Anda di halaman 1dari 34

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN

MENGGUNAKAN METODE GUIDED WRITING


DI KELAS 2A SD N SAMPANGAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk


Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:
Rimawan Haritzah
NIM. 14108241173

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. v

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

B. Diagnosis Permasalahan Kelas ............................................................................

C. Fokus Masalah ......................................................................................................

D. Rumusan Masalah ................................................................................................

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................................

F. Manfaat Hasil Penelitian ......................................................................................

BAB II. LANDASAN TEORI .....................................................................................

A. Kajian Pustaka ......................................................................................................

1. Tinjauan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ..............................................

2. Tinjauan Keterampilan Menulis Permulaan .....................................................

3. Tinjauan Karakteristik Siswa Kelas 2 SD ..........................................................

4. Tinjauan Metode 6+1 Traits Writing ..................................................................

B. Hasil Penelitian yang Relevan ..............................................................................

C. Kerangka Berpikir ................................................................................................

D. Pertanyaan Penelitan ............................................................................................

ii
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................................

A. Desain Penelitian Tindakan .................................................................................

B. Waktu Penelitian ...................................................................................................

C. Deskripsi Tempat Penelitian ................................................................................

D. Subjek dan Karakteistiknya ................................................................................

E. Skenario Tindakan ...............................................................................................

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................................

G. Kriteria Keberhasilan Tindakan .........................................................................

H. Teknik Analisis Data .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. ...........................................................................................................................
Tabel 2. ...........................................................................................................................

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. .......................................................................................................................

Gambar 2. .......................................................................................................................

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari peranan orang lain di dalam

hidupnya. Manusia saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan manusia tidak

dapat terpenuhi dengan begitu saja, melainkan melewati sebuah proses. Manusia

berinteraksi dengan manusia yang lain dalam rangka untuk memenuhi kebutuhannya.

Mereka berinteraksi dengan saling menyampaikan dan menerima pesan. Kegiatan

saling menyampaikan dan menerima pesan tersebut dikenal dengan istilah komunkasi.

Komunikasi merupakan inti dari keterampilan berbahasa yang mencakup empat

keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dua

keterampilan pertama yaitu menyimak dan berbicara didapatkan anak sebelum mereka

memasuki bangku sekolah. Sedangkan dua keterampilan yang lain yakni membaca dan

menulis diperoleh anak ketika memasuki bangku sekolah.

Keterampialn menyimak dan berbicara diperoleh sejak mereka masih bayi dengan

cara menyimak ujaran-ujaran yang ada di sekitar mereka. Pada saat yang sama mereka

berusaha memahami maknanya. Kemudian berusaha mengucapkan ujaran yang

mereka serap untuk mengutarakan sebuah maksud tertentu. Keterampilan menyimak

dan berbicara adalah keterampilan bawaan karena dalam memperolehnya tidak

membutuhkan latihan yang berarti.

Keterampilan membaca dan menulis didapatkan anak pada saat mereka mulai

duduk di bangku sekolah. Anak diperkenalkan dengan bahasa tulis yakni membaca dan

1
menulis. Pada mulanya anak diperkenalkan dengan huruf dan angka. Kemudian setelah

itu dikenalkan dengan kata dan kalimat sederhana. Ketika anak sudah menguasai materi

tersebut, dilanjutkan dengan tata cara menulis huruf dan angka hingga bagaimana cara

menulis kata dan kalimat sederhana.

Pada saat anak duduk di bangku sekolah, secara status ia telah menjadi seorang

siswa. Pada saat itulah siswa mulai diajarkan keterampilan membaca dan menulis.

Maka dari itu bangku sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam

mengajarkan keterampilan membaca dan menulis.

Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa

sekolah dasar. Dengan memiliki kemampuan menulis, siswa akan dapat

mengomunikasikan ide, gagasan, pengalaman dan hal yang ingin disampaikan ke

berbagai pihak terlepas dari ruang dan waktu. Kemampuan menulis di tingkat sekolah

dasar mendasari kemampuan menulis di tingkat selanjutnya. Sehingga dapat diketahui

pentingnya pengajaran menulis di sekolah dasar.

Pengajaran menulis di sekolah dasar dimulai dengan menulis permulaan. Tujuan

menulis permulaan adalah agar siswa mampu menulis dengan tulisan yang terang,

jelas, teliti dan mudah dibaca. Untuk dapat mewujudkan tujuan menulis permulaan

tersebut diperlukan latihan dan bimbingan yang intensif. Artinya pengajaran menulis

permulaan memerlukan waktu yang cukup lama untuk berlatih menulis disertai dengan

bimbingan dari guru yang cukup untuk membimbing siswa agar dapat menulis dengan

benar sesuai dengan tujuan menulis permulaan. Menulis permulaan diajarkan dikelas I

dan II tingkat SD.

2
Pengajaran menulis tegak bersambung yang dilaksanakan di kelas II tingkat SD

mengacu pada Permendikbud No 24 Tahun 2016 yang memuat tentang Kompetensi

Inti 4 (KI 4) yang dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar ke tujuh (KD 4.7) tentang

keterampilan menulis permulaan yang berbunyi “Menulis dengan tulisan tegak

bersambung menggunakan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama

diri) serta tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat Tanya dengan

benar”.

Mengingat kemampuan menulis bukan kemampuan bawaan, namun kemampuan

yang diperoleh melalui latihan, maka pengajaran menulis memerlukan waktu yang

cukup untuk berlatih menulis. Sehingga tolok ukur keberhasilan pengajaran menulis

permulaan sangat ditentukan oleh proses pengajaran menulis permulaan itu sendiri.

Namun kenyataan yang ada di lapangan tidaklah sama persis dengan apa yang

diharapkan. Masih terdapat permasalahan terkait pengajaran menulis permulaan di

sekolah. Permasalahan tersebut dapat diketahui berdasarkan observasi yang dilakukan

sebanyak empat kali yaitu pada tanggal 14, 21, 24 dan 28 Oktober 2017 di kelas 2A

SD N Sampangan.

Hasil obsevasi menunjukkan terdapat berbagai permasalahan yang terkait dengan

kemampuan menulis siswa. Permasalahan-permasalahn tersebut adalah (1) siswa

belum mampu menulis huruf lepas seusai dengan proporsi penulisan huruf lepas, (2)

siswa belum mampu menulis huruf tegak bersambung seusai dengan proporsi

penulisan huruf tegak bersambung, (3) beberapa siswa masih keliru dalam menulis

kata, kekeliruannya terletak pada tertukarnya huruf penyusun kata, dan ada sebagian

3
huruf penyusun kata hilang sehingga tulisan kurang sempurna dan (4) siswa belum

mampu merengkai kata dan suku kata.

Permasalahan pertama dan kedua, siswa belum mampu menulis huruf lepas seusai

dengan proporsi penulisan huruf lepas dan siswa belum mampu menulis huruf tegak

bersambung seusai dengan proporsi penulisan huruf tegak bersambung. Permasalahan

tersebut diketahui berdasarkan observasi hasil pekerjaan siswa. Dari hasil observasi

dapat diketahui bahwa tulisan siswa masih kurang rapi. Kekurangrapian tersebut

dikarenakan tulisan siswa belum konsisten dalam hal tebal tipis penulisan huruf, jarak

antar huruf dan ukuran huruf. Untuk permasalahan ukuran huruf terjadi dalam

menuliskan huruf h, l, b, k, y, g, p dan j. Ada sebagian siswa yang menulis huruf-

tersebut dengan panjang yang berlebihan dan ada sebagian siswa yang menuliskan

huruf-huruf tersebut dengan kurang panjang. Di dalam tulisan siswa diketahui bahwa

ada huruf yang ditulis dengan tebal. Selain itu ukuran anatar huruf satu dengan huruf

lainnya kurang seragam. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas 2A, Permasalahan

tersebut terjadi karena pada saat siswa masih duduk di kelas 1, guru kelas 1 sedang cuti

dan digantikan oleh guru pengganti. Guru pengganti tersebut kurang menitikberatkan

pengajaran menulis permulaan huruf lepas terlebih lagi huruf tegak bersambung.

Permasalahan ketiga, beberapa siswa masih keliru dalam menulis kata,

kekeliruannya terletak pada tertukarnya huruf penyusun kata, dan ada sebagian huruf

penyusun kata hilang sehingga tulisan kurang sempurna. Permasalahan tersbut

diketahui berdasarkan observasi terhadap tulisan siswa. Dari observasi tersebut,

ditemukan sebagian huruf penyususn kata tertukar tempat dengan huruf yang lain dan

4
sebgaian huruf penyusun kata hilang yang menyebabkan susunan kata kurang

sempurna. Permasalahan disebabkan oleh faktor perkembangan siswa.

Permasalahan keempat, siswa belum mampu merengkai kata dan suku kata dengan

aturan baku. Siswa mampu menulis bebas namun belum mampu menyajikan dalam

bentuk struktur S-P, S-P-O, S-P-K atau S-P-O-K. Permasalahan ini merupakan dampak

dari penyebab permasalahan pertama dan kedua.

Permasalahan yang terjadi berdampak pada keberlangsungan pembelajaran di

kelas 2A. Beban pembelajara menjadi menumpuk dan ditambah laju pembelajaran

yang sedikit tersendat karena permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan tadi.

Tentu hal ini merupakan beban berat bagi guru kelas 2A. Keadaan yang seperti itu

membuat guru kelas 2A kesulitan dalam mengatur waktu untuk mengajar materi

membaca dan menulis permulaan yang seharusnya sudah selesai di kelas 1.

Permasalahan yang lain adalah pembelajaran menulis kurang ditekankan karena

keterbatasan waktu dan banyaknya tuntutan materi yang harus diampaikan dalam

setiap pertemuan di dalam kurikulum 2013. Pada saat pembelajaran berlangsung, fokus

pembelajaran cenderung menekankan kepada penyampaian materi tematik. Hal

tersebut menyebabkan waktu yang dialokasikan untuk berlatih menulis terkurangi

karena digunakan untuk menjelaskan materi tematik. Padahal keterampilan menulis

membutuhkan banyak waktu dalam rangka memberi kesempatan kepada siswa untuk

berlatih menulis disertai dengan bimbingan dari guru yang intensif. Dampak dari

permasalahan tersebut adalah tulisan siswa yang kurang proposional baik dalam bentuk

huruf, ukuran maupun jarak penulisan antar huruf dan kata.

5
Berangkat dari permasalahan tersebut, diperlukan sebuah solusi agar dapat

membantu guru dalam memecahkan permasalahan yang terjadi di kelasnya. Solusi

yang diberikan harus dapat membantu guru dalam mengatur waktu untuk mengajar

menulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan yang benar. maka diperlukan sebuah

metode yang tepat yang efektif dan efisien. Solusinya adalah dengan menggunakan

metode 6+1 Traits Writing dalam pembelajaran di kelas 2A.

B. Diagnosis Permasalahan Kelas

Berdasarkan permasalahan diatas dapat diketahui permasalahan-permasalahan

yang ada di kelas 2A SD N Sampangan sebagai berikut:

1. Siswa belum mampu menulis huruf lepas sesuai dengan proporsi penulisan huruf

lepas.

2. Siswa belum mampu menulis huruf tegak bersambung sesuai dengan proporsi

penulisan huruf tegak bersambung.

3. Beberapa siswa masih keliru dalam menulis kata, kekeliruannya terletak pada

tertukarnya huruf penyusun kata, dan ada sebagian huruf penyusun kata hilang

sehingga tulisan kurang sempurna.

4. Siswa belum mampu merengkai kata dan suku kata.

5. pembelajaran menulis kurang ditekankan karena keterbatasan waktu dan

banyaknya tuntutan materi yang harus diampaikan dalam setiap pertemuan di

dalam kurikulum 2013.

6
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan, dapat diketahui

bahwa permasalahan tersebut terjadi karena siswa belum menguasai keterampilan

menulis dengan benar. Agar siswa mampu menguasai keterampilan menulis dengan

benar maka diperlukan sebuah cara berupa latihan dan bimbingan yang dilakukakn

secara intensif. Pemberian latihan tersebut diintegrasikan kedalam proses pembelajaran

sehingga tidak begitu banyak memakan waktu. Dengan pemberian latihan secara

intensif yang diintegrasikan kedalam proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat

menguasai keterampilan menulis sesuai dengan proporsi penulisan yang benar.

Diharapkan permasalahan yang terjadi segera terselesaikan.

C. Fokus Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah dituliskan diatas yang masih

terlalu luas, maka penelitian ini difokuskan pada rendahnya keterampilan menulis

permulaan siswa kelas 2A SD N Sampangan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah yang telah ditentukan, dapat dirumuskan masalah

penelitian yaitu: Bagaiamana proses meningkatkan keterampilan menulis permulaan

menggunakan metode 6+1 Traits Writing di kelas 2A SD N Sampangan?

7
E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan penelitian ini yaitu

untuk meningkatkan keterampilan menulis permulaan menggunakan metode 6+1

Traits Writing di kelas 2A SD N Sampangan.

F. Manfaat Hasil Penlitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas dapat dituliskan manfaat dari penelitian ini.

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Membantu siswa agar mampu menulis permulaan dengan benar sesuai dengan

kaidah penulisan.

2. Membantu guru dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di kelasnya.

8
BAB II
LANDASAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Tinjauan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

menggunakan bahasa Indonesia dalam segala fungsinya, yaitu sebagai sarana

komunikasi, sarana berpikir/bernalar, sarana persatuan dan sarana kebudayaan

(Akhadiah, 1993: 10). Untuk mewujudkan tujuan itu diperlukan sebuah pembelajaran

yang di dalamnya memungkinkan proses transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada

siswa. Sebelum lebih jauh, akan dibahasa mengenai hakikat pembelajaran itu sendiri.

Pembelajaran menurut Nasution (Sugihartono, 2013: 80) adalah suatu aktifitas

mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya

dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar. Pembelajaran menjadi sarana

tersampaikanya suatu ilmu kepada anak didik.

2. Tinjauan Karakteristik Siswa Kelas 2 SD

Setelah mengetahui hakikat pembelajaran, maka pengetahuan mengenai objek

pendidikan perlu diketahui agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dengan

mengetahui karakteristik objek pendidikan maka pembelajaran akan lebih efektif.

Berikut ini akan dibahas mengenai karakteristik siswa kelas 2 SD.

9
a. Perkembangan dan Tugas-Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir

Pada saat memasuki masa ini, pergaulan anak lebih luas daripada masa

sebelumnya. Bila pada masa sebelumya anak hanya mengenal lingkungan keluarga,

maka pada masa ini anak sudah mulai mengenal lingkungan diluar rumah seperti teman

bermain, tetangga dan teman di sekolah. Anak harus menyelesaikan tugas-tugas

perkembangannya agar dapat diterima di dalam masa ini.

Tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan seorang anak menurut Izzaty


(2013: 102-103) adalah sebagai berikut:
1) Belajar keteramoilan fisik yang diperlukan untuk bermain
2) Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang yang sehat
mengenai diri sendiri
3) Belajar bergaul dengan teman sebaya
4) Mulai mengembangkan peran pria atau wanita
5) Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan
berhitung.
6) Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-
hari
7) Mengembangkan kata batin, moral dan skala nilai
8) Mengembangkan siap terhadap kelompok sosial dan lembaga
9) Mencapai kebebasan pribadi

Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa

sekolah dasar. Hal tersebut karena terdapat syarat usia anak masuk sekolah dasar

dengan usia minimal 7 tahun. Syarat tersebut berdasarkan Permendikbud No 17 Tahun

2017 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pasal 5 ayat 1 poin a yang berbunyi

“calon peserta didik baru yang berusia 7 (tujuh) tahun wajib diterima sebagai pesera

didik”. Pemerintah –dalam hal ini Kemendikbud– dalam menerapkan Kurikulum 2013

menghapus sistem tinggal kelas bagi siswa. Berdasarkan hal tersbut dapat di ketahui

10
bahwasannya masa studi di SD adalah selama 6 tahun. Sehingga dapat dikatui rentang

usia anak SD adalah mulai dari usia 7 (tujuh) sampai 13 (tiga belas) tahun.

Pada masa ini, anak mengalami banyak perkembangan. Perkembangan-

perkembangan tersebut adalah perkembangan fisik, kognitif, bahasa, bicara, moral,

emosi dan sosial. Perkembangan fisik ditandai dengan bertambahnya tinggi dan berat

badan, kekuatan fisik bertambah. Sejalan dengan perembangan fisik, anak mengalami

perkembangan kognitif. Piaget berpendapat bahwa kemampuan anak pada tahap

operasional konkrit. Operasional konkrit menurut Piaget (Izzaty, 2013 104) adalah

suatu keadaan dimana anak mulai berfikir logis terhadap objek yang konkrit atau

sesuatu yang nyata.

Pada saat perkembangan operasional konkrit berkembang, pada saat yang sama

pula terjadi perkembangan bahasa pada anak. Pada masa ini, kondisi anak lebih baik

dalam hal memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. Anak

mulai belajar membaca dan menulis. Membaca dan menulis merupakan dua

keterampilan yang berkaitan. Keterampilan menulis bagi siswa lebih sulit daripada

keterampilan membaca. Maka dari itu keduanya saling berkaitan dan saling

menunjang.

Terkait dengan perkembangan bahasa, perkembangan bicara juga terjadi pada

anak. Perkembangan bicara ditandai dengan anak mulai berkomnikasi dengan orang

lain. Selain itu, anak mulai merekam banyak kosakata yang diketahuinya sehingga

bertambahlah kosakata yang dimilikinya.

11
Pada perkembangan moral, anak mulai belajar memahami tentang konsep benar

dan salah. Anak mulai memahami aturan tak tertulis yang berlaku di lingkungan

masyarakat dan sekolah. Pada saat yang bersmaaan, perkembangan emosi anak juga

berembang. Hurlock (Izzaty, 2013: 110) menyatakan bahwa ungkapan emosi yang

muncul pada masa ini masih sama dengan masa sebelumnya, seperti: amarah, takut,

cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih dan kasih sayang.

Sejalan dengan perkembangan moral dan emosi anak, pada saat yang sama juga

terjadi perkembangan dalam ranah sosial. Perkembangan sosial anak dipengaruhi oleh

lingkungan sosial terdekatnya (Izzaty, 2013: 112). Pengaruh tersebut berasal dari

lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah.

b. Implikasi pada Dunia Pendidikan

Berdasarkan uraian diatas, guru harus dapat memili strategi yang tepat sesuai

dengan karakteristik siswa dalam proses pembelajara –dalam hal pengajaran menulis

permulaan– di kelas. Marsh (Izzaty, 2013: 116) menyebutkan strategi guru dalam

pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir:

Salah satu tugas perkembangan anak pada masa kanak-kanak akhir adalah

mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan

berhitung (Izzaty, 2013: 102).

Kemampuan Bahasa

12
Izzaty (2013: 106) menjelaskan bahwa cara belajar menulis dilakukan setahap

demi setahap.

3. Tinjauan Keterampilan Menulis Permulaan

a. Pengertian Keterapilan Menulis Permulaan

H.G Tarigan (Suriamiharja, 1997: 1) mengatakan bahwa menulis adalah

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami seseorang agar dibaca oleh orang lain agar orang lain memahami lambang-

lambang grafik tersebut. Suriamiharja (1997: 2) menyimpulkan bahwa keterampilan

menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambing grafis yang

dimengerti oleh dirinya maupun orang lain yang memiliki kesamaan pengertian

terhadap simbol-simbol bahasa tersebut.

Sementara itu Akhadiah …

b. Kedudukan Keterampilan Menulis Permulaan

Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa.

Keterampilan menulis

c. Tujuan Menulis Permulaan

Tujuan menulis untuk kelas 1 dan 2 tingkat sekolah dasar sesuai dengan GBPP

adalah siswa dapat memahami cara menulis permulaan dengan menggunakan ejaan

13
yang benar dan dapat menyataan ide/gagasan secara tertulis. Tujuan tersebut sama

antara kelas 1 dan kelas 2. Perbedaannya adalah penekanan penulisan huruf a sampai z

untuk kelas 1, dan di kelas 2 penekanannya terletak pada pengembangannya.

Pengembangan pada kelas 2 bertujuan agar siswa dapat:

1) Menulis huruf kapital untuk huruf pertama dan awal kalimat dengan tepat

2) Menggunakan tanda baca dengan tepat

3) Menuliskan kata-kata berstruktur fonem KKV dan KKVK dengan tepat

4) Menuliska kata-kata yang mengandung diftong yang mendapat akhiran –an, dan –

kan dengan tepat.

Penekanan pengajaran menulis di kelas 1 dan kelas 2 terletak pada tenik

menuliskan atau menggambarkan huruf-huruf, belum menekankan pada

pemakaiannya. Maka dari itu penilaian keterampilan menulis siswa mengarah kepada

kerapian tulisan.

4. Tinjauan Keterampilan Menulis Tegak Bersambung

a. Pengertian Keterampilan Menulis Tegak Bersambung di Kelas 2 SD

b. Tujuan Menulis Tegak Bersambung di Kelas 2 SD

c. Langkah-Langkah Pengajaran Menulis Tegak Bersambung di Kelas 2 SD

d. Penilaian Pengajaran Menulis Tegak Bersambung di Kelas 2 SD

5. Tinjauan Guided Writing Method

a. Pengertian Guided Writing Mehod

14
b. Guided writing is a strategy that gives students the opportunity to review
c. a recently taught writing skill in a small-group setting and then to apply
d. the skill through independent writing

e. Tujuan Metode Drill

f. Fungsi Metode Drill

g. Alasan Penggunaan Metode Drill

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian dari:

1. Galih Candra Nofiyanto yang berjudul “Efektifitas Metode Drill Terhadap

Kemampuan Berbicara Bahasa Perancis Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Magelang”.

Kesamaan dengan penelitian ini terletak pada variabel penggunaan metode drill

dalam pembelajaran bahasa. Perbedaannya terletak pada variabel mata pelajaran

yang diteliti, keterampilan berbahasa dan jenjang kelas yang digunakan sebagai

tempat penelitian.

2. Febriani Setyaningsih yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Tegak

Bersambung Melalui Model Pembelajaran Kontekstual pada Siswa Kelas Awal

SD Negeri Karangputat 02 Cilacap”. Kesamaan dengan penelitian ini terletak pada

variabel menulis tegak bersambung. Perbedaannya terletak pada variabel model

pembelajaran kontekstual, sasaran dan tempat penelitian.

C. Kerangka Berpikir

D. Pertanyaan Penelitian

15
16
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian Tindakan

1. Metode Penelitian Tindakan

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kemmis dan Mc Taggart (Pardjono, 2007: 10)

mengakatan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian yang dilakukan oleh

partisipan secara kolektif di dalam situasi sosial tertentu agar dapat meningkatkan

kualitas praktik sosial dan praktik pendidikan sebagaiamana yang mereka lakukan.

Kusumah (2010: 9) berpendapat bahwa PTK adalah penelitian tindaan (action

research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Sementara Kunandar (2013: 46)

mengartikan PTK sebagai suatu kegiatan ilmiah berupa perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi yang dilakukan untuk meningkatkan mutu proses

pembelajaran di kelasnya.

2. Model Penelitian Tindakan

Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan model

Kemmis & Mc. Taggart. Model tersebut dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan

Robin Mc. Taggart pada tahun 1988. Model tersebut terdiri dari tiga langkah peneltian

yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting) & pengamatan (observing)

dan (3) refleksi (reflecting).

17
Model Kemmis & Mc. Taggart merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin.

Perbedaannya dengan model Kurt Lewin terletak pada komponen acting (tindakan) dan

observing (pengamatan), bila di dalam model Kurl Lewin keduanya terpisah, namun di

dalam model Kemmis & Mc. Taggart keduanya menjadi satu kesatuan. Penyatuan

kedua hal tersebut dikarenakan proses tindakan dan pengamatan merupakan hal yang

tidak terpisahkan. Berikut ini akan disajikan gambar tentang alur PTK model Kemmis

& Mc. Taggart.

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

?
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

18
B. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dimulai pada bulan Januari semester genap tahun ajaran

2017/2018 dan akan berakhir apabila penelitian telah mencapai kriteria keberhasilan

tindakan.

C. Deskripsi Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 2A SD N Sampangan yang beralamatkan

di Dusun Sampangan, Wirokerten, Banguntapan, Bantul, D.I.Yogyakarta.

D. Subjek dan Karakteristiknya

1. Subjek Penelititan

Subjek penelitian yang akan di teliti adalah siswa kelas 2A SD N Sampangan.

Jumlah siswa kelas 2A SD N Sampangan adalah 31 siswa. Jumlah siswa tersebut terdiri

dari 15 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

2. Karakteristik Subjek Penelitian

Siswa kelas 2A memiliki karakteristik yang beragam. Secara umum karakterstik

siswa kelas 2A sejalan dengan perkembangan pada masa kanak-kanak akhir.

Perkembangan masa kanak-kanak akhir meliputi:

1. Berada pada masa operational konkrit

2. Kemampuan bahasa yang terus tumbuh

3. Emosi anak mudah berubah

19
4. Terdapat hubungan yang kuat antara keadaan jasmanai dengan prestasi

5. Suka memuji diri sendiri

6. Suka membandingkan dirinya dengan orang lain (Izzaty, 2013: 103-114)

E. Skenario Tindakan

Berdasarkan desain penelitian tindakan, waktu dan tempat pelaksanaan yang telah

dijelasan diatas, dapat dibuat skenario tindakan yang akan dijelaskan dibawah ini:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan tindakan dibuat untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan

penelitian dalam memecahkan masalah penelitian. Perencanaan tindakan akan

dijabarkan dibawah ini:

a. Konsultasi dengan doesn pembimbing skripsi terkait dengan rencana pelaksanaan

tindakan.

b. Koordinasi dengan guru kelas terkait dengan rencana pelaksanaan tindakan.

c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat penilaian

pembelajaran bersama guru.

d. Membuat instrument penelitian yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.

2. Pelaksanaan (Acting) & Pengamatan (Observing)

a. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari perencanaan tindakan yang

telah dibuat. Pada tahap ini pelaksanaan dilaksanakan sebisamungkin dilaksanakan

20
sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat. Namun tidak menutup kemungkinan

faktor-faktor diluar rencana tindakan mempengaruhi pelaksanaan tindakan. Maka dari

itu tindakan yang dilaksanakan bersifat fleksibel.

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh guru kelas itu sendiri, yakni guru kelas

2A. Guru melaksanakan tindakan berdasarkan RPP yang telah dibuat. Berikut ini

merupakan rencana pelaksanaan tindakan secara garis besar yang akan dibuat:

1) Kegiatan Awal

a) Siswa dikondisikan agar siap untuk belajar

b) Guru membuka pelajaran dengan salam

c) Guru memeriksa kehadiran siswa

d) Siswa mendengarkan apersepsi yang disampaiakan oleh guru

e) Siswa mendengarkan materi pelajaran yang akan dipelajari pada hari itu

f) Siswa mendengarkan tujuan dan manfaat mempelajari materi yang dipelari pada

hari itu

2) Kegiatan Inti

(disesuaiakan dengan materi pelajaran pada hari itu)

3) Kegiatan Akhir

a) Siswa melaksanakan program literasi harian dengan menuliskan minimal satu

kalimat yang merupakan ringasan materi yang telah dipelajarinya pada hari itu

menggunakan huruf tegak bersambung. Guru memberikan pendampingan dan

pengarahan pada saat siswa menulis ringkasan materi menggunakan hurus tegak

bersambung.

21
b) Siswa bersama guru merefleksikan hasil belajar pada hari itu.

c) Siswa diberi penguatan terait dengan materi yang disampaikan pada hari itu.

d) Siswa diberi tugas untuk belajar materi yang akan di pelajari pada pertemuan yang

akan datang.

e) Guru menutup pelajaran dengan salam

b. Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilaksanakan seiring dengan berlangsungnya pelaksanaan tindakan.

Fokus pengamatan dilakukan terhadap keseuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana

tindakan dan proses pelaksanaa program literasi harian yang diisi dengan kegiatan

menulis ringkasan materi dengan huruf tegak bersambung.

3. Refleksi (Reflecting)

Refleksi dilaksanakan sebagai kelanjutan dari langkah pelaksanaan dan

pengamatan. Didalam langkah refleksi ini, data yang diperoleh dari pelaksanaan dan

pengamatan tindakan kemudian di olah dengan pengolahan data kualitatif maupun

kuantitatif. Hasil dari olah data tersebut dijadikan sebagai bahan refleksi.

Proses refleksi dalam penelitian tindakan kelas merupakan proses mengevaluasi

tingkat keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan (Sujati, 2000: 45). Tingkat

keberhasilan dan pencapaian suatu tidakan dikatakan berhasil apabila telah terjadi

peningkatan dari keadaan semula. Dalam hal ini yang menjadi patokan adalah kriteria

keberhasilan tindakan.

22
Refleksi dari sebuah tindakan ini menentukan keberlangsungan penelitian tersebut.

Apabila telah terjadi peningkatan, maka penelitian dapat diakhiri. Namun bila belum

terjadi peningkatan, maka penelitian dilanjutkan dengan siklus penelitian berikutnya.

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Pengamatan

b. Dokumentasi

c. Tes

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Pedoman Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran

b. Pedoman Pengamatan Hasil Tulisan Siswa (observasi sistematis)

c. Tes Menulis Tegak Bersambung

d. Dokumentasi Hasil Tulisan Siswa

e. Buku Catatan Harian Menulis Tegak Bersambung

G. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Penelitian ini akan berhasil bila lebih dari setengah dari jumlah siswa kelas 2A SD

N Sampangan telah dapat menulis tegak bersambung dengan skor lebih dari sama

dengan 80.

H. Teknik Analisis Data

23
DAFTAR PUSTAKA

24
LAMPIRAN

25
1. Profil Sekolah

PROFIL SD NEGERI SAMPANGAN


Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, Prop. D.I. Yogyakarta
Tanggal unduh: 10-12-2017 21:21:41
Tanggal sinkronisasi: 2017-10-26 08:40:53.773

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI SAMPANGAN
2 NPSN : 20400145
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Sampangan, Wirokerten,Banguntapan
RT / RW : 3 / 0
Kode Pos : 55194
Kelurahan : Wirokerten
Kecamatan : Kec. Banguntapan
Kabupaten/Kota : Kab. Bantul
Provinsi : Prop. D.I. Yogyakarta
Negara :
6 Posisi Geografis : -7,8522 Lintang
110,3977 Bujur
2. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 511 Tahun 2001
8 Tanggal SK Pendirian : 1951-01-01
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : -
11 Tgl SK Izin Operasional : 1952-08-01
12 Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada
13 Nomor Rekening : 004.231.074920
14 Nama Bank : BPD DIY
15 Cabang KCP/Unit : BANTUL
16 Rekening Atas Nama : SD Sampangan
17 MBS : Tidak
18 Luas Tanah Milik (m2) : 0
Luas Tanah Bukan Milik
19 (m2) : 2080
20 Nama Wajib Pajak :

26
21 NPWP :
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 2749127506
21 Nomor Fax :
22 Email : sd.sampangan_bgtpn@yahoo.co.id
23 Website :
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Pagi
25 Bersedia Menerima Bos? : Bersedia Menerima
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 0
29 Akses Internet : Tidak Ada
30 Akses Internet Alternatif :
5. Data Lainnya
31 Kepala Sekolah : WARSIDI
32 Operator Pendataan : TANTRI YUNI ASTUTI
33 Akreditasi : A
34 Kurikulum : Kurikulum 2013

2. Lokasi

27
Terminal Giwangan

Ring Road Selatan


Brimob

U
Jl. Imogiri Timur

SD N Sampangan

Gambar. Peta Lokasi SD N Sampangan

3. Struktur Organisasi

4. Data Guru dan Tenaga Kependidikan

1. Data PTK dan PD


No Uraian Guru Tendik PTK PD
1 Laki - Laki 6 0 6 191
2 Perempuan 10 2 12 188
TOTAL 16 2 18 379

5. Data Sarpras

2. Data Sarpras
No Uraian Jumlah
1 Ruang Kelas 12
2 Ruang Lab 1
3 Ruang Perpus 1
TOTAL 14

28
6. Rombongan Belajar

3. Data Rombongan Belajar


No Uraian Detail Jumlah Total
L 31
1 Kelas 1 63
P 32
L 34
2 Kelas 2 59
P 25
L 30
3 Kelas 3 66
P 36
L 36
4 Kelas 4 68
P 32
L 25
5 Kelas 5 51
P 26
L 35
6 Kelas 6 72
P 37

29

Anda mungkin juga menyukai