Anda di halaman 1dari 43

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS TEKS NARATIF PADA


PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS VIIIB SMP
SEMINARI MARIA BUNDA SEGALA BANGSA MAUMERE TAHUN
PELAJARAN 2014/2015

OLEH

FRANSISKUS EDISON, S.Pd


NIP: 19650729 199003 1 011

SMP SEMINARI MARIA BUNDA SEGALA BANGSA MAUMERE


KECAMATAN ALOK-KABUPATEN SIKKA
NUSA TENGGARA TIMUR
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

bimbingannya dan penyertaannya penulis dapat menyelesaikan Laporan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan baik.

Dalam upaya menyelesaikan laporan ini, penulis banyak mengalami

kendala namun berkat kesabaran dan ketekunan, penulis mampu

menyelesaikannya dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu semua kritik dan saran dari berbagai pihak yang membangun sangat

diharapkan penulis demi penyempurnaan tulisan ini.

Maumere, 22 Juli 2018


PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS TEKS NARATIF PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS VIIIB SMP SEMINARI
MARIA BUNDA SEGALA BANGSA MAUMERE TAHUN PELAJARAN
2014/2015

Oleh Fransiskus Edison, S.Pd


NIP: 19650729 199003 10 11

ABSTRAK

Penelitian ini adalah suatu penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
memperbaiki keterlibatan siswa dalam pembelajaran speaking di kelas VIIIB
SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere semester tiga tahun
pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan media gambar seri. Berdasarkan hasil
pengamatan awal sebelum tindakan, siswa mengalami beberapa masalah dalam
pembelajaran menulis di kelas. Masalahnya antara lain motivasi siswa yang
rendah, mereka tidak terlibat secara baik dalam proses belajar mengajar dikelas.
Penelitian ini memilih untuk mencari jalan keluar memecahkan masalah tersebut
dengan menggunakan gambar seri untuk menarik minat siswa dalam proses
belajar mengajar dikelas.
Penelitian ini mengikuti prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas yang
didasarkan atas perencanaan, tindakan, evaluasi, dan refleksi. Penelitian ini terjadi
2 siklus yang terdiri dari 4 kali pertemuan. Tindakan-tindakan ini menerapkan
penggunaan gambar seri sebagai media dalam pembelajaran menulis dikelas.
Adapun alat untuk menghimpun data berupa pertanyaan-pertanyaan penuntun,
catatan lapangan, lembaran observasi dan transkrip wawancara. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran
speaking dapat ditingkatkan dengan menggunakan media gambar seri.
Penggunaan gambar seri denganalur yang jelas sangat efektif untuk memperbaiki
keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar speaking dikelas.
LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS TEKS NARATIF PADA
PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS VIIIB SMP SEMINARI
MARIA BUNDA SEGALA BANGSA MAUMERE TAHUN PELAJARAN
2014/2015

Diajukan untuk pengembangan profesi dan memperoleh angka


kredit guna kenaikan pangkat dari III/c ketingkat III/d

Disetujui oleh

Kepala Sekolah Penulis

RD. FELICIANUS DARI, S.Fil, S.Pd FRANSISKUS EDISON, S.Pd


NIP: 19650729 199003 1 011
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................


B. Identifikasi Masalah ...............................................................................
C. Batasan Masalah .....................................................................................
D. Rumusan Masalah ..................................................................................
E. Hipotesis Masalah ..................................................................................
F. Tujuan Penelitian ....................................................................................
G. Manfaat Penelitian ..................................................................................

BAB II. KAJIAN TEORITIK ..............................................................................................

A. Kemampuan Berbicara ...........................................................................


B. Role Card ................................................................................................
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................

BAB III. METODE PENELITIAN .....................................................................................

A. Setting Penelitian ....................................................................................


B. Persiapan PTK ........................................................................................
C. Sumber Data ...........................................................................................
D. Teknik dan Instrumen Penelitian ............................................................
E. Analisa Data dan Indikator Kerja ...........................................................
F. Prosedur Penelitian .................................................................................
G. Rencana Kerja ........................................................................................

BAB IV. HASIL PENELITIAN .........................................................................................

A. Siklus Pertama ........................................................................................


B. Siklus Kedua ..........................................................................................

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................

A. Simpulan .................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Bahasa Inggris merupakan kebutuhan mendasar pada era

globalisasi ini. Bahasa Inggris telah dijadikan sebagai bahasa pengantar

hampir seluruh negara dimuka bumi ini. Pengguna Bahasa Inggris meningkat

setiap tahun. Hal ini semakin memperkuat urgensi Bahasa Inggris untuk

dipelajari pada seluruh kalangan khususnya kalangan sekolah.

Sebagai ilmu dasar, Bahasa Inggris sepatutnya diminati dan disenangi

oleh siswa. Pendidikan Bahasa Inggris di sekolah seharusnya menjadi

jembatan untuk menyambut tuntutan masa depan yang makin kompleks.

Siswa seharusnya memiliki kecakapan mendengar, berbicara, membaca, dan

menulis dalam Bahasa Inggris. Namun pada kenyataannya, Bahasa Inggris

justru merupakan bumerang bagi anak-anak. Mereka beranggapan bahwa

Bahasa Inggris merupakan penghalang bagi mereka untuk meraih kesuksesan,

misalnya dalam hal ujian nasional. Banyak anak-anak merasa pesimis untuk

lulus ujian nasional (UN) pada mata pelajaran Bahasa Inggris apalagi untuk

mendapatkan nilai yang tinggi.

Cara pandang siswa terhadap Bahasa Inggris tampaknya memberi

pengaruh buruk bagi peningkatan prestasi anak. Hal ini dapat kita lihat dari

hasil pembelajaran siswa sehari-hari. Nilai rata-rata prestasi anak pada

pelajaran Bahasa Inggris selalu rendah. Begitu pula halnya untuk siswa kelas
VIIIB SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere yang prestasi

belajar Bahasa Inggrisnya selalu kurang khususnya dalam hal menulis.

Anak-anak umumnya mendapat kesulitan untuk memulai menulis

kalimat dan mengembangkannya menjadi paragraf. Hal ini tampak dari hasil

pre-test yang diberikan oleh guru pada awal pertemuan di standar kompetensi

menulis. Dimana hasil ketuntasan klasikal yang dicapai anak jauh dari angka

yang diharapkan. Secara klasikal, ketuntasan yang terjadi pada saat itu hanya

40,25%.

Menanggapi hal tersebut, peneliti merasa tertantang untuk menciptakan

suasana belajar yang menarik dan menyenangkan guna meningkatkan prestasi

anak serta untuk meruntuhkan kesan yang selama ini melekat pada anak

sehingga akhirnya akan tercipta kesan baru bahwa pelajaran Bahasa Inggris

merupakan pelajaran yang mudah dan menyenangkan.

Untuk mencapai hal tersebut penulis mencoba menggunakan media yang

lebih kreatif, menarik, dan menyenangkan kemudian mengemasnya dalam

bentuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat kolaboratif dengan

melibatkan guru lain sebagai observer di kelasi VIIIB SMP Seminari Maria

Bunda Segala Bangsa Maumere. Peneliti beranggapan bahwa tindakan

kolaboratif dari rekan guru akan sangat membantu untuk memecahkan

masalah yang ada. Sehingga peningkatan prestasi belajar anak akan

meningkat.

Dalam hal ini peneliti menggunakan media gambar berseri untuk

membantu peningkatan kemampuan anak dalam menulis teks naratif. Media


ini dirasakan efektif dan cocok digunakan untuk mempercepat pemahaman

serta meningkatkan kompetensi anak dalam menulis kalimat baru yang serupa.

B. Identifikasi Masalah

Untuk menciptakan perencanaan yang matang, peneliti melakukan

observasi terhadap permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran

sebelumnya, khususnya permasalahan yang dialami siswa VIIIB SMP Seminari

Maria Bunda Segala Bangsa Tahun Pelajaran 2014/2015. Berdasarkan fakta yang

terjadi dilapangan, serta dari hasil pengamatan dikelas dan wawancara dengan

guru mata pelajaran bahasa Inggris diperoleh informasi bahwa kemampuan

menulis teks naratif bahasa Ingris siswa dikelas VIIIB SMP Seminari Maria

Bunda Segala Bangsa Maumere masih sangat rendah. Ini disebabkan oleh

beberapa hal sebagai berikut:

1. Sikap pesimisme siswa terhadap pelajaran Bahasa Inggris

2. Masih kurangnya pengetahuan siswa dalam menyusun paragraf narasi

3. Siswa merasa bosan karena metode belajar yang cenderung monoton

4. Siswa tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran

5. Kurangnya penggunaan media yang variatif

6. Pengajaran terlalu terpaku pada buku teks

7. Kurangnya motivasi belajar siswa

8. Penataan bangku yang bersifat tradisional yaitu dengan penyusunan

bangku berderet ke belakang

Kondisi diatas harus dihilangkan karena sangat tidak menguntungkan

untuk pembelajaran menulis di kelas.


Oleh karena itu dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan

menulis yang masih sangat rendah pada siswa kelas VIIIB SMP Seminari Maria

Bunda Segala Bangsa Maumere maka peneliti bermaksud menggunakan “gambar

seri” sebagai salah satu media alternatif untuk mendorong siswa agar berani

mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka dalam bahasa Inggris secara tulis.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas peneliti dapat menentukan

masalah pokok penyebab ketrampilan menulis pada siswa kelas VIIIB SMP

Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere sangat rendah karena guru jarang

menggunakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dalam

proses pembelajaran ketrampilan menulis dalam kelas.

Akhirnya peneliti memutuskan untuk memberikan perhatian khusus pada

penggunaan media pembelajaran “gambar seri” untuk meningkatkan kemampuan

menulis siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris pada siswa kelas VIIIB

SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa-Maumere.

D. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan

dalam penelitian ini adalah : Cara apa yang efektif untuk meningkatkan

ketrampilan menulis teks naratif pada pembelajaran Bahasa Inggris siswa

kelas VIIIB SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere tahun

pelajaran 2014/2015

2. Cara Pemecahan Masalah


Masalah kurangnya kemampuan siswa kelas VIIIB SMP Seminari Maria

Bunda Segala Bangsa Maumere dalam menyusun teks naratif dengan

menggunakan media gambar seri dapat dipecahkan dengan cara berikut:

1. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam proses

pembelajaran baik itu permasalahan yang dialami oleh anak maupun

guru selanjutnya memberikan solusi dari masalah tersebut.

2. Menganalisis dan mengkaji seluruh komponen pembelajaran dengan

menggunakan media gambar berseri dalam menyusun teks naratif.

3. Menentukan rencana kegiatan dalam pembelajaran penyusunan teks

naratif dengan menggunakan media gambar berseri

4. Mengaplikasikan rencana yang telah disusun pada proses pembelajaran

di kelas

5. Menganalisis hasil pembelajaran untuk mengetahui tingkat prestasi

belajar anak

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan kemampuan siswa dalam menyusun teks naratif dengan media

gambar seri pada pembelajaran Bahasa Inggris siswa kelas VIIIB SMP

Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere tahun pelajaran 2014/2015

F. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Media gambar seri” dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks naratif pada


pembelajaran Bahasa Inggris kelas VIIIB SMP Seminari Maria Bunda Segala

Bangsa Maumere tahun pelajaran 2014/2016

G. Manfaat Penelitian

Bagi siswa :

1. Penelitian ini akan sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan siswa

dalam menyusun teks naratif dengan media gambar seri pada

pembelajaran Bahasa Inggris

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan refleksi

terhadap hal-hal yang telah dan akan dipelajari

3. Penelitian ini dapat mengubah cara pandang siswa akan pelajaran Bahasa

Inggris bahwa Bahasa Inggris bukanlah pelajaran sulit dan membosankan

melainkan mudah dan menyenangkan

4. Meningkatkan motivasi dan prestasi anak dalam pembelajaran Bahasa

Inggris

Bagi Guru :

a. Meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan

mengevaluasi suatu pembelajaran dengan efektif

b. Meningkatkan kemampuan dan kreativitas guru dalam mengelola kelas,

menggunakan metode, teknik dan media yang bervariasi dalam

pembelajaran Bahasa Inggris

c. Memperbaiki kekurangan dalam pembelajaran sehingga tercipta

pembelajaran yang lebih efektif dan optimal dalam pembelajaran

selanjutnya.
d. Sebagai bahan acuan bagi guru lain dalam menerapkan pembelajaran dan

menciptakan prestasi belajar yang lebih baik.

Bagi Sekolah :

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan perbandingan pembelajaran

yang dilakukan di lembaga sekolah dalam pengajaran Bahasa Inggris

khususnya dalam menyusun teks naratif

b. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif untuk

menciptakan model pembelajaran yang kreatif dan menarik

c. Hasil penelitian dapat dijadikan alternatif baru dalam pembelajaran

khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris sehingga dapat diaplikasi

di lingkungan sekolah.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Menulis

1. Pengertian Keterampilan Menulis

Menulis merupakan salah satu skill dalam bahasa. Menulis adalah

menyampaikan ide/ pesan dalam bentuk tulisan. Pesan tersebut bisa berbentuk

pikiran maupun perasaan. Ada beberapa unsur dalam menulis, yakni : penulis

(pengirim pesan), pesan atau isi tulisan, media tulisan dan pembaca (penerima

pesan).

Menurut Tarigan (1983) menulis adalah menurunkan atau melukiskan

lambang-lambang grafis yang melambangkan suatu bangsa yang dapat

difahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang

grafis tersebut, jika mereka memahami bahasa dan lambang grafis yang

digunakan.

Menurut Suryani Harja (1985 : 2) menulis adalah berkomunikasi

mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

tertulis.

Marwoto, dkk. (1987 : 12 dalam ismail, 2009 : 13) menyatakan bahwa

menulis adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran,

ilmu, pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

yang jelas, ekspresif, enak di baca, dan bisa dipahami orang lain.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa menulis adalah proses

mengirimkan pesan (ide, pikiran, ilmu, pengetahuan, perasaan, pengalaman)

kepada orang lain dengan menggunakan media tulisan. Pada dasarnya menulis

adalah mewujudkan pikiran dan perasaan dalam bentuk serangkaian kata yang

tersusun dalam bentuk kalimat tertulis agar dimengerti oleh pembacanya.


2. Kegunaan Menulis

Menurut Subarti (1991 : 1-2 dalam hidayat 2007 : 11-12) ada delapan

kegunaan menulis yakni sebagai berikut :

1. Penulis dapat berlatih dalam mengambangkan berbagai gagasan. Dengan

menulis, penulis terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan, serta

membanding-bandingkan harta untuk membandingkan berbagai

gagasannya.

2. Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif. Penulis

menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar penyadap

informasi dari orang lain.

3. Dengan kegiatan menulis yang terencanakan membiasakan penulis

berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.

4. Penulis dapat berlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis

serta mengungkapkannnya secara tersurat. Dengan demikian, penulis

dapat menjelaskan permasalahan yang semula masih sama.

5. Penulis akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih

objektif.

6. Dengan menulis sesuatu, penulis akan lebih mudah memecahkan

permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam

konteks yang lebih konkrit.

7. Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif.

8. Dengan kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan menulis

berfikir serta berbahasa secara tertib dan teratur


Suparno ( 2002 ) menyatakan ada banyak manfaat menulis. Beberapa

diantaranya yakni :

1. Peningkatan kecerdasan

2. Pengembangan daya inisiatif dan kreatifitas

3. Penumbuhan keberanian, dan

4. Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi

Dari penjabaran diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa menulis sangat

bermanfat baik bagi guru maupun peserta didik. Dengan menulis kita dapat

menyampaikan ide/pesan dengan bahasa yang lebih runtun dan terarah serta

dengan konsep yang lebih utuh. Pesan yang dikirimpun akan menjadi lebih mudah

diingat oleh pembaca karena mereka bisa membaca pesan tersebut berulang-

ulang. Oleh karenanya, menulis harus terus digalakkan sebagai alternatif terbaik

dalam berkomunikasi karena dengan menulis maka pesan yang akan disampaikan

akan lebih jelas dan mudah diingat karena pembaca bisa memeriksanya kembali

besok, minggu depan, tahun depan, bahkan 10 atau 20 tahun lagi.

B. Konsep Teks/ Paragraf Narasi

1. Paragraf Narasi

a. Definisi Paragraf Narasi

Suparno ( 2002 ), mendefinisikan Narasi sebagai ragam wacana

yang menceritakan proses kejadian suatu peristiwa. Sasarannya adalah

memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai

fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya suatu hal.

Keraf ( 2004 ) mendefinisikan Narasi sebagai bentuk wacana yang

berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak


seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Unsur

yang ditekankan dalam narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan.

Unsur lain yang ditekankan adalah unsur waktu. Dengan demikian ada

dua unsur yang setidaknya melekat dalam narasi yaitu unsur perbuatan

atau tindakan dan unsur waktu. Dengan demikian dapat didefinisikan

pula bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya

adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah

peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Atau dapat pula

dirumuskan dengan cara lain : Narasi adalah suatu bentuk wacana yang

berusaha menggambarkan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu

peristiwa yang telah terjadi.

b. Ciri – Ciri Paragraf Narasi

Hidayat (2007) menyampaikan ciri – ciri paragraf narasi yaitu :

1. Menyampaikan serangkaian cerita atau peristiwa

2. Disajikan dalam urutan waktu dan kejadian yang menunjukkan

peristiwa awal sampai pada akhirnya

3. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian

4. Latar( setting ) di gambarkan secara hidup dan terperinci

c. Jenis Narasi

Keraf ( 2004 ) membagi narasi menjadi 2 jenis, yaitu :


1. Narasi Ekspositoris

Yaitu narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi

kepada para pembaca agar pengetahuannya bertambah luas. Sasaran

dalam narasi ini adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para

pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Narasi Ekspositoris

mempersoalkan tahap-tahap kejadian, rangkaian-rangkaian perbuatan

kepada pembaca atau pendengar.

2. Narasi Sugestif

Yaitu narasi yang bertujuan untuk merangsang daya khayal

para pembaca. Ketika membaca narasi sugestif, para pembaca

diharapkan dapat menarik suatu makna baru yang diungkapkan secara

implisit.

Perbedaan dari kedua narasi di atas, dapat dirincikan sebagai berikut :

Narasi Ekspositoris Narasi Sugestif

1. Memperluas Pengetahuan. 1. Menyampaikan suatu makna atau

suatu amanat yang tersirat.

2. Menyampaikan informasi 2. Menimbulkan daya hayal.

mengenai suatu kejadian. Penalarannya hanya berfungsi

3. Didasarkan pada penalaran untuk 3. sebagai alat untuk menyampaikan

mencapai kesepakatan rasional. makna sehingga kalau perlu

Bahasanya lebih cenderung ke penalaran dapat dilanggar.

4. bahasa informatif dititik beratkan 4. Bahasanya lebih condong ke

pada penggunaan kata-kata bahasa figuratif dengan

denotatif. menitikberatkan penggunaan kata-


kata konotatif.

d. Struktur Narasi

Struktur narasi dapat dilihat dari komponen – komponen yang

membentuknya: perbuatan, penokohan, latar, dan sudut pandangan serta

alur ( plot ).

Dilihat dari segi alur ( plot ) struktur narasi dibagi menjadi 3 yakni :

1. Bagian pendahuluan

Bagian ini menyajikan situasi dasar, memungkinkan pembaca

memahami adegan-adegan selanjutnya. Bagian ini disebut pula dengan

istilah eksposisi. Dalam bagian ini, penulis harus menciptakan tulisan

yang indah untuk dibaca agar menarik perhatian pembaca untuk terus

membaca tulisan tersebut.

2. Bagian perkembangan

Bagian ini merupakan rangkaian dari tahap-tahap yang berusaha

membentuk seluruh proses narasi. Bagian ini mencakup adegan-

adegan yang berusaha meningkatkan ketegangan atau menggawatkan

komplikasi yang berkembang dari situasi asli. Konflik hanya akan

dipahami dengan baik kalau situasi awal dalam bagian pendahuluan

disajikan secara jelas.

3. Bagian penutup
Bagian ini merupakan akhir suatu perbuatan yang terjadi dalam

situasi sebelumnya. Dalam bagian ini, permasalahan yang terjadi

mendapatkan pemecahannya. Bagian ini merupakan titik di mana para

pembaca terangsang untuk melihat seluruh makna kisah. Dengan kata

lain, bagian penutup merupakan titik di mana pembaca seluruhnya

merasa bahwa struktur dan makna sebenarnya merupakan unsur dari

persoalan yang sama. Keduanya adalah persoalan itu sendiri. Namun

perlu ditekankan dalam hal ini bahwa akhir dari tindakan dalam sebuah

cerita bisa menjadi awal dari persoalan berikutnya di peristiwa

mendatang

C. Media Gambar Berseri

Purwanto dan Alim (1997 dalam Permana 2009), mengemukakan bahwa

“Penggunaan media gambar untuk melatih anak menentukan pokok pikiran yang

mungkin akan menjadi karangan – karangan”, juga Tarigan (1997 dalam Permana

2009) mengemukakan bahwa “Mengarang melalui media gambar seri berarti

melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa”.

Media Cerita Gambar Seri adalah cerita atau daya upaya dalam menyusun

atau menulis karangan dangan menerjemahkan isi pesan visual ( gambar seri )

kedalam wujud atau bentuk bahasa lain. ( Kamus besar Bahasa Indonesia edisi ke

– 2 tahun 1989 : 165 ).

Adapun gambar yang disajikan dalam gambar berseri adalah merupakan satu

kesatuan utuh yang dipisah ke dalam bentuk bagian-bagian (seri).

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

gambar berseri adalah alat yang digunakan untuk membantu pembelajar menulis
suatu tulisan dengan menerjemahkan pesan yang disampaikan dalam bentuk

gambar ke dalam bentuk tulisan.

Secara umum, penggunaan media seperti gambar berseri sebagai media

pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa.

Ari Wijayanti (2006 : 4 dalam Nugraha 2009) mengungkapkan manfaat

penggunaan cerita bergambar sebagai media yang dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam:

(1) menyusun cerita berdasarkan rangkaian gambar secara urut sehingga menjadi

karangan narasi yang utuh,

(2) memadukan kalimat menjadi karangan narasi yang padu dengan menggunakan

kata sambung yang tepat, dan

(3) menggunakan ejaan dan tanda baca secara benar dalam karangan narasi.

Gambar yang baik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah

yang memiliki ciri-ciri sebagaimana dikemukakan Sudirman et-al (1991 dalam

Permana 2009), yaitu :

1. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.

2. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian.

3. Merangsang orang yana melihat untuk ingin mengungkapkan tentang obyek

– obyek dalam gambar.

4. Berani dan dinamis.

5. Ilustrasi tidak terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.

Sedangkan peranan gambar sebagai media pengajaran yaitu :


1. Dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu siswa

dalam belajar.

2. Menarik perhatian anak sehinga terdorong untuk lebih giat belajar.

3. Dapat membantu daya ingat siswa (retensi)

4. Dapat disimpulkan dan digunakan lagi apabila diperlukan pada saat yang

lain.

Berdasarkan uraian diatas, guru seharusnya mempertimbangkan dan lebih

menggalakkan penggunaan gambar berseri dalam melakukan pengajaran menulis

paragraf khususnya paragraf narasi karena dengan menggunakan media tersebut

maka konsep cerita yang ingin disampaikan kepada pembelajar akan lebih konkrit

dan mudah dicerna. Imajinasi anak akan lebih terarah dan terbimbing dalam

menginterpretasikan cerita. Konsep yang diterimapun akan menjadi lebih utuh dan

lengkap sehingga anak diharapkan akan lebih mahir dan cepat dalam membuat

cerita dan menyusunnya dalam bentuk tulisan.

BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa, khususnya dalam

menulis paragraf narasi. Tindakan yang digunakan adalah dengan menggunakan

media gambar berseri.

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Seminari Maria Bunda Segala bangsa

Maumere dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIIIB yang berjumlah 30

orang semuanya adalah laki-laki. Penelitian ini akan dimulai pada bulan April -

Mei 2015.

B. Persiapan PTK

Sebagai bahan persiapan untuk kegiatan penelitian, peneliti mempersiapkan

materi pembelajaran yang dirujuk dari silabus yang digunakan oleh guru bahasa

Inggris untuk merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain itu peneliti

juga menyiapkan lembaran observasi, gambar berseri serta lembaran evaluasi.

Adapun persiapan yang dilakukan oleh peneliti untuk kegiatan penelitian

tindakan ini meliputi:

1. Membuat perangkat pembelajaran

2. Membuat materi ajar

3. Membuat media pembelajaran seperti gambar berseri

4. Membuat instrument untuk mengukur kesiapan anak dalam belajar dan

untuk mengetahui proses pembelajaran dikelas


5. Membuat soal-soal untuk mengevaluasi keberhasilan siswa setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran

6. Menyiapkan format penilaian

7. Menyiapkan lembaran observasi yang digunakan oleh kolaborator untuk

mencatat segala kegiatan yang terjadi saat berlangsungnya proses belajar

mengajar

C. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini diperoleh peneliti dari siswa kelas VIIIB

SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere, guru bahasa Inggris serta

anggota team sebagai peserta (kolaborator) dalam penelitian ini.

D. Teknik dan Instrumen Penelitian

Data diperoleh dengan cara menginterview siswa kelas VIIIB, melakukan

observasi langsung pada saat proses belajar mengajar dan melakukan diskusi

dengan kepala sekolah dan guru bahasa Inggris.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar

interview, lembar observasi, catatan lapangan, lembar quisioner, soal-soal

latihan serta alat bantu berupa kamera dan rekaman HP.

E. Analisa Data dan Indikator Kinerja

Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara serta catatan lapangan

dilokasi penelitian tersebut kemudian dianalisa dan akan menjadi dasar

pertimbangan untuk melakukan penelitian siklus berikutnya. Penelitian ini akan

berakhir apabila semua siswa kelas VIIIB telah secara aktif mengambil bagian

dalam pembelajaran menulis teks naratif didalam kelas.


F. Prosedur Penelitian

1. Identifikasi Masalah

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah-masah

dilapangan kemudian menganalisanya. Setelah menganalisa masalah, peneliti

menentukan masalah pokok sebagai penyebab rendahnya ketrampilan menulis

teks naratif siswa kelas VIIIB SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa

Maumere.

2. Perencanaan Kegiatan

Setelah menemukan masalah pokok penyebab rendahnya ketrampilan menulis

teks naratif siswa kelas VIIIB SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa,

peneliti bersama kolaborator dan guru bahasa Inggris dibawah pengawasan

kepala sekolah merencanakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan

memperbaiki ketrampilan menulis teks naratif siswa dalam pembelajaran

menulis dengan menggunakan gambar berseri.

Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

b. Menyiapkan media pembelajaran (gambar berseri)

c. Merancang metode pembelajaran

d. Menyiapkan lembaran kerja siswa

e. Menyiapkan lembaran observasi, lembaran catatan lapangan

3. Tindakan dan Observasi

Peneliti melakukan tindakan (action) dikelas sementara itu kolaborator

melakukan kegiatan observasi untuk merekam semua kejadian pada saat

tindakan berlangsung.
4. Refleksi

Refleksi dibuat dengan maksud untuk mengetahui apakah tindakan yang

dilakukan berhasil atau gagal. Peneliti akan mengadakan refleksi bersama

kolaborator dan siswa kelas VIIIB mengetahui keberhasilan tindakan. Dalam

siklus ini hal-hal yang dirasakan belum berhasil akan diperbaiki pada siklus

berikutnya untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

G. Rencana Kerja

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 2 bulan (April-Mei 2015)

Jadwal kegiatan sebagai berikut:

No. JENIS WAKTU (dalam bulan) Keterangan

KEGIATAN April 2015 Mei 2015

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1. Pengajuan proposal v

2. Penyusunan v
instrument test

3. Pelaksanaan dan
monitoring:
3.1. Siklus I v

3.2. Siklus II v

4. Penyusunan Buram v
Penelitian
5. Seminar hasil PTK v
6. Laporan PTK v

Prosedur pelaksanaannya dilakukan dalam beberapa siklus.

Berikut adalah gambar bagan prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

1. Rencana

Siklus I Siklus II

1. Rencana
4. Refleksi 2. Tindakan
4. Refleksi 2. Tindakan
3. Observasi
3. Observasi

Gambar 3.1 Diagram alur desain Penelitian tindakan Kelas

(Sumber : Mulyasa, 2009: 73)

Penelitian ini akan melibatkan kepala sekolah sebagai penanggungjawab serta

guru bahasa Inggris yang mengajar dikelas VIIIB SMP Seminari Maria Bunda

Segala Bangsa Maumere.


BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Siklus I

1. Tahap Perencanaan

Untuk menciptakan perencanaan yang matang, peneliti melakukan

observasi terhadap permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran

sebelumnya, khususnya permasalahan yang dialami siswa VIIIB SMP

Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Tahun Pelajaran 2014/201. Adapun

tujuan dilakukan observasi permasalahan adalah untuk merumuskan

alternatif tindakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun

teks naratif.

Berdasarkan masalah yang ditemukan pada saat observasi awal

sebelum tindakan dilaksanakan dapat dirumuskan alternative tindakan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun paragraph narasi, yaitu:

a. Menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan

karakteristik anak

b. Merumuskan rencana pelaksanaan pembelajaran

c. Menyusun media pembelajaran yang mampu meningkatkan partisipasi

aktif siswa

d. Menyusun format penilaian yang sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar

e. Menyusun lembar observasi dan angket siswa untuk mengetahui tingkaat

keefektifan pembelajaran di kelas


f. Menyusun alat evaluasi berupa tes tertentu yang sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar untyuk mengetahui tingkat penguasaan

siswa

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan, kegiatan pembelajaran dilakukan

sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajara) yang telah disusun

sebelumnya yaitu dengan menggunakan media gambar berseri. Pada awal

setiap pertemuan, siswa diberikan teks naratif yang dilengkapi dengan

gambar berseri untuk memudahkan siswa memahami isi cerita. Kemudian

secara berkelompok, siswa menentukan makna kata, frase, dan kalimat

serta langkah retorika yang terdapat dalam teks naratif yang diberikan.

Adapun tugas selanjutnya pada siklus I adalah siswa diberikan gambar

berseri dan beberapa kalimat acak. Siswa kemudian diminta untuk

menyusun kalimat acak tersebut menjadi susunan paragraph yang runtun

dengan mengacu kepada gambar berseri yang diberikan. Dan terakhir,

siswa diberikan satu gambar berseri tanpa teks kemudian siswa tersebut

diminta untuk menulis teks naratif berdasarkan gambar seri yang

diberikan. Adapun hasil pembelajaran siswa dalam menulis teks naratif

dengan pemanfaatan media gambar berseri

adalah:NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
Tabel 4.1 Hasil pembelajaran siswa dalam menulis teks naratif dengan

pemanfaatan media gambar berseri

ASPEK PENILAIAN NILAI


TOTAL
AKHIR
PEROLE
TEXT
NO NAMA (MAX.
HAN KET
GENERIC
12)
(MAX.
DICTION STRUCTURE
GRAMMAR
12)
(MAX. 4) (MAX. 4) (MAX. 4)

1 ANDINI 2 2 2 6 50 Kurang
2 ANISA RATNASARI 2 2 2 6 50 Kurang
3 DELLA ARISKA D 3 2 2 7 58 Kurang
4 DEVI SUKMATUL 3 3 2 8 66 Cukup
5 DEWI SUZANA 4 3 3 9 75 Baik
6 RAMDANI
FAUZIA 3 3 3 9 75 Baik
7 FUJI ZAKIAH 3 2 3 8 66 Cukup
8 ADEKAMTARI
HARTINA 4 3 3 9 75 Baik
9 HESTI 2 3 3 8 66 Cukup
10 FITRIANINGSIH
IIN RESTI 2 2 2 6 50 Kurang
11 ISMI HARTINI 33 2 3 8 66 Cukup
12 ANGGREINI
LENI OKTAVIA 3 2 2 7 58 Kurang
13 LIAWATI 2 2 2 6 50 Kurang
14 LINA GUSTIANTI 3 2 2 7 58 Kurang
15 MARINA APRILIANTI 3 2 3 8 66 Cukup
16 MARLIANA 3 3 3 9 75 Baik
17 MITA ALFIANINGSIH 3 2 2 8 66 Cukup
18 MUSTIKA 3 2 2 8 66 Cukup
19 NETI NOVIANTI 2 2 2 6 50 Kurang
20 NINING APRILIA 3 3 3 9 75 Baik
21 NURUL 3 3 3 9 75 Baik
22 RENA KASTIKA 3 2 2 7 58 Kurang
23 MUTMAINNAH
RENAS SANTARI 2 2 2 6 50 Kurang
24 DEWI
RIA HIDAYATI 2 2 2 6 50 Kurang
25 RIKA ERDIANTI 2 2 2 6 50 Kurang
26 RINA RESTI 4 3 3 10 83 Sangat
27 SUMIATI 3 3 3 9 75 Baik
28 RAMDANI
SURYANI 3 2 3 8 66 Cukup
Baik
29 YUNI NOVITASARI 2 2 2 6 50 Kurang
JUMLAH 80 68 71 219 1825
TOTAL MAX. 116 116 116 348 2900
PEROLEHAN
PERSENTASE 68% 59% 61% 63% 63% Kurang
Berdasarkan
KETERCAPAIAN tabel hasil pembelajaran siswa dalam teks naratif

dengan memanfaatkan media gambar berseri pada siklus I, dapat dilihat

bahwa nilai rata-rata klasikal dengan perhitungan sebagai berikut:

∑ f (x)
X =
n

= 1825
29
= 63

Keterangan :

X : Nilai rata-rata siswa

∑ f (x) : Jumlah nilai siswa

n : Jumlah siswa

Sedangkan persentase jumlah siswa yang mendapat nilai sama

dengan atau lebih dari KKM sebagai berikut:

Jumlah siswa tuntas


Ketuntasan belajar (klasikal) = X 100 %
Jumlah siswa

16
= X 100 %
29

= 55%

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai 63 atau 63% untuk rata-

rata klasikal dan 55% untuk ketuntasan belajar klasikal.

Dari data tersebut, diketahui bahwa hasil yang diharapkan belum tercapai

dengan baik. Masih banyak siswa yang belum memenuhi standar KKM, sehingga

perlu diadakan perbaikan lebih lanjut. Namun demikian, angka tersebut sudah

cukup berarti untuk siklus I.

3. Tahap Observasi Tindakan

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap proses belajar di kelas. Tujuan

observasi adalah sebagai bahan evaluasi lebih lanjut pada pelaksanaan

tindakan berikutnya. Lembar observasi diisi oleh observer yang mana


dalam hal ini adalah rekan guru Bahasa Inggris sendiri. Adapun hasil

observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Lembar Observasi Kegiatan siswa

NO KEGIATAN YA TIDAK KET


1 Siswa aktif mengikuti arahan guru 

2 Siswa bersemangat mengikuti kegiatan 

pembelajaran di kelas

3 Seluruh siswa mengajukan pendapat  5 Orang

4 Banyak siswa yang mengajukan 

pertanyaan

5 Banyak siswa memberikan tanggapan 

6 Siswa bekerjasama selama proses 

pembelajaran

7 Beberapa Siswa pasif dalam mengikuti  3 Orang

proses pembelajaran

8 Ada siswa yang tidak memahami  5 Orang

media

Dari tabel hasil observasi diatas, tampak bahwa tingkat partisipasi

siswa masih kurang. Masih ada beberapa siswa yang terlihat pasif selama

proses pembelajara berlangsung. Oleh karenanya diperlukan beberapa

perbaikan agar partisipasi siswa dapat meningkat.

Selain observasi yang dilakukan oleh observer, siswa juga diminta

untuk mengisi angket untuk mengetahui sejauh mana daya tarik mereka

terhadap media gambar berseri yang telah disusun oleh guru. Adapun

hasil angket adalah:

Tabel 4.3 Hasil Angket siswa


NO JUMLAH
PERTANYAAN
SS S TS STS

1 Pembelajaran Bahasa Inggris sub pokok materi 6 20 3 0

teks naratif dengan media gambar berseri

menarik bagi saya.

2 Pembelajaran Bahasa Inggris sub pokok materi 6 20 3 0

teks naratif dengan media gambar berseri

membuat saya lebih mudah memahami teks

naratif.

3 Saya merasa senang menulis teks naratif dengan 0 26 3 0

media gambar berseri.

4 Saya merasa lebih cepat dan terarah menulis teks 0 26 3 0

naratif dengan media gambar berseri.

5 Media gambar beseri mampu menuntun saya 0 26 3 0

dalam menulis teks naratif

6 Saya merasa kualitas media yang digunakan 0 20 9 0

sudah baik

7 Saya merasa bosan belajar teks naratif dengan 0 1 28 0

media gambar berseri

8 Media gambar berseri menyita 0 0 29 0

banyak waktu.

9 Guru sangat membantu apabila kesulitan dalam 0 29 0 0

menulis

10 Saya ingin materi yang lain diajarkan dengan 0 26 3 0

media gambar
Dari data angket di atas, tampak bahwa daya tarik siswa terhadap

media gambar berseri cukup tinggi. Hal tersebut tentunya menunjukkan

sinyal positif bagi proses pembelajaran selanjutnya. Meskipun demikian,

perbaikan metode, pendekatan, dan kualitas media pembelajaran tentunya

harus tetap ditingkatkan agar tercapainya tujuan pembelajaran secara

maksimal.

4. Tahap refleksi

Hasil pembeljaran menulis paragraph naratif dengan menggunakan media

gambar berseri pada tahap I dikategorikan belum berhasil karena dari 29

orang siswa, hanya 16 siswa yang mencapai KKM. Sisanya 13 orang

masih belum mencapai KKM yang telah ditentukan. Sedangkan rata-rata

ketuntasan siswa hanya mencapai 62% sehingga perlu diadakan siklus II

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun teks naratif

dengan menggunakan media gambar berseri.

B. Hasil Penelitian Siklus II

1. Tahap Perencanaan

Hasil tindakan dan observasi pada siklus I menunjukkan tingkat

keberhasilan yang kurang memuaskan. Oleh karenya perlu diadakan

perbaikan untuk mencapai ≥ 75% siswa tuntas KKM pada siklus

selanjutnya.

Dari hasil pembelajaran siswa dalam menulis teks naratif dengan

menggunakan media gambar berseri, terlihat bahwa kemampuan siswa

dalam text generic structure dan grammar masih kurang. Sedangkan dari
hasil observasi tindakan, diketahui ada beberapa anak yang tidak aktif

selama proses pembelajaan. Dan dari hasil angket siswa, diketahui bahwa

ada beberapa siswa yang memberikan kesan negative terhadap media

gambar berseri. Oleh karenanya, peneliti dapat melakukan perbaikan

tindakan pada siklus II dengan cara:

1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih efektif dan

terarah agar siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran

2. Memperbanyak teks naratif yang dilengkapi dengan gambar berseri

3. Meningkatkan kualitas gambar berseri agar lebih menarik buat siswa

4. Melalkukan pendekatan yang lebih terarah pada pengembangan

kreatifitas siswa

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada umumnya pelaksanaan tindakan hampir sama dengan siklus I.

hanya saja, pada siklus II, gambar yang diberikan lebih variatif dan proses

pembelajaran lebih ditekankan pada aktivitas siswa. Adapun hasil

pembelajaran siswa dalam menulis teks naratif dengan pemanfaatan media

gambar berseri pada siklus II adalah:

Tabel 4.4 Hasil pembelajaran siswa dalam menulis teks naratif dengan

pemanfaatan media gambar berseri siklus II

ASPEK PENILAIAN TOTAL NILAI

PEROLE AKHIR

NO NAMA HAN (MAX KET


TEXT GENERIC

DICTION STRUCTURE GRAMMAR (MAX. 100)

(MAX. 4) (MAX. 4) (MAX. 4) 12)

1 ANDINI 3 3 3 9 75 Baik
2 ANISA RATNASARI 3 3 3 9 75 Baik
3 DELLA ARISKA D 4 3 3 10 83 Baik
4 DEVI SUKMATUL 3 3 3 9 75 Cukup

RAMDANI
5 DEWI SUZANA 4 3 3 10 83 Baik
6 FAUZIA ADEKAMTARI 4 3 3 10 83 Baik
7 FUJI ZAKIAH 3 3 3 9 75 Baik
8 HARTINA 4 3 4 11 91 Sangat
9 HESTI 3 3 3 9 75 Baik
10 FITRIANINGSIH
IIN RESTI ANGGREINI 3 2 2 7 58 Baik
Kurang
11 ISMI HARTINI 3 3 3 9 75 Baik
12 LENI OKTAVIA 3 3 3 9 75 Baik
13 LIAWATI 3 2 3 8 66 Cukup
14 LINA GUSTIANTI 3 2 3 8 66 Cukup
15 MARINA APRILIANTI 4 3 3 10 83 Baik
16 MARLIANA 3 3 3 9 75 Baik
17 MITA ALFIANINGSIH 3 3 3 9 75 Baik
18 MUSTIKA 3 3 3 9 75 Baik
19 NETI NOVIANTI 3 2 3 8 66 Cukup
20 NINING APRILIA 4 3 4 11 91 Baik
21 NURUL 4 3 3 10 83 Baik
22 RENA KASTIKA DEWI 3 3 3 9 75 Baik
23 MUTMAINNAH
RENAS SANTARI 3 3 3 9 75 Baik
24 RIA HIDAYATI 3 2 3 8 66 Cukup
25 RIKA ERDIANTI 2 2 2 6 50 Kurang
26 RINA RESTI RAMDANI 4 3 4 11 91 Sangat
27 SUMIATI 3 3 3 9 75 Baik
28 SURYANI 3 3 3 9 75 Baik
Baik
29 YUNI NOVITASARI 3 2 3 8 66 Cukup
JUMLAH PEROLEHAN 94 80 88 262 2176
TOTAL MAX. 116 116 116 348 2900
PERSENTASE KETERCAPAIAN 81% 69% 75% 75% 75% Baik

Berdasarkan tabel hasil pembelajaran siswa dalam teks naratif

dengan memanfaatkan media gambar berseri pada siklus II, dapat dilihat

bahwa nilai rata-rata klasikal dengan perhitungan sebagai berikut:

∑ f (x)
X =
n

= 2184
29

= 75

Keterangan :
X : Nilai rata-rata siswa

∑ f (x) : Jumlah nilai siswa

n : Jumlah siswa
Sedangkan persentase jumlah siswa yang mendapat nilai sama

dengan atau lebih dari KKM sebagai berikut:

Jumlah siswa tuntas


Ketuntasan belajar (klasikal) = X 100 %
Jumlah siswa

27
= X 100 %
29

= 93%

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai 75 atau 75% untuk rata-

rata klasikal dan 93% untuk ketuntasan belajar klasikal.

Dari data tersebut, diketahui bahwa hasil yang diharapkan telah tercapai

dengan baik. Dimana lebih dari 75 % siswa mencapai atau melampaui KKM.

3. Tahap Observasi Tindakan

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap proses belajar di kelas.

Adapun hasil observasi dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 4.5 Lembar Observasi Kegiatan siswa siklus II

NO KEGIATAN YA TIDAK KET


1 Siswa aktif mengikuti arahan guru 

2 Siswa bersemangat mengikuti 

kegiatan pembelajaran di kelas

3 Seluruh siswa mengajukan  2 Orang

pendapat
4 Banyak siswa yang mengajukan 

pertanyaan

5 Banyak siswa memberikan 

tanggapan

6 Siswa bekerjasama selama proses 

pembelajaran

7 Beberapa Siswa pasif dalam 

mengikuti proses pembelajaran

8 Ada siswa yang tidak memahami 

media

Dari tabel hasil observasi diatas, tampak bahwa tingkat partisipasi

siswa sudah sangat baik. Terlihat bahwa seluruh siswa memahami media

yang digunakan dan tidak ada lagi siswa yang terlihat pasif. Oleh

karenanya dapat dikatakan bahwa media gambar berseri mampu

meningkatkan partisipasi aktif siswa.

Hasil angket siswa juga menunjukkan hal serupa. Terlihat bahwa

seluruh siswa merasa senang menggunakan media gambar berseri. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Angket siswa

NO JUMLAH
PERTANYAAN
SS S TS STS

1 Pembelajaran Bahasa Inggris sub pokok materi 6 23 0 0

teks naratif dengan media gambar berseri

menarik bagi saya.


2 Pembelajaran Bahasa Inggris sub pokok materi 6 23 0 0

teks naratif dengan media gambar berseri

membuat saya lebih mudah memahami teks

naratif.

3 Saya merasa senang menulis teks naratif dengan 6 23 0 0

media gambar berseri.

4 Saya merasa lebih cepat dan terarah menulis teks 2 27 0 0

naratif dengan media gambar berseri.

5 Media gambar beseri mampu menuntun saya 2 27 0 0

dalam menulis teks naratif

6 Saya merasa kualitas media yang digunakan 0 29 0 0

sudah baik

7 Saya merasa bosan belajar teks naratif dengan 0 0 29 0

media gambar berseri

8 Media gambar berseri menyita 0 0 29 0

banyak waktu.

9 Guru sangat membantu apabila kesulitan dalam 0 29 0 0

menulis

10 Saya ingin materi yang lain diajarkan dengan 0 29 0 0

media gambar

Dari data angket di atas, tampak bahwa daya tarik siswa terhadap media

gambar berseri sangat tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa media

gambar berseri telah mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis teks naratif


4. Tahap refleksi

Hasil pembelajaran menulis paragraph naratif dengan

menggunakan media gambar berseri pada tahap II dikategorikan berhasil

karena dari 29 orang siswa, hanya 2 siswa yang tidak mencapai KKM.

Sisanya 27 siswa telah mencapai atau melampaui KKM. Angka ketuntasan

klasikal adalah 93% artinya telah melampaui standar ketuntasan klasikal

(75%).

Dengan demikian, penelitian ini telah menjawab permasalahan

yang muncul di kelas VIII 2 SMPN 6 taliwang Tahun Pelajaran 2009/2010

mengenai kurangnya kemampuan siswa dalam menulis teks naratif.

Berikut adalah data peningkatan hasil pembelajaran siswa dalam

menulis teks naratif dengan pemanfaatan media gambar berseri pada siklus

I dan II.

NO NAMA NILAI

SIKLUS I SIKLUS II
1 ANDINI 50 75
2 ANISA RATNASARI 50 75
3 DELLA ARISKA D 58 83
4 DEVI SUKMATUL RAMDANI 66 75
5 DEWI SUZANA 75 83
6 FAUZIA ADEKAMTARI 75 83
7 FUJI ZAKIAH 66 75
8 HARTINA FITRIANINGSIH 75 91
9 HESTI 66 75
10 IIN RESTI ANGGREINI 50 58
11 ISMI HARTINI 66 75
12 LENI OKTAVIA 58 75
13 LIAWATI 50 66
14 LINA GUSTIANTI 58 66
15 MARINA APRILIANTI 66 83
16 MARLIANA 75 75
17 MITA ALFIANINGSIH 66 75
18 MUSTIKA 66 75
19 NETI NOVIANTI 50 66
20 NINING APRILIA 75 91
21 NURUL MUTMAINNAH 75 83
22 RENA KASTIKA DEWI 58 75
23 RENAS SANTARI 50 75
24 RIA HIDAYATI 50 66
25 RIKA ERDIANTI 50 50
26 RINA RESTI RAMDANI 83 91
27 SUMIATI 75 75
28 SURYANI 66 75
29 YUNI NOVITASARI 50 66
Jumlah Nilai Rata-Rata 1825 2176
Nilai Rata-Rata 63% 75%

Dari tabel dia atas, terihat adanya peningkatan nilai rata-rata siswa

sebanyak 12%, yaitu dari 63% menjadi 75%. Sedangkan persentase siswa

yang tuntas KKM meningkat dari 55% menjadi 93%. Artinya ada

peningkatan sebanyak 38%. Sedangkan secara kualitatif, hasil

pembelajaran juga meningkat yaitu dari status “Kurang” menjadi “Baik”.

Demikian pula halnya dengan daya tarik siswa terhadap media, dimana

100% siswa pada siklus II merasa senang dengan penggunaan media

gambar berseri.
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa penggunaan media gambar berseri sebagai media pembelajaran

dalam pengajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam menulis teks narasi pada siswa kelas VIIIB SMP Seminari Maria

Bunda Segala Bangsa Maumere tahun pelajaran 2014/2015.

Kemampuan tersebut dapat dilihat pada hasil kegiatan

pembelajaran yang meningkat dari siklus I ke siklus II. Nilai rata – rata

siswa pada siklus I adalah 63 meningkat menjadi 75 pada siklus II.

Sedangkan pada ketuntasan klasikal meningkat dari 63% menjadi 93%.

B. Saran

1. Bagi Guru

Bagi guru mata pelajaran bahasa Inggris hendaknya memanfaatkan

media pembelajaran khususnya pada pembelajaran menulis, agar dapat

meningkatkan motivasi siswa dalam mengembangkan keterampilan

menulisnya.

2. Bagi Siswa

Siswa hendaknya berusaha dengan sungguh-sunguh untuk belajar

dan mencari ilmu pengetahuan dengan cara memanfaatkan media


pembelajaran dengan optimal. Selain itu, siswa hendaknya membiasakan

diri untuk menulis dalam bahasa Inggris.

3. Bagi Sekolah

Bagi SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere

hendaknya dapat mengupayakan pembelajaran dengan memanfaatkan media

gambar berseri dalam pembelajaran menulis paragraph narasi agar

kemampuan siswa dapat semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai