Anda di halaman 1dari 3

EPP.Vol.3.No.1.

2006:6-8 6

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PERTANIAN


DI DESA PADANG PANGRAPAT, KECAMATAN TANAH GROGOT,
KABUPATEN PASIR
(Identification of Farming Problems in Padang Pangrapat-Tanah Grogot, Pasir)

Syarifah Maryam
Program Studi Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda 75123
Telp : (0541) 749130 ; Email : sosek-unmul@cbn.net.id

ABSTRACT
The purpose of this research was to know the farming problems in Padang Pangrapat Village,
Tanah Grogot Subdistrict, Pasir District and find solution that problems. The method of this study used
Participatory Rural Appraisal (PRA). Some technics used in PRA: study of secondary data, find
information from key informant and group discuss and individual interview. Group discuss with people in
village used analysis of emergency, urgent and dissemination.. The result of this research showed
farming problems in Padang Pangrapat Village were pig disease, status of land, cost of transportation,
canal, quality of seed and mouse disease.

Keywords: farming problems, participatory rural appraisal.

I. PENDAHULUAN (4) Dukungan sumber daya manusia;


(5) Dukungan kelembagaan
Pertanian hingga saat ini masih dinilai Analisis kelembagaan bertujuan untuk
sebagai sektor penggerak perekonomian menggambarkan penilaian kebutuhan (need
Indonesia yang penting dan terbukti memiliki assessment), permasalahan dan potensi untuk
ketahanan yang paling tinggi pada saat terjadi menanggulangi masalah yang berhubungan
dan pasca periode krisis ekonomi maupun krisis dengan pengembangan wilayah pertanian di
moneter sejak awal 1997. Kemudian lokasi studi.
ketangguhan sektor pertanian sebagai fondasi Tujuan penelitian ini adalah untuk:
pembangunan ekonomi suatu negara juga telah 1. Mengetahui permasalahan dalam usaha
dibuktikan oleh negara tetangga seperti tani masyarakat di Desa Padang Pangrapat.
Thailand (Said, 1999). 2. Menemukan alternatif pemecahan
Keberhasilan sektor pertanian sebagai permasalahan pertanian di Desa Padang
sektor yang handal dan tangguh tentunya tidak Pangrapat.
terlepas dari peran atau daya dukung seluruh
aspek sehingga mendorong kemampuan yang II. METODE PENELITIAN
cepat dari sektor ini untuk beradaptasi pada
berbagai kondisi. Akan tetapi kalau dikaji lebih Studi dilakukan di Desa Padang
mendalam pada tingkat kegiatan usahatani Pangrapat Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten
masyarakat, ternyata masih banyak terdapat Pasir. Metode yang digunakan dalam analisis
kekurangan atau adanya masalah di sekitar kelembagaan adalah mengadopsi metodelogi
proses kegiatan pembangunan pertanian. penilaian desa secara partisifatif atau
Sebagaimana halnya kegiatan pembangunan Participatory Rural Appraisal (PRA)
pertanian di Kalimantan Timur sampai saat ini (Chambers,1992).
dinilai masih belum memiliki basis yang kuat Teknik yang digunakan dalam metode
berdasar analisis kemampuan sumberdaya lokal, PRA adalah:
sehingga dalam penerapannya menghadapi (1) Melakukan studi tentang data sekunder,
banyak kendala teknis maupun sosio-kultural (2) Mencari keterangan dari informan kunci,
(Puslitbangwil Unmul, 2000). (3) Melakukan diskusi kelompok dan
Menurut Suprapto (1999), wawancara individu.
pengembangan kebijakan pertanian yang ideal Diskusi kelompok dengan masyarakat Desa di
memerlukan dukungan hal-hal berikut : lokasi studi menggunakan analisis GMP
(1) Kebijakan makro yang konsisten, (Gawat, Mendesak dan Penyebarannya)
(2) Penguasaan tehnologi;
(3) Dukungan sarana dan prasarana;
Identifikasi Permasalahan Pertanian (Syarifah Maryam) 7

III. HASIL DAN PEMBAHASAN tikus, kepemilikan lahan, mahalnya obat –


obatan, mahalnya ongkos angkut dan
Penduduk Desa Padang Pangrapat pada pemupukan yang tidak tepat.
tahun 2002 berjumlah 2.402 jiwa atau 543 KK
yang terdiri dari 1.315 jiwa laki-laki dan 1.087 Tabel 2. Uji prioritas masalah di Desa Padang
jiwa wanita. Sektor pertanian menyerap tenaga Pangrapat.
kerja sebanyak 1.219 jiwa atau 50,75 % dari Jenis
Skor Jum-
seluruh penduduk. No. Ga- Men- Penye lah
Masalah
wat desak baran Skor
Tahap pertama dalam analisa GMP 1. Saluran 5 5 5 15
adalah identifikasi keranjang masalah. pembuangan
Komoditas pertanian yang diusahakan (padi)
masyarakat di Desa Padang Pangrapat yang 2. Hama tikus 5 3 5 13
(padi)
mempunyai masalah dalam pengelolaannya
3. Kualitas 5 3 5 13
adalah padi sawah, salak pondoh, kelapa sawit benih (padi)
dan kelapa. Selanjutnya mengenai identifikasi 4. Mahalnya 3 5 3 11
keranjang masalah komoditas pertanian di Desa obat-obatan
Padang Pangrapat disajikan pada Tabel 1 . (sayuran)
5. Mahalnya 3 5 5 13
bibit (salak
Tabel 1. Keranjang masalah di Desa Padang pondoh)
Pangrapat. 6. Hama babi 5 5 3 13
No. Topik Aspek Masalah (Kelapa
1. Padi sawah 1. Saluran pembuangan air sawit)
kurang memadai, akibatnya, 7. Mahalnya 3 5 3 11
lahan sawah tergenang ongkos
2. Adanya hama tikus angkut
3. Kualitas benih yang endah (Kelapa
2. Sayur- Mahalnya harga obat- Sawit)
sayuran obatan/pestisida 8. Pemupukan 5 5 3 13
3. Salak Harga bibit yang mahal tidak tepat
pondoh (Kelapa
4. Kelapa Sawit 1. Adanya hama babi Sawit)
2. Pemupukan tidak tepat dosis 9. Kepemilikan 5 5 3 13
3. Mahalnya biaya angkut hasil lahan
produksi (Kelapa
Sawit)
4. Kepemilikan lahan belum
jelas Keterangan:
5 = sangat gawat/mendesak/luas penyebaran masalahnya
5. Kelapa 1. Kelebihan produksi
3 = gawat/mendesak/luas penyebaran masalahnya
2. Daya serap sudah jenuh
1 = tidak gawat/mendesak/luas penyebaran masalahnya
Sumber : Diskusi kelompok
Sumber: Diskusi Kelompok

Tahap selanjutnya adalah pengujian Rencana tindak lanjut menurut


prioritas masalah yang telah diidentifikasi pada masyarakat di lokasi studi terhadap masalah
tahap sebelumnya dengan menggunakan skor pokok pertanian bersifat bottom up. Bentuk
GMP. Hasil uji prioritas masalah di Desa perencanaan dari bawah yang berbasis
Padang Pangrapat menunjukkan bahwa masyarakat ini diharapkan dapat
masalah yang memiliki skor tertinggi dilihat menggambarkan keinginan dan kemampuan
dari aspek Gawat, Mendesak, dan Penyebaran masyarakat dalam menyelesaikan masalah
adalah saluran pembuangan untuk komoditas pertanian yang mereka hadapi. Rencana tindak
padi. Selengkapnya mengenai hasil uji prioritas lanjut adalah alternatif pemecahan masalah
masalah pertanian di Desa Padang Pangrapat menurut masyarakat dan lembaga yang ditunjuk
dapat dilihat pada Tabel 2. menjadi penanggung jawab pelaksanaannya
Tahap selanjutnya adalah melakukan (Tabel 3).
pengujian keeratan masalah yang telah menjadi
prioritas. Dari kesembilan masalah pada tahap
identifikasi masalah maka dipilih delapan
masalah yang memiliki keeeratan dalam
pengembangan komoditas pertanian di Desa
Padang Pangrapat. Masalah yang memiliki
keeratan tertinggi di desa lokasi studi adalah
hama babi untuk komoditas kelapa sawit,
saluran pembuangan, kualitas benih padi, hama
EPP.Vol.3.No.1.2006:6-8 8

Tabel 3. Alternatif pemecahan masalah pokok Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten
pertanian di Desa Padang Pangrapat Pasir. 2002. Kabupaten Pasir dalam
Alternatif
Angka. Kabupaten Pasir.
Masalah Penanggung
No. Pemecahan
Pokok Jawab
Masalah Gumbira – Said, E. 1999. Belajar bangkit dari
1. Hama babi Perburuan Swadaya dan Thailand. Makalah disampaikan dalam
massal, kelompok diskusi Tim Repormasi Pembangunan
pemasangan jerat Tani
kawat Pertanian, 5 –8 Oktober 1999 di
2. Saluran - Memperle- Dinas PU dan Semarang.
pembuangan bar dan Distan
memperda- Puslitbangwil Unmul. 2000. Pola
lam parit
- Pembuatan pengembangan bidang pertanian di
saluran Kalimantan Timur. P3W Lemlit Unmul –
sekunder Bappeda Prop.Kaltim. Samarinda.
3. Kualitas Mendapatkan Distan
benih padi benih unggul
4. Hama tikus Pemusnahan Swadaya dan
Reijntjes, C. 1999. Pertanian masa depan.
massal kelompok Kanisius. Yogyakarta.
Tani
5. Kepemilikan
Proses Pemkab dan Suprapto, A. Faktor essensial dan faktor pemacu
lahan kepemilikan BPN
pembangunan agribisnis dan agroindustri.
dipercepat
6. Mahalnya Input teknologi Swadaya dan Makalah disampaikan dalam diskusi Tim
pestisida pengendalian kelompok Reformasi Pembangunan Pertanian, 5 – 8
hayati Tani Oktober 1999 di Semarang.
7. Mahalnya Pengadaan usaha Pemkab dan
ongkos transportasi yang Disperindagk
angkut dikelola KUD op
8. Pemupukan Peningkatan PPL dan
tidak tepat intensitas KUD
penyuluhan dan
pengadaan pupuk
Sumber : Diskusi Kelompok

IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil studi ini adalah:
1. Permasalahan usahatani kelapa sawit di
Desa Padang Pangrapat adalah hama babi,
kepemilikan lahan yang belum jelas,dan
mahalnya ongkos angkut. Alternatif
pemecahan masalahnya adalah perburuan
massal hama babi, mempercepat proses
kepemilikan lahan dan transportasi yang
dikelola KUD.
2. Permasalahan usahatani padi sawah di Desa
Padang Pangrapat adalah saluran
pembuangan, kualitas benih dan hama
tikus. Alternatif pemecahan masalah
adalah dengan melakukan upaya seperti:
memperdalam parit dan pembuatan saluran
sekunder, berusaha untuk mendapatkan
bibit unggul dan pemusnahan massal hama
tikus .

DAFTAR PUSTAKA

Chambers, R. 1992. Rular appraisal; rapid,


relaxed and participatory. Institute of
Development Studies, Inggris.

Anda mungkin juga menyukai