Anda di halaman 1dari 22

SOAL & PEMBAHASAN

SAP 8

Soal 1

PT Melawai membeli mesin dari amerika serikat seharga $30.000 pada tanggal 10 maret,
yang pembayarannya jatuh tempo tanggal 8 juni. Selain itu, pada tanggal 10 maret PT Melawai
mengakuisisi kontrak kontrak forward 90 hari untuk membeli $30.000 dengan kurs $1 = Rp. 8.580.
kontrak tersebut diakuisisi untuk mengelola posisi liabilitas neto yang terkena eksposur dalam dollar
AS, tetapi tidak ditetapkan sebagai lindung nilai. Kurs spot adalah sebagai berikut.

10 Maret $1 = Rp8.570

8 Juni $1 = Rp8.600

Diminta:

Buatlah ayat jurnal yang dibuat PT Melawai untuk mencatat pembelian mesin, ayat jurnal yang
berkaitan dengan kontrak forward dan ayat jurnal untuk pembayaran utang mata uang asing!

Jawaban:

Maret 8 Juni

Tanggal Transaksi Tanggal Penyelesaian

Timbul liabilitas yang - memperoleh US $ dengan


didenominasi oleh US $ menyelesaikan forward
Menandatangani forward exchange exchange contract
Contract 90 hari untuk menerima - membayar US $ untuk
US $ menyelesaikan utang usaha
Ayat jurnal yang dibuat PT Melawai yaitu:
Tanggal 10 Maret

1
Persediaan Rp. 257.100.000
Utang Usaha (US $) Rp. 257.100.000

(pembelian mesin secara kredit, Rp. 257.100.000 = $30.000 x Rp. 8.570)

Piutang mata uang asing dari broker ($) Rp. 257.400.000


Utang rupiah ke broker (Rp) Rp. 257.400.000

(membeli kontrak forward untuk menerima Rp. 257.400.000= $30.000 x 8.580 kurs
forward )

Tanggal 8 Juni

Piutang mata uang asing dari broker (US $) Rp. 600.000


Keuntungan transaksi mata uang asing Rp. 600.000

(meneyesuaikan piutang yang didenominasi oleh dalam US $ menjadi nilai setara rupiah kini
menggunakan kurs forward:

$30.000 x Rp. 8.600 = Rp. 258.000.000 kurs spot, tanggal 8 Juni

-$30.000 x Rp. 8.580 = Rp. 257.400.000 kurs forward, 10 maret

$30.000 x (Rp. 8600 – Rp. 8.580) = Rp. 600.000

Kerugian Transaksi mata uang asing Rp. 900.000


Utang usaha Rp. 900.000

(menyesuaikan utang yang didominasi dalam US $ menjadi nilai setara rupiah kini dengan
menggunakan kurs spot, sesuai dengan $30.000 x 8600 – 8.570 = Rp.900.000.

Utang rupiah ke broker Rp. 257.400.000


Kas Rp. 257.400.000

(menyerahkan Rupiah ke Broker sebagaimana ditentukan dalam kontrak forward)

Unit Mata Uang Asing Rp. 258.000.000


Piutang mata uang asing dan broker Rp. 258.000.000

2
(menerima US $ dari Broker: $30.000 x Rp. 8.600 = Rp. 258.000.000)

Utang usaha Rp. 258.000.000


Unit mata uang asing Rp. 258.000.000

(Melunasi utang Mata Uang Asing)

Soal 2:

Apakah perbedaan antara keuntungan atau kerugian transaksi dengan keuntungan atau kerugian
translasi mata uang asing?
Jawab:
Perlu diketahui Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari
satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan
laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pemba'a informasi mengenai
operasional perusahaan se'ara global dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang
asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan. Sedangkan Transaksi
mata uang asing adalah transaksi yang mengambil satuan mata uang selain dari mata uang yang
dipakai dalam pelaporan perusahaan.
Perbedaan antara keuntungan atau kerugian transaksi dengan keuntungan atau kerugian
translasi mata uang asing adalah sebagai berikut:
Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan dan penurunan ekuitas investasi
asing dalam mata uang domestik dan harus diakui.
Keuntungan dan kerugian transaksi timbul akibat selisih kurs. Keuntungan dan kerugian
transaksi disajikan dalam lapora L/R tahun berjalan dalam pos keuntungan dan kerugian
transaksi mata uang asing.

SAP 9

Soal S13-10 kertas kerja dan skedul pelaporan segmen

3
Informasi Tambahan:

Kantor pusat perusahaan mempunyai beban korporat umum sejumlah Rp


235.000.000. Untuk tujuan pelaporan internal, Rp 200.000.000 dari beban tersebut
dialokasikan ke divisi berdasarkan beban pokok penjualannya. Biaya korporat umum
lainnya tidak digunakan dalam pengambilan keputusan segmen oleh pengambil
keputusan operasional.
Perusahaan mmempunyai kebijakan penetapan harga transfer antarperusahaan agar
semua penjualan antarsegmen harus dilakukan pada harga perolehan. Semua
penjualan atarsegmen dijual ke pihak luar sampai dengan tanggal 31 Desember 20X1.
Kantor pusat perusahaan mempunyai aset senilai Rp125.000.000 yang tidak
digunakan dalam pengambilan keputusan segmen oleh pengambil keputusan
operasional.
Beban penyusutan (tercantum dalam bagian yang berjudul “informasi lain”) telah
ditambahkan ke dalam beban pokok penjualan sesuai dengan kebijakan pengukuran
biaya perusahaan.

Diminta

Buatah kerta kerja pengungkapan segmen untuk PT Citra!


Buatlah skedul untuk menunjukkan segmen mana yang dilaporkan secara terpisah!
Buatlah informasi mengenai operasi perusahaan dalam segmen industri yang berbeda
sebagaimana disyaratkan oleh PSAK 5!
Apakah akan ada perbedaan dalam spesifikasi segmen dilaporkan jika segmen
bangunan mempunyai aset sebesar Rp460.000.000 bukan Rp560.000.000, dan
segmen furnitur mempunyai aset sebesar Rp190.000.000 bukan Rp90.000.000?
Dukung jawaban Anda dengan membuat skedul yang menunjukkan persentase untuk
setiap tiga uji segmen 10 persen pada masing-masing segmen menggunakan jumlah
baru sebagai aset segmen.

4
Penyelesaian :

Kertas Kerja pengungkapan segmen untuk PT CITRA

( Dalam Ribuan Rupiah)

Skedul untuk menunjukkan segmen yg dilaporkan secara terpisah

# secara terpisah dilaporkan jika total penjualan segmen lebih besar dari atau sama dengan
Rp 211.000
(gabungan dari total penjualan Rp 2.110.000 x 10%)
# secara terpisah dilaporkan jika total laba segmen lebih besar dari atau sama dengan Rp
36.200
(gabungan dari total laba segmen Rp 362.000 x10%)
# secara terpisah dilaporkan jika total aset segmen lebih besar dari atau sama dengan Rp

5
148.000
(gabungan dari total laba segmen Rp 1.480.000 x10%)

NB: Pakaian, bangunan, dan mesin dilaporkan secara terpisah karena mereka mereka
lulus setidaknya satu dari tiga tes 10%

Tes 75 persen pengungkapan komprehensif: Rp 1.800.000/1.950.000 = 92,3%

Penjualan ke pelanggan nonafiliasi dari segmen yang dilaporka secara terpisah= 92,3%> 75%
penjualan ke pelanggan nonafiliasi dari seluruh segmen

oleh karena persentase tersebut lebih besar dari 75%, maka tidak ada lagi segmen operasi
yang harus dilaporkan terpisah. Jika persentase tersebut kurang dari 75% , maka diperlukan
segmen operasi tambahan untuk diperlakukan sebagai segmen dilaporkan sampai uji 75%
tersebut terpenuhi.

Informasi mengenai operasi perusahaan dalam segmen industri yang berbeda seperti
yang diisyaratkan PSAK 5
( Dalam Ribuan Rupiah)

6
Skedul yg menunjukkan 3 tes 10% dengan melakukan perubahan pada aset segmen

NB: (362.000 didapat dari menjumlahkan laba rugi segmen positif yaitu Rp 110.000 + Rp
155.000 + Rp 97.000 )

7
Hasil dari 10% tes yang menentukan apakah dilaporkan terpisah:

pendapatan Laba Aset


segmen segmen
Pakaian Yes Yes Yes
Bangunan Yes Yes Yes
Bahan Kimia No No No
Furnitur No No Yes
mesin Yes Yes No

NB: Furnitur sekarang menjadi segmen yang dilaporkan secara terpisah karena asetnya lebih
besar daripada 10% dari total aset

2. Bagaimanakah pos luar biasa dilaporkan secara interim?


1. Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, pos luar biasa, dan kejadian yangt i d a k
biasa dan tidak sering terjadi harus dibebankan pada periode interim
s a a t terjadinya dan tidak boleh dibebankan pada periode lain.

2. Pos luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan labarugi
periode interim saat pos luar biasa terjadi. "alam menentukan materialitas,
posluar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.

3. Peristiwa atau kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi dan
berpengaruh material terhadap hasil operasi tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam pos
luar biasa juga harus dilaporkan dan diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi
periode interim
.
4. Kewajiban kontinjen dan ketidakpastian lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi
kewajaran penyajian data keuangan pada tanggal neraca harus diungkapkan
dalamlaporan keuangan interim dengan cara yang sama seperti dalam laporan
keuangan t a h u n a n . P e n g u n g k a p a n t e r s e b u t h a r u s d i u l a n g d a l a m l a p o r a n
k e u a n g a n i n t e r i m berikutnya dan dalam laporan keuangan tahunan sampai kewajiban
kontinjen itu terselesaikan.

SAP 10

CONTOH SOAL
Jelaskan ciri2 organisasi nirlaba serta bagaimana pengenaan pajak terhadap organisasi
niralaba mengingat organisasi ini bersifat non profit?
Jawaban :
Ciri-Ciri Organisasi Nirlaba

8
Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapakan
pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber
daya yang diberikan.
Menghasilkan barang dan/ atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu
entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para
pendiri atau pemilik entitas tersebut.
Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa
kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus
kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber
daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas.
Pajak bagi organisasi nirlaba
Sebagai entitas atau lembaga, maka organisasi nirlaba merupakan subyek
pajak. Artinya, seluruh kewajiban subyek pajak harus dilakukan tanpa terkecuali.
Akan tetapi, tidak semua penghasilan yang diperoleh yayasan merupakan obyek
pajak. Pemerintah Indonesia memperhatikan bahwa badan sosial bukan bergerak
untuk mencari laba, sehingga pendapatannya diklasifikasikan atas pendapatan
yang obyek pajak dan bukan obyek pajak. Namun di banyak negara, organisasi
nirlaba boleh melamar status sebagai bebas pajak, sehingga dengan demikian
mereka akan terbebas dari pajak penghasilan dan jenis pajak lainnya.

Pada Bulan Januari 2017, Restoran Grand Dinner menyumbangkan peralatan restoran kepada
organisasi Kesehatan dan Kesejahteraan. Peralatan tersebut memiliki nilai wajar Rp
6.000.000 dan sisa umur ekonomis 4 (empat) tahun dan tidak ada nilai sisa. Sumbangan
tersebut tidak dibatasi.
Pada Tahun 2017, Gereja juga menyumbangkan Rp 8.000.000 kepada organisasi
Kesehatan dan Kesejahteraan yang penggunaannya dibatasi untuk pembelian truk
baru. Uang tersebut diinvestasikan untuk CD yang menghasilkan bunga 5%. Bunga
yang diakui sampai pada tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp 215.000. Pendapatan
dari investasi tersebut juga dibatasi untuk pembelian truk.
Pertanyaan : Buatlah jurnal untuk mencatat 2 (dua) sumbangan yang diterima pada
tahun 2017. Identifikasikan dana yang terkait dan dampaknya terhadap klasifikasi
aktiva bersih.
Jawaban :

Dana Tidak Terikat Lancar


Jan’17 Persediaan Peralatan Rp 6.000.000
Sumbangan Tidak Terikat-Sumbangan Rp 6.000.000
(untuk mencatat penerimaan peralatan dari Restoran Grand Dinner)

Des’17 Beban Penyusutan-Sumbangan Rp 1.500.000


Akumulasi Penyusutan-Peralatan Rp 1.500.000
(untuk mencatat penyusutan yang terjadi)

9
Dana Terikat Lancar
2017 Investasi-CD Rp 8.000.000
Sumbangan Terikat Temporer-Sumbangan Rp 8.000.000
(untuk mencatat penerimaan sumbangan dari Gereja yang diinvestasikan pada CD
untuk pembelian truk)

2017 Kas Rp 215.000


Pendapatan Terikat Temporer-Bunga Investasi Rp 215.000
(untuk mencatat pendapatan bunga investasi CD)

SAP 11
Soal 1
Apakah yang dimaksud dengan goodwill negatif? Jelaskan prosedur akuntansi yang
diperlukan untuk mencatat dan mempertanggungjawabkan goodwill negatif?

Jawab:
Goodwill negatif yaitu jika harga beli dari perusahaan yang diakuisisi lebih kecil
dibandingkan nilai wajar asset neto yang diidentifikasi dan diakuisi. Selisih ini disebut
dengan goodwill negatif. Keberadaan goodwill negatif dapat mengimplikasikan bahwa
perusahaan yang diakuisisi seharusnya dilikuidasi karena aset dan kewajiban mempunyai
nilai lebih tinggi secara individu dibandingkan secara keseluruhan sebagai salah satu
perusahaan. Berdasarkan PSAK 22, kelebihan yang diperoleh dari nilai wajar asset neto atas
biaya perolehan entitas akan digunakan untuk mengurangi nilai lain yang telah di tetapkan
atas aset yang diperoleh. Jumlah yang tersisa setelah dikurangi aset-aset tersebut sampai
hasilnya menjadi nol, maka akan diakui sebagai biaya yang ditangguhkan dan sebagai
pendapatan secara sistematis selama periode yang tidak lebih dari 20 tahun.

Prosedur akuntansi/ prosedur pencatatan yang diperlukan untuk mencatat dan


mempertanggungjawabkan goodwill negatif ini yaitu seperti contoh jurnal dibawah ini :
Rugi penilaian goodwill negatif Rp xxx
Goodwill Rp xxx

10
Soal 2
Pitt Corporation memeperoleh aktiva bersih Seed Company melalui penggabungan
dengan metode pembelian yang dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2003. Aktiva dan
kewajiban Seed pada tanggal tersebut, pada nilai buku dan nilai wajarnya, adalah sebagai
berikut :

Nilai Buku Nilai Wajar


Aktiva
Kas $ 50.000 $ 50.000
Piutang bersih 150.000
140.000
Persediaan 200.000 250.000
Tanah 50.000 100.000
Bangunan-bersih 300.000 500.000
Peralatan-bersih 250.000 350.000
Hak paten - 50.000
Total aktiva $ 1.000.000 $ 1.440.000
Kewajiban
Utang usaha $ 60.000 $ 60.000
Wesel bayar 150.000 135.000
Kewajiban lain-lain $ 40.000 $ 45.000
Total kewajiban $ 250.000 $ 240.000
Aktiva bersih $ 750.000 $ 1.200.000

Kasus: Goodwill
Pitt membayar $400.000 tunai dan menerbitkan $50.000 lembar saham biasa dengan
nilai nominal $10 per saham untuk memperoleh aktiva bersih Seed. Ayat jurnal untuk
mencatat penggabungan usaha pada buku Pitt pada tanggal 27 Oktober 20X5

Jawab:
Investasi pada Seed (+A) $ 1.400.000
Kas (-A) $ 400.000
Saham biasa, @ $10 (+SE) $ 500.000
Tambahan saham disetor (+SE) $ 500.000

Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham biasa nominal $10 ditambah dengan kas
$400.000 dalam penggabungan usaha secara pembelian dengan Seed :

Kas (+A) $ 50.000


Piutang bersih (+A) 140.000
Persediaan (+A) 250.000
Tanah (+A) 100.000
Bangunan (+A) 500.000
Peralatan (+A) 350.000
Hak paten (+A) 50.000
Goodwill (+A) 200.000
Utang usaha (+L) $ 60.000

11
Wesel bayar (+L) 135.000
Kewajiban lain-lain (+L) 45.000
Investasi pada Seed 1.400.000

Menetapkan biaya perolehan Seed atas aktiva yang diperoleh yang dapat diidentifikasikan
dan kewajban yang ditanggung atas dasar nilai wajarnya dan penetapan goodwill.

Jumlah yang ditetapkan pada aktiva dan kewajiban ditetapkan berdasarkan nilai wajar,
kecuali goodwill. Goodwill dientukan dengan mengurangkan nilai wajar aktiva bersih yang
diperoleh yang dapat diidentifikasikan sebesar $1.200.000 dan harga beli aktiva bersih Seed
sebesar $1.400.000.

Kasus: Biaya Investasi Lebih Besar dari Nilai Wajar (Goodwill Negatif)

Pitt menerbitkan 40.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal $10, nilai pasar 420
per saham, dan juga wesel bayar 5 tahun, bunga 10% dengan nilai nominal $200.000 untuk
aktiva bersih Seed. Ayat jurnal pada buku Pitt untuk mencatat penggabungan usaha Pitt dan
Seed tanggal 27 Desember 20X5
Jawab:
Investasi pada Seed (+A) $1.000.000
Saham biasa, nominal @ $10 (+SE) $400.000
Tambahan modal disetor (+SE) 400.000
Wesel bayar 10%. 5 Tahun (+E) 200.000
Untuk mencatat penerbitan 40.000lembar saham biasa nominal $10, ditambah dengan
wesel 10%, sebesar $200.000 dalam penggabungan usaha secara pembelian dengan
Seed.

Kas (+A) $ 50.000


Piutang bersih (+A) 140.000
Persediaan (+A) 250.000
Tanah (+A) 80.000
Bangunan (+A) 400.000
Peralatan (+A) 280.000
Hak paten (+A) 40.000
Utang usaha (+L) $ 60.000
Wesel bayar (+L) 135.000
Kewajiban lain-lain (+L) 45.000
Investasi pada Seed 1.000.000
Untuk menetapkan biaya perolehan Seed atas aktiva dan kewajiban berdasarkan nilai
wajarnya dan atas aktiva tidak lancar berdasarkan nilai wajar dikurangi dengan bagian
yang proposional kelebihan nilai wajar dari biaya investasi

Jumlah yang ditetapkan pada tiap-tiap akun aktiva dan kewajiban pada jurnal di atas
ditetapkan sesuai dengan FASB Statement No. 141 untuk penggabungan usaha secara

12
pembelian. Karena nilai wajar sebesar $1.200.000 dari aktiva bersih yang diperoleh yang
dapat diidentifikasikan melebihi harga beli $1.000.000 sebesar $200.000, jumlah yang dapat
ditetapkan atas aktiva tidak lancar dikurangkan sebesar 20% (kelebihan sebesar $200.000
dibagi nilai wajar aktiva tidak lancar $1.000.000). Pengurangan pada aktiva tidak lancar
adalah:

13
Nilai wajar aktiva tidak Kurang 20% Jumlah yang dapat
lancar pengurangan atau Ditetapkan untuk aktiva
kelebihan nilai wajar yang tidak lancar
terhadap biaya
Tanah $ 100.000 $ 20.000 $ 80.000
Bangunan 500.000 100.000 400.000
Peralatan 350.000 70.000 280.000
Hak paten 50.000 10.000 40.000
Total $ 1.000.000 $ 200.000 $ 800.000

*Alternatif lain, pengurangan kelebihan nilai wajar terhadap biaya untuk tiap-tiap aktiva tidak
lancar juga dapat dihitungan dengan cara:

Tanah $100.000/$1.000.000 x $200.000 = $ 20.000


Bangunan $500.000/$1.000.000 x $200.000 = $ 100.000
Peralatan $350.000/$1.000.000 x $200.000 = $ 70.000
Hak paten $ 50.000/$1.000.000 x $200.000 = $ 10.000

Dalam beberapa hal, kelebihan nilai wajar terhadap biaya sedemikian besar sehingga
sisa saldo setelah aktiva tidak lancar dikurangi menjadi nol. Sisa kelebihan pada kasus ini
harus dilaporkan sebagai perolehan luar biasa (extraordinary gain)

SAP 12
1. Apakah goodwill dan aktiva tak berwujud lain yang memiliki umur tidak terbatas harus
diamortisasi ?
Berdasarkan FASB Statement No 142, perusahaan tidak mengamortisasi goodwill
dan aktiva tak berwujud lain yang memiliki umur yang tidak terbatas. Melainkan, aktiva
tersebut direview secara berkala untuk pengurangan nilai. Aktiva-aktiva diturunkan
nilainya jika kerugian pengurangan nilai menjadi nyata.FASB Statement No. 142 juga
berlaku bagi metode ekuitas. Namun, pengujian pengurangan nilai berbeda, menurut
alinea 40:
[Goodwill pada metode ekuitas] tidak boleh diamortisasi. Namun, goodwill dengan
metode ekuitas tidak boleh diuji untuk pengurangan nilai ini.Investasi dengan metode
ekuitas wajib terus direview untuk pengurangan nilai sesuai dengan alinea 19 (h) dari
Opinion 18.
APB Opinion No. 18 (alinea 19h) mengharuskan bahwa “suatu kerugian dalam nilai
suatu investasi selain dari penurunan sementara harus diakui”.

2. INVESTASI SAHAM

14
PT SEKURITAS mempunyai transaksi-transaksi yang berhubungan dengan saham biasa
milik PT. MAKINDO dengan rincian sbb :

Tahun 2002 : Membeli 100 lembar saham dengan harga Rp 105.000,- (nominal @ Rp 1.000)
Tahun 2003 : Menerima dividen saham (Stock Dividen) sebesar 25% dari saham yang
dimilikinya.
Tahun 2004 : Terjadi pemecahan saham (Stock splits up) dengan 1 lembar saham menjadi 2
lembar saham. Pada tahun ini juga dijual 100 lembar saham dengan harga Rp 45.000,-.
Tahun 2005 : Diterima hak beli saham. Setiap saham baru bisa dibeli dengan menggunakan 3
lembar hak beli saham dengan harga beli sebesar nominalnya. Harga pasar saham tanpa hak
beli saham adalah Rp 450,- per lembar.

Berdasarkan data investasi saham di atas, diminta :


- Buat jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi di atas beserta perhitungannya.

JAWAB :

Tahun 2002

Jurnal
Investasi Saham pada PT. Makindo 105.000
Kas 105.000
(Pembelian 100 lembar saham dengan nilai nominal @ Rp 1.000)

Tahun 2003

Stock Dividen merupakan penerimaan dividen dalam bentuk saham di perusahaan yang membagi
saham tersebut. Bagi pemegang saham, stock dividen berarti penambahan jumlah lembar saham,
namun harga perolehan sahamnya tetap. Jadi tidak perlu dijurnal, hanya memerlukan memo saja.

Memo :
Diterima dividen saham sebesar 25% dari 100 lembar saham
Jumlah saham baru : 100 + (100 x 25%) = 125 lembar
Harga pokok per lembar saham baru : 105.000/125 = Rp 840 / lembar
Harga nominal per lembar saham baru : 100.000/125 = Rp 800 / lembar

Tahun 2004

Terjadi stock spits up 1 lembar saham menjadi 2 lembar saham


Jumlah lembar saham baru : 125 x 2 = 250 lembar
Harga pokok per lembar saham baru : Rp 840/2 = Rp 420 / lembar
Harga nominal per lembar saham baru : Rp 800/ 2 = Rp 400 / lembar

Jurnal penjualan saham :


Kas 45.000
Investasi saham pada PT. Makindo 42.000
Laba Penjualan Saham 3.000
(Mencatat penjualan 100 lembar saham dengan harga Rp 45.000)

15
Tahun 2005

Sisa saham : 150 lembar dengan harga pokok 150 x 420 = Rp 63.000
Hak beli saham : Harga pasar saham – harga nominal = 450 – 400 = 50
50
Harga pokok hak beli saham = ---------------------- x 63.000 = Rp 6.300
450 + 50

450
Harga pokok baru saham = -------------------- x 63.000 = Rp 56.700
450 + 50

Perhitungan harga pokok baru saham dapat dilakukan :

Harga pokok saham 63.000


Harga pokok hak beli saham 6.300
-----------
Harga pokok baru saham 56.700

Jurnal penerimaan hak beli saham :

Investasi dalam Hak Beli Saham 6.300


Investasi Saham pada PT. Makindo 6.300

Jika hak beli saham tersebut diambil (sahamnya dibeli), maka jurnalnya :

Investasi Saham pada PT. Makindo 63.000


Kas 56.700
Investasi dalam Hak Beli Saham 6.300

Apabila Hak Beli Saham tidak diambil, maka dianggap sebagai kerugian dan jurnalnya :

Rugi Hak Beli Saham tidak terpakai 6.300


Investasi dalam Hak Beli Saham 6.300

SAP 13
SOAL 1:
Bagaimana jika pemegang saham membeli sahamnya kurang dari 50%? Apakah bisa
dikatakan akuisisi saham?

JAWABAN 1:
Saham sebuah perusahaan dibeli oleh perusahaan atau pengusaha lain, tetapi perlu dipahami
bahwa jumlah saham yang dibeli harus lebih dari 51% atau si pengakuisisi membeli saham
sehingga memiliki kepemilikan saham minimal sebesar 51%. Hal ini dikarenakan jika
pembeli saham membeli atau menguasai saham kurang dari 51% maka si pembeli tidak bisa

16
disebut telah mengakuisisi perusahaan karena tidak mengendalikan perusahaan tersebut. Jika
pembelian tidak mengakibatkan kepemilikan atau penguasaan saham hingga lebih dari 51%
maka hal itu hanya sebuah transaksi saham biasa.

SOAL 2:
PT.Perkasa melakukan pembelian 100% saham PT. Surya dengan mengeluarkan 1.000.000
lmb saham PT. Perkasa yang memiliki nilai nominal per lbr Rp. 500 dan nilai pasar pada tgl
penutupan terakhir adalah Rp. 4.000

Terkait dengan akuisisi ini PT. Perkasa harus mengeluarkan biaya administrasi sebesar Rp.
25.000.000 dan terkait dengan penerbitan saham baru, PT. PErkasa harus mengeluarkan biaya
administrasi sebesar Rp. 50.000.000 kedua pembayaran tsb diselesaikan secara tunai.
Ditanya : Buatlah jurnal untuk transaksi Akuisis dari PT. PErkasa

JAWABAN 2 :
Nilai saham wajar Rp 500.000.000,00
Biaya Akuisisi Rp 25.000.000,00
Total harga beli Rp 525.000.000,00

Nilai saham yang di keluarkan Rp 500.000.000,00


Biaya pengeluaran saham Rp (50.000.000,00)
Nilai tercatat saham Rp 450.000.000,00

Jurnal Transaksi PT. Perkasa


Investasi pada saham PT. Surya Rp 525.000.000,00
Saham Biasa Rp 1.000.000,00
Tambahan Modal di setor Rp 449.000.000,00
Biaya Merger Tangguhan Rp 25.000.000,00
Biaya Pengeluiaran saham Rp 50.000.000,00
Rp 525.000.000,00 Rp 525.000.000,00

Catatan :
- Nilai saham wajar = 1.000.000 X 500
- Tambahan modal di setor = Nilai tercatat saham - saham biasa
= 450.000.000 - 1.000.000

17
= 449.000.000
- Biaya merger tangguhan = Biaya akuisisi
- Biaya pengeluaran saham = biaya administrasi

SAP 14
1. Sebutkan tahap – tahap dalam penyusunan kertas kerja!
Penyelesaian :
Untuk menyusun atau membuat kertas kerja dalam perusahaan dagang, sama seperti
yang dilakukan dalam perusahaan jasa, baik dari kolom neraca sisa, ayat penyesuaian,
neraca sisa disesuaikan, perhitungan laba rugi, dan neraca. Adapun tahap-tahap
penyusunan kertas kerja adalah sebagai berikut.
1.Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam perkiraan buku besar ke dalam kolom
Neraca Sisa (NS), di mana jumlah debit dan kredit harus sama atau seimbang.
2.Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data penyesuaian dan
memasukkannya ke dalam kertas kerja kolom Ayat Penyesuaian (AP).
3.Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom neraca sisa dengan kolom ayat
penyesuaian, kemudian mengisikannya ke dalam kolom Neraca Sisa Disesuaikan
(NSD).
4.Memindahkan jumlah-jumlah di kolom neraca sisa untuk disesuaikan ke dalam kolom
laba/rugi dan kolom neraca.
5.Menjumlahkan kolom laba/rugi dan kolom neraca. Jika kolom laba/rugi lebih besar
sebelah kreditnya, berarti perusahaan memperoleh laba, selanjutnya jumlah laba
dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya, jika jumlah dalam kolom
laba/rugi lebih besar sebelah debitnya, berarti perusahaan menderita rugi dan jumlah
rugi harus dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.

2.Pada tanggal 31 Desember 2008, PT Induk mengakuisisi 80% saham kepemilikan dari PT
Anak seharga Rp 120.000.000. Berikut adalah neraca kedua perusahaan pada tanggal
akuisisi.

Pos PT Induk PT Anak

Kas 20.000.000 10.000.000

Piutang Usaha 35.000.000 15.000.000

Persediaan 90.000.000 20.000.000

Tanah 80.000.000 40.000.000

18
Bangunan dan Peralatan 150.000.000 60.000.000

Investasi pada PT Anak 120.000.000

Total 495.000.000 145.000.000

Akumulasi Penyusutan 20.000.000 10.000.000

Utang Usaha 65.000.000 25.000.000

Utang Obligasi 200.000.000 30.000.000

Saham Biasa 100.000.000 30.000.000

Saldo Laba 110.000.000 50.000.000

Total 495.000.000 145.000.000


Diketahui Nilai Wajar untuk Persediaan; 30.000.000, Tanah; 60.000.000,
Bangunan dan Peralatan; 60.000.000. Sedangkan akun lain mempunyai nilai pasar yang
mendekati nilai buku saat ini.
Diminta:
1.Buatlah ayat jurnal untuk mencatat akuisisi saham PT Anak
2.Buatlah kertas kerja konsolidasi
3.Buatlah neraca konsolidasi

Penyelesaian:

1.Ayat jurnal untuk mencatat akuisisi saham PT Anak.

Biaya perolehan investasi 120.000.000

Nilai buku

Saham Biasa - PT Anak 30.000.000

Saldo Laba - PT Anak 50.000.000

80.000.000

Bagian PT Induk (80%) X 0,8 (64.000.000)

Perbedaan antara nilai buku dan harga perolehan 56.000.000

PT Induk mencatat akusisi saham PT Anak sebagai berikut:

19
Investasi pada Saham PT Anak 120.000.000

Kas 120.000.000

Menghitung perbedaan nilai aset-aset tertentu dari PT Anak dikarenakan


Nilai Wajar lebih tinggi daripada Nilai Buku.

Kenaikan Nilai 80% Bagian


Nilai Buku Nilai Wajar
Wajar PT Induk

Persediaan 20.000.000 30.000.000 10.000.000 8.000.000

Tanah 40.000.000 60.000.000 20.000.000 16.000.000

Bangunan dan 50.000.000 60.000.000 10.000.000 8.000.000


Peralatan

110.000.000 150.000.000 40.000.000 32.000.000

Ayat jurnal untuk dimasukkan ke dalam kertas kerja adalah sebagai berikut :

Saham Biasa - PT Anak 30.000.000

Saldo Laba - PT Anak 50.000.000

Diferensial 56.000.000

Investasi pada Saham PT Anak 120.000.000

Kepemilikan non pengendali 16.000.000

(Mengeliminasi saldo investasi awal dan memunculkan kepemilikan non


pengendali)

Persediaan 8.000.000

Tanah 16.000.000

Bangunan dan Peralatan 8.000.000

Goodwill 24.000.000

Diferensial 56.000.000

20
(Mengalokasikan Diferensial)

2.Kertas Kerja Konsolidasi


Kertas Kerja Konsolidasi 31 Desember 2008, Tahun Penggabungan
Usaha; 80% Pembelian Di Atas Nilai Buku.

Eliminasi
POS PT Induk PT Anak Konsolidasi
Debit Kredit

Kas 20.000.000 10.000.000 30.000.000

Piutang Usaha 35.000.000 15.000.000 50.000.000

Persediaan 90.000.000 20.000.000 8.000.000 118.000.000

Tanah 80.000.000 40.000.000 16.000.000 136.000.000

Bangunan dan 150.000.000 60.000.000 8.000.000 218.000.000


Peralatan

Goodwill 24.000.000 24.000.000

Investasi pada PT 120.000.000 120.000.000


Anak

Diferensial 56.000.000 56.000.000

Total Debit 495.000.000 145.000.000 576.000.000

Akumulasi 20.000.000 10.000.000 30.000.000


Penyusutan

Utang Usaha 65.000.000 25.000.000 90.000.000

Utang Obligasi 200.000.000 30.000.000 230.000.000

Saham Biasa 100.000.000 30.000.000 30.000.000 100.000.000

Saldo Laba 110.000.000 50.000.000 50.000.000 110.000.000

Kepemilikan Non 16.000.000 16.000.000


Pengendali

21
Total Kredit 495.000.000 145.000.000 192.000.000 192.000.000 576.000.000

3.Neraca Konsolidasi

PT Induk dan PT Anak

Neraca Konsolidasi 31 Desember 2008

Aset Kewajiban

Kas 30.000.000 Utang Usaha 90.000.000

Piutang Usaha 50.000.000 Utang Obligasi 230.000.000

Persediaan 118.000.000

Tanah 136.000.000 Ekuitas

Bangunan dan 218.000.000 Saham Biasa 100.000.000


Peralatan

Akumulasi (30.000.000) 188.000.000 Saldo Laba 110.000.000


Penyusutan

Goodwill 24.000.000 Kepemilikan Non 16.000.000


Pengendali

Total Aset 546.000.000 Total Kewajiban dan 546.000.000


Ekuitas

22

Anda mungkin juga menyukai