1. Aksesibilitas puskesmas dgn alat transportasi alternative
2. Efisiensi penggunaan air 3. Mengurangi konsumsi energi untuk mengurangi polusi udara 4. Menggunakan bahan dan sumber daya yang dapat didaur ulang 5. Peningkatan kualitas dalam ruangan dengan ventilasi dan pencahayaan, pengaturan suhu dan penerangan 6. Makanan sehat 7. Green education/budaya hijau : minimalisasi limbah dan budaya daur ulang 8. Efisiensi pemakaian energi pada pemakaian air laundry 9. Mengurangi pemakaian zat toksik 10. Green cleaning : menggunakan bahan bersih tanpa bahan kimia berbahaya 11. Pengelolaan limbah medik 12. Healing garden, taman sbg pendukung upaya kesembuhan
13. Pertama: lokasi, diharapkan puskesmas tersebut dapat dijangkau dengan
penggunaan transportasi alternative. kedua: Efisiensi Penggunaan Air. Efisien dalam pemanfaatan air, penggunaan ulang air, penyediaan lahan terbuka untuk penyerapan air. ketiga : Energi dan Polusi Udara. Mengurangi konsumsi energi untuk mengurangi polusi udara. misalnya gerakan mematikan komputer bila tidak digunakan, mematikan lampu bila meninggalkan ruangan, atau kebijakan tidak menghidupkan AC pada pagi hari. Keempat: Material dan sumberdaya. Menggunakan bahan dan sumberdaya yang dapat didaur-ulang, material lokal, atau kayu yang tersertifikasi. Kelima: Indoor Environmental Quality. Menjaga kualitas udara dalam ruangan dengan peningkatan venti-lasi, bebas dari gas berbahaya, penggunaan material tanpa form-aldehida, toluen, dan bahan-bahan karsinogenik, serta pengaturan suhu dan penerangan. Keenam; Makanan yang Sehat. Menyediakan makanan segar, lokal, dan organik untuk pasien dan staf, terutama untuk puskesmas rawat inap. Ketujuh : Green Education. Membangun ‘Budaya Hijau’; melatih staf tentang minimalisasi limbah, zat toksik, dan budaya daur-ulang. Kedelapan : Pengadaan, Melaksanakan efisiensi energi pada pemakaian air di laundry, cuci peralatan, dan penggunaan green product. kesembilan : Kontaminan. Mengurangi pemakaian zat toksik, seperti merkuri dan PVC. Kesepuluh : Green Cleaning. Menggunakan produk bersih yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Kesebelas : Waste Reduction. Ada program pengelolaan lembah medik dengan Re- use dan Recycle. Keduabelas : Healing Garden. Puskesmas bisa saja punya ‘Taman Penyembuhan’, tempat pasien, staf, atau pengunjung dapat merefleksikan diri, mengurangi stres, dan kembali ke lingkungan alam. Untuk hal yang terakhir ini puskesmas bisa saja menjadikan nya sebagai sebuah unggulan, seperti yang pernah saya lihat di puskesmas white horse health centre Melbourne Austarlia beberapa tahun yang silam, ketika kelas program pasca kajian adminitrasi rumah sakit Unand mengadakan studi banding ke sana, setiap ruangan terbuka di puskesmas ini benar- benar diolah dengan sangat serius agar menjadi sebuah taman “sorga“. Lanscapnya betul diperhitungkan, malah tumbuhannya ada yang didatangkan dari Eropa dan belahan dunia lainnya.