Anda di halaman 1dari 3

Teori Kewirausahaan

Menurut A. Pekerti (dalam Jurnal P&PT No. 9 Thn. 1999) menyatakan bahwa, berwirausaha
senantiasa melibatkan dua unsur pokok, yaitu soal peluang dan soal peluang menanggapi
peluang. Seiring dengan dua unsur tersebut A. Pekerti membedakan teori kewirausahaan
dalam dua golongan besar, yaitu teori yang mengutamakan peluang usaha (yang
umumnya dianut oleh para ahli ekonomi) dan teori yang mengutamakan tanggapan orang
terhadap peluang tersebut (yang pada umumnya dianut oleh para ahli sosiologi dan
psikologi). Berikut penjelasan dari teori-teori tersebut.
1. Teori Ekonomi
Teori tentang kewirausahaan pada umumnya menyatakan bahwa wirausaha itu akan muncul
dan berkembang bila ada peluang ekonomi. Menurut Catilon, wirausaha adalah orang
yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan menjualnya
kemudian dengan harga yang tidak pasti. Jadi wirausaha adalah penanggung resiko.
Sedangkan menurut Schumpeter, seorang wirausaha pada dasarnya adalah seorang
inovator produksi. Bila kewirausahaan dipahami menurut teori yang mengutamakan
peluang usaha, maka bisa berwujud tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Secara sengaja menciptakan peluang ekonomi.
b. Menyebarkan informasi tentang peluang ekonomi.
c. Menawarkan insentif agar orang mau menanggung resiko menjadi inovator dan
membangun organisasi.
2. Teori Sosiologi
Para ahli sosiologi mencoba menerangkan mengapa berbagai kelompok sosial (kelompok, ras,
suku, agama, dan kelas sosial) menunjukkan tanggapan yang berbeda atas peluang
usaha. Misalnya salah satu ciri budaya Jepang dan negara-negara industri baru (Korea,
Hongkong, Taiwan, dan Singapore) yang berhasil memanfaatkan peluang ekonomi
internasional adalah cara makan dengan sumpit. Max Weber mengemukakan teori
semacam itu yang diterima secara luas di kalangan ahli dan bukan ahli. Ia menalarkan
hubungan antara kewirausahaan di Eropa Barat dengan etika Protestan. Teori ini hanya
masuk akal di Eropa dan Amerika Utara tetapi tidak yang lain.
Hagen mengemukakan teori lain yang menarik. Berdasarkan pengamatan dan analisa
perkembangan hostoris di Inggris, Perancis, Rusia, Jepang, India, Pakistan, Lebanon,
dan Columbia. Ia berkesimpulan bahwa dalam kelompok-kelompok itu orang yang
terdorong menjadi wirausaha karena dipandang rendah oleh kelompok elite dalam
masyarakatnya. Jadi Hagen menyatakan bahwa semakin rendah kedudukan sosial suatu
kelompok maka memilki kecerendungan pada kewirausahaan.
3. Teori Psikologi
Pada dasarnya teori psikologi tentang kewirausahaan mencoba menjawab dua pertanyaan:
a. Adakah karakteristik perorangan yang membedakan orang wirausaha dan bukan
wirausaha?
b. Adakan karakteristik perorangan yang membedakan orang yang berhasil dan kurang
berhasil?
Perintis teori psikologi kewirausahaan adalah David McClelland. Ia mencoba mencari(secara
empiris) faktor-faktor kepribadian yang tidak tergantung pada keadaan lingkungan, yang
menentukan suksesnya seorang wirausaha. Mula-mula ia menalarkan adanya hubungan
antara perilaku kewirausahaan dengan kebutuhan untuk berprestasi(need for
achievement atau nAch). Slanjutnya secara empiris ia menemukan korelasi positif antara
kuatnya nAch dan perilaku wirausaha yang berhasil. Ia juga menemukan korelasi positif
antara kuatnya nAch pada suatu bangsa dengan taraf perkembangan ekonominya.
McMlelland menyimpulkan bahwa motif-berprstasi bisa ditingkatkan melalui latihan pada
orang dewas.karena itu bersama Winters dan Berlew mengembangkan
paket Achievement Motivation Training (AMT); suatu usaha terencana untuk
meningkatkan nAch.
4. Teori Perilaku
Wesper memelajari hasil-hasil penelitian kewirausahaan dan pengalaman praktik wirausaha. Ia
menyimpulkam bahwa keberhasilan seseorang wirausaha tergantung dari:
a. Pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wirausaha.
b. Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain.
c. Kepiawaian mengamalkan manajemen yang tepat.
Drucker juga mengungkapkan bahwa kewirausahaan sebagai perilaku bukan sebagai sifat
kepribadian. Ia menyarankan tiga macam unsur perilaku untuk mendukung berhasilnya
praktik kewirausahaan, yaitu:
a. Inovasi (bertujuan)
b. Manajemen wirausaha
c. Strategi wirausaha
Menurut Drucker dasar penetahuan kewirausahaan adalah inovasi, artinya cara baru
memanfaatkan sumber daya untuk menciptakan kekayaan. Inovasi bisa diusahakan
dengan meningkatkan kepekaan dan keterampilan diagnostik. Ada tips dari Drucker untuk
wirausaha yaitu:
a. Manajemen Kewirausahaan
1) Fokus pada dasar.
2) Antisipasi kebutuhan keuangan.
3) Menyiapkan dan menyusun tim manajemen puncak, jauh sebelum diperlukan.
4) Penentuan peran pendiri dalam hubungan dengan orang lain.
b. Strategi Wirausaha
1) Pemimpin yang dominan dalam pasar.
2) Imitasi kreatif.
3) Monopoli dengan produk atau jasa yang sangat khusus.
4) Memciptakan konsumen baru dengan menciptakan produk atau jasa baru.

Anda mungkin juga menyukai