4.2. Perhitungan Prediksi Total Debit Air yang Masuk pada Pit 1 Timur
Banko Barat
4.2.1. Penentuan Daerah Tangkapan Hujan (Catchment Area)
Penentuan daerah tangkapan hujan (catchment area) diperlukan untuk
mengetahui debit air yang masuk ke tambang dengan menggunakan bantuan
software minescape, dimana luas daerah tangkapan hujan pada pit 1 Timur pada
bulan Desember 2016 sebesar 116,5 Ha atau 116.500 m2 (Lampiran I). Keadaan
tangkapan hujan berupa tanah gundul dengan kemiringan >15o sehingga koefisien
limpasannya (C) adalah 0,9 (Tabel 2.2).
37
Universitas Sriwijaya
38
Universitas Sriwijaya
39
Xt = X + k.S
Keterangan :
Xt = Prediksi Curah Hujan
X = Curah hujan maksimum rata-rata selama tahun pengamatan
(Yt – Yn)
k = 𝑆𝑛
Yt = Reduced variate
Yn = Reduced mean
Sn = Reduced standart deviation
S = Standart Deviation
2/3
R 24
I 24
24 t
Keterangan :
I = Intensitas hujan (mm/jam)
R24 = Curah hujan maksimum (mm/hari)
t = Lama hujan (jam)
Universitas Sriwijaya
40
Dengan nilai t atau lamanya hujan per bulan yang terjadi pada tahun 2007-2016
adalah selama 3,09 jam (Lampiran B), maka intensitas hujan adalah:
117,90 24 2/3
I= ×( )
24 3,09
I = 19,28 mm/jam
Jadi intensitas hujan adalah sebesar 19,28 mm/jam (Lampiran B).
4.2.3. Debit Air Limpasan
Untuk menentukan debit air limpasan, terlebih dahulu harus mengetahui
koefisien limpasan, luas catchment area, dan intensitas hujan. Perhitungan debit
air limpasan dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan rasional, yaitu:
Q=CxIxA
Keterangan :
Q = Debit limpasan hujan (m3/jam)
C = Koefisien limpasan (Tabel 2.2)
I = Intensitas Hujan (Lampiran B)
A = Luas catchment area (Gambar 4.1)
Maka debit air limpasan yang masuk ke Sump Timur Pit 1 Timur Banko Barat
adalah sebesar :
Q =CxIxA
Q = 0,9 x 1,928 x 10-2 m/jam x 1.165.000 m3
Q = 20.215,08 m3/jam
Dengan jumlah perkiraan jam hujan maksimum adalah selama 3,09 jam
(Lampiran B), maka total debit air yang masuk ke Sump Timur Pit 1 Timur Banko
Barat per hari adalah sebesar 62.464,6 m3/hari.
4.2.4. Debit Air Tanah
Debit air tanah diasumsikan sebesar 0,001 m3/detik, hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Satuan Kerja Rencana Sipil dan Hidrologi
PT Bukit Asam (Persero) Tbk. Penambahan debit air tanah selama satu jam
sebesar 3,6 m3/jam, jadi penambahan debit air tanah pada Sump Timur Pit 1
Timur Banko Barat per hari sebesar 86,4 m3/hari (Lampiran C).
Universitas Sriwijaya
41
Keterangan:
E = Evaporasi (mm/hari)
𝑒𝑠 = Tekanan uap air jenuh (mmHg)
e = Tekanan uap aktual dalam udara (mmHg)
𝑢2 = Kecepatan angin (mm/detik)
Setelah dilakukan perhitungan, dari luas daerah tangkapan hujan sebesar
1.165.000 m2 hanya 10.252 m2 atau sekitar 0,88 % saja yang memungkinkan
terjadinya evaporasi.
0,17 𝑚𝑚/𝑗𝑎𝑚
Jadi, Q Evaporasi = 𝑥 10.252 m2
1000
= 1,74 m3/jam
Jadi besarnya air tambang yang mengalami evaporasi adalah sebesar 1,02 m3/jam
atau 41,76 m3/hari.
4.2.6. Total Debit Air yang Masuk ke Sump
Total debit air tambang yang masuk ke Sump Timur Pit 1 Timur Banko
Barat merupakan penjumlahan dari debit limpasan dan debit air tanah kemudian
mengalami pengurangan karena terjadi evaporasi seperti yang ada di bawah ini :
QTotal = QAir limpasan + QAir tanah - QEvaporasi
= 62.464,6 m3/hari + 86,4 m3/hari – 41,76 m3/hari
= 62.509,24 m3/hari
Jadi total debit air yang masuk ke Sump Timur Pit 1 Timur Banko Barat adalah
sebesar 62.509,24 m3/hari. Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran C.
Universitas Sriwijaya
42
(37) (38)
Gambar 4.2 Pompa KSB LCC200 (37) dan KSB LCC200 (38)
Universitas Sriwijaya
43
63 mdpl
KPL
Pipa
Pompa
10 mdpl
Sump
Pada jalur pipa pompa KSB LCC200 (37) dan KSB LCC200 (38)
menggunakan pipa hisap (rubber hose) DN 250 mm dan total panjang pipa
buangan sepanjang 1.428 meter. Panjang satu buah pipa sebesar 6 meter, dimana
pipa yang digunakan untuk rangkaian pipa HDPE berjumlah 238 buah. Tipe,
ukuran, dan panjang pipa yang digunakan pada instalasi perpipaan dapat dilihat
pada Tabel 4.1.
Aksesoris yang terdapat pada kedua unit pompa KSB LCC200 (Gambar 4.4)
yaitu katup pintu (gate valve) yang berfungsi untuk menahan arus balik ketika
pada pompa ketika pompa dimatikan. Pada pipa hisap (rubber hose) terdapat
aksesoris berupa strainer yang berfungsi sebagai penyaring untuk mencegah
benda-benda yang tidak berwujud cair masuk ke dalam pipa DN 250 yang
merupakan inlet pompa.
Universitas Sriwijaya
44
Gambar 4.4 Aksesoris Pompa (a) Gate Valve dan (b) Strainer
Universitas Sriwijaya
45
Berdasarkan tabel diatas diperoleh total head pada pompa KSB LCC200
(37) dengan debit 6,3157 m3/menit sebesar 99,744 m dan pompa KSB LCC200
(38) dengan debit 6,4007 m3/menit sebesar 100,935 m. Kemudian hasilnya
dimasukan ke kurva Karakteristik K E 10H-90 (Lampiran H) sehingga diperoleh
kecepatan putaran mesin (rpm) dan daya yang digunakan pada masing-masing
pompa sebagai berikut (Tabel 4.4):
Universitas Sriwijaya
46
Total debit air yang masuk ke sump pit 1 Timur yaitu sebesar 62.509,24
m3/hari. Dalam pengoperasian pompa saat ini dengan jam operasional pompa
yang digunakan untuk mengeluarkan air pada sump adalah 17,3 jam/hari. Total
debit air yang dikeluarkan saat ini yaitu sebesar 13.199,6232 m3/hari. Berdasarkan
hal tersebut kinerja pompa untuk kondisi saat ini belum optimal karena debit air
yang masuk lebih besar dari debit air yang dipompakan.
4.3.4. Penentuan Kapasitas Rencana Pompa dan Analisis Kebutuhan Pompa
Penentuan kapasitas rencana pompa untuk kondisi saat ini bertujuan untuk
mengimbangi antara debit air yang masuk terhadap debit air yang dipompakan.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan diperoleh total debit air yang masuk ke
Sump Timur Pit 1 Timur Banko Barat sebesar 62.509,24 m3/hari. Untuk
mengimbangi total debit air yang masuk maka direkomendasikan untuk
mengoptimalkan kinerja pompa saat ini, dengan kapasitas rencana sebagai
berikut:
Universitas Sriwijaya
47
dapat diketahui melalui sisa debit air yang masuk dibagi dengan debit pemompaan
rencana per unit pompa. Jumlah pompa yang direcanakan untuk ditambahkan
pada Sump Timur Pit 1 Timur yaitu sebagai berikut:
27.229,24 m3 /hari
=
17.640 m3 /hari
= 1,54
≈ 2 Unit
4.3.5. Waktu Pengeringan pada Sump
Dengan optimalnya kapasitas dan jumlah pompa rencana, maka dapat
ditentukan proses lama pengeringan sump karena di bawah sump ini terdapat
lapisan batubara seam C. Kapasitas aktual sump yaitu 600.000 m3 dimana volume
air pada sump saat ini 630.000 m3. Agar lapisan batubara seam C ini dapat
ditambang, maka sump harus dikeringkan hingga volume air yang tersisa sebesar
10.000 m3. Maka lama pengeringan dapat diketahui sebagai berikut:
Universitas Sriwijaya