EE==hhυυ EE==hh
cc==υυ
E : energi kuantum cahaya.
h : tetapan Planck = 6,626 x 10 – 34 J detik.
υ : frekwensi cahaya/sinar.
: panjang gelombang.
C : kecepatan cahaya = 3.108 mdet –1
b. Werner Heisenberg (1920): Teori ketidakpastian (Probabilitas).
Yang mungkin bisa ditentukan dan dihitung hanyalah kebolehjadian menemukan elektron di dalam suatu
daerah ruang tertentu di dalam atom yang disebut orbital.
c. Louis de Broglie ( 1924 ) : Teori dualisme .
Tidak hanya cahaya yang memperlihatkan sifat-sifat partikel, tetapi partikel–partikel kecilpun pada saat
tertentu dapat memperlihatkan sifat–sifat gelombang.
d. Erwin Schrodinger ( 1926 ) : Teori Atom Mekanika Gelombang.
Elektron dalam atom dapat diperlakukan sebagai gelombang, materi gerakannya dapat disamakan dengan
gerakan gelombang.
Konfigurasi Elektron
Pada periode (kulit) pertama ada 2 unsur (2 elektron), periode kedua ada 8 unsur (8 elektron) dan sisa 7 elektron,
maka susunan elektron dari Cl adalah 2.8.7 yang dapat diartikan Cl mempunyai kulit K, L, M (2.8.7) atau periode
ke tiga dan golongan VII A (7 menunjukkan elektron valensi atau jumlah elektron paling luar)
Cl3636konfigurasi elektron (susunan elektron) 2. 8. 7 kulit elektron K.L.M
17
17
Cl konfigurasi elektron (susunan elektron) 2. 8. 7 kulit elektron K.L.M
Jumlah kulit 3 artinya terletak pada Periode 3 Jumlah elektron valensi
Jumlah kulit 3 artinya terletak pada Periode 3 Jumlah elektron valensi
(elektron kulit terluar) 7 artinya terletak pada Golongan VIIA
(elektron kulit terluar) 7 artinya terletak pada Golongan VIIA
Untuk unsur yang mempunyai jumlah elektron lebih dari 18, konfigurasi elektron dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus 2n2 dan elektron valensi (elektron kulit terluar ) maksimum 8 , n = kulit
Contoh: Kalium dengan nomor atom 19, konfigurasi elektronnya adalah:
Untuk 19 buah elektron dapat diuraikan menjadi: Kulit ke 1 (kulit K) = 2n2 = 2.12 = 2
Kulit ke 2 (kulit L) = 2n2 = 2.22 = 8
Kulit ke 3 (kulit M) = 2n2 = 2.32 = 18
Jumlah elektron yang diperlukan hanya 19, berarti pada kulit yang ke 3 hanya terpakai 9 elektron, elektron
valensi maksimal 8 , maka kulit ke 3 ada 8 elektron dan 1 elektron lagi masuk di kulit ke 4.
Susunan elektron K dengan nomor atom 19 adalah 2, 8, 8, 1 (terdapat pada kulit K, L, M,N)
Untuk lebih memahami konfigurasi elektron, kerjakanlah soal berikut!
Lengkapilah tabel berikut!
Lambang Jumlah elektron pada kulit Elektron
unsur K L M N O P Q valensi
5B11 2 3 3
19
9F
13 Al27
16 S32
19 K39
33 As75
36 Kr84
49 In115
54 Xe 131
56 Ba137
83 Bi 209
B. Bilangan Kuantum
Menurut Teori Mekanika Kuantum, untuk menggambarkan ruang dimana elektron berada di dalam atom
ditentukan oleh empat bilangan kuantum.
-2 -1 0 +1 +2
atau
s +1 /2 s -1/2
S = +1/2 S = - 1/2
SOAL :
Tentukan konfigurasi elektron dan konfigurasi gas mulia dari unsur-unsur berikut:
1. 9F19 .............................................................................................................................
2. 15P32 .............................................................................................................................
40
3. 20Ca .............................................................................................................................
4. 23V51 .............................................................................................................................
5. 26Fe56 .............................................................................................................................
6. 30Zn65 .............................................................................................................................
64
7. 29Cu .............................................................................................................................
8. 38Sr88 .............................................................................................................................
9. 47Ag108 .............................................................................................................................
10. 54Xe131 .............................................................................................................................
2. Aturan Hund
Aturan Hund, jika terdapat orbital dengan energi yang sama elektron tidak akan berpasangan sebelum semua
orbital terisi, karena elektron mempunyai muatan listrik yang sama sehingga mereka mencari orbital yang kosong.
Contoh:
Buatlah pengisian elektron pada orbital untuk unsur 8O16 . dan 24Cr52
Jawab: Konfigurasi elektron 8O16 adalah 1s2, 2s2, 2p4
Diagram orbital
1s2 2s2 2p4
konfigurasi 24Cr adalah 1s , 2s , 2p , 3s , 3p6, 4s1, 3d5
522 2 6 2
Diagram orbital
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
3. Larangan Pauli (Prinsip eksklusi Pauli)
Tidak ada dua elektron dalam sebuah atom yang boleh memiliki ke empat bilangan kuantum yang sama.
Contoh keempat bilangan kuantum pada 3p4
n = 3; ℓ = 1; m = -1; s = + ½ n = 3; ℓ = 1; m = -1; s = - ½
n = 3; ℓ = 1; m = +1; s = + ½
-
─1 0 +1
n = 3; ℓ = 1; m = 0 ; s = + ½
Contoh menentukan bilangan kuantum.
1. Tentukan bilangan kuantum unsur 9F19, dan 25Mn55
Konfigurasi elektron 9F19 adalah 1s2 2s2 2p5 atau (2He) 2s2 2p5 elektron dari unsur F adalah menempati
pada subkulit 2p5 maka:
Bilangan kuantum utama (n) = 2
Azimuth (ℓ) = 1 karena terdapat pada subkulit p
Magnetik (mℓ) = mℓ = 0 tempat elektron terakhir
-1 0 + 1
spin =- ½ berlawanan dengan arah jarum jam
Jadi bilangan kuantum 9F19 adalah n = 2 , ℓ = 1, m = 0 , s = - ½
Konfigurasi elektron 25Mn55 adalah 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s2, 3d5 atau (18Ar) 4s2, 3d5
elektron dari unsur Mn adalah menempati pada subkulit 3d5 maka:
Bilangan kuantum utama (n) = 3
Azimuth (ℓ) = 2 karena terdapat pada subkulit d
Magnetik (mℓ) = mℓ = + 2 (tempat elektron terakhir)
-2 -1 0 +1 +2
spin = + ½ ( searah jarum jam)
Jadi bilangan kuantum 25Mn55 adalah n = 3 , ℓ = 2, m = + 2 , s = + ½
Untuk lebih memahami cara menentukan bilangan kuantum, cobalah kerjakan soal berikut.
Bentuk Orbital
Bentuk orbital merupakan gambaran ruang lintasan elektron dalam suatu orbital.
1. Bentuk Orbital s: bola simetris
z
y X
2. Bentuk Orbital p.
Orbital p mempunyai 3 orbit yaitu px, py dan pz (seperti bola terpilin)
x
y
x
y
y
z
x Z
z
Px
Pz
Py
3. Bentuk Orbital d
Orbital d mempunyai 5 orbit yaitu: z z
z
X
y y
y
X
X
dxy dyz dxz
z z
X
y
y X
dx2 – y2 d z2