Sap 11 Teori Ak
Sap 11 Teori Ak
2
1.2 Program Manfaat Pasti
Dalam paragraf 17, laporan keuangan program imbalan pasti mencakup:
a. Laporan yang menyajikan: 1) aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya; 2) nilai
kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang membedakan antara manfaat
telah menjadi hak (vested benefits) dan manfaat belum menjadi hak (nonvested
benefits); 3) surplus atau defisit.
b. Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya termasuk salah satu dari: 1)
catatan yang mengungkapkan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji,
yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan manfaat belum menjadi
hak; 2) acuan atas informasi aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya disertakan
dalam laporan aktuaris jika penilaian aktuaria belum disajikan pada tanggal
pelaporan keuangan, penilaian terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan dan
tanggal penilaian diungkapkan.
Untuk tujuan paragraf 17, nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji harus
didasarkan pada manfaat purnakarya terjanji dalam persyaratan program manfaat
purnakarya atas jasa yang diberikan sampai tanggal manfaat purnakarya menggunakan
tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi dengan mengungkapkan dasar yang digunakan.
Dampak setiap perubahan asumsi aktuaris yang mempunyai dampak signifikan pada nilai
kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji juga diungkapkan.
Laporan keuangan menjelaskan hubungan antara nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji dengan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, dan kebijakan
untuk pendanaan kewajiban manfaat purnakarya. Tujuan pelaporan program manfaat
purnakarya adalah memberikan informasi secara periodik tentang sumber daya keuangan
dan kegiatan dari program manfaat purnakarya yang berguna untuk menilai hubungan antara
akumulasi sumber daya dan manfaat program selama jangka waktu.
1.2.1 Nilai Kini Aktuarisasi dari Manfaat Purnakarya Terjanji
Nilai kini dari pembayaran yang diperkirakan oleh program manfaat purnakarya
yang dapat dihitung dan dilaporkan dengan menggunakan tingkat gaji kini atau proyek gaji
proyeksi sampai dengan waktu purnakarya peserta. Nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji yang berdasarkan gaji kini, diungkapkan dalam laporan keuangan
program manfaat purnakarya untuk menunjukkan kewajiban manfaat yang diterima pada
tanggal pelaporan keuangan. Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji
berdasarkan proyeksi gaji diungkapkan untuk menunjukkan besarnya kewajiban potensial
3
dengan dasar kelangsungan usaha sebagai dasar umum untuk pendanaan. Sebagai tambahan
atas pengungkapan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, penjelasan memadai
juga dibutuhkan untuk memberikan petunjuk yang lebih jelas dalam konteks bagaimana
menyajikan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji. Penjelasan tersebut dapat
berbentuk informasi tentang kecukupan pendanaan masa depan program manfaat
purnakarya dan kebijakan pendanaan berdasarkan proyeksi gaji. Hal ini dimasukkan dalam
laporan keuangan atau laporan aktuaris.
1.2.2 Penilaian Aktuaris
Jika penilaian aktuaris belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan, penilaian
terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan dan
tanggal penilaian tersebut diungkapkan.
1.2.3 Isi Laporan Keuangan
Pada program imbalan pasti, informasi disajikan dalam salah satu format berikut,
yang mencerminkan perbedaan praktik pengungkapan dan penyajian informasi aktuaris:
a. Suatu laporan dimasukkan dalam laporan keuangan yang memperlihatkan aset neto
tersedia untuk manfaat purnakarya, nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya
terjanji, dan hasil surplus atau defisit. Laporan keuangan program manfaat
purnakarya juga berisi laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat
purnakarya dan perubahan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.
Laporan keuangan dapat disertai laporan aktuaris terpisah yang mendukung nilai
kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.
b. Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
dan laporan perubahan aset tersedia untuk manfaat purnakarya. Nilai kini aktuaria
atas manfaat purnakarya terjanji diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan dapat juga disertai laporan aktuaris yang mendukung nilai kini
aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.
c. Laporan keuangan termasuk laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
dan laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya dengan nilai kini
aktuaria dari manfaat purnakarya terjanji yang terdapat dalam laporan aktuaris
terpisah. Pada setiap bentuk laporan wali amanat yang bersifat laporan manajemen
atau direksi dan laporan investasi dapat dilampirkan dalam laporan keuangan.
4
1.3 Program Purnakarya
1.3.1 Penilaian Aset Program Purnakarya
Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar. Pada kasus
surat berharga yang diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar. Pada investasi
program purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar tidak mungkin, maka
pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar tidak dapat digunakan.
Dalam kasus efek yang diperdagangkan pada nilai wajar biasanya menggunakan
nilai pasar karena dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai surat
berharga pada tanggal pelaporan dan kinerja investasi selama periode tersebut. Surat-surat
berharga yang nilai jatuh temponya sudah ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk
membayar manfaat purnakarya, atau bagian yang spesifik dari setiap program purnakarya,
dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi tingkat pengembalian yang tetap.
Investasi program purnakarya yang dimiliki namun tidak memungkinkan menggunakan
nilai wajar, misalnya seluruh kepemilikkan entitas, maka perlu diungkapkan mengapa nilai
wajar tidak bisa digunakan. Sepanjang investasi dicatat pada jumlah selain nilai pasar atau
nilai wajar,maka nilai wajarnya biasanya juga diungkapkan. Aset yang digunakan untuk
operasional dicatat sesuai dengan PSAK yang relevan.
1.3.2 Pengungkapan
Laporan keuangan program manfaat purnakarya yang berupa manfaat pasti atau
iuran pasti, berisi informasi berikut ini:
a. Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya.
b. Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan.
c. Penjelasan mengenai program manfaat purnakarya dan dampak setiap perubahan
program manfaat purnakarya selama periode.
Laporan keuangan yang disusun oleh program manfaat purnakarya mencakup hal
berikut, jika dapat diterapkan:
a. Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya yang mengungkapkan aset
pada akhir periode bersangkutan sesuai klasifikasinya, dasar penilaian aset, rincian
setiap investasi tunggal yang melebihi 5% dari aset neto tersedia untuk manfaat
purnakarya atau 5% untuk setiap kelas atau jenis surat berharga, rincian setiap
investasi pemberi kerja, dan liabilitas kecuali nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji.
5
b. Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya menyajikan hal-hal
seperti iuran pemberi kerja, iuran karyawan, pendapatan investasi seperti bunga dan
deviden, pendapatan lain-lain, manfaat yang dibayarkan dan terutang (analisis,
misalnya purnakarya, kematiandan cacat, serta pembayaran secara lumpsum), beban
administrasi, beban lain, pajak penghasilan, laba rugi pelepasan investasi dan
perubahan nilai investasi dan pengalihan dari dan untuk program purnakarya lain.
c. Deskripsi mengenai kebijakan pendanaan.
d. Untuk program manfaat pasti, nilai kini aktuaria atas manfaat terjanji yang
membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan manfaat belum menjadi hak
berdasarkan manfaat terjanji sesuai program persyaratan purnakarya, jasa yang
diberikan pada tanggal pelaporan dan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat
gaji proyeksi.
e. Untuk program manfaat pasti, penjelasan signifikan mengenai asumsi aktuaris yang
dibuat dan metode yang digunakan untuk menghitung nilai kini aktuaria atas manfaat
purnakarya terjanji.
Pelaporan program manfaat purnakarya berisi penjelasan atas program purnakarya,
komponen laporan keuangan atau laporan keuangan tersendiri. Laporan tersebut berisi hal-
hal berikut ini:
a. Nama pemberi kerja dan kelompok karyawan yang menjadi peserta program
manfaat purnakarya.
b. Jumlah peserta yang menerima manfaat purnakarya dan jumlah peserta lain yang
diklasifikasikan dengan tepat.
c. Jenis program purnakarya, program iuran pasti atau program manfaat pasti.
d. Catatan untuk mengetahui apakah peserta mempunyai kontribusi pada program
purnakarya.
e. Penjelasan kewajiban manfaat purnakarya kepada peserta.
f. Penjelasan persyaratan penghentian setiap program purnakarya.
g. Perubahan dalam huruf 1) sampai 6) pada periode pelaporan tercakup dalam laporan.
Hal yang biasa dilakukan adalah mengacu dokumen lain yang tersedia untuk
pengguna laporan keuangan dimana program purnakarya telah dijelaskan dan hanya
memasukkan informasi setelah tanggal neraca.
7
kualifikasi pengakuan sebagai aset, maka barang atau jasa tersebut harus diakui sebagai
beban.
2.3 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Ekuitas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen
ekuitas, entitas harus mengukur barang atau jasa yang diterima, dan kenaikan ekuitas terkait,
secara langsung, pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai wajar
tersebut tidak dapat diestimasi secara andal. Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai
wajar barang atau jasa yang diterima secara andal, maka entitas harus mengukur nilai barang
dan jasa tersebut, dan kenaikan ekuitas terkait, secara tidak langsung, dengan mengacu pada
nilai wajar instrument ekuitas yang diberikan. Nilai wajar instrumen ekuitas tersebut harus
diukur pada tanggal pemberian.
2.4 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham yang Diselesaikan dengan Kas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, entitas
harus mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai
wajar liabilitas. Sampai dengan liabilitas tersebut diselesaikan, entitas harus mengukur
kembali nilai wajar liabilitas pada setiap akhir periode pelaporan dan pada tanggal
penyelesaian, dimana setiap perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada
periode tersebut.
Entitas harus mengakui jasa yang diterima, dan liabilitas untuk membayar jasa
tersebut, pada saat karyawan memberikan jasa. Liabilitas harus diukur, pada setiap awal dan
setiap akhir periode pelaporan sampai dengan diselesaikan, sebesar nilai wajar hak atas
kenaikan harga saham, dengan menerapkan model penetapan harga opsi (option pricing
model), dengan mempertimbangkan syarat dan ketentuan pemberian hak atas kenaikan
harga saham, dan sejauh mana karyawan telah menyerahkan jasa sampai dengan tanggal
pengukuran tersebut.
2.5 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Pilihan Kas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjian
memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan
transaksi apakah akan diselesaikan dengan kas (atau aset lain) atau dengan penerbitan
instrumen ekuitas, maka entitas harus mengakui transaksi tersebut atau komponen transaksi
tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas, jika dan
sepanjang, entitas telah menimbulkan liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau aset lain,
8
atau sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan diselesaikan instrumen ekuitas
jika dan sepanjang, tidak terdapat liabilitas yang timbul.
2.5.1 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Persyaratan Pengaturan yang
Memberikan Pilihan Penyelesaian kepada Pihak Lawan
Jika entitas memberi hak kepada pihak lawan transaksi untuk memilih apakah
transaksi pembayaran berbasis saham akan diselesaikan dengan kas atau dengan
menerbitkan instrumen ekuitas, maka entitas telah memberi instrumen keuangan majemuk,
yang meliputi komponen utang (yaitu hak pihak lawan transaksi untuk meminta pembayaran
dengan kas) dan komponen ekuitas (yaitu hak pihak lawan transaksi untuk meminta
pembayaran dengan instrumen ekuitas). Untuk transaksi dengan pihak selain karyawan,
dimana nilai wajar barang atau jasa yang diterima diukur secara langsung, entitas harus
mengukur komponen ekuitas dari instrumen keuangan majemuk sebesar perbedaan antara
nilai wajar barang atau jasa yang diterima dan nilai wajar komponen utang, pada tanggal
saat barang atau jasa diterima.
Untuk transaksi lainnya, termasuk transaksi dengan karyawan, entitas harus
mengukur nilai wajar instrumen keuangan majemuk pada tanggal pengukuran, dengan
mempertimbangkan syarat dan ketentuan dimana hak atas kas atau instrumen ekuitas
diberikan.
2.5.2 Transaksi Pembayaran Berbasis Saham dengan Persyaratan Pengaturan
yang Memberikan Pilihan Penyelesaian kepada Entitas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjiannya
memberikan entitas dengan pilihan apakah akan diselesaikan dengan kas atau dengan
menerbitkan instrumen ekuitas, entitas harus menentukan apakah entitas memiliki
kewajiban kini untuk menyelesaikan dengan kas dan menghitung transaksi pembayaran
berbasis saham secara benar. Entitas memiliki kewajiban kini untuk menyelesaikan dengan
kas jika pilihan penyelesaian dengan instrumen ekuitas tidak memiliki aspek komersial
(misalnya, karena entitas tersebut dilarang secara hukum untuk menerbitkan saham), atau
entitas memiliki praktik dimasa lalu atau kebijakan tertulis mengenai penyelesaian dengan
kas, atau secara umum menyelesaikan dengan kas jika pihak lawan transaksi meminta
penyelesaian dengan kas.
Jika entitas memiliki kewajiban kini untuk menyelesaikan dengan kas, entitas harus
menghitung transaksi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk transaksi
pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas. Jika tidak ada kewajiban
9
tersebut, entitas harus menghitung transaksi tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku
untuk transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian instrumen ekuitas
2.6 Pembayaran Berbasis Saham antara Kelompok Entitas
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas, dalam laporan
keuangan tersendiri atau individu, entitas yang menerima barang atau jasa harus mengukur
barang atau jasa yang diterima sebagai diselesaikan dengan instrumen ekuitas atau
diselesaikan dengan kas dengan menilai:
a. sifat dari penghargaan yang diberikan; dan
b. kepemilikan hak dan kewajiban.
Jumlah yang diakui oleh entitas yang menerima barang atau jasa dapat membedakan
dari jumlah yang diakui oleh kelompok entitas lain yang menunaikan transaksi kompensasi
berbasis saham. Entitas yang menerima barang atau jasa harus mengukur barang atau jasa
yang diterima sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian instrumen
ekuitas jika:
a. penghargaan yang diberikan adalah dari instrumen ekuitas, atau
b. entitas tidak memiliki kewajiban untuk menunaikan transaksi pembayaran berbasis
saham.
Entitas kemudian harus mengukur kembali transaksi pembayaran berbasis saham
dengan penyelesaian instrumen ekuitas hanya untuk perubahan dalam kondisi vesting non
pasar sesuai. Dalam keadaan lain, entitas yang menerima barang atau jasa harus mengukur
barang atau jasa tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan
dengan kas. Entitas yang menyelesaikan transaksi pembayaran berbasis saham ketika entitas
lain dalam kelompok yang menerima barang atau jasa harus mengakui transaksi tersebut
sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian instrumen ekuitas hanya
jika transaksi ini diselesaikan dalam instrumen ekuitas dari entitas. Jika sebaliknya,
transaksi harus diakui sebagai transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan
dengan kas.
2.7 Pengungkapan
Entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk memahami bagaimana nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau nilai
wajar instrumen ekuitas yang diberikan, dalam suatu periode yang telah ditentukan. Entitas
harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
memahami sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada dalam suatu
10
periode. Untuk memberi gambaran implementasi tersebut, entitas harus mengungkapkan
sekurang-kurangnya hal-hal sebagai berikut:
a. Penjelasan mengenai setiap jenis perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada
pada suatu periode, termasuk syarat dan ketentuan umum setiap perjanjian, seperti
kondisi vesting, jangka waktu maksimum atas opsi yang diberikan, dan metode
penyelesaian (misalnya dengan kas atau ekuitas).
b. Jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi saham untuk setiap kelompok
opsi saham berikut ini: (i) opsi yang beredar pada awal periode; (ii) opsi yang
diberikan dalam suatu periode; (iii) opsi yang hangus dalam suatu periode; (iv) opsi
yang dieksekusi dalam suatu periode; (v) opsi yang telah jatuh tempo dalam suatu
periode; (vi) opsi yang beredar pada akhir periode; dan (vii) opsi yang dapat
dieksekusi pada akhir periode.
c. Untuk opsi saham yang dieksekusi dalam suatu periode, rata-rata tertimbang harga
saham pada tanggal eksekusi. Jika opsi dieksekusi secara berkala selama periode
tersebut, sebagai alternatif, entitas dapat mengungkapkan rata-rata tertimbang harga
saham selama periode tersebut.
d. Untuk opsi saham yang beredar pada akhir periode, kisaran harga eksekusi dan rata-
rata tertimbang sisa umur kontrak. Jika kisaran harga eksekusi sangat besar, opsi
yang beredar harus dibagi ke dalam beberapa kisaran yang dapat digunakan untuk
menilai waktu dan jumlah tambahan saham yang dapat diterbitkan dan kas yang
dapat diterima pada saat eksekusi opsi tersebut.
2.8 Tanggal Efektif
Entitas menerapkan PSAK ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah 1 Januari 2012. Penerapan dini diperkenankan.
11
SIMPULAN
12
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen
ekuitas, entitas harus mengukur barang atau jasa yang diterima, dan kenaikan ekuitas terkait,
secara langsung, pada nilai wajar barang atau jasa yang diterima, kecuali jika nilai wajar
tersebut tidak dapat diestimasi secara andal.
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas, entitas
harus mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul sebesar nilai
wajar liabilitas.
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjian
memberikan pilihan kepada entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan
transaksi apakah akan diselesaikan dengan kas (atau aset lain) atau dengan penerbitan
instrumen ekuitas, maka entitas harus mengakui transaksi tersebut atau komponen transaksi
tersebut sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas. Transaksi
pembayaran berbasis saham dimana persyaratan perjanjian memberikan pilihan kepada
entitas atau pihak lawan transaksi untuk menyelesaikan transaksi dibedakan menjadi
transaksi pembayaran berbasis saham dengan persyaratan pengaturan yang memberikan
pilihan penyelesaian kepada pihak lawan dan transaksi pembayaran berbasis saham dengan
persyaratan pengaturan yang memberikan pilihan penyelesaian kepada entitas.
Untuk transaksi pembayaran berbasis saham antara kelompok entitas, dalam laporan
keuangan tersendiri atau individu, entitas yang menerima barang atau jasa harus mengukur
barang atau jasa yang diterima sebagai diselesaikan dengan instrumen ekuitas atau
diselesaikan dengan kas dengan menilai sifat dari penghargaan yang diberikan dan
kepemilikan hak dan kewajiban.
Entitas harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk memahami bagaimana nilai wajar barang atau jasa yang diterima, atau nilai
wajar instrumen ekuitas yang diberikan, dalam suatu periode yang telah ditentukan, serta
sifat dan lingkup perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada dalam suatu periode.
Entitas menerapkan PSAK ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2012.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan per Efektif 1 Januari 2015.
Jakarta.
14