ABSTRACT
This research aims were to obtain the best concentration of sodium lauryl
sulfate and sucrose and to know the characteristics consumer acceptance of
transparent soap from purified used cooking oil. This research used completely
randomized design (CRD) with 17 treatments and three replications. Observations
of the purified used cooking oil were water content, free fatty acids, saponification
number and descriptive organoleptic test. Meanwhile, the observations of
transparent soap includes moisture content, free fatty acids, saponification number,
pH, foam test, irritation test and organoleptic tests. The results showed that best
formulation of transparent soap was 1,5% sodium lauryl sulfate and 15,5% sucrose
with water content 4,46%, free fatty acid not detected, the volume of foam is
166,49 cm3, pH 9,8, hardness test 0,37 cm/second and no cause irritation.
Keyword: cooking oil, transparent solid soap, sodium lauryl sulfate, sucrose.
PENDAHULUAN
Minyak goreng merupakan merupakan minyak yang telah rusak,
salah satu bahan penting yang dimana penurunan kualitas minyak
dibutuhkan masyarakat sehari-hari. disebabkan frekuensi penggunaan dan
Meskipun bahan dasar minyak suhu penggorengan. Bila ditinjau dari
goreng beragam, secara kimia tidak komposisi kimianya, minyak jelantah
jauh berbeda, yaitu terdiri dari asam mengandung senyawa-senyawa yang
lemak jenuh dan asam lemak tidak bersifat karsinogenik yang terbentuk
jenuh. Sterol terdapat dalam jumlah selama proses penggorengan.
kecil, asam lemak bebas, pigmen Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
larut lemak dan hidrokarbon. Hal termasuk salah satu jenis surfaktan
yang membedakan minyak goreng yang merupakan suatu molekul
satu dengan yang lainnya adalah sekaligus memiliki gugus hidrofilik
komposisi zat gizinya. dan gugus lipofilik sehingga dapat
Seringkali pedagang gorengan mempersatukan campuran yang
di pinggir jalan menggunakan minyak terdiri dari air dan minyak. Surfaktan
goreng berulang kali, hingga warna adalah bahan aktif permukaan..
minyak menjadi cokelat tua atau Berdasarkan penelitian Widiyanti
hitam. Minyak goreng bekas (2009), konsentrasi surfaktan yang
Kadar Air
Tabel 1 menunjukkan bahwa Selain itu, air yang digunakan untuk
pada setiap perlakuan memberikan melarutkan natrium hidroksida pada
pengaruh yang tidak nyata terhadap semua perlakuan dalam jumlah yang
kadar air sabun padat yang sama. Hal ini sesuai dengan
dihasilkan. Hal ini disebabkan karena pernyataan Rahadia (2006), bahwa
minyak goreng bekas yang digunakan kadar air sabun dipengaruhi oleh
sebagai bahan baku sabun padat juga kadar air bahan baku yang digunakan.
memiliki kadar air yang relatif sama.
Kadar air merupakan yaitu maksimal 15%. Kadar air dapat
banyaknya air yang terdapat di dalam mempengaruhi tingkat kekerasan dari
bahan yang dinyatakan dalam persen. sabun padat transparan. Semakin
Rata-rata kadar air sabun padat tinggi kadar air sabun maka tingkat
minyak goreng bekas yang dihasilkan kekerasan sabun akan semakin lunak,
berkisar antara 4,32% hingga 7,15% sebaliknya semakin rendah kadar air
dan telah memenuhi standar mutu sabun maka tingkat kekerasan sabun
sabun padat (SNI 06-3532-1994) akan semakin keras.
Asam Lemak Bebas
Penilaian terhadap kadar asam jambu. Hal ini diduga bahwa kadar
lemak bebas sabun padat transparan asam lemak bebas sabun dianggap
dianggap tidak terdeteksi, karena tidak ada, karena asam lemak bebas
ketika proses pengujian sebelum pada minyak telah bereaksi dengan
dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N basa sehingga terbentuk sabun dan
larutan sabun telah berwarna merah gliserol. Asam lemak bebas sabun