Anda di halaman 1dari 6

SOP Alur pelayanan IGD

No. Dokumen : Direktur Rs. LGM


No. Revisi :
Tanggal Terbit : 13
SOP
Oktober
2018
Dr. Mahyudin hasan siregar
Halaman :1
RS. LANGIT
GOLDEN MEDIKA
(LGM)

1. Pengertian SOP Alur pelayanan IGD adalah suatu urutan pelayanan di


IGD dalam memberikan pelayanan pada pasien.
2. Tujuan Digunakan sebagai Prosedur Kerja petugas IGD guna :
Memberikan pelayanan kesehatan di IGD untuk mendukung
pelayanan yang bermutu dan memuaskan pasien.
3. Kebijakan SK Direktur Rs. Langit Golden Medika tentang alur pelayanan
IGD.
4. Referensi Manual Mutu Rs. Langit Golden Medika
5. Prosedur/Langkah a. Pasien yang dinilai gawat langsung menuju IGD
b. Patugas melakukan triase sesuai dengan keadaan pasien
c. Petugas mengatur posisi pasien di atas bed
d. Pengantar/ keluarga pasien melakukan pendaftaran di Unit
Loket
e. Petugas IGD (Dokter jaga) melakukan anamnesa dan
penilaian terhadap pasien
f. Petugas IGD (Perawat/bidan) melakukan pemeriksaan vital
sign.
g. Petugas melakukan inform konsen terhadap tindakan yang
akan dilakukan.
h. Petugas IGD melakukan tindakan Pertolongan medis
sesuai kebutuhan pasien.
i. Bila perlu pemeriksaan laboratorium, petugas IGD
menghubungi petugas laboratorium untuk mengambil
sampel/ jika memungkinkan (pasien tidak banyak) petugas
IGD lansung mengambil dan mengantar sampel darah
pasien ke laboratorium dengan membawa format
permintaan labor.
j. Petugas mencatat data pasien di buku register, mengisi
status pasien, dan input tindakan yang telah dilakukan di
IGD melalui Aplikasi SIMRS.
k. Setelah pasien ditangani di IGD :
 Jika pasien pulang :
- Dokter menuliskan resep pulang
- Petugas IGD melengkapi format rincian tindakan
IGD.
- Keluarga pasien menyelesaikan ADM dengan
membawa format resep dan format rincian ke
bagian farmasi
- Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai resep dan
menjelaskan dosis obat kepada pasien/keluarga.
- Petugas farmasi melengkapi rincian biaya obat
sesuai resep dan menyerahkan lembar rincian
tersebut ke kasir.
- Petugas kasir menjumlahkan total biaya, dan pasien
dipersilahkan membayar sesuai dengan biaya yg
telah dikalkulasikan.
- Keluarga pasien kembali ke IGD dan Pasien
pulang.
 Jika pasien dirawat
a. Petugas melengkapi status pasien
b. Petugas IGD menginput tindakan yang dilakukan di
IGD pada aplikasi SIMRS.
c. Mengisi lembar rujukan intra rumah sakit dan
format permintaan rawat.
d. Keluarga di persilahkan untuk memilih kelas/kamar
ruang rawat di bagian admission, dengan membawa
format permintaan rawat.
e. Dokter jaga menuliskan resep obat pasien
f. Patugas IGD mengambil obat pasien ke bagian
farmasi.
g. Petugas IGD mengantarkan pasien ke ruangan yang
dituju.
h. Petugas IGD melakukan serah terima pasien
dengan petugas di ruangan perawatan yang dituju
(SOP TERLAMPIR).
i. Jika pasien ramai, Point “b” bisa menyusul setelah
pasien sampai diruangan rawat.
 Jika pasien dirujuk ke RS lain
a. Petugas IGD (Dokter jaga) melakukan penilaian
tentang indikasi dirujuk.
b. Petugas IGD (Dokter jaga) menyampaikan inform
konsen kepada pasien dan keluarga tentang indikasi
dirujuk.
c. Petugas menghubungi petugas admission untuk
mengkonfirmasi ke RS rujukan yang dituju
d. Petugas menghubungi sopir ambulance dan
mengurus SPT (surat perintah tugas) dan SPD
(surat perjalanan dinas) dibagain manajemen.
e. Petugas IGD mempersilahkan keluarga untuk
menyelesaikan administrasi di bagian kasir.
f. Petugas IGD bersama sopir ambulance merujuk
pasien ke RS tujuan.

6. Unit terkait 1. Unit Apotek


2. Unit Loket
3. Unit Laboratorium
4. Unit Ambulance
5. Admission
SOP IGD MERUJUK PASIEN KE
RUMAH SAKIT LAIN Direktur Rs. LGM
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit : 13
SOP
Oktober Dr. Mahyudin hasan siregar
2018
Halaman :1
RS. LANGIT
GOLDEN MEDIKA
(LGM)
1. Pengertian Transfer pasien pindah perawatan ke rumah sakit lain adalah
memindahkan pasien dari RS. LANGIT GOLDEN MEDIKA
ke RS lain untuk pindah perawatan karena tidak tersedianya
fasilitas pelayanan yang dibutuhkan pasien

2. Tujuan Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung dengan


aman dan lancar serta pelaksanaannya sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan
3. Kebijakan - Pelaksanaan transfer pasien harus memperhatikan
keselamatan dan keamanan pasien
- Transfer boleh dilakukan apabila kondisi pasien stabil/ layak
untuk transfer
- SK direktur rumah sakittentang kebijakan pelayanan RS.
LANGIT GOLDEN MEDIKA.
4. Referensi Manual Mutu Rs. Langit Golden Medika
5. Prosedur/Langkah A. Persiapan :
- Resume perawatan pasien
- Hasil pemeriksaan penunjang
- Formulir transfer/ serah terima
- Formulir monitor pasien
- Peralatan medis yang digunakan selama transfer sesuai
kondisi pasien.

B. Pelaksanaan :
1. Ucapkan salam
“ Selamat pagi/ siang/ malam, Bapak/ Ibu”
2. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang rencana
dan maksud transfer yang akan dilakukan.
“Bapak/ Ibu, sehubungan dengan kebutuhan pelayanan
Bapak/ Ibu, kami akan merujuk Bapak/ Ibu ke RS....
(sebutkan nama rumah sakit yang dituju) yang sesuai
dengan kebutuhan Bapak/ Ibu, sebelumnya kami akan
siapkan lebih dulu kebutuhan yang diperlukan untuk
pemindahan”.

3. Lakukan koordinasi dengan petugas (dokter) rumah


sakit yang dituju dan komunikasikan tentang rencana
pemindahan pasien yang meliputi:
- Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
- Diagnosa medis dan riwayat penyakit
- Keadaan umum pasien
- Dokter yang merawat
- Alasan pasien dipindahkan
4. Pastikan adanya tempat dan pelayanan yang dibutuhkan
pasien
5. Pastikan siapa yang akan menerima saat transfer
dilakukan
6. Periksa kelayakan kondisi pasien untuk ditransfer (oleh
DPJP/ Dokter Anesthesi/ Dokter IGD/ Dokter Ruangan)
7. Tentukan petugas yang akan mendampingi pasien
selama transfer dengan ketentuan sebagai berikut:
- Pasien Level 0: didampingi oleh TPK/ petugas
keamanan dan perawat yang memiliki kompetensi
minimal kemampuan BLS/BTCLS
- Pasien Level 1: didampingi oleh TPK/ petugas
keamanan dan perawat yang memiliki kompetensi &
cara pemberian oksigen, sudah berpengalaman dalam
memberikan obat-obatan yang spesifik, dapat
melakukan suction dan perawatan tracheostomi bila
memungkinkan
- Pasien Level 2: didampingi oleh TPK/ petugas
keamanan yang memiliki kompetensi BLS/BTCLS
dan perawat yang mempunyai kompetensi seperti
pada level 1 ditambah dengan kompetensi:
mempunyai pengalaman kerja 2 tahun merawat pasien
kritis, dapat memberikan bantuan pernafasan
menggunakan ambu bag, dapat menggunakan
defibrilator, dapat melakukan perawatan CVP
- Pasien Level 3: didampingi oleh petugas yang
memiliki kompetensi seperti pada level 2 ditambah
dengan dokter yang memiliki kompetensi ACLS dan
pengetahuan tentang panduan monitor pasien saat
transfer.
8. Siapkan peralatan yang harus disertakan saat transfer
pasien, sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan Level
yaitu:
- Pasien Level 0: Status rekam medis pasien, hasil
pemeriksaan penunjang (foto rontgen, dll), formulir
pemindahan antar ruangan yang sudah diisi dengan
lengkap, kursi roda/ tempat tidur
- Pasien Level 1: Semua peralatan yang disertakan pada
level 0 ditambah dengan tabung oksigen dan canul,
standar infus, mesin suction dan pulse oximetri bila
memungkinkan
- Pasien Level 2: Peralatan yang disertakan pada level 1
ditambah dengan Monitor EKG dan mesin defibrilator
bila memungkinkan
- Pasien Level 3: Peralatan yang disertakan pada level 2
ditambah dengan alat bantu pernafasan.
9. Hubungi petugas ambulan dan informasikan tentang
rencana transfer pasien Serta pengurusan SPT dan
SPD.
10. Isi formulir transfer/ serah terima dengan lengkap
11. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien,
sebelum pasien ditransfer oleh perawat pendamping
12. Informasikan pada pasien dan keluarga saat pasien
akan ditransfer
“Bapak/ Ibu, kita pindah ke RS....(sebutkan nama
rumah sakit yang dituju) sekarang ”

13. Antar pasien ke rumah sakit yang dituju


14. Monitor kondisi pasien (keadaan umum, kesadaran,
tanda-tanda vital) selama transfer
15. Catat hasil monitor kondisi pasien pada format monitor
pasien
16. Lakukan serah terima dengan petugas (dokter/
perawat) rumah sakit yang dituju. Hal-hal yang
diserahterimakan adalah:
- Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
- Dokter yang merawat
- Diagnosa medis dan riwayat penyakit
- Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-
tanda vital pasien
- Tindakan yang telah dilakukan
- Terapi yang telah diberikan (cairan infus, obat-
obatan)
- Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan serta
administrasinya (Laboratorium, radiologi, dll, serta
untuk follow up hasil pemeriksaan yang belum
selesai)
- Alergi obat
- Rencana tindakan, pemeriksaan penunjang, terapi
yang akan dilakukan/ dilanjutkan serta
administrasinya
- Status Rekam Medis Pasien
- Daftar barang pasien (bila pasien tidak ada keluarga)
- Informasi lain yang dianggap perlu
17. Tandatangani formulir serah terima
18. Kembalikan peralatan yang telah selesai dipakai saat
transfer ke tempat semula
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Pastikan level kondisi pasien:

- Level 0: Pasien yang hanya membutuhkan ruang


perawatan biasa
- Level 1: Pasien yang berisiko mengalami perburukan
kondisi, pasien yang sebelumnya menjalani perawatan
di High Nursing Deppedency Unit (HND)
- Level 2: Pasien yang memerlukan observasi dan
intervensi lebih ketat, termasuk penanganan kegagalan
satu sistem organ atau perawatan pasca-operasi.
- Level 3: Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan
lanjut (advanced respiratory support) atau bantuan
pernapasan dasar (basic respiratory support) dengan
dukungan / bantuan pada minimal 2 sistem organ,
termasuk pasien-pasien yang membutuhkan penanganan
kegagalan multi-organ.

7. Unit terkait 1. InstalasiGawat Darurat (IGD)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Intensif Care Unit (ICU)

Anda mungkin juga menyukai