Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH FISIKA

TEOREMA TORRICELLI TANGKI BERLUBANG

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

1. ADITYA PUTRA INDRA CAHYA (01)


2. DEWI RISMA AFNI RUCHAYANA (08)
3. DHAIFAN AUZAN PRANASTIO (09)
4. GELCY GLORINA SALVAS (13)
5. IKHBAL HARPRI PANGESTU (15)
6. YULIA FRANSISKA DEPO I. (34)

SMA NEGERI 1 KEPANJEN

JL. JEND.A YANI KEC. KEPANJEN TELP (0341) 395122

TAHUN 2016-2017
Prinsip Torricelli Pada Tangki Berlubang

Ketika kita melihat sebuah tangki berlubang kecil B tanpa keran (tangki
bocor), kita merasa ingin tahu pasti beberapa besaran fisis ketika air keluar
lubang, seperti: besar kecepatan titik air yang pertama kali keluar saat keluar
lubang B. Waktu yang dibutuhkan titik air yang pertama kali keluar sejak dari
lubang sampai menyentu tanah. Jarak terjauh titik air yang pertama kali keluar.

Titik air yang pertama kali keluar adalah saat permukaan air setinggi H
dari lubang ke atas tangki.

Sebuah tangki bisa dianggap sebagai selang yang memiliki dua ukuran
lubang berbeda. Pertama lubang A yang jauh lebih besar dari B sehingga
turunnya permukaan air sangat lambat, turunnya permukaan air di titik A
disebut kecepatan aliran fluida di titik A, vA. Karena sangat lambat maka vA=0.
Karena titik A dan B sebelum air mulai keluar berkontak langsung dengan udara
maka tekanan A dan tekanan B sama dengan tekanan atmosfer, sehingga
selisih tekanan di A dan B sama dengan nol.
Dengan mengetahui selisih tekanan, ketinggian masing-masing dititik A
dan B serta kecepatan di A untuk mengetahui kecepatan di B maka hukum
bernouli dapat diterapkan penurunan rumus.

Tangki bocor atau dikenal sebagai teorema Torricelli adalah aplikasi


penurunan hukum Bernoulli. Meskipun apa yang digagas oleh Torricelli
mendahului 100 tahun sebelum hukum Bernoulli muncul.

Torricelli menurunkan rumus-rumus tersebut dengan bantuan hukum


kekekalan energi mekanik, tapi berbeda dengan Bernoulli yang lebih rumit, cara
Torricelli sangat sederhana.
Penurunan Rumus Pada Tangki Berlubang

1. Kecepatan Aliran Air di Titik B

Anggap setitik air bermassa m, dengan kecepatan di titik A vA = 0, ketinggian H


dan h untuk menghitung vB
2. Waktu Jatuh ke Tanah

Jika air keluar dari lubang B dengan kelajuan v yang jatuh di titik D,
maka terlihat lintasan air dari titik B ke titik D berbentuk parabola.

Berdasarkan analisis gerak parabola, kecepatan awal fluida pada arah

mendatar sebesar vBX = v = . Sedangkan kecepatan awal pada saat jatuh


(sumbu Y) merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dengan

percepatan ay = g. Berdasarkan persamaan jarak Y = v0yt + ay t2 dengan


Y = H –h, v0y = 0, dan ay = g, maka kita peroleh persamaan untuk menghitung
waktu yang diperlukan air dari titik B ke titik D sebagai berikut.
3. Jarak Jatuh dari Tangki

Gerak air (fluida) pada sumbu X merupakan gerak lurus beraturan (GLB)
sehingga berlaku persamaan:
X = v0X t

Karena v0X = vBX = v = , maka:

R=X=

R=X=

R=X=

4. Debit Air yang Keluar

Q=A

Kesimpulan
Banyak sekali aplikasi dari konsep hukum bernoulli salah satunya adalah
pada tangki berlubang yang dibahas pada makalah kali ini. Rumus bernoulli
dapat diturunkan dari kasus yang terjadi dalam tangki berlubang. Penurunan
rumus tersebut adalah kecepatan, waktu jatuh, jarak tempuh, dan debit yang
telah dibahas pada uraian di atas.

Anda mungkin juga menyukai