Anda di halaman 1dari 48

SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA

LARUTAN ASAM & BASA


1). TEORI ARCHENIUS Menentukan Konsentrasi [H+] Pada Larutan
Asam adalah zat yang jika di dalam air Asam Lemah
melepaskan ion H+, dengan kata lain
H Ka .M a
pembawa sifat asam adalah ion H+.
jumlah ion H+ yang dihasilkan oleh satu HM a . Ma Keterangan
molekul asam disebut valensi asam : Molaritas asam
Contoh : Ka
Ka : ketetapan asam lemah
HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq) Ma : derajat ionisasi
H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42–(aq) Ka = 2.Ma [H ] : konsentrasi ion H+
+

Basa adalah zat yang jika di dalam air


melepaskan ion OH , dengan kata lain Contoh Soal dan Pembahasan
pembawa sifat asam adalah ion OH . Tentukan konsentrasi [H+]
jumlah ion OH yang dihasilkan oleh satu 1. 0,01 M larutan HCl
molekul basa disebut valensi basa 2. 0,01 M larutan H2SO4
Contoh : 3. 0,01 M larutan H3PO4 jika α = 0,6
NaOH(aq) → Na+(aq) + OH (aq) 4. 0,01 M larutan HCN jika Ka = 4.10–6
Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH (aq)
Pembahasan :
2). Indikator Asam dan Basa 1. HCl (asam kuat) → α = 1
HCl → H+ + Cl
Indikator adalah zat yang dapat –
memberikan warna yang berbeda dalam M 0,01
larutan yang bersifat asam maupun R 0,01 0,01 0,01
basa S 0,01 0,01
Trayek perubahan warna dari beberapa
Indikator [H+] = 10–2 M
Indikator Trayek Perubahan
pH Warna 2. H2SO4 (asam kuat) → α = 1
+ + SO42–H2SO4→2H
Lakmus 5,5 8,0 merah – biru
Metil jingga 2,9 4,0 merah – kuning M 0,01
Metil merah 4,2 – 6,3 merah – kuning R 0,01 0,02 0,01
BTB 6,0 7,6 kuning – biru S 0,02 0,01
Fenolftalein 8,3 10 tak warna – merah
3). Asam Kuat dan Asam Lemah [H+] = 2.10–2 M

Nama Rumus Jenis 3. H3PO4 (asam lemah) diketahui α = 0,6


+ +PO43–
Asam Kimia
H3PO4→3H
asam nitrat HNO3 Kuat
asam nitrit HNO2 Lemah M 0,01
asam sulfat H2SO4 Kuat R 0,01.0,6 3.0,01.0,6 0,01
asam sulfat H2SO3 Lemah S 0,006 0,018 0,01
asam karbonat H2CO3 Lemah [H+] = 0,018 M
asam phospat H3PO4 Lemah
asam phospit H3PO3 Lemah
asam perklorat HClO4 Kuat 4. HCN (asam lemah) → Ka = 4.10–
asam klorida HCl Kuat 6
[H+] = Ka .M a
asam bromida HBr Kuat
asam iodida HI Kuat = 4.10 6.0,01
= 2.10–4 M
4). Basa Kuat dan Basa Lemah

KELAS XI IPA SMA [109]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
Nama Basa Rumus Jenis Larutan asam kuat
Kimia pH = –log [H+]
natrium hidroksida NaOH Kuat
kalium hidroksida KOH Kuat Contoh soal dan pembahasan
magnesium hidroksida Mg(OH)2 Kuat Tentukan pH dari larutan berikut ini
kalsium hidroksida Ca(OH)2 Kuat 1. 0,365 gram HCl dalam 100 mL air
barium hidroksida Ba(OH)2 Kuat 2. 0,02 mol H2SO4 sebanyak 200 mL
tembaga (I) hidroksida CuOH Lemah
besi (II) hidroksida Fe(OH)2 Lemah Pembahasan
aluminium hidroksida Al(OH)3 Lemah 1. 0,365 gram HCl dalam 100 mL air
HCl → asam kuat (Mr = 36,5)
amonium hidroksida NH4OH Lemah
M = gr 1000
Menentukan Konsentrasi [OH ] Pada
Larutan Asam Lemah r V (mL)
OH Kb .M b Keterangan 0,365 1000
Mb : Molaritas basa = 36,5 100
OHM b . Kb : ketetapan basa lemah
Kb : derajat ionisasi
[OH ] : konsentrasi ion OH = 0,1 M
Karena HCl asam valensi satu,
Mb maka Molaritas ion H+ = Molaritas
2
Kb = .Mb HCl
pH = –log [H+]
Contoh Soal dan Pembahasan = –log 10–1
Tentukan konsentrasi [H+] =1
1. 0,1 M larutan NaOH
2. 0,1 M larutan Ba(OH)2 2. 0,02 mol H2SO4 sebanyak 200 mL
3. 0,1 M larutan NH4OH jika Kb = 10–5 H2SO4 → asam kuat (Mr = 98)
1000
M = mol
Pembahasan :
1. NaOH (basa kuat) V (mL)
NaOH → Na+ + OH
– 1000
M 0,1
= 0,02 200
R 0,1 0,1 0,1
S 0,1 0,1 0,1 = 0,1 M
Karena H2SO4 asam valensi dua,
[OH–] = 0,1 M maka Molaritas ion H+ = 2 Molaritas
H2SO4
2. Ba(OH)2 (basa kuat) pH = –log [H+]
Ba(OH)2 → Ca2+ + 2OH–
=
–log 2 10–1
=
M 0,1 1 – log 2
R 0,1 0,1 0,2
S 0,1 0,1 0,2 Larutan asam lemah
pH = –log [H+]
[OH–] = 0,2 M
Contoh soal dan pembahasan
3. NH4OH (basa lemah) → Kb = 10– Tentukan pH dari larutan berikut ini
5 1. 0,01 mol larutan asam nitrit (
[OH–] = Kb .M b = 50%) sebanyak 250 mL
2. 0,01 mol larutan asam phospat (Ka =
= 10 5.0,1
10–6)
= 10–3 M

5). Menghitung pH Larutan


[110] KELAS XI IPA SMA
=
SMA NEGERI 6 SURABAYA 2 – 2.log 2
Pembahasan
1. asam nitrit (HNO2) → asam lemah
= 50% = 0,5
0,01.1000

M= = 0,04 M

pH = –log [H+]
= –log M.

= –log 0,04.0,5
= –log 0,02
= 2 – log 2

2. asam fosfat (H3PO4) → asam


lemah Ka = 10–6
mol H3PO4 = 0,01 mol
volume larutan tidak diketahui,
maka dianggap 1 liter
pH = –log [H+]
= –log Ka .M a
6
= –log 10 .10 2
= –log 10–4
= 4

Catatan :
[H+] bisa diganti sesuai dengan point 3
yang telah dipelajari

Larutan basa kuat


pOH = log [OH–]
pH = 14 – pOH

Contoh soal dan pembahasan


Tentukan pH dari larutan berikut ini
1. 0,4 gram NaOH dalam 250 mL air
2. 0,74 gram Ca(OH)2 dalam 100 mL
air

Pembahasan :
1. 0,4 gram NaOH dalam 250 mL air
NaOH → basa kuat (Mr = 40)

M = gr 1000
r V (mL)
0,4 1000
= 40 250

= 0,04 M
Karena NaOH basa valensi satu,
maka Molaritas ion OH– = Molaritas
NaOH
pOH = –log [OH–]
=
–log 4.10–2
=
2 – log 4
KIMIA Larutan basa lemah
Karena yang dicari pH, maka : pOH = log [OH–]
pH = 14 – pOH pH = 14 – pOH
= 14 – (2 – 2.log 2)
= 12 + 2.log 2 Contoh soal dan pembahasan
Tentukan pH dari larutan berikut ini
2. 0,74 gram Ca(OH)2 dalam 100 mL air 1. 0,01 mol larutan aluminium
–5
Ca(OH)2 → basa kuat (Mr = 74) hdroksida (Kb = 4.10 ) dalam 100
mL air
M = gr 1000 2. 0,01 mol larutan amonium
hidroksida ( = 50%) dalam 100
r V (mL)
mL air
0,74 1000
= 74 100 Pembahasan :
1.Al(OH)3 → basa lemah
Kb = 4.10–5
= 0,1 M pOH = –log [OH–]
Karena Ca(OH)2 basa valensi dua, maka
Molaritas ion OH– = 2 Molaritas Ca(OH)2 = –log Kb .M b
pOH = –log [OH–] 5 1
=
–log 2.10–1 = –log 4.10 .10
–3
=
1 – log 2 = –log 2.10
Karena yang dicari pH, maka : = 3 – log 2
pH = 14 – pOH Karena yang dicari pH, maka :
= 14 – (1 – log 2) pH = 14 – pOH
= 13 + log 2 = 14 – (3 – log 2)
= 11 + log 2
KELAS XI IPA SMA [111]
SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
2. NH4OH → basa Pengenceran :
lemah = 50% = 0,5 V1.M1 = V2.M2 → rumus pengenceran
0,01.1000
10.0,4 = 100.M2 → M2 = 4.10–2
M= = 0,1 M
pH setelah diencerkan
pOH = –log [OH–]
=
–log M. [H+] = Ka .M a
=
–log 0,1.0,5 Ma = M2 → setelah
=
–log 5.10–2 pengenceran pH = –log [H+]
=
2 – log 5 = –log Ka .M 2
Karena yang dicari pH, maka : 5 2
pH = 14 – pOH = –log 10 .4.10
= 14 – (2 – log 5) = –log 2.10–3,5
= 12 + log 5 = 3,5 – log 2
Catatan : 2. Ca(OH)2 → basa kuat valensi 2
[OH ] bisa diganti sesuai dengan point 4 pH mula – mula
yang telah dipelajari pOH = –log [OH ]
=
–log 2.10–1
6). Pengaruh Pengenceran terhadap =
1 – log 2
nilai pH
pH = 13 + log 2
Jika pengenceran dilakukan terhadap
larutan yang bersifat asam, maka pH
larutan hasil pengenceran akan semakin Pengenceran :
tinggi. V1.M1 = V2.M2 → rumus pengenceran
–2
Jika pengenceran dilakukan terhadap 100.0,1 = 200.M2 → M2 = 5.10
larutan yang bersifat basa, maka pH
pH setelah diencerkan
larutan hasil pengenceran akan semakin
pOH = –log [OH ]
rendah.
= –log 2 M2
–2
Contoh soal dan pembahasan = –log 2 .10
–1
1. Jika 10 mL larutan CH3COOH = –log 10
dengan konsentrasi 0,4M (Ka = 10–5) = 1
diencerkan hingga 100 mL. pH = 13
Hitunglah pH larutan sebelum dan
setelah pengenceran? 7). Reaksi Penetralan
2. Jika 100 mL larutan Ca(OH)2 Jika dalam suatu larutan terdapat ion H +
dengan konsentrasi 0,1M diencerkan dan ion OH– dalam jumlah yang sama
hingga 200 mL. Hitunglah pH larutan maka akan tepat bereaksi membentuk
sebelum dan setelah pengenceran? air (H2O) yang disebut dengan reaksi
penetralan.
Pembahasan Contoh reaksi :
1. CH3COOH → asam
lemah pH mula – mula Asam (1) + Basa (1,2,3)
pH = –log [H+]
1. HCl + NaOH → NaCl + H2O
= –log Ka .M a
2. 2HBr + Ca(OH)2 → CaBr2 + 2H2O
5 1 3. 3HClO4 + Al(OH)3 → Al(ClO4)3 + 3H2O
= –log 10 .4.10
= –log 2.10–3
Asam (2) + Basa (1,2,3)
= 3 – log 2
1. H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O
2. H2CO3 + Ca(OH)2 → CaCO3 + 2H2O
3. 3H2SO3 + 2Fe(OH)3 → Fe2(SO4)3 + 6H2O

[112] KELAS XI IPA SMA


SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
Asam (3) + Basa (1,2,3) Contoh : N2O5 + H2O → 2HNO3
1. H3PO3 + 3KOH → K3PO3 + 6H2O Oksida Asam (1) + Oksida Basa ( 1, 2, 3 )

2. 2H3PO4 + 3Cu(OH)2 → Cu3(PO4)2 + 6H2O


3. H3PO4 + Al(OH)3 → AlPO4 + 3H2O 1. N2O3 + Na2O → 2NaNO2
2. N2O5 + CaO → Ca(NO3)2
Catatan 3. 3Cl2O5 + Al2O3 → 2Al(ClO3)3
Asam (1) memiliki ion H+ sebanyak 1
Asam (2) memiliki ion H+ sebanyak 2 Oksida Asam (2) + Oksida Basa ( 1, 2, 3 )
+
Asam (3) memiliki ion H sebanyak 3 1. SO3 + Cu2O → Cu2SO4
Asam (1) + Oksida Basa (1,2,3)
2. CO2 + BaO → BaCO3
1. 2HNO3 + Na2O → 2NaNO3 + H2O 3. 3SO2 + Fe2O3 → Fe2(SO3)3
Oksida Asam (3) + Oksida Basa ( 1, 2, 3 )
2. 2HClO3 + MgO → Mg(ClO3)2 + H2O
3. 3HBr + Fe(OH)3 → FeBr3 + 3H2O 1. P2O5 + 3Na2O → 2Na3PO4
Asam (2) + Oksida Basa (1,2,3)
2. P2O3 + 3MgO → Mg3(PO3)2
1. H2SO4 + K2O → K2SO4 + H2O 3. P2O5 + Al2O3 → 2AlPO4
2. H2SO3 + BaO → BaSO3 + H2O Catatan :
3. 3H2C2O4 + Al2O3 → Al2(C2O4)3 + 3H2O Oksida Basa + H2O menjadi Basa
(Oksida Logam)
Asam (3) + Oksida Basa (1,2,3)
1. 2H3PO4 + 3Li2O → 2Li3PO4 + 3H2O Contoh : Na2O + H2O → 2NaOH
8). Menghitung pH campuran asam dan
2. 2H3PO3 + 3CuO → Cu3(PO3)2 + 3H2O
3. 2H3PO4 + Fe2O3 → 2FePO4 + 3H2O basa
Reaksi antara asam kuat dengan basa
Catatan kuat dapat dituliskan sebagai reaksi ion
Basa (1) memiliki ion OH– sebanyak 1 H+ dengan ion OH–, dalam hal ini ion H+
Basa (2) memiliki ion OH– sebanyak 2 mewakili asam dan ion OH– mewakili
Basa (3) memiliki ion OH– sebanyak 3 basa. Untuk menentukan pH hasil reaksi
antara asam dan basa, ada 3 hal yang
Oksida Asam (1) + Basa (1,2,3) harus diperhatikan antara lain :
a). Jika mol H+ = mol OH–
1. Cl2O5 + 2KOH → 2KClO3 + H2O maka campuran bersifat netral dan
2. N2O5 + Ca(OH)2 → Ca(NO3)2 + H2O pH = 7
3. 3Cl2O7 + 2Al(OH)3 → 2Al(ClO4)3 + 3H2O b). Jika mol H+ > mol OH–
maka campuran bersifat asam dan
Oksida Asam (2) + Basa (1,2,3) pH < 7 (konsentrasi H+ dalam
campuran ditentukan oleh jumlah H+
1. SO3 + 2KOH → K2SO4 + H2O yang bersisa)
2. CO2 + Mg(OH)2 → MgCO3 + H2O c). Jika mol H+ < mol OH–
3. 3SO2 + 2Al(OH)3 → Al2(SO3)3 + 3H2O maka campuran bersifat basa dan
pH > 7 (konsentrasi OH– dalam
Oksida Asam (3) + Basa (1,2,3) campuran ditentukan oleh jumlah
OH– yang bersisa)
1. P2O5 + 6NaOH → 2Na3PO4 +3H2O
2. P2O3 + 3Ca(OH)2 → Ca3(PO3)2 + 3H2O
3. P2O5 + 2Fe(OH)3 → 2FePO4 + 3H2O

Catatan :
Oksida asam + H2O menjadi asam
(Oksida non logam )
KELAS XI IPA SMA [113]
SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
Contoh soal dan pembahasan Tentukan b). Menurut Lewis
pH campuran larutan berikut ini! Perhatikan contoh berikut ini:
H+ + NH3 → NH4+
1. Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,1 M BF3 + NH3 → NH3BF3
dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M
2. Sebanyak 100 mL larutan H2SO4 0,1 H H
M dengan 100 mL larutan NaOH 0,1 H + NH HNH
M
3. Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,1 M H H +
dengan 50 mL larutan Ca(OH)2 0,1 H H
M + N H H N H
H+
Pembahasan : H H
1. 50 mL HCl 0,1M + 50 mL NaOH 0,1 M
mol H+ = 0,1 50 = 5 mmol
(Asam) (Basa)
mol OH– = 0,1 50 = 5 mmol karena F H H
jumlah mol H+ = mol OH–, maka
larutan bersifat netral, pH = 7
FB + NH HNH
2. 100 mL H2SO4 0,1 M + 100 mL F H H
NaOH 0,1 M F H FH
mol H+ = 2 0,1 100 = 20 mmol
mol OH– = 0,1 100 = 10 mmol
F B + N H F B N H
sisa mol H+ = 10 mmol F H FH
Vcamp = 100 mL + 100 mL = 200
mL (Asam) (Basa)
10
[H+] = 200 = 5.10–2 Pada diagram diatas ditunjukkan bahwa
M pH = – log 5.10
–2 ion H+ merupakan asam lewis karena
mampu menerima pasangan elektron,
= 2 – log 5
sedangkan NH3 merupakan basa Lewis.
3. 50 mL HCl 0,1 M + 50 mL Ca(OH)2 Pada reaksi antara BF3 dengan NH3
0,1 M yang merupakan asam Lewis adlah BF 3
mol H+ = 0,1 50 = 5 mmol karena mampu menerima sepasang
mol OH– = 2 0,1 50 = 10 mmol elektron, sedangkan NH3 merupakan
sisa mol OH– = 5 mmol basa Lewis.
Vcamp = 50 mL + 50 mL = 100 mL
Konsep asam basa yang dikemukakan

5 –2 Lewis didasarkan pada ikatan
[OH ] = 100 = 5.10 M koordinasi. Atom yang memberikan
–2 pasangan elektron dalam membentuk
pOH = – log 5.10
= 2 – log 5 → pH = 12 + log 5 ikatan koordinasi akan bertindak sebagi
basa sedangkan molekul yang
9). Teori Asam Basa menerima pasangan elektron disebut
a). Menurut Bronsted – Lowry sebagai asam. Dengan konsep ini dapat
Asam : spesi (zat) yang dijelaskan terjadinya reaksi asam basa
memberikan proton (H+) pada ion logam dengan suatu molekul
Basa : zat yang menerima proton atau ion.
(H+)
Contoh : Contoh :
NH4+ + H2O → NH3 + H3O
+ Ag+(aq) + 2NH3(aq) → Ag(NH3)2+(aq)
As 1 Bs 2 Bs 1 As 2 Ni(s) + 4CO(g) → Ni(CO)4(g)
HSO4 – + CO32– → SO42– + HCO3–
As 1 Bs 2 Bs 1 As 2
[114] KELAS XI IPA SMA
SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
10). Stoikiometri Larutan Klorida Semua kecuali : Ag+,
2+ 2+
a). Stoikiometri sederhana – Hg2 , Pb ,
Langkah – langkah menyelesaikan (Cl ) larut Cu2+
perhitungan kimia Bromida Semua kecuali : Ag+,
 Menuliskan persamaan reaksi (Br–) larut Hg2 2+, Pb2+
yang sudah setara Iodida Semua kecuali : Ag+,
2+ 2+
 Menghitung mol dari data yang – Hg2 , Pb ,
diketahui dengan rumus yang (I ) larut Bi2+
sesuai Sulfat Semua kecuali : Pb2+,
2+ 2+
 Menentukan mol zat yang 2– Ba , Sr ,
ditanyakan berdasarkan pada larut 2+
(SO4 ) Ca
perbandingan oefisien reaksi Sulfida Semua kecuali : Na+,
 Menyesuaikan jawaban dengan (S2–) tak larut K+, NH4 +
hal yang ditanyakan pada setiap Fosfat Semua kecuali : Na+,
soal (PO4–) tak larut K+, NH4 +
Karbonat Semua kecuali : Na+,
b). Stokiometri dengan reaksi pembatas (CO3–) tak larut K+, NH4 +
Langkah – langkah menyelesaikan Oksalat Semua kecuali : Na+,
perhitungan kimia dengan reaksi (C2O42–) tak larut K+, NH4 +
pembatas kecuali : Na+,
Oksida Semua
 Menuliskan persamaan reaksi +
,
2+
2– K , Ba
yang sudah setara (O ) tak larut Sr , Ca2+
2+
 Tentukan jumlah mol zat – zat
kecuali : Na+,
yang diketahui K+, Ba2+,
Hidroksida Semua
 Bagilah mol masing – masing (OH–) Sr2+, Ca2+,
tak larut
dengan koefisien, yang hasil
NH4+
baginya kecil, maka dijadikan
reaksi pembatas (yang habis
terlebih dahulu) d). Reaksi pembentukan gas
 Menyesuaikan jawaban dengan Terjadinya suatu gas dapat
hal yang ditanyakan pada setiap disebabkan oleh reaksi yang
soal memang menghasilkan gas tersebut,
selain itu, dapat pula gas terjadi
c). Reaksi Pembentuan endapan karena terurainya suatu zat lain
Bila dua larutan elektrolit saling menjadi gas.
direaksikan dan dimungkinkan
bertemunya dua ion yang Beberapa reaksi yang menghasilkan gas
menghasilkan senyawa yang ialah :
sukar larut maka senyawa 1. Reaksi karbonat padat dengan asam
tersebut akan mengendap. Reaksi menghasilkan gas CO2
yang dapat menghasilkan endapan Contoh :
disebut reaksi pengendapan. CaCO3(s) + 2HCl → CaCl2(aq) + H2O(l) +
CO2(g)
Contoh :
2KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq) 2. Reaksi senyawa ammonium padat
(Kuning) menghasilkan gas NH3
Contoh :
Tabel Kelarutan NH4Cl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) +
Beberapa Senyawa Ion H2O(l) + NH3(g)
Dalam Air
Senyawa Kelarutan Keterangan 3. Reaksi antara sulfida padat dengan
Nitrat Semua asam menghasilkan gas H2S
(NO3–) larut Contoh :
Asetat Semua kecuali : Ag+, FeS(s) + HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2S(aq)

(CH3COO ) larut Hg22+, Bi2+
KELAS XI IPA SMA [115]
SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
EVALUASI
LARUTAN ASAM BASA
1. Suatu indikator memberikan warna C. mempunyai pH rendah
merah dengan larutan kapur sirih. D. mempunyai lebih dari satu atom H
Indicator ini akan berwarna merah juga dalam molekulnya
dalam larutan …. E. mempunyai derajat ionisasi.
A. air jeruk
B. air sabun
7. Perhatikan Tabel di bawah ini
C. larutan cuka Jenis Harga Ka
D. larutan gula Asam
E. larutan garam dapur HA 6,2 10–8
HB 7,5 10–2
2. Menurut Arrhenius asam adalah zat HC 1,2 10–2
yang … HD 1,8 10–12
A. molekulnya mengandung atom HE 1,8 10–5
hidrogen HG 7 10–4
B. dapat melepaskan ion H+ dalam air HK 6,7 10–5
C. dapat mengikat ion H+ dan air HL 9,6 10–7
D. dapat bereaksi dengan ion H+
Berdasarkan tabel diatas, dapat ditarik
E. dapat menghasilkan ion OH– kesimpulan bahwa kekuatan asam yaitu
3. Zat berikut yang tergolong asam, kecuali ….
…. A. HL > HE > HB
B. HB < HE < HD
A. HCl C. HL < HK < HC
B. CH3COOH D. HA > HG > HC
C. NH3 E. HB < HL < HD
D. SO2(OH)3
E. P(OH)3 8. Diantara kelompok asam berikut ini
yang tergolong asam kuat adalah
4. Diantara kelompok asam berikut ini yang A. asam klorida, asam sufat, asam
bervalesi dua adalah …. asetat
A. asam nitrat, asam cuka, asam fosfat B. asam sulfat, asam nitrat, asam
B. asam sulfit, asam karbonat, asam klorida
asetat C. asam karbonat, asam asetat, asam
C. asam nitrat, asam klorida, asam fosfat
sulfat D. asam sulfida, asam fluorida, asam
sianida
D. asam sulfat, asam sulfida, asam E. asam asetat, asam klorida, asam
karbonat fosfat
E. asam sulfat, asam sulfat, asam nitrat
9. Jika konsentrasi ion H+ dalam larutan
5. Yang tergolong larutan asam lemah dan adalah 0,002 M dan log 2 = 0,3 maka
basa kuat adalah …. pH larutan tersebut adalah ….
A. CH3COOH dan NH4OH A. 3,3
B. HClO4 dan NaOH B. 2,7
C. CH3COOH dan NaOH C. 2,3
D. HClO4 dan NH4OH D. 1,7
E. CH3COOH dan Fe(OH)3 E. 1,3

6. Asam kuat memiliki sifat berikut ini,


kecuali …
A. mempunyainilai tetapan
kesetimbangan (Ka) yang besar.
B. merupakan konduktor yang baik
[116] KELAS XI IPA SMA
SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
10. Jika larutan P mempunyai pH = 5 dan
larutan Q mempunyai pH = 6, maka 15. Sebanyak 0,25 mol gas ammonia
konsentrasi ion hidrogen dalam larutan dilarutkan dalam 500 mL air dan
P dan larutan Q akan berbanding terdisosiasi 1% dalam larutannya.
sebagai …. Tetapan kesetimbangan basa larutan
A. 1 : 0,1 amonia tersebut adalah ….
B. 1 : 2 A. 1,25 10–5
C. 1 : 10 B. 2,50 10–5
D. 5 : 10 C. 3,75 10–5
E. log 5 : log 6 D. 5,00 10–5
E. 6,25 10–5
11. Larutan asam klorida dalam air
mempunyai pH = 2 akan berubah 16. Harga pH larutan H2SO4 0,05 M adalah
menjadi 3 bila diencerkan sebanyak …. ....
A. 10 kali A. 1
B. 5 kali B. 12 + log 6
C. 3 kali C. 2 + log 2
D. 2,5 kali D. 13 + log 2
E. 1,5 kali E. 13
12. Sebanyak 10 mL larutan asam asetat 17. pH dari 100 mL larutan yang
(Ka = 10–5) dengan pH = 3 dicapurkan mengandung 0,02 mol HCl adalah ....
dengan 90 mL air, maka pH larutan A. 12 + log 2
asam asetat setelah ditambah air adalah
…. B. 12
A. 2 C. 2 – log 2
B. 2,5 D. 1
C. 3 E. 1 – log 2
D. 3,5 18. pH dari 100 mL larutan CH3COOH 0,4
E. 4 M jika diketahui Ka = 10–5 adalah ....
13. Larutan asam asetat (Ka = 2.10 )
–5 A. 3,5
mempunyai pH yang sama dengan larutan B. 3,5 – log 4
–2
2.10 molar asam klorida adalah C. 3,5 – log 2
… D. 3 – log 2
A. 0,1 molar E. 2,5 – log 2
B. 0,15 molar
C. 0,2 molar 19. 10 mL larutan H2SO4 2 M ditambahkan
air hingga volumenya mencapai 200 mL
D. 0,25 molar
pH larutan yang terjadi adalah ....
E. 0,4 molar
A. 1 + 2 log 2
14. Warna larutan asam format 0,1 M B. 1 + log 2
(dengan volume tertentu) yang diberi C. 1
dua tetes indikator adalah sama dengan D. 1 – 2 log 2
warna larutan asam klorida 2.10 –3 M E. 1 – log 2
(dengan volume yang sama) yang diberi
juga dua tetes indikator tersebut. Dapat
disimpulkan bahwa tetapan ionisasi 20. pH dari 100 ml larutan HCN 0,1 M
asam format tersebut adalah …. adalah 4, maka pH dari 50 mL larutan
A. 8 10–8 HCN 0,04 adalah ....
B. 2 10–4 A. 1
C. 4 10–5 B. 2 – log 4
D. 1 10–1 C. 4
E. 1,6 10–9 D. 4 + log 2
E. 4,5 – log 2

KELAS XI IPA SMA [117]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
21. Derajat ionisasi asam format adalah E. 7,0
0,01. jika tetapan ionisasinya 1,8 10–4, 26. Jika 0,05 mol Ca(OH)2 terlarut didalam
maka pH larutan itu adalah .... 400 mL larutan maka harga pH larutan
A. 2 adalah
B. 2 – log 1,8 A. 1 – log 2
C. 2 + log 1,8 B. 2 – 2 log 5
D. 2 – log 5 C. 12 + 2 log 5
E. 4 D. 12 + 2 log 5
E. 2,5 – log 2
22. Larutan HCl dalam air yang pH nya 4
akan berubah menjadi 6 bila larutan 27. Sejumlah 5,6 Lt gas NH3 dilarutkan
diencerkan sebanyak .... dalam air hingga 100 mL jika Kb = 10 –5,
A. 80 kali maka pH larutan adalah ....
B. 90 kali A. 2,5
C. 100 kali B. 3 – log 2,5
D. 120 kali C. 3 – log 5
E. 150 kali D. 11 – log 5
E. 11 + log 5
Perhatikan tabel berikut untuk no 23 dan 24
Ada 2 jenis larutan yang diui dengan 4 28. Jika 50 mL NaOH dengan pH = 13
indikator dengan hasil sebagai berikut! diencerkan hingga pH = 12, maka
Indikator Larutan Larutan volume air yang ditambahkan adalah ....
1 2 A. 50 mL
Metil Kuning Kuning B. 200 mL
merah C. 250 mL
Metil Kuning Kuning D. 450 mL
jingga E. 500 mL
Brom Kuning Kuning
timol biru 29. Banyaknya NaOH yang dimasukkan
PP Tak Tak dalam 50 mL larutan NaOH yang pH =
berwarna berwarna 12 – log 2 adalah ....
A. 2 gr D. 20 gr
23. Nilai pH larutan ke 1 adalah …. B. 4 gr E. 40 gr
A. Kurang dari 8,3 C. 10 gr
B. 6,2
C. 7 30. Larutan dengan pH = 12 dibuat dengan
D. 8 cara melarutkan x gram NaOH dalam
E. 9 volume larutan 500 mL. Besarnya x
adalah ....
24. Nilai pH larutan ke 2 adalah …. A. 4
A. 2 B. 5
B. 6 C. 1
C. 7 D. 0,4
D. 8 E. 0,2
E. 10
31. Jika 100 mL larutan asam klorida
25. Sebanyak 50 mL larutan asam klorida dengan pH = 2 dicampurkan pada 100
0,1 M dicampur dengan 50 mL natrium mL larutan natrium hidroksida dengan
hidroksida 0,1 M maka pH larutan pH = 10 akan diperoleh larutan dengan
adalah …. ….
A. 1,0 A. pH = 3
B. 1,4 B. pH = 6
C. 2,0 C. 6 < pH < 10
D. 2,8 D. 2 < pH < 6
E. 3 < pH < 6
[118] KELAS XI IPA SMA
SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
setelah berlangsungnya reaksi adalah
32. Jika 50 mL larutan HNO3 0,4 M tepat …
dinetralkan oleh 200 mL larutan
A. 0,05 mol KI
Ba(OH)2, maka konsentrasi larutan B. 0,05 mol Pb(NO3)2
Ba(OH)2 adalah ....
C. 0,10 mol KI
A. 0,4 M
B. 0,2 M
D. 0,10 mol Pb(NO3)2
C. 0,1 M E. 0,15 mol KI
D. 0,05 M
E. 0,02 M 38. Suatu basa L(OH)2 sebanyak 15,6 gram
tepat bereaksi dengan 29,4 gram asam
33. Untuk menetralkan 100 mL larutan KOH H 2A. Jika Ar L = 27, H = 1, O = 16, maka
massa molar H2A adalah ….
0,1 M diperlukan larutan H2SO4
A. 114 g mol–1
sebanyak ....
B. 106 g mol–1
A. 10 mL
C. 98 g mol–1
B. 50 mL
D. 90 g mol–1
C. 100 mL
D. 150 mL E. 82 g mol–1
E. 200 mL
39. Sebanyak 100 mL air garam (larutan
34. Sebanyak 0,4 gram NaOH dilarutkan ke NaCl) direaksikan dengan perak nitrat
dalam air, larutan yang terjadi akan berlebihan menghasilkan 7,175 gram
endapan perak klorida menurut
dapat dinetralkan larutan HCl 0,1 M
sebanyak .... persamaan reaksi : NaCl(aq) + AgNO3(aq)
A. 10 mL → AgCl(s) + NaNO3(aq) jika massa jenis
B. 20 mL air garam itu adalah 1,03 Kg L–1 maka
C. 50 mL kadar NaCl adalah ….
D. 100 mL A. 1,42%
E. 110 mL B. 2,56%
C. 2,84%
35. Asam sulfat sebanyak 20 mL dititrasi D. 3,01%
dengan larutan NaOH 0,1 M ternyata E. 5,12%
diperlukan 30 mL larutan NaOH maka
konsentrasi asam sulfat adalah .... 40. Pada penetapan kadar larutan
A. 0,075 M CH3COOH dengan larutan NaOH
B. 0,10 M sebaiknya menggunakan indikator …
C. 0,15 M A. Fenolftalein (trayek pH : 8,3 – 10)
D. 0,20 M B. Metil merah (trayek pH : 4,2 – 6,3)
E. 0,30 M C. Alizarin kuning (trayek pH : 10,1 –
12)
36. Untuk membuat 4 gram besi (III) sulfat D. Metil oranye (trayek pH : 2,9 – 4,0)
(Mr = 400) dari besi (III) oksida E. Fenolftalein dan Metil merah
diperlukan larutan asam sulfat 0,1 M
sebanyak …. 41. Pada pelarutan NH3 terjadi
A. 10 mL kesetimbangan sebagai berikut : NH3(aq)
+ -
B. 30 mL + H2O(l) ↔ NH4 (aq) + OH (aq) yang
C. 100 mL merupakan pasangan asam basa
D. 300 mL konjugasi adalah ….
E. 600 mL A. NH3 & H2O
B. NH4+ & OH–
3
37. Sebanyak 200 cm larutan kalium iodida C. NH3 & OH–
1 M dicampurkan dengan 50 cm 3 larutan D. H2O & NH4+
timbal nitrat sehingga terjadi reaksi : –
E. H2O dan OH
KI(aq) + Pb(NO3)2(aq) → PbI2(s) + KNO3(aq).
Jumlah mol pereaksi yang berlebihan
KELAS XI IPA SMA [119]
SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
42. Perhatikan reaksi asam basa berikut ini!
1. CO32–(aq) + H2O(l) → HCO3–(aq) + OH–
(aq)
2. H2CO3(aq) + H2O(l) → HCO3–(aq) +
+
H3O (aq)
Pernyataan yang benar berdasarkan
kedua reaksi di atas adalah ….
A. spesi HCO3– berlaku sebagai asam
pada reaksi I dan basa pada reaksi
II
B. spesi HCO3– berlaku sebagai basa
pada reaksi I dan basa pada reaksi
II
C. spesi HCO3– berlaku sebagai asam
pada reaksi I juga pada reaksi II
D. spesi HCO3– berlaku sebagai basa
pada reaksi I juga pada reaksi II
E. spesi HCO3– adalah asam yang
lebih kuat daripada H2CO3

43. Dalam reaksi berikut ini!


CN–(aq) + H2O(l) → HCN(aq) + OH–(aq)
CN– berlaku sebagai basa sesuai
dengan teori ….
A. Arrhenius
B. Bronsted – Lowry
C. Lewis
D. Bronsted – Lowry dan Lewis
E. Arrhenius, Bronsted – Lowry, dan
Lewis

44. Menurut teori Bronstead Lowry pada


reaksi manakah H2O sebagai basa ?
A. H2O + H2SO4 ↔ H3O+ + HSO4–
B. H2O + CO32– ↔ HCO3– + OH–
C. H2O + CO2 ↔ H2CO3
D. H2O + NH3 ↔ NH4+ + OH–
E. H2O + HSO4– ↔ OH– + H2SO4

45. Perhatikan reaksi berikut ini!


i. NH4+ + 2H2O ↔ NH4OH + H3O+
ii. NH3 + H2O ↔ NH4+ + OH–
Pernyataan yang benar adalah ....
A. reaksi (i) H2O bersifat asam.
B. reaksi (ii) H2O bersifat basa.
C. reaksi (i) dan (ii) H2O bersifat basa.
D. reaksi (ii) H2O bersifat asam.
E. reaksi (i) dan (ii) H2O bersifat asam.

[120] KELAS XI IPA SMA


SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
LARUTAN PENYANGGA
A. KOMPOSISI LARUTAN PENYANGGA 2. Hitung pH larutan penyangga yang
Larutan penyangga (Buffer) adalah dibuat dari campuran 100 mL larutan
larutan yang berasal dari campuran CH3COOH 0,1 M dengan 100 mL
asam lemah dengan garamnya atau (CH3COO)2Ca. Ka = 10–5
campuran basa lemah dan garamnya. Pembahasan :
asam lemah
Contoh : CH3COOH = 100 mL 0,1 M
Larutan CH3COOH dengan larutan = 10 mmol
CH3COONa (basa konjugasinya)
Larutan NH4OH dengan larutan NH4Cl (CH3COO)2Ca = 100 mL 0,1 M
= 10 mmol
Fungsi larutan penyangga : untuk Valensi Garam = 2
mempertahankan harga pH larutan.
pH = –log Ka. Mol Asam
Catatan : Mol Garam . Val
pH larutan penyangga tidak akan = –log 10 5.10
berubah walaupun ditambah Asam Kuat,
10.2
Basa Kuat, atau pengenceran. (lebih
lanjut akan dibahas pada bagian terakhir = 6 – log 5
bab ini)
2. Asam Lemah + Basa Kuat
B. pH LARUTAN PENYANGGA Untuk membuat larutan buffer dari
1. Asam Lemah + Basa campuran asam lemah dan basa
Konjugasinya kuat, maka yang harus tersisa
Rumus menghitung pH adalah Larutan Asam Lemah
sedangkan Larutan Basa Kuat
pH = –log Ka. Mol Asam harus habis bereaksi.
Mol Garam . Val Rumus menghitung pH
pH = –log Ka . Mol sisa Asam
Contoh Soal dan Pembahasan Mol Garam . Val
1. Hitung pH larutan penyangga yang
dibuat dari campuran 100 mL larutan
Contoh Soal dan Pembahasan
CH3COOH 0,1 M dengan 200 mL 1. Berapa gram kristal NaOH (Mr = 40)
CH3COONa. Ka = 10–5 yang harus dimasukkan ke dalam
100 mL larutan asam asetat 0,1 M
Pembahasan : untuk membuat larutan penyangga
asam lemah yang mempunyai harga pH = 5
CH3COOH = 100 mL 0,1 M Ka = 10–5
= 10 mmol
(basa konjugasinya) Pembahasan :
CH3COONa = 200 mL 0,1 M asam lemah
= 20 mmol
CH3COOH = 100 mL 0,1 M
Valensi Garam = 1
= 10 mmol
pH = –log Ka. Mol Asam
Mol Garam . Val pH = 5
[H+] = 10–5
= –log 10 5.10 CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) +
20 H2O(l)
= 6 – log 5 M : 10 mmol x mmol
R : – x mmol –x mmol x mmol +
S : (10 – x) 0 x

KELAS XI IPA SMA [121]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
Contoh Soal dan Pembahasan
[H+] = Ka . Mol sisa Asam 1. Di dalam satu liter larutan terdapat
Mol Garam . Val 0,01 mol NH3 dan 0,02 mol NH4Cl
5 jika Kb = 10–5. hitunglah pH larutan
10–5 = 10 . 10 x tersebut?
x
x = 10 – x Pembahasan :
2x = 10 mmol
x = 5 mmol pOH = –log Kb. Mol Basa
Mol Garam . Val
Jadi banyaknya NaOH yang terlarut
5 5 0 , 01
adalah 1000 .40 = 0,2 gram = –log 10 . 0 , 02 = 6 –
log 5 pH = 8 + log 5
2. Hitung pH larutan buffer yang terjadi 2. Sebanyak 100 mL larutan Amonia
jika direaksikan 100 mL larutan HCN 0,1 M dicampurkan dengan 100 mL
0,1 M dengan 100 mL larutan larutan Amonium sulfat 0,2 M. Hitung
Ca(OH)2 0,04 M jika Ka = 10–5 pH larutan yang terjadi?
Pembahasan :
Pembahasan :
asam lemah pOH = –log Kb. Mol Basa
HCN = 100 mL 0,1 M Mol Garam . Val
= 10 mmol
Basa kuat 5
10
= –log 10 . 20.2 =5+2
Ca(OH)2 = 100 mL 0,04 M
= 4 mmol log 2 pH = 9 – 2 log 2
4. Basa Lemah + Asam Kuat
HCN(aq) + Ca(OH)2(aq) → Ca(CN)2(aq) + 2H2O(l)
Untuk membuat larutan buffer dari
M : 10 mmol 4 mmol
campuran basa lemah dan asam
R : – 8 mmol –4 mmol 4 mmol+
kuat, maka yang harus tersisa
S :2 0 4
adalah Larutan Basa Lemah
pH = –log Ka . Mol sisa Asam sedangkan Larutan Asam Kuat
Mol Garam . Val harus habis bereaksi.
Rumus menghitung pH
5
= –log 10 .2 Kb . Mol sisa Basa
4.2 pOH = log
Mol Garam . Val
=
–log 25.10–7
=
7 – 2 log 5 pH = 14 – pOH

Contoh Soal dan Pembahasan


3. Basa Lemah + Asam
1. Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,1 M
Konjugasinya
Rumus menghitung pOH
direaksikan dengan 100 mL larutan
NH4OH 0,5 M. Hitung pH yang
pOH = –log Kb. Mol Basa terjadi jika Kb = 10–5 ?
Mol Garam . Val
Pembahasan :
pH = 14 – pOH
basa lemah
NH4OH = 100 mL 0,5 M
= 50 mmol
asam kuat
HCl = 50 mL 0,1 M
= 5 mmol

[122] KELAS XI IPA SMA


SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
NH4OH yang tersisa
50 – 5 = 45 mmol Pembahasan :
pOH = log Kb . Mol sisa pH semula
Basa Mol Garam . Val
pH = –log Ka. Mol Asam
5 Mol Garam . Val
= log 10 .45
5 = –log 10 5 50 0,1
–5 .
= log 9.10 50 0,1
= 5 – 2 log 3
pH = 9 + 2 log 3 =5

2. Sebanyak 50 mL larutan H2SO4 0,01 pH setelah ditambah 10 mL HCl 0,1 M


M dicampurkan dengan 100 mL CH3COOH = 50 mL 0,1 M = 5 mmol
larutan NH4OH 0,1 M (Kb NH4OH = CH3COONa = 50 mL 0,1 M = 5 mmol
10–5) HCl = 10 mL 0,1 M = 1 mmol
Pada penambahan HCl maka ion H+ dari
Pembahasan : HCl akan bereaksi dengan ion CH3COO–
basa lemah dari CH3COONa
NH4OH = 100 mL 0,1 M CH3COONa + HCl → CH3COOH + NaCl
= 10 mmol Jadi, setelah penambahan HCl jumlah mol
asam kuat CH3COOH = (5 + 1) mmol = 6 mmol
H2SO4 = 50 mL 0,01 M CH3COONa = (5 – 1) mmol = 4 mmol
= 0,5 mmol Sehingga
pH = –log Ka. Mol Asam
2NH4OH(aq) + H2SO4(aq) → (NH4)2SO4(aq) + 2H2O (l) Mol Garam . Val
M : 10 mmol 0,5 mmol
6
R : 1 mmol 0,5 mmol 0,5 mmol+ =
–log 10 .
S : 9 mmol 0,5 mmol 4
pOH = log Kb . Mol sisa =
–log 1,25 10–5 → log 1,25 = 0,09
5
Basa Mol Garam . Val =
4,91
5
= log 10 .9 pH setelah ditambah 10 mL NaOH 0,1 M
0,5.2
CH3COOH = 50 mL 0,1 M = 5 mmol
log 9.10–5
= CH3COONa = 50 mL 0,1 M = 5 mmol
= 5 – 2 log 3 NaOH = 10 mL 0,1 M = 1 mmol
pH = 9 + 2 log 3 Pada penambahan NaOH maka ion Na + dari
NaOH akan bereaksi dengan ion CH 3COO–
C. MENGHITUNG pH LARUTAN
dari CH3COOH
PENYANGGA JIKA DITAMBAH
LARUTAN ASAM KUAT, BASA KUAT, CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Jadi, setelah penambahan NaOH jumlah
ATAU PENGENCERAN
mol CH3COOH = (5 – 1) mmol = 4 mmol
pH larutan penyangga akan selalu tetap
walaupun ditambah sedikit asam kuat, CH3COONa = (5 + 1) mmol = 6 mmol
Sehingga
basa kuat ataupun diencerkan
pH = –log Ka. Mol Asam
Contoh Soal dan Pembahasan Larutan Mol Garam . Val
penyangga terdiri dari 50 mL CH3COOH 4
=
0,1 M dengan 50 mL CH3COONa 0,1 M. –log 10 .
Hitung pH larutan semula dan pH 6
larutan setelah =
–log 0,66 10–5 → log 0,66 = 0,17
a. ditambah 10 mL HCl 0,1 M = 5
5,17
b. ditambah 10 mL NaOH 0,1 M

KELAS XI IPA SMA [123]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA

SOAL URAIAN LARUTAN PENYANGGA


1. Hitunglah pH larutan yang dibuat dengan 14. Berapa gram kristal NH4Cl (Ar N = 14, Cl =
mencampurkan 50 mL larutan CH3COOH 35,5) yang harus dimasukkan ke dalam
0,1 M dengan 50 mL larutan CH3COONa larutan 100 mL larutan NH3 0,05 M agar
0,2 M jika ka = 10–5 didapat larutan penyangga dengan pH = 9
2. Berapa mL larutan CH3COOH 0,1 M yang (Kb = 10–5)
harus ditambahkan kedalam 200 mL larutan 15. Hitunglah pH larutan yang terjadi jika
CH3COONa 0,1 M untuk membuat larutan sebanyak 50 mL larutan NH4OH 0,2 M
penyangga dengan pH = 5 jika Ka = 10–5 dicampur dengan 100 mL larutan NH 4Cl 0,1
3. Hitunglah pH larutan yang terjadi jika 100 M (Kb = 10–4)
mL larutan HCN 0,1 M dicampurkan dengan 16. Berapa gram ammonium sulfat yang harus
50 mL larutan NaCN 0,2 M (Ka = 4.10–5): ditambahkan ke dalam 500 mL larutan
4. Suatu larutan penyangga mengandung 0,1 NH4OH 0,1 M untuk mendapatkan larutan
mol CH3COOH dengan 0,2 mol penyangga dengan pH = 9 jika Kb = 10–5
CH3COONa hitung pH larutan yang terjadi (Ar S = 32, H = 1, N = 14, O = 16)
jika diketahui Ka = 10–5 17. Jika sebanyak 100 mL larutan penyangga
5. Sebanyak 100 mL larutan CH3COOH 0,2 M mengandung NH3 dan NH4Cl masing–
dicampurkan dengan 100 mL larutan KOH masing 0,2 M, maka tentukanlah pH larutan
0,1 M, hitung pH larutan yang terjadi jika yang terjadi (Kb = 10–5)
Ka = 10–5 18. Berapa mL NH4OH 0,1 M dan HCl 0,05 M
6. Berapa mL larutan NaOH 0,1 M harus masing–masing dicampurkan agar diperoleh
dicampurkan ke dalam 100 mL larutan 400 mL larutan penyangga dengan pH = 9 –
CH3COOH 0,1 M untuk membuat larutan 2 log 2? (Kb = 10–5)
buffer dengan pH = 5 (Ka = 10–5) 19. Hitunglah volume larutan HCl 0,1 M yang
7. Berapa mL larutan NaOH 0,1 M dan larutan harus ditambahkan ke dalam 3 Liter larutan
CH3COOH 0,1 M yang dibutuhkan untuk NH4OH 0.1 M agar pH larutan menjadi 9,
membuat 120 mL larutan penyangga dengan jika Kb = 10–5
pH = 5 (Ka = 10–5) 20. Jika 250 mL larutan NH4OH 0,1 M
8. Suatu larutan penyangga dibuat dengan dicampur dengan 250 mL larutan HCl 0,05
M, Hitung pH yang terjadi dari campuran di
mencampurkan 100 mL larutan H3PO4 0,1
M dengan 30 mL larutan KOH 0,5 M (Ka = atas (Kb = 10–5)
10–3), maka hitung pH larutan 21. Jika sebanyak x mL larutan NH4OH 0,1 M
9. Berapa gram NaOH (Mr = 40) yang harus dicampur dengan y mL larutan HNO3 0,1 M
maka akan menghasilkan larutan penyangga
dimasukkan kedalam 200 mL larutan
dengan pH = 9 jika Kb = 10 –5 maka hitung
CH3COOH 0,05 M agar diperoleh larutan nilai y : x
penyangga dengan pH = 4? (jika diketahui
Ka = 10–5)
22. Jika 100 mL larutan NH4OH 0,1 M
dicampurkan dengan 50 mL HCl 0,1 M
10. Hitunglah pH campuran antara 100 mL menghasilkan larutan penyangga dengan pH
larutan NaOH 0,1 M dengan 150 mL larutan = 9 – 2 log 2, tentukan nilai Kb
HNO2 0,1 M (jika Ka = 5.10–4) 23. Suatu campuran penyangga yang terbentuk
11. Hitunglah pH campuran antara 200 mL dari 500 mL larutan HCOOH 1 M dan 500
larutan HNO2 0,15 M dengan 100 mL mL larutan HCOONa 1 M, ditambah larutan
larutan KOH 0,1 M (Ka = 10–5)? H2SO4 0,005 M. Hitunglah pH sebelum dan
12. Hitunglah pH larutan yang terjadi jika 150 sesudah ditambahkan H2SO4 (Ka = 2.10–4)
mL larutan CH3COOH 0,1 M dicampur 24. Suatu campuran penyangga yang terbentuk
dengan 100 mL larutan NaOH 0,1 M (Ka dari 500 mL HCOOH 1 M dan 500 mL
= 10–5) larutan HCOONa 1 M, ditambahkan larutan
13. Hitunglah pH larutan yang dibuat dengan yang pH nya 1. hitunglah pH sebelum dan
mencampurkan 100 mL larutan NH3 0,1 M sesudah ditambah larutan itu? Ka = 2.10–4
dengan 500 mL larutan NH4Cl 0,1 M (kb =
10–5)

[124] KELAS XI IPA SMA


SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA

KELAS XI IPA SMA [125]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
EVALUASI PILIHAN GANDA 5. Salah satu contoh larutan buffer dapat
diperoleh dengan mencampurkan ….
LARUTAN PENYANGGA A. asam nitrat dengan natrium asetat
B. asam nitrat dengan natrium nitrat
1. Campuran larutan berikut ini bersifat C. asam sulfat dengan natrium asetat
penyangga, kecuali … D. asam asetat dengan natrium asetat
A. larutan H3PO4 dengan larutan E. asam asetat dengan natrium nitrat
Na2HPO4
B. larutan HCOOH dengan larutan 6. Berikut ini merupakan hasil percobaan
Ba(HCOO)2 dari beberapa larutan yang ditetesi
C. larutan NaOH dengan larutan dengan larutan Asam dan Basa
Ba(HCOO)2 Perubahan pH
D. larutan NH3 dengan larutan (NH4)2Cl Larutan pada
E. larutan H3PO4 dengan larutan penambahan
NaH2PO4 Asam Basa
1 2 6
2. Campuran berikut ini yang dapat
2 0,1 0,01
membentuk larutan penyangga adalah
3 4 0
....
4 0 4
A. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL HCl 5 3 3
0,1 M Yang merupakan larutan penyangga
B. 100 mL NaOH 0,1 M + 100 mL adalah ....
NaCN 0,1 M A. 1 C. 3 E. 5
C. 100 mL NaCN 0,1 M + 100 mL HCN B. 2 D. 4
0,1 M
D. 100 mL NH4OH 0,1 M + 100 mL 7. Campuran yang dapat menghasilkan
H2SO4 0,1 M larutan buffer dengan pH > 7 adalah ….
E. 100 mL K2SO4 0,1 M + 100 mL A. NH3 dan NaOH
H2SO4 0,1 M B. HCl dan NaOH
C. NH3 dan (NH4)2SO4
3. Campuran kristal garam berikut ini yang D. NH3 dan H2SO4
dapat berperan sebagai larutan E. HNO2 dan NH3
penyangga adalah ....
A. NaH2PO4 dan Na2HPO4 8. Suatu larutan terdiri dari asam lemah
B. NaCl dan NH4Cl HA dengan garam natriumnya (NaA)
C. (NH4)2SO4 dan Na2SO4 konsentrasi asam HA dalam larutan itu
D. NaHSO4 dan Na2SO4 adalah 0,2 M, maka konsentrasi larutan
E. KNO3 dan NaNO3 NaA, agar pH penyangga sama dengan
5 adalah …. (Ka = 10–5)
4. Campuran larutan dibawah ini yang A. 2,0 M D. 0,1 M
membentuk larutan penyangga adalah B. 1,0 M E. 0,05 M
….. C. 0,2 M
A. 50 mL NaOH 0,2 M + 50 mL
CH3COOH 0,1 M 9. Ke dalam 1 liter larutan asam asetat 0,1
B. 35 mL NaOH 0,2 M + 70 mL NH3(aq) M dengan pH = 3 ditambahkan garam
0,1 M natrium asetat sehingga pH larutan
C. 40 mL NaOH 0,1 M + 60 mL NH3(aq) menjadi 2 kali semula, jika Ka = 10 –5,
0,1 M maka banyaknya garam natrium asetat
D. 50 mL NaOH 0,1 M + 50 mL yang ditambahkan adalah ….
CH3COOH 0,2 M A. 1 mol
E. 50 mL NaOH 0,2 M + 70 mL B. 0,1 mol
C. 0,01 mol
CH3COOH 0,1 M
D. 0,001 mol
E. 0,000 1 mol

[126] KELAS XI IPA SMA


SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
10. Jika perbandingan mol asam dengan 15. Ke dalam 100 mL larutan asam benzoat
basa konjugasinya adalah 3 : 1 dan Ka = (C6H5COOH) 0,1 M dilarutkan 72 gr
10–5, maka pH larutan buffer tersebut C6H5COOM padat hingga membentuk
adalah …. larutan buffer dengan pH = 6. jika
A. pH < 5 B. volume dianggap tetap dan Ka = 5.10–5
pH = 5 C. pH maka Mr logam M adalah ....
> 5 D. pH > 7 A. 44 D. 39
E. 5 < pH < 7 B. 24 E. 23
C. 12

11. Jika asam asetat mempunyai pKa = 3,2. 16. Untuk dapat menghasilkan larutan
Sebanyak x mol NaA ditambahkan ke penyangga dengan pH = 5, maka
dalam 500 mL larutan 0,2 M asam dicampurkan asam propionat 0,2 M
asetat ternyata menghasilkan pH = 3,5, (Jika Ka = 2.10–5) dan natrium propionat
maka nilai x adalah …. 0,1 M dengan perbandingan volume ....
A. 0,025 mol A. 1 : 1 D. 1 : 4
B. 0,05 mol B. 1 : 2 E. 4 : 1
C. 0,1 mol D. C. 2 : 1
0,2 mol E.
0,25 mol 17. Natrium asetat padat (Mr = 82) yang
harus dilarutkan ke dalam 100 mL
12. Bila larutan CH3COOH dan CH3COONa larutan asam asetat 1 M agar
dengan konsentrasi yang sama membentuk larutan buffer dengan pH =
dicampur untuk membentuk larutan 6 adalah .... (Ka = 10–5)
penyangga dengan pH = 6 – log 5, maka A. 164 gram D. 8 gram
perbandingan volume yang harus B. 82 gram E. 0,82 gram
dicampurkan adalah .... C. 8,2 gram
(Ka = 10–
5
) A. 1 : 1 18. Larutan penyangga terdiri dari
B. 1 : 2 C. campuran larutan asam asetat 0,01 M
1 : 3 D. 2 : (Ka = 10-5) dengan Natrium Asetat 0,1
1 E. 2 : 3 M dengan pH sebesar 6. Maka
perbandingan volume Asam dengan
volume Garam adalah ….
13. Dalam satu liter larutan terdapat 0,1 mol A. 1 : 1 D. 1 : 100
asam asetat dan 0,1 mol magnesium B. 1 : 10 E. 100 : 1
asetat. Jika Ka = 2.10–5 maka pH larutan C. 10 : 1
….
A. 5 – 2 log 2 19. Asam asetat Ka = 10–5 bila dibuat larutan
B. 5 – log 2 C. buffer dengan melarutkan 0,2 mol asam
5 asetat dan 0,02 mol Natrium asetat
D. 6 dalam 1 Liter maka pH larutan sebesar
E. 9 + log 2 …..
A. 3 D. 7
14. Sejumlah garam Natrium Asetat (Mr = B. 4 E. 8
82) dimasukkan kedalam 500 mL Asam C. 6
Asetat (Ka = 5.10–4) 0,2 M agar
menghasilkan larutan dengan pH = 3, 20. Sejumlah NaOH 1 M diperlukan untuk
banyaknya garam NaA yang dimasuk membuat 150 mL larutan penyangga
kan ke dalam larutan tersebut adalah .... dengan CH3COOH 1 M agar pH = 5 –
A. 8,2 gram D. 2 gram log 2, maka volume NaOH yang
B. 4,1 gram E. 1 gram dibutuhkan adalah .... (Ka = 10–5)
C. 2,05 gram A. 25 mL D. 100 mL
B. 50 mL E. 200 mL
C. 75 mL
KELAS XI IPA SMA [127]
SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
21. Untuk membentuk larutan penyangga 27. Kedalam larutan basa lemah LOH
dengan pH = 5, maka 100 mL larutan ditambahkan padatan garam L2SO4
HCN 0,2 M harus dicampur dengan sehingga konsentrasi larutan LOH
larutan NaOH 0,1 M sebanyak .... menjadi 0,1 M dan konsentrasi L2SO4
(Ka = 10–5) 0,05 M. Bila Kb = 10–5, maka pH larutan
A. 100 mL D. 250 mL yang terjadi adalah ….
B. 150 mL E. 300 mL A. 11 D. 9 + log 5
C. 200 mL B. 9 E. 5 – log 2
C. 5
22. Perbandingan volume NaOH 1 M dan
CH3COOH yang diperlukan agar terjadi 28. Jika sebanyak 50 mL larutan NH4OH 0,1
larutan buffer dengan pH = 5 (Ka = 10 –5) M dicampurkan dengan 50 mL larutan
adalah .... NH4NO3 0,2 M dengan Kb = 10 –5, maka
A. 1 : 1 D. 2 : 1 pH larutan yang terbentuk adalah ….
B. 1 : 2 E. 2 : 3 A. 12 – log 2
C. 1 : 3 B. 11 – log 2
C. 10 – log 2
23. Larutan penyangga dengan pH = 5 D. 9 – log 2
dapat dibentuk dari larutan CH3COOH E. 8 – log 2
0,1 M (Ka = 10–5) dengan NaOH 0,1 M
dengan volume masing–masing .... 29. Dalam 50 mL larutan NH 4OH 0,2 M
A. 100 mL dan 10 mL terdapat 5,35 gram garam NH4Cl (Mr =
B. 100 mL dan 50 mL 53,5) dengan Kb = 10–5, maka ….
C. 100 mL dan 100 mL (1). pH larutan = 8
D. 50 mL dan 100 mL (2). pH larutan yang terjadi tidak berubah
E. 25 mL dan 75 mL walaupun ditambah dengan sedikit
asam kuat
24. Larutan NaOH 0,1 M dicampur dengan (3). pH larutan yang terjadi tidak berubah
larutan CH3COOH 0,1 M dengan walaupun ditambah dengan sedikit
perbandingan volume 1 : 3. jika Ka = 10– basa kuat
5
maka pH larutan yang didapat adalah (4). Bla diencerkan pH larutan selalu
.... tetap
A. 5 – log 5 D. 6 – log 5
B. 5 – log 2 E. 6 30. Larutan buffer dengan pH = 9 – 2 log 2
C. 5 terbentuk dari larutan NH4OH 0,1 M (Kb
= 10–5) dengan (NH4)2SO4 0,1 M
25. Sebanyak 25 mL larutan CH3COOH 0,2
dengan perbandingan volume basa
M (Ka = 10–5) dicampurkan dengan 25 lemah dan asam konjugasi sebesar ....
mL larutan NaOH 0,1 M,maka harga pH A. 2 : 1
larutan yang terjadi adalah …. B. 1 : 2
A. 2 D. 5 C. 2 : 2
B. 2,5 E. 5,5 D. 2 : 3
C. 3 E. 3 : 2

26. Perbandingan volume antara larutan 31. Agar terjadi larutan buffer dengan pH =
CH3COOH 0,1 M (Ka = 10–5) dan 9, maka 100 mL larutan HCl 0,1 M harus
larutan NaOH yang harus dicampurkan dicampur dengan larutan NH4OH 0,2 M
agar larutan buffer yang terbentuk sebanyak .... (Kb = 10–5)
memiliki pH = 6 adalah …. A. 100 mL
A. 2 : 1 B. 150 mL
B. 1 : 10 C. 200 mL
C. 10 : 1 D. 250 mL
D. 11 : 1 E. 300 mL
E. 11 : 10

[128] KELAS XI IPA SMA


SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
32. Nilai pH campuran larutan NH4OH 0,1 M 37. Jika sebanyak 100 mL larutan
dengan Kb = 10–5 dengan larutan NH4Cl ammonium hidroksida 0,5 M dicampur
0,1 M adalah 9, maka perbandingan dengan 100 mL asam sulfat 0,1 M,
volume NH4OH dengan NH4Cl adalah maka pH yang terbentuk adalah …..
…. (Kb = 10–5)
A. 1 : 9 A. 5
B. 9 : 1 B. 5 + log 2
C. 1 : 1 C. 5 – log 2
D. 4 : 5 D. 8 + log 2
E. 5 : 4 E. 9 + log 2

33. pH campuran dari 200 mL larutan NH3 38. Sebanyak 100 mL larutan NH4OH 0,1 M
0,4 M dengan 200 mL larutan HCl 0,2 M direaksikan dengan larutan HClO4 0,12
adalah .... (Kb = 10–5) 3
A. 5 5
M dengan Kb = 2 .10 agar didapat
B. 9
C. 10 pH = 9, maka volume HClO4 yang harus
D. 11 dimasukkan ke dalam larutan NH 4OH
E. 12 adalah ….
A. 25 mL
34. Perbandingan volume antara larutan B. 50 mL
asam sulfat 0,1 M dengan larutan C. 75 mL
amoniak 0,1 M yang dapat membentuk D. 100 mL
larutan buffer dengan pH = 9 adalah .... E. 150 mL
(Kb = 10–5)
39. Sebanyak 20 mL larutan NH3 0,3 M
A. 1 : 1 D. 2 : 1
dengan Kb = 10–5 dicampur dengan 40
B. 1 : 2 E. 2 : 3
C. 1 : 3 mL larutan HClO3 0,1 M, maka pH
campuran yang terjadi adalah ….
35. Sebanyak 100 mL larutan NH 4OH 0,1 M A. 6 + log 5
dicampur dengan 50 mL larutan HCl 0,1 B. 6 – log 5
M, jika Kb = 10–5. maka pH larutan yang C. 5 + log 5
terjadi adalah …. D. 8 – log 5
A. 12 E. 8 + log 5
B. 10
40. Jika 150 mL larutan NH 3 0,1 M (Kb =
C. 9
D. 8 10– 6) dicampur dengan 100 mL larutan
E. 5 asam sulfat. Agar pH buffer = 8 – log 2,
maka konsentrasi larutan asam sulfat
36. Perbandingan volume HNO3 0,1 M sebesar ….
dengan NH4OH 0,1 M bila larutan buffer A. 0,05 M
yang terjadi memiliki pH = 8 dan Kb = B. 0,1 M
C. 0,2 M
3 6 D. 0,3 M
2 .10 adalah ….
E. 0,4 M
A. 6:5
B. 3:5
C. 5:3
D. 4:5
E. 5:4

KELAS XI IPA SMA [129]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA

HIDROLISIS GARAM
A. Jenis Garam dan Reaksi Hidrolisis 3. Garam berasal dari Asam Lemah
Reaksi peruraian garam oleh air atau dan Basa Lemah
reaksi ion–ion garam dengan air disebut Contoh :
Hidrolisis. NH4CN(aq) → NH4+(aq) + CN–(aq)
Ion garam dianggap bereaksi dengan Ion NH4+(aq) bereaksi dengan air
air, bila ion tersebut dalam reaksinya membentuk reaksi kesetimbangan
menghasilkan asam lemah atau basa sebagai berikut :
lemah, sebab bila menghasilkan asam NH4+(aq) + H2O(l) ↔ NH4OH(aq) + H+(aq)
atau basa kuat maka hasil reaksinya Ion CN–(aq) bereaksi dengan air
akan segera terionisasi sempurna dan membentuk reaksi kesetimbangan
kembali menjadi ion–ionnya. sebagai berikut :
Ditinjau dari asam dan basa CN–(aq) + H2O(l) ↔ HCN(aq) + OH–(aq)
pembentuknya ada empat jenis garam Oleh karena reaksi kedua ion garam
yang kita berikut ini : tersebut masing–masing
1. Asam Lemah dan Basa Kuat menghasilkan ion H+ dan OH–, maka
Contoh : sifat larutan garam ini ditentukan
NaCN(aq) → Na+(aq) + CN– (aq) oleh harga tetapan kesetimbangan
Ion CN–(aq) bereaksi dengan air dari asam lemah dan basa lemah
membentuk reaksi kesetimbangan yang terbentuk.
sebagai berikut : Hidrolisis garam yang berasal dari
CN–(aq) + H2O(l) ↔ HCN(aq) + OH–(aq) asam lemah atau basa lemah
Dari dua ion yang dihasilkan garam merupakan hidrolisis total, sebab
pada contoh diatas ternyata hanya kedua ion garam mengalami reaksi
ion CN–(aq) yang mengalami hidrolisis dengan air. Sifat larutan
hidrolisis sedangkan Na+(aq) tidak ditentukan oleh harga tetapan
bereaksi dengan air. kesetimbangan adam (Ka) dan
Jadi, garam yang berasal dari asam tetapan kesetimbangan basa (Kb)
lemah dan basa kuat akan dari kedua reaksi tersebut.
terhidrolisis sebagian (parsial) dan
bersifat basa. 4. Asam Kuat dan Basa
Kuat Contoh :
2. Asam Kuat dan Basa Lemah NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl–(aq)
Contoh : Ion Na+ dan ion Cl– di dalam larutan
NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl–(aq) tidak mengalami reaksi dengan air,
Ion NH4+(aq) bereaksi dengan air sebab keduanya berasal dari asam
membentuk reaksi kesetimbangan dan basa kuat.
sebagai berikut : Jadi, garam yang berasal dari asam
NH4+(aq) + H2O(l) ↔ NH4OH(aq) + H+(aq) kuat dan basa kuat tidak
Dari dua ion yang dihasilkan garam terhidrolisis. Oleh karena itu
pada contoh diatas ternyata hanya konsntrasi ion H+ dan OH– dalam air
ion NH4+(aq) yang mengalami tidak terganggu, sehingga larutan
hidrolisis sedangkan Cl–(aq) tidak bersifat netral.
bereaksi dengan air.
Jadi, garam yang berasal dari asam B. Menghitung pH larutan garam
kuat dan basa lemah akan 1. Asam Lemah dan Basa Kuat
terhidrolisis sebagian (parsial) dan Rumus
bersifat asam. h 1
w

[130] KELAS XI IPA SMA


SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
w g Val

a
w
pOH log g Val 2. Asam Kuat dan Basa Lemah
Rumus
a 1
h w
pH = 14 – pOH
b
Keterangan : w Val
g
Kh = tetapan hidrolisis
Kw = tetapan ionisasi air
b
Mg = konsentrasi garam w
Val = valensi garam pH log g Val
Ka = tetapan ionisasi asam
b
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Hitunglah pH larutan NaCN 0,01 M Keterangan :
jika harga Ka = 10–10 Kh = tetapan hidrolisis
Kw = tetapan ionisasi air
Pembahasan : [G] = konsentrasi garam
w Val = valensi garam
pOH =log g Val Kb = tetapan ionisasi basa
a Contoh soal dan Pembahasan
pOH = . 0,01 1. Hitung pH larutan (NH4)2SO4 0,1 M,
10 14
jika diketahui Kb = 2.10–5
10 10
pOH = 3 → pH = 11 Pembahasan :
pH =log w
2. Hitunglah pH larutan yang g Val
merupakan campuran dari 100 mL
CH3COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH b
0,2 M jika Ka = 10–5 pH = 2 10 1
10 14
Pembahasan :
2 10 5
CH3COOH → 100 mL 0,2 M = 20 pH = 5
mmol
NaOH → 100 mL 0,2 M = 20 mmol 2. Hitunglah pH larutan campuran dari
100 mL HCl 0,1 M dan 100 mL
CH3COOH + NaOH ↔ CH3COONa + H2O NaOH 0,1 M jika Ka = 10–5
M: 0,02 mol 0,02 mol
R: 0,02 mol 0,02 mol 0,02 mol–
Pembahasan :
S: – – 0,02 mol HCl → 100 mL 0,1 M = 20 mmol
NaOH → 100 mL 0,1 M = 20 mmol
Volume Garam= 200 mL
Jumlah mol H+ = mol
Mg 0,02 10 1 M OH– Mol garam = 20 mmol
0,2 Volume Garam= 200 mL
w 20
pOH =log g Val Mg 200 10 1
M

w
a
pH = log g Val
pOH = . 0,1
10 14 b
10 5
pOH = 5 → pH = 9

KELAS XI IPA SMA [131]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
pH = . 0,1
10 14
10 5
pH = 5

3. Asam Lemah dan Basa Lemah


SOAL URAIAN
Rumus HIDROLISIS GARAM
w
h
ba
1. Hitunglah pH larutan garam berikut ini!
A. 100 mL larutan natrium asetat 0,1 M
aw jika Ka = 10–5
B. 50 mL Ba(CN)2 0,2 M dengan Ka =
b 10–5
Keterangan :
C. 4,9 gram garam NaCN dalam 100
Kh = tetapan hidrolisis
mL air jika Ka = 10–6
Kw = tetapan ionisasi air
Kb = tetapan ionisasi basa
D. 50 mL larutan NH4NO3 0,16 M (Kb =
10–6)
Ka = tetapan ionisasi asam
E. 0,2 mol garam ammonium sulfat
Dari rumus diatas maka harga pH larutan dalam 1 liter air jika Kb = 10–5
garam yang berasal dari asam lemah dan F. 250 mL ammonium nitrit 0,4 jika
basa lemah tidak tergantung pada diketahui Ka = 10–4 dan Kb = 10–8
konsentrasi ion–ion garam dalam larutan,
tetapi tergantung pada Ka dan Kb dari asam 2. Sebanyak 100 mL larutan asam cuka
dan basa pembentuknya 0,1 M dicampurkan dengan 100 mL
 Jika Ka = Kb maka larutan bersifat netral potassium hidroksida 0,1 M. Ka = 10–5
(pH = 7) A. Hitung pH larutan asam cuka
 Jika Ka > Kb maka larutan bersifat asam
(pH < 7) B. Hitung pH larutan potassium
 Jika Ka < Kb maka larutan bersifat basa hidroksida
(pH > 7) C. Hitung pH setelah reaksi
berlangsung
Cantoh Soal dan Pembahasan
3. Sebanyak 50 mL larutan asam sianida
HitunglahpHlarutangaram 0,2 M dicampurkan dengan serbuk
CH3COONH4 0,1 M jika diketahui Ka = kalsium hidroksida. Agar diperoleh pH
10–10 dan Kb = 10–5 garam = 9, maka hitung banyaknya
Pembahasan : serbuk kalsium hidroksida yang harus
dilarutkan?
[H+] = Ka .Kw Jika Ka = 2.10–5
Ar Ca = 40, O = 16, H = 1

Kb 4. Sebanyak 50 mL larutan ammonium


hidroksida 0,1 M dicampurkan dengan
10 10.10 14
50 mL asam nitrat 0,1 M. Kb = 5.10–4
= 10 5 A. Hitung pH larutan ammonium
10 19 10
81 hidroksida
=
2 B. Hitung pH larutan asam nitrat
pH = 8,5 C. Hitung pH setelah reaksi
berlangsung

5. Sebanyak 100 mL larutan NH4OH 0,04


M dicampur dengan 100 mL larutan
H2SO4. Hitung konsentrasi H2SO4 agar
terbentuk garam dengan pH = 5 – log 2
jika Kb = 10–6
[132] KELAS XI IPA SMA
SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA

KELAS XI IPA SMA [133]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA

EVALUASI 8. Garam di bawah ini bila dilarutkan dalam


air mengalami hidrolisis total adalah …

HIDROLISIS GARAM A.
B.
NaCl
NH4NO3
C. CH3COONa
1. Larutan garam berikut ini yang dapat
membirukan lakmus merah adalah ....
D. NaCN
A. KCl D. Al(NO3)3
E. NH4CN
B. Na2CO3 E. MgSO4
9. Garam yang mengalami hidrolisis bila
C. Ca3(PO4)2 dilarutkan dalam air adalah ….
(1) Amonium Klorida
2. Garam berikut yang dalam air
(2) Natrium Asetat
terhidrolisis parsial dan bersifat basa
(3) Amonium Karbonat
adalah ....
(4) Kalium Sulfida
A. kalium asetat D. amonium klorida
B. natrium klorida E. amonium asetat 10. Larutan NH4Cl dalam air memiliki pH <
C. natrium sulfat
7. Penjelasan hal ini adalah ….
3. Beberapa contoh larutan garam :
A. NH4+ menerima proton dari air
(1). Na2CO3 (3). KNO2
B. Cl– bereaksi dengan air membentuk
HCl
(2). KNO3 (4). NaCl
Larutan diatas yang dapat membirukan
C. NH4+ dapat memberi proton kepada
air
lakmus merah adalah ....
A. 1 dan 2 D. 1 dan 3
D. NH4Cl mudah larut dalam air
B. 2 dan 3 E. 2 dan 4
E. NH4+ mempunyai tetapan setimbang
yang besar
C. 3 dan 4
11. Dari larutan di bawah ini yang
4. Garam berikut ini yang bersifat asam di
menghasilkan garam terhidrolisis
dalam air adalah ....
sebagian dan bersifat basa adalah ….
A. tembaga (II) sulfida
B. kalium karbonat A. 50 mL HCl 0,5 M + 50 mL NaOH 0,5 M
C. magnesium nitrat B. 50 mL HCl 0,5 M + 50 mL NH3 0,5 M
D. magnesium klorida C. 50 mL HCl 0,5 M + 100 mL NH3 0,5 M
E. natrium asetat D. 50 mL HCN 0,5 M + 50 mL NH3 0,5 M
E. 50 mL HCN 0,5 M + 50 mL NaOH 0,5 M
5. Larutan garam yang mempunyai pH > 7
adalah .... 12. Garam berikut yang dalam air bersifat
A. K2SO4 D. CuSO4 basa adalah ....
B. NH4Cl E. KCl A. kalium asetat
C. NaCN B. amonium klorida
6. Peristiwa hidrolisis tidak terjadi pada C. natrium klorida
larutan .... D. amonium asetat
A. (CH3COO)2Ca E. natrium sulfat
B. NH4Cl
C. CH3COONH4 13. Jika 100 mL larutan NH4NO3 0,1 M
D. (NH4)2SO4 dengan Kb = 10–5. Pernyataan yang
E. K2SO4 benar adalah ….
(1). terbentuk dari basa lemah dan asam
7. Indikator fenolftalin (pp) akan berubah kuat
warna dari tak berwarna menjadi merah (2). dalam larutan akan terhidrolisis
dalam larutan .... (3). larutanyang terjadi dapat mengubah
A. K2CO3 D. CH3COOH kertas lakmus biru menjadi merah
B. Na2SO4 E. NaNO3
C. NH4Cl (4). pH yang terjadi adalah 9
[134] KELAS XI IPA SMA
SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
14. Jika sebanyak 500 mL larutan Amonium 21.Jika 100 mL larutan NH4OH 0,1 M
Klorida 0,1 M (Kb = 10–5), maka pH dicampur dengan 100 mL larutan HCl
larutan garam tersebut adalah …. 0,1 M jika Kb = 2.10–5, maka pH larutan
A. 4 D. 8 tersebut adalah ….
B. 5 E. 9 A. 5 + log 2
C. 6
B. 5 – log 2
15. Dalam wadah 700 mL terdapat larutan C. 6 + log 2
NH4NO3 0,01 M jika Kb = 4.10–5, maka D. 6 – log 2
pH larutan ini adalah …. E. 7 + log 2
A. 4 + log 2 D. 7,5 + log 2
B. 4,5 + log 2 E. 8,5 + log 2 22.Diketahui 50 mL larutan HCl 0,2 M dan
C. 5,5 log 2 50 mL NH4OH 0,2 M dengan Kb = 10–5
16. Larutan NH4Cl (Kb = 10–5) dengan pH = (1). pH larutan HCl = 1 – log 2
5 maka didalam 100 mL larutan tersebut 1
terlarut NH4Cl sebanyak .... gram (2). pH larutan NH4OH = 11 + 2 log 2
Mr NH4Cl = 53,5 (3). pH campuran = 5
A. 0,535 D. 53,5 (4). pH larutan tetap bila diencerkan
B. 5,35 E. 107
C. 10,7 23.Jika 100 mL larutan NH4OH 0,1 M
dengan Kb = 2.10–5, maka nilai Kh = …
17. Dalam 250 mL larutan terlarut 5,35 gram A. 7 10–2
NH4Cl jika Kb = 10–5, maka pH larutan B. 7 10–3
garam adalah .... C. 7 10–4
A. 5 – log 2 D. 6 + log 5 D. 7 10–5
B. 5 + log 2 E. 9 + log 2
C. 6 – log 5
E. 7 10–6
24.Larutan NH4CN 0,1 M dibandingkan
18. Jika sebanyak 100 mL larutan
dengan larutan NH4CN 0,001 M
ammonium sulfat 0,2 M, maka pH
memiliki pH sebesar ….
larutan garam tersebut adalah ….
(Kb = 10–5) A. 2 kali lebih besar dari semula
A. 8 – log 2 D. 5 – log 2 B. 4 kali lebih besar dari semula
B. 7 – log 2 E. 4 – log 2 C. Sama seperti semula
C. 6 – log 2 D. 2 kali lebih kecil dari semula
19. Massa (NH4)2SO4 yang harus E. 4 kali lebih kecil dari semula
dilarutkan ke dalam air 100 mL air sehingga
diperoleh larutan dengan pH = 5 adalah …. 25.Jika 100 mL larutan H2SO4 0,1 M
direaksikan dengan 400 mL larutan
Gram Kb = 10–5
A. 0,33 D. 2,64 NH4OH 0,05 M jika Kb = 2.10–5, maka
B. 0,66 E. 13,2 pH campuran larutan adalah ….
C. 1,32 A. 4
B. 5
20. Jika dalam 250 mL larutan terdapat C. 5,5
1,3375 gram NH4Cl dengan Kb = 10–5,
maka pH larutan tersebut adalah … (Mr
D. 8,5
= 53,5) E. 9
A. 4
B. 5 – log 5 26.Jika ke dalam 100 mL larutan HCl 0,1 M
C. 5 ditambahkan 100 mL larutan NH4OH
D. 6 – log 5 0,1 M dengan Kb = 10–5 maka pH
E. 6 berubah dari …
A. 1 menjadi 5
B. 1 menjadi6 – log 7
C. 1 menjadi 6
D. 2 menjadi 5
E. 2 menjadi 6 – log 7
KELAS XI IPA SMA [135]
SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
27. Volume asam sulfat 0,05 M yang harus 33.Massa CH3COONa (Mr = 82) yang
ditambahkan ke dalam 100 mL NH4OH harus dilarutkan dalam 10 mL air agar
0,15 M dengan Kb = 10–5 agar diperoleh diperoleh larutan dengan pH = 9 adalah
campuran dengan pH = 6 – log 3 adalah …. Ka = 10–5
…. A. 8,2 gram
A. 10 mL B. 4,1 gram
B. 15 mL C. 2,05 gram
C. 20 mL D. 0,082 gram
D. 25 mL E. 0,041 gram
E. 50 mL
–5
34. Jika Ka = 10 , maka pH dari 10 mL
28. Jika sebanyak 100 mL larutan HCl larutan (CH3COO)2Ba 0,002 M adalah
dimasukan ke dalam larutan NH4OH ….
0,01 M dengan Kb = 10–5, agar A. 6 – log 2
diperoleh larutan dengan pH campuran B. 6 + log 2
= 6 maka pH larutan HCl haruslah C. 8 + log 2
sebesar … D. 8 – log 2
A. 1 E. 9 – log 2
B. 2
–5
C. 3 35. Jika Ka = 4.10 , maka pH dari 250 mL
D. 4 larutan (CH3COO)2Ca 0,02 M adalah ….
E. 5 A. 5,5
B. 6,5
29. Jika 100 mL larutan H2SO4 0,4 M C. 7,5
dicampurkan dengan 100 mL larutan D. 8,5
NH4OH 0,8 M dengan Kh = 10–9, maka E. 9,5
pH campuran larutan itu sebesar …
A. 5 – log 1,4 D. 6 36. Sebanyak 100 mL larutan mengandung
B. 5 E. 9 + log 1,4 garam (CH3COO)2Ca, jika pH = 9, maka
C. 6 – log 1,4 massa garam yang terlarut adalah ….
Mr = 158 Ka = 2.10–5
30. Larutan CH3COONa memiliki pH = 10, A. 3,16 gram
jika Ka = 10–5, maka konsentrasi B. 1,58 gram
CH3COOH adalah …. C. 1 gram
A. 0,2 M D. 0,79 gram
B. 0,1 M E. 0,395 gram
C. 0,05 M
–5
D. 0,025 M 37. Jika diketahui Ka = 2.10 , maka pH dari
E. 0,002 M 100 mL larutan magnesium asetat 0,004
M adalah ….
31. Jika Ka = 10–5, maka pH dari 10 mL A. 6 – log 2
larutan CH3COOK 0,1 M adalah …. B. 9 + log 2
A. 3 C. 9 – log 2
B. 5 D. 8 + log 2
C. 9 E. 8 – log 2
D. 11
E. 13 38. Jika 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M
dicampur dengan 200 mL larutan NaOH
32. Ketetapan hidrolisis dari 0,1 M NaCN, 0,05 M, jika Ka = 2.10–5 maka pH
jika Ka = 10–10 adalah …. campuran adalah ….
A. 10–6 A. 5 – log 7
B. 10–5 B. 6 – log 4,5
C. 10–4 C. 7
D. 10–3 D. 8 + log 4,5
E. 10–2 E. 9 + log 7
[136] KELAS XI IPA SMA
SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
39. Kedalam 100 mL larutan CH3COOH 43. Jika sebanyak 100 mL larutan
dengan pH = 3 ditambahkan 100 mL CH3COOH dicampur dengan 100 mL
larutan KOH dengan pH = 13, jika Ka = larutan Ba(OH)2 0,1 M ternyata
10–5, maka pH campuran larutan menghasilkan pH = 9 jika Ka = 10–5,
tersebut adalah …. maka konsentrasi larutan CH3COOH
A. 6 – log 7 adalah ….
B. 7 + log 7 A. 0,1 M
C. 8 + log 7 B. 0,2 M
D. 10 C. 0,3 M
E. 14 D. 0,4 M
E. 0,5 M
40. Sebanyak 50 mL larutan NaOH dengan
konsentrasi tertentu dicampurkan 44. Jika sebanyak 100 mL larutan asam
dengan 50 mL larutan CH3COOH 0,2 M sianida 0,2 M dicampurkan dengan 100
jika Ka = 10–5. Jika pH campuran = 9, mL larutan barium hidroksida 0,1 M jika
maka massa kristal NaOH yang terdapat Ka = 4.10–5, maka pH campuran larutan
dalam 50 mL larutan NaOH adalah …. tersebut adalah ….
Mr NaOH = 40 A. 5 + log 2
A. 200 mg B. 5 – log 2
B. 300 mg C. 8
C. 400 mg D. 9 + log 2
D. 500 mg E. 9 – log 2
E. 600 mg
45. Larutan HNO2 0,1 M sebanyak 100 mL
41. Jika sebanyak 100 mL larutan asam dicampur dengan 100 mL larutan
sianida 0,15 M dicampurkan dengan 150 Ca(OH)2 0,05 M jika Ka = 10–3, maka
mL larutan natrium hidroksida ternyata pH larutan setelah bereaksi adalah ….
menghasilkan pH = 8,5 + log 2 jika Ka = A. 5
1,5.10–5, maka konsentrasi larutan B. 6
NaOH adalah …. C. 8
A. 0,05 M D. 9
B. 0,1 M E. 10
C. 0,15 M
D. 0,2 M 46. Jika 100 mL larutan ammonium asetat 0,2
–5 –6
E. 0,25 M M jika Ka = 10 dan Kb = 10 , maka pH
larutan ammonium asetat adalah ….
42. Kedalam 100 mL larutan HCN 0,6 M A. 5,5 D. 8,5
dicampurkan larutan KOH 0,4 M dengan B. 6,5 E. 9,5
Ka = 6.10–5 jika pH akhir = 8,5 + log 2, C. 7,5
maka volume larutan KOH adalah …
A. 250 mL 47. Jika dalam wadah terdapat 100 mL
B. 200 mL larutan ammonium fluoride 0,002 M jika
C. 150 mL Ka = 10–8 dan Kb = 10–4, maka pH
D. 100 mL larutan ammonium asetat adalah ….
E. 50 mL A. 5
B. 6
C. 8
D. 9
E. 10

KELAS XI IPA SMA [137]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN


A. KELARUTAN (s) B. AgCl(s) ↔ Ag+(aq) + Cl–(aq)
–5
Pengertian : jumlah maksimum suatu M 10–5 M 10–5 M10
zat yang dapat larut dalam suatu Jadi :
pelarut. Satuan kelarutan : Molaritas (M) [Ag+] = 10–5 M
[Cl–] = 10–5 M
B. HASIL KALI KELARUTAN
Pengertian : hasil kali konsentrasi ion– C. Ksp AgCl = [Ag+].[Cl–]
ion dalam larutan jenuh yang
=
10–5.10–5
dipangkatkan dengan koefisien =
10–10
reaksinya.
Tiap – tiap senyawa mempunyai nilai 2. Pada suhu 7oC Ksp Ca(OH)2 = 4.10–
12
Ksp tertentu dan besar nilainya , hitunglah kelarutan Ca(OH)2
tergantung pada suhu dalam air pada suhu kamar
tersebut?
C. HUBUNGAN s DENGAN Ksp
Pada larutan jenuh senyawa ion A xBy, Pembahasan :
konsentrasi di dalam larutan sama Ksp Ca(OH)2 = 4.10–12
dengan hasil kali kelarutannya (dalam Dari rumus diatas dapat ditentukan x
satuan M). Senyawa AxBy yang terlarut = 1, y = 2, maka :
akan mengalami ionisasi dalam 12
kesetimbangan . s = 3 4.10
AxBy(s) ↔ xAy+(aq) + yBx–(aq) 4
s = 10–4 M
Sehingga hasil kali kelarutannya adalah
Ksp AxBy = [Ay+]x.[Bx–]y 3. Berapa gram Mg(OH)2 yang dapat
Atau larut dalam 250 mL air pada suhu
Ksp AxBy = xx.yys(x+y) 7oC jika pada suhu tersebut Ksp
Keterangan : Mg(OH)2 = 3,2.10–11 (Mr Mg(OH)2=
s = kelarutan AxBy dalam satuan mol .L – 58)?
1
Dari rumus diatas dapat ditentukan
harga kelarutan sebagai berikut : Pembahasan :
s= xy Ksp Mg(OH)2 = 3,2.10–11
Dari rumus diatas dapat ditentukan x
Ksp = 1, y = 2, maka :
x y
3,2.10 11
x .y s=3
4
–4
s = 2.10 M
Contoh Soal dan Pembahasan
1. Pada suhu tertentu kelarutan AgCl Mg(OH)2 yang dapat larut dalam 250
dalam air sebesar 1,435 mg.L–1 mL air
A. Berapa kelarutan AgCl dalam gr = M x Vol x Mr
satuan mol L–1 jika Mr AgCl = = 2.10–4.0,25.58
143,5? = 0,0029
B. Tentukan [Ag+] dan [Cl–] dalam
larutan jenuh AgCl? D. PENGARUH ION SEJENIS
C. Tentukan Ksp nya TERHADAP KELARUTAN
Jika ke dalam larutan jenuh AgCl
Pembahasan : ditambahkan beberapa tetes larutan
A. s AgCl = 1,435 mg L–1 NaCl maka akan segera terjadi
=
1,435 . 10–3 g.L–1 pengendapan AgCl.
=
1,435 3
143,5 .10 M
=
10–5
[138] KELAS XI IPA SMA
SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
Bila ke dalam sistem kesetimbangan Jadi konsentrasi AgCl dalam CaCl2
tersebut ditambahkan ion Cl– maka adalah 10–9
kesetimbangan akan bergeser ke kiri,
sehingga jumlah AgCl yang mengendap E. FUNGSI DAN MANFAAT Ksp
bertambah. Demikian pula bila ke dalam Hasil kali kelarutan (Ksp) suatu
sistem kesetimbangan tersebut senyawa ionik yang sukar larut dapat
+
ditambahkan ion Ag maka memberikan informasi tentang kelarutan
kesetimbangan akan bergeser ke kiri, senyawa tersebut dalam air. Semakin
sehingga jumlah AgCl yang mengendap besar harga Ksp suatu zat, semakin
bertambah. mudah larut senyawa tersebut.
Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya
Contoh Soal dan Pembahasan endapan senyawa AxBy jika larutan yang
Ksp AgCl pada suhu 25oC adalah 2.10– mengandung Ay+ dan Bx– dicampurkan
10 tentukan digunakan konsep hasil kali ion (Qsp)
A. Kelarutan AgCl dalam air pada suhu sebagai berikut :
tersebut?
B. Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl Qsp AxBy = [Ay+]x.[Bx–]y
0,1 M?  Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi
C. Kelarutan AgCl dalam CaCl2 0,01 endapan AxBy
M?  Jika Qsp < Ksp maka akan terjadi
larutan jenuh AxBy
Pembahasan :
Jika Qsp = Ksp maka belum terjadi
A. Ksp AgCl = 2.10–10 

Kelarutan AgCl dalam air misalkan s larutan jenuh maupun endapan AxBy
2.10 10 Contoh Soal dan Pembahasan
s=
1 1. Ke dalam 100 mL larutan AgNO3
s = 1,41.10–4 M 0,001 M ditambahkan 100 mL
larutan Na2CO3 0,001M selidikilah
B. Kelarutan AgCl dalam NaCl dengan dengan perhitungan apakah
NaCl(s) → Na+(aq) + Cl–(aq) terjadi endapan Ag2CO3?
0,1 M 0,1 M 0,1 M
Diketahui Ksp Ag2CO3 = 6,3.10–
AgCl(s) → Ag+(aq) + Cl–(aq) 12
Pembahasan :
0,1 M
AgNO3 = 0,001 M x 100 mL
Ksp AgCl = [Ag+].[Cl–]
Ag+ = 0,1 mmol
2.10–10 = [Ag+].10–1
Na2CO3 = 0,001 M x 100 mL
[Ag+] = 2.10–9 CO32– = 0,1 mmol Volume
larutan = 100 + 100
Jadi konsentrasi AgCl dalam NaCl = 200 mL
adalah 2.10–9
Qsp = [ Ag+].[ CO32–]
C. Kelarutan AgCl dalam CaCl2 Ksp = 6,3.10–12
CaCl2(s) → Ca2+(aq) + 2Cl–(aq) Cukup dipindah =
5.10–4.5.10–4
0,1 M 0,1 M 0,2 M =
1,25.10–10
saja tanpa
AgCl(s) → Ag+(aq) +Cl–(aq) memperhatikan maka terjadi endapan Ag2CO3
koefisien ion
0,2 M Cl – 2. Suatu larutan mengandung ion Mg2+
+
Ksp AgCl = [Ag ].[Cl ] – dan ion Mn2+ dipisahkan dengan
menaikkan pH larutan (dengan
2.10–10 = [Ag+].2.10–1 menambahkan NH3). Berapa pH
[Ag+] = 10–9 larutan supaya Mn2+ mengendap
sebagai Mn(OH)2 sedangkan Mg2+
tetap didalam larutan?
KELAS XI IPA SMA [139]
SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
Ksp Mg(OH)2 = 1,8.10–11
Ksp Mn(OH)2 = 1,8.10–11 4. Kelarutan perak klorida dalam air 200
mL adalah 2.10–5, hitung Ksp perak
Pembahasan : klorida
Perhatikan data Ksp dari dua zat 5. Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 2.10–11.
tersebut. Maka Mn(OH)2 mudah Tentukan pH jenuh Mg(OH)2
mengendap daripada Mg(OH)2
sehingga dapat dicari [OH–] untuk 6. Kelarutan magnesium oksalat dalam air
larutan jenuh Mg(OH)
sebesar 0,0093 M hitunglah Ksp larutan
magnesium oksalat
Ksp 1,8.10 11
s Mn(OH)2 = 3 = 3
7. Jika Ksp Ca(OH)2 = 5.10–10. Tentukan
4 4 pH jenuh larutan Ca(OH)2
= 3,6.10–4 M
[OH ] = 7,2.10–4

8. –10
Diketahui Ksp AgCl = 10 . Tentukanlah
pOH = 2,14 → pH = 11,96 kelarutan AgCl dalam larutan
– –4 A. NaCl 0,1 M
Pada pH = 11,96 konsentrasi [OH ] = 7,2.10
B. CaCl2 0,1 M
maka harga Qsp Mg(OH)2 = Ksp Mg(OH) 2
2+
sehingga Mg membentuk larutan jenuh dan 9. Diketahui Ksp Fe(OH)2 = 8.10–16.
belum mengendap, sedangkan Qsp Mn(OH)2 Tentukan kelarutan Fe(OH)2 dalam
2+
> Ksp Mn(OH)2 sehingga Mn akan larutan
mengendap sebagai Mn(OH)2 A. aquades
B. larutan NaOH 0,01 M

SOAL URAIAN 10.Larutan Jenuh Mg(OH)2 dengan pH =


10. Tentukan kelarutan Mg(OH)2 dalam
KELARUTAN DAN HASIL larutan yang mempunyai pH = 13
KALI KELARUTAN
11. Dengan memanfaatkan perhitungan Ksp
1. Tentukan Ksp, jika : apakah terbentuk endapan Ca(OH)2, jika
A. 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 100 10 mL larutan CaCl2 0,2 M dicampur
mL larutan dengan 10 mL larutan NaOH 0,02 M.
B. 0,72 gram Ca(OH)2 (Mr = 74) dalam Ksp = 8.10–6
250 mL larutan
C. 1 liter BaSO4 terdapat 1,05 10–5 mol 12.Selidikah dengan perhitungan apakah
BaSO4 pada campuran 200 mL larutan BaCl2
D. 100 mL larutan CaSO4 terdapat 0,004 M dengan 600 mL K2SO4 0,008 M
0,2176 gram CaSO4 yang terlarut akan dapat menghasilkan endapan
(Mr = 136) BaSO4 (Ksp BaSO4= 1,1.10–10)?
E. pH jenuh larutan Mg(OH)2 = 9
13.Tentukanlah konsentrasi minimum ion
2. Tentukan kelarutan garam – garam di
Ag+ yang diperlukan untuk
bawah ini. Jika diketahui : mengendapkan AgCl dari masing –
A. Ksp CaSO4 = 2,5 10–7 masing larutan berikut ini
B. Ksp Ag2CrO4 = 3,2 10–12 Ksp AgCl = 2.10–10
C. pH jenuh larutan Ca(OH)2 = 11 A. NaCl 0,1 M
B. CaCl2 0,1 M
3. Hitung massa PbBr2 yang mengendap
jika 200 mL Pb(NO3)2 1,0 M ditambah ke
dalam 200 mL NaBr 2,0 M
Ksp PbBr2 = 8,0 10 5

[140] KELAS XI IPA SMA


SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
EVALUASI PILIHAN GANDA C. Ag2CO3 – AgOH – AgIO3 – AgBr
D. Ag2CO3 – AgOH – AgIO3 – AgBr
KELARUTAN DAN HASIL E. AgIO3 – Ag2CO3 – AgBr – AgCN
KALI KELARUTAN
7. Garam dengan harga kelarutan paling
1. Rumus hasil kali Ag2CrO4 adalah .... besar adalah ..
A. [Ag][CrO4] A. AgCl Ksp = 10–10
B. [Ag+]2[CrO–]4 B. AgI Ksp = 10 16
C. [Ag+][CrO42–] C. Ag2CrO4 Ksp = 3,2.10 12
D. [Ag4+]2[CrO2]4 D. Ag2S Ksp = 1,6.10 49
E. [Ag+]2[CrO42–] E. Ag2C2O4 Ksp = 1,1.10 11
2. Garam L2X3 sukar larut dalam air. Ksp 8. Jika diketahui
L2X3 adalah .... Ksp AgCl = 10-10
A. 2[L] 3[Z] Ksp AgBr = 10-13
B. [L]2 [Z]3 Ksp AgI = 10-16
C. [2L]2 [3Z]3 Jika s menyatakan kelarutan dalam
D. [L3+]2 [Z–2]3 mol/L maka ….
E. [L2+]3 [Z–3]2 A. sAgI > sAgBr > sAgCl
B. sAgI < sAgBr < sAgCl
3. Jika kelarutan Ca(OH)2 dalam air adalah
x mol.L–1 maka hasil kali kelarutan C. sAgI < sAgBr > sAgCl
Ca(OH)2 adalah .... D. sAgI = sAgBr < sAgCl
2
D. 4x3A.x E. sAgI > sAgBr < sAgCl
B. x3 E. 16x4
C. 2x 3 9. Jika konsentrasi ion Ca2+ dalam larutan
jenuh CaF2 adalah 2.10–5 M, maka hasil
4. Diantara senyawa berikut ini yang kali kelarutan CaF2 adalah ....
–8 –11
A. 8.10 D. 2.10
kelarutannya dalam air (satuan mol.L –1)
B. 3,2.10–11 E. 4.10 –12
paling kecil adalah ....
A. AgCl (Ksp = 1,56.10 )
–10 C. 1,6.10–11
–13
B. AgBr (Ksp = 7,7.10 )
C. AgSCN (Ksp = 1,2.10–12)
10. Larutan Jenuh X(OH)2 dengan pH = 9 hasil
D. Ag2CrO4 (Ksp = 2,4.10 )
–12 kali kelarutan dari X(OH)2 adalah …..
E. Ag3PO4 (Ksp = 1,8.10 )
–8 A. 10–10 D. 5.10–15
–11
B. 5.10 E. 10–18
5. Kelarutan garam berikut ini yang terkecil C. 10–15
adalah .... 11. pH larutan jenuh Pb(OH)2 pada ToC adalah
A. AgCl (Ksp = 1,6.10–10)
B. Ag2CrO4 (Ksp = 1,1.10–12) 9 + log 2 maka Ksp Pb(OH) 2 pada suhu
C. CaF2 (Ksp = 4.10–11) tersebut adalah ....
A. 10–10 D. 4.10–15
D. Bi2S3 (Ksp = 1.10–97) –10
–23 B. 2.10 E. 2.10–15
E. AuCl3 (Ksp = 3,2.10 ) –15
C. 10
6. Diketahui data Ksp sebagai berikut 12. Pada suhu ToC Ksp PbI2 = 4.10–9, maka
AgCN = 1,9.10–10 PbI2 yang dapat larut dalam 100 mL air
–14
Ag2CO3 = 8.10 pada suhu ToC sebanyak .... (Mr PbI2 =
–12
AgOH = 1,2.10 462)
–13
AgBr = 5.10 A. 0,462 mg
–12
AgIO3 = 10 B. 4,62 mg
Urutan kelarutan senyawa diatas dari C. 462 mg
yang besar ke yang kecil adalah .... D. 46,2 mg
A. AgCN – AgBr – Ag2CO3 – AgIO3 E. 92,4 mg
B. AgOH – AgIO3 – Ag2CO3 – AgBr

KELAS XI IPA SMA [141]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
–9
E. 4 10
13. Pada suhu 25oC Ksp PbSO4 = 18,18
mg, dalam 100 mL, maka hasil kali 19. Diketahui Ksp AgCl = 10–10, maka kelarutan
kelarutannya adalah .... (jika Mr PbSO4 AgCl dalam NaCl 0,1 M adalah ....
= 303)
–13 –10
A. 10–4 M D. 10–5 M
–6
A. 1,3.10
–13
D. 2.10
–10
B. 10 M E. 10–8 M
B. 3,3.10 E. 4.10 C. 10–9 M
–7
C. 3,6.10
20. Kelarutan Mg(OH)2 yang terbesar
14. Ksp PbCl2 dalam air pada ToC adalah terdapat dalam larutan ....
4.10–19 maka kelarutan PbCl2 dalam A. NaOH 0,001 M
larutan CaCl2 0,05 M pada ToC adalah B. MgCl2 0,001 M
.... C. Ba(OH)2 0,01 M
A. 10–7 M D. MgSO4 0,1 M
B. 10–16 M E. KOH 0,1 M
C. 4.10–16 M
D. 4.10–17 M 21. Jika diketahui Ksp Mg(OH)2 = 4.10–12
E. 4.10–19 M maka kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan
Ba(OH)2 0,01 M adalah ....
15. Suatu larutan mengandung PbSO4 –3
MD. 4.10–14 MA.10
jenuh dengan hasil kali kelarutan B. 10–1 M E. 4.10–10 M
sebesar 1,2.10–18 M. Jika larutan ini
C. 4.10–12 M
diencerkan 100 kali maka kelarutan
PbSO4 adalah ....
A. 1,2.10–10 M
22. Larutan AgCl mempunyai kelarutan
terkecil bila dilarutkan dalam larutan ....
B. 1,1.10–12 M
A. NaCl 0,1 M
C. 1,1.10–5 M
B. AgNO3 0,1 M
D. 1,2.10–7 M
C. CaCl2 0,1 M
E. 1,2.10–8 M D. BaCl2 0,2 M
E. AgNO3 0,3 M
16. Jika dalam ToC Ksp Ca(OH)2 = 4.10–6,
maka banyaknya Ca(OH)2 yang terdapat 23. JikaKsp Ag2CrO4 = 4.10–12, maka kelarutan
dalam 250 mL larutannya adalah .... Ag2CrO4 dalam larutan K2CrO4
A. 0,185 gr D. 3.700 gr 0,01 M adalah ....
B. 0,37 gr E. 7.400 gr A. 10–6 M D. 5.10–5 M
C. 0,74 gr B. 5.10–6 M E. 1.10–4 M
C. 10–5 M
17. Hasil kali kelarutan perak sulfida adalah
3,2.10–14, maka banyaknya kristl; perak 24. Kelarutan PbI2 yang terkecil terdapat
sulfida yang larut dalam 500 mL air dalam larutan ....
adalah .... (Mr = 248) A. Air murni D. NaI 1 M
A. 24,8 mg D. 31 mg B. KNO3 0,2 ME. Pb(NO3)2 0,1 M
B. 29,6 mg E. 39,68 mg C. NaI 0,1 M
C. 19,84 mg
25. Sebanyak 100 ml larutan MgCl2 0,4 M
18. Pada suhu tertentu 0,350 gr BaF2 ditambahkan ke dalam 100 ml larutan
(Mr=175) melarut dalam air murni Na2CO3 0,4 M. Besarnya massa zat
membentuk 1 Lt larutan jenuh. Hasil kali yang mengendap jika diketahui Ksp
kelarutan BaF2 pada suhu ini adalah MgCO3 = 3.10–8 dan Ar Mg = 24, C = 12
…… dan O = 16 adalah ….
A. 1,7 10–2 A. 1,68
B. 3,2 10–6 B. 3,36
C. 3,2 10–8 C. 6,72
D. 3,2 10–9 D. 8,40
[142] KELAS XI IPA SMA
SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
E. 84,00 (tepat akan mengendap). Jika Ka = 10–5
Ksp = 9 x l0–12. maka [Mg2+] saat tepat
26. Ke dalam 100 larutan CaCrO4 0,4 M jenuh adalah ....
ditambahkan 100 mL larutan AgNO3 0,4 A. 10–1 M
M, jika Ksp Ag2CrO4 = 9.10–12, massa B. 10–2 M
zat yang mengendap adalah … C. 10–3 M
Ar Cr = 52, Ag = 108, N = 14 D. 10–4 M
A. 3,32 gram E. 10–5 M
B. 6,64 gram
C. 13,28 gram 31. 100 mL NaOH 0,9 M direaksikan 100
D. 16,60 gram mL HCN 0,9 M ke dalam larutan reaksi
E. 33,20 gram ditetesi larutan encer MgCl2 dan diakhiri
ketika Mg(OH)2 tepat jenuh (tepat akan
27. Sebanyak 100 mL larutan Pb(NO3)2 0,4 mengendap). Jika Kw = 10–14, Ka = 10–5
M dicampurkan dengan 100 mL larutan dan Ksp Mg(OH)2 = 4,5.10–15, maka
K2SO4 0,4 M. Jika Ksp PbSO 4 = 4.10–8 [Mg2+] saat tepat jenuh adalah ….
massa PbSO4 yang mengendap A. 10–1 M
sebanyak …. B. 10–2 M
Ar S = 32, Pb = 207, K = 39 C. 10–3 M
A. 12,12 gram D. 10–4 M
B. 24,24 gram E. 10–5 M
C. 30,30 gram
D. 60,60 gram 32. 100 mL KOH 0,008 M direaksikan 100
E. 303 gram mL HCN 0,008 M ke dalam larutan
reaksi garam ini ditetesi larutan encer
28. Larutan CaCl2 0,1 M sebanyak 50 mL FeCl2 dan dihentikan pada saat larutan
ditambahkan dalam 50 mL larutan tepat jenuh akan mengendapkan
Na2CO3 0,1 M. Massa endapan CaCO3 Fe(OH)2. Jika Kw = 10–14, Ka = 10–6 dan
yang terjadi adalah …. Ksp Fe(OH)2 = 8.10–14, maka [Fe2+]
Ar Ca = 40, C = 12, saat tepat jenuh adalah ….
Ksp CaCO3 = 1.10
–10 A. 10–1 M
A. 0,25 gram B. 10–2 M
B. 0,50 gram C. 2.10–3 M
C. 0,75 gram D. 4.10–3 M
D. 1,00 gram E. 8.10–3 M
E. 1,50 gram
33. 100 mL NaOH 1,8 M + 100 mL
29. 100 mL NaOH 0,008 M + 100 mL CH3COOH 1,8 M ke dalam larutan
CH3COOH 0,008 M ke dalam larutan garam uji terbentuk ditetesi Iarutan
reaksi ditetesi larutan encer CaCl2 dan Ni(OH)2 sampai keadaan tepat jenuh
penetesan diakhiri ketika di larutan tepat Ni(OH)2. Jika Kw = 10–14, Ka = l0–5 Ksp
jenuh tepat akan mengendap Ca(OH)2. Ni(OH)2 : 1,8 x 10–10, maka [Ni2+] pada
Kalau Kw = 10–14 Ca(OH)2 = 4 x l0–16, saat tepat jenuh (tepat saat terjadi
Ka = 10–5, maka [Ca2+] pada saat tepat pengendapan) adalah ....
jenuh adalah .... A. 2 x10–2 M
A. 10–1 M B. 2 x10–3 M
B. 10–2 M C. 2 x10–4 M
C. 10–3 M D. 2 x l0–5 M
D. 10–4 M E. 2 x 10–6 M
E. 10–5 M
34. Bila larutan NaCl dengan konsentrasi
30. 100 mI NaOH 1,8 M direaksikan dengan 2.10–3 M dan larutan AgNO3 10–4 M
100 ml CH3COOH 1,8 M ke dalam dicampurkan dengan volume yang
larutan diteteskan larutan encer MgCl2 sama maka .... (Ksp AgCl = 10–5)
dan diakhiri ketika Mg(OH)2 tepat jenuh A. Tidak terjadi endapan
KELAS XI IPA SMA [143]
SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
B. Larutan tepat jenuh
C. Larutan lewat jenuh
D. Terjadi endapan
E. Mengendap kemudian larut lagi

35. Kedalam 1 liter larutan yang


mengandung ion Pb2+, Fe2+, Cu2+, dan
Cd2+ dengan konsentrasi masing–
masing 10–4 M ditambahkan 1 liter
larutan Natrium Sulfida 10–4 M. Maka
larutan yang bisa mengendap adalah ....
Diketahui Ksp PbS = 8.10–28
CdS = 8.10–27
CuS = 6,3.10–36
FeS = 6,2.10–18
A. PbS, CuS, CdS, dan FeS
B. PbS, CuS, dan CdS
C. PbSdan CuS
D. CdS dan FeS
E. Hanya FeS

36. Suatu larutan mengandung BaCl2,


CaCl2, CuCl2, CdCl2, dan MgCl2 dengan
konsentrasi yang sama bila kedalam
larutan tersebut ditetesi Na2CO3 tetes
demi tetes, maka endapan yang
pertama kali akan terbentuk adalah ....
–9
A. BaCO3 (Ksp = 1,6.10 )
–9
B. CaCO3 (Ksp = 6,9.10 )
–10
C. CuCO3 (Ksp = 2,5.10 )
D. CdCO3 (Ksp = 5,2.10–15)
–5
E. MgCO3 (Ksp = 4.10 )

37. Paling sedikut berapa mol MgCl2


yang harus ditambahkan kedalam
larutan NaOH dengan pH = 12 agar
diperoleh larutan yang jenuh dengan
Mg(OH)2 jika Ksp Mg(OH)2 = 10–11
–11
A. 10 mol
–8
B. 10 mol
–10
C. 10 mol
–7
D. 10 mol
–9
E. 10 mol

[144] KELAS XI IPA SMA


SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA

KOLOID (9). Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan


muatan oleh permukaan – permukaan
partikel koloid. Adsorpsi terjadi karena
RINGKASAN KOLOID adanya kemampuan partikel koloid
untuk menempeli partikel – partikel
(1). Sistem dispersi adalah campuran suatu kecil.
zat lain, dimana zat tersebut tersebar (10). Peristiwa bergeraknya partikel koloid
secara merata dalam medan listrik disebut
(2). Berdasarkan ukuran partikelnya sistem elektroforesis. Sistem ini digunaan
dispersi dibedakan menjadi 3 yaitu dalampenyaringan debu pada cerobng
larutan sejati, koloid, dan suspensi asap pabrik yang disebut pesawat
Cottrel.
(3). Suspensi adalah sistem dispersi
dengan partikel yang berukuran relatif (11). Koagulasi adalah peristiwa
besar tersebar merata dalam medium penggumpalan koloid karena peristiwa
pendispersinya. Umumnya suspensi mekanis seperti pemanasan atau
merupakan campuran heterogen pendinginan dan peristiwa kimia
seperti percampuran koloid yang
(4). Larutan merupakan sistem dispersi berbeda muatan atau adanya elektrolit.
dengan ukuran partikel sangat kecil,
sehingga tidak dapat dibedakan antara (12). Koloid merupakan sistem dispersi yang
partikel pendispersi dengan partikel kurang stabil. Untuk menstabilkannya
terdispersinya meski menggunakan dapat dilakukan dengan
mikroskop dengan pembesaran tinggi. menghilangkan muatan koloid atau
menambahkan stabilisator koloid
(5). Koloid berasal dari kata kolia dalam seperti : emulgator dan koloid
bahasa yunani yang berarti Lem. pelindung
Koloid disebut juga dispersi koloid atau
sistem koloid merupakan sistem (13). Berdasarkan interaksi antarpartikel
dispersi dengan ukuran partikel yang dengan medium pendispersinya,
lebih besar daripada larutan tetapi sistem koloid dibedakan menjadi dua
lebih kecil daripada suspensi. yaitu koloid liofil dan koloid liofob.
Koloid liofil adalah koloid yang fase
(6). Sistem koloid memiliki sifat khas, yaitu terdispersinya suka menarik medium
efek Tyndall, gerak Brown, Adsorpsi, pendispersinya. Koloid liofob adalah
Koagulasi koloid yang fase terdispersinya tidak
(7). Efek Tyndall adalah berhamburnya suka menarik medium pendispersinya.
berkas cahaya oleh partikel koloid. (14). Pembuatan koloid ada 2 macam yaitu
(8). Gerak Brown adalah gerak partikel dengan cara dispersi dan kondensasi.
koloid dengan lintasan lurus dan arah Cara dispersi dilakukan dengan
yang acak yang terjadi akibat adanya memperkecil ukuran partikel. Cara
tumbukan partikel–partikel pendispersi kondensasi dilakukan dengan
terhadap partikel terdispersi, sehingga mengubah larutan menjadi koloid,
partikel akan terlontar antara lain melalui reaksi hidrolisis,
reaksi redoks, atau pertukaran.

KELAS XI IPA SMA [145]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA

SOAL PILIHAN GANDA KOLOID


1. Koloid dapat dibedakan dengan 7. Sistem koloid dari gas yang terdispersi
suspensi dalam hal …. dalam zat cair adalah ….
A. Homogenitas campuran A. aerosol
B. Fase setelah dicampurkan B. sol
C. Kemampuan melewati kertas saring C. emulsi
D. kelarutan D. buih
E. kekeruhan E. gel

2. Koloid dapat dibedakan dengan larutan 8. Sistem dispersi dari suatu zat padat
sejati dalam hal … dalam cair yang bukan merupakan
A. Kemampuan melewati kertas saring larutan sejati adalah …
B. Kestabilan A. suspensi
C. Fase setelah dicampurkan B. aerosol
D. Daya hantar listrik C. sol
E. Viskositas D. hidrofob
E. emulsi
3. Ukuran partikel koloid adalah ….
A. koloid > 100 nm 9. Zat – zat di bawah ini dikelompokkan
B. koloid = 100 nm sebagai koloid setengah kaku (gel),
C. 1 nm < koloid < 100 nm kecuali …
D. koloid = 1 nm A. lem
E. koloid < 1 nm B. agar – agar
C. selai
4. Aerosol merupakan jenis koloid yang D. sabun
fase terdispersinya …. E. minyak ikan
A. padat dalam medium padat
B. padat dalam medium cair 10. Minyak ikan adalah koloid yang fase
C. padat dalam medium gas terdispersinya ….
D. cair dalam medium cair A. padat dalam medium padat
E. cair dalam medium padat B. padat dalam medium cair
C. padat dalam medium gas
5. Beberapa produk di bawah ini sebagian D. cair dalam medium cair
menggunakan bahan sejenis aerosol E. cair dalam medium gas
untuk memanfaatkannya, kecuali …
A. minyak wangi 11. Embun adalah sistem dispersi dari ….
B. parfum A. gas dalam zat padat
C. cat semprot B. cairan dalam gas
D. obat nyamuk C. padat dalam gas
E. buih sabun D. padat dalam cairan
E. gas dalam cairan
6. Minyak dapat bercampur dengan air
menjadi emulsi jika ditambahkan sabun. 12. Karet busa merupakan contoh koloid
Fungsi sabun adalah …. yang fase terdispersi dan medium
A. zat terdispersi pendispersinya berturut – turut adalah
B. medium pendispersi ….
C. emulgator A. padat – cair
D. sol B. padat – gas
E. gel C. gas – padat
D. cair – padat
E. cair – gas

[146] KELAS XI IPA SMA


SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
13. Fase terdispersi dan medium pendispersi 19. Partikel koloid yang dapat bertahan
yang terdapat koloid emulsi adalah …. dalam kondisi tidak mengendap yang
disebabkan ….
A. gas dalam cair A. Efek Tyndall
B. cair dalam padat B. Gerak Brown
C. cair dalam gas C. elektroforesis
D. padat dalam padat D. elektroplanting
E. cair dalam cair E. elektrofobi

14. Di bawah ini yang merupakan contoh 20. Penjernihan air menggunakan tawas,
koloid berbentuk aerosol adalah …. dimana fungsi tawas tersebut adalah
A. Asap sebagai ….
B. Susu A. pembunuh kuman
C. Buih sabun B. pengumpulkuman, sehingga
D. Cat mengendap
E. Gelas berwarna
C. pengabsorpsi kotoran
15. Asap dan debu adalah contoh koloid D. memperinganartkel kotoran
berjenis …. sehingga mengapung
A. Sol
B. Aerosol E. mengemulsi kotoran
C. Emulsi
D. Sol padat 21. Fungsi dialisis dalam koloid adalah ….
E. Buih A. melindungi koloid lain
B. mempertahankan ukuran partikel
16. Asap meruapakan jenis jenis koloid koloid
yang fase terdispersinya dan medium C. pengendapan koloid
pendispersinya adalah …. D. memperbesar media penyerapan zat
A. padat dalam cair koloid
B. padat dalam gas E. menghilangkan kotoran koloid
C. cair dalam gas
D. cair dalam padat 22. Untuk memisahkan debu dari logam –
E. gas dalam padat logam sebelum dibuang ke udara,
dalam pesawat pengolah diberi
17. Jika air terdispersi ke udara, maka jenis tegangan tinggi. Daya bekerja alat
koloid yang dihasilkan adalah …. tersebut menggunakan sifat koloid …
A. sol A. gerak Brown
B. buih B. koagulasi
C. kabut C. absorpsi
D. asap D. dialisis
E. aerosol E. elektroforesis

18. Asap di gedung bioskop terlihat lebih 23. Di bawah ini yang merupakan contoh
terang akibat terkena sorot proyektor. emulsi air dalam minyak adalah ….
Oleh karena asap termasuk koloid, A. santan
maka hal tersebut membuktikan bahwa B. susu
koloid …. C. lateks
A. Menunjukan efek Tyndall D. mayonise
B. Asap mengalami gerak Brown E. gelatin
C. Asap engepul
D. Asap mengalami fluoresensi 24. Koloid mengendap akibat ….
E. Yang memancar adalah asap – A. elektroforesis
kabut B. elektrolisis
C. penambahan larutan elektrolit
D. koloid pelindung
E. dialisis

KELAS XI IPA SMA [147]


SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
25. Di bawah ini yang termasuk zat D. Gerak Brown
emulgator adalah …. E. Gerak Laplace
A. Gelatin
B. Cat 32. Zat – zat dibawah ini jika dalam sistem
C. Susu koloid cenderung bermuatan negatif adalah
D. Tinta ….
E. Minyak goring A. As2S3 D. Cu2S3
B. Fe2S3 E. Fe(OH)3
26. Koloid dapat mengalami pengendapan, C. Ni2S3
penyebabnya adalah ….
A. ketidakstabilan koloid 33. Salah satu penyebab koloid bermuatan
B. kurangnya daya tahan partikel koloid listrik adalah ….
menahan gaya gravitasi A. Kemampuan bergerak di medan
C. makin lama partikel koloid bersatu magnet
menjadi besar B. Kemampuan adsorpsi dari koloid
D. pelucutan muatan C. Adanya gerak Brown
E. daya gabung koloid relative besar D. Kemampuankoloid untuk
dibandngkan daya pisahnya membentuk emulsi

27. Koloid berfungsi sebagai pengemulsi E. Mengalami dialisis


yang digolongkan sebagai ….
A. koloid pengencer 34. Koloid yang fase terdispersinya suka
B. koloid pelindung terhadap medium pendispersnya adalah
C. liofil ….
D. liofob A. hidrofil D. liofob
E. dialisis B. hidrofob E. sol
C. liofil
28. Debu dan kabut dibedakan atas ….
A. Fase terdispersinya 35. Sorot lampu mobil pada malam berkabut
B. Medium pendispersinya menyebabkan pandangan terhalang,
C. Sifat adsorpsinya karena kabut menghamburkan cahaya.
D. Kemampuan melewati kertas saring Contoh tersebut menunjukan ….
E. Ukuran partikel zat terdiapersinya A. koloid memberi kesan efek Tyndall
B. daya elektroforesis kabut
29. Efek Tyndall menyebabkan koloid …. C. koloid bermuatan listrik
A. stabil D. koloid mengalami adsorpsi
B. dapat melewati saringan E. koloid mengalami koagulasi
C. menghamburkan sinar
D. mengalami dialisis 36. Dibawah ini adalah perbedaan hidrofil
E. mengalami elektroforesis dan hidrofob, kecuali ….
A. kemampuanmengadsorpsi
30. Larutan dibawah jika dalam air panas mediumnya
menunjukkan efek Tyndall adalah ….
A. NaCl 0,1 M B. kemampuan menggumpal bila
B. CuSO4 0,1 M ditambah larutan elektrolit
C. AgNO3 0,1 M C. viskositas fase terdispersi terhadap
D. FeCl3 0,1 M mediumnya
E. KMnO4 0,1 M D. daya kestabilan koloid
E. efek Tyndall yang dihasilkan
31. Gerak partikel koloid yang terus
menerus dengan gerakan patah – patah 37. Dibawah ini beberapa contoh koloid
disebut …. hidrofil, kecuali ….
A. Gerak kinetik A. sabun D. agar agar
B. Gerak menumbuk B. sol belerang E. gelatin
C. Gerak melengkung C. detergen
[148] KELAS XI IPA SMA
SMA NEGERI 6 SURABAYA KIMIA
38. Tinta adalah koloid yang fase 45. Koloid yang dibuat dengan cara
terdispersinya berbentuk …. kondensasi biasanya ….
A. padat dalam medium cair A. koloid yang berasal dari partikel
B. padat dalam medium padat yang ukurannya terlalu kecil
C. cair dalam medium padat B. koloid yang berasal dari partikel
D. cair dalam medium gas yang ukurannya lebih besar
E. gas dalam medium padat C. berasal dari koloid pelindung
D. berasal dari sol
39. Sifat koloid yang dimanfaatkan untuk E. berasal dari gel
menjernihkan air sungai adalah ….
A. gerak Brown dan efek Tyndall 46. Koloid di bawah ini yang dibuat dengan
B. gerak Brown dan adsorpsi cara redoks adalah ….
C. adsorpsi dan koagulasi A. emulsi D. aerosol padat
D. koagulasi dan dialisis B. gel E. aerosol cair
E. dialisis dan elektroforesis C. sol logam

40. Zat yang tergolong sol liofil adalah …. 47. Pembuatan sol belerang menurut reaksi
A. belerang, agar–agar dan mentega H 2S(g) + SO2(aq) → 2H2O(l) + 3S(koloid)
B. batu apung, awan dan sabun Dilakukan dengan cara ….
C. susu, kaca dan mutiara A. dispersi mekanik
D. minyak tanah, asap dan debu B. peptisasi
E. lem karet, lem kanji dan busa sabun C. redoks
D. hidrolisis
41. Contoh koloid liofil adalah sistem E. reaksi pemindahan
dispersi antara ….
A. agar–agar dan air 48. Pemisahan koloid dengan cara
B. karbon dan air penyaringanyaitudengan
C. belerang dan gara iodium menggunakan selaput membrane yang
D. iodium dan air diletakkan dalam air yang mengalir,
E. gel dan air disebut proses ….
42. Karena sol liofil menyerap mediumnya, A. dispersi D. dialisis
sehingga …. B. elektroforesis E. kondensasi
A. dengan penambahan elektrolit tidak C. elektrolisis
menggumpal
B. viskositasnya lebih besar dari 49. Diketahui beberapa percobaan
mediumnya pembuatan koloid :
C. efek Tyndallnya menguat 1. larutan kalsium asetat + alkohol
D. daya adsorpsinya membesar 2. belerang + gula + air
E. tidak dapat mengalami elektroforesis 3. susu + air
4. minyak + air
43. Natrium stearat (C17H35COONa) adalah 5. agar–agar yang dimasak
bahan pembuat sabun. Dari senyawa Yang menunjukkan proses pembuatan
tersebut yang bersifat hidrofobik adalah gel adalah ….
…. A. 1 dan 5 D. 3 dan 4
A. –ONa D. –COONa B. 1 dan 3 E. 2 dan 4
B. C17H35– E. –CO– C. 2 dan 5
C. C17H35CO–
50. Pembuatan koloid dengan cara dispersi
44. Yang merupakan koloid hidrofob adalah pada hakekatnya ….
…. A. memperkecil ukuran zat terdispersi
A. Amilum dalam air B. memperbesar ukuran zat fase
B. Protein dalam air terdispersi
C. Karbon dalam air C. mengupayakanviskositas zat
D. Lemak dalam air terdispersi
E. Agar – agar dalam air
D. mengelektrolisis mediu pendispersi
KELAS XI IPA SMA [149]
SMA Negeri 6 Surabaya KIMIA
E. melindungi zat fase terdispersi dari 56. Zat higroskopis yang berasal dari
mediumnya pengeringan koloid setengah kaku
adalah ….
51. Suatu larutan belerang jenuh dalam A. kapur
etanol bila dituangkan ke dalam air aan B. sol besi
berbentuk sol belerang. Pembuatan C. silika gel
koloid seperti cara diatas termasuk …. D. kanji
A. Redoks E. sol belerang
B. Hidrolisis
57. Sol di bawah ini yang dapat dibuat
C. Pemindahan dengan cara Busur Bredig adalah …
D. Pengubahan medium pendispersi A. sol besi
E. Mekanik B. sol belerang
C. sol platina
52. Dibawah ini yang merupakan D. sol arsen
pembuatan koloid dengan cara hidrolisis E. sol nikel
adalah ….
58. Jeli jika dibiarkan, volumenya akan
A. Au → sol Au
berkurang karena cairannya keluar.
B. FeCl3 + H2O → sol Fe(OH)3 Cara ini disebut ….
C. AgNO3 + KCl → AgCl + KNO3 A. vaporasi
D. AgCl + Cl– → sol AgCl
B. sinersis
E. Na2S2O3 + H+ → sol S C. higroskopis
D. polarisasi
53. Koloid di bawah ini yang tidak dibuat E. viskositas
dengan cara kondensasi adalah ….
A. sol belerang 59. Larutan elektroit dapat mengurangi
B. sol AgCl kestabilan koloid. Keduanya dapat
C. sol Fe(OH)3 dipisahkan dengan cara ….
D. sol As2S3 A. koagulasi
E. sol NiS B. filtrasi ultra
C. elektroforesis
54. Penggilingan zat sampai ukuran koloid, D. dialisis
kemudian didispersikan dalam medium E. adsorpsi
pendispersi, termasuk pembuatan koloid
dengan cara …. 60. Larutan koloid dapat dimurnikan dengan
cara …
A. agregasi A. kristalisasi
B. mekanik B. destilasi
C. hidrolisis C. dialisis
D. peptisasi D. penguapan
E. ultramikroskop
E. homogenisasi
61. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi
55. Pembuatan susu memerlukan ukuran
koloid biasanya dihilangkan dengan
partikel susu dibuat berukuran koloid cara ….
dan harus homogen. Cara tersebut
A. elektrolisis
dinamakan ….
B. elektroforesis
A. peptisasi C. dialysis
B. mekanik D. dekantasi
C. kondensasi E. presipitasi
D. homogenisasi
E. busur Bredig
[150] KELAS XI IPA SMA

Anda mungkin juga menyukai