha………………………………………… 8
4.3 Jadwal Kegiatan................................................................ 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Biodata Ketua kelompok, Anggota dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2 : justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3 : Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4: Surat Pemyataan Ketua Kegiatan

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Etika menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal
dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan
oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini.Etika juga
biasa disebut dengan moral. Moral berkaitan dengan aturan-aturan dan
ketentuan-ketentuan tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh
seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Para pakar perkembangan
seseorang mempelajari tentang bagaimana seseorang berpikir, berperilaku
dan menyadari tentang aturan-aturan tersebut.
Kohlberg mengemukakan teori perkembangan moral berdasar teori
Piaget, yaitu dengan pendekatan organismik (melalui tahap-tahap perkem-
bangan yang memiliki urutan pasti dan berlaku secara universal). Selain
itu Kohlberg juga menyelidiki struktur proses berpikir yang mendasari
perilaku moral (moral behavior). Tahapan perkembangan moral adalah
ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan
penalaran moralnya seperti yang diungkapkan oleh Lawrence Kohlberg.
Teori Kohlberg berpandangan bahwa penalaran moral, yang
merupakan dasar dari perilaku etis, mempunyai enam tahap
perkembangan yang dapat teridentifikasi. Kohlberg memperluas
pandangan dasar ini, dengan menentukan bahwa proses perkembangan
moral pada prinsipnya berhubungan dengan keadilan dan
perkembangannya berlanjut selama kehidupan,walaupun ada dialog yang
mempertanyakan implikasi filosofis dari penelitiannya. Kohlberg
menggunakan cerita-cerita tentang dilema moral dalam penelitiannya, dan
ia tertarik pada bagaimana orang-orang akan menjustifikasi tindakan-
tindakan mereka bila mereka berada dalam persoalan moral yang sama.
Perusahaan saat ini perlu memiliki prosedur tersendiri dalam hal
perekrutan karyawan khususnya akuntan dalam menilai etika dan moral,
sehingga timbul ide baru untuk menciptakan suatu program aplikasi untuk
lebih memudahkan perekrutan akuntan tersebut, yang dinamakan
WakandaApp (What Kind of Accountant Application)
Wakanda App, merupakan aplikasi yang dapat digunakan di setiap
perusahaan. Wakanda App akan digunakan sebagai media untuk menilai
etika dan moral para calon akuntan sebagai dasar penilaian perusahaan
dalam merekrut karyawan baru, yang dalam hal ini adalah calon akuntan
bagi perusahaan tersebut. Dalam aplikasi tersebut terdapat pertanyaan-
pertanyaan berupa kasus yang disajikan untuk para calon karyawan yang
nantinya aplikasi tersebut akan mengidentifikasi tahapan etika dan moral
mana yang melekat pada calon karyawan tersebut. Hasil
pengidentifikasian dan penilaian aplikasi akan menjadi informasi sekaligus
sebagai data bagi perusahaan dalam membuat keputusan apakah
perusahaan itu akan menerima calon karyawan atau tidak.

1.2. Tujuan Program


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis
mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada adalah bagaimana
bentuk aplikasi yang memungkinkan untuk memahami etika dan moral
calon akuntan.

1.3. Luaran yang diharapkan


Luaran yang diharapkan dari pembuatan proposal ini adalah
terciptanya Wakanda App yang digunakan perusahaan dalam menilai etika
dan moral calon akuntan.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemahaman Etika


1.1.1 Bagian Utama Etika

Meta-Etika (Studi Konsep Etika) Meta-Etika sebagai


suatu jalan menuju konsepsi atas benar atau tidaknya suatu
tindakan atau peristiwa. Dalam meta-etika, tindakan atau
peristiwa yang dibahas dipelajari berdasarkan hal itu sendiri dan
dampak yang dibuatnya.

Etika Normatif (Studi Penentuan Nilai Etika) Etika yang


menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya
dijalankan oleh manusia dantindakan apa yang bernilai dalam
hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang
dapat menuntun agar manusia bertindak secara baik dan
menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah
atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.

Etika Terapan (Studi Penggunaan Nilai-Nilai Etika)


Etika terapan memberi pemahaman tentang spektrum bidang
terapan etika sekaligus menunjukkan bahwa etika merupakan
pengetahuan praktis. Berbagai bidang terapan di antaranya
adalah bidang kesehatan, tanggung-jawab sosial perusahaan
atau yang biasa dikenal dengan istilah Inggris Corporate
Social Responsibility (CSR), pengolahan tanah, dan masih banyak
lainnya.

2.2. Penilaian Moral


1.2.1 Kajian Teori tentang Moral x
Perkembangan moral berkaitan dengan aturan-aturan dan
ketentuan-ketentuan tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh
seesorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Para pakar
perkembangan seseorang mempelajari tentang bagaimana
seseorang berpikir, berperilaku dan menyadari tentang aturan-
aturan tersebut.
1.2.2 Perkembangan Moral menurut Lawrence Kohlberg
Kohlberg mengemukakan teori perkembangan moral
berdasar teori Piaget, yaitu dengan pendekatan organismik
(melalui tahap-tahap perkem-bangan yang memiliki urutan pasti
dan berlaku secara universal). Selain itu Kohlberg juga
menyelidiki struktur proses berpikir yang mendasari perilaku
moral (moral behavior). Tahapan perkembangan moral adalah
ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan
perkembangan penalaran moralnya seperti yang diungkapkan
oleh Lawrence Kohlberg. Teori ini berpandangan bahwa
penalaran moral, yang merupakan dasar dari perilaku etis,
mempunyai enam tahap perkembangan yang dapat teridentifikasi.
Ia mengikuti perkembangan dari keputusan moral seiring
penambahan usia yang semula diteliti Piaget,yang menyatakan
bahwa logika dan moralitas berkembang melalui tahapan-tahapan
konstruktif. Kohlberg memperluas pandangan dasar ini, dengan
menentukan bahwa proses perkembangan moral pada prinsipnya
berhubungan dengan keadilan dan perkembangannya berlanjut
selama kehidupan,walaupun ada dialog yang mempertanyakan
implikasi filosofis dari penelitiannya. Kohlberg menggunakan
cerita-cerita tentang dilema moral dalam penelitiannya, dan ia
tertarik pada bagaimana orang-orang akan menjustifikasi
tindakan-tindakan mereka bila mereka berada dalam persoalan
moral yang sama.
1.2.3 Tahap-Tahap Perkembangan Moral Menurut Lawrence
Kohleberg
Dala penelitiannya Lawrence Kohlberg berhasil
memperlihatkan 6 tahap dalam seluruh proses berkembangnya
pertimbangan moral anak dan orang muda. Keenam tipe ideal itu
diperoleh dengan mengubah tiga tahap Piaget/Dewey dan
menjadikannya tiga “tingkat” yang masing-masing dibagi lagi
atas 2 “tahap”. ketiga “tingkat” itu adalah tingkat
prakonvensional. Tahap prakonvensional sering kali berperilaku
“baik” dan tanggap terhadap label-label budaya mengenai baik
dan buruk, namun ia menafsirkan semua label ini dari segi
fisiknya (hukuman, ganjaran kebaikan) atau dari segi kekuatan
fisik mereka yang mengadakan peraturan dan menyebut label
tentang yang baik dan yang buruk. Tingkat ini biasanya ada pada
anak-anak yang berusia empat hingga sepuluh tahun.
Tingkat kedua atau tingkat konvensional juga dapat
digambarkan sebagai tingkat konformis, meskipun istilah itu
mungkin terlalu sempit. Pada tingkat ini, anak hanya menuruti
harapan keluarga, kelompok atau bangsa, dan dipandangnya
sebagai hal yang bernilai dalam dirinya, tanpa mengindahkan
akibat yang segera dan nyata. Individu tidak hanya berupaya
menyesuaikan diri dengan tatanan sosialnya, tetapi juga untuk
mempertahankan, mendukung dan membenarkan tatanan sosial
itu.
Tingkat pasca-konvensional dicirikan oleh dorongan utama
menuju ke prinsip-prinsip moral otonom, mandiri, yang memiliki
validitas dan penerapan, terlepas dari otoritas kelompok-
kelompok atau pribadi-pribadi yang memegangnya dan terlepas
pula dari identifikasi si individu dengan pribadi-pribadi atau
kelompok-kelompok tersebut. Pada tingkat ini terdapat usaha
yang jelas untuk merumuskan nilai-nilai dan prinsip moral yang
memiliki keabsahan dan dapat diterapkan terlepas dari otoritas
kelompok atau orang yang berpegang pada prinsip-prinsip itu.

Pada tingkat prakonvensional kita menemukan:


Tahap I
Orientasi hukuman dan kepatuhan: Orientasi pada hukuman
dan rasa hormat yang tak dipersoalkan terhadap kekuasan yang
lebih tinggi. Akibat fisik tindakan, terlepas arti atau nilai
manusiawinya, menentukan sifat baik dan sifat buruk dari tindakan
ini.

Tahap 2
Orientasi relativis-intrumental: Perbuatan yang benar
adalah perbuatan yang secara instrumental memuaskan kebutuhan
individu sendiri dan kadang-kadang kebutuhan orang lain.
Hubungan antarmanusia dipandang seperti hubungan di tempat
umum. Terdapat unsur-unsur kewajaran, timbal-balik, dan
persamaan pembagian, akan tetapi semuanya itu selalu ditafsirkan
secara fisis pragmatis, timbal-balik adalah soal ”Jika anda
menggaruk punggungku, nanti aku akan menggaruk punggungmu”,
dan ini bukan soal kesetiaan, rasa terima kasih atau keadilan.
Pada tingkat konvensional kita menemukan:

Tahap 3
Orientasi kesepakatan antara pribadi atau Orientasi ”Anak
manis”: Orientasi ”anak manis”. Perilaku yang baik adalah
perilaku yang menyenangkan atau membantu orang lain, dan yang
disetujui oleh mereka. Terdapat banyak konformitas dengan
gambaran-gambaran stereotip mengenai apa yang diangap tingkah
laku mayoritas atau tingkah laku yang ’wajar’. Perilaku kerap kali
dinilai menurut niat, ungkapan ”ia bermaksud baik” untuk pertama
kalinya menjadi penting dan digunakan secara berlebih-lebihan.
Orang mencari persetujuan dengan berperilaku ”baik”.
Tahap 4
Orientasi hukum dan ketertiban: Orientasi kepada otoritas,
peraturan yang pasti dan pemeliharaan tata aturan sosial. Perbuatan
yang benar adalah menjalankan tugas, memperlihatkan rasa hormat
terhadap otoritas, dan pemeliharaan tata aturan sosial tertentu demi
tata aturan itu sendiri. Orang mendapatan rasa hormat dengan
berperilaku menurut kewajibannya.

Pada tingkat pasca-konvensional kita melihat:


Tahap 5
Orientasi kontrak sosial legalistis: Suatu orientasi kontrak
sosial, umumnya bernada dasar legalistis dan utilitarian. Perbuatan
yang benar cenderung didefinisikan dari segi hak-hak bersama dan
ukuran-ukuran yang telah diuji secara kritis dan disepakati oleh
seluruh masyarakat. Terdapat suatu kesadaran yang jelas mengenai
relativisme nilai-nilai dan pendapat-pedapat pribadi serta suatu
tekanan pada prosedur yang sesuai untuk mencapai kesepakatan.
terlepas dari apa yang disepakati secara konstitusional dan
demokratis, yang benar dan yang salah merupakan soal ”nilai” dan
”pendapat” pribadi. hasilnya adalah suatu tekanan atas ”sudut
pandangan legal”, tetapi dengan menggarisbawahi
kemungkinan perubahan hukum berdasarkan pertimbangan
rasional mengenai kegunaan sodial dan bukan membuatnya beku
dalam kerangka ”hukum dan ketertiban” seperti pada gaya tahap 4.
Di luar bidang legal, persetujuan dan kontrak bebas merupakan
unsur-unsur pengikat unsur-unsur kewajiban. Inilah moralitas
”resmi” pemerintahan Amerika Serikat dan mendapatkan dasar
alasannya dalam pemikiran para penyusun Undang-Undang.

Tahap 6
Orientasi Prinsip Etika Universal: Orientasi pada keputusan
suara hati dan pada prinsip-prinsip etis yang dipilih sendiri, yang
mengacu pada pemaham logis, menyeluruh, universalitas dan
konsistensi. Prinsip-prinsip ini bersifat abstrak dan etis (kaidah
emas, kategoris imperatif). Prinsip-prinsip itu adalah prinsip-
prinsip universal mengenai keadilan, timbal-balik, dan persamaan
hak asasi manusia, serta rasa hormat terhadap martabat manusia
sebai person individual.
6

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Dalam penyusunan proposal ini, Penulis melakukan penerapan metode


penelitian dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan sehingga penyusunan
proposal ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun metode penelitian yang
Penulis lakukan adalah sebagai berikut:

3.1. Tahap Pembuatan

Dalam perancangan sistem ini digunakan metode Waterfall karena


metode ini memungkinkan untuk departementalisasi dan kontrol. Proses
pengembangan model fase satu per satu, sehingga meminimalisir
kesalahan-kesalahan yang mungkin akan terjadi. Tahapan pada
perencanaan sistem, yaitu:

1. Pengumpulan Data

Dalam tahap ini semua data yang dibutuhkan dalam


pembuatan aplikasi tersebut dikumpulkan, adapun metode yang
digunakan, yaitu:
a. Wawancara
Data diambil dengan melakukan wawancara langsung kepada
narasumber terkait dengan aplikasi yang akan dibuat.
b. Observasi
Dalam hal ini dilakukan pengamatan pada forum diskusi
online dan serta panduan–panduan terkait dengan rancangan
sistem.
c. Studi Pustaka
Dalam Studi Pustaka ini penulis mengambil referensi dari
buku-buku pedoman, buku petunjuk, dan laporan-laporan
penelitian yang ada.

2. Perancangan

Pada tahap ini Penulis akan melakukan perencanaan aplikasi


Wakanda. Tahap ini terbagi dua, yaitu perencanaan form dan
pengkodean.
a. Perencanaan Form

Untuk memulai pembuatan program aplikasi di dalam Visual


Basic yang dilakukan adalah membuat project baru. Project
adalah sekumpulan form, modul, fungsi, data dan laporan yang
digunakan dalam suatu aplikasi.

b. Pengkodean

Pengkodean (Encoding) adalah proses perubahan karakter


data yang akan dikirim dari suatu titik ke titik lain dengan kode
yang dikenal oleh setiap terminal yang ada, dan menjadikan setiap
karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk
biner agar dapat ditransmisikan. Suatu terminal yang berbeda
menggunakan kode biner yang berbeda untuk mewakili setiap
karakter.

3. Data Entry
Data entry akan dilakukan pada saat perancangan selesai 7
dilakukan.

4. Uji Coba & Perbaikan

Proses uji coba akan dilakukan setelah semua perancangan


dan data entry selesai dilakukan, dan ketika terdapat beberapa
kekurangan desain racangan pada saat uji coba dilakukan maka
penulis akan melakukan perbaikan pada rancangan guna memperoleh
hasil akhir yang maksimal.

3.2. Tahap Pengoperasian dan Pemeliharaan

Tahap ini biasanya memerlukan waktu yang paling lama. Sistem


diterapkan (di-install) dan dipakai. Pemeliharaan mencangkup koreksi
dari beberapa kesalahan yang tidak diketemukan pada tahapan
sebelumnya, sementara persyaratan-persyaratan baru ditambahkan.

3.3.Tahap Evaluasi

Pada tahap ini, akan dilakukan pengevaluasian dalam bentuk


survey kepuasan atau kenyamanan penggunaan aplikasi untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembuatan aplikasi.
8

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Biaya Kegiatan

Adapun rincian dana yang dibutuhkan pada kegiatan PKM-KC ini


dapat dilaporkan sebagai berikut:

NO Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Peralatan Penunjang 3.000.000
2. Bahan Habis Pakai 1.641.000
3. Perjalanan 200.000
4. Lain-Lain 400.000
Jumlah (Rp) 5.241.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan selama 3


(tiga) bulan terhitung sejak tahap observasi awal hingga tahap akhir yaitu
pelaporan hasil dari program ini. Adapun rencana kegiatannya adalah
sebagai berikut:

Bulan Ke 1 Bulan Ke 2 Bulan Ke 3


No. Agenda Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap Pembuatan
a. Analisis dan
observasi masalah

b. Perancangan
Sistem dan
Perangkat Lunak
c. Implementasi dan
Integrasi Sistem

d. Pengujian Sistem

2 Tahap Pengoperasian dan


Pemeliharaan

3 Tahap Evaluasi
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Pembimbing
A. Biodata Ketua
1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rezki Amaliah


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIM A31115008
5 Tempat dan Tanggal Lahir Watansoppeng, 30 - 06 - 1997
6 E-mail Amaliahrezki564@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082339319049

2. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SDN 17 SMPN 1 SMAN 1
BILA WATANSOPPENG WATANSOPPENG
Jurusan IPS
Tahun Masuk
2003-2009 2009-2012 2012-2015
– Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa
bidang karsa cipta oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Makassar, 22 – 03 – 2018
Pengusul,

(Rezki Amaliah)
NIM:A31115008
B. Biodata Anggota 1
1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Sakiatu Sahrah


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIM A31115050
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 19 - 05 – 1997
6 E-mail Amaliahrezki564@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081242665730

3. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SDN
SMPN 10 SMAN 1 SSN
PONTIKU 2
MAKASSAR MAROS
MAKASSAR
Jurusan IPS
Tahun Masuk
2003-2009 2009-2012 2012-2015
– Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa
bidang karsa cipta oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Makassar, 22 – 03 – 2018
Pengusul,

(Sakiatu Sahrah)
NIM:A31115050
C. Biodata Anggota 2
1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Aqidatul Izza


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIM A31115315
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bulukumba, 04 - 06 – 1997
6 E-mail Aqidatulizza04@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085299626114

4. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SDN 2
SMPN 1 SMAN 1
TERANG-
BULUKUMBA BULUKUMBA
TERANG
Jurusan IPA
Tahun Masuk
2003-2009 2009-2012 2012-2015
– Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa
bidang karsa cipta oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Makassar, 22 – 03 – 2018
Pengusul,

(Aqidatul Izza)
NIM:A31115315
D. Biodata Anggota 3
1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Alima Kaltsum


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIM A31115317
5 Tempat dan Tanggal Lahir Rappang, 03 - 03 – 1997
6 E-mail alimakaltsum@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081242529618

5. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SD INPRES SMPN 25 SMAN 21
PACCERAKKANG MAKASSAR MAKASSAR
Jurusan IPS
Tahun Masuk
2003-2009 2009-2012 2012-2015
– Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa
bidang karsa cipta oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Makassar, 22 – 03 – 2018
Pengusul,

(Alima Kaltsum)
NIM:A31115317
E. Biodata Anggota 4
1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dinah Diyanah Burhan


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIM A31115306
5 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 12 - 05 – 1997
6 E-mail diiinadb@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082292135196

6. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SMAN 21
SDN SMPN MAKASSAR
MAKASSAR
Jurusan IPA
Tahun Masuk
2003-2009 2009-2012 2012-2015
– Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan hibah program kreativitas mahasiswa
bidang karsa cipta oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Makassar, 22 – 03 – 2018
Pengusul,

(Dinah Diyanah Burhan )


NIM:A31115306
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang

Keteranga
Material Justifikasi Harga
Kuantitas n
Pemakaian Satuan (Rp)

NOTEBOOK Mendesain 1 3.000.000 3.000.000


dan
Pemrograman
SUB TOTAL (Rp) 3.000.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Harga Keterangan


Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp)
Kespersky Software 1 500.000
for 1 pc Pendukung
500.000
(360-365 Pemrograman
hari)
Visual Software 1 1.000.000 1.000.000
Basic Pendukung
Perancangan
Kertas Penyusunan 1 Rim 50.000
50.000
HVS A4 Laporan
Cetak, Penyusunan 5 Rangkap 15.000
Fotocopy, Laporan 75.000
& Jilid
Materai Untuk Surat 2 8.000
16.000
Pernyataan
SUBTOTAL (Rp) 1.641.000
3. Perjalanan

Material Justifikasi Harga Keterangan


Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp)
Perjalanan Pengambilan, 1 200.000 200.000
ke Pengumpulan
Lokasi dan
Observasi Pengumpulan
Data
SUB TOTAL (Rp) 200.000

4. Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya)

Material Justifikasi Harga Keterangan


Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp)
Buku Untuk 1 100.000 100.000
Referensi Panduan
Penelitian
Laporan Untuk 100.000
Administrasi
Laporan
Sewa Publikasi dan 1 300.000 300.000
Proyektor Dokumentasi
dan
Keperluan
Lain-Lain
SUB TOTAL (Rp) 400.000
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) 5.241.000

Anda mungkin juga menyukai