Anda di halaman 1dari 11

ANATOMI INDERA MATA

DISUSUN OLEH :

KELAS 1C

KELOMPOK 1

1. ULFI RETNO PALUPI ( J310180128 )


2. DESI PUSPITASARI ( J310180129 )
3. VIRA SAVIRA ( J310180130 )
4. ANNI LATIFAH ( J310180131 )
5. AULIA SIWI NUGRAHANI ( J310180132 )

PROGRAM STUDI S1 GIZI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sungguh luar biasa kuasa Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan makhluk hidup
beserta organ tubuh yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk tersebut. Diantara organ-organ
tersebut adalah organ mata. Mata adalah alat indra penglihat yang dapat mendeteksi cahaya,
yang dilakukan secara sederhana yaitu mengetahui apakah lingkungan sekitarnya gelap atau
terang, mata yang lebih kompleks digunakan untuk penglihatan visual. Dewasa ini banyak
gangguan-ganguan yang berpotensi menimbulkan penyakit atau kelainan dalam penglihatan,
maka dari itu makalah ini dibuat untuk mempelajari bagian-bagian dari panca indra mata.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini dipaparkan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan mata ?
2. Struktur mata terdiri dari apa saja ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian mata
2. Mempelajari struktur dan bagian- bagian mata
3. Mengetahui bagaimana fungsi dari bagian- bagian mata.

D. METODE
Dalam pengumpulan data, kami menggunakan metode pengambilan data secara tidak
langsung melalui informasi yang sudah ada yaitu internet . Selain itu sumber didapat
dari buku.
ANATOMI INDERA MATA

I. Definisi
Mata adalah struktur sferis berisi cairan yang di bungkus oleh tiga lapisan dari luar ke
dalam. Isi bola mata terdiri atas lensa , badan bening dan cairan dalam mata. Indera
penglihatan juga dinamakan fotoreseptor karena mampu menerima rangsang fisik yang
berupa cahaya. Diameter mata sekitar 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga
mata dan hanya1/6 bagianya saja yang tampak pada bagian luar. Mata terbagi menjadi 2
bagian yaitu:

1) Mata bagian Luar ( Arah Frontal )

Keterangan Gambar:

a) Alis mata ( super cillia)


b) Bulu mata ( cillia )
c) Kelopak mata
d) Kelenjar air mata
e) Kelenjar duktus lakrimal
f) Pupil
g) Sklera
h) Duktus lakrimal
i) Saluran air mata bawah dan saluran air mata atas

2) Mata bagian Dalam (Arah Oksipital)

Keterangan Gambar:

a) Kornea
b) Iris
c) Pupil
d) Lensa
e) Aqueous humor
f) Vitreous humor
g) Saraf mata
h) Bintik Buta
i) Retina
j) Koroid
k) Sklera
l) Otot mata

Mata juga memiliki struktur disekitar mata yang melindungi dan memungkinkan mata
bergerak secara bebas ke segala arah. Struktur tersebut juga melindungi mata terhadap debu,
angin, bakteri, virus, jamur dan bahan bahan berbahaya lainya, tetapi juga memungkinkan
mata tetap terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk. Struktur pelindung mata tersebut
terdiri dari:

a. Orbita

Orbita digambarkan sebagai piramid berdinding empat yang berkonvergensi kearah


belakang. Ada beberapa tulang yang membentuk formasi rongga mata : maksilari, zigoma,
frontal, ethmoidal, palatin, dan sefenoid.

b. Kelopak Mata
Kelopak Mata bagian atas sangat tipsi, bagian bawahnya lebih tebal terdiri dari
lempengan tarsal yang terdiri dari jaringan fibrus yang padat dilapisi kulit dan dibatasi
konjungtiva. Kelopak Mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda
asing, angin, debu dan cahaya yang sangat terang. Didepan mata ada kelopak mata, dua buah
lipatan muskulofibrosa yang dapat digerakan dapat dibuka dan di tutup untuk melindungi,
meratakan air mata pada permukaan bola mata dan mengontrol banyaknya sinar yang masuk.
Kelopak mata tersususn oleh kulit tanpa lemak subklutis. Kelopak Mata sangat elastis dan
mudah digerakan.
Hubungan antara Kelopak Mata atas dan bawah dinamakan kantus. Pada bagian luar,
kantus lateral terletak di aspek temporal rateral mata. Bagian dalam, kantus medial
mengandung puncata satu muara yang memungkinkan air mata mengalir kebagian atas sistem
lakrimal. Ronggga elips antara kelopak mata terbuka dinamakan fisura palpebra. Sisi bawah
kelopak mata dilapisi oleh konjungtiva palfera. Suatu membran mukosa trasparan, vaskuler,
tipis yang melanjutkan diri dengan sklera anterior sampai keatas luar kornea. Posisi kelopak
mata sebagian di kontrol oleh dua saraf otak : SO III yang bertanggung jawab untuk
pembukaan kelopak mata : SO VII, untuk menutup kelopak mata. Ketika di tutup, kedua
kelopak harus temu secara penuh. Ketika terbuka, kelopak mata atas harus terletak secara
alami pada bagian atas iris, tepat diatas pupil, tidak boleh ada betuk bulatan sabit putih sklera
yang tampak diatas atau dibawah rimkorneoskleral (timbus atau batas).
Pengedipan kelopak mata akan menyebarkan selapis air mata pelumas dan pelembab
keseluruh permukaan bola mata. Repleks berkedip akan melindung mata dari debris atau
pertikal asing. Bulu mata akan membatu fungsi kelopak dengan mendorong keluar debu dan
dbris, untuk melindungi mata external dari cedera aksi mekanis berkedip menghasilkan gaya
hisap dalam sistem nasolakriminal atas memudahkan pengaliran air mata.

c. Bulu mata
Mata merupakan pendek yang tumuh di ujung keelopak mata dan berpungsi embantu
melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (penghalang). Kelenjar kecil menghasilkan
bahan berminyak yang mencegah penguapan air mata.

d. Kelenjar Lakrimalis

Kelenjar Lakrimaris terletak diuncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan
menghasilakan air mata yang ecer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui dua
duktus lakrimaris, setiap duktus memiliki lubang diujung kelopak mata atas dan bawah,
didekat hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat
dan membuang farikal-fartikal kecil yang masuk kemata. Selai itu, mata kaya akan anti body
yang membantu mencegah terjadinya infeksi
e. Bola Mata
Bola Mata dilapisi oleh tiga lapisan primer : Seklera, Yuviea (yang mengandung
kroid), dan Retina. Tiap lapisan mempunyai struktur dan fungsinya sendiri ketiga lapisan
tersebut berperan dalam bentuk mata yang bulat ketiak terisi humor vitreus (subtansi seperti
glatin antara lensa dan retina).

f. Sklera
Lapisan paling luar dan kuat dinamakan sklera bagian “putih”mata.bila seklera
mengalami penipisan warnanya akan menjadi kebiruan. Dibagian osterior seklera empunyai
lubang yang dilalui saraf optiks dan pembulu darah retina senratis. Dibagian anterior
berlanjut menjadi kornea. Permukan anterior seklera diselubungi secara longgar dengan
konjungtifa, suatu membran mukosa tipis yang mengandung sebagai kelenjar yang
bertanggung jawab untuk lapisan air mata. Konjungtifa palpebramelapisi sisi bawah kelopak
mata dan merupakan kelanjutan dari konjungtifa bulbaris yang menyelubungi seklera
anterior. Hal ini sangat menguntungkan sehingga lensa kontak mungkin “terselip” kedalam
mata. Konjungtifa berakhir pada limbus korneosklera biasanya mengandung jaringan pembul
darah yang rapat.

g. Uvea
Lapisan tengah yang mengandung pigmen adalah traktus Uvea, yang tersusun atas koroid.
Iris, dan badan silier.
Koroid merupakan lapisan vaskuler yang memberiak darah kelapisan epitel
berpigmen retina dan retina sensoris perifer. Koroid melapisi kamera posterior mata dan
membentang dari badan silir, dibagian anterior dan saraf optikus dibagian posterior. Korid
juga merupakan segmen pospolior uvea diantara retina dan sklera. Koroid tersusun dari tiga
lapisan pembuu darahkoroid besar, sedang dan kecil. Semakin dalam pembulu darah koroid
dikenal sebagai khorikapitalaris. Darah dari pembulu darah koroid dialirkan melalui empat
vena kortes, satu di masing-masing kuadran posterior koroid disebelah dalam dibatasi oleh
membra bruch dan disebelah luar sklera ruang supra koroid, terletak diantara koroid dan
sklera. Koroid melekat erat di posterior ketepi-tepi nerfus optikus, sedangkan ke anterior,
koroid bersambung dengan korpus siliaris. Agregat pemblu darah koroid memperdarahi
bagian luar retina.

Iris merupakan struktur muskuler berfigmen yang memberikan warna khas mata. Iris
adalah bagian anterior traktus uvea dan membagi ruangan antara kornra dan lensa menjadi
kamera anterior dan posterior.
Iris juga merupakan struktur yang sangat paskuler dengan pigmen yang berbeda-beda
(ditentukan secara genetik). Warna mata bergantung pada jumlah melanin yang ada pada iris;
semakin cerah warnanya, semakin banyak jumlah cahaya yang dapat memasuki mata. Orang
yang mempunyai mata yang sangat cerah mengalami fotofoba (peka terhadap cahaya).
Kebalikannya adalah orang dengan mata yang sangat hitam, tidak ada dua iris yang benar-
benar sama, temasuk mata kanan dan mata kiri orang yang sama. Iris merupakn uvea, atau
traktus berfimen dan berhubungan dengan lapisan koroid pada tepinya dan badansilier pada
sisi bawahnya merupakan diafragma muskuler silkuler tipis yang ditengahnya terdapat lubang
bulat, pupil. Iris termasuk kedalam diafragma berpigmen yang tipis yang terdapat didalam
aqueus homor diantara kornea dan lensa. Tetapi iris melekat pada permukaan anterior
kurpusiliare yang membagi ruang diantara lensa dan korne a. Serat otot iris terdiri dari serat
sikuler.
Pupil adalah rongga yang terjadi di tengah cincin internal iris. Pupil berbentuk bulat,
regular, dan mempunyai ukuran dan respon terhadap cahaya yang sama pada kedua mata.
Anisokoria atau pupil yang tidak sama, merupakan temuan yang normal pada 20% populasi.
Sedangkan pada populasi lain, pupil yang tidak sama menunjukan adanya penyakit saraf
pusat. Pupil terletak agak kenasal dari pusat kornea. Konstriksi dan dilatasi pupil pada reaksi
terhadap cahaya terjadi sebagai akibat berbagai hubungan neuronal. Ketika cahaya memasuki
mata, sel fotosensitif akan mengirimkan pesan ke otot konstriktor pupil melalui SO III. Hal
ini akan mengurangi distrosi dan silau yang terjadi akibat berlebihnya cahaya yang masuk.
Tingkat cahaya yang rendah akan mengaktifkan otot dilator pupil, yang akan meretraksi iris
dan membuka pupil. Lima kali energi lebih besar yang masuk kedalam mata ketika pupil
berdilatasi. Kerusakan sel fotosensitif dapat menurunkan fungsi pupil.
Pada bagian mata juga terdapat kornea yang merupakan struktur transparan yang men
yerupai kubah,merpakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memf
okuskan cahaya.
Badan silier mengandung serabut otot yang dapat membantu kontraksi dan relaksasi z
onula lensa (struktur yang menggantung lensa). Badan silier berperan (penting dalam menjag
a tekanan intraokuler (TIO)) dengan sekresi humor aqueus, cairan transparan berkadar air tin
ggi yang mengisi kamera anterior dan posterior dan kemudian di salurkan melalui kanalis Sch
lemm.

h. Retina/Selaput Jala
Retina merupakan lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola
mata, berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak. Cahaya yang masuk
melalui kornea di teruskan ke pupil. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan cara m
embuka dan menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera. Jika lingkungan di sekitar gela
p, maka cahaya yang masuk akan lebih banyak, jika di lingkungan sekitar terang, maka cahay
a yang masuk lebih sedikit. Ukuran pupil di control oleh otot sfingter pupil, yang membuka d
an menutup iris.
Retina terdiri dari 3 lapisan sel :
o Lapisan neuraepithelium
o Lapisan sel bipolar
o Lapisan sel ganglion
i. Aqueous Humor
Aqueous humor merupakan cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan
kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan
kornea di hasilkan oleh prosesus siliaris. Fungsi aqueous humor adalah penyokong dinding
bola mata dengan member tekanan dari dalam dan memberi makan pada lensa serta
membuang produk metabolisme karena lensa tidak memiliki pembuluh darah.

j. Vitreus Humor
Vitreus humor merupakan gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan
retina (mengisi segmen posterior mata). Pada dearah perbatasan dengan lensa, membran
vetreus menebal yang terdiri dari lapisan posterior yang menutup korpus vitreum. Lapisan
anterior membentuk ligamentum suspensorium lensa yang melekat pada prosesus siliare. Di
dalam korpus vitreum tidak terdapat pembuluh darah yang fungsinya menambah daya
pembesaran mata, menyokong permukaan posterior lensa, dan membantu melekatkan pars
pigmentosa retina.
k. Lensa
Lensa adalah badan bikonveks yang transparan dan terletak di belakang iris, di dekat
corpus vitreum, dan di kelilingi oleh prosesus siliaris dengan merubah bentuknya, lensa
memfokuskan cahaya ke retina. Jika mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot
silier akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata
memfokuskan pada objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi
lebih tipis dan lebih lemah. Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur,
kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang sehingga kemampuannya untuk
memfokuskan objek yang dekat juga berkurang. Keadaan ini di sebut presbiopia.

Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing-masing terisi oleh cairan:


1. Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa, berisi aqueus humor yang merupakan
sumber energy bagi struktur mata di dalamnya. Segmen anterior sendiri terbagi menjadi 2
bagian (bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris, dan bilik posterior : mulai dari iris
sampai lensa). Dalam keadaan normal, aqueus humor di hasilkan di bilik posterior, lalu
melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata melalui saluran yang
terletak di ujung iris.
2. Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina, berisi vitreus
humor yang membantu menjaga bentuk bola mata.Mekanisme melihat :
Cahaya di tangkap mata, kemudian masuk ke retina, melalui : kornea-aqueus humor-
pupil-lensa vitreus humor-fotoreseptor di retina. Dari fotoreseptor di teruskan ke serabut-
serabut saraf-saraf optik kemudian menuju pusat penglihatan di otak sensasi penglihatan.

Anda mungkin juga menyukai