Disusun Oleh:
Rimawan Haritzah
NIM. 14108241173
i
DAFTAR ISI
ii
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................................
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. ...........................................................................................................................
Tabel 2. ...........................................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. .......................................................................................................................
Gambar 2. .......................................................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari peranan orang lain di dalam
hidupnya. Manusia saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan manusia tidak
dapat terpenuhi dengan begitu saja, melainkan melewati sebuah proses. Manusia
berinteraksi dengan manusia yang lain dalam rangka untuk memenuhi kebutuhannya.
saling menyampaikan dan menerima pesan tersebut dikenal dengan istilah komunkasi.
keterampilan pertama yaitu menyimak dan berbicara didapatkan anak sebelum mereka
memasuki bangku sekolah. Sedangkan dua keterampilan yang lain yakni membaca dan
Keterampialn menyimak dan berbicara diperoleh sejak mereka masih bayi dengan
cara menyimak ujaran-ujaran yang ada di sekitar mereka. Pada saat yang sama mereka
Keterampilan membaca dan menulis didapatkan anak pada saat mereka mulai
duduk di bangku sekolah. Anak diperkenalkan dengan bahasa tulis yakni membaca dan
1
menulis. Pada mulanya anak diperkenalkan dengan huruf dan angka. Kemudian setelah
itu dikenalkan dengan kata dan kalimat sederhana. Ketika anak sudah menguasai materi
tersebut, dilanjutkan dengan tata cara menulis huruf dan angka hingga bagaimana cara
Pada saat anak duduk di bangku sekolah, secara status ia telah menjadi seorang
siswa. Pada saat itulah siswa mulai diajarkan keterampilan membaca dan menulis.
Maka dari itu bangku sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam
berbagai pihak terlepas dari ruang dan waktu. Kemampuan menulis di tingkat sekolah
menulis permulaan adalah agar siswa mampu menulis dengan tulisan yang terang,
jelas, teliti dan mudah dibaca. Untuk dapat mewujudkan tujuan menulis permulaan
tersebut diperlukan latihan dan bimbingan yang intensif. Artinya pengajaran menulis
permulaan memerlukan waktu yang cukup lama untuk berlatih menulis disertai dengan
bimbingan dari guru yang cukup untuk membimbing siswa agar dapat menulis dengan
benar sesuai dengan tujuan menulis permulaan. Menulis permulaan diajarkan dikelas I
2
Pengajaran menulis tegak bersambung yang dilaksanakan di kelas II tingkat SD
Inti 4 (KI 4) yang dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar ke tujuh (KD 4.7) tentang
bersambung menggunakan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan, hari, dan nama
diri) serta tanda titik pada kalimat berita dan tanda tanya pada kalimat Tanya dengan
benar”.
yang diperoleh melalui latihan, maka pengajaran menulis memerlukan waktu yang
cukup untuk berlatih menulis. Sehingga tolok ukur keberhasilan pengajaran menulis
permulaan sangat ditentukan oleh proses pengajaran menulis permulaan itu sendiri.
Namun kenyataan yang ada di lapangan tidaklah sama persis dengan apa yang
sebanyak empat kali yaitu pada tanggal 14, 21, 24 dan 28 Oktober 2017 di kelas 2A
SD N Sampangan.
belum mampu menulis huruf lepas seusai dengan proporsi penulisan huruf lepas, (2)
siswa belum mampu menulis huruf tegak bersambung seusai dengan proporsi
penulisan huruf tegak bersambung, (3) beberapa siswa masih keliru dalam menulis
kata, kekeliruannya terletak pada tertukarnya huruf penyusun kata, dan ada sebagian
3
huruf penyusun kata hilang sehingga tulisan kurang sempurna dan (4) siswa belum
Permasalahan pertama dan kedua, siswa belum mampu menulis huruf lepas seusai
dengan proporsi penulisan huruf lepas dan siswa belum mampu menulis huruf tegak
tersebut diketahui berdasarkan observasi hasil pekerjaan siswa. Dari hasil observasi
dapat diketahui bahwa tulisan siswa masih kurang rapi. Kekurangrapian tersebut
dikarenakan tulisan siswa belum konsisten dalam hal tebal tipis penulisan huruf, jarak
antar huruf dan ukuran huruf. Untuk permasalahan ukuran huruf terjadi dalam
tersebut dengan panjang yang berlebihan dan ada sebagian siswa yang menuliskan
huruf-huruf tersebut dengan kurang panjang. Di dalam tulisan siswa diketahui bahwa
ada huruf yang ditulis dengan tebal. Selain itu ukuran anatar huruf satu dengan huruf
lainnya kurang seragam. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas 2A, Permasalahan
tersebut terjadi karena pada saat siswa masih duduk di kelas 1, guru kelas 1 sedang cuti
dan digantikan oleh guru pengganti. Guru pengganti tersebut kurang menitikberatkan
pengajaran menulis permulaan huruf lepas terlebih lagi huruf tegak bersambung.
kekeliruannya terletak pada tertukarnya huruf penyusun kata, dan ada sebagian huruf
ditemukan sebagian huruf penyususn kata tertukar tempat dengan huruf yang lain dan
4
sebgaian huruf penyusun kata hilang yang menyebabkan susunan kata kurang
Permasalahan keempat, siswa belum mampu merengkai kata dan suku kata dengan
aturan baku. Siswa mampu menulis bebas namun belum mampu menyajikan dalam
bentuk struktur S-P, S-P-O, S-P-K atau S-P-O-K. Permasalahan ini merupakan dampak
kelas 2A. Beban pembelajara menjadi menumpuk dan ditambah laju pembelajaran
Tentu hal ini merupakan beban berat bagi guru kelas 2A. Keadaan yang seperti itu
membuat guru kelas 2A kesulitan dalam mengatur waktu untuk mengajar materi
keterbatasan waktu dan banyaknya tuntutan materi yang harus diampaikan dalam
setiap pertemuan di dalam kurikulum 2013. Pada saat pembelajaran berlangsung, fokus
membutuhkan banyak waktu dalam rangka memberi kesempatan kepada siswa untuk
berlatih menulis disertai dengan bimbingan dari guru yang intensif. Dampak dari
permasalahan tersebut adalah tulisan siswa yang kurang proposional baik dalam bentuk
5
Berangkat dari permasalahan tersebut, diperlukan sebuah solusi agar dapat
yang diberikan harus dapat membantu guru dalam mengatur waktu untuk mengajar
menulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan yang benar. maka diperlukan sebuah
metode yang tepat yang efektif dan efisien. Solusinya adalah dengan menggunakan
1. Siswa belum mampu menulis huruf lepas sesuai dengan proporsi penulisan huruf
lepas.
2. Siswa belum mampu menulis huruf tegak bersambung sesuai dengan proporsi
3. Beberapa siswa masih keliru dalam menulis kata, kekeliruannya terletak pada
tertukarnya huruf penyusun kata, dan ada sebagian huruf penyusun kata hilang
6
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan, dapat diketahui
menulis dengan benar. Agar siswa mampu menguasai keterampilan menulis dengan
benar maka diperlukan sebuah cara berupa latihan dan bimbingan yang dilakukakn
sehingga tidak begitu banyak memakan waktu. Dengan pemberian latihan secara
C. Fokus Masalah
terlalu luas, maka penelitian ini difokuskan pada rendahnya keterampilan menulis
D. Rumusan Masalah
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan penelitian ini yaitu
Berdasarkan tujuan penelitian diatas dapat dituliskan manfaat dari penelitian ini.
1. Membantu siswa agar mampu menulis permulaan dengan benar sesuai dengan
kaidah penulisan.
8
BAB II
LANDASAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
(Akhadiah, 1993: 10). Untuk mewujudkan tujuan itu diperlukan sebuah pembelajaran
yang di dalamnya memungkinkan proses transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada
siswa. Sebelum lebih jauh, akan dibahasa mengenai hakikat pembelajaran itu sendiri.
dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar. Pembelajaran menjadi sarana
pendidikan perlu diketahui agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dengan
9
a. Perkembangan dan Tugas-Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak Akhir
Pada saat memasuki masa ini, pergaulan anak lebih luas daripada masa
sebelumnya. Bila pada masa sebelumya anak hanya mengenal lingkungan keluarga,
maka pada masa ini anak sudah mulai mengenal lingkungan diluar rumah seperti teman
Masa kanak-kanak akhir sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa
sekolah dasar. Hal tersebut karena terdapat syarat usia anak masuk sekolah dasar
2017 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pasal 5 ayat 1 poin a yang berbunyi
“calon peserta didik baru yang berusia 7 (tujuh) tahun wajib diterima sebagai pesera
didik”. Pemerintah –dalam hal ini Kemendikbud– dalam menerapkan Kurikulum 2013
menghapus sistem tinggal kelas bagi siswa. Berdasarkan hal tersbut dapat di ketahui
10
bahwasannya masa studi di SD adalah selama 6 tahun. Sehingga dapat dikatui rentang
usia anak SD adalah mulai dari usia 7 (tujuh) sampai 13 (tiga belas) tahun.
emosi dan sosial. Perkembangan fisik ditandai dengan bertambahnya tinggi dan berat
badan, kekuatan fisik bertambah. Sejalan dengan perembangan fisik, anak mengalami
operasional konkrit. Operasional konkrit menurut Piaget (Izzaty, 2013 104) adalah
suatu keadaan dimana anak mulai berfikir logis terhadap objek yang konkrit atau
Pada saat perkembangan operasional konkrit berkembang, pada saat yang sama
pula terjadi perkembangan bahasa pada anak. Pada masa ini, kondisi anak lebih baik
dalam hal memahami dan menginterpretasikan komunikasi lisan dan tulisan. Anak
mulai belajar membaca dan menulis. Membaca dan menulis merupakan dua
keterampilan yang berkaitan. Keterampilan menulis bagi siswa lebih sulit daripada
keterampilan membaca. Maka dari itu keduanya saling berkaitan dan saling
menunjang.
anak. Perkembangan bicara ditandai dengan anak mulai berkomnikasi dengan orang
lain. Selain itu, anak mulai merekam banyak kosakata yang diketahuinya sehingga
11
Pada perkembangan moral, anak mulai belajar memahami tentang konsep benar
dan salah. Anak mulai memahami aturan tak tertulis yang berlaku di lingkungan
masyarakat dan sekolah. Pada saat yang bersmaaan, perkembangan emosi anak juga
berembang. Hurlock (Izzaty, 2013: 110) menyatakan bahwa ungkapan emosi yang
muncul pada masa ini masih sama dengan masa sebelumnya, seperti: amarah, takut,
cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih dan kasih sayang.
Sejalan dengan perkembangan moral dan emosi anak, pada saat yang sama juga
terjadi perkembangan dalam ranah sosial. Perkembangan sosial anak dipengaruhi oleh
lingkungan sosial terdekatnya (Izzaty, 2013: 112). Pengaruh tersebut berasal dari
Berdasarkan uraian diatas, guru harus dapat memili strategi yang tepat sesuai
dengan karakteristik siswa dalam proses pembelajara –dalam hal pengajaran menulis
permulaan– di kelas. Marsh (Izzaty, 2013: 116) menyebutkan strategi guru dalam
Salah satu tugas perkembangan anak pada masa kanak-kanak akhir adalah
Kemampuan Bahasa
12
Izzaty (2013: 106) menjelaskan bahwa cara belajar menulis dilakukan setahap
demi setahap.
dipahami seseorang agar dibaca oleh orang lain agar orang lain memahami lambang-
dimengerti oleh dirinya maupun orang lain yang memiliki kesamaan pengertian
Keterampilan menulis
Tujuan menulis untuk kelas 1 dan 2 tingkat sekolah dasar sesuai dengan GBPP
adalah siswa dapat memahami cara menulis permulaan dengan menggunakan ejaan
13
yang benar dan dapat menyataan ide/gagasan secara tertulis. Tujuan tersebut sama
antara kelas 1 dan kelas 2. Perbedaannya adalah penekanan penulisan huruf a sampai z
1) Menulis huruf kapital untuk huruf pertama dan awal kalimat dengan tepat
4) Menuliska kata-kata yang mengandung diftong yang mendapat akhiran –an, dan –
pemakaiannya. Maka dari itu penilaian keterampilan menulis siswa mengarah kepada
kerapian tulisan.
14
b. Guided writing is a strategy that gives students the opportunity to review
c. a recently taught writing skill in a small-group setting and then to apply
d. the skill through independent writing
Kesamaan dengan penelitian ini terletak pada variabel penggunaan metode drill
yang diteliti, keterampilan berbahasa dan jenjang kelas yang digunakan sebagai
tempat penelitian.
C. Kerangka Berpikir
D. Pertanyaan Penelitian
15
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kemmis dan Mc Taggart (Pardjono, 2007: 10)
partisipan secara kolektif di dalam situasi sosial tertentu agar dapat meningkatkan
kualitas praktik sosial dan praktik pendidikan sebagaiamana yang mereka lakukan.
research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Sementara Kunandar (2013: 46)
pembelajaran di kelasnya.
Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan model
Kemmis & Mc. Taggart. Model tersebut dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan
Robin Mc. Taggart pada tahun 1988. Model tersebut terdiri dari tiga langkah peneltian
yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting) & pengamatan (observing)
17
Model Kemmis & Mc. Taggart merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin.
Perbedaannya dengan model Kurt Lewin terletak pada komponen acting (tindakan) dan
observing (pengamatan), bila di dalam model Kurl Lewin keduanya terpisah, namun di
dalam model Kemmis & Mc. Taggart keduanya menjadi satu kesatuan. Penyatuan
kedua hal tersebut dikarenakan proses tindakan dan pengamatan merupakan hal yang
tidak terpisahkan. Berikut ini akan disajikan gambar tentang alur PTK model Kemmis
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
?
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
18
B. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini akan dimulai pada bulan Januari semester genap tahun ajaran
2017/2018 dan akan berakhir apabila penelitian telah mencapai kriteria keberhasilan
tindakan.
1. Subjek Penelititan
Jumlah siswa kelas 2A SD N Sampangan adalah 31 siswa. Jumlah siswa tersebut terdiri
19
4. Terdapat hubungan yang kuat antara keadaan jasmanai dengan prestasi
E. Skenario Tindakan
Berdasarkan desain penelitian tindakan, waktu dan tempat pelaksanaan yang telah
dijelasan diatas, dapat dibuat skenario tindakan yang akan dijelaskan dibawah ini:
1. Perencanaan (Planning)
tindakan.
a. Pelaksanaan (Acting)
20
sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat. Namun tidak menutup kemungkinan
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan oleh guru kelas itu sendiri, yakni guru kelas
2A. Guru melaksanakan tindakan berdasarkan RPP yang telah dibuat. Berikut ini
merupakan rencana pelaksanaan tindakan secara garis besar yang akan dibuat:
1) Kegiatan Awal
e) Siswa mendengarkan materi pelajaran yang akan dipelajari pada hari itu
f) Siswa mendengarkan tujuan dan manfaat mempelajari materi yang dipelari pada
hari itu
2) Kegiatan Inti
3) Kegiatan Akhir
kalimat yang merupakan ringasan materi yang telah dipelajarinya pada hari itu
pengarahan pada saat siswa menulis ringkasan materi menggunakan hurus tegak
bersambung.
21
b) Siswa bersama guru merefleksikan hasil belajar pada hari itu.
c) Siswa diberi penguatan terait dengan materi yang disampaikan pada hari itu.
d) Siswa diberi tugas untuk belajar materi yang akan di pelajari pada pertemuan yang
akan datang.
b. Pengamatan (Observing)
tindakan dan proses pelaksanaa program literasi harian yang diisi dengan kegiatan
3. Refleksi (Reflecting)
pengamatan. Didalam langkah refleksi ini, data yang diperoleh dari pelaksanaan dan
kuantitatif. Hasil dari olah data tersebut dijadikan sebagai bahan refleksi.
tingkat keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan (Sujati, 2000: 45). Tingkat
keberhasilan dan pencapaian suatu tidakan dikatakan berhasil apabila telah terjadi
peningkatan dari keadaan semula. Dalam hal ini yang menjadi patokan adalah kriteria
keberhasilan tindakan.
22
Refleksi dari sebuah tindakan ini menentukan keberlangsungan penelitian tersebut.
Apabila telah terjadi peningkatan, maka penelitian dapat diakhiri. Namun bila belum
a. Pengamatan
b. Dokumentasi
c. Tes
Penelitian ini akan berhasil bila lebih dari setengah dari jumlah siswa kelas 2A SD
N Sampangan telah dapat menulis tegak bersambung dengan skor lebih dari sama
dengan 80.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN
25
1. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI SAMPANGAN
2 NPSN : 20400145
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Sampangan, Wirokerten,Banguntapan
RT / RW : 3 / 0
Kode Pos : 55194
Kelurahan : Wirokerten
Kecamatan : Kec. Banguntapan
Kabupaten/Kota : Kab. Bantul
Provinsi : Prop. D.I. Yogyakarta
Negara :
6 Posisi Geografis : -7,8522 Lintang
110,3977 Bujur
2. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 511 Tahun 2001
8 Tanggal SK Pendirian : 1951-01-01
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : -
11 Tgl SK Izin Operasional : 1952-08-01
12 Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada
13 Nomor Rekening : 004.231.074920
14 Nama Bank : BPD DIY
15 Cabang KCP/Unit : BANTUL
16 Rekening Atas Nama : SD Sampangan
17 MBS : Tidak
18 Luas Tanah Milik (m2) : 0
Luas Tanah Bukan Milik
19 (m2) : 2080
20 Nama Wajib Pajak :
26
21 NPWP :
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 2749127506
21 Nomor Fax :
22 Email : sd.sampangan_bgtpn@yahoo.co.id
23 Website :
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Pagi
25 Bersedia Menerima Bos? : Bersedia Menerima
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 0
29 Akses Internet : Tidak Ada
30 Akses Internet Alternatif :
5. Data Lainnya
31 Kepala Sekolah : WARSIDI
32 Operator Pendataan : TANTRI YUNI ASTUTI
33 Akreditasi : A
34 Kurikulum : Kurikulum 2013
2. Lokasi
27
Terminal Giwangan
U
Jl. Imogiri Timur
SD N Sampangan
3. Struktur Organisasi
5. Data Sarpras
2. Data Sarpras
No Uraian Jumlah
1 Ruang Kelas 12
2 Ruang Lab 1
3 Ruang Perpus 1
TOTAL 14
28
6. Rombongan Belajar
29