Anda di halaman 1dari 2

Tugas M3 KB 1 : Analisis Video Teori Behavioristik

Nama Peserta : Ari Suryani, S.Pd


NUPTK : 6462 7666 6722 0002
Nomor Peserta PPGJ : 18260618010013
Prodi PPGJ : Matematika (180)
Tempat Tugas : SMK N 1 Lebong Selatan Kab. Lebong Bengkulu

Tugas :

Video ini menjelaskan bagaimana teacher Toni menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas
dengan menggunakan teori belajar behavioristik. Menurut Bapak/Ibu, masalah apa yang
mungkin muncul bila dalam suatu proses pembelajaran diterapkan teori belajar behavioristik?

Jawaban:
Video ini menjelaskan bagaimana teacher Toni sangat memperhatikan tentang
manajemen kelasnya. Teacher Toni merasa ada masalah yang berkaitan dengan tingkah laku
siswa, kemudian narator memberikan solusi dengan menerapkan teori behavioristik, yang
berfokus pada adanya stumulus yang diberikan teacher Toni dan siswa akan menunjukkan
respon atas stimulus tersebut.
Stimulus yang disarankan untuk ditawarkan kepada teacher Toni adalah berupa
sejumlah aturan yang diharapkan dapat membuat siswa menjadi tertib di kelas. Penguatan
yang diberikan berupa hadiah uang dari kas kelas bagi yang paling baik menerapkan aturan
dan denda bagi siswa yang tidak mematuhi.
Teori behavioristik menjelaskan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan
bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang
dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu menunjukkan perubahan tingkah laku.
Teori behavioristik hanya mengandalkan sisi fenomena jasmaniah saja, dan
mengabaikan aspek-aspek mental. Teori ini tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat
dan perasaan individu dalam belajar. Pembelajaran dengan teori ini hanya mengacu pada satu
ranah pembelajaran, yaitu ranah afektif, sedangkan ranah kognitif dan psikomotor terabaikan.
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai yang mencakup watak
perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Dengan terabaikanya aspek
pengembangan kognif dan psikomotor maka dalam pembelajaran yang menerapkan teori
belajar behavioristik akan timbul berbagai permasalahan.
Adapun permasalahan pembelajaran yang mungkin muncul dengan penerapan teori
behavioristik ini antara lain:
1. Pembelajaran akan pasif dan bersifat monoton, karena dalam pembelajaran siswa hanya
perpusat pada guru (teacher centered learning). Siswa hanya mendapatkan pembelajaran
berdasarkan apa yang diberikan oleh guru. Siswa hanya mendengarkan dengan tertib
penjelasan dari guru dan mendengarkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara
belajar yang efektif, sehingga peserta didik cenderung pasif dan bosan.
2. Siswa menjadi tidak kreatif, bepikir linier dan tidak produktif, karena guru dalam
pembelajaran sudah menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap dan
pembelajaran dipandang sebagai pemindahan pengetahuan dari guru ke siswa, sehingga
tidak merangsang kreatifitas siswa dalam berfikir untuk menyelasaikan permasalahan
dalam pembelajaran.
3. Proses pembelajaran tidak menyenangkan bagi siswa karena guru sebagai center,
bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, dan guru hanya melatih siswa, dan
menentukan apa yang harus dipelajari siswa agar mampu menyelesaikan tugas-tugas
tertentu sesuai dengan materi pelajaran.
4. Emosional siswa tidak berkembang dan cenderung merasa tertekan, siswa tidak
dibebaskan untuk berekspresi sesuai minat, bakat dan kemampuanya, karena
pembelajaran ini menerapkan kedisiplinan yang sangat tinggi untuk mencapai suatu
tujuan belajar atau perilaku yang di inginkan dalam pembelajaran.
5. Siswa cenderung melaksanakan aturan atas dasar hadiah dan hukuman. Jika hadiah dan
hukuman dihilangkan maka siswa tidak akan melaksanakan aturan karena tidak adanya
kesadaran diri yang terbentuk. Siswa kemungkinan akan mencontek pekerjaan temannya
hanya demi mendapatkan reward dan untuk menghindari hukuman.
6. Teori ini tidak bisa diterapkan pada semua pelajaran, hanya sesuai untuk diterapkan
dalam pelajaran yang berdasarkan kedisipilinan dan aturan-aturan yang ketat seperti pada
pelajaran agama.

Anda mungkin juga menyukai