Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

SELEKSI ALAM

DISUSUN OLEH :

I MADE DWIPAYANA
XII IPA 1

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMAN 1 PAGARDEWA
T.P 2017/2018
A. TUJUAN
Siswa dapat mengetahui kemampuan adaptasi individu pada lingkungannya
melalui simulasi model seleksi alam.

B. LANDASAN TEORI
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi,
dan seleksi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan
genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris
yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi
menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan
menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak
individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan
ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil
sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa mahluk
hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan
punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Dan sesama mahluk hidup akan saling bersaing untuk
mempertahanakan hidupnya. Atau dapat juga diartikan proses dimana mutasi
genetika yang meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme
menjadi (dan tetap) lebih umum dan generasi yang satu kegenerasi yang lain pada
sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang “terbukti sendiri”
karena:
a) Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme
b) Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
c) Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan
bereproduksi.
Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk bertahan
hidup dan bereproduksi. Oleh sebeb itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih
menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan
yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan kegenerasi
selanjutnya.
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya
bervariasi, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yang pertama adalah seleksi
berarah yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat daam selang wakrtu tertentu.
Kedua, seleksi pemutus merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering
mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum(dengan menyeleksi
keluar nilai rata-rata). Ketiga, seleksi pemantap yaitu seleksi terhadap nilai-nilai
ekstrem, menyebabkan penurunan variasi disekitar nilai rata-rata. Hal ini dapat
menyebabkan organisme secara perlahan memiliki sifat yang sama. Kasus khusus
seleksi alam adalah seleksi seksual, yang merupakan seleksi untuk sifat-sifat yang
meningkatkan keberhasilan perkawinan dengan meningkatkan daya tarik suatu
organisme.
Evolusi mempengaruhi setiap aspek dari bentuk da perilaku or dalam
simbosis. Oganisme yang paling terlihat adalah adaptasi perilaku dan fisik yang
diakibatkan oleh seleksi alam. Adaptasi-adaptasi ini meningkatkan kebugaran
dengan membantu aktivitas seperti menemukan makanan, menghindari predator,
dan menarik lawan jenis. Organisme juga dapat merespon terhadap seleksi
dengan berkooperasi satu sama lainnya, biasanya dengan saling membantu dalam
simbosis. Dalam jangka waktu yang lama, evolusi menghasilkan spesies yang
baru melalui pemisahan populasi leluhur organisme menjadi kelompok baru yang
tidak akan bercampur kawin.
Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang meningkatkan fungsi organ
tertentu. Menyebabkan organisme menjadi lebih baik dalam bertahan hidup dan
bereproduksi. Ia diakibatkan oleh kombinasi perubahan acak dalam skala keci
pada sifat organisme secara terus-menerus yang diikuti oleh seleksi alam varian
yang paling cocok terhadap lingkungannya. Proses ini dapat menyebabkan
penambahan ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur.
Dari penjelasan diatas diketahui bahwa seleksi alam adalah salah satu faktor
pendorong terjadinya evolusi. Maka dari itu kami melakukan praktik simulasi
seleksi alam ini untuk mengetahui proses seleksi alam beserta faktor yang
mempengaruhi sebagai salah satu proses pembelajaran mengenai materi tentang
evolusi.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Perforator (pelubang kertas) 1 buah
2. 3 macam warna daun pisang (cokelat, kuning, hijau) masing-masing 100 buah
3. Kantung plastik ½ kg 3 buah
4. Tali rapiah 8 meter
5. Penggaris 1 buah
6. Pencatat waktu (stopwatch) 1 buah
7. Kayu setinggi 30 cm 4 buah

D. LANGKAH KERJA
1. Buatlah bulatan-bulatan daun pisang dengan menggunakan perfarator yaitu
daun berwarna hijau 100 bulatan, berwarna kuning 100 bulatan, dan berwarna
cokelat 100 bulatan, sehingga seluruhnya 300 bulatan daun. Masukkan
kedalam satu kantung plastik, lalu kocok sehingga tercampur dengan benar,
2. Pergilah ke lapangan rumput yang terbuka misalnya lapangan sepak bola,
tentukan suatu plot ukuran 2 x 2 m. Beri batasan tepi plot dengan tali plastik
dengan menancapkan kayu disetiap sudutnya. Dengan demikian kalian
mendapatkan bujur sangkar dengan sisi 2 meter.
3. Taburkan potongan daun tersebut dengan merata diatas plot 2 x 2 m tersebut.
4. Setelah ke-3 macam potongan tersebut tersebar, suruhlah seorang teman kalian
untuk memungut kembali potongan daun yang ditaburkan segera, paling
lambat selama dua menit. Teman kalian bertindak selaku predator sedangkan
bulatan daun itu bertindak selaku mangsa.
5. Setelah itu hitunglah jumah daun yang tersisa di plot menurut warna masing-
masing. Masukkan hasilnya dalam tabel data.
6. Ulangilah kegiatan tersebut sebanyak dua kali lagi dengan predator yang lain.

E. HASIL PERCOBAAN
Percobaan 1
Warna daun
Perincian data
Cokelat Kuning Hijau
Jumlah bulatan daun sebelum diambil 100 100 100
Jumlah bulatan daun yang tersisa 78 47 72
Jumlah bulatan daun yang terambil 22 53 28
Percobaan 2
Warna daun
Perincian data
Cokelat Kuning Hijau
Jumlah bulatan daun sebelum diambil 100 100 100
Jumlah bulatan daun yang tersisa 89 70 96
Jumlah bulatan daun yang terambil 11 30 4

Percobaan 3
Warna daun
Perincian data
Cokelat Kuning Hijau
Jumlah bulatan daun sebelum diambil 100 100 100
Jumlah bulatan daun yang tersisa 91 60 95
Jumlah bulatan daun yang terambil 9 40 5

Percobaan 4
Warna daun
Perincian data
Cokelat Kuning Hijau
Jumlah bulatan daun sebelum diambil 100 100 100
Jumlah bulatan daun yang tersisa 99 70 99
Jumlah bulatan daun yang terambil 1 30 1

F. PERTANYAAN
1. Apakah jumlah bulatan daun yang tersisa sama untuk setiap warna daun?
Bulatan daun manakan yang paling banyak tersisa dan mana yang paling
seidikit?
Jawab:
tidak sama
Dari data yang diperoleh, bulatan daun kuninglah yang mempunyai nominasi
terbesar dalam pengambilan melalui simulasi seleksi alam, sedangkan bulatan
yang paling sedikit terambil adalah bulatan berwarna hijau.

2. Apa alasannya sehingga ada bulatan daun yang tersisa lebih banyak jumlahnya
dan apa pula alasannya sehingga ada yang tersisa hanya sedikit?
Jawab:
faktor adaptasi lingkungan, warna daun hijau yang mirip dengan
lingkungannya tidak mudah untuk ditemukan oleh predator sehingga terdapat
bulatan daun yang tersisa lebih banyak dan sebaliknya pada percobaan ini
warna kuning paling jelas terlihat pada daerah pesebarannya sehingga bulatan
daun yang tersisa hanya sedikit. Sedangkan warna cokelat yaitu warna yang
paling gelap semakin tidak nampak karena sewarna dengan tanah.

3. Bagaimana kencenderungan hasil kegiatan ini setelah diulang?


Jawab:
Setelah diulang beberapa kali cenderung bulatan daun warna kuninglah yang
terambil dibandingkan bulatan daun warna hijau dan cokelat. Karena warna
kuning paling jelas terlihat, sedangan warna hijau dan cokelat sulit terlihat.

4. Dari data diatas, apakah dapat kamu simpulkan bahwa peristiwa ini
menunjukkan salah satu mekanisme seleksi alam? Jelaskan!
Jawab:
Dari eksprimen yang kelompok saya peroleh, penelitian ini berhubungan
dengan teori Evolusi Darwin yaitu proses seleksi alam. Ya sangat
berhubungan dengan populasi Biston Betularia, karena faktor utama yang
mempengaruhi adanya proses seleksi alam adalah ekosistem yang ditempati
oleh mahluk hidup itu sendiri, mereka akan terseleksi apabila mereka tidak
memiliki sifat-sifat yang dapat dipertahankan begitu juga sebaliknya mereka
akan bertahan hidup apabila dapat beradaptasi terhadap lingkungannya.
G. DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

Deviearyani39.blogspot.com/2015/03/laporan-praktikum-seleksi-alam-xii-ipa-2.html?m=1
https://fahcritsantoso.wordpress.com/2014/11/02/laporan-hasil-praktikum-seleksi-alam/

Anda mungkin juga menyukai