PROPOSAL PTK
DI SUSUN OLEH:
NO PESERTA : 18091118010092
KATA PENGANTAR
Assalamua’alaikum wr.wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul
“PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TUTORIAL TEMAN
SEBAYA BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PENGUASAAN MATERI STATISTIKA KELAS XII
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMKS YPPI TUALANG”.
Penelitian ini dimaksudkan sebagai acuan sistem pembelajaran peneliti
agar lebih baik lagi dalam mengajar. Walaupun penulisan Proposal Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ) ini kurang maksimal dan jauh dari kesempurnaan tetapi
akhirnya penulisan bisa terselesaikan. Peneliti ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan Proposal Penelitian Tindakan
Kelas.
Wassalamu`alaikum Wr.Wb.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik
Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan peserta didik belajar
pada suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya (Krismanto, 2003).
Matematika sekolah merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dalam pedoman penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dijelaskan bahwa tujuan pengajaran
matematika di sekolah antara lain agar siswa memahami konsep matematika,
menjelaskan keterkaitan antar konsep, mengaplikasikan konsep secara luwes,
akurat, efisien, dan tepat, menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, memecahkan masalah yang
meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, serta
mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah (Depdiknas: 2006).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang akan diganti dengan
Kurikulum 2013 menjadi acuan sekarang ini antara lain menyatakan bahwa dalam
kegiatan pembelajaran, pendidik hendaknya menerapkan berbagai pendekatan,
strategi, metode dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif, penataan
materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan
karakteristik peserta didik. Pengajaran ini dimulai dari hal-hal konkret dilanjutkan
ke hal yang abstrak. Pembelajaran diarahkan agar peserta didik memiliki
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta memiliki
sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan, harapan
tersebut tidak sejalan dengan situasi dan kondisi pembelajaran matematika di
5
kelas selama ini dalam belajar adalah pembelajaran secara konvensional dimana
peserta didik hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh pendidik, urutan
penyajian bahan dimulai dari abstrak ke konkret, yang bertentangan dengan
perkembangan kognitif peserta didik yang masih ditingkat rendah.
Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat
abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan banyak peserta didik mengalami kesulitan
dalam matematika. Prestasi matematika peserta didik baik secara nasional maupun
internasional belum menggembirakan. Rendahnya prestasi matematika peserta
didik disebabkan oleh faktor peserta didik yaitu mengalami masalah secara
komprehensif atau secara parsial dalam matematika. Selain itu, belajar
matematika peserta didik belum bermakna, sehingga pengertian peserta didik
tentang konsep sangat lemah.
Materi Statistika adalah salah satu materi operasi hitung bilangan yang
diajarkan pada semester 1 kelas XII. Materi ini adalah materi yang tentunya
dikaitkan dengan materi-materi sebelumnya. Terkadang pendidik hanya
menyampaikan materi secara verbal tentang sifat-sifat, rumus Statistika. Peserta
didik tanpa diberi kesempatan untuk mengetahui darimana hal itu diperoleh.
Peserta didik mengalami kesulitan ketika dihadapkan pada soal-soal cerita tentang
Statistika.
Agar proses pembelajaran Statistika menjadi bermakna, kontekstual dan
tidak membosankan diperlukan model pembelajaran yang berorientasi pada
peserta didik, dapat melibatkan peserta didik secara aktif, dan peserta didik dapat
menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk mengkonstruk
pengetahuan yang baru, dan dapat menuntun peserta didik dalam mengkonstruk
pengetahuannya, sehingga dapat menarik minat peserta didik dan menyenangkan.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya suatu pembelajaran dengan
pendekatan atau metode tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan peserta
didik dan hasil belajar peserta didik. Pada penelitian ini akan diterapkan metode
kooperatif Pembelajaran Kooperatif Teman Sebaya berbasis Kontekstual.
Pembelajaran ini pada prinsipnya adalah mengembangkan perangkat yang
pembelajarannya dirancang dengan metode kooperatif Pembelajaran Kooperatif
Teman Sebaya dan perangkat pembelajarannya memenuhi indikator-indikator
6
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti tidak meneliti secara keseluruhan masalah-
masalah yang telah diidentifikasi. Agar penelitian ini tidak menyimpang dari
sasaran pokok penelitian, maka peneliti membatasi masalah dengan subyek dan
obyek penelitian. Subyek penelitiannya adalah siswa Sedangkan obyek
penelitiannya adalah Kemampuan Penguasaan Materi Statistika yang diperoleh
dengan penerapan Metode pembelajaran Kooperatif Tutorial Teman Sebaya
Berbasis Kontekstual pada Kelas XII Teknik Komputer Jaringan SMKS YPPI
TUALANG.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut.
1. Apakah pembelajaran matematika dengan metode Pembelajaran
Kooperatif Tutorial Teman Sebaya berbasis Kontekstual pada pokok
bahasan Statistika di kelas XII dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa?
2. Apakah pembelajaran matematika dengan metode Pembelajaran
Kooperatif Tutorial Teman Sebaya berbasis Kontekstual pada pokok
bahasan Statistika di kelas XII dapat meningkatkan jumlah siswa yang
tuntas prestasi belajarnya?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Metode pembelajaran
Kooperatif Tutorial Teman Sebaya Berbasis Kontekstual, melatih siswa untuk
belajar secara bersama demi kemajuan setiap anggota kelompok sehingga tercipta
hubungan yang akrab antar anggota kelas, meningkatkan rasa percaya diri dan
gairah siswa kelompok bawah dalam pembelajaran Metode pembelajaran
Kooperatif Tutorial Teman Sebaya Berbasis Kontekstual dapat meningkatkan
kuantitas siswa tuntas belajar dalam menyelesaikan soal pada materi pokok
Statistika.
8
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan :
1. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan soal
Statistika.
2. Siswa dengan kategori kurang pandai semakin memiliki rasa percaya
diri bahwa sesungguhnya dia mampu mengikuti pelajaran dan mampu
berprestasi seperti siswa yang lain.
3. Guru menjadi semakin tertantang untuk menggunakan kreatifitasnya
dalam memanfaatkan berbagai model pembelajaran yang lain.
4. Guru mendapatkan pengalaman tambahan, sehingga dapat melakukan
penelitian lanjutan pada kelas dan pokok kajian yang berbeda.
5. Dapat menjadi bahan masukan guru mata pelajaran lainnya tentang
alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
B. Pembelajaran kooperatif
Dalam pembelajaran seringkali kelas didomonasi oleh kelompok atas,
sedangkan kelompok menengah apalagi kelompok tidak begitu nampak perannya
dalam pembelajaran. Guru yang baik akan berusaha untuk melibatkan ketiga
kelompok ini untuk ikut serta dalam proses pembelajaran. Berbagai cara dapat
ditempuh baik melalui pengajuan pertanyaan secara langsung, menyusun stategi
pembelajaran yang melibatkan seluruh kelompok siswa dalam kelas. Cara yang
terakhir ini seringkali lebih efektif karena melibatkan seluruh anggota kelompok
dalam kegiatan pembelajaran.
10
Tutor teman sebaya dikenal dengan pembelajaran teman Sebaya atau antar
peserta didik, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu
menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain
yang kurang mampu. Alternatifnya, waktu khusus tiap harinya harus dialokasikan
agar peserta didik saling membantu dalam belajar baik satu-satu atau dalam
kelompok kecil. Tutor teman sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran
untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan
kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di
antara peserta didik yang bekerja bersama.
F. Materi Statistika
Statistika merupakan salah satu materi pada pelajaran Matematika kelas XII
semester 1. Dalam penelitian Standar Kompetensi yang terkait dengan materi
statistika adalah Memahami dan menggunakan sifat-sifat data dalam kehidupan
sehari-hari, sedangkan kompetensi yang terkait adalah organisasi data, penyajian
data dan tendensi sentral.
Indikator yang akan dicapai adalah:
1. menjelaskan peranan/kegunaan statistika dalam kehidupan sehari-hari
14
G. Kerangka Berpikir
Pembelajaran Metode pembelajaran Kooperatif Tutorial Teman Sebaya
Berbasis Kontekstual dapat membantu siswa yang kurang pandai dalam
menguasai materi tutorial, bertanggung jawab, atau diskusi. Diharapkan siswa
dapat lebih mudah menangkap dan memahami konsep Statistika. Sehingga siswa
yang tuntsa belajar lebih banyak. Dengan demikian dapat memahami apabila
Metode pembelajaran Kooperatif Tutorial Teman Sebaya Berbasis Kontekstual
dapat meningkatkan kualitas belajar siswa pada Statistika
15
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan tindakan kelas (Classroom Action Research),
bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di
kelas atau tempat kerja.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas XII komputer jaringan yang
berjumlah 32 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran Matematika
tersebut. Penerapan penelitian ini diterapkan dalam pokok bahasan Statistika.
E. Perangkat Pembelajaran
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
RPP dibuat sebelum pelaksanaan PTK dengan tujuan pelaksanaan
PTK ini sesuai dengan yang diharapkan.
2. Lembar kerja siswa (LKS)
LKS dibuat sebelum pelaksanaan PTK dengan tujuan siswa dapat
bekerja sama sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
LKS Statistika
Penyajiaan data
Data dapat disajikan dalam bentuk diagram yaitu: diagram batang,
diagram lingkaran,diagram garis , histogram , polygon, diagram
lambing. Data juga dapat disajikan dalam bentuk table distribusi
frekuensi. Untuk membuat table distribusi frekuensi harus
19
Tahun keuntungan(Rp)
2001 2.500.000
2002 3.750.000
2003 4.000.000
2004 4.550.000
2005 5.000.000
2006 4.800.000
2007 4.500.000
2008 5.250.000
2009 5.800.000
2010 6.500.000
Dengan melihat data tersebut buatlah gambar grafik!
2. Diketahui data keuntungan tiap hari dari swalayan “A” selama
bulan februari 2012 dalam jutaan rupiah
12 13 17 15 18 20
19 18 16 16 15 15
21 22 18 19 17 20
14 15 13 18 17 19
18 19 21 14 13 20
Dari data di atas tentukan :
a. Nilai data maks dan nilai data min
b. Rentang
20
c. Banyaknya kelas
d. Panjang interval
3. Dari data soal no 2 buatlah table distribusi frekuensi
4. Dari data soal no 2 tentukan nilai rata-rata
F. Instrumen Penelitian
Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan
nstrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan
dengan prosedur dan langkah PTK. Instrumen untuk mengukur keberhasilan
tindakan dapat dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati.
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mencatat kegiatan yang dilakukan
oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran selama tindakan diberikan
untuk mengetahui sejauh mana keefektifan pemberian kuis dalam
pembelajaran sebagai upaya peningkatan motivasi belajar siswa.
Untuk mengisi lembar observasi ini yaitu memilih “ya” bila deskripsi
dilakukan dan “tidak” bila deskripsi tidak dilakukan. Adapun kisi-kisi
untuk lembar observasi yang digunakan sebagai berikut.
Tabel . Kisi-kisi Lembar Observasi
Aspek yang Diamti Nomor Butir Jumlah
A Guru membimbing siswa dalam 1, 2, 3, 6, 7, 8
proses belajar mengajar 10,11, 23
B Guru memotivasi siswa dalam 4, 5, 17, 22 4
meningkatkan belajar matematika
dengan pemberian kuis
C Sikap siswa saat pembelajaran 9, 15, 16 3
D Sikap siswa saat diberikan kuis 18, 19, 20 3
E Bentuk motivasi yang diberikan 8, 12, 13, 14, 5
guru 21
Jumlah 23
21
2. Angket
Angket ini berupa kumpulan pernyataan untuk mengumpulkan data
mengenai respons siswa terhadap pemberian kuis dalam proses
pembelajaran matematika guna meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar matematika. Angket ini terdiri dari 22 butir pernyataan yang
terbagi menjadi 2 butir pernyataan negatif dan 20 butir pernyataan positif.
Masing-masing butir pernyataan mempunyai 5 alternatif jawaban yaitu:
SS : sering sekali, JR : jarang,
S : sering , TP : tidak pernah.
KK : kadang-kadang,
Tabel 2. Kisi-kisi Angket
No. Indikator Nomor Butir Soal Jumlah
A. Motivasi mengerjakan kuis 1, 2, 3, 4, 5, 6 6
matematika
B. Ketekunan dalam mengerjakan 7, 8, 9, 10, 11 5
dan menyelesaiakan kuis
matematika
C. Usaha untuk meningkatkan 12,13,14,15 4
prestasi belajar
D. Besarnya perhatian terhadap 16,17,18,19,20,22 7
kuis matematika
Jumlah 22
3. Soal-soal Kuis
Kuis yang disusun untuk penelitian ini dikembangkan berdasarkan
analisis kurikulum atau silabus SMKS YPPI TUALANG untuk mata
pelajaran matematika materi Statistika kelas XII Komputer Jaringan
sebagai berikut.
Kompetensi Dasar : Menyajikan hasil penerapan konsep peluang
untuk menjelaskan berbagaiobjek nyata melalui percobaan menggunakan
frekuensi relatif
Indikator :
Membuat data dalam bentuk diagram dan table
Membuat data dalam bentuk table dari suatu data tunggal
Menghitung nilai rata-rata dari data table yang sudah diberikan Kuis
diberikan di awal, maupun pada akhir pembelajaran. Kuis hanya diberikan
22
sekali atau dua kali dalam setiap pertemuan. Tes singkat (kuis) diberikan
dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Tes prestasi
Tes prestasi merupakan tes evaluasi diberikan apabila sub bab telah
selesai. Tes ini diberikan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Tes
prestasi digunakan untuk mengukur penguasaan dan kemampuan para
siswa setelah siswa menerima proses belajar-mengajar dari guru.
Instrumen ini juga digunakan sebagai sumber tambahan dalam melihat
perkembangan motivasi siswa yang dilihat dari aspek peningkatan nilai
dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dengan metode
ekspositori yang diberikan kuis. Tes digunakan untuk mengetahui
ketercapaian prestasi belajar siswa siswa.
DAFTAR PUSTAKA