Anda di halaman 1dari 21

Modul Ajar Matematika SMA

BAGIAN I. IDENTITAS DAN INFORMASI MENGENAI MODUL


Kode Modul Ajar MAT.E.ARF.10.10
Kode ATP Acuan 10.10
Nama Penyusun/Institusi/Tahun Bayu Gunarto, S.Pd / SMAN 2 Kisaran / 2022
Jenjang Sekolah SMA
Fase/Kelas E / 10
Domain/Topik Analisis data dan Peluang / Peluang kejadian saling lepas
Kata Kunci Peluang, kejadian saling lepas
Pengetahuan/Keterampilan Prasyarat Himpunan
Alokasi waktu (menit) 405 menit
Jumlah Pertemuan (JP) 9 JP
Moda Pembelajaran  X Tatap Muka (TM)
 Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Synchronous)
 Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ Asynchronous)
 Blended Learning (Paduan Tatap Muka dan PJJ)
Metode Pembelajaran  X Discovery Learning
 X Problem-Based Learning
 Project-Based Learning
Sarana Prasarana • Papan tulis
• Kapur/Spidol
• Komputer/Laptop
• Jaringan Internet
• LCD Proyektor
Target Peserta Didik  X Regular/tipikal
 Hambatan Belajar
 Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
Karakteristik Peserta Didik -
Daftar Pustaka  Dicky Susanto, dkk Matematika Kelas X SMA/SMK
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN
PERBUKUAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN .
 Wirodrikromo, Sartono.2001. Matematika untuk SMA Kelas XI.
Jakarta:Erlangga.
 Simangunsong, Wilson. 2007. PKS Matematika SMA Kelas XI
Program Ilmu Alam. Jakarta: Gematama
Referensi Lain  Pradnyo W dan Sapon S. 2017. Kombinatorika, Peluang dan
Statistika (Modul Program PKB). Jakarta : Kemdikbud

Gambaran Umum Modul (rasionalisasi, urutan materi pembelajaran, rencana asesmen):


Rasionalisasi :
Pada Fase E ini materi peluang yang akan dibahas hanya sampai peluang kejadian saling lepas. Hal ini
untuk mengenalkan siswa terhadap peluang kejadian majemuk yang masih cukup sederhana.Untuk peluang
kejadian majemuk yang lain akan dibahas pada fase F.

Urutan Materi Pembelajaran :


1. Ruang sampel
2. Gabungan dua kejadian
3. Peluang kejadian saling lepas

Rencana Asesmen :

1
1. Asesmen kelompok : Pengisian LKS
2. Asesmen individu : kuis bentuk uraian

BAGIAN II. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


Topik Eksponen Dan Logaritma
Tujuan Pembelajaran D.9 Menjelaskan pengertian ruang sampel dan kejadian
D.10 Menentukan ruang sampel dan kejadian dari suatu percobaan
D.11 Menjelaskan pengertian peluang suatu kejadian
D.12 Menentukan peluang suatu kejadian
D.13 Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian
D.14 Menjelaskan pengertian gabungan dua kejadian
D.15 Menentukan peluang gabungan dua kejadian
D.16 Menjelaskan pengertian kejadian saling lepas
D.17 Menentukan peluang kejadian saling lepas
Pemahaman Bermakna • Terdapat beberapa macam kejadian majemuk pada peluang, dan salah
satunya adalah kejadian saling lepas
• Kejadian A dan kejadian B dikatakan saling lepas jika irisan dua kejadian
tersebut adalah himpunan kosong
Pertanyaan Pemantik  Apakah yang dimaksud dengan kejadian majemuk?
 Apakah perbedaan kejadian saling lepas dan kejadian tidak saling lepas?
Profil Pelajar Pancasila • Beriman & Bertakwa terhadap Tuhan YME
• Berkebhinekaan Global
• X Bernalar Kritis
• X Kreatif
• Bergotong royong
• Mandiri

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN


PERTEMUAN PERTAMA
No Kegiatan Pendahuluan Waktu
 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku religius
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
Siswa diingatkan tentang sejarah teori peluang
 Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
 Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang ruang sampel dan kejadian 15
 Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang menit
 Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-1
 Menyiapkan laporan hasil diskusi
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain menanggapi
 Menyimpulkan ruang sampel dan kejadian
 Mengerjakan latihan soal
 Mengerjakan kuis
Kegiatan Inti Waktu
Fase 1:  Siswa diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian 105
Stimulation pada topik materi : aturan yang berkaitan dengan ruang sampel dan menit
(Memberi kejadian dalam pemecahan masalah,
Stimulus)  Siswa diingat kan kembali sifat-sifat ruang sampel dan kejadian
pemecahan masalah
Fase 2:  Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
Problem Statement mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
(mengidentifikasi materi : ruang sampel dan kejadian dalam pemecahan masalah, sifat-
masalah) sifat ruang sampel dan kejadian dalam pemecahan masalah
 Siswa dikelompokkan dengan anggota 2 – 4 siswa dengan
mempertimbangkan sisi kemampuan, gender, budaya, maupun agama
2
sesuai pembagian kelompok yang telah direncanakan oleh guru.
 Siswa melakukan percobaan dan mengidentifikasi informasi dari hasil
percobaan pada aktivitas 1, 2, 3 dan 4
Fase 3:  Siswa mengumpulkan data ruang sampel berkaitan dengan hasil
Data Collecting percobaan pada aktivitas 1, 2, 3 dan 4
(mengumpulkan
data)
Fase 4:  Siswa mengolah data ruang sampel berkaitan dengan hasil percobaan
Data Processing pada aktivitas 1, 2, 3 dan 4
(mengolah
data)
Fase 5:  Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk
Verification memverifikasi penyelesaian masalah
(memverifikasi)  Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,siswa lain dengan
aktif dan kritis menanggapi presentasi tersebut
Fase 6 :  Siswa menyimpulkan pengertian ruang sampel dan kejadian dan cara
Generalization menentukannya
(menyimpulkan)  Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi ruang sampel dan kejadian dalam pemecahan masalah,
sifat-sifat ruang sampel dan kejadian dalam pemecahan masalah .
 Siswa dapat mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentang materi : aturan yang berkaitan dengan ruang sampel dan
kejadian dalam pemecahan masalah, sifat-sifat ruang sampel dan
kejadian dalam pemecahan masalah dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan
 Siwa bertanya atas presentasi tentang materi : aturan yang berkaitan
dengan ruang sampel dan kejadian dalam pemecahan masalah, sifat-
sifat persamaan eksponen dalam pemecahan masalah dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya. menyimpulkan
pengertian ruang sampel dan kejadian dan cara menentukannya
 Siswa mengerjakan latihan soal
Kegiatan Penutup Waktu
 Refleksi pencapaian siswa / formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
15
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
menit
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan berdoa

Pertemuan Kedua
No Kegiatan Pendahuluan Waktu
 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku religius
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan
perilaku jujur dan disiplin
 Siswa mencermati informasi manfaat teori peluang
 Siswa diingatkan tentang ruang sampel dan kejadian
 Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
 Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang Peluang suatu kejadian dan
15
frekuensi harapan
menit
 Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang
 Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-2
 Menyiapkan laporan hasil diskusi
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain menanggapi
 Menyimpulkan Peluang suatu kejadian dan frekuensi harapan
 Mengerjakan latihan soal
 Mengerjakan kuis
Kegiatan Inti Waktu
Fase 1:  Siswa diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
Stimulation pada topik materi : Peluang suatu kejadian dan frekuensi harapan
(Memberi Stimulus) dalam pemecahan masalah,

3
 Siswa diingat kan kembali sifat-sifat Peluang suatu kejadian dan
frekuensi harapan dalam pemecahan masalah
Fase 2:  Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri atas
Problem Statement 2 - 4 siswa
(mengidentifikasi  Siswa melakukan percobaan dan mengidentifikasi informasi dari
masalah) hasil percobaan pada aktivitas 1 dan 2.
Fase 3:  Siswa mengumpulkan data berkaitan dengan hasil
Data Collecting percobaan pada aktivitas 1 dan 2
(mengumpulkan
data)
Fase 4:  Siswa mengolah data berkaitan dengan hasil percobaan pada aktivitas
Data Processing 1 dan 2
(mengolah data)
Fase 5:  Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk
Verification memverifikasi penyelesaian masalah. 105
(memverifikasi)  Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,siswa lain dengan menit
aktif dan kritis menanggapi presentasi tersebut
Fase 6 :  Siswa dapat menyimpulkan bilangan bentuk akar dan merasionalkan
Generalization penyebut pecahan
(menyimpulkan)  Siswa mengerjakan latihan soal
Kegiatan Penutup Waktu
 Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung
15
 Siswa mengerjakan kuis
menit
 Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya yaitu peluang
suatu kejadian

Pertemuan Ketiga
No Kegiatan Pendahuluan Waktu
 Salah satu siswa (ketua kelas) memimpin berdoa untuk menumbuhkan perilaku religius
 Salah satu siswa (ketua kelas) melaporkan kehadiran siswa lain sebagai pembiasaan perilaku
jujur dan disiplin
 Siswa mencermati informasi manfaat mempelajari peluang kejadian majemuk
 Siswa diingatkan tentang peluang kejadian majemuk
 Siswa mencermati informasi tentang prosedur pembelajaran, yaitu :
 Memperhatikan penjelasan awal dari guru tentang peluang kejadian majemuk 10
 Membentuk kelompok diskusi @ 2 - 4 orang menit
 Mendiskusikan masalah yang ada pada LKS-3
 Menyiapkan laporan hasil diskusi
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan siswa lain menanggapi
 Menyimpulkan peluang gabungan dua kejadian dan kejadian saling lepas
 Mengerjakan latihan soal
 Mengerjakan kuis
Kegiatan Inti Waktu
Fase 1:  Siswa memahami dua kejadian gabungan dan irisan
Stimulation yang ada di LKS-3
(Memberi Stimulus)
Fase 2:  Siswa dibagi ke dalam kelompok dimana setiap kelompok
Problem Statement terdiri atas 2 - 4 siswa
(mengidentifikasi masalah)  Siswa mengidentifikasi gabungan dua kejadian dan kejadian
saling lepas pada LKS-3
Fase 3:  Siswa mengumpulkan informasi perbedaan kejadian saling
Data Collecting lepas dan kejadian tidak saling lepas
(mengumpulkan data)  Siswa melengkapi informasi dengan mencari mencari
berbagai informasi yang mendukung dari beberapa buku
4
referensi, internet, atau sumber yang lain untuk menguatkan
dugaan yang dibuat..
Fase 4:  Siswa mengolah informasi untuk menemukan rumus peluang 110
Data Processing dan rumus peluang kejadian saling lepas menit
(mengolah data)
Fase 5:  Siswa membandingkan hasil diskusi antar kelompok untuk
Verification memverifikasi penyelesaian masalah.
(memverifikasi)  Perwakilan siswa mempresentasikan hasil diskusi,siswa lain
dengan aktif dan kritis menanggapi presentasi tersebut
Fase 6 :  Siswa menyimpulkan pengertian gabungan dua kejadian dan
Generalization kejadian saling lepas serta rumus menentukan peluangnya
(menyimpulkan)
 Siswa mengerjakan latihan soal
Kegiatan Penutup Waktu
 Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
kegiatan pembelajaran serta manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung 15
 Siswa mengerjakan kuis menit
 Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya ulangan harian

REFLEKSI GURU
 Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
 Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
 Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
 Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
 Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?
 Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

REFLEKSI SISWA
o Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?
o Pada bagian mana yang belum kalian pahami?
o Apakah LKS membantu kalian memahami materi hari ini?

5
LAMPIRAN LEMBAR KERJA SISWA

Lembar Kerja Siswa (LKS)-1 Kelompok :

1.
2.
Ruang Sampel dan Kejadian
3.
4.

Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke -1
D.9 Menjelaskan pengertian ruang sampel dan kejadian
D.10 Menentukan ruang sampel dan kejadian suatu percobaan

Pendahuluan
Teori Peluang adalah sebuah ilmu matematika yang dipopulerkan oleh Blaise Pascal dan
dikembangkan oleh Pierre de Fermat pada abad ke 17. Banyak sekali bidang kehidupan
seharihari yang tidak bisa lepas dari teori peluang.Cerita lahirnya teori peluang dimulai
ketika di tahun 1654 seorang penggemar matematika bernama Chevalier de Mere
bertemu dengan Blaise Pascal dalam sebuah perjalanan. De Mere menanyakan banyak
persoalan matematika kepada Pascal hingga sebuah pertanyaan yang akhirnya
dibutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk Pascal menjawabnya.Pertanyaannya yang
diajukan Chevalier de Mere adalah:"Dua orang dalam permainan lempar koin
memperebutkan 100 Franc dimana pemenangnya adalah orang yang berhasil
memenangkan 7 kali permainan.Jika karena suatu hal, permainan berhenti ketika
pemain pertama telah menang 5 kali, dan pemain kedua telah menang sebanyak 4 kali,
bagaimana cara paling adil dalam membagi hadiahnya?"Pertanyaan de Mere sendiri
sebenarnya adalah pertanyaan yang sudah sering dicoba untuk dijawab oleh banyak ahli
matematika seperti oleh Luca Pacioli pada tahun 1694 dan Nicolo Tartaglia pada abad
ke 16. Namun jawaban kedua orang ahli matematika tersebut dianggap belum
memuaskan. Untuk menjawab persoalan tersebut, Pascal meminta salah satu rekannya,
Pierre de Fermat,untuk ikut membantu menyelesaikan masalah tersebut.Singkat cerita
Fermat menemukan jawaban persoalan di atas (yang akhirnya menjadi dasar teori
peluang) dan dikirimkan ke Pascal. Surat jawaban dari Fermat sangat memuaskan
namun Blaise Pascal merasa cara manual Fermat dalam menghitung semua
kemungkinan hasil lemparan koin sebanyak 4 kali sangat membosankan dan akan
6
memakan banyak waktu. Oleh karenanya Pascal mencari solusi dan menemukan cara
sederhana dalam menghitung besar kemungkinan yang kemudian terkenal dengan
istilah segitiga pascal.
A.Ruang sampel
Sebelum pertandingan sepak bola dimulai biasanya wasit memanggil kedua kapten kesebelasan tersebut kemudian
melakukan pengundian untuk menentukan kesebelasan mana yang akan memainkan bola terlebih dahulu.
Pengundian biasanya dengan cara melambungkan sekeping mata uang. Sebelum melambungkan mata uang
tersebut wasit meminta kapten kesebelasan masing-masing untuk memilih “angka” atau “gambar”.Cara seperti di
atas merupakan salah satu contoh percobaan.Pada percobaan pelemparan sekeping mata uang logam di atas, hasil
yang mungkin adalah muncul gambar (G) atau angka (A).Misalkan himpunan semua hasil yang mungkin adalah S ,
maka
S = { A, G }.S disebut ruang sampel sedang anggota-anggotanya yaitu A dan G disebut titik-titik sampel.Untuk lebih
memahami ruang sampel dan titik sampel dari suatu percobaan, maka lakukan percobaan-percobaan berikut!

Aktifitas – 1
Lakukan Percobaan berikut bersama teman dalam satu kelompokmu.Sediakan sebuah kantong yang berisi 3
kelereng berwarna merah (M), hijau (H) dan kuning (K). Dengan mata tertutup ambilah satu kelereng dari
kantong tersebut. Catatlah kelereng yang terambil kemudian kembalikan, suruh seluruh anggota kelompok
melakukan hal serupa satu persatu dan jangan lupa mencatat warna kelereng yang terambil.Dengan
memperhatikan hasil percobaan tersebut, jawablah pertanyaan berikut!
Mungkinkah kelereng warna hijau terambil dari kantong tersebut? ………….....
Mungkinkah kelereng warna biru terambil dari kantong tersebut? Mengapa?
Warna apa saja kelerang yang mungkin terambil dari kantong tersebut? Jadi kelereng yang mungkin
terambil dari kantong hanyalah berwarna ......, ......, dan ........
Ruang Sampel (S) = { ................................................................................. }
Titik Sampel adalah .......................................

Aktifitas – 2
Lakukan percobaan berikut agar kalian mampu menentukan ruang sampel dari percobaan pelemparan.Sebuah
dadu.Ambilah sebuah dadu yang sering kalian gunakan untuk permainan ular tangga kemudian lemparkan
keatas dan catatlah permukaan yang di atas.Suruh seluruh anggota kelompok melakukan hal serupa satu
persatu.Dengan memperhatikan hasil perobaan tersebut jawablah pertanyan berikut.
Mungkinkah angka 1 muncul di atas? ..................
Mungkinkah angka 5 muncul di atas? ....................
Mungkinkah angka 7 muncul di atas? .............. mengapa?
Jadi semua kemungkinan permukaan yang muncul pada percobaan di atas hanyalah angka : ........ ,
Ruang Sampel S = { ................................................................................. }
Titik Sampelnya adalah .......................................

Aktifitas – 3
Sediakan 9 gulungan kertas undian masing-masing memuat nomor-nomor undian ; 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13,
15 dan 17.Ambilah secara acak satu kertas undian tersebut, setelah selesai kembalikan. Mintalah teman yang
lain melakukannya.
Mungkinkah yang terambil nomor undian 1 ?
Mungkinkah yang terambil nomor undian 10 ? 7
Sebutkan semua nomor undian yang mungkin terambil.
Jadi S = { ...................................................................................... }
Aktifitas – 4
Lemparkan ke atas dua keping mata uang bersama-sama, kemudian catatlah semua kejadian yang mungkin!
Kejadian yang mungkin terjadi adalah mata uang pertama muncul angka (A) dan mata uang kedua muncul angka (A)
dan ditulis (A,A) . (A,A) merupakan salah satu contoh titik sampel dari percobaan tersebut. Sebutkan semua kejadian
yang mungkin dari percobaan tersebut! Jadi S = { ............................................................................ }

Dari beberapa percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :


 Himpunan semua hasil yang mungkin dalam suatu eksperimen disebut ruang sampel dan diberi lambang dengan S .
 Banyaknya semua anggota S ditulis dengan simbol n(S)
 Titik sampel adalah anggota dari ruang sampel

CONTOH :
1. Sebuah mata uang logam dilambungkan sekali. Hasil yang mungkin terjadi adalah muncul sisi angka (A)
atau muncul sisi gambar (G). Ruang sampelnya adalah S = {A,G} dan n(S) = 2.
2. Melambungkan dua buah koin satu kali. Hasil yang mungkin terjadi adalah koin pertama muncul angka dan
koin kedua mucul angka (AA) atau koin pertama muncul angka dan koin kedua muncul gambar (AG) dan
seterusnya sehingga ruang sampel S = { AA, AG, GA, GG}; dan n(S) = 4.
3. Sebuah kartu diambil dari 8 kartu bernomor mulai dari 2 sampai dengan 9. hasil yang mungkin terjadi adalah
terambil kartu bernomor 2 atau terambil kartu bernomor 3 atau terambil kartu bernomor 4 dan
seterusnya.Ruang sampelnya adalah S = {2,3,4,5,6,7,8,9} ; dan n(S) = 8.
4. Sebuah bola diambil dari 4 bola merah dan 2 bola putih. Hasil yang mungkin terjadi adalah terambil bola
merah pertama (m 1) atau terambil bola merah kedua (m 2) atau terambil bola merah ketiga (m 3) dan
seterusnya.S = { m 1 , m2 , m3 , m 4 , p 1 , p2 } dan n(S) = 6.
5. Mengambil 4 bola sekaligus dari 5 bola . S= { b1 b2 b3 b4 , b1 b2 b4 b 5 , b 1 b3 b 4 b5 ,b 2 b 3 b 4 b5 } ; dan n(S) = 5 =
kombinasi 4 unsur dari 5 unsur yang tersedia = ₅C₂

Latihan Soal-1
1. Andi memiliki 3 buah kelereng berwarna kuning (K), merah (M) dan hijau (H) yang terletak di saku kanan serta 2 buah
kelerang berwarna putih (P) dan biru (B) disaku kirinya. Jika Andi mengambil satu kelereng dari saku kiri dan satu
kelereng dari saku kanan secara acak maka tentukan ruang sampel keadaan tersebut.
2. Di atas Meja terdapat dua tumpukan kartu secara tertutup. Tumpukan pertama terdiri dari kartu As,K, Q dan J
sedangkan tumpukan kartu kedua terdiri dari kartu berangka 5, 7 dan 9. Jika diambil secaraacak satu kartu dari
tumpukan peratama dan satu kartu dari tumpukan kedua maka :
a. Sebutkan semua titik-titik sampelnya
b. Tuliskan ruang sampelnya
3. Dalam tas Zahra terdapat 3 LKS yaitu Fisika (F), Matematika (MAT) dan Biologi (BIO) sedangan dalam tas Indri terdapat
4 LKS yaitu Matematika (MAT), Sejarah (SEJ), Geografi (GEO) dan Bahasa Indonesia (BIN).Jika diambil satu LKS dari tas
Zahra dan satu LKS dari tas Indri, maka susunlah ruang sampel percobaan tersebut dengan beberapa cara (minimal
dua cara)

B.KEJADIAN

8
Sembarang himpunan bagian dari suatu ruang sampel S disebut kejadian.Kejadian yang memiliki tepat satu anggota disebut
kejadian sederhana.Sedangkan kejadian yang memiliki lebih dari satu anggota disebut kejadian majemuk.Jika A suatu kejadian
dalam ruang sampel S maka A  S sehingga 0 ≤n(A)≤ n(S).Jika A’ = komplemen himpunan S maka n(A’) = n(S) – n(A)

CONTOH :
1.
Sebuah dadu bermata enam dilambungkan sekali.
a. Tuliskan ruang sampelnya.
b. Jika A kejadian mucul mata prima, tuliskan A .
c. Jika B kejadian mucul mata ganjil tuliskan B
d. Tuliskan n(S), n(A), n(B), n(A’)an n(B’)
Penyelesaian :
a. S = { 1,2,3,4,5,6}
b. A = { 2, 3, 5 }
c. B = { 1, 3, 5 }
d. n(S) = 6; n (A) = 3; n(B) = 3 ,
n(A’) = n(S)- n(A)= 6-3 = 3 ; dan n(B’) = n(S)-n(B)= 6-3 =
3

CONTOH :
2. Sebuah bola diambil dari sebuah kantong yang berisi 10 bola berwarna merah ,5 bola berwarna
kuning, dan 3 bola berwarna biru.
A = kejadian terambil bola merah.
B = kejadian terambil bola biru.
C= kejadian terambil bola bukan merah.
Tentukanlah n(S), n(A) , n(B), n(C)
Penyelesaian : n(S) = banyak cara mengambil 1 bola dari 18 bola yang ada = ……….
n(A)= banyak cara mengambil 1 bola merah dari bola merah yang ada = ………
n(B)= banyak cara mengambil 1 bola biru dari bola biru yang ada = ………
n(C) = banyak cara mengambil 1 bola yang bukan merah = ……..
atau : C= kejadian terambil bola bukan merah
C’ = Kejadian terambil bola merah ; n(C) = n(S) - n(C’) = ……. - …… = ……..

CONTOH :
3. Dari sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola putih diambil tiga buah bola sekaligus secara acak.
A = kejadian ketiga bola yang terambil berwarna merah.
B = kejadian bola yang terambil dua buah berwarna merah dan satu bola berwarna putih.
C = kejadian bola yang terambil ada yang putih
Tentukanlah n(S), n(A), n(B), n(C)
Penyelesaian : n(S) = Banyak cara mengambil dua bola dari bola yang tersedia :
10 ! 10.9.8 .7 !
₁₀C₃ = = =120
3! (10−3 ) ! 3.2.1 .7 !
n(A) = Banyak cara mengambil dua bola merah dari bola merah yang tersedia = .......
n(B) = Banyak cara mengambil dua bola dari bola merah yang tersedia dan satu bola putih dari bola
putih yang tersedia.
C = kejadian bola yang terambil ada yang putih maka :
C’ = kejadian bola yang terambil tidak ada yang putih (ketiganya berwarna merah)
sehingga n(C’) = ….C…... = …..
n(C) = n(S) - n(C’) = …….. - …….. = ……. 9
LATIHAN SOAL-2
1. Pada percobaan melambungkan sebuah dadu bersisi 6, tulislah kejadian-kejadian berikut ini dengannotasi
himpunan : a. Kejadian munculnya mata dadu kurang dari 4.
b. Kejadian munculnya mata dadu prima.
c. Kejadian munculnya mata dadu bukan 3.
2. Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian
kejadian berikut ini dengan notasi himpunan :
a. Kejadian munculnya mata dadu ganjil dan angka pada mata uang logam.
b. Kejadian munculnya mata dadu prima dan gambar pada mata uang logam.
c. Kejadian munculnya mata dadu bukan prima dan angka pada mata uang logam.
3. Tiga buah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-kejadian berikut ini
dengan notasi himpunan :
a. Kejadian muncul tiga gambar
b. Kejadian muncul dua gambar dan satu angka.
c. Kejadian muncul paling sedikit satu gambar.
4. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama satu kali. Tulislah kejadian-kejadian berikut ini dengannotasi
himpunan :
a. Kejadian muncul mata dadu sama.
b. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu adalah 5.
c. Kejadian muncul jumlah mata dua dadu kurang dari 4.

Lembar Kerja Siswa (LKS)-2 Kelompok :

1.
Peluang suatu kejadian dan 2.
frekuensi harapan 3.
4.

Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke -1
D.11 Menjelaskan pengertian peluang suatu kejadian
D.12 Menentukan peluang suatu kejadian
D.13 Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian

Pendahuluan
Dalam percakapan sehari-hari, kita seringkali mengungkapkan suatu kejadian dengan menggunakan kata-
kata yang mengandung arti kemungkinan, kesempatan atau peluang.Sebagai contoh, simaklah kalimat-
kalimat berikut ini
a. Di Indonesia waktu sore hari matahari terbenam ke arah timur
b. Pada bulan tertentu, wilayah Jakarta dan sekitarnya mengalami musim kemarau
c. Hari ini cuaca mendung, kemungkinan besar hujan akan turun
d. Dalam pertandingan final bulutangkis kekuatan Jonatan Cristy seimbang dengan kekuatan Antoni
Ginting. Kedua pemain itu mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi juara.
e. Berdasarkan nilai rapor yang diperoleh, Ilham mempunyai peluang besar diterima di
PTN melalui jalur tanpa tes.
10
Tiap orang percaya bahwa kejadian a) adalah kejadian yang tidak mungkin (mustahil) terjadi,kejadian b)
kejadian yang pasti terjadi, kejadian c), d), e) adalah kejadian yang mungkin terjadi tetapi munkin pula tidak
terjadi. Meskipun tingkat keyakinan ditentukan melalui kata-kata :kemungkinan besar, kesempatan yang
A.Peluang Suatu Kejadian
Untuk memahami arti peluang suatu kejadian, kerjakanlah percobaan-percobaan berikut ini .
Aktifitas – 1
Secara bergantian di kelompokmu lakukan pelemparan sebuah mata uang logam sebanyak 100 kali.Pada setiap pelemparan
dicatat sisi mana yang muncul, yaitu gambar (G) dan angka (A). Kemudian hasilnya anda isikan pada tabel berikut :

Jumlah lemparan 20 40 60 80 100

Jumlah muncul gambar

Jumlah muncul angka

Selanjutnya dari tabel tersebut kalian tentukan frekuensi relatifnya sebagaimana definisi berikut
Definisi : frekuensi relatif .Misalnya A adalah kejadian di suatu percobaan. Frekuensi relatif dari kejadian A adalah jumlah
jumlah muncul anggota A
muncul anggota A . P(A) =
Jumlah percobaan

Hasil pengamatan di atas diisikan pada tabel frekuensi relatif berikut ini

Jumlah lemparan 20 40 60 80 100

Frekuensi relatif muncul gambar

Frekuensi relatif muncul angka

Jika kalian perhatikan tabel di atas ternyata kita dapat menduga bahwa frekuensi relatif munculnya gambar atau angka
mendekati bilangan tertentu. Bilangan berapakah itu? Silahkan dibandingkan dengan kelompok lain relatif samakah
bilangan itu?Aktivitas yang kalian lakukan tersebut adalah cara menghitung peluang dengan pendekatan frekuensi
relatif (definisi empirik)Perhatikan bahwa pendekatan frekuensi relatif di atas hanya dapat memberikan dugaan, sehingga
kita akan belajar menggunakan definisi peluang klasik
Definisi Peluang Klasik
Jika suatu percobaan menghasilkan N hasil yang mungkin, dan masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk
terjadi, dan jika tepat n di antara hasil percobaan itu merupakan anggota kejadian A,maka peluang kejadian A yang
n
dilambangkan dengan P(A) adalah P(A) =
N

CONTOH 1 : Sebuah bilangan asli diambil secara acak dari bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Jika A
adalah kejadian munculnya bilangan ganjil, hitunglah nilai peluang kejadian A.
Penyelesaian : Karena pengambilannya secara acak maka bilangan-bilangan itu mempunyai kesempatan yang sama
untuk terambil sehingga N = ……..
n ….
Kejadian A adalah kejadian munculnya bilangan ganjil yaitu ... , … , … , … , … didapat n = … sehingga P ( A )= =
N ….
Definisi peluang klasik di atas dapat pula ditetapkan dengan menggunakan pengertian ruang sampel
sebagai berikut :
Misalkan S adalah ruang sampel dari suatu percobaan dan masing-masing anggota S mempunyai kesempatan 11
sama untuk muncul. Jika A adalah kejadian dengan A himpunan bagian dari S maka peluang kejadian A ditentukan
n( A)
dengan rumus : P ( A )= , dimana n(A) adalah banyak anggota dalam himpunan kejadian A
N (S)
CONTOH ! :

CONTOH 2 : Tiga mata uang logam dilempar secara bersamaan. Hitunglah nilai peluang kejadian :
a. Munculnya tiga sisi angka

b. Munculnya satu sisi gambar dan dua sisi angka


Penyelesaian : Ruang sampel S = {GGG, GGA, ……………………………………………………)n (S) = …….
n( A)
a. Misal A adalah kejadian muncul tiga angka maka A = { ………….. ) maka n(A) = ….. sehingga P ( A )=
N (S)
b. Misal B adalah kejadian muncul satu gambar dan dua angka maka B = { …………………………………)

CONTOH 3 : Dari sebuah kantong berisi 6 bola merah dan 4 bola putih diambil tiga buah bola sekaligus secara acak.
A = kejadian ketiga bola yang terambil berwarna merah.
B = kejadian bola yang terambil dua buah berwarna merah dan satu bola berwarna putih.
C = kejadian bola yang terambil sekurang-kurangnya satu putih
Tentukanlah P(A), P(B), P(C)
Penyelesaian : n(S) = ₁₀C₃ = ...... n(A) = .............
n(B) = ............ n(C) = ..............
sehingga didapat P(A) = .............,P(B) = .............,P(C) = .............

Latihan Soal-1 :
1. Dua buah dadu bermata 6 dilempar secara bersamaan sebanyak satu kali. Hitunglah nilai peluang kejadian :
a. munculnya mata dadu pertama angka 3.
b. munculnya mata dadu pertama dan mata dadu kedua angka-angka prima.
c. munculnya jumlah mata kedua dadu sama dengan 8
2. Sebuah mata uang logam dan sebuah dadu bermata 6 dilambungkan sekali. Berapakah peluang yang muncul :
a. mata uang muncul gambar dan dadu mucul 3.

b. mata uang muncul gambar dan dadu muncul prima.


c. Mata uang logam muncul angka dan dadu kurang dari 5.
3. Dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak. Berapakah peluang yang terambil adalah kartu :
a. As
b. berwarna hitam
c. Queen Merah.
4. Dari sebuah kotak yang berisi 4 bola merah, 7 bola putih diambil tiga bola sekaligus secara acak.Berapakah

peluang ketiga bola yang terambil :


a. semua merah
b. ada yang merah.

B.Frekuensi Harapan Suatu Kejadian

12
Frekuensi harapan adalah banyak kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada sebuah percobaan.Misalkan sebuah
percobaan dilakukan sebanyak n kali dan P(A) adalah peluang kejadian A. Frekuensi harapan kejadian A ditentukan dengan
rumus : F h ( A ) =n x P( A)
Tiga buah mata uang logam dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali. tentukanlah frekuensi harapan munculnya ketiga-
tiganya angka ?
Penyelesaian : ....................

CONTOH 4 : Perusahaan membuat barang dengan peluang barang diproduksi rusak yaitu 0,05. Jika
hasil produsi 1000 barang, berapa jumlah barang yang diproduksi diperkirakan akan rusak ?

Penyelesaian : .........

Latihan Soal - 2 :
1. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak 360 kali. Tentukan frekuensi
harapan muncul mata dadu berjumlah 7
2. Sebuah mesin permainan melempar bola bernomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 sebanyak
70 kali.Tentukan frekuensi harapan muncul bola dengan nomor bilangan prima.
3. Tiga mata uang logam dilempar sebanyak 80 kali. Tentukan frekuensi harapan
munculnya paling sedikit satu gambar.
4. Dari 9 kartu diberi huruf F, E, R, I, Y, A, N, T, O diambil sebuah kartu secara acak. Jika
pengambilan dilakukan sebanyak 90 kali dengan pengembalian. Tentukan frekuensi
harapan terambil huruf vokal.

Lembar Kerja Siswa (LKS)-3 Kelompok :

1.
Peluang gabungan dua kejadian dan 2.
kejadian saling lepas 3.
4.

13
Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke -3
D.14 Menjelaskan pengertian gabungan dua kejadian
D.15 Menentukan peluang gabungan dua kejadian
D.16 Menjelaskan pengertian kejadian saling lepas
D.17 Menentukan peluang kejadian saling lepas

Keja
dian majemuk dapat terbentuk dengan cara mengkombinasikan dua atau lebih kejadian.Pengkombinasian tersebut dapat
dilakukan dengan gabungan atau irisan.Misalnya pada percobaan pelemparan sebuah buah dadu
 Ruang sampelnya adalah S = { ………………………………………………………………. }
 Kejadian A adalah kejadian munculnya mata dadu bilangan ganjil maka A = { ……………………… }
 Kejadian B adalah kejadian munculnya mata dadu bilangan prima maka B = { ……………………… }

Dari kejadian A dan B di atas dapat dibentuk kejadian-kejadian baru sebagai berikut :
1. Gabungan dua kejadian A dan B di tulis dengan notasi A ∪B jika digambar dalam diagram venn sebagai berikut :

S A Kejadian A ∪ B dibaca sebagai :


B
" kejadian muncul mata dadu bilangan ganjil
atau kejadian

munculnya mata dadu bilangan prima"

Sehingga A ∪ B = { …………………………….. }

A∪B

2. Irisan dua kejadian A dan B di tulis dengan notasi A ⋂ B, jika digambar dalam diagram venn sebagai berikut
S
Kejadian A⋂B dibaca sebagai :

" kejadian muncul mata dadu bilangan


ganjil dan kejadian munculnya mata dadu
bilangan prima"

Sehingga A⋂ B = { …………………………….. }

A⋂B

1. PELUANG GABUNGAN DUA KEJADIAN


Peluang gabungan dua kejadian dapat ditentukan menggunakan sifat gabungan dua himpunan Kalian ingat
bahwa banyak anggota himpunan A ∪ B adalah n(A ∪ B ) = ……….. + ………. - …………………… ,jika semua ruas
dibagi dengan n(S) didapat : ........

KESIMPULAN : Dalam dua kejadian sembarang A serta B dalam ruang sampel S, maka akan berlaku rumus:

14
P(A ∪ B) = ………… + …….…. - …………………….

CONTOH 1 : Diketahui dari 45 siswa dalam suatu kelas, terdapat 28 siswa yang gemar pada mapel
Matematika, 22 siswa gemar pada mapel bahasa Inggris, serta sisa 10 siswa gemar
kedua-duanya.Apabila seorang siswa dipilih secara acak, maka tentukan peluang siswa
yang terpilih merupakan siswa yang gemar matematika ataupun bahasa Inggris.
Penyelesaian: n(S) = ……
Gemar Matematika, n(M) = …... maka P(M) = …….
Gemar Bahasa Inggris, n(B) = ….. maka P(B) = …….
Gemar keduanya, n(M ∩ B ) = …… maka P(M ∩ B) = …….
Peluang siswa yang terpilih gemar matematika atau bahasa inggris adalah:
P (M U B) = …….. + ……… – …….
= …….. + ……… – …….
= ……….

CONTOH 2 : Berdasarkan hasil survai yang dilakukan pada suatu wilayah tentang kepemilikan sepeda motor
Dan mobil diperoleh data sebagai berikut :60 % warga memiliki sepeda motor ,20 % warga
memiliki mobil dan 10 % warga memiliki mobil dan sepeda motor.Dari wilayah tersebut dipilih
satu warga secara acak, berapa peluang warga tersebut memiliki sepeda motor atau mobil?
Penyelesaian : ..........

2. Peluang Dua Kejadian Saling Lepas

S A B
Dua kejadian disebut saling lepas apabila kedua
kejadian tersebut tidak dapat terjadi pada saat
bersamaan.Kejadian A dan kejadian B saling lepas maka
A ∩ B=∅
Jika digambarkan dalam diagram venn di samping :

Berdasarkan rumus peluang gabungan dua kejadian dia atas bahwa


P (A  B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B) karena A  B =  maka n(A  B) = …. didapat P (A  B) = ….
sehingga
P (A  B) = ……. + ……. – …..
P (A  B) = ……. + …….

Kesimpulan : Jika kejadian A dan kejadian B adalah dua kejadian yang saling lepas maka berlaku rumus : P (A  B) = .......

15
CONTOH : Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak.
a. Tentukan peluang terambil kartu hitam atau heart.
b. Tentukan peluang terambil kartu heart atau As.
Penyelesaian :
Seperangkat kartu bridge berisi sebanyak 52 kartu sehingga n(S)= 52.
n( A) 26 1
Misalkan : A= Kejadian terambil kartu hitam, maka n(A) = 26 maka P ( A )= = =
n(S ) 52 2
n(B) … .
B= Kejadian terambil kartu heart, maka n(B)= …… maka P ( B )= =
n(S ) … ..
n(c ) … .
C= Kejadian terambil kartu As , maka n(C) = …… maka P ( C ) = =
n (S) … ..
a. A dan B adalah dua kejadian saling lepas, karena kartu heart berwarna merah, maka :
… . … ..
P(A  B) = ......+......= + =… …
… . … ..
Jadi, peluang terambil kartu hitam atau heart adalah ………………..
b. B dan C adalah dua kejadian yang ……………………………………………………………………
….
B ∩ C = Kejadian terambil kartu ………………………………………………….. , n(B∩C) = ……. Maka P(B∩ C) =
… ..
sehingga : P(B  C) = ..........

Latihan Soal :
1. Sebuah dadu dilemparkan satu kali. Tentukan peluang munculnya angka genap atau angka lebih besar dari 3.
2. Suatu kelas terdiri dari 40 siswa, 25 siswa gemar olahraga, 21 siswa gemar seni musik, dan 9 siswa
gemar olahraga dan seni musik. Peluang seorang siswa :
a. gemar olahraga atau seni musik
b. tidak gemar olahraga maupun seni musik
3. Terdapat satu set kartu bridge, selanjutnya akan diambil sebuah kartu dari 1 set kartu bridge tersebut. Tentukan
peluang terambilnya kartu King atau kartu Diamond
4. Di atas meja terdapat dua set kartu. Setiap set kartu terdiri atas 52 lembar dengan empat warna berbeda
(merah, kuning, hijau, dan biru). Masing-masing warna terdiri atas 13 kartu bernomor 1 sampai dengan 13 . Satu
kartu akan diambil secara acak dari dua set kartu tersebut. Tentukan peluang terambil kartu berwarna merah
atau bernomor 13
5. Dari 100 orang mahasiswa yang terdaftar, 40 orang mengikuti kuliah statistik, 55 orang mengikuti kuliah kalkulus
dan 30 orang mengikuti keduanya. Jika seorang dari dari 100 orang itu dipanggil,maka tentukan peluang yang
dipanggil itu mengikuti kuliah statistik atau kalkulus.
6. Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Tentukan peluang muncul jumlah angka kedua dadu sama
dengan 3 atau 10
7. Sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Diambil sebuah bola secara acak, tentukan
peluang terambil bola merah atau hitam.
8. Dari 10 orang, terdiri atas 6 laki-laki dan 4 wanita, akan dipilih 3 orang untuk menjadi ketua,sekretaris, dan
bendahara suatu organisasi. Tentukan peluang terpilih ketua laki-laki atau sekretaris wanita

16
Lampiran Asesmen
Asesmen Pertemuan Pertama

INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU


Kuis bentuk uraian (5 menit)
Pada sebuah pelemparan dua buah dadu :
1. Tentukan kejadian munculnya jumlah mata kedua dadu lebih dari 7
2. Tentukan kejadian munculnya jumlah mata kedua dadu adalah bilangan prima

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-1)


Skor
No Indikator Bagian LKS
1 2 3 4
1 Siswa dapat menjelaskan Aktivitas 1, Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
pengertian ruang sampel dan 2, 3, 4 ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
kejadian ≤ 70 % ≤ 85% > 85%

2 Siswa dapat menentukan ruang Latihan soal Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
sampel dan kejadian suatu ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
percobaan ≤ 70 % ≤ 85% > 85%

Jumlah skor
 Nilai akhir = x 100
8
RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU :

Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Nomor Soal


Menentukan ruang sampel dan kejadian Siswa dapat menentukan ruang sampel dan kejadian
1 dan 2
suatu percobaan suatu percobaan

Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Skor Contoh Produk Siswa
Nomor
Pembelajaran Yang Belum Mencapai
Soal
Tujuan Pembelajaran
kejadian jumlah mata kedua dadu lebih dari
5 ---
1 7 = {(2, 6), (3, 5), (3, 6), (4, 4), (4, 5), (5,3),(5,4), (5,5), (5,6),
(6,2), (6,3), (6,4), (6,5), (6,6)
kejadian jumlah mata kedua dadu prima =
5 ---
2 {(1,1), (1, 2), (2, 1), (1, 4), (2, 3), (3,2), (4,1),(1,6), (2,5),
(3,4), (4,3), (5,2), (6,1), (5,6), (6,5)

 Nilai akhir = Jumlah skor x 10

Asesmen Pertemuan Kedua

INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU


Kuis bentuk uraian (5 menit)
1. Dua buah dadu dilempar bersama-sama. Tentukan peluang munculnya jumlah mata kedua dadu minimal berjumlah
2. Empat mata uang dilempar bersama-sama sebanyak 80 kali. Tentukan frekuensi harapan munculnya tiga gambar

17
RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-2)
Skor
No Indikator Bagian LKS
1 2 3 4
Siswa dapat menjelaskan Terisi benar Terisi benar Terisi benar Terisi
Aktivitas 1
1 pengertian peluang suatu kejadian ≤ 25% > 25% sampai > 70% sampai benar
dan 2
≤ 70 % ≤ 85% > 85%
Siswa dapat menentukan peluang Terisi benar Terisi benar Terisi
Terisi benar
2 suatu kejadian Latihan soal > 25% sampai > 70% sampai ≤ benar
≤ 25%
≤ 70 % 85% > 85%
Siswa dapat menentukan Terisi benar Terisi benar Terisi
Terisi benar
3 frekuensi harapan suatu kejadian Latihan soal > 25% sampai > 70% sampai ≤ benar
≤ 25%
≤ 70 % 85% > 85%
Jumlah skor
 Nilai akhir = x 100
12
RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU :

Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Nomor Soal


Menentukan peluang suatu kejadian Siswa dapat menentukan peluang suatu kejadian 1
Siswa dapat menentukan frekuensi harapan suatu
Menentukan frekuensi harapan suatu kejadian 2
kejadian

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Pembelajaran Contoh Produk Siswa Yang Belum
Skor
Soal Mencapai Tujuan Pembelajaran
A= kejadian jumlah mata kedua dadu minimal 9
n(S) = 36
A={(3,6), (4,5), (5,4), (6,3),(4,6),(5,5), 5 ---
1 (6,4),(5,6),(6,5), (6,6)} →n(A) = 10
n( A) 10
P ( A )=¿ =
n (S) 36
A= kejadian muncul tiga gambar
n(S) = 2 x 2 x 2 x 2 = 16
A = { GGGA, GGAG, GAGG, AGGG}  n(A) = 4
n(A) 4 5 ---
2 P ( A )=¿ = → n = 80
n ( S ) 16
4
F h=P ( A ) x n= x 80=20 kali
16

 Nilai akhir = Jumlah skor x 10

Asesmen Pertemuan Ketiga

INSTRUMEN ASESMEN INDIVIDU


Kuis bentuk uraian (10 menit)
1. Sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge. Tentukan peluang kejadian terambil kartu
Queen atau kartu berwarna merah.
2. Dua buah dadu dilambungkan satu kali. Tentukan peluang kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu 5
atau perkalian kedua mata dadu 6
3. Sebuah dadu dan sebuah mata uang logam dilambungkan bersama-sama satu kali. Tentukan peluang

18
munculnya mata dadu prima atau angka pada uang logam

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK (LKS-3)


Skor
No Indikator Bagian LKS
1 2 3 4

Terisi benar Terisi benar


Siswa dapat menjelaskan Terisi Terisi
Latihan > 25% > 70%
1 pengertian peluang gabungan benar benar
dua kejadian dan kejadian saling soal sampai sampai ≤
≤ 25% > 85%
lepas ≤ 70 % 85%

Terisi benar Terisi benar


Siswa dapat menentukan peluang Latihan Terisi Terisi
2 > 25% > 70%
gabungan dua kejadian dan soal benar benar
sampai sampai ≤
kejadian saling lepas ≤ 25% > 85%
≤ 70 % 85%

Jumlah skor
 Nilai akhir = x 100
12

RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU :

Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Nomor Soal

Menentukan peluang gabungan dua Siswa dapat menentukan peluang gabungan dua kejadian dan 1-3
kejadian dan kejadian saling lepas kejadian saling lepas

Nomor Contoh Produk Siswa Yang Belum


Contoh Produk Siswa Yang Mencapai Tujuan Pembelajaran Skor
Soal Mencapai Tujuan Pembelajaran

n(S) = 52 ---
n(K) = 4
n(M) = 26
1 n( K ∩ M ¿=2
3
P ( K ∪ M )=P ( K ) + P ( M )−P(K ∩ M )
4 26 2 28
P(K∪M) = + − =
52 52 52 52
n(S) = 36 ---
Jumlah 5 (J5) = {(1,4), (2,3), (3,2), (4,1)} → n(J5) = 4
Perkalian 6 (K6) = {(1,6), (2,3),(3,2),(6,1)} → n(K6) = 4 4
2 J5∩ K6 = {(2,3), (3,2)} → n(J5∩K6) = 2
P(J5∪ k6) = P(J5) + P(K6) - P(J5∩ K6)
4 4 2 6
P(J5∪ K6) = + − =
36 36 36 36
3 n(S) = 6 x 2 = 12 3 ---

19
Mata dadu prima (D) = {2, 3, 5}
Angka pada uang logam (A) = {A}
3 1 4
P(D ∪ A) + =
12 12 12

 Nilai akhir = Jumlah skor x 10

BAGIAN III. PENGAYAAN DAN REMEDIAL (DIFERENSIASI)


1. PENGAYAAN
Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) <n<n(maksimum) diberikan materi masih dalam cakupan
materi pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siwa yang mencapai nilai n = n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan materi pembelajaran
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
2. REMEDIAL
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian pembelajarannya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya,
atau tugas dan diakhiri dengan tes / non tes.

Mengetahui Kisaran,....... Agustus 2022


Kepala SMAN 2 KISARAN Guru Mata Pelajaran

SYAHRUDDIN LUBIS, S.Pd, MM Bayu Gunarto, S.Pd


PEMBINA TK I NIP. 19821215 201001 1 003
NIP. 19741026 199903 1 005

20
INDIVIDU

21

Anda mungkin juga menyukai