Ekstremitas Superior Edit
Ekstremitas Superior Edit
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem muskuloskeletal terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang
yang banyaknya kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan
yang terdiri dari tulang kepala yang berbentuk tengkorak ( 8 buah ); tulang wajah ( 14
buah ); tulang telinga dalam ( 6 buah ); tulang lidah ( 1 buah ); tulang yang membentuk
kerangka dada ( 25 buah ); tulang yang membentuk tulang belakang dan gelang pinggul
( 26 buah ); tulang anggota yang membentuk lengan ( ekstremitas superior ) ( 64 buah );
tulang yang membentuk kaki ( ekstremitas inferior ) ( 62 buah ).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah-masalah
yang akan di bahas diantaranya:
1. Menjelaskan bagaimana anatomi dari ekstremitas atas.
2. Menjelaskan fungsi anatomi dari ekstremitas atas.
Dalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan dan manfaat,
yaitu:
1
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ekstremitas superior dapat di bagi menjadi bahu (hubungan antara tubuh dan
lengan atas), lengan atas, siku, lengan bawah, regio carvalis, dan tangan.
Gambar 2.1
Ekstremitas atas
3
Clavicula
Gambar 2.2
Clavicula
Scapula
Scapula adalah tulang pipih berbentuk segitga yang terdapat pada dinding
posterior thorax di antara iga II sampai VII. Pada permukaan posterior, spina scapulae
menonjol ke belakang.
Ujung lateral spina scapulae bebas dan membentuk acromion, yang bersendi dengan
clavicula. Angulus superolateralis scapulae membentuk cavitas atau fossa glenoidalis
yang berbentuk seperti buah pir dan bersendi dengan caput humeri pada articulatio
humeri. Processus coracoideus menonjol ke atas dan depan di atas cavitas glenoidalis
dan merupakan tempat melekatnya otot dan ligamentum. Medial terhadap basis
processus coracoideus terdapat incisura suprascapularis.
4
Permukaan anterior scapula cekung dan membentuk fossa subscapularis. Permukaan
posterior scapula di bagi dua oleh spina scapulae menjadi fossa supraspinata di atas dan
fossa infraspinata di bawah. Angulus inferior scapulae dapat di palpasi dengan mudah
pada orang hidup dan merupakan petunjuk posisi iga ketujuh dan processus spinosus
vertebrae thoracicae 7.
Gambar 2.3
Scapula
Humerus
Humerus bersendi dengan scapula pada articulatio humeri serta dengan radius
dan ulna pada articulatio cubiti. Ujung atas humerus mempunyai sebuah caput, yang
membentuk sekitar sepertiga kepala sendi dan bersendi dengan cavitas glenoidalis
scapulae. Tepat di bawah caput humeri terdapat collum anatomicum. Di bawah collum
terdapat tuberculum majus dan minus yang di pisahkan satu sama lain oleh sulcus
bicipitalis. Pada pertemuan ujung atas humerus dan corpus humeri terdapat
penyempitan disebut collum chirurgicum. Sekitar pertengahan permukaan lateral corpus
humeri terdapat peninggian kasar yang disebut tuberositas deltoidea. Di belakang dan di
bawah tuberositas terdapat sulcus spiralis yang ditempati oleh nervus radialis.
Ujung bawah humerus mempunyai epicondylus medialis dan lateralis untuk tempat
lekat musculi dan ligamenta, capitulum humeri yang bulat bersendi dengan caput
radii, dan trochlea humeri yang berbentuk katrol untuk bersendi dengan
incisura trochlearis ulnae.di atas capitullum terdapat fossa radialis, yang
menerima caput radii pada saat siku difleksiokan. Di anterior, diatas
trochlea terdapat fossa coronoidea , yang selama pergerakan yang sama
5
menerima processus coronoideus ulnae. Di posterior, di atas trochlea , terdapat fossa
olecrani, yang bertemu dengan olecranon pada waktu sendi siku pada extensio.
Gambar 2.4
Humerus
Axilla
Axilla atatu ketiak adalah suatu ruangan berbentuk piramid yang terletak di
antara bagian atas lengan atas dan sis lateral thorax. Axilla merupakan tempat lewat
yang penting bagi saraf, pembuluh darah, dan pembuluh limf waktu lalat – alat ini
berjalan dari pangkal leher ke eksteremitas superior. Puncak dari axilla, atau apex,
mengarah ke pangkal leher, dan di batasi di depan oleh clavicula, di belakang oleh
pinggir atas scapula, dan di medial oleh sisi luar costa. Ujung bawah, atau basis di
depan di batasi oleh plica axillaris anterior (di bentuk oleh pinggir musculus pectolaris
major), di belakang oleh plica axillaries posterior (dibentuk oleh tendo musculi
latissimus dorsi dan musculus teres major) dan medial oleh dinding thorax.
6
B. Tulang Lengan Bawah
Lengan bawah terdiri dari 2 tulang yaitu Radius dan Ulna.
Radius
Radius adalah tulang lateral lengan bawah. Ujung atasnya bersendi dengan
humerus pada articulatio cubiti dan dengan ulna pada articulatio radioulnaris proksimal.
Ujung distalnya bersendi dengan os Scaphoideum dan lunatum pada articulatio
radiocarpalis dan dengan ulna pada articulatio radioulnaris distal.
Pada ujung atas radius terdapat caput yang berbentuk bulat kecil. Permukaan
atas caput cekung dan bersendi dengan capitulum humeri yang cembung.
Circumferentia articulare radii bersendi dengan incisura radialis ulnae. Dibawah caput
tulang menyempit membentuk collum. Dibawah cullom terdapat tuberositas bicipitalis
/ tuberositas radii yang merupakan tempat insertio musculus biceps.
Corpus radii berlainan dengan ulna, yaitu lebih lebar dibawah dibandingkan
dengan bagian atas. Corpus radii disebelah medial mempunyai margo interossea yang
tajam untuk tempat melekatnya membrana interossea yang menghubungkan radius dan
ulna. Tuberculum pronator, untuk tempat insertio musculus pronator ceres, terletak
dipertengahan pinggir lateralnya.
Pada ujung bawah radius terdapat processus styloideus, yang menonjol
kebawah dari pinggir lateralnya. Pada permukaan medial terdapat incisura ulnae, yang
bersendi dengan caput ulnae yang bulat. Permukaan bawah ujung radius bersendi
dengan os Scaphoideum dan os Lunatum.
Pada permukaan posterior ujung distal radius terdapat tuberculum kecil,
tuberculum dorsalis, yang pada pinggir medialnya terdapat sulcus untuk tendo musculi
flexsor pollicis longus.
7
Gambar 2.5
Radius
8
Ulna
Ulna merupakan tulang medial lengan bawah. Ujung atasnya bersendi dengan
humerus pada articulatio cubiti dan dengan caput radii pada articulatio radioulnaris
proxsimal.
9
Gambar 2.6
Ulna
C. Tulang tangan
Terdapat delapan buah ossa carpi yang tersusun atas dua baris, masing-masinh
terdiri dari 4 tulang. Baris proksimal terdiri atas (dari lateral ke medial) scaphoideum,
donatum, triquetrum, dan pisiforme. Baris distal terdiri atas (dari lateral ke medial)
trapezium, trapezoideum, capitatum, dan hamatum. Secara bersama-sama ossa carpi
pada permukaan anterior-nya membentuk cekungan, yang pada ujung lateral dan
medial-nya melekat sebuah pita membrannosa yang kuat, diesbut flexor retinaculum.
10
Dengan cara ini terbentuk saluran osteo-fascial, canalis carpi, untuk lewatnya nervus
medianus dan tendo-tendo flexor jari.
Ossa carpi pada waktu lahir merupakan tulang rawan. Os capitatum mengalami
ossifikasi selama tahun pertama kehidupan, dan tulang-tulang lainnya mengalami
ossifikasi dengan berbagai interval waktu sampai umur 12 tahun , pada usia ini semua
tulang telah mengalami ossifikasi.
Os Carpal
Carpalia (tulang pergelangan tangan) terdiri dari 8 tulang tersusun dalam dua baris :
11
Gambar 2.7
Os Carpal
Os Metacarpal
Metacarpal (tulang telapak tangan) terdiri dari tulang pipa pendek, banyaknya lima buah
setiap batang, mempunyai dua ujung yang bersendi dengan tulang carpalia dan bersendi
dengan falangus atau tulang jari.
12
Gambar 2.8
Os Metacarpal
Os Falanges
Falang (tulang jari tangan) juga terdiri dari tulang pipa pendek yang banyaknya 14 buah
dibentuk dalam lima bagian tulang yang berhubungan dengan metacarpal perantaraan
persendian.
13
Gambar 2.9
Os Falanges
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
3. Syaifuddin
Anatomi Tubuh Manusia
16