Anda di halaman 1dari 12

INFOBPJS

Kesehatan
MEDIA EKSTERNAL BPJS KESEHATAN
EDISI 41 TAHUN 2016

Mewaspadai Potensi Kecurangan


(Fraud)
DALAM PELAKSANAAN JKN-KIS
CEO
CEO MESSAGE
message INFOBPJS
Kesehatan
BULETIN DITERBITKAN OLEH
SEORANG kawan dari Kudus membagikan sebuah cerita yang lucu tetapi sarat makna.
BPJS KESEHATAN :
Alkisah di kota Baghdad hiduplah seorang saudagar. Ia memiliki seorang pembantu. Pada suatu hari ia menyuruh Jln. Letjen Suprapto PO BOX 1391/JKT Jakarta
pembantunya pergi ke pasar. Baru sesaat, pembantu itu telah kembali. “Tuan… tuan.." serunya dengan nafas terengah- Pusat Tlp. (021) 4246063, Fax. (021) 4212940
engah, "Di pasar tadi saya berjumpa dukun tua yang kebetulan lewat di sana. Ia katakan bahwa maut sedang mengikuti
saya saat ini. Ia ada dan berjalan tepat di belakang saya. Karena ketakutan, saya langsung berlari pulang. Jadi sudilah tuan
meminjami saya kuda agar saya bisa pergi ke kota Samarra, jauh dari sang maut.” Merasa iba si saudagar meminjami PENGARAH


kudanya dan bergegaslah sang pembantu memacu kudanya ke Samarra. Lalu pergilah si saudagar menemui sang Fachmi Idris
dukun tua tadi di pasar dan bertanya "Mengapa kamu tadi menakut-nakuti pembantuku ?" katanya dengan marah. Sang
dukun tua pun menjawab "Aku tidak menakut-nakuti pembantumu, aku hanya berkata bahwa ada maut di belakangnya
dan pembantumu lantas tunggang langgang berlari pulang. Tetapi baguslah dan kau tenang saja, dia akan baik-baik saja PENANGGUNG JAWAB
karena tadi sang maut yang berjalan di belakangnya bilang bahwa malam ini dia punya janji dengan pembantumu di kota
Bayu Wahyudi


Samarra!".

Begitulah sifat manusia, mudah sekali percaya dan lantas sangat reaktif kepada sesuatu yang dia sendiri tidak tahu PIMPINAN UMUM
kebenarannya. Dalam kehidupan nyata, lebih parah dari si pembantu saudagar tadi saja yang sangat percaya kepada
perkataan dukun tua, nyatanya di Indonesia berduyun-duyun masyarakat percaya kepada anak kecil bernama Ponari Budi Mohamad Arief
akibat sebongkah batu (yang dianggap) sakti. Padahal Ponari sendiri awalnya hanyalah seorang anak kecil biasa yang tidak
PSEUDOSCIENCE tahu apa-apa. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan terhadap batu sakti pun pudar. Miris memang, ternyata masyarakat PIMPINAN REDAKSI
kita masih sangat percaya dengan jalan pintas atau hal-hal berbau mistis seperti itu.
Irfan Humaidi
Fenoma hadirnya Kanjeng Taat Pribadi yang dianggap mampu menggandakan uang pun menjadi fenomena bagaimana
lemahnya keyakinan masyarakat kita terhadap sesuatu yang tidak realistis. Mari kita berandai-andai dan berpikir
menggunakan logika. Apa saja kemungkinan yang terjadi sehingga uang dapat digandakan. Apakah uang itu tidak ada
SEKRETARIS
nomor serinya? Jika ada apakah uang itu berasal dari BI? Jika berasal dari BI, berarti semestinya ada bank yang klaim Rini Rahmitasari
kecurian karena uangnya diambil secara gaib oleh Taat Pribadi. Tetapi fakta ini tidak ditemukan. Logika pertama gagal.
Logika kedua, jika uang itu tidak bernomor seri, berarti ada indikasi uang palsu. Bahkan mungkin uang palsu itu bisa
mencapai triliyunan karena uang yang Taat Pribadi panjang di media sebanyak satu kamar. Namun nyatanya, tidak ada
SEKRETARIAT
berita tentang beredarnya uang palsu secara massif. Artinya, logika kedua pun gagal. Ni Kadek M.Devi
Eko Yulianto
Logika ketiga. Jika uang yang dipajang adalah uang asli, dalam jumlah sangat banyak dan bukan hasil pembobolan di
berbagai bank, kemungkinan terbesar uang itu adalah hasil pengumpulan uang dari massa yang kemudian diputar seperti Paramita Suciani
arisan. Artinya uang mengalir seperti prinsip gali lubang tutup lubang. Tidak ada penggandaan, yang ada hanya kelihaian
memanfaatkan uang sekelompok orang di hadapan kelompok lainnya. Arti singkatnya, keahlian Taat Pribadi adalah tipu
REDAKTUR
daya, meski kemudian hal ini kemudian dibelokkan sebagai kekuatan supranatural atau pun sesuatu yang terjadi meski
tidak bisa dijelaskan secara ilmiah. Elsa Novelia
Ari Dwi Aryani
Di sinilah titik permasalahannya. Mudahnya sebagian dari kita terpengaruh oleh hal-hal yang secara ilmiah tidak dapat
dibuktikan. Dalam ilmu sains, hal ini dinamakan ilmu semu atau atau pseudosains (Inggris: pseudoscience). Dalam
Asyraf Mursalina
Wikipedia, disebutkan bahwa Pseudoscience adalah sebuah pengetahuan, metodologi, keyakinan, atau praktik yang Budi Setiawan
diklaim sebagai ilmiah tetapi tidak mengikuti metode ilmiah.Ilmu semu mungkin kelihatan ilmiah, tetapi tidak memenuhi Dwi Surini
persyaratan metode ilmiah yang dapat diuji dan seringkali berbenturan dengan kesepakatan/konsensus ilmiah yang
umum. Contoh pseudoscience diantaranya adalah ramalan bintang (astrology), tulisan tangan (graphology), garis tangan Tati Haryati Denawati
(palmistry), angka keramat (numerology), tarot, weton, primbon, shio, dan lain sebagainya. Angga Firdauzie
Juliana Ramdhani
Istilah pseudoscience muncul pertama kali pada tahun 1843 yang merupakan kombinasi dari akar Bahasa Yunani pseudo,
yang berarti palsu atau semu, serta Bahasa Latin scientia, yang berarti pengetahuan atau bidang pengetahuan. Istilah Diah Ismawardani
tersebut memiliki konotasi negatif, karena dipakai untuk menunjukkan bahwa subjek yang mendapat label semacam itu
digambarkan sebagai suatu yang tidak akurat atau tidak bisa dipercaya sebagai ilmu pengetahuan.
DISTRIBUSI & PERCETAKAN
Sesungguhnya bukan hal yang mudah untuk memisahkan antara sains dan pseudosains. Bahkan beberapa filsuf seperti Erry Endri
Paul Feyerabend berupaya untuk menjelaskan perbedaan keduanya. Salah satunya adalah sebagai berikut : Science (S) Anton Tri Wibowo
is the primary goal of science is to achieve a more complete and more unified understanding of the physical world.
The Science (S)fields are the subjects of intense research which result in the continual expansion of knowledge in Akhmad Tasyrifan
the discipline.Sementara Pseudosciences (P)are more likely to be driven by ideological, cultural, or commercial goals. Arsyad
The Pseudosciences (P)field has evolved very little since it was first established. The small amount of research and Ranggi Larrisa
experimentation that is carried out is generally done more to justify the belief than to extend it.

Meski beberapa terapan pseudoscience dipelajari di fakultas psikologi, namun memang seharusnya keyakinan akan
hal-hal yang tidak dapat dibuktikan secara logika (ilmiah) tidak menjadi warna dalam kehidupan manusia. Apalagi jika hal
tersebut berbau takhayul dan mendekati syirik. Sebagaimana Ketua Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI),
KH Cholil Ridwan menilai Indonesia saat memasuki zaman jahiliah modern. Dan untuk menanggulanginya, tokoh senior
MUI itu menyarankan pola pendidikan agama dan dakwah harus menekankan dan kembali kepada ajaran akidah terlebih
dahulu.
DAFTAR ISI
Kembali kepada cerita di atas, terkadang lucu juga menjadi manusia. Lari menghindari dari sesuatu yang pasti (kematian),
tetapi yakin kepada perkataan manusia (dukun tua) yang tidak berwujud dan belum terbukti. Di kasus lain yang juga
sedang in di tanah air, belum tentu mendapatkan jabatan tetapi dibela mati-matian. Sementara yang pasti bahwa semua
INSPIRASI 9
akan dijemput kematian dan seharusnya berpegang teguh pada akidah dan keyakinan, justru kalam Illahi ditolak habis-
habisan. Wallahu ‘alam.
Dengan Gotong Royong
Direktur Utama Semua Tertolong
Fachmi Idris
Suriati, penjual jamu gendong di
Semarang masih gesit di usianya

SALAM REDAKSI
yang sudah paruh baya. Meski
hanya tukang jamu tradisional,

Fokus - Mewaspadai Potensi Kecurangan


3
Cegah Fraud untuk JKN-KIS yang Berkualitas (Fraud) Dalam Pelaksanaan JKN-KIS
Bincang - KPK Awasi Pelaksanaan JKN-
KIS, Pelaku Fraud Bisa Dipidana
5
Pembaca Setia Media Info BPJS Kesehatan,

Pada penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) – Kartu Indonesia Sehat (KIS) dalam sistem Jaminan
Sosial Nasional, salah satu tantangan terbesarnya adalah bagaimana mencegah kecurangan atau fraud. Pasalnya tindakan
Manfaat - Jaminan Kesehatan Suplemen
Alat Bantu Dengar 6
tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi dana jaminan kesehatan nasional. Karenanya, perlu dilakukan langkah-langkah Testimoni- Gelisah Memakai Kartu
pencegahan agar pelaksanaan program JKN-KIS dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
JKN-KIS Milik Orang Lain 7
8
Seperti apa upaya yang dilakukan BPJS Kesehatan juga stakeholder terkait akan dibahas tuntas dalam rubrik Fokus.Dalam
rubrik BINCANG, secara khusus Info BPJS Kesehatan menemui Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan. Bagaimana
Persepsi - Menjadi Peserta JKN-KIS itu
pandangan KPK terhadap JKN-KIS dan apa upaya yang dilakukan guna mendorong suksesnya program tersebut, akan lebih Mudah
10
dalam diulas pada edisi 41 ini. Kilas & Peristiwa - Jamu dan Herbal
Seiring dengan penerbitan Info BPJS Kesehatan, kami mengucapkan terima kasih atas berbagai dukungan dan tanggapan Semakin “Ngetren” , Tapi Harus Jeli
atas terbitnya media ini. Kami pun terus berupaya dalam memberikan informasi yang baik, akurat dan diharapkan kehadiran Sebelum Konsumsi
media ini dapat menjadi jembatan informasi yang efektif bagi BPJS Kesehatan dan seluruh stakeholder. Selamat beraktivitas.
Kilas & Peristiwa- Kementerian Sosial
dan BPJS Kesehatan Terus Sinergi Capai 11
Akurasi Data
3
FOKUS

Mewaspadai Potensi Kecurangan (Fraud)


Dalam Pelaksanaan JKN-KIS
Pada penyelenggaraan program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) –
Kartu Indonesia Sehat (KIS) dalam
Sistem Jaminan Sosial Nasional, salah
satu tantangan terbesarnya adalah
bagaimana mencegah kecurangan
atau Fraud. Pasalnya tindakan tersebut
dapat menimbulkan kerugian bagi dana
jaminan kesehatan nasional. Karenanya,
perlu dilakukan langkah-langkah
pencegahan agar pelaksanaan program
JKN-KIS dapat berjalan dengan efektif
dan efesien.

U
ntuk mencegah terjadi kerugian dana Jaminan bertemunya demand yang sangat membutuhkan yaitu manfaat yang seharusnya tidak dijamin agar dapat
Kesehatan Nasional akibat fraud, telah pasien, dan supply yang seolah-olah 'dimonopili', yang dijamin, menahan pembayaran ke fasilitas kesehatan atau
ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor bisa memberikan hanya rumah sakit. Dari situ potensi ini rekanan dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
36 Tahun 2015 Tentang Pencegahan Kecurangan akhirnya membuat kita mudah terjebak,” tuturnya. sampai membayarkan dana kapitasi tidak sesuai dengan
(Fraud) dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan ketentuan.
pada Sistem Jaminan Sosial Nasional. Fraud sendiri Namun Tonang melihat selama
adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk ini kesalahan yang terjadi Untuk pemberi pelayanan kesehatan di Fasilitas
mendapatkan keuntungan finansial dari program JKN- lebih dikarenakan sistemnya Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), potensi
KIS melalui perbuatan curang yang tidak sesuai dengan yang belum berjalan dengan kecurangannya meliputi penulisan kode diagnosis yang
ketentuan. Kecurangan tersebut dapat dilakukan oleh baik, bukan karena ada niatan berlebihan, penjiplakan klaim dari pasien lain, klaim palsu,
peserta, petugas BPJS Kesehatan, pemberi pelayanan untuk melakukan sebuah penggelembungan tagihan obat dan alkes, pemecahan
kesehatan, serta penyedia obat dan alat kesehatan. kesalahan. “Ketika sistemnya episode pelayanan, rujukan semu, tagihan berulang,
belum bagus, maka risiko hingga memperpanjang lama perawatan.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian salah menjadi tinggi. Jadi
Kesehatan, Bambang Wibowo mengatakan, peluang kuncinya adalah memperbaiki Potensi kecurangan lainnya adalah memanipulasi kelas
terjadi fraud dalam pelaksanaan program JKN-KIS memang sistem, sehingga orang- perawatan, membatalkan tindakan yang wajib dilakukan,
tidak bisa dipungkiri, walaupun sebetulnya kesempatan itu orang yang baik akan tetap melakukan tindakan yang tidak perlu, penyimpangan
ada di mana-mana. Tidak hanya pada sistem pembiayaan Kompartemen Jaminan
bekerja dengan baik, dan yang terhadap standar pelayanan, menambah panjang waktu
bertarif INA-CBG's seperti saat ini, pada sistem Fee for Kesehatan PERSI berniat buruk tidak akan bisa penggunaan ventilator, tidak melakukan visitasi yang
Service pun peluang untuk melakukan kecurangan sangat Tonang Dwi Ardyanto melakukan karena sistemnya seharusnya, tidak melakukan prosedur yang seharusnya,
terbuka. sudah menjaga. Makanya sekarang sistemnya yang admisi atau perawatan yang berulang, melakukan rujukan
diperkuat, salah satunya dengan Permenkes Nomor 36 pasien yang tidak sesuai dengan tujuan untuk memperoleh
“Bila kesempatan itu ada, apalagi kemudian kita melakukan tahun 2015 yang lebih difokuskan pada pencegahan fraud,” keuntungan tertentu, serta meminta cost sharing tidak
ujar Tonang. sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
rasionalisasi dengan mengatakan perbuatan yang dilakukan
itu tidak apa-apa, lalu terbentuk niat karena adanya Potensi Terjadinya Fraud
kebutuhan, kecurangan atau fraud bisa saja terjadi. Jadi
memang harus lebih waspada dan berhati-hati,” ujar Mengacu pada Permenkes Nomor 36 Tahun 2015, tindak
kecurangan dalam program JKN-KIS memang bisa
Bambang Wibowo. dilakukan oleh siapa saja, termasuk oleh pesertanya
sendiri. Tindakan kecurangan yang berpotensi dilakukan
Mantan Direktur Utama RSUP Dr Kariadi Semarang ini
oleh peserta seperti membuat pernyataan yang tidak benar
menambahkan, fraud sebenarnya merupakan sebuah
dalam hal eligibilitas (memalsukan status kepesertaan)
proses lintasan yang panjang. Awalnya kita melakukan
untuk memperoleh pelayanan kesehatan, memanfaatkan
kesalahan kecil, lalu melakukan pembiaran, kemudian
haknya untuk pelayanan yang tidak perlu (unneccesary
berlanjut dengan penyalahgunaan hingga terjadinya fraud.
services) dengan cara memalsukan kondisi kesehatan,
memberikan gratifikasi kepada pemberi pelayanan
Ditambahkan Tonang Dwi Ardyanto dari Kompartemen
agar bersedia memberi pelayanan yang tidak sesuai atau
Jaminan Kesehatan Persatuan Rumah Sakit Seluruh
tidak ditanggung, memanipulasi penghasilan agar tidak
Indonesia (Persi), jauh sebelum program JKN-KIS
perlu membayar iuran terlalu besar, melakukan kerja
diimplementasikan, kesadaran tentang peluang terjadinya
sama dengan pemberi pelayanan untuk mengajukan klaim
fraud di rumah sakit sebenarnya sudah ada. Hanya saja
palsu, memperoleh obat dan/atau alat kesehatan yang
INFO BPJS KESEHATAN

ketika program JKN-KIS digulirkan dengan menekankan Di tingkat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
diresepkan untuk dijual kembali.
pada upaya kendali mutu dan kendali biaya, kesadaran itu seperti puskesmas, klinik, atau dokter keluarga, potensi
semakin besar dan mengemuka. kecurangannya antara lain memanfaatkan dana kapitasi
Tindakan kecurangan yang berpotensi dilakukan oleh
petugas BPJS Kesehatan, di antaranya melakukan kerja tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
“Dari dulu sebenarnya rumah sakit itu sadar kalau potensi undangan, memanipulasi klaim pada pelayanan yang
sama dengan peserta dan/atau fasilitas kesehatan
terjadinya penyimpangan atau kecurangan sangatlah dibayar secara nonkapitasi, menerima komisi atas rujukan
untuk mengajukan klaim yang palsu, memanipulasi
besar. Kenapa? Karena di sana itu merupakan tempat
Edisi 41 2016
4
FOKUS
ke FKRTL, menarik biaya dari peserta yang seharusnya
telah dijamin dalam biaya kapitasi dan/atau nonkapitasi
sesuai dengan standar tarif yang ditetapkan, hingga
melakukan rujukan pasien yang tidak sesuai dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan tertentu.

Sementara itu potensi tindak kecurangan yang dilakukan


penyedia obat dan alat kesehatan meliputi tidak memenuhi
kebutuhan obat dan/atau alat kesehatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, serta
melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk mengubah
obat dan/atau alat kesehatan yang tercantum dalam
e-catalog dengan harga tidak sesuai dengan e-catalog.

Bagaimana Mencegah Fraud?


Dalam penyelenggaraan program JKN-KIS, Permenkes
Nomor 36 Tahun 2015 juga telah mengamanatkan BPJS
Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan FKRTL
yang bekerja sama dengan BPJS untuk membangun
sistem pencegahan fraud. Di BPJS Kesehatan, sistem
pencegahannya melalui penyusunan kebijakan dan
pedoman pencegahan fraud, hingga membentuk tim
Tim Pencegahan Fraud. Untuk penindakannya memang
pencegahan fraud di BPJS Kesehatan. karena pagarnya yang berlapis tersebut,” imbuhnya.
bisa langsung diserahkan ke KPK. Tapi kalau sepanjang
masih ada perbedaan interpretasi teknis, apakah itu teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota juga harus membangun Untuk bersama-sama mencegah terjadinya fraud, setiap
diagnostik dan lainnya, mudah-mudahan bisa lebih dulu
sistem pencegahan fraud di FKTP melalui penyusunan orang yang mengetahui adanya tindakan kecurangan
(kasusnya) dilempar ke Dewan Pertimbangan Klinis,” kata
kebijakan dan pedoman pencegahan fraud, serta juga dapat melakukan pengaduan secara tertulis kepada
Prof. Agus Purwadianto.
pengembangan pelayanan kesehatan yang berorientasi pimpinan fasilitas kesehatan atau kepada Dinas Kesehatan
kepada kendali mutu dan kendali biaya dengan membentuk Provinsi/Kabupaten/Kota untuk kemudian ditindaklanjuti
tim pencegahan fraud. Bagaimana di tingkat FKRTL? dengan melakukan investigasi. Apabila terjadi perselisihan Sanksi Menanti
Permenkes juga mengamanatkan FKRTL yang bekerja pendapat tentang penetapan ada tidaknya fraud, Dinas
sama dengan BPJS Kesehatan perlu mengembangkan Kesehatan Provinsi atau Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Guna meningkatkan koordinasi dalam upaya
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kendali mutu dapat meneruskan pengaduan kepada Tim Pencegahan pemberantasan tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan
dan kendali biaya melalui penggunaan konsep manajemen Fraud yang dibentuk oleh Menteri Kesehatan. program JKN-KIS, BPJS Kesehatan dan KPK belum
yang efektif dan efisien, penggunaan teknologi informasi lama ini juga telah sepakat menjalin kerja sama melalui
berbasis bukti, dan pembentukan tim pencegahan fraud di Guna menyelesaikan sengketa dalam pelaksanaan penandatanganan Nota Kesepahaman. Direktur Utama
FKRTL. program JKN-KIS antara BPJS Kesehatan, provider, BPJS Kesehatan Fachmi Idris menyampaikan, melalui kerja
dan peserta, Menteri Kesehatan juga telah membentuk sama ini diharapkan akan ditemukan formula atau sistem
Upaya lainnya adalah pengembangan budaya pencegahan Dewan Pertimbangan Klinis (DPK). Apabila sengketa pencegahan korupsi dalam upaya pencegahan fraud.
fraud sebagai bagian dari tata kelola organisasi tersebut terkait fraud, DPK juga memiliki wewenang
berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas, untuk berkoordinasi dengan Tim Pencegahan Fraud dalam Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan mengatakan,
responsibilitas, independensi, dan kewajaran. Kemudian menyelesaikannya. Organisasi pertimbangan klinis ini
pengembangan budaya pencegahan fraud sebagai bagian dilakukan secara berjenjang di tingkat provinsi dan pusat.
dari tata kelola klinik melalui ketepatan kompetensi dan Pertimbangan Klinis di tingkat provinsi dilaksanakan oleh
kewenangan tenaga kesehatan, penerapan standar Tim Pertimbangan Klinis, di tingkat pusat dilaksanakan oleh
pelayanan, pedoman pelayanan klinis dan clinical pathway, Dewan Pertimbangan Klinis.
audit klinis, dan terakhir penetapan prosedur klaim.
Ketua DPK, Prof. Agus Purwadianto menyampaikan, fraud
Membentuk Pagar Berlapis dalam program JKN-KIS memang sangat memungkinkan
terjadi ketika ada niat dan juga kesempatan. Hal lainnya
Dari seluruh elemen yang mendukung program JKN- seperti adanya perbedaan persepsi dari suatu regulasi,
KIS, pemberi pelayanan kesehatan mungkin yang paling ketidakjelasan prosedur, serta struktur pengawasan yang
banyak disorot terkait isu fraud. Namun ditegaskan Tonang lemah. Meski pun belum ditemukan kasusnya secara
Dwi Ardyanto, selama mereka telah melakukan tindakan konkrit, namun dari temuan tim DPK di lapangan, fraud
sesuai standar, tidak ada unsur manipulasi, maka tidak bisa
dikatakan kalau tindakannya itu tergolong sebagai fraud.
Sehingga yang terpenting dalam upaya pencegahan fraud masalah fraud dalam pelaksanaan program JKN-KIS
adalah menyusun standar dan regulasi sebagai pegangan. memang harus disikapi dengan serius karena bisa
menghambat pelayanan kesehatan yang diterima peserta.
“Untuk rumah sakit, kami itu berusaha betul menghindari Indonesia juga perlu belajar dari Amerika Serikat dalam
fraud dengan berpegang pada standar dan regulasi yang upaya pemberantasan fraud di program kesehatannya.
ada. Tapi kami juga meminta agar masyarakat jangan terlalu Karena di negara tersebut, pelakunya sudah ada yang
mudah menuding suatu fraud hanya karena tidak puas sampai dibawa ke pengadilan. “Sampai sekarang kan di
mendapatkan pelayanan. Tidak puas itu bukan berarti fraud. sini belum ada kejaksaan yang bawa (pelaku) fraud ke
Ketidakpuasan bisa saja muncul akibat ketidaksesuaian pengadilan. Mereka itu perlu diberi pelajaran karena ini
dengan harapan," ujar Tonang. program penting,” ujar Pahala Nainggolan.

Bila dokter atau pemberi pelayanan kesehatan selalu Sementara itu, Permenkes tentang pencegahan fraud juga
dibayangi dengan tudingan fraud, lanjut Tonang, maka telah mengatur sanksi administratif yang bisa dijatuhkan
dokter akan terjebak pada "defensive medicine". Yang bagi pelaku tindak kecurangan. Sanksi administratifnya
kemudian ada dalam pikiran dokter adalah seolah-olah mulai dari teguran lisan, teguran tertulis, dan/atau perintah
hanya bagaimana caranya agar tidak sampai terjadi fraud, pengembalian kerugian akibat kecurangan yang dilakukan
sehingga dikhawatirkan bisa mengganggu kinerja dokter kepada pihak yang dirugikan.
Ketua Dewan Pertimbangan Klinis
dalam memaksimalkan pelayanan. Budi Purwadianto
Apabila tindakan kecurangan dilakukan oleh petugas
"Yang kita harapkan, dokter di fasilitas kesehatan bisa diduga bisa terjadi karena adanya perbedaan tarif antara BPJS Kesehatan, sanksinya meliputi teguran lisan,
bekerja dengan tenang sesuai standarnya tanpa harus rawat jalan dan rawat inap, sehingga menyebabkan ada pemberhentian dari jabatan, pemecatan, dan/atau perintah
dibayang-bayangi dengan risiko fraud.Karena tanpa adanya upaya dari dokter atau rumah sakit untuk mengotak-atik pengembalian kerugian akibat kecurangan yang dilakukan.
trust di antara pasien dengan dokter, antara pasien yang lebih menguntungkan. Prof. Agus juga melihat para Bila dilakukan oleh pemberi pelayanan atau penyedia obat
dengan rumah sakit, pelayanan di rumah sakit akan kacau," dokter terkadang mengatasnamakan kendali mutu dan dan alat kesehatan, sanksi administrasinya dapat ditambah
imbuhnya. perbaikan mutu, tetapi kurang sensitif terhadap biaya. dengan denda paling banyak sebesar 50% dari jumlah
Karenanya, ke depan kompetensi para dokter juga harus pengembalian kerugian akibat tindakan kecurangannya.
Di rumah sakit, upaya pencegahan fraud salah satunya lebih peka terhadap biaya.
dengan membentuk barrier system atau pagar yang Sementara bila pelakunya adalah tenaga kesehatan, sanksi
INFO BPJS KESEHATAN

berlapis-lapis, sehingga risiko untuk terpeleset menjadi “Untuk kasus fraud, identifikasi atau pencegahannya administrasinya dapat diikuti dengan pencabutan surat izin
fraud akan semakin kecil. “Semakin cermat membentuk itu ada di tim anti Fraud yang ada di setiap rumah sakit praktik. Namun perlu diingat, sanksi administrasi tersebut
pagar, tentu akan makin baik untuk mencegah fraud. maupun di wilayah. Tapi kalau masalahnya tidak selesai, bukan berarti menghapus sanksi pidana sesuai dengan
Pagarnya itu ya standar pelayanan medis, standar profesi, atau suduh keburu diadukan oleh salah satu dari tiga pihak ketentuan peraturan perundang-undangan.
standar pemberian obat, standar etika dan hukum, dan tersebut (BPJS Kesehatan, provider, peserta), maka akan
lainnya, sehingga untuk sampai ke fraud akan sangat susah kita selesaikan. Tentu saja kita akan berkoordinasi dengan

Edisi 41 2016
5
BINCANG

KPK
Awasi Pelaksanaan JKN-KIS,
Pelaku Fraud Bisa Dipidana
P
rogram JKN-KIS terbukti membuka akses Kesehatan untuk menyelesaikan Panduan Nasional
yang luas bagi masyarakat untuk mendapat Pelayanan Kesehatan (PNPK) untuk 70 jenis penyakit.
pelayanan kesehatan secara komprehensif. Panduan itu penting karena terkait obat dan pelayanan
Sejak diselenggarakannya JKN-KIS pada 2014, kesehatan yang digunakan dalam program JKN-KIS.
masyarakat Indonesia yang sudah jadi peserta tidak
perlu khawatir menyambangi fasilitas kesehatan untuk Ketersediaan obat menjadi kendala karena tidak semua
mendapat pelayanan kesehatan karena dijamin BPJS RS pemerintah memasukan rencana kebutuhan obat.
Kesehatan. Padahal, itu mempengaruhi jumlah obat yang akan tersedia
di e-catalog setelah melalui mekanisme lelang di LKPP. Ke
Manfaat JKN-KIS yang sangat besar bagi masyarakat depan perlu dibentuk sistem agar semua RS pemerintah
Indonesia ternyata mendapat dukungan banyak pihak, wajib memasukan RKO dan RS yang tidak menyetor RKO
termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Secara tidak boleh membeli obat melalui e-catalog. Perlu juga
umum, KPK berkomitmen untuk membantu BPJS dicari cara agar RS swasta yang menyelenggarakan JKN-
Kesehatan dan para pemangku kepentingan agar sukses KIS bisa mengakses e-catalog agar bisa mendapat obat
menyelenggarakan JKN-KIS. relatif lebih murah dan mudah.

KPK melihat banyak isu yang perlu diperbaiki dalam Bagaimana KPK melihat potensi fraud dalam JKN-KIS?
pelaksanaan JKN-KIS, terutama membangun sistem
yang baik agar dana yang dikelola bisa optimal untuk Ada beberapa hal yang perlu dilihat untuk mengatasi fraud.
memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat. Sistem Pertama, regulasi yang ada memadai atau tidak. Kedua,
yang ada saat ini dirasa masih membuka celah diantaranya tata kerja dan mekanisme. Ketiga, siapa yang mendeteksi
kecurangan (fraud). fraud? Siapa yang menindaklanjuti? Apa kriteria fraud?
Telah terbit Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 yang intinya
Oleh karenanya, KPK menyisir celah yang ada dan mencegah fraud dalam JKN-KIS. Namun, penanganan
Deputi Pencegahan KPK
kemudian diusulkan kepada pemangku kepentingan untuk fraud harus dilakukan struktural. Fraud terjadi dalam Pahala Nainggolan
dilakukan perbaikan. Namun, jika ditemukan fraud dengan pelayanan publik, tidak hanya JKN-KIS.
kerugian yang besar atau mendapat sorotan tajam dari BPJS Kesehatan termasuk penyelenggara negara. Selain
masyarakat, tindakan hukum bisa dilakukan. Fraud bisa dilakukan banyak pihak, KPK mendorong penyelenggara negara, bisa dikenakan pidana umum.
Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan untuk
Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pandangan KPK membangun sistem penanganan fraud. Harus ada sistem Namun, KPK tidak bisa menangani semua perkara
terhadap JKN-KIS dan apa upaya yang dilakukan guna yang dibuat untuk mencegah fraud. Potensi fraud harus korupsi. KPK hanya dapat menangani perkara korupsi yang
mendorong suksesnya program tersebut, redaksi Info dideteksi dan diminimalkan. kerugiannya di atas Rp1 milyar, korupsi dilakukan oleh
BPJS Kesehatan berkesempatan melakukan wawancara penyelenggara negara atau menarik perhatian masyarakat.
dengan Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan. Misalnya, fraud di RS, peserta belum sembuh tapi sudah Untuk kasus yang tidak bisa ditangani langsung KPK kami
Berikut ini kutipannya; disuruh pulang. Ada juga RS yang menolak peserta karena bisa mendorong pihak kepolisian dan kejaksaan.
jenis penyakitnya sebagaimana tertulis dalam INA-CBGs
Apa pandangan KPK tentang program JKN-KIS? dianggap tidak menguntungkan. Kalau ada kasus fasilitas kesehatan mau jadi provider
JKN-KIS dia menyuap petugas BPJS Kesehatan, maka
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, KPK menentukan Kemudian, potensi fraud dalam proses verifikasi klaim itu masuk kategori korupsi. Pihak RS swasta itu bisa
sektor strategis, yaitu pelayanan publik. Pelayanan publik antara RS dan BPJS Kesehatan. RS mau klaim dibayar menjadi pihak terkait. Untuk mencegah terjadinya hal itu,
itu seperti pendidikan dan kesehatan. Secara spesifik cepat karena butuh cash flow, sementara BPJS Kesehatan mekanisme kredensialing perlu dibenahi agar transparan.
untuk kesehatan kita menyoroti JKN-KIS. menginginkan klaim yang benar, sesuai dengan pelayanan
yang diberikan kepada peserta. Jangan sampai keputusan Soal kemitraan antara BPJS Kesehatan dengan fasilitas
Sejak 2013 KPK memantau persiapan bergulirnya program ini ditentukan sepihak oleh satu orang (diskresi) terutama kesehatan dan pihak lainnya yang memberi pelayanan
JKN-KIS. Intinya kami 1000 persen setuju dengan program ketika terjadi dispute. Soal klaim ini harus dibuat sistematik kepada peserta, KPK mengusulkan agar ada mekanisme
tersebut dan yakin pasti pelaksanaannya belum sempurna. penyelesaiannya. reward and punishment. Harus ada evaluasi bagi mitra
Oleh karenanya sampai saat ini dan ke depan KPK serius yang tidak menjalankan kewajibannya. Jika terbukti
mencermati perkembangan JKN-KIS. Apakah pelaku fraud bisa dijerat pidana? melakukan pelanggaran, mitra tersebut patut diberi
hukuman. Sebaliknya, harus ada penghargaan bagi mitra
Apa yang sudah KPK lakukan untuk membantu Bisa, tergantung kasusnya. Untuk penyelenggara negara, yang menjalankan perannya dengan baik atau malah bisa
suksesnya JKN-KIS? fraud bisa masuk dalam tindak pidana korupsi. Misalnya, membuat terobosan.
Kepala RS milik pemerintah, dokter PNS dan pejabat
Misalnya, terkait tunggakan iuran pemerintah daerah
(Pemda) baik iuran pegawai dan Jamkesda. KPK tidak bisa
menagih langsung kepada Pemda karena kami bukan debt
collector. Tapi, KPK punya program penguatan Pemda di
9 provinsi, mencakup ratusan Kabupaten/Kota. Saat KPK
mengundang para Gubernur, Bupati dan Walikota, kami
memberi ruang BPJS Kesehatan untuk menagih tunggakan
itu. Dalam kesempatan tersebut para pemimpin daerah
itu diingatkan kasus Bupati Subang yang terjerat pidana
korupsi terkait alokasi APBD untuk JKN-KIS.

Selain itu kami sedang mengkaji komponen obat-obatan


yang digunakan dalam program JKN-KIS yakni formularium
nasional (fornas), mekanisme tender di LKPP dan
pengawasan obat oleh BPOM. KPK, sebagaimana yang
dimandatkan UU KPK, berfungsi juga sebagai lembaga
INFO BPJS KESEHATAN

yang mengkoordinasi sejumlah pihak. KPK sangat terbuka


untuk membantu para pihak melakukan koordinasi guna
menyelesaikan persoalan yang dihadapi dalam JKN-KIS.

Salah satu isu yang sering terdengar di masyarakat yaitu


kesulitan obat. KPK mengingatkan kepada Kementerian
Edisi 41 2016
6
MANFAAT

Jaminan Kesehatan
Suplemen Alat Bantu Dengar

M
asalah gangguan tingkat pendengaran
sering dianggap remeh. Padahal individu
yang mengalami gangguan bakal mengalami
berbagai masalah yang bisa mengurangi
derajad kehidupannya.

Pasalnya, problem pendengaran yang tidak kunjung diobati


atau diatasi sendiri bisa meningkatkan berbagai dampak
merugikan. Hal itu mulai dari risiko isolasi sosial, depresi,
demensia, ketidakmampuan untuk bekerja, aktivitas fisik
berkurang, dan bahkan kecelakaan di jalan atau di tempat
kerja.

Menurut World Health Organization (WHO), kasus masalah


pendengaran cenderung mengalami tren peningkatan baik
secara global maupun di Indonesia. WHO memperkirakan
ada 360 juta (5,3%) orang di dunia mengalami gangguan
cacat pendengaran. Kemudian pasien akan dirujuk ke rumah sakit bagian Cara pencegahan bisa dimulai dari mengurangi
poli THT, selanjutnya pasien akan mendapatkan resep kebiasaan jelek yang bisa menimbulkan gangguan indera
Penyebab gangguan pendengaran pun beragam. Yakni mengenai alat bantu dengar yang harus dibeli. Dan jangan pendengaran. Misalnya, tempat perbelanjaan dihimbau
mulai dari bertambahnya usia, cacat sejak lahir, telat lupa, resep alat bantu dengar harus dilegalisasi terlebih untuk menurunkan tingkat kebisingan di lokasinya.
berobat, kecelakaan dan akibat tingkat kebisingan. dahulu oleh petugas BPJS Kesehatan sebagai tanda
elijibilitas. Lalu, kebiasaan tusuk-tusuk atau korek-korek telinga
Lebih lanjut WHO mengungkapkan, diperkirakan 20% serta perlakuan hukuman menjewer telinga atau menarik-
orang dengan gangguan pendengaran membutuhkan alat Pemberian subsidi alat bantu dengar bisa diulang narik telinga pada anak-anak yang masih sering dilakukan
bantu dengar. Ironisnya, tidak semua dari mereka bisa setiap lima tahun sekali, dan tentunya harus sesuai oleh berbagai pihak/kalangan masyarakat, harus segera
mendapatkan alat bantu dengar yang sangat dibutuhkan dengan indikasi medis. Jika sebelum 5 tahun peserta dihentikan.
untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. membutuhkan lat bantu dengar oleh sebab apapun
(perubahan ukuran, hilang, rusak dan sebab lain) maka Celakanya hal itu masih dianggap sebagai kekerasan ringan
Pada saat ini diperkirakan produksi alat bantu pendengaran BPJS Kesehatan tidak menjamin. dan lumrah dalam masyarakat kita. Padahal menurut
hanya memenuhi 10% dari kebutuhan global dan hanya berbagai hasil kajian, telinga sebagai alat indera penting
memenuhi 3% dari kebutuhan di negara berkembang, Pemberian subsidi alat kesehatan (alkes) dengan jumlah untuk mendengar, dapat menyerap 20% informasi, lebih
seperti di Indonesia. maksimal yang telah ditetapkan sejatinya tidak hanya besar dibanding membaca yang hanya menyerap 10%
berlaku pada alat pendengaran saja. BPJS Kesehatan informasi.
Bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia juga diberikan pada alat bantu kesehatan lainya. Yang
Sehat (JKN-KIS) yang mengalami masalah pendengaran, paling umum tentu saja kacamata. Selain itu ada pula, alat Sehingga gangguan pendengaran mengakibatkan anak-
dan membutuhkan alat bantu pendengaran, kini boleh protesa gerak (kaki/tangan palsu), gigi palsu, penyangga anak dalam proses belajar mengajar tidak dapat penuh
sedikit berlega hati. leher, penyangga punggung, dan kruk. menerima pelajaran, di sisi lain produktivitas juga menurun
sehingga biaya hidup tinggi.
Pasalnya, BPJS Kesehatan juga memberikan layanan Mencegah
suplemen alat bantu pendengaran. Mengapa dikatakan
suplemen? Musababnya BPJS Kesehatan tidak Kendati alat bantu dengar sudah menjadi jaminan
menanggung sepenuhnya pembelian alat tersebut, suplemen BPJS Kesehatan dan diobati penyakitnya, tetapi
hanya sebesar plafon maksimal harga sesuai ketentuan pencegahan agar tidak mengalami masalah pendengaran
pemerintah tetaplah yang terbaik.

Jika ternyata harga melebihi batas limit yang di-cover Untuk itu, upaya promotif dan preventif agar masyarakat
lebih peduli untuk mencegah masalah pendengaran hingga
BPJS Kesehatan maka peserta menanggung lebihnya. BPJS
segera berobat bila mengalami gangguan pendengaran
Kesehatan menjamin maksimal sebesar Rp1 juta untuk perlu lebih digencarkan.
pembelian alat bantu dengar per 5 (lima) tahun sekali. Jadi,
contohnya bila harga alat bantu dengar adalah Rp1.500.000,
maka pasien yang bertanggung jawab untuk menanggung
lebihnya, yaitu Rp500.000.
Cara untuk mendapatkan subsidi alat pendengaran pun
sejatinya cukup mudah. Jika ada peserta mengalami
gangguan pendengaran dan ingin menggunakan alat bantu
INFO BPJS KESEHATAN

dengar, yang bersangkutan bisa memeriksakan keluhan


terlebih dahulu di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP), seperti puskesmas, klinik pratama, dokter praktik
pribadi dan sebagainya.

Edisi 41 2016
7
TESTIMONI

Gelisah Memakai Kartu JKN-KIS


Milik Orang Lain
Seseorang akan merasakan sedih
dan bingung ketika mendapat
cobaan menderita penyakit yang
memerlukan biaya banyak di
saat kondisi keuangan keluarga
sedang mengalami defisit, dan
tidak memiliki asuransi atau
jaminan kesehatan. Seperti yang
pernah dialami Bahtiar Badilah
ketika istrinya, Sulaehah harus
menjalani operasi tumor di
rahangnya.

K
eluarga Bahtiar tinggal di Desa Macinnae,
Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang,
Sulawesi Selatan. Pekerjaan sehari-hari yang
dilakoninya adalah sebagai tukang ojek selain
menggarap sawah milik orang lain. “Saya bingung sekali
waktu itu.. Eee…. Istri saya harus operasi tumor di
rahang,” kata Bahtiar.

Awalnya, sekitar dua tahun lalu, Sulaehah, istri Bahtiar
mengalami sakit di sekitar mulut, beberapa hari kemudian
pipinya bengkak. Kemudian Bahtiar membawa istrinya ke
Puskesmas. Setelah diperiksa ternyata harus dirujuk ke
Rumah Sakit Umum Makassar. “Saya benar-benar tidak
punya biaya, lalu saya berpikir bagaimana caranya, padahal
sudah sangat mendesak melihat kondisi istri saya,” ujarnya
lirih.

Gusi di bagian rahang belakang Sulaehah semakin
membesar sehingga pipi pun semakin membengkak.
Bahtiar pun semakin panik. Sambil berdoa, Bahtiar
berusaha menjadi jalan keluarnya. Kemudian, dia
menemukan jalan dengan cara meminjam Kartu JKN-KIS
milik saudaranya, Nurlela.
Setelah menjawab beberapa pertanyaan dari Duta – red) atas nama sendiri. Jadi pikirannya tenang. Sekarang,
Kebetulan Nurlela mempunyai Kartu Jaminan Kesehatan BPJS Kesehatan, Bahtiar dan istrinya diminta untuk istri saya sudah sehat kembali dan sudah terhenti minum
Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari membuat pernyataan sesuai kronologisnya dan bersedia obat tetapi masih kontrol ke dokter spesialis sekali setiap
kelompok Penerima Iuran Bantuan (PBI) dari APBN atau mengembalikan kartu JKN-KIS atas nama Nurlela, bulan,” ungkapnya.
dari pemerintah pusat. Tetapi, Nurlela belum pernah serta bersedia membayar uang pengganti sebesar Rp
memanfaatkannya. Sehingga muluslah proses yang dilalui 250.000. “Karena saya tidak mampu, saya diusulkan untuk
Bahtiar mulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama mendapatkan bantuan dari Pemda,” kata Bahtiar.
Bagi Bahtiar dan keluarganya, memiliki kartu JKN-KIS
(FKTP) sampai ke Faskes Tingkat Lanjutan. “Alhamdulillah, merupakan hal yang sangat berharga sekali. Sebagai petani
akhirya tumor di rahang istri saya bisa dioperasi,” kata Kini, Keluarga Bahtiar yaitu istrinya, Sulaehah dan tiga penggarap dan tukang ojek kampung, hanya cukup untuk
Bahtiar. anaknya memiliki kini terdaftar sebagai peserta JKN-KIS
PBI dari Pemda Kabupaten Pinrang. Bahtiar bersyukur
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bisa menyekolahkan
Ayah dari tiga anak ini pun mengatakan bersyukur tumor dan berterimakasih kepada pemerintah yang sudah anak-anaknya. Tidak memiliki cadangan uang untuk
yang ada di rahang mulut bagian belakang istrinya tidak memberinya kartu JKN-KIS. “Saya senang dan jadi tenang, kesehatan, khususnya jika sakit yang memerlukan biaya
ganas. Tetapi Sulaehah harus tetap kontrol ke dokter tapi kalau boleh minta Tuhan jangan kasih saya dan banyak.
spesialis secara rutin. “Saya tidak bisa membayangkan keluarga saya sakit,” katanya.
uang darimana kalau saya harus mengeluarkan uang Bahtiar memotivasi anaknya agar rajin belajar agar
sampai Rp 10 juta-an,” ujarnya. Bahtiar tak henti berucap rasa syukurnya. Meskipun berprestasi dan harapannya anak-anaknya bisa mendapat
keluarganya tidak mampu, tetapi ketiga anaknya sekolah beasiswa. “Orangtua kan inginnya anak-anaknya pinter dan
Setelah lolos dari ujian hidup itu, Bahtiar dan Sulaehah semua. Anak pertamanya masuk dalam tiga besar di sehat. Saya beruntung anak-anak dapat rangking,” ujarnya.
merasa gelisah karena telah menggunakan Kartu JKN-KIS sekolahnya dan kini kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Selain itu, nilai-nilai kejujuran selalu ditanamkan di dalam
milik orang lain. Karena suatu saat, pemilik kartu tersebut Hasanudin Makassar, anak keduanya duduk di kelas 3 keluarganya. Oleh karena itu, ketika istrinya menggunakan
yaitu Nurlela akan membutuhkannya untuk berobat. Oleh MAN, dan anak bungsunya masih duduk di kelas 3 SMP. kartu JKN-KIS milik orang lain, perasaannya tidak tenang.
karena itu, sebelum satu tahun pasca operasi Bahtiar Apalagi waktu itu, kata Bahtiar ada yang memberitahu
memutuskan untuk melapor ke Duta BPJS Kesehatan. Menurut Bahtiar, cobaan seperti sakit datangnya bisa bahwa tidak boleh memakai kartu orang lain karena itu
kapan saja. Istrinya yang sudah diobati dan tumornya termasuk penipuan dan bisa kena sanksi hukum.
“Saya terus gelisah, apalagi ada yang bilang jangan main- sudah diangkat ternyata tumbuh kembali. Dan setelah
main pakai kartu orang lain. Lalu saya berterusterang ke menjalani pemeriksaan intensif, istri Bahtiar, Sulaehah, “Itu kan sama saja kita mengambil hak orang lain, lalu
INFO BPJS KESEHATAN

petugas BPJS Kesehatan. Kemudian saya diminta datang harus menjalani operasi yang kedua. Prosedur tahapan bagaimana nanti kalau dia sendiri sakit. Waktu itu juga
ke Kantor BPJS Kesehatan. Saya utarakan semua apa yang rujukan tetap dilakukannya. ada yang mengingatkan kalau kita tidak boleh memakai
sudah terjadi bahwa saya sudah menggunakan hak orang kartu orang lain, bisa saja kena sanksi. Sebaiknya memang
lain karena terpaksa. Saya termasuk orang tidak mampu “Operasi yang kedua dilakukan di Ibnu Sina Makasar dan jangan lah pakai kartu oranglain,” saran Bahtiar.
tetapi tidak dikasih kartu BPJS Kesehatan (JKN-KIS),” sudah menggunakan kartu BPJS Kesehatan (kartu JKN-KIS
ungkap Bahtiar.

Edisi 41 2016
8
PERSEPSI

Menjadi Peserta JKN-KIS itu Mudah

W
arga Desa Arjasari, Kabupaten Bandung,
awalnya merasa beruntung. Bagaimana
tidak? Dengan membayar Rp170 ribu
per orang, warga secara kolektif sudah
mendapatkan kartu kepesertaan program Jaminan
Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang
diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan. Lebih menggiurkan lagi, selanjutnya
mereka tidak perlu membayar iuran bulanan seumur hidup.

Tawaran kartu JKN-KIS yang bebas iuran hidup itu datang


dari seorang wanita yang mengatasnamakan Dompet
Dhuafa, suatu lembaga sosial yang sangat tepercaya.

Kebahagiaan warga desa berubah menjadi kekecewaan


dalam sesaat. Gara-garanya seorang warga desa yang
sakit mencoba berobat ke rumah sakit (RS). Namun, oleh
pihak RS, yang bersangkutan ditolak. Pasalnya, kartu
JKN-KIS BPJS Kesehatan yang dimilikinya tidak terdaftar
di pusat data BPJS Kesehatan saat petugas RS melakukan
pengecekan.

Dari kejadian itulah mulai terbongkar praktik sindikat


pembuatan kartu JKN-KIS BPJS Kesehatan abal-abal
tersebut. Wanita yang menawarkan pembuatan kartu
secara menggiurkan itu ternyata hanya penipu. Warga
sendiri mengaku kesal bisa tertipu. Pasalnya, pembuatan
kartu kolektif itu sudah dilakukan lewat kerja sama dengan
aparat desa setempat. Aparat desa sendiri menolak
disalahkan. Mereka juga mengaku sebagai korban.
daerah pelosok perihal tata cara pendaftaran menjadi atau Paspor ), Kartu Keluarga (KK) terbaru, buku nikah bagi
Praktik serupa ternyata tidak hanya terjadi di Desa Arjasari. peserta program JKN-KIS yang benar. yang sudah menikah, fotocopy buku tabungan sebagai
Satu persatu praktik pemalsuan kartu JKN-KIS BPJS penanggung biaya, dan pas foto ukuran 3×4 sebanyak dua
Kesehatan di tempat-tempat lainnya ikut terkuak. Andayani menambahkan, perlu dilakukan sosialisasi Lembar.
lebih luas kepada masyarakat agar jangan sekali-sekali
Dari kejadian tersebut, bisa ditarik kesimpulan bahwa mengurus kepesertaan lewat pintu belakang, seperti Bila berkas sudah lengkap, untuk mendaftar secara
masyarakat Indonesia menyambut antusias program melalui perantara calo bahkan iming-iming orang dalam manual, calon peserta bisa mendatangi kantor BPJS
Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN- BPJS Kesehatan sekalipun. Kesehatan terdekat atau bank yang telah bekerja sama
KIS) ini. dengan BPJS Kesehatan. Jika memungkinkan, masyarakat
Bila pendaftaran dilakukan secara tidak resmi, Andayani bisa mendaftar secara kolektif dengan koordinasi dari
menggaransi kartu yang diterima peserta pastilah kartu ketua RT/RW atau kelurahan/desa agar lebih mudah.
bodong. Kartu bodong seratus persen tidak akan bisa Peserta akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran
digunakan lantaran nama peserta tidak terdata di dalam yang telah disediakan.
master file (data induk) peserta JKN-KIS yang dimiliki BPJS
Kesehatan. Selanjutnya petugas BPJS Kesehatan akan meng-entry
data peserta sesuai formulir. Begitu data peserta sudah di-
Menurut Andayani, saat ini data peserta yang ada di entry ke dalam master fie, peserta akan diberikan nomor
BPJS Kesehatan sudah berdasarkan Nomor Induk virtual account (VA).
Kependudukan (NIK). Artinya, ke depan, bisa saja kartu
BPJS Kesehatan tidak lagi diperlukan, lantaran peserta Bila tidak ingin mengantri, peserta bisa mendaftar secara
cukup menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja. daring. Silahkan masuk ke situs www.bpjs-kesehatan.
go.id, isi lembar formulir yang telah disediakan, kemudian
Bagi warga yang sudah terlanjur mengurus kartu JKN-KIS tunggu e-mail notifikasi nomor registrasi. Setelah
secara tidak resmi, dihimbau untuk segera melakukan mendapatkan e-mail notifikasi, calon peserta bias
pengecekan di Kantor Cabang dan Kantor Layanan mencetak lembar VA, sama seperti pada pendaftaran
Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan terdekat. manual.

Andayani juga menyampaikan, sebagai tindak pencegahan Nomor VA ini berfungsi layaknya nomor rekening listrik.
terhadap upaya pemalsuan kartu JKN-KISoleh pihak-pihak Cukup dengan menyebutkan atau memasukkan nomor VA,
yang tidak bertanggung jawab, kartu JKN-KIS yang asli peserta dapat membayar iuran JKN-KIS setiap bulannya
dilengkapi dengan tanda pengaman tertentu. Microtext melalui bank, pos, mini market dank anal pembayaran
berbentuk pulau-pulau yang membentuk NKRI, logo lainnya yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
hologram yang hanya dapat dilihat dengan bantuan alat
khusus dan sebagainya. Tanda pengaman tersebut tidak Begitu iuran pertama dibayar, yang berjarak 14 hari
dimiliki kartu yang palsu. Disamping itu, hasil cetakan terhitung sejak peserta pertama kali mendaftar,
kartu JKN-KIS yang asli juga lebih bersih dan jelas dengan kepesertaan JKN-KIS di BPJS Kesehatan akan aktif.
barcode yang rapi. Berbeda dengan kart JKN-KIS BPJS Peserta dapat kembali ke Kantor Cabang dan atau Kantor
Kesehatan palsu yang terlihat tidak beraturan. Layanan Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan
terdekat, memperlihatkan bukti pembayaran iuran dan
Mereka mulai sadar biaya kesehatan semakin mahal Lebih jauh ditambahkan, ketimbang mendaftar lewat pintu mendapatkan Kartu JKN-KIS BPJS Kesehatan. Atau
dan berbondong-bondong mendaftar menjadi peserta belakang, sebaiknya masyarakat mendaftar sendiri melalui peserta dapat mencetak sendiri dengan menggunakan
program JKN-KIS BPJS Kesehatan. Sayangnya antusiasme jalur resmi. Pendaftaran resmi sebagai peserta JKN- fitur E-ID yang ada di website www.bpjs-kesehatan.go.id
masyarakat terhadap program tersebut tidak diimbangi KIS dapat dilakukan dengan dua cara, offline dan online
dengan informasi yang cukup. Sejumlah pihak menilai (daring). Setelah mendapatkan kartu atau E-ID peserta otomatis
sosialiasi program JKN-KIS, termasuk soal tata cara dapat menggunakannya untuk mendapatkan pelayanan
pendaftaran menjadi peserta, masih kurang atau belum Masing-masing metode ini memang memiliki tingkat kesehatan di fasilitas-fasilitas kesehatan yang bekerjasama
diterima masyarakat secara memadai. kemudahan dan kesulitannya sendiri-sendiri. Maka dari dengan BPJS Kesehatan sesuai sistem dan prosedur yang
itu sebelum mendaftarkan diri alangkah baiknya publik berlaku.
Menanggapi kejadian itu, Direktur Kepesertaan dan memahami masing-masing metode pendaftaran ini.
Pemasaran BPJS Kesehatan, Andayani Budi Lestari, Misalkan, sambung Andayani, jika masyarakat tidak familiar Manual atau daring, pendaftaran peserta program JKN-KIS
menegaskan bahwa kejadian kartu palsu adalah murni
INFO BPJS KESEHATAN

dengan internet, maka pendaftaran sebaiknya dilakukan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan tidak dipungut
perbuatan kriminal. Artinya, kejadian itu bukan berasal dari secara manual. biaya.
sistem pendaftaran peserta JKN-KIS yang dikelola BPJS
Kesehatan. Mendaftar secara manual maupun online, membutuhkan Pastikan anda melakukan pendaftaran sendiri melalui jalur
beberapa dokumen atau berkas umum yang serupa. Yaitu, resmi untuk menghindari risiko menjadi korban penipuan
Namun demikian. Andayani, mengakui masih kurangnya menyerahkan kartu identitas yang masih berlaku (KTP, SIM, kartu JKN-KIS BPJS Kesehatan palsu.
komunikasi kepada masyarakat, khususnya yang ada di
Edisi 41 2016
9
INSPIRASI

Dengan Gotong Royong


Semua Tertolong
Suriati, Penjual Jamu Gendong

S
uriati, penjual jamu gendong di Semarang masih terminal. Diperkirakan
gesit di usianya yang sudah paruh baya. Meski 500 sampai 900 kasus
hanya tukang jamu tradisional, kesadaran menjadi hemodialisa terlayani
peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-Kartu dengan program
Indonesia Sehat (KIS) dan kedisiplinannya membayar iuran JKN-KIS dengan total
patut dicontoh. pembiayaan mencapai
lebih dari Rp5,9 triliun.
Dengan pendapatan pas-pasan, Suriati tak pernah
menunggak iuran tiap bulan. Ia menyisihkan dan Direktur Kepesertaan
menabung hasil menjual jamu untuk membayar iuran bagi dan Pemasaran
dirinya, suami, dan dua orang anak mereka secara rutin. BPJS Kesehatan,
Suriati dan keluarganya terdaftar sebagai peserta Pekerja Andayani Budi Lestari,
Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri pada mengatakan, program
program JKN-KIS dengan ruang perawatan kelas III. JKN-KIS mengusung
Meskipun belum pernah memanfaatkan kartu JKN-KIS prinsip gotong royong,
tersebut lantaran tak sakit, Suriati tetap membayar iuran di mana iuran dari peserta
tepat waktu. sehat membantu peserta
yang sakit, dan yang mampu
“Kalau tidak punya kartu JKN-KIS nanti sakitnya susah. Tapi membantu yang kurang
mampu.
kalau ternyata diberi kesehatan terus menerus dan kartunya
tidak dipakai, ya tidak apa-apa, kan masih ada orang lain Prinsip ini hanya dapat terwujud
yang sakit dan membutuhkan,” kata Suriati. apabila seluruh masyarakat bersinergi
dengan menjadi peserta JKN-KIS. Gotong
Kesadaran menjadi peserta JKN-KIS dan disiplin membayar royong dalam program JKN dengan menjadi
premi setiap bulan seperti yang dilakukan Suriati ternyata peserta maupun disiplin membayar iuran tiap
dirasakan manfaatnya oleh orang lain. Salah satunya adalah bulan sangat penting. Sebab 1 orang yang menderita
Demam Berdarah Dengue (DBD) memerlukan 80 orang direksi BUMN, badan usaha
Agus Setiadi, pasien JKN-KIS yang menjalani cuci darah
sehat untuk membiayai penyakitnya. Bila ada 1 pasien besar di wilayah Jawa Timur, asuransi
atau hemodialisa. Agus yang berprofesi sebagai petugas
sectio caesaria maka diperlukan 135 orang sehat untuk komersial, dan manajemen rumah sakit.
keamanan (sekuriti) ini tak pernah menyangka dirinya harus
menjalani layanan cuci darah akibat sakit ginjal stadium membiayainya. Satu orang pasien kanker memerlukan
1.253 orang sehat, dan 1 pasien operasi jantung Andayani mengatakan, sampai saat ini baru 24 juta pekerja
lanjut. Ia menjalani cuci darah dua kali dalam seminggu
membutuhhkan 3.737 orang sehat untuk membiayainya. baik dari BUMN, BUMD, dan badan usaha swasta yang
dengan biaya sangat mahal.
terdaftar sebagai peserta JKN. Badan usaha diharapkan
Salah satu kelompok yang diharapkan memberikan segera mendaftarkan karyawannya untuk mendapatkan
“Saya tak pernah bayangkan kalau seandainya bayar
kontribusi mewujudkan asas gotong royong tersebut perlindungan kesehatan melalui program JKN-KIS.
dengan uang sendiri. Mungkin saya tidak akan pernah
mendapatkan layanan cuci darah,” ujarnya. adalah badan usaha. Perpres 111 Tahun 2013 mewajibkan
seluruh badan usaha untuk mendaftarkan pekerjanya Kegiatan bincang JKN-KIS bersama Andy F Noya adalah
sebagai peserta JKN paling lambat 1 Januari 2015, namun salah satu upaya BPJS Kesehatan untuk meningkatkan
Kesadaran peserta membayar iuran, seperti yang dilakukan
hingga saat ini belum semuanya bergabung. kesadaran gotong royong dari badan usaha tersebut. Acara
Suriati, menolong orang sakit yang membutuhkan layanan
ini sekaligus untuk menyosialisasikan soal koordinasi
pengobatan. Inilah yang dimaksudkan dari prinsip gotong
“Sudah banyak badan usaha menjadi peserta JKN-KIS, manfaat atau coordination of benefits (CoB) antara BPJS
royong dalam program JKN-KIS. Dengan gotong gotong
tetapi belum semuanya. Kami harapkan kesadaran Kesehatan dengan asuransi kesehatan tambahan. Ini
royong semua tertolong.
bergotong royong dari pekerja badan usaha ditingkatkan, adalah kali kedua bincang JKN-KIS bersama Andy F Noya
karena pekerja yang sehat tentu lebih produktif dan dapat digelar setelah sebelumnya di Jakarta.
Agus hanyalah satu dari ribuan peserta JKN-KIS yang
menjalani cuci darah dengan memanfaatkan layanan berkontribusi besar bagi perusahaan,” kata Andayani di
sela bincang JKN-KIS bersama Andy F. Noya dengan tema “Tujuan kegiatan ini kami ingin mengajak badan usaha
JKN-KIS. Sejak program JKN-KIS diluncurkan 2014, BPJS
INFO BPJS KESEHATAN

“Sinergi Kekuatan Bangsa Untuk Perlindungan Pekerja” untuk segera mendaftarkan karyawan jadi peserta JKN-
Kesehatan telah banyak menangani kasus katastropik,
di Surabaya, Rabu (31/8). Forum diskusi ini dihadiri para KIS,” kata Andayani.
di antaranya cuci darah pada pasien penyakit ginjal

Edisi 41 2016
10

SEHAT & GAYA HIDUP

Jamu dan Herbal Semakin “Ngetren”


Tapi Harus Jeli Sebelum Konsumsi

M
asyarakat Indonesia tidak asing dengan jamu
karena sudah ribuan tahun silam, nenek
moyang orang Indonesia sudah menggunakan
ramuan jamu untuk memelihara kesehatan.
Jamu sebagai obat tradisional itu diwariskan secara turun
temurun hingga kini. Dan sebagian masyarakat masih
meyakini ramuan jamu tertentu bisa mencegah dan
mengobati penyakit, memulihkan stamina dan menjaga Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) sering temulawak, kunyit, dan meniran. Komposisi jamu
kebugaran, serta dikonsumsi untuk kecantikan seperti menemukan obat tradisional yang mengandung bahan osteoarthritis adalah pegagan, rumput bolong, kumis
menghaluskan kulit. kimia obat dan tidak layak untuk dikonsumsi. Ada beberapa kucing, adas, temulawak, kunyit, dan meniran. Komposisi
item jamu yang sudah terdaftar di Badan POM akhirnya jamu hemoroid adalah daun ungu, daun duduk, daun
Untuk menjaga kebugaran, sebagian orang Jawa minum dibatalkan nomor izin edarnya. iler, temulawak, kunyit, dan meniran. Komposisi jamu
jamu secara rutin. Jenis jamunya seperti beras kencur, dispepsia adalah daun sembung, jinten hitam, kunyit, dan
kunyit asem, daun pepaya, jamu pahitan, temulawak. Sejak Kepala Badan POM Penny Kusumastuti Lukit mengatakan jahe.
dulu hingga kini, penjual jamu keliling atau yang biasa pihaknya ikut mengawasi agar penggunakan bahan obat-
disebut “jamu gendong” ini menyediakan berbagai jamu obatan dari industri legal jangan sampai bocor ke industri Nah, seringkali ada si penderita menggabungkan obat
dan pembeli tinggal minum saja. Jamu dari rimpang dan illegal. Karena peredaran obat illegal ini berdampak buruk berbahan kimia dengan obat herbal agar mempercepat
dedaunan itu diyakini memiliki khasiat masing-masing. terhadap kesehatan, dan akhirnya dapat mempengaruhi proses penyembuhan. Namun hal itu ternyata tidak selalu
Jamu temulawak misalnya, dapat meningkatkan nafsu pembiayaan program JKN-KIS. Angka kesakitan dan angka pas, bahkan justru dapat mengakibatkan efek yang lebih
makan, kunyit asem dapat melancarkan menstruasi, ada kematian akan semakin meningkat. buruk.
juga ramuan jamu galian singset untuk melangsingkan
tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya kita berhati-hati dalam memilih Seperti pernah disampaikan dr Arijanto Jonosewoy, Sp
jamu atau obat herbal yang akan kita konsumsi. Jika sudah PD beberapa waktu silam bahwa tidak semua obat kimia
dipasarkan, di kemasan harus ada izin dari Badan POM bisa dikombinasi dengan obat herbal. Contohnya, obat
ditambah izin edar untuk obat dan makanan yang berasal statin jika dikombinasikan bersamaan dengan obat herbal
dari luar negeri atau impor. Jika perlu, khususnya bagi menghasilkan efek yang buruk. Karena, di dalam obat
penderita penyakit tertentu konsultasikan dengan dokter. herbal, ada tanin yang mengikat zat aktif dari obat-obat
Jadi, jangan sembarang mengkonsumsi jamu atau obat statin tersebut, sehingga tidak akan bekerja maksimal.
herbal.
Oleh karena itu, dr Arijanto menyarankan konsumsi obat
Sementara itu, Indonesia memiliki sumber daya tanaman herbal di pagi hari dan statin di malam hari. Ini dilakukan,
obat yang sangat lengkap dan ramuan tradisional jamu agar keduanya tidak saling bertemu. Dia juga menyarankan
sudah turun temurun, namun belum dikelola secara tidak mengkonsumsi amlodipine bersamaan dengan jus
optimal. Sejak Januari 2010, Kementerian Kesehatan mulai jeruk, apel, dan anggur. Sama seperti dengan obat penurun
melakukan saintifikasi jamu untuk membuktikan secara kolesterol seperti statin jangan dikombinasi dengan buah
ilmiah agar jamu bisa diterima oleh masyarakat luas. atau obat lain. Alasannya, kedua jenis ini, obat dan jus
sama-sama sebagai reseptor yang sama, sehingga jika
Formula jamu yang sudah ada bukti ilmiahnya, antara digabung menjadi tidak berkhasiat.
lain jamu hipertensi ringan, asam urat, osteoarthritis,
hemoroid, dan dispepsia. Lima jenis jamu sudah Bahan alami seperti jus belimbing biasa dimanfaatkan
mendapat sertifikat dari Komisi Nasional Saintifikasi Jamu untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Sesuai perkembangan usaha kuliner, sejumlah kafe pun sebagai jamu saintifik serta dinyatakan terbukti aman Namun, dr Arijanto mengingatkan tidak semua penderita
kini menyediakan wedang uwuh, yaitu minuman khas dan berkhasiat. Penelitian meliputi uji standardisasi, uji hipertensi boleh mengkonsumsi jus belimbing. Jika darah
Jawa. Cara menyajikan minuman ini racikan wedang uwuh praklinis, dan uji klinis. tingginya kategori primer, mengkonsumsi jus belimbing
yang terdiri dari antara lain jahe, kayu secang, cengkeh, tidak jadi masalah. Tetapi jika darah tinggi kategori
daun sirih, daun salam, batang sereh, gula batu diseduh Komposisi jamu hipertensi adalah seledri, kumis kucing, sekunder yaitu menaiknya tekanan darah secara tidak
dengan air panas, air kemudian menjadi merah yang pegagan, temulawak, kunyit, dan meniran. Komposisi normal akibat penyakit lain, seperti gangguan ginjal, maka
berasal dari kayu secang. Kemasan wedang uwuh kini juga jamu asam urat adalah daun tempuyung, kayu secang, dengan mengkonsumsi jus belimbing dapat memperberat
banyak dijual di pasaran. daun kepel, kerusakan ginjal.

Tetapi sangat disayangkan jamu sebagai warisan nenek Saat ini, pengobatan tradisional dengan jamu atau herbal
moyang Indonesia itu kadang dimanfaatkan oleh oknum semakin berkembang pesat. Alangkah baiknya, jika
“pedagang jamu” untuk mendapatkan keuntungan sebelum memutuskan untuk menggunakan obat herbal,
lebih. Agar efeknya cepat terasa oleh konsumen, jamu menanyakannya atau berkonsultasi kepada dokter. Karena
itu dicampuri bahan kimia (catatan: jamu tidak boleh dokter akan memberitahu, apa saja jenis obat herbal yang
ditambahkan bahan kimia obat apapun, berapapun cocok dikonsumsi oleh si pasiennya.
INFO BPJS KESEHATAN

dosisnya). Selain sangat membahayakan konsumen,


penambahan bahan kimia obat pada jamu juga tidak sesuai Bagi peserta JKN-KIS bisa memanfaatkan kartunya untuk
dengan regulasi pemerintah tentang obat tradisional berkonsultasi kepada dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat
(catatan: zat kimia dalam jamu tidak hanya merusak Pertama (FKTP). Selain itu, sebelum mengkonsumsi jamu
ginjal). minimal lakukan CEKIK, yaitu cek kemasan, ijin edar dan
tanggal kadaluarsa produk.

Edisi 41 2016
11
KILAS & PERISTIWA
Kementerian Sosial dan BPJS Kesehatan
Terus Sinergi Capai Akurasi Data
JAKARTA
09 September 2016
Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan akan
terus bersinergi dalam optimalisasi akurasi data peserta
JKN-KIS dari sektor Penerima Bantuan Iuran (KIS-PBI).
Adapun sampai dengan saat ini BPJS Kesehatan telah
mendistribusikan 93% dari total Kartu Indonesia Sehat
untuk peserta Penerima Bantuan Iuran (KIS-PBI). Sisanya
sekitar 5,4 juta belum sampai ke peserta karena berbagai
faktor misalnya, sudah meninggal, pindah alamat, tidak
miskin lagi, serta masih memegang kartu lama.

“BPJS Kesehatan bersama Kemensos akan terus


mengupayakan verifikasi dan validasi data peserta KIS-PBI,
menyamakan alamat agar penerima KIS-PBI tepat sasaran,
kita juga telah bekerjasama dengan Dukcapil dalam proses
Veri-Vali ini. Kita akan berdayakan Dinas Sosial di daerah
dan bekerjasama dengan Pendamping Program Keluarga
Harapan (PKH) untuk optimalisasi pengisian kuota KIS-
PBI,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris
dalam Pertememuan (Audiensi) bersama Menteri Sosial RI
di Jakarta (20/09).

Senada dengan Fachmi Idris, Menteri Sosial RI Khofifah


Indar Parawansa menekankan terkait dengan kuota KIS-
PBI sejumlah 400.000 untuk Bayi baru lahir hendaknya mendaftarkan bayi dan balita peserta KIS-PBI kepada konsep Kader JKN-KIS di daerah dalam rangka
terus diisi dengan masyarakat yang benar-benar BPJS Kesehatan. Kami harap dari pihak BPJS Kesehatan mengoptimalkan data khususnya untuk peserta KIS-PBI.
membutuhkan. juga siap menerima pendaftaran tersebut di daerah,” ujar Ke depan akan dilakukan pertemuan tingkat daerah dimana
Khofifah. akan dibuat sistem yang lebih jelas dalam hal pendaftaran
“Kemensos akan bersurat kepada Kemenkes agar kuota peserta KIS-PBI (bayi atau balita), akurasi data peserta
tersebut juga diisi oleh Balita peserta KIS-PBI, karena Terkait dengan hal tersebut, Direktur Utama BPJS yang sudah terdaftar (yang masuk baru maupun yang
faktanya masih banyak yang belum masuk kuota KIS- Kesehatan menyambut baik serta akan menyiapkan sudah dikeluarkan).
PBI. Selain itu kita bisa manfaatkan peran PKH untuk

BPJS KESEHATAN Dukung KPK, KEMENKES, dan LKPP dalam


Mengoptimalkan Ketersediaan Obat di Faskes
JAKARTA
19 Oktober 2016
Berdasarkan hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK), kasus kehabisan obat di fasilitas kesehatan ternyata
dikarenakan banyak rumah sakit yang tidak menyampaikan
Rencana Kebutuhan Obat (RKO) kepada Kementerian
Kesehatan (Kemenkes). Padahal, informasi tersebut
penting disampaikan agar kebutuhan obat setiap tahunnya
dapat diketahui dan dipenuhi oleh Kemenkes.

“Misalnya, kebutuhan obat sebanyak 5 juta butir, tapi


karena rumah sakit yang menyampaikan RKO dan tercatat
di e-catalogue hanya 1 juta butir, akhirnya banyak rumah
sakit yang kehabisan stok dan terjadilah kelangkaan obat.
Karena tidak berhasil beli obat di e-cataloge, maka rumah
sakit terpaksa membeli obat di pasar bebas yang harganya
lebih mahal, atau membuat resep agar pasien membeli
obat sendiri di luar. Oleh karena itu, KPK, Kemenkes,
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(LKPP), dan BPJS Kesehatan akan berkoordinasi satu
sama lain untuk mengatasinya,” jelas Wakil Ketua KPK
Alexander Marwata dalam konferensi pers acara Kajian
Tata Kelola Obat dalam Sistem Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh KPK di Jakarta,
(19/10).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Hukum, Komunikasi


dan Hubungan Antar Lembaga Bayu Wahyudi
menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung langkah
KPK, Kemenkes, dan LKPP tersebut. “Kami harapkan
dengan adanya obat-obatan yang cukup secara kualitas
dan kuantitas, masyarakat bisa memperoleh pelayanan
bermutu, termasuk dalam hal obat. Semoga ke depannya “Kami mohon bantuan KPK, LKPP, dan Kemenkes untuk Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek
obat-obat yang dibutuhkan bisa terdaftar secara lengkap mempertimbangkan akses kepada faskes swasta agar juga yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan
di e-catalogue dengan harga yang jelas. Apabila fasilitas bisa membeli obat di e-catalogue. Selama ini beberapa bahwa pihaknya telah meminta kepada LKPP agar rumah
kesehatan tersebut tidak melakukan pengadaan obat faskes swasta cenderung hanya membeli obat-obat regular sakit swasta juga dapat masuk ke e-catalogue agar
sesuai dengan e-catalogue, dikhawatirkan dapat yang pembiayaannya lebih besar, sehingga mempengaruhi pembiayaan obat rumah sakit swasta dapat ditekan. Ia
mempengaruhi proses klaim ke BPJS Kesehatan,” rumah sakit dan menyebut rugi bermitra dengan BPJS juga menjelaskan bahwa obat yang terdaftar di e-catalogue
jelasnya. Kesehatan. Padahal faktanya tidak demikian,” kata Bayu. sudah dinilai kelayakannya oleh Fornas. Setelah tes
kelayakan melalui Fornas, LKPP juga akan melihat kualitas
INFO BPJS KESEHATAN

Bayu menambahkan, pihaknya juga berharap agar fasilitas Menurut Bayu, kunci keberhasilan rumah sakit dalam dan harga obat. Dengan tahapan berlapis tersebut, ia
kesehatan swasta yang bermitra dengan BPJS Kesehatan menjalankan program JKN terletak pada penerapan kendali menjamin mutu, keamanan, dan khasiat obat generik
juga diberi akses untuk membeli obat-obat yang mutu dan kendali biaya. Jika berjalan lancar, rumah sakit yang ada di e-catalogue tak kalah dengan obat reguler
tercantum di e-catalogue. Dengan demikian, pengeluaran tidak akan merugi, melainkan justru mendulang untung. yang dijual bebas di pasar. Selain itu, harga obat sangat
fasilitas kesehatan khususnya dalam hal obat, dapat Hal tersebut berlaku pada rumah sakit pemerintah maupun transparan dan bisa diakses semua pihak.
ditekan. rumah sakit swasta.

Edisi 41 2016
Foto KC Barabai

MEMBAYAR
IURAN JKN-KIS
BERARTI MEMBANTU ORANG LAIN UNTUK TETAP SEHAT

Kantor Pusat :
Jl. Letjend.
Kantor PusatSuprapto
: Kav. 20 No.14 Cempaka PutihJakarta Pusat 10510
Telp : (021) 4212938
Jl. Letjend. Suprapto ,Kav.
Fax 20
: (021) 4212940
No.14 Cempaka PutihJakarta Pusat 10510
www.bpjs-kesehatan.go.id
Telp : (021) 4212938 , Fax : (021) 4212940
www.bpjs-kesehatan.go.id

Anda mungkin juga menyukai