Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK BUDIDAYA PADA TANAMAN JAGUNG

Oleh :

Dicky andre sitepu (190310016)

PROGAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

ACEH UTARA

2021

PENDAHULUAN
1. Latar belakang

Jagung merupakan jenis tanaman pangan yang menghasilkan karbohidrat.


Tanaman jagung menjadi bahan pangan pokok di sebagian belahan dunia. Selain
itu, jagung juga menjadi bahan pangan olahan, misalnya minyak jagung, bahan
dasar tepung maizena, bioenergi, bahan kosmetik, hingga untuk kebutuhan pangan
ternak (Kasryno dkk., 2007)

Tanaman jagung tumbuh di dataran rendah yang tingginya mencapai


sekitar 1200 meter dpl. Tanaman jagung memerlukan media tanah lempung,
lempung berpasir, tanah vulkanik yang subur, gembur, kaya bahan organic, serta
perlu sinar matahari minimal 8 jam per hari, suhu udara 20-33 derajat celcius,
curah hujan sedang, ph tanah 5,5-7 dan memiliki drainase yang baik. Secara
umum, jagung memiliki beberapa fungsi. Di antaranya sumber karbohidrat, pakan
ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), menjadi
tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), sebagai
bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Budidaya jagung
lantas mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4000 tahun yang lalu.
Berdasarkan kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung adalah keturunan
langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis) (Rauf, 2005).

Selain pengaturan sistem tanam, peningkatan hasil jagung juga dapat


dilakukan dengan pemberian pupuk kandang sapi. Pupuk kandang sapi merupakan
hasil samping yang cukup penting, terdiri dari kotoran padat dan cair dari hewan
ternak yang bercampur sisa makanan, dapat menambah unsur hara dalam tanah.
Pemberian pupuk kandang sapi selain dapat menambah tersedianya unsur hara,
juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Beberapa sifat fisik tanah yang dapat
dipengaruhi pupuk kandang antara lain kemantapan agregat, bobot volume, total
ruang pori, plastisitas dan daya pegang air (Sarief, 1989). Pemakaian pupuk
kandang sapi perlu dipertimbangkan, karena pupuk kandang sapi dapat
menyebabkan berkembangnya gulma pada lahan yang diusahakan. Diketahui
bahwa keberadaan gulma yang dibiarkan tumbuh pada suatu pertanaman dapat
menurunkan hasil 20% sampai 80% (Kuyik et al., 2012). Salah satu usaha yang
dapat dilakukan untuk menekan hal tersebut adalah dengan penggunaan dosis
pupuk kandang sapi yang tepat.

2. Tujuan praktikum

Untuk mengetahui cara dan teknik budidaya penanaman bibit jagung


secara rinci mulai dari hama tanaman jagung, gulma , benih, dan pemupukan
tanaman jagung.

3. Manfaat praktikum

Pratikum ini bisa bermanfaat bagi para petani sebagai pedoman dalam hal
melakukan teknik budidaya tanaman jagung agar dapat meningkatkan produksi
yang baik, dan untuk menambah pengetahuan mahasiswa terutama dalam
pengelolaan budidaya dan produksi tanaman jagung.

4. Lokasi praktikum dan waktu pratikum

Lokasi tanaman budidaya jagung yang saya amati berada di Desa paloh
awe kec. Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara pada hari kamis, tanggal 18
November 2021 jam 13.30 WIB. Lokasi yang saya amatin di pimpin oleh
kelompok wanita tani (KWT) yang di ketuai oleh ibu Idawati, S.Pd.
PELAKSANAAN

1. Sarana

 Lahan jagung kelompok wanita tani Bungong Meuh.


 Benih jagung hibrida merek pertiwi
 Tanaman jagung.
 Pupuk organik (kotoran sapi)

2. Alat

 Handphone digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan praktikum.


 Binder dan pulpen digunakan untuk mencatat data data yang di dapatkan
saat praktikum
 Cangkul digunakan untuk menggali tanaman jagung melihat akar jagung
tersebut terserang hama atau tidak.
 Table praktikum digunakan untuk menanyakan masalah apa saja yang
terjadi pada tanaman jagung
 Surat pernyataan digunakan untuk membuktikan bahwasanya mahasiswa
tersebut telah melakukan pratikum di lokasi tersebut.

3. Langkah langkah dalam praktikum

 Mencari informasi tempat lokasi praktikum, setelah saya mengetahui


lokasi tersbut kemudian saya langsung bergegas pergi ke lokasi lahan
jagung tersebut.
 Lalu saya meminta izin kepada ketua kelompok wanita tani (KWT) di
Desa paloh awe kec. Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara yang di ketuai
oleh ibu Idawati S.Pd
 Setelah itu saya menuju lahan tanaman jagung yang berada pas di depan
rumah ibu Idawati.
 Lalu saya mengamati tanaman jagung tersebut sebelum melakukan
wawancara terhadap ibu Ida.
 Setelah itu saya melakukan wawancara dengan ibu Idawati menggunakan
panduan pertanyaan yang sudah saya siapkan.
 Setelah saya wawancarai, saya mecangkul tanaman jagung tersebut dan
melihat akar tanaman jagung tersebut terserang hama penyakit atau tidak.
Dan saya juga mengamati daun dan batang tanaman jagung yang terkena
hama penyakit.
 Setelah saya melakukan wawancara dan pengamatan tanaman jagung,saya
di pandu oleh ibu Ida untuk melihat benih dan pupuk dari kotoran sapi
yang digunakan dalam budidaya tanaman jagung tersebut.
 Kemudian saya mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan saat
di lahan budidaya tanaman jagung.

4. Hasil pengamatan

Praktikum Unit 1. Penanaman


Jenis komoditas : jagung

No. Jenis pertanyaan Hasil Keterangan


pengamatan/wawancara
1. Jenis varietas Hibrida F1
yang ditanam
2. Asal usul benih Bersertifikat (Benih Merek
(bersertifikat atau Pertiwi)
tidak)

3. Perlakuan benih Langsung di tanam ke tanah


sebelum ditanam
4. Perlakuan tanah Seminggu sebelum
sebelum ditanami , penanaman benih jagung ,
apakah dibajak dan Perlakuan tanah yang di
dipupuk lebih lakukan yaitu mencangkul
dahulu. Bila tanah agar tanah tersebut
dibajak, dilakukan gembur dan kemudia tanah
berapa hari sebelum di campur oleh pupuk
tanam, bila dipupuk, organik (kotoran sapi) dosis
sebutkan jenis pupuk yang digunakan pada
pupuk, dosis, waktu, lahan tersebut berkisaran 30
dan caranya. kg / bedengan.
5. Bila ada kegiatan Tidak ada Foto kegiatan
penyemaian, penyemaian, jika
ceritakan langkah- ada
langkahnya
6. Bila ada pembuatan Pertama tama gembur kan
bedengan, ceritakan tanah tersebut menggunakan
cara pembuatannya, cangkul dan bersihkan gulma
dan ukurannya yang ada di lahan tersebut.
lalu campur tanah tersebut
dengan pupuk organik
(kotoran sapi). Setelah itu
tanah di bentuk pola
bedengan dengan ukuran 5
Meter x 1 Meter.
7. Bila Saudara memilih Untuk proses penanaman Foto petakan padi
komoditas padi, maka jagung manis biasanya yang ditanam atau
tentukan lebih dahulu dilakukan dengan cara petakan komoditas
termasuk padi sawah dilubangi sedalam 2-3 cm. lainnya, serta
atau tadah hujan Kemudian, masukkan 1-2 langkah-langkah
(gogo), selanjutnya butir benih jagung kedalam penanaman pada
ceritakan cara lubang tersebut. Tutup komoditas yang
penanaman, jarak kembali lubang tersebut dipilih
tanam, dan kerapatan menggunakan kotoran sapi
sebar benih, dan beri pengairan agar tanah
sedangkan bila Anda tidak kekeringan. Ada pun
memilih jarak tanam tanaman jagung
komoditas jagung, manis ini yaitu 40 cm x 20
cm.
sorgum, atau
gandum, anda bisa
langsung
menceritakan cara
penanaman, jarak
tanam, serta
penanaman benih
tiap lubang
Penyusun
Dr. Laila Nazirah,
SP.MP
Lampiran 2.

Praktikum Unit 2 : Pemberantasan hama, penyakit, serta gulma pada tanaman jagung

No. Jenis pertanyaan Hasil Keterangan


pengamatan/wawancara
1. Sebutkan jenis hama, Hama yang menyerang
yang menyerang dengan tanaman jagung adalah lalat
komoditas yang bibit (Atherigona exigua)
diusahakan

2. Sebutkan jenis penyakit Tanaman jagung memiliki


yang menyerang bekas gigitan pada bagian
komoditas yang daun,kemudian pucuk daun
diusahakan layu dan berwarna
kecoklatan.
3. Sebutkan jenis gulma Imperata cylindrica (alang
yang bersaing komoditas alang)
yang diusahakan

4. Sebutkan bagian yang Daun tanaman jagung


terserang hama (akar, berlubang akibat terkena
batang, daun, atau gigitan dari lalat
buah/biji) Ceritakan bibit,pucuk daun jagung
pula gejala dan akibat layu dan daun mengcoklat.
serangan hama, .

5. Sebutkan bagian yang Tidak ada tanaman jagug Foto bagian


terserang penyakit yang terkena penyakit. tanaman yang
(akar, batang, daun, terserang penyakit
atau buah/biji)
Ceritakan pula gejala
dan akibat serangan
penyakit, .
6 Ceritakan kondisi Gulma pada lahan tersebut
tanaman yang bersaing tidak terlalu tinggi karena
dengan gulma penanaman jagung belum
lama dan lahan juga baru di
bersihkan.

7. Tulis secara rinci cara Cara penanggulangan Foto cara


penanggulangan hama, hama adalah dengan pengendalian
dengan cara melakukan penyemprotan hama
pengendalian non insektisida. insektisida
kimiawi, kimiawi, atau yang diaplikasikan pada
terpadu. Bila benih sebelum tanam.
menggunakan pestisida, Contoh dengan
sebutkan jenis, dosis, mencampurkan insektisida
waktu, dan cara Wingran 70WS sebanyak
2-4 gram pada satu
kilogram benih jagung
sebelum ditanam.

WINGRAN 70WS adalah


insektisida perlakuan benih
yang bersifat racun kontak
dan lambung yang sistemik
berbentuk tepung berwarna
biru. Digunakan untuk
melindungi bibit jagung
dari serangan hama lalat
daun.
pemberiannya
8. Tulis secara rinci cara Tidak ada tanaman jagung Foto cara
penanggulangan yang terkena penyakit. pengendalian
penyakit, dengan cara penyakit
pengendalian non
kimiawi, kimiawi, atau
terpadu. Bila
menggunakan
fungisida, sebutkan
jenis, dosis, waktu, dan
cara pemberiannya
9. Tulis secara rinci cara Cara penanggulangan gulma Foto cara
penanggulangan gulma adalah dengan cara pengendalian
dengan cara mencabut dan menebas alang gulma
pengendalian non alang disekitar tanaman
kimiawi, maupun scara jagung.
kimiawi,. Bila
menggunakan
herbisida, sebutkan
jenis, dosis, waktu, dan
cara pemberiannya

5. Pembahasan

 Pengolahan Media Tanam


Pengolahan tanah sebelum penanaman jagung yaitu Lahan dibersihkan dari sisa tanaman
sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah,
kemudian dicangkul dan di gemburkan terlebih dahulu dan di campurkan kotoran sapi yang
bertujuan untuk menambah kan usur hara dan mikroorganisme pada tanah. Pengolahan tanah
pada lahan kering cukupsampai dengan kedalaman 10 cm. Pada saat pengolahan tanah setiap 3
m perlu disiapkan saluran air sedalam 20 cm dan lebar 30 cm yang berfungsi untuk
memasukkan air pada saat kekurangan air dan pembuangan air pada saat air berlebih. Tanah
dengan pH kurang dari 5,0, harus dikapur 1 bulan sebelum tanam. Jumlah kapur yang diberikan
1-3 ton/ha untuk 2-3 tahun disebar merata atau pada barisan tanaman, Dapat pula digunakan
dosis 300 kg/ha per musim tanam dengan cara disebar pada barisan tanaman atau menggunakan
mineral zeolit dengan dosis sesuai dengan petunjuk produsen.

 Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanamana yang di gunakan dalam tanaman jagung ibu idawati yaitu Tumpang
sari. Pola tanam tumpang sari adalah Penanaman lebih dari 1 tanaman (umur sama atau
berbeda). Tumpang sari yang umum dilakukan adalah penanaman dalam waktu yang hampir
bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya yang sama, seperti jagung dan kedelai, atau
jagung dan kacang tanah. Pola penanaman tumpang sari dapat memaksimalkan lahan
dibandingkan pola monokultur karena hasil panen pada lahan tidak luas bisa beberapa kali
dengan usia panen dan jenis tanaman berbeda, petani mendapat hasil jual yang saling
menguntungkan atau menggantikan dari tiap jenis tanaman berbeda dan, risiko kerugian dapat
ditekan karena terbagi pada setiap tanaman.

 Lubang tanam
Lubang Tanam dan Cara Tanam Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang
diisi 2 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang
umurnya jarak tanam semakin lebar. Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman,
jarak tanamnya 40×100 cm (2 tanaman /lubang). Kedalaman tanam tergantung pada jenis tanah,
kelembapan dan suhu. Pada kondisi penanaman yang baik kedalaman ideal adalah 5 cm. Agar
dapat berkecambah dengan baik, setelah benih ditaburkan, benih ditekan -tekan dengan kaki.
Benih dapat masuk lebih dalam pada tanah berpasir dari pada tanah berlempung. Benih jagung
akan dapat berkecambah 4 -5 hari setelah ditaburkan.
 Pengelolaan Tanaman

1. Penjarangan dan Penyulaman


Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau
gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan tanaman secara
langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang
akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang
tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis
benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.

2. Penyiangan
Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih
muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai
mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat
mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.

3.Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi
batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan
tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan
waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul,
kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang

4. memanjang.
Pengairan dan Penyiraman Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya,
kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Namun menjelang
tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit
di antara bumbunan tanaman jagung.
 .Hama

Hama yang terdapat pada tanaman jagung yang kami amti adalah Hama Lalat bibit
(Atherigona exigua Stein) Gejala: daun berubah warna menjadi kekuningan, bagian yang
terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman
menjadi kerdil atau mati.

 Pemupukan

apabila pupuk yang digunakan dalam bahan jadi dari produsen pupuk organic (kotoran sapi)
gunakan sekitar 2 ton/ha atau 50 – 60 gr perlubang tanam. Dalam lahan jagung yang saya teliti
penggunaan pupuk nya hanya menggunakan pupuk organic, karena pupuk organic bisa
meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, baik efisiensi fisik maupun efisiesi ekonomi bila
dikombinasi dengan pupuk anorganik, lalu pupuk organic juga bisa meningkatkan kualitas hasil
panrn jagug, dan juga dapat meningkatkan kadar bahan organik tanah.

 Panen dan Pasca Panen

Umur Panen untuk jagung manis lebih kurang masa panen 60-75 hari setelah tanam. Waktu
panen sebaiknya dilakukan pada hari-hari cerah, jangan pada saat hujan agar supaya
penanganan jagung setelah dipanen yaitu pengeringan tidak mendapat hambatan. Pemanenan
jagung yang sederhana dan umum dilakukan dan hasilnya sangat baik adalah dipuntir dengan
tangan atau sabit dengan memotong tangkai buah. Sekaligus memotong batang dan bagian
tanaman lainnya dan ditinggal dilapangan dan kemudian dibenamkan kedalam tanah sebagai
bahan pupuk. Jagung sebaiknya dipanen dalam bentuk tongkol lengkap dengan kelobotnya, bila
dipanen tanpa kelobot resiko kerusakan butir-butir jagung tambah besar. Segera setelah dipanen
pisahkan jagung yang tidak sehat/terinfeksi penyakit dilapangan supaya penyebaran hama dan
penyakit dapat dicegah. (Lidar dan Sutinah 2012).
 Pengeringan
Pengeringan adalah proses penurunan kadar air sampai mencapai nilai tertentu sehingga siap
untuk diproses selanjutnya dan aman untuk disimpan dan mutu produk yang dihasilkan tinggi.
Disamping itu tujuan pengeringan adalah memenuhi persyaratan mutu yang akan dipasarkan,
kadar air jagung yang memenuhi standar mutu perdagangan adalah 14%. Untuk biji yang akan
disimpan kadar air sebaiknya 13%, dimana jamur tidak tumbuh dan respirasi biji rendah. Oleh
karena itu disarankan agar pengeringan dilakukan segera dalam waktu 24 jam setelah panen.
Jagung dapat dikeringkan dalam bentuk tongkol berkelobot, tongkol tanpa kelobot, atau jagung
pipilan. Pengeringan jagung idealnya dalam dua tahap. Pengeringan awal biasanya dilakukan
dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan pemipilan jagung, sebab pemipilan tanpa
dilakukan pengeringan terlebih dahulu dapat menyebabkan butir rusak, terkelupas kulit, terluka
atau cacat, dan pengerjaannya lambat. Pengeringan awal ini dilakukan sampai kadar air sekitar
17-18%. Pada keadaan ini jagung akan mudah dipipil dan tidak menimbulkan kerusakan. Bila
jagung sudah berupa jagung pipilan dapat dikeringkan sampai kadar air 13% sehingga tahan
untuk disimpan. Waktu pengeringan dengan memanfaatkan sinar matahari sebaiknya dari pukul
08.00-11.30, dan lamanya pengeringan sekitar 3 hari bila cuaca cerah. Gunakan alas jemur
seperti tikar, lantai jemur, terpal dan sebagainya. Cara pengeringan dengan menggunakan sinar
matahari dianggap baik karena kadar air jagung tidak turun secara drastis, sehingga tidak
menimbulkan kerusakan dan selain itu cara ini adalah yang termurah. Pengeringan
konvensional lainnya adalah dengan cara pengasapan. Cara ini bisa digunakan untuk
mengamankan hasil jagung dimusim penghujan. Sumber asap dapat diperoleh dari pembakaran
sekam dan tongkol jagung. Dengan cara digantung setinggi 80 cm dari sumber asap,
pengeringan dari kadar 29% menjadi 14% jagung berkelobot membutuhkan waktu 7 hari. Untuk
tujuan benih, pengasapan lebih baik dari pada penjemuran ditinjau dari daya tumbuh dan
serangan jamur.

6. Kesimpulan

Jadi kesimpulan dari praktikum saya yaitu jagung merupakan tanaman pangan yang
mudah di budidayakan karena perawatannya dari awal sampai akhir tidak begitu rumit dan
Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan hewan. Jagung
mempunyai kandungan gizi dan serat kasar yang cukup memadai sebagai bahan makanan
pokok pengganti beras. Selain sebagai makanan pokok, jagung juga merupakan bahan baku
makanan ternak. Kebutuhan akan konsumsi jagung di Indonesia terus meningkat.

Budidaya jagung harus melalui tahap tahapan agar menghasilkan jagung yang
berkulitas. Mulai dari pengelolaan lahan dengan menggunakan pupuk organic dan benih yang di
gunakan juga benih yang bersertifikat . karena benih yang bersertifkat adalah benih yang sudah
di pilih dari tahapan tahapan yang begitu banyak sehingga menghasilkan benih yang
berkualitas. Kemudian dalam masa perawatan jagung hanya memerlukan perawatan mulai dari
penyiraman, peyiangan gulma, pemupukan (menggunakan pupuk organic), penyemprotan
insektisida pada benih sebelum di tanam.

Dalam tahapan pasca panen tanaman jagung tidak banyak melalui tahapan tahapan yang
rumit, jagung hanya melalui beberapa tahapan seperti pemipilan dan pengeringan.
DAFTAR PUSTAKA

Kasryno, F., E. Pasandaran, Suyamto dan M.O. Adyana. 2007. Gambaran Umum Ekonomi
Jagung Indonesia Teknik Produksi dan Pengembangan. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor, p 474-497.

Rauf. A, 2005. Teknik Konservasi Tanah dan Air. Diktat Bahan Kuliah. Fakultas Pertanian,
Jurusan Ilmu Tanah. USU, Medan

Sarief, E. S. 1989. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.197
hal

Kuyik, Antonius, R., Tumewu, P., Sumampow, D.M.F., Tulungen, E.G. 2012. Respon Tanaman
Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik. Faperta
Univ. Sam Ratulangi. Manado.

Surtinah, dan Lidar, S. 2012. Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea
mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru. J.Ilmiah Pertanian
LAMPIRAN

 Foto lokasi pengamatan praktikum lahan jagung


 Foto wawancara bersama Kelompok wanita tani (KWT) Ibu idawati.
 Foto benih jagung merek pratiwi yang bersertifikat

 Foto lahan jagung sebelum di tanaman benih dan penanamn jagung menggunakan sistem
bedengan.
 Foto jagung yang sudah di tanam berumur 3 minggu

 Foto hama yang menyerang tanaman jagung yaitu lalat bibit


 Foto tanaman jagung yang terserang lalat bibit
 Foto pupuk organic (kotoran sapi) yang di gunakan pada lahan jagung
 Surat pernyataan membuktikan bahwasaanya telah benar melakukan praktikum

Anda mungkin juga menyukai