Anda di halaman 1dari 6

Materi AKM 2

Akuntansi untuk Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja


A. Pengertian Pensiun & Imbalan Pasca Kerja
Imbalan pasca kerja adalah imbalan kerja yang terutang setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya.
Imbalan pascakerja termasuk misalnya:
1. Tunjangan pensiun
2. Imbalan pascakerja lain, seperti : asuransi jiwa dan perawatan kesehatan pascakerja.

Pensiun adalah program (planning) dimana pemberi kerja memberikan manfaat (pembayaran) kepada
karyawan setelah mereka pensiun untuk jasa yang mereka berikan saat mereka bekerja. Program Pensiun
adalah perjanjian yang menetapkan bahwa pemberi kerja memberikan tunjangan kepada karyawan setelah
mereka pensiun atas jasa-jasa yang mereka berikan ketika masih bekerja, pemberi kerja dapat membuat
pembayaran kepada agen pendanaan pensiun ataupun mengelolanya sendiri. Akuntansi untuk pensiun
dapat dibagi dan dilakukan secara terpisah:
1. Akuntansi untuk pemberi kerja
2. Akuntansi untuk dana pensiun pension plan administrator

Penyelenggaraan pensiun tersebut dapat dikelola oleh pemberi kerja atau dengan menyerahkan kepada
lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan program pensiun.
Beberapa program pensiun ada yang kontibutif ada yang non-kontribututif.

 Kontributif  pekerja ikut membayar sejumlah biaya untuk menambah manfaat pengembalian.
 Non-kontributif  pemberi kerja yang membayar sejumlah biaya untuk menambah manfaat
pengembalian.

B. 2 jenis program pensiun yang paling umum:


 Program pensiun iuran pasti (defined contribution plan):
Dalam defined contribution plan, jumlah iuran telah ditentukan sehingga praktik akuntansi
cenderung ringkas. Program Pensiun Iuran Pasti (Defined contribution) kontribusi perusahaan dalam
program tersebut ditentukan dalam perjanjian, artinya pemberi kerja menyetujui untuk membayar
kepada badan dana pensiun sejumlah tertentu pada setiap periode didasarkan pada peraturan dana
pensiun. Hal ini didasarkan pada pertimbangan masa kerja karyawan, laba perusahaan, dan tingkat
gaji. Dalam program jenis ini, hanya kontribusi perusahaan yang ditentukan, tidak ada perjanjian
mengenai jumlah yang akan dibayarkan kepada karyawan sebagai pembayaran pensiun. Program
pensiun luran pasti iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil
pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.

Jumlah yang akhirnya diterima oleh karyawan sebagai pensiun tergantung kepada jumlah yang
mula-mula dikontribusikan ke badan pensiun dan laba yang diperoleh oleh dana pensiun. Jumlah
yang dikontribusikan biasanya diserahkan kepada pihak ketiga ( Badan Perwalian) yang bertindak
atas kepentingan karyawan. Badan tersebut memiliki aktiva dari kontribusi dan bertanggungjawab
mengadakan aktivitas investasi dan distribusi (pembayaran) kepada karyawan. Badan tersebut
terpisah dari perusahaan dan bertindak sebagai wali karyawan..

 Program manfaat pasti (defined benefit plan):


Adapun dalam defined benefit plan, kontribusi perusahaan ke dana pensiun dapat berubah-ubah
nilainya. Terdapat tiga item penting dalam program manfaat pasti ini yakni:

1
menunjukkan adanya pengukuran kembali (remeasurement).

Defined benefit menetapkan pembayaran pensiun yang akan diterima karyawan pada saat telah tidak
bekerja. Formula yang biasanya digunakan untuk menentukan pembayaran adalah fungsi dari tingkat
gaji karyawan dan masa kerja karyawan. Dalam program ini yang diperlukan adalah menentukan
berapa kontribusi yang harus dilakukan pada masa sekarang untuk memenuhi komitmen pembayaran
pensiun dimasa yang akan datang pada karyawan sudah tidak bekerja.

Akuntansi untuk defined benefit sangat kompleks, karena jumlah pembayaran pensiun ditentukan
berdasarkan variable-variabel dimasa yang akan datang yang tidak pasti. Perlu dirumuskan pola
pendanaan yang baik untuk menjamin tersedianya dana yang cukup sehingga dapat membayar
pensiun yang telah dijanjikan pada waktunya. Tingkat pendanaan ini tergantung pada sejumlah
faktor, misalnya tingkat turnover, mortalitas, masa kerja karyawan, tingkat gaji, dan tingkat bunga.
Besar iuran adalah perkiraan kebutuhan dana yang harus disisihkan sekarang untuk merealisasikan
pembayaran manfaat pensiun.

Dalam PPMP, besarnya pembayaran manfaat pensiun yang dijanjikan kepada peserta ditentukan
dengan rumus manfaat pensiun yang telah ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. Rumus tersebut
dipengaruhi oleh masa kerja, faktor penghargaan per tahun masa kerja dan penghasilan dasar
pensiun.

 Kelebihan dan Kekurangan Jenis Program Pensiun

Program Pensiun Iuran Pasti Program Pensiun Manfaat Pasti(Defined


(Defined Contribution) Benefit)
Kelebihan Kelebihan
1. Beban biaya stabil dan mudah 1. Besar manfaat pensiun mudah dihitung
diperkirakan
2. Nilai hak peserta setiap saat mudah 2. Lebih memberikan kepastian kepada
ditetapkan peserta
3. Resiko investasi dan mortalitas
ditanggung oleh peserta 3. Lebih mudah memberikan penghargaan
untuk masa kerja lalu.
Kekurangan Kekurangan
1. Besar manfaat pensiun tidak mudah 1. Beban pensiun mudah berfluktuasi dan
ditentukan 2. Nilai hak peserta sebelum pensiun tidak
2. Lebih sulit memperkirakan besar mudah ditentukan
penghargaan untuk masa kerja lampau

 Peran Aktuaris Dalam Akuntansi Pensiun

Aktuaris adalah orang yang telah dilatih melalui suatu program sertifikasi yang panjang dan berat
untuk menaksir probabilitas peristiwa di masa depan serta dampak keuangannya.
Perusahaan sangat bergantung pada aktuaris untuk bantuan dalam mengembangkan , melaksanakan
dan pendanaan dana pensiun. Para aktuaris bertugas membuat prediksi (disebut asumsi actuarial)
mengenai angka kematian atau mortalitas, perputaran karyawan, suku bunga dan pendapatan,
frekuensi pensiun dini, gaji masa depan, dan setiap faktor lainnya dalam hal perhitungan berbagai
ukuran pensiun yang mempengaruhi laporan keuangan seperti, kewaijiban pensiun, biaya tahunan
untuk menjalankan program, dan biaya amandemen program.

2
C. AKUNTANSI UNTUK PENSIUN
Jenis jenis ukuran kewajiban pensiun :
1. Vested Benefit
Tunjangan terjamin (vested benefit) adalah tunjangan yang berhak diterima karyawan sekalipun
karyawan tersebut tidak memberikan jasa tambahan dalam program.Sebagian besar program pensiun
mensyaratkan seorang karyawan harus memiliki masa kerja minimum sebelum mencapai status
tunjangan terjamin.
2. Accumulated Benefit Obligation
Berdasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan pada seluruh tahun masa kerja yang
dijalani karyawan setelah mengikuti program – baik yang terjamin maupun yang tidak terjamin –
dengan menggunakan tingkat gaji yang berlaku sekarang. Ukuran kewajiban ini disebut Akumulasi
kewajiban tunjangan
3. Defined Benefit Obligation
Berdasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan atas masa kerja terjamin maupun
tidak terjamin dengan menggunakan gaji masa depan. Ukuran kewajiban ini disebut Proyeksi
kewajiban tunjangan. Karena gaji masa depan yang diharapkan lebih tinggi dari gaji saat ini ,
pendekatan ini menghasilkan pengukuran terbesar dari kewajiban pensiun. Pengukuran ini yang
dipilih dalam IASB.

Kewajiban manfaat pasti bersih (net defined benefit obligation)


Disebut juga sebagai status pendanaan adalah defisit atau surplus terkait dengan rencana pensiun yang
ditetapkan.

(Pension assets) (Pension Liability)


Pencatatan dalam SOFP:
1. Net approach: mencatat pension assets atau pension liability terkait program pension pada SOFP.
2. Gross approach: mencatat defined benefit obligation dan plan assets pada SOFP
IASB tidak setuju dengan pendekatan kedua, offsetting jumlah tersebut lebih konsisten dengan
standar pada saat aset dan kewajiban harus dicatat.

A. Changes in defined benefit obligation dan koponen-komponen dalam


perhitungan program pensiun (kewajiban manfaat pasti)

3
1. Current service cost
Kenaikan nilai sekarang dari kewajiban manfaat pasti dari jasa karyawan pada periode sekarang,
menambah kewajiban manfaat pasti dan annual pension expense. Dicatat pada operating section dan
mempengaruhi net income.

2. Interst Revenue dan Interst Expense

Net interest = (Defined benefit obligation x Discount rate) – (Plan assets x Discount rate)

Defined benefit obligation  Interest expense

Discount rate x

Plan assets  Interest revenue

Net Interest

Dicatat pada bagian “financing cost” dan mempengaruhi net income.

3. Pengukuran (Reameasurement)
Pengukuran mengakibatkan gain or loss berkaitan dengan kewajiban manfaat pasti akibat perubahan
tingkat diskonto atau asumsi aktuarial dan perubahan gain or loss pada fair value plan assets.
Pengkuran ini dicatat pada comprehensive income dan tidak mempengaruhi net income. Pengukuran
sangat membutuhkan pengungkapan dalam penyajian laporan keuangan.
1. Past service cost
Perubahan nilai sekarang kewajiban manfaat pasti untuk periode sebelumnya:
a. Amendment  penambahan manfaat kewajiban pasti untuk jasa sebelumnya pada program
pensiun yang telah ditetapkan sebelumnya. Menambah annual pension expense dan defined
benefit obligation.
b. Curtailment  pengurangan manfaat kewajiban pasti untuk jasa sebelumnya pada program
pensiun yang telah ditetapkan sebelumnya.
Misalnya: Pengurangan peserta (curtailment) terjadi jika terdapat pengurangan jumlah peserta
program pensiun yang cukup besar atau jika suatu elemen selama masa kerja yang akan datang
sehubungan dengan karyawan yang masih aktif bekerja tidak lagi memenuhi kualifikasi untuk
diberikan manfaat pensiun. Pengurangan peserta tersebut dapat timbul dari kejadian khusus,
misalnya penutupan salah satu pabrik atau penghentian suatu segmen usaha, yang
mengakibatkan berkurangnya jumlah karyawan secara signifikan.

4
2. Asset and Liability Loss/Gain
1. Gain/loss on defined benefit obligation  berakibat pada perubahan defined benefit obligation 
disebabkan karena perubahan tingkat diskonto dan asumsi aktuarial  Liability loss/gain
Liability gains = penurunan tak terduga pada kewajiban manfaat pasti
 Kredit Other comprehensive income
 Debit defined benefit obligation
Liability losses = kenaikan tak terduga pada kewajiban manfaat pasti
 Debit Other comprehensive income
 Kredit defined benefit obligation
2. Gain/loss on plan assets  berakibat pada perubahan plan assets  disebabkan karena perubahan
fair value dari plan asset  Asset loss/gain

Asset gains = Jika actual return lebih besar dari interset revenue
 Kredit OCI
 Debit plan assets
Asset losses = Jika actua return lebih kecil dari interest revenue
 Debit OCI
 Kredit plan assets

 Penggunaan kertas kerja pensiun

Maintain
balance in
Determine the entries to record in the journal the define
general edger accounts benefit
obigation
and plan
assets

Penggunaan worksheet: untuk mencatat informasi berkaitan dengan pensiun, sekaligus alat untuk
memudahkan dalam pencatatan jurnal dan pembuatan laporan keuangan.

5
4. Contoh soal:
PT. XYZ pada tahun 2015 membuat program pensiun untuk para staffnya dengan perhitungan sebagai
berikut:
 Balance, Dec 31, 2014
a) AOCI $ 100.000
b) Defined Benefit obligation 300.000
c) Plan assets 225.000
 In 2015
1. Past Service cost $ 35.000
2. Current service Cost 16.000
3. Market rate 10%
4. Annual contribution 24.000
5. Benefit paid to employe 28.000
6. Actual return 18.000
7. DBO 31 Dec 2015 420.000

Jawab:

Jurnal untuk 31 Dec 2015


31 Des Pensions exp 62,000
`AOCI 68,000
Pensions Liability 106,000
Cash 24,000

Pada Statement of Financial Position 31 Desember 2015 PT. XYZ akan menampilakan Pensions liability
sebesar 181,000 dan total AOCI di bagian Equity sebesar 168,000.

Anda mungkin juga menyukai